Anda di halaman 1dari 90

KATA PENGANTAR

Mulai tahun pelajaran 2016/2017 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi


menyelenggarakan program pembelajaran dengan menggunakan Sistem Kredit
Semester (SKS), pada tahun pelajaran 2017/2018 sesuai dengan terbitnya peraturan
baru yang mengatur tentang penyelenggaraan SKS di SMA maka SMAN 1 Kota
Sukabumi menyesuaikan pola SKS dari SKS pola lama menjadi SKS pola baru yang di
dalamnya terdapat pola pembelajaran menggunakan Unit Kegiatan Belajar Mandiri
(UKBM).
UKBM sebagai perangkat belajar dibuat sedemikian sehingga dapat
menfasilitasi seluruh peserta didik yang memiliki kecepatan belajar yang berbeda
untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran
dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) sekaligus sebagai wahana peserta
didik untuk menumbuhkan kecakapan hidup Abad 21 seperti berpikir kritis, bertindak
kreatif, bekerjasama, dan berkomunikasi, serta tumbuhnya budaya literasi dan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Melalui UKBM kita juga dapat
mengembangkan strategi pembelajaran mandiri yang membantu peserta didik
mencapai ketuntasan belajar. Untuk itu, UKBM sangat penting untuk dikembangkan
oleh guru mata pelajaran pada sekolah penyelenggara SKS.
Mengingat hal tersebut di atas, Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMAN 1
Kota Sukabumi telah selesai membuat Unit Kegiatan Belajar Mandiri yang
dikhususkan untuk kalangan sendiri di lingkungan SMAN 1 Sukabumi dengan harapan
dapat membantu terlaksananya penyelenggaraan pembelajaran SKS di SMAN 1 Kota
Sukabumi.
Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam suksesnya pembuatan UKBM ini. Kami menyadari banyak kekurangan dalam
penyusunan UKBM ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan
demi sempurnanya UKBM yang kami buat ini.

Sukabumi, April 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

UKBM Sej Ina-3.1/4.1/1/1-1


MEMAHAMI CARA BERPIKIR SEJARAH ................................................ 1
A. Pengertian Sejarah ........................................................................ 4
Latihan 1.1 .................................................................................... 6
B. Konsep Manusia, Ruang, dan Waktu ............................................ 7
Latihan 1.2 ................................................................................... 7
C. Berpikir Sejarah Diakronik ........................................................... 8
Latihan 1.3 ................................................................................... 11
D. Berpikir Sejarah Sinkronik ........................................................... 12
Latihan 1.4 ................................................................................... 13
Uji Kompetensi 1-1 ............................................................................. 17

UKBM Sej Ina-3.2/4.3/1/2-2


MEMAHAMI KONSEP PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN
DALAM SEJARAH .................................................................................. 19
A. Konsep Perubahan dalam Sejarah .................................................. 21
B. Konsep Keberlanjutan dalam Sejarah ............................................. 23
Latihan 2.1 ................................................................................... 24
Uji Kompetensi 2-1 ........................................................................... 27

UKBM Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3


MENGANALISIS KEHIDUPAN INDONESIA PADA ZAMAN
PRA AKSARA ......................................................................................... 29
A. Pengertian Zaman Pra aksara ....................................................... 31
B. Terbentuknya Kepulauan Indonesia ............................................. 33
Latihan 3.1 ................................................................................... 36
C. Manusia Purba Indonesia ............................................................. 38
Latihan 3.2 ................................................................................... 44
Latihan 3.3 .................................................................................. 46
D. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia ................................. 47
1. Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia .................. 47
Latihan 3.4 ............................................................................ 48
2. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia ............................ 49
Latihan 3.5 .............................................................................. 52
Tugas 3.6 (Peta Konsep) ........................................................ 54
E. Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara ......................................... 55
1. Sistem Sosial, Ekonomi, dan Budaya ........................................ 55
2. Sistem Kepercayaan ................................................................ 59
Latihan 3.4 ............................................................................. 59
Uji Kompetensi 3-3 ............................................................................. 62
UKBM Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4
HASIL BUDAYA INDONESIA PADA ZAMAN PRA AKSARA .................... 65
A. Hasil Budaya Masa Pra Aksara ..................................................... 67
Latihan 4.1 .................................................................................. 76
B. Nilai Budaya Manusia Pra Aksara ................................................. 78
Latihan 4.2 ................................................................................... 80
Tugas 4.3 .................................................................................... 81
Uji Kompetensi 4-4 ............................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA
TENTANG PENULIS
Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Memahami Cara Berpikir Sejarah

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :

3.1 Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam
sejarah
4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang,
dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lain

d. Materi Pokok
Cara Berpikir Sejarah
e. Alokasi waktu
10 x 45 menit (5x pertemuan)

f. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Inquiry Learning, peserta didik mampu memahami dan
menyajikan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam
sejarah dengan tepat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab, disiplin, dan
kerja sama antar kelompok

g. Materi Pembelajaran
• Pengertian Sejarah
• Manusia, Ruang, dan Waktu
• Cara berpikir sejarah Diakronik
o Periodisasi dalam sejarah
o Kronologi dalam sejarah
• Cara berpikir sejarah Sinkronik
• Contoh konsep sinkronik

CARA BERPIKIR SEJARAH 1


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

2. Peta Konsep

Cara Berpikir Sejarah

Pengertian Manusia, Ruang,


Berpikir Diakronik Berpikir Sinkronik
Sejarah dan Waktu

Periodisasi Kronologi

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Sebelum memulai pembelajaran bacalah artikel peristiwa sejarah di bawah ini!

Pejuang Indonesia Hantam Sekutu di Bojong Kokosan


Pada Ahad sore tanggal 9 Desember
1945, telah terjadi sebuah pertempuran di
sekitar Bojong Kokosan, Kecamatan Parung
Kuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Peristiwa ini dipicu masuknya satu batalion
Sekutu Inggris, Gurkha, dan NICA (Belanda)
ke Sukabumi. Pertempuran di Bojong
Kokosan merupakan salah satu faktor
penyebab dari pada peristiwa Bandung
Lautan Api pada 24 Maret 1946.
Kedatangan tentara sekutu sendiri ke
Sukabumi dilatarbelakangi tiga tujuan
utama, yakni:
• Mengambil interniran (tawanan)
Jepang di daerah Sukabumi dan
sekitarnya Patung pertempuran TKR di depan Museum Bojong Kokosan
• Memberikan bantuan ke Bandung Sumber: http://gg.gg/org8o
yang pada saat itu sedang terjadi
pergolakan antara pihak pemuda dengan tentara Sekutu di Bandung
• Menjaga kelancaran hubungan jalan darat antara Bogor – Sukabumi – Cianjur
Konvoi panjang pun dilakukan pihak Sekutu dengan melintasi wilayah antara Kota Bogor dan
Sukabumi. Pejuang Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pimpinan Letnan Kolonel Edi Sukardi lebih hapal
tempat itu. Tempat penghadangan tentara Sekutu berupa daerah berbukit di mana kiri dan kanannya
terdapat tebing dengan ketinggian 20 meter. Penghadangan sepanjang 81 Km mulai dari Cigombong
(Bogor) sampai Ciranjang (Cianjur) pun dilakukan 165 pasukan TKR yang dipersenjatai pistol, granat
tangan, senapan Ediston dan Bouman, serta senjata tradisional seperti golok, tombak, dan bambu runcing.
Peristiwa ini kemudian menjadi pemicu awal dalam peristiwa yang juga kita kenal dengan perang
konvoi pertama (The First Convoy Battle) dan "Battle of Tjibadak" (karena Bojong Kokosan berada di
jalur Jalan Raya Parung Kuda-Cibadak) yang berlangsung dari tanggal 9 sampai dengan 12 Desember
1945. Perlawanan terhadap Sekutu yang membawa konvoi tank, kendaraan lapis baja, dan truk dilakukan
dengan cara penyergapan (ambush).
Karena kewalahan menghadapi serangan pihak Indonesia, konvoi pasukan Inggris tersebut
kemudian meminta bantuan serangan udara dari pihak RAF (Royal Air Force/Angkatan Udara Inggris).

CARA BERPIKIR SEJARAH 2


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Dari angkasa Bojong Kokosan-Cibadak,


bermunculan sejumlah pesawat tempur Inggris,
yang terdiri atas pesawat pemburu de Havilland
Mosquito dan Republic P-47 Thunderbolt yang
diterbangkan dari Lapangan Terbang Cililitan
(sekarang Bandar Udara Halim Perdanakusuma),
Jakarta, yang kemudian menyerang para pejuang
Indonesia.
Dalam situasi tersebut, diceritakan,
pesawat-pesawat Inggris kemudian juga
menembaki dan me-nge-bom kawasan perkotaan
Ciba-dak yang lokasinya ada di selatan lokasi
pertempuran. Satu pesawat serbaguna Bristol
Type 156 Beaufighter, kemudian menja-tuhkan
sekira 1.000 lembar selebaran peringatan, agar Suasana Pertempuran Bojong Kokosan
pihak Indo-nesia menyerah. Sumber: http://gg.gg/org9b
Ketika pertempuran memanas, situasi
Bojong Kokosan sedang hujan angin. Pesawat Mosquito lantas tetap melancarkan serangan
dengan menjatuhkan bom berbobot 500 pon (sekitar 226 kilogram) ke perkotaan Cibadak
meskipun mesti bersusah payah menembus badai besar di angkasa.
Pertempuran Bojong Kokosan telah mengakibatkan banyak
korban jiwa baik dari pihak sekutu, maupun pihak TKR. Pada Untuk lebih memahami
pertempuran periode pertama tidak satu pun prajurit TKR yang gugur, tentang pertempuran
sementara kerugian justru diterima pihak Sekutu. "Dari kesatuan RAF, Bojong Kokosan, coba
seorang tentara Inggris dan 14 tentara Inggris-India terbunuh dalam kalian scan barcode di
pertempuran sementara 30 tentara Inggris-India luka-luka," jelas dalam bawah
laporan The West Australian yang juga bisa dilihat kembali di
Netherlands News: Volume 14 (1945).
Dalam rangka mengenang peristiwa heroik bersejarah itulah,
Museum dan Monumen/Palagan Bojong Kokosan pun dibuat dan
diresmikan Jl. Siliwangi No. 75, Parung Kuda, Kabupaten Sukabumi pada
1992. Museum Bojong Kokosan mengoleksi sejumlah barang
peninggalan peristiwa tersebut, seperti baling-baling, kaca jendela
pesawat serta foto dan nama–nama pahlawan republik yang gugur di
medan perang.
(sumber: diakses secara online pada tanggal 20 Maret 2021 pada tautan
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/12/09/sejarah-hari-ini-9-desember-1945-pejuang-
indonesia-hantam-sekutu-di-bojong-kokosan)

Jawablah pertanyaan berikut:


1. Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
2. Kapan peristiwa tersebut terjadi?
3. Dimana peristiwa tersebut terjadi?
4. Mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi?

Setelah menjawab pertanyaan tersebut, laporkanlah hasilnya kepada


gurumu

CARA BERPIKIR SEJARAH 3


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang kalian miliki atau yang
dianjurkan oleh guru, seperti:
• Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud
• Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-tugas atau
kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap
untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi
KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam pendirian,
memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.

b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran ini, selanjutnya
ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang menyerah, dan tawakal!!!!

Pada tahap pendahuluan di atas, telah disajikan sebuah artikel tentang peristiwa sejarah. Dalam
peristiwa tersebut kita diharuskan untuk bisa memahami tentang unsur-unsur dalam sejarah, seperti siapa
saja pelaku atau tokoh yang terlibat, kapan dan dimana peristiwa itu terjadi. Dalam memahami peristiwa
sejarah kita harus pula memahami lebih dalam tentang apa itu sejarah, apa saja karakteristiknya, dan
apakah setiap peristiwa yang telah terjadi itu bisa dikatakan sejarah?.

Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan 1 ini, kita akan membahas tentang pengertian sejarah dan apa saja karakteristik sejarah.
Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami,
dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar!

CARA BERPIKIR SEJARAH

A. PENGERTIAN SEJARAH
Secara etimologis, kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu “ Syajaratun” yang berarti “pohon”.
Bentuk pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari silsilah keluarga raja tertentu. Skema dari
silsilah itu akan menyerupai bentuk pohon yang dibalik. Kata syajaratun kemudian digunakan dalam
bahasa Melayu dengan penyebutannya berubah menjadi Syajarah, dan bahasa Indonesia menyebutnya
dengan Sejarah yang artinya masih sama yaitu silsilah atau keturunan.
Sejarah dalam bahasa Inggris disebut History, yang berasal dari bahasa Yunani “Istoria” yang berarti
informasi atau pencarian. New American Encyclopedia menyebutkan bahwa sejarah meliputi kegiatan-
kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa tertentu, ditempatkan dalam sebuah
urutan waktu, dan terdapat keterkaitan antara peristiwa yang satu dengan yang lainnya.

CARA BERPIKIR SEJARAH 4


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

KBBI memberikan definisi tentang sejarah sebagai berikut:


a. Asal usul, keturunan, atau silsilah
b. Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau, riwayat, tambo,
c. Pengetahuan atau uraian tentang kejadian, atau peristiwa
benar-benar terjadi pada masa yang lampau
Dalam bahasa Belanda, sejarah disebut dengan
Geschiedenis yang juga mempunyai pengertian yang hampir
sama, yaitu tentang sesuatu yang telah terjadi.
Berikut ini adalah pengertian Sejarah dari para ahli
a. Herodotus (484 – 425 SM)
Filsuf Yunani dan sejarawan pertama yang disebut sebagai Bapak Sejarah. Ia
mengatakan bahwa sejarah tidak berkembang dan bergerak ke depan
dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak melingkar, yang tinggi dan
rendahnya lingkaran tersebut disebabkan oleh manusia itu
sendiri.
b. Ibnu Khaldun (1332 – 1406 SM) Gambar 1.1 Ilustrasi asal kata sejarah sebagai
Sejarah adalah catatan tentang manusia dan peradabannya bentuk penggambaran silsilah keturunan
dengan seluruh proses perubahan secara nyata dengan Sumber: https://bit.ly/2MAnvNs
segala sebab dan akibatnya
c. Sartono Kartodirdjo (1921 – 2007)
Sejarah dibatasi oleh dua pengertian, yaitu sejarah sebagai objektif dan sejarah sebagai subjektif.
Sejarah yang objektif adalah sejarah yang menunjuk pada kejadian atau peristiwa itu sendiri.
Sedangkan sejarah sebagai subjektif adalah sejarah yang telah dipengaruhi oleh emosi dan pikiran oleh
sejarawan tentang suatu peristiwa
d. Muhammad Yamin (1903 – 1963)
Sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari berbagai peristiwa yang
dapat dibuktikan.

Gambar 1.3 Ibnu Khaldun Gambar 1.4 Sartono Kartodirdjo Gambar 1.5 Moh. Yamin
https://bit.ly/2K0lE6c https://bit.ly/2Mvs2B7 https://bit.ly/2ITHUvi

Ada tiga aspek dalam sejarah yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Masa
lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah mengandung pelajaran
tentang nilai moral. Pada masa kini, sejarah akan dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat yang
terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau, akan memberi kita gambaran tentang kehidupan
manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat
mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa
atau kejadian akan tercatan dalam sejarah.

CARA BERPIKIR SEJARAH 5


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Cara berpikir sejarah akan selalu berkaitan dengan masa lampau dan akan meneliti sepanjang
kehidpan manusia. Setiap peristiwa di dunia ini tentunya tidak bisa dikatakan sejarah, terdapat sifat-sifat
yang bisa dikatakan peristiwa sejarah diantaranya:

Peristiwa Abadi:
Peristiwa tersebut akan terus dikenang.
Hari, tanggal, dan tahunnya pun akan selalu
dikenag walaupun berganti generasi

Peristiwa Unik:
Peristiwa Sejarah, misalnya
Peristiwa tersebut hanya terjadi satu kali, di
Proklamasi kemerdekaan
satu masa, di satu lokasi, dan tidak ada
Republik Indonesia
peristiwa sama di belahan bumi lainnya

Peristiwa Penting:
Peristiwa tersebut merupakan momentum
perjuangan bangsa Indonesia dan
menentukan kehidupan orang banyak.

Setelah kamu mempelajari materi tersebut,


1. Kemukakan pengertian sejarah menurutmu!
2. Tuliskan 1 peristiwa sejarah selain peristiwa proklamasi kemerdekaan, dan
tuliskan alasan mengapa bisa disebut peristiwa sejarah?

JAWABAN

CARA BERPIKIR SEJARAH 6


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

B. KONSEP MANUSIA, RUANG, DAN WAKTU

Dalam beberapa definisi sejarah yang telah dikemukakan sebelumnya


terdapat tiga unsur penting dalam sejarah yakni manusia, ruang, dan waktu.
1. Manusia
Manusia adalah mahluk pribadi dan mahluk sosial, merupakan tokoh
pelaku dari terjadinya suatu peristiwa. Manusia dalam peristiwa sejarah
menjadi sentral, ibarat drama sebagai pemegang peran utama. Oleh karena
itu manusia sangat menentukan di dalam suatu peristiwa sejarah. Sejarah
tanpa manusia adalah khayal, hal ini menegaskan bahwa sejarah
Gambar 1.6 Soekarno sebagai
selalu melekat pada diri manusia, sejarah dan manusia tidak bisa
pelaku sejarah
dipisahkan, tanpa manusia maka sejarah tidak akan terjadi.
Sumber: https://bit.ly/2JSnP8F

2. Ruang (dimensi spatial)


Dalam berbagai cakupannya misalnya: jalan, rumah,
sekolah, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi,
nasional, dan internasional merupakan tempat
terjadinya berbagai peristiwa, baik peristiwa alam
maupun peristiwa sosial. Semua peristiwa pasti terjadi
dalam suatu ruang/tempat.

3. Waktu
Dalam hal ini skala waktu merupakan jarak antara dua
kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya Gambar 1.7 Taman Proklamasi yang terletak di
suatu kejadian. Skala waktu diukur dengan satuan Jakarta Pusat (dahulunya disebut Jalan
detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, windu, Pegangsaan Timur no. 56)
dasawarsa, abad, millennium dan seterusnya. Manusia Sumber: https://bit.ly/2K39XM2
tidak dapat dilepaskan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu
itu sendiri. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah
garis waktu sejak zaman dahulu, sekarang, dan yang akan datang.

Kegiatan Belajar 2

Latihan 1.2

Pada tahap kegiatan belajar 2, kalian telah memahami tentang pengertian sejarah,
sifat-sifat sejarah, dan unsur-unsur sejarah. Selanjutnya, pada tahap kegiatan
Belajar 3:
• Carilah 3 peristiwa sejarah yang ada di Indonesia,
• Tuliskan konsep manusia, ruang dan waktunya dari setiap peristiwa sejarah
tersebut
• Ceritakan secara singkat peristiwa sejarah tersebut
• Berikan 1 gambar yang berkaitan dengan setiap peristiwa tersebut
• Hasilnya ditulis di buku catatan kalian

CARA BERPIKIR SEJARAH 7


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Kegiatan Belajar 3

Pada kegiatan 1 ini, kita akan membahas tentang berpikir sejarah diakronik dan sinkronik. Supaya belajar
kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami, dan menggunakan
informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar!

B. BERPIKIR SEJARAH DIAKRONIK

Secara etimologis, diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Dia


(melintas, melampaui, atau melalui) dan Chronos (waktu). Diakronik
artinya memanjang dalam waktu, tetapi terbatas dalam ruang. Dengan
Untuk lebih memahami
demikian, diakronik dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang
tentang Cara Berpikir
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri
Sejarah, coba kalian
sendiri.
tonton video di bawah
Berpikir diakronik erat kaitannya dengan berpikir kronologis.
Artinya dalam menganalisa suatu peristiwa harus secara tersusun.
Kronologi dapat membantu merekonstruksi suatu peristiwa berdasarkan
urutan waktu yang tepat. Berpikir sejarah diakronik juga berarti
berbicara tentang proses. Dengan pendekatan diakronik, sejarah
berupaya menganalisis perubahan suatu peristtiwa dari wakru ke waktu
yang memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan itu
terjadi sepanjang masa.
Konsep diakronik melihat bahwa peristiwa sejarah mengalami perkembangan dan bergerak
sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat
perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari zaman ke zaman.
Sejarah merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang. Dalam kurun
waktu itulah sejarah telah melewati ratusan bahkan ribuan tahun segala aktivitas manusia yang kemudian
menyebabkan perubahan dalam segala aspek. Untuk mengkaji setiap peristiwa sejarah yang panjang
itulah diperlukan pemisahan dalam setiap zaman. Maka dari itulah lahir periodisasi dan kronologi yang
akan membuat peristiwa sejarah bisa kita kaji lebih mendalam.

1. Periodisasi Dalam Sejarah

Periodisasi diartikan sebagai pembabakan atau pemisahan waktu yang digunakan untuk
mengkaji berbagai peristiwa. Panjangny a kisah manusia dari ribuan tahun yang lalu itu serta
rumitnya peristiwa-peristiwa yang terjadi dari setiap zaman, maka diperlukan klasifikasi atau
pemisahan berdasarkan bentuk serta jenis peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang telah
diklasifikasi itu disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu kejadiannya. Ibaratnya, jika di
dalam film kita mengetahui ada sekuel, atau dalam drama seasons. Nah setiap sekuel/seasons itulah
disebut periodisasi.
Periodisasi akan mempermudah untuk mengetahui ciri khas atau karakteristik kehidupan
manusia pada masing-masing zaman, sehingga kehidupan manusia mudah dipahami. Dengan
adanya periodisasi, kita dapat mengetahui perkembangan manusia yang hidup di salah satu zaman,
hubungan antarzaman, serta apakah ada pengulangan fenomena yang terjadi dari setiap zaman itu.
Namun, periodisasi yang dibuat oleh banyak peneliti berakibat dengan adanya perbedaan
pandangan sehingga periodisasi bersifat subjektif tergantung penelitinya.

CARA BERPIKIR SEJARAH 8


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Periodisasi dilakukan atas dasar adanya aspek kesinambungan dalam sejarah. Artinya setiap
peristiwa sejarah memiliki hubungan satu sama lain. Maka, dari itulah, tujuan dibuatnya periodisasi
yaitu untuk mengadakan tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa yang telah terjadi dan
saling berhubungan dalam berbagai aspek.
Untuk mengetahui tentang periodisasi, perhatikan ilustrasi serial Avatar The Last Airbender di
bawah ini!

Serial Avatar The Last


Airbender dirilis dari tahun
2005-2008 memiliki 61 episode
dari 3 seasons. Seasons 1
(2005), Seasons 2 (2006), dan
Seasons 3 (2007-2008). Setiap
episode dari 1-61 ini memiliki
karakteristik yang berbeda-
beda.
Agar kita bisa paham ciri khas setiap episode, maka kita bisa klasifikasikan atau kelompokkan
episode tersebut dari berbagai aspek.Contohnya, pengelompokkan ketika Aang mempelajari
pengendalian Air, Bumi, dan Api. Maka dibuatlah season 1: Water, season 2: Earth, dan season 3:
Fire. Nah pembuatan season inilah disebut periodisasi.
Jika dihubungkan ke dalam sejarah, Kita ibaratkan episode ini adalah peristiwa sejarah, dan
season ini adalah periodisasi. Sama halnya dalam sejarah setiap peristiwa dari ribuan tahun yang lalu
sampai sekarang tentunya memiliki karakteristiknya masing-masing. Maka dari itulah, diperlukan
periodisasi untuk mengetahui lebih mendalam karakteristik dari setiap zaman.
Sumber gambar: http://gg.gg/orhtt

Berikut adalah contoh-contoh periodisasi

a. Periodisasi berdasarkan dengan sejarah kebudayaan:


1) Zaman pra asksara, yaitu zaman sebelum mengenal tulisan
2) Zaman aksara, yaitu zaman sudah mengenal tulisan

c. Periodisasi sejarah Indonesia secara umum


b. Periodisasi berdasarkan 1) Zaman pra aksara/pra sejarah
arkeologi: 2) Zaman Kerajaan Hindu Buddha
1) Zaman Paleolitikum 3) Zaman Kerajaan Islam
2) Zaman Mesolitikum 4) Zaman kekuasaan kolonialisme Barat
3) Zaman Megalitikum 5) Zaman pendudukan Jepang
4) Zaman Neolitikum 6) Zaman revolusi
5) Zaman Logam 7) Zaman Orde Lama
8) Zaman Orde Baru
9) Zaman Reformasi

d. Periodisasi berdasarkan dengan sejarah geologi:


1) Zaman Arkaekum
2) Zaman Paleozoikum
3) Zaman Mesozoikum
4) Zaman Neozoikum

CARA BERPIKIR SEJARAH 9


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

2. Kronologi Dalam Sejarah

kronologi, yang secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu Chronos (waktu)
dan logos (ilmu). Jadi kronologi adalah ilmu tentang waktu. Jika di periodisasi kita
mengklasifikasi setiap peristiwa dan kemudian mengelompokkan dalam beberapa aspek,
selanjutnya kita susun aspek tersebut secara kronologis. Dalam hal ini Kronologi erat
kaitannya dengan periodisasi sejarah. Kronologi diperlukan karena dalam peristiwa sejarah
terdiri dari jenis dan bentuk yang berbeda. Peristiwa-peristiwa tersebut diklarifikasi secara
runtut dan tersusun berdasarkan waktu kejadian berlangsung dari awal sampai akhir. Tanpa
konsep kronologi ini, penyusunan peristiwa sejarah akan mengalami kerancuan dan
dikhawatirkan bahwa peristiwa yang terjadi pada suatu masa akan akan masuk ke masa lain.
Jika peristiwa sejarah tidak sesuai urutan waktu, atau melompat-lompat urutan
waktunya, atau bahkan terbalik maka akan menimbulkan anakronis. Pemahaman sejarah
yang anakronis akan menimbulkan pemahaman keliru tentang sejarah.
Tujuan dibuatkannya kronologi dalam sejarah adalah agar penyusunan berbagai peristiwa
sejarah dalam periode tertentu tidak tumpang tindih. Kronologi sejarah berarti sesuai dengan urutan
waktu kejadian. Walaupun demikian susunan kejadian berdasarkan waktu tersebut harus tetap
berkesinambungan/berkelanjutan dan menunjukkan kausalitas (sebab-akibat).
Berikut adalah contoh kronologi dalam sejarah Indonesia secara umum

Periodisasi sejarah Indonesia


Sumber: http://gg.gg/orre5

CARA BERPIKIR SEJARAH 10


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Kronologi juga mengkaji tentang peristiwa yang lebih detail, seperti contoh kronologi
peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

6 7 9 14 15 16 17
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus
1945

Latihan 1.3

• Susunlah gambar-gambar di bawah ini sesuai dengan periodisasi Sejarah


Indonesia, dan berikan keterangan dari setiap gambar ini dengan benar!
• Kemudian, kelompokkan gambar-gambar di bawah ini ke dalam periodisasi Sejarah
Indonesia secara umum. Kalian bisa melihat daftar periodisasi Sejarah Indonesia
secara umum di halaman 9.

CARA BERPIKIR SEJARAH 11


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

JAWABAN
Nama :
Kelas :
Gambar
Keterangan gambar Zaman
nomor :
14 Manusia purba di Indonesia Pra aksara

D. BERPIKIR SEJARAH SINKRONIK

Kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn (dengan) dan chronos (waktu). Dalam KBBI,
sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu
waktu. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya
pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam.
Secara umum sinkronik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
✓ Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu
✓ Menitikberatkan kajian satu aspek tertentu
✓ Tidak ada konsep perbandingan
✓ Cakupan kajian lebih sempit

CARA BERPIKIR SEJARAH 12


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

✓ Kajiannya lebih sistematis


✓ Sifat kajian lebih serius dan mendalam
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwi sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih
menitikberatkan pada meneliti pada gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa tetapi dengan waktu
yang terbatas. Sebagai contoh, seorang sejarawan ingin menyusun “Sejarah Perekonomian Bangsa
Indonesia Pada Masa Orde Baru (1966-1998)”. Hal yang ia lakukan adalah meneliti gejala atau fenomena
yang berkaitan dengan perkembangan kehidupan ekonomi pada masa Orde Baru saja. Ia tidak akan
membandingkan perekonomian pada masa Orde Baru dengan Orde Lama atau Reformasi. Dalam berpikir
sinkronik, sejarah akan lebih fokus dan mendalam tentang kajiannya. Maka dari itu

Contoh berpikir sinkronik dalam peristiwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Pembacaan Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa yang paling bersejarah dan
penting bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu terjadi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56
(Sekarang Jalan Proklamasi). Pembacaan Proklamasi dihadiri oleh sekitar 500 orang dari berbagai
kalangan dengan membawa apapun yang bisa digunakan sebagai senjata. Meskipun Jepang sudah
dikalahkan oleh Sekutu, Balatentara Dai Nippon (Jepang) masih berada di Jakarta.
Suasana di Jakarta masih kondusif. Awalnya Proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikada,
namun dipindahkan kekediaman Soekarno karena dikhawatirkan terjadi pertumpahan darah.
Akibatnya, sekitar 100 anggota Barisan Pelopor kembali berjalan dari Lapangan Ikada ke
kediaman Soekarno. Mereka datang terlambat dan menuntut pembacaan ulang Proklamasi.
Namun ditolak dan hanya diberikan amanat singkat oleh Hatta

Kegiatan Belajar 4

Latihan 1.4 (Tugas Timeline)

• Pada kegiatan belajar 4 ini, kalian akan dibagi ke dalam 6 kelompok


• Setiap kelompok harus membuat timeline tentang periodisasi sejarah di Indonesia,
• Setiap kelompok akan dibagi materi yang terdiri dari:
Kel 1 : Periodisasi Sejarah berdasarkan Arkeologi
Kel 2 : Periodisasi sejarah masa Hindu Buddha
Kel 3 : Periodisasi sejarah masa Islam
Kel 4 : Periodisasi sejarah Kolonialisme Barat
Kel 5 : Periodisasi sejarah masa pergerakan nasional
Kel 6 : Periodisasi sejarah pasca kemerdekaan Indonesia (dilihat dari presiden yang
memerintah)
• Untuk mencari materi kalian dapat berkonsultasi dengan guru kalian
• Timeline tersebut dibuat di kertas karton dan diberi hiasan berupa gambar-gambar
yang mencerminkan zaman tersebut
• Setiap zaman diberikan deskripsi secara singkat, padat dan jelas
• Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk menkreasikan hasil timeline-nya
• Setelah selesai, setiap kelompok harus menjelaskan timeline tersebut di depan kelas

CARA BERPIKIR SEJARAH 13


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Berikut ini adalah contoh timeline sejarah

Sumber: https://bit.ly/2HWPmnP

CARA BERPIKIR SEJARAH 14


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Sumber: https://bit.ly/2JN9zSM

CARA BERPIKIR SEJARAH 15


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

d. Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1,2,3 dan 4, isilah tabel berikut
untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait
dengan penguasaan materi pada UKBM ini!

Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!


No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian meyimpulkan definisi sejarah?
2 Dapatkah kalian mengkategorikan konsep manusia, ruang, dan
waktu dalam peristiwa sejarah
3 Dapatkah kalian membedakan konsep diakronik, kronologi,
periodisasi, dan sinkronik?
4 Dapatkah kalian memberikan contoh konsep diakronik,
kronologi, periodisasi, dan sinkronik?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut.
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-100 dan pilih
gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara diceklis (✓) !

Nilai Gambar

1 – 100

CARA BERPIKIR SEJARAH 16


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Uji Kompetensi 1-1


Kerjakanlah Uji Kompetensi berikut untuk mengukur kemampuan kamu tentang seluruh materi
dalam UKBM ini! Jika telah selesai kamu dapat laporkan ke gurumu dan melanjutkan ke UKBM
selanjutnya

1. Sebutkan dan jelaskan pengertian sejarah menurut salah satu ahli!


2. Jelaskan pengertian sejarah menurut pendapatmu!
3. Buatlah dua contoh peristiwa sejarah, kemudian tuliskan konsep manusia, ruang,
dan waktunya!
4. Jelaskan perbedaan antara diakronik, kronologi, periodisasi, dan sinkronik serta
berikan masing-masing satu contohnya!

JAWABAN

Ini adalah akhir dari UKBM 1.


Selamat kamu telah menuntaskan
UKBM ini. Kamu dapat berlanjut ke
UKBM selanjutnya

CARA BERPIKIR SEJARAH 17


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Isilah kolom refleksi di bawah ini !

Materi saya dapatkan hari ini adalah...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk untuk


selanjutnya adalah ...
Usaha yang saya lakukan
untuk memahami materi
adalah...

Yang saya kurang sukai dalam Yang saya sukai dalam pelajaran ini
pelajaran ini adalah ... adalah ...

CARA BERPIKIR SEJARAH 18


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

Memahami Konsep Perubahan dan


Keberlanjutan dalam Sejarah

Sumber: https://bit.ly/2b0GsJX

1. Identitas UKBM
Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
a. Semester : 1 (Satu)
b. Kompetensi Dasar :

3.2 Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah


4.2 Menerapkan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam mengkaji peristiwa
sejarah

c. Materi Pokok
Konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah
d. Alokasi waktu
4 x 45 menit

e. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik mampu memahami konsep
perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah serta mampu menerapkan konsep perubahan
dan keberlajutan dalam mengkaji peristiwa sejarah dengan tepat, serta dapat menumbuhkan
sikap tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama antar kelompok

f. Materi Pembelajaran
• Konsep perubahan
• Contoh perubahan dalam sejarah
• Konsep keberlanjutan
• Contoh keberlanjutan dalam sejarah

Perubahan dan Keberlanjutan 19


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

2. Peta Konsep
Cepat

Perkembangannya

Lambat

Perubahan

Progres (lebih baik)


Perubahan dan
Arahnya
Keberlanjutan
dalam Sejarah Regres (lebih buruk)
Kesinambungan

Keberlanjutan Perkembangan

Pengulangan

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Amatilah gambar di bawah ini!

Sumber: https://bit.ly/2b0GsJX

Berdasrkan gambar di atas, coba diskusikan bersama teman-temanu


1. Peristiwa apakah itu?
2. Mengapa peritiwa itu terjadi ?
3. Adakah dampaknya bagi Indonesia? Berikan pendapatmu !

Perubahan dan Keberlanjutan 20


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang kalian miliki atau yang
dianjurkan oleh guru, seperti:
• Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud
• Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-tugas atau
kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap
untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi
KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam pendirian,
memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.

b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran ini, selanjutnya
ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang menyerah, dan tawakal!!!!

KONSEP PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN


DALAM SEJARAH

Kegiatan Belajar 6

Pada kegiatan 6 ini, kita akan membahas tentang konsep perubahan dan keberlanjutan. Dalam catatan –
catatan peristiwa masa lalu manusia terdapat konsep perubahan dan keberlanjutan. Supaya belajar kalian
lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan
mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara
benar melalui berbagai sumber belajar!

A. KONSEP PERUBAHAN DALAM SEJARAH

Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa


terjadi dalam setiap masyarakat manusia. Cepat atau lambat,
manusia atau masyarakat akan mengalami perubahan.
Perubahan dalam masyarakat akan terus berlangsung seiring
dengan perjalanan waktu. Perubahan ini dapat diartikan sebagai
segala aspek kehidupan yang terus bergerak seiring dengan
perjalanan kehidupan masyarakat dan membuat perbedaan.
Semua sisi kehidupan terus bergerak seiring dengan Sumber: http://gg.gg/orsay/1
perjalanan waktu dari masa lampau ke masa kini menuju masa

Perubahan dan Keberlanjutan 21


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

yang akan datang. Selama itu pula terjadi perubahan-perubahan sehingga setiap peristiwa sejarah tidak
berdiri sendiri atau terpisah. Dengan demikian, mempelajari sejarah bukan berarti mempelajari sesuatu
yang terpencil pada masa lampau, melainkan mempelajari sestau yang terus berjalan dengan pijakan masa
lampau, menarik garis ke masa sekarang dan masa yang akan datang.
Perubahan dapat terjadi secara cepat maupun lambat. Arah perubahan dibedakan atas keadaan
yang lebih baik (progres), dan ada yang lebih buruk (regres). Sebagai contoh perubahan secara cepat yaitu
peristiwa pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Peristiwa tersebut
berimbas pada menyerahnya Jepang kepada sekutu dan dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya. Sedangkan, contoh perubahan secara lambat dapat di lihat dalam
penerapan politik etis di Hindia Belanda yang mendorong adanya kebangkitan nasional pada awal abad
20.
Untuk lebih jelaskanya perhatikanlah bagan di bawah ini!

Menyerahnya Jepang,
6 dan 9 Agustus, dimanfaatkan
Januari 1942 s.d Jepang dibom atom Indonesia. Maka dari
Agustus 1945, oleh Sekutu dan itu, tanggal 17 Agustus
Indonesia masih membuat Jepang 1945 Indonesia
dijajah oleh Jepang menyerah kepada memproklamasikan
(https://bit.ly/2JLoVHm) Sekutu kemerdekaannya
(https://bit.ly/2MBNBQz) (https://bit.ly/2Mz0ryN)

Dari bagan di atas, coba analisis olehmu


konsep perubahannya?

Perubahan merupakan ketidaksamaan suatu keadaan dengan keadaan lain dari waktu ke waktu.
Sebagai contoh, perubahan dari masa kolonial ke masa kemerdekaan dan dari masa orde lama ke masa
orde baru. Perubahan yang masuk kategori peristiwa sejarah adalah perubahan yang memiliki makna
penting bagi kehidupan masyarakat. Contoh konsep perubahan nusantara yang berjaya karena kerajaan-
kerajaan besar lalu akhirnya datang masa penjajahan, setelah lama dijajah Indonesia akhirnya merdeka.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan adalah sebagai berikut:
✓ Perubahan jumlah penduduk
✓ Penemuan & penemuan baru
✓ Konflik dalam masyarakat Faktor eksternal penyebab perubahan
✓ Perubahan lingkungan fisik
✓ Peperangan
✓ Pengaruh kebudayaan asing Faktor penghambat perubahan
✓ Sikap masyarakat tradisional
✓ Kurang berhubungan dengan masyarakat

Perubahan dan Keberlanjutan 22


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

B. KONSEP KEBERLANJUTAN DALAM SEJARAH

Rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi merupakan peristiwa yang
berkelanjutan, sebab tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri dan bisa dipisahkan dengan peristiwa
lainnya. Adapun konsep keberlanjutan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Keberlanjutan
dalam sejarah merupakan rangkaian peristiwa di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya.

Keberlanjutan menurut KBBI adalah


berlangsung terus-menerus;
berkesinambungan

Contoh konsep keberlanjutan adalah penjajahan


bangsa Belanda terhadap Indonesia yang telah
berlangsung selama ratusan tahun. Akibat dari
penjajahan ini, bangsa Indonesia mengalami perubahan
dari segi sosial dan budaya. Dapat kita lihat, bahwa
perubahan yang diakibatkan oleh penjajahan tidak
dirasakan secara langsung. Namun secara bertahap,
bahkan tidak dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Maka dari itu, penjajahan Belanda dapat dikatakan
sebagai sebuah keberlanjutan.
Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui
dengan membandingkan dua atau lebih peristiwa atau
keadaan pada masa lampau. Selain itu, perbandingan Penyerahan Pengeran Diponegoro kepada Jendral
juga dapat dilakukan antara dua atau lebih peristiwa De Kock. Sebuah lukisan karya Nicolaas Pieneman
masa lalu dan peristiwa masa kini. Contohnya, untuk antara tahun 1830 dan 1835
Sumber : https://bit.ly/2tijV1I
mengetahui perkembangan bahasa Indonesia, kita
dapat membandingkan kebijakan pemerintah kolonial Belanda dengan pemerintah pendudukan Jepang.
Selain itu kita juga dapat membandingkan perkembangan bahasa Indonesia pada masa kebangkitan
nasional dengan masa sekarang.
Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah. Periode
sejarah ditentukan oleh perubahan penting. Adapaun keberlanjutan menghubungkan periode – periode
dalam sejarah. Sebagai contoh, masa kerajaan Hindu Buddha hingga masa kerajaan Islam. Selama sejarah
panjang masa Hindu Buddha disebut sebagai konsep keberlanjutan sedangkan ketika Islam masuk dan
meruntuhkan pengaruh Hindu Buddha di Indonesia hal tersebut digambarkan sebagai konsep perubahan.
Keberlanjutan sering pula dikaitkan dengan konsep waktu. Waktu, dalam ilmu sejarah menurut
Kuntowijoyo meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan.

Perubahan dan Keberlanjutan 23


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

1. Perkembangan terjadi apabila dalam kehidupan masyarakat terjadi gerak secara


berturut-turut dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Perkembangan
terjadi biasanya dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang
kompleks. Scan barcode ini,
2. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya untuk melihat gerakan
mahasiswa dari 3 masa
mengadopsi lembagalembaga lama. Misalnya pada masa kolonial,
sebagai contoh konsep
kebijakan pemerintah kolonial Belanda mengadopsi kebiasaan lama,
keberlanjutan
antara lain dalam menarik upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-
raja pribumi.
3. Pengulangan merupakan suatu fenomena dimana suatu peristiwa
yang terjadi pada masa lampau terjadi pada masa berikutnya.
Contohnya; peristiwa mundurnya Presiden Soekarno akibat demo
mahasiswa Indonesia tahun 1966. Demikian juga yang terjadi pada
peristiwa mundurnya Presiden Soeharto akibat aksi dan demo mahasiswa

Gambar kiri adalah aksi demonstrasi mahasiswa yang menuntut pembubaran PKI dan mengkritik
pemerintahan Soekarno tahun 1966. Gambar kanan adalah aksi mahasiswa yang menduduki gedung DPR MPR
untuk menuntut Soeharto mundur dari Presiden. Dari kedua gambar tersebut kita bisa melihat adanya konsep
pengulangan dalam sejarah, aksi mahasiswa yang dilaksanakan pada 1966, kembali terulang pada tahun 1998.
Walaupun berbeda tahun tapi memiliki tujuan yang sama
Gambar kiri (http://gg.gg/orsp9). Gambar kanan: (https://bit.ly/2X0Zc3u)

Kegiatan Belajar 7

Latihan 2.1

Pada tahap kegiatan belajar 6, kalian telah memahami tentang pengertian dan
contoh konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah. Selanjutnya, pada
tahap kegiatan Belajar 2:
✓ Carilah masing-masing 1 contoh peristiwa sejarah yang ada di
Indonesia maupun di dunia yang menggambarkan
o Konsep perubahan
o Konsep keberlanjutan!
o Konsep pengulangan
✓ Pahamilah setiap peristiwa yang kamu cari, sehingga ketika guru
menanyakan peristiwa tersebut, kamu akan menguasainya
✓ Kamu dapat mencarinya di berbagai buku referensi. Jika telah selesai,
kamu dapat melaporkan hasilnya ke gurumu

Perubahan dan Keberlanjutan 24


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

JAWABAN

Perubahan dan Keberlanjutan 25


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

c. Penutup
Setelah kalian memahami dan mengikuti setiap kegiatan belajar di atas. Isilah tabel berikut untuk
mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan
penguasaan materi pada UKBM ini!

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian memahami konsep perubahan dalam sejarah?
2 Dapatkan kalian menganalisis contoh peristiwa sejarah yang berkaiatn dengan
konsep perubahan?
3 Dapatkah kalian memahami konsep keberlanjutan dalam sejarah?
4 Dapatkan kalian menganalisis contoh peristiwa sejarah yang berkaiatn dengan
konsep

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman. Apabila kalian menjawab “YA”
pada semua pertanyaan, maka lanjut pada kegiatan belajar selanjutnya.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, nilailah kalian dari angka 1-100 dan pilih gambar/emoji di
bawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara diceklis (✓)

Nilai Gambar

1 – 100

Perubahan dan Keberlanjutan 26


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

Kerjakanlah Uji Kompetensi berikut untuk mengukur kemampuan kamu tentang seluruh materi dalam
UKBM ini! Jika telah selesai kamu dapat laporkan ke gurumu dan melanjutkan ke UKBM selanjutnya

1. Peristiwa sejarah merupakan suatu proses perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam
kehidupan manusia di masa lampau. Perubahan dan keberlanjutan tersebut selaras dengan
perjalanan waktu. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa sejarah itu ....
A. hubungan antara pelaku dan penulis sejarah
B. terdapat keterkaitan dengan peristiwa lainnya
C. tidak memiliki hubungan dengan masa kini
D. tergantung siapa yang menjadi penulisnya
E. tergantung siapa yang menjadi pelakunya

2. Faktor internal yang mempengaruhi terjadinya perubahan adalah….


A. perubahan kondisi demografi (penduduk).
B. alam yang ada disekitar masyarakat mulai berubah.
C. pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
D. peperangan.
E. penjajahan.

3. Pengulangan menurut konsep waktu dalam sejarah adalah....


A. membuat ulang suatu peristiwa
B. mencoba melakukan hal yang sama
C. suatu kejadian yang dilakukan untuk membuat suatu peristiwa yang sama
D. kejadian yang persis sama terjadi 2 kali di waktu berbeda
E. fenomena yang pernah terjadi sebelumnya terulang kembali pada masa
sesudahnya atau masa sekarang. Peristiwanya tidak berulang tetapi
fenomenanya yang berulang

4. Perubahan menurut konsep waktu dalam sejarah berdasarkan skala pengaruhnya ada 2, yaitu...
A. Pengaruhnya besar dan Pengaruhnya kecil
B. Dampak langsung dan Dampak tidak langsung
C. Berakibat keseluruhan dan Berakibat sebagian
D. Berakibat fatal dan berakibat tidak fatal
E. Cepat dan Lambat

5. Di bawah ini merupakan faktor yang mendorong terjadinya perubahan, kecuali…


A. Orentasi ke masa depan,
B. Penduduk yang heterogen,
C. Sistem masyarakat yang terbuka, dan
D. Sistem Pendidikan formal yang maju
E. Vested Interest

Ini adalah akhir dari UKBM 2. Selamat kamu


telah menuntaskan UKBM ini. Kamu dapat
berlanjut ke UKBM selanjutnya

Perubahan dan Keberlanjutan 27


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

Isilah kolom refleksi di bawah ini !

Materi saya dapatkan hari ini adalah...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk untuk


selanjutnya adalah ...
Usaha yang saya lakukan
untuk memahami materi
adalah...

Yang saya kurang sukai dalam Yang saya sukai dalam pelajaran ini
pelajaran ini adalah ... adalah ...

Perubahan dan Keberlanjutan 28


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Menganalisis kehidupan Indonesia


Pada Zaman Pra Aksara

Sumber: http://gg.gg/ortni

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :

3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
(Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang
bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dalam bentuk tulisan

d. Materi Pokok
Indonesia Zaman Pra Aksara
e. Alokasi waktu
14 x 45 menit (7x pertemuan)

f. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik mampu menganalisis


kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto,
dan Deutero Melayu) dengan tepat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab,
disiplin, dan kerja sama antar kelompok.

g. Materi Pembelajaran
➢ Pengertian masa pra aksara
➢ Terbentuknya kepulauan Indonesia
➢ Manusia Purba di Indonesia
➢ Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
➢ Corak kehidupan Manusia Pra Aksara

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

2. Peta Konsep

Pengertian Zaman Pra Aksara

Terbentuknya Kepulauan
Indonesia
Meganthropus
Manusia Purba di Indonesia Pithecantrhopus
Homo
Kehidupan Indonesia Proto Melayu
Zaman Pra Aksara
Deutro Melayu
Asal Usul Nenek Moyang
Melanesoid
Bangsa Indonesia
Negroid
Weddid
Sosial ekonomi dan
Corak Kehidupan Manusia Pra budaya
Aksara
Sistem Kepercayaan

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan

Sebelum masuk materi, perhatikan gambar dan scan barcode di bawah ini!

Gambar di atas adalah salah ilustrasi Salah satu koleksi peninggalan purbakala yang
disimpan di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah yang diperkirakan hidup sekitar 2
juta tahun yang lalu di wilayah Indonesia saat ini. Fosil-fosil ini ditemukan di bawah tanah
dengan berbagai kedalaman secara terpisah. Kemudian disusunlah fosi-fosil ini sehingga
membentuk seperti yang sering kita lihat.
Untuk melihat perkembangan makhluk dalam fosil-fosil itu, coba scan barcode di atas,
setelah kamu menonton video tersebut, jawablah soal berikut!
1. Menceritakan tentang apa video tersebut?
2. Apa hubungan video tersebut dengan materi di UKBM ini?
3. Selain video di atas, film atau serial apa saja yang berhubungan dengan zaman
pra aksara? Pilih 1 film/serial tersebut dan tuliskan rangkumannya dalam 1
halaman!

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang kalian miliki
atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
• Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud
• Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-
tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian siapkan
sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak teman
lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya
(jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi
sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam
pendirian, memberi rasa aman/suka damai, tawakal, dan adil

b) Kegiatan belajar

Kegiatan Belajar 8

Pada kegiatan 8 ini kalian akan mempelajari tentang pengertian masa pra aksara dan terbentuknya
kepulauan Indonesia. Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan
mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar,
kemudian terapkan pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut
dengan penuh konsentrasi dan ceria!

INDONESIA PADA ZAMAN PRA AKSARA

A. PENGERTIAN ZAMAN PRA AKSARA

Pra aksara diambil dari dua kata yakni “pra” artinya “sebelum”
dan “aksara” artinya “tulisan”. Jadi zaman pra aksara adalah zaman
sebelum ditemukannya tulisan. Artinya belum ada bukti tertulis
mengenai kehidupan manusia kala itu. Zaman pra aksara disebut juga
dengan nirleka (nir=sebelum, leka=tulisan) karena para ahli sejarah
sepakan bahwa sejarah diawali dengan ditemukannya tulisan atau
aksara.
Sebutan ‘pra aksara’ ada untuk menggantikan ‘pra sejarah’ yang
dirasa kurang tepat karena meskipun belum mengenal tulisan, manusia
purba yang hidup pada masa tersebut sudah memiliki sejarah serta telah

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

menghasilkan kebudayaan. Bahkan hasil kebudayaannya masih


bisa kita jumpai di zaman sekarang. Seperti bangunan batu besar
di zaman Megalitikum yang ada di Gunung Padang, Cianjur.
Zaman pra aksara juga ditandai dengan cara hidup berburu
dan mencari bahan makanan yang tersedia di alam. Hal ini
berarti pada periode ini para manusianya masih bergantung pada
alam. Jika persediaan alamnya sudah habis maka manusia
tersebut akan pindah ke tempat lain (nomaden).
Meskipun belum diketahui secara pasti dan belum bisa
dibuktikan, namun yang pasti masa pra aksara dimulai sejak
manusia purba mulai terdapat di muka Bumi. Berakhirnya zaman
pra aksara di setiap negara juga berbeda-beda tergantung
ditemukannya bukti tertulis oleh masing-masing negara. Mesir
mengakhiri zaman pra aksara pada 3000 SM, India mengakhiri
zaman aksara pada 2500 SM. Sedangkan, Indonesia sendiri
memulai zaman aksara pada sekitar abad 5 Masehi yang ditandai
dengan ditemukannya 7 buah prasasti berisi tulisan yang diukir
dalam sebuah batu. Prasasti ini dinamakan Prasasti Yupa di
Prasasti Yupa
Kalimantan Timur. Prasasti tersebut beraksara huruf Pallawa dan
Sumber: http://gg.gg/os6iu
berbahasa Sansekerta. Prasasti ini meceritakan tentang kehidupan
kerajaan Kutai beragama Hindu yang berada di Kalimantan Timur berisi tentang “Raja Mulawarman
memberikan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana dan rakyatnya secara sukarela”. Hal ini
menandakan bahwa bangsa Indonesia sudah mulai bisa mengenal huruf-huruf dan tulisan walaupun
bukan tulisan latin seperti sekarang.
Untuk mengetahui tentang bukti-bukti kehidupan zaman
pra aksara para sejarawan dan arkeolog bisa mengidentifikasi
beberapa benda peninggalan seperti artefak, fosil dan hasil
budaya lainnya.
Arti penting dari pembelajaran tentang sejarah
kehidupan zaman praaksara adalah kesadaran akan asal usul
manusia. Tumbuhan memiliki akar. Semakin tinggi tumbuhan
itu, semakin dalam pula akarnya menghunjam ke bumi hingga
tidak mudah tumbang dari terpaan angin badai atau bencana
alam lainnya. Demikian pula halnya dengan manusia. Semakin
berbudaya seseorang atau kelompok masyarakat, semakin
dalam pula kesadaran kolektifnya tentang asal usul dan
penghargaan terhadap tradisi. Jika tidak demikian, manusia yang
melupakan budaya bangsanya akan mudah terombang-ambing oleh
terpaan budaya asing yang lebih kuat, sehingga dengan sendirinya
kehilangan identitas diri. Jadi bangsa yang gampang
meninggalkan tradisi nenek moyangnya akan mudah didikte oleh
budaya dominan dari luar yang bukan miliknya.
Kita bisa belajar banyak dari keberhasilan dan capaian
prestasi terbaik dari pendahulu kita. Sebaliknya kita juga
belajar dari kegagalan mereka yang telah menimbulkan
malapetaka bagi dirinya atau bagi banyak orang.

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

B. TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA

Memahami tentang zaman pra aksara tentu kita juga perlu


untuk memahami perkembangan bumi hingga munculnya
kehidupan. Menurut Marwati Djoenoed Poesponegoro dan
Nugroho Notosusanto, sejarah alam semesta jauh lebih panjang

dibandingkan sejarah manusia. Manusia baru muncul pada kala
pleistosen (sekitar 3.000.000 sampai 10.000 tahun yang lalu).

Sejak kapan bumi yang kita tempati ini muncul? Apakah kita
mengetahuinya? Tentu hal ini tidak bisa kita ketahui secara pasti. Para
ilmuan meyakini bahwa terbentuknya alam semesta (termasuk bumi)
berawal dari peristiwa big bang sekitar 13,7 miliar tahun lalu. Ledakan tunggal ini melontarkan materi
dalam jumlah yang sangat besar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian mengisi alam
semesta dalam bentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid/meteor, energi dan partikel lainnya.
Ringkasnya membentuk tata surya. Bumi adalah salah satu hasil lontara tersebut.
Menurut ilmu geologi, proses perkembangan
bumi terbagi menjadi empat zaman, yakni:
1. Zaman Arkaekum/Azoikum
Zaman ini bumi masih dalam proses
pembentukannya dan keaadaanya pun belum
cocok untuk ditinggali karena kulit bumi yang
masih panas dan suhunya pun relatif tinggi.
Sehingga zaman ini belum ada kehidupan.
Zaman ini diperkirakan berlangsung sekitar 2,5
miliar tahun yang lalu.
2. Zaman Paleozoikum

Zaman purba tertua atau zaman primer. Gambar : Jenis makhluk hidup bersel satu yang hidup pada
Keadaan bumi masih labil karena iklim yang zaman Paleozoikum
sering berubah-ubah dan curah hujan yang Sumber: https://bit.ly/2tl0sNZ
sangat tinggi dan tak menentu. Zaman ini telah
menandakan adanya kehidupan di bumi walaupun hanya terbatas pada jenis makhluk bersel satu atau
mikro organisme, hewan kecil yang tidak memiliki tulang punggung, jenis ikan, ampibi, dan
reptil. Selain itu, mucul pula jenis-jenis tumbuhan seperti ganggang, rerumputan, dan
tumbuh-tumbuhan yang hidup di air. Zaman Paleozoikum diperkirakan
berlangsung 500-245 juta tahun yang lalu.
Pada zaman ini kadaan geografis Indonesia belum terbentuk Untuk lebih memahami
seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan bagian tentang pembentukan
dari samudra yang sangat luas, meliputi hampir seluruh bumi benua, coba kalian scan
barcode di bawah
3. Zaman Mesozoikum

Zaman mesozoikum disebut juga zaman sekunder atau zaman


pertengahan. Zaman ini telah bermunculan hewan mamalia (hewan
menyusui), amfibi, burung, dan tumbuhan berbunga. Beberapa jenis
hewan amfibi yang bertubuh besar telah banyak bermunculan seperti
Dinosaurus, Atlantosurus, Brontosaurus, Tyrannosaurus, Apatosaurus,
Deinonycus, Pacychepalosaurus, Triceratops compsograthus, dan
hewan amfibi lainnya. Selain itu, banyak pula pohon-pohon besar yang
bermunculan pada zaman ini. Akan tetapi, suhu pada zaman ini masih

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

sering berubah-ubah yang menyebabkan sungai-sungai besar dan danau-danau menjadi kering dan
berlumpur. Berlangsung sekitar 245-60 juta tahun yang lalu.

Gambar : Jenis ampibi besar yang hidup pada zaman mesozoikum


Sumber: https://bit.ly/2yiZCHg

4. Zaman Neozoikum

Zaman neozoikum disebut juga zaman purba baru. Karena pada zaman ini
telah muncul jenis-jenis manusia purba. Zaman neozoikum terbagi menjadi Untuk lebih
dua tahapan, memahami tentang
pembentukan bumi,
a) Zaman Tersier (60 juta tahun lalu) coba kalian scan
Pada zaman ini muncul primata seperti kera barcode di bawah
b) Zaman Kuarter. Zaman ini menandakan munculnya jenis-jenis
manusia purba. Zaman ini juga terbagi menjadi dua zaman,
antara lain
1) Zaman Pleistosen (1 juta sampai 600.000 tahun lalu)
Pada zaman ini muncul manusia purba jenis Pithecanthropus
dan Homo. Zaman ini disebut juga zaman es (glasial)
karena terjadi proses pencairan
gletser es dari kutub Utara ke
bagian-bagian dunia lainnya yang
diakibatkan suhu ekstrim, hingga
menutupi sebagian wilayah benua
lainnya seperti Eropa, Asia, dan
Amerika. Akibatnya, keadaan bumi
masih sangat labil, permukaan air
laut turun dan naik karena
pergeseran bumi, banyak lautan
menjadi kering, sehingga wilayah
sekitar Asia muncul paparan Sunda
dan di Australia muncul paparan
Sahul.
2) Zaman Holosen (25.000 tahun
lalu).
Pada zaman ini muncul manusia
purba jenis Homo sapiens yang
dianggap manusia paling modern Peta Paparan Sunda dan Paparan Sahul
dan kemampuan menghadapi alam Sumber: http://gg.gg/ot2g3
yang cukup baik

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Sejarah Kepulauan Indonesia terbentuk


melalui proses yang panjang dan rumit. Sebelum
bumi didiami manusia, kepulauan ini hanya diisi
flora dan fauna yang masih sangat kecil dan
sederhana. Alam juga harus menjalani evolusi terus-
menerus untuk menemukan keseimbangan agar
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
kondisi alam dan iklim, sehingga makhluk hidup
dapat bertahan dan berkembang biak mengikuti
seleksi alam.
Indonesia terletak di antara dua benua dan
dua samudra, antara Benua Asia di Utara dan
Australia di Selatan, antara Samudra Hindia di Barat
dan Samudra Pasifik di belahan Timur.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terbentuknya kepulauan Indonesia, diantaranya:
Ketika kepulauan Indonesia dan Negara ASEAN lain
1. Tenaga Endogen: Pergerakan Lempeng maasih menyatu. Sumber: http://gg.gg/ot318
Tektonik
Pergerakan lempeng tektonik diyakini sudah dimulai pada masa Mesozoikum dan
terus berlanjut pada masa Neozoikum. Indonesia dibentuk oleh tiga
lempeng besar dunia yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia,
dan lempeng Pasifik. Tiap-tiap lempeng ini bergerak ke arah yang Untuk lebih memahami
berbeda-beda. Lempeng Eurasia yang berada di bagian Utara Indonesia tentang pembentukan
bergerak ke arah Timur Laut Indonesia dan Lempeng Pasifik ke arah Barat kepulauan Indonesia,
Daya Indonesia.
coba kalian scan barcode
Di akhir zaman Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan di bawah
tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempeng-lempeng Indo-
Australia, Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis
(orogenesa larami), sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah.
Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya.
Sebagian di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di Nusa
Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Hal yang sama juga terjadi pada
Benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk
pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian Maluku Tenggara
2. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah
merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk
karena proses gerakan endogen terkikis oleh angin, dan dapat merubah bentuk permukaan bumi.
Secara umum, tenaga eksogen berasal dari tiga; 1) atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin; 2)
air, yaitu berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, , gletser, dll; 3) organisme, yaitu
berupa jasad renik, tumbuhan, hewan dan manusia.
3. Perubahan Iklim
Perubahan iklim berupa turunnya permukaan laut sekitar 60-70 meter di bawah permukaan laut.
Hal ini karena bagian terbesar air di dunia membeku (zaman glasial), terutama di bagian bumi utara dan
selatan. Laut-laut yang dangkal tersebut menjadi daratan. Kondisi ini berlangsung pada kala Pleistisen (3
juta sampai 10 ribu tahun lalu).

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Pada kala Pleistosen, bagian Barat


Kepulauan Indonesia yang sudah stabil pernah
terhubung dengan daratan Asia Tenggara,
sedangkan bagian Timur seperti Pulau Papua
dan sekitarnya pernah terhubung dengan
daratan Australia. Dartan wilayah barat yang
menghubungkan Indonesia dengan daratan
Asia Tenggara disebut dengan Paparan Sunda,
sedangkan di Timur daratan yang
menghubungkan Pulau Papua dan pulau-pulau
sekitarnya dengan Australia disebut Paparan
Sahul
4. Letusan Gung Api
Keadaan alam yang belum stabil tampak
dari adanya letusan gunng api. Lempeng
tektoni, berupa masa batuan yang sangat besar
sehingga energinya besar pula. Lempeng-
lempeng yang terus bergerak ini pada suatu saat
akan mengalami gesekan atau benturan yang Sekitar 55 juta tahun lalu, sebagian kepulauan Indonesia
cukup leras. (Sumatra, Jawa, dan Kalimantan) masih berada dan menyatu
dengan Benua Eurasia di Utara, sedangkan sebagian
Benturan antarlempeng dapat
kepulauan lainnya (Papua) masih menyatu dengan benua
menimbulkan gempa, tsunami, dan
Australia di Selatan.
meningkatnya kenaikan magma ke permukaan Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012.
bumi. Itulah sebabnya Kepulauan Indonesia Indonesia Dalam Arus Sejarah, Jilid I. Jakarta: PT Ichtiar Baru
rentan mengalami kejadian gunung meletus, van Hoeve.
gempa bumi, dan tsunami.

LATIHAN 3.1
1. Mengapa istilah “pra aksara” bisa dikatakan lebih tepat dibandingkan “pra sejarah”
2. Apa saja pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan pada zaman pra aksara?
3. Menurutmu apa hikmah yang dapat diambil dari kondisi kepualauan Indonesia yang
berpulau-pulau?
4. Bagaimana caranya agar kita bisa menghargai alam Indonesia?
5. Coba tuliskan 1 halaman tentang cerita rakyat atau dongeng yang berkaitan dengan
terbentuknya gunung, gempa, bencana alam. Dan berikan pesan moralnya!

JAWABAN

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Kegiatan Belajar 9

Pada kegiatan 9 ini kalian akan mempelajari tentang jeni-jenis manusia Untuk memahami
purba di Indonesia. Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan tentang situs purbakala di
budaya literasimu dengan mengakses, memahami, dan menggunakan Sangiran, kamu dapat
informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian melihat video di barcode
terapkan pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi di bawah ini
pada gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan ceria!

C. MANUSIA PURBA DI INDONESIA

1. Tempat Penemuan Manusia Purba

Peninggalan manusia purba untuk sementara ini yang paling banyak


ditemukan berada di Pulau Jawa. Meskipun di daerah lain juga ada, para peneliti belum berhasil
menemukan peninggalan tersebut atau masih sedikit yang berhasil ditemukan, misalnya di Flores. Di
bawah ini akan dipaparkan beberapa penemuan penting fosil manusia di wilayah Sangiran dan Trinil.

a. Sangiran, Sragen, Jawa Tengah

Lokasi situs purbakala Sangiran yang sekarang menjadi museum Sangiran,


Sragen, Jawa Tengah . Sumber: https://bit.ly/2ynsSg3

Sangiran pertama kali ditemukan dan diteliti oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan
laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran. Pada 1934, Gustav
Heindrich Ralph von Koenigswald menemukan artefak di wilayah Ngebung yang terletak sekitar
dua kilometer di Barat Laut kubah Sangiran. Artefak itulah yang kemudian menjadi temuan penting
bagi Situs Sangiran. Semenjak penemuan von Koenigswald, Situs Sangiran menjadi sangat terkenal
berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil Homo erectus. Homo erectus adalah tahapan paling
penting dalam sejarah manusia, sebelum masuk pada tahapan manusia Homo sapiens, manusia
modern.
Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran tentang evolusi fisik manusia saja, akan
tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang evolusi budaya, binatang, dan juga lingkungan.
Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan
secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan
Dunia (World Heritage List) UNESCO.

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

b. Trinil, Ngawi, Jawa Timur

Trinil adalah sebuah desa di pinggiran


Bengawan Solo, masuk wilayah
administrasi Kabupaten Ngawi, Jawa
Timur. Tinggalan purbakala telah
lebih dulu ditemukan di daerah ini
jauh sebelum von Koenigswald
menemukan Sangiran pada 1934.
Ekskavasi yang dilakukan oleh
Eugene Dubois di Trinil telah
membawa penemuan sisa-sisa
manusia purba yang sangat berharga
bagi dunia pengetahuan. Penggalian
Dubois dilakukan pada endapan
alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan Museum Trinil, Ngawi, Jawa Timur
Sumber : https://bit.ly/2lgQ1r9
ini ditemukan atap tengkorak
Pithecanthropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yang menunjukkan
pemiliknya telah berjalan tegak.
Sebelum penemuannya di Trinil, Eugene Dubois mengawali temuan Pithecantropus erectus di
Desa Kedungbrubus, sebuah desa terpencil di daerah Pilangkenceng, Madiun, Jawa Timur. Desa itu
berada tepat di tengah hutan jati di lereng selatan Pegunungan Kendeng. Pada saat Dubois meneliti
dua horizon/lapisan berfosil di Kedungbrubus ditemukan sebuah fragmen rahang yang pendek dan
sangat kekar, dengan sebagian prageraham yang masih tersisa. Prageraham itu menunjukkan ciri
gigi manusia bukan gigi kera, sehingga diyakini bahwa fragmen rahang bawah tersebut milik rahang
hominid. Pithecantropus itu kemudian dikenal dengan Pithecantropus A.
Tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tetapi memanjang ke belakang.
Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera (600 cc) dan otak manusia modern (1.200-
1.400 cc). Tulang kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata, terdapat penyempitan
yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang. Pada bagian belakang kepala terlihat
bentuk yang meruncing yang diduga pemiliknya merupakan perempuan. Berdasarkan kaburnya
sambungan perekatan antartulang kepala, ditafsirkan inividu ini telah mencapai usia dewasa.

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

2. Jenis Manusia Purba di Indonesia

Manusia purba di Indonesia hidup di sekitar pantai dan sungai yang


subur, misalnya di lembah sungai Bengawan Solo dan Sungai
Brantas. Segala aktivitas mereka lakukan di tempat yang subur
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini dibuktikan dengan
adanya tumpukan kerang (kjokkenmoddinger) di sekitaran sungai.
Sungai maupun lembah zaman dulu tentu berbeda dengan
sekarang. Lahan sekitar sungai biasanya menyediakan berbagai
bahan makanan untuk kebutuhan mereka. Jika tempat tersebut
sudah habis makan manusia purba akan mencari tempat yang lebih
subur lagi atau hidupnya berpindah-pindah (nomaden).

a. Megantrhopus Paleojavanicus

Megantrhopus yang ditemukan oleh von Koeningwald di Perning,


Mojokerto (1936), Trinil, Ngawi (1939), dan daerah Sangiran,
Solo (1941). Para ahli menamakan jenis manusia purba ini dengan
sebutan Meganthropus paleojavanicus (manusia raksasa dari
Jawa) karena Fosil Meganthropus merupakan manusia purba
tertua dibanding Ptithecantropus. Diperkirakan hidup pada zaman
Plestosen Awal (sekitar 2 juta sampai dengan 1 juta tahun yang
lalu).
Adapun ciri-ciri Megantrhopus Paleojavanicus adalah:
• Berbadan yang tegap dan tinggi sekitar 165-180 cm
• Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang
pelipis
• Volume otak 900 cc. Volume otaknya masih kecil
sehingga kemampuannya membuat alat sangat
terbatas
• Tidak berdagu dan memeiliki hidung lebar
• Memakan tumbuhan dan daging hewan buruan.
Namun, tumbuhan menjadi makanan utama
• Kening menonjol, memiliki rahang berukuran besar
dan kuat.

b. Pithecantrhopus (Manusia Kera)

Pithecantrhopus berarti manusia kera. Fosil Pithecantropus Fosil Meganthropus Paleojavanicus


ditemukan di Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Namun lebih Sumber: https://bit.ly/2M4AOom
banyak ditemukan di wilayah Jawa, seperti di Sangiran dan Solo.
Pithecantropus merupakan jenis manusia purba yang hidup secara berkelompok dalam mencari
makanan. Dalam mencari dan berburu makanan, Pithecantropus menggunakan alat dari batu, seperti
kapak perimbas, kapak genggam (Choppers), kapak penetak, pahat genggam, dan alat-alat serpih dan
memakan hasil buruannya dengan cara mentah-mentah.
Adapun ciri-ciri umum dari Pithecantropus adalah:
• Tinggi badan berkisar 165-180 cm dan berbadan tegap
• Alat pengunyah tidak sekuat Megantrhopus

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

• Geraham besar, rahang kuat, tonjolan kening lebar.


• Hidung lebar
• Isi tengkorak berkisar 750-1300 cc
• Memiliki fisik seperti kera
Jenis Pithecantropus memiliki variasi dalam jenisnya. Di antaranya:

1) Pithecantrhopus Erectus

Pithecantropus Erectus hidup 1 juta sampai 1,5 juta tahun


yang lalu dan diperkirakan berasal dari lapisan Plestosen
Tengah. Jenis manusia Pithecantropus Erectus yang
ditemukan oleh Eugene Dobuis ini pernah menggegerkan
kalangan dunia ilmu pengetahuan tahun 2004 dan bahkan
sering dihubungkan dengan teori evolusi dari Charles Darwin,
karena dianggap sebagai missing link atau sebagai makhluk
peralihan dari kera ke manusia sebagaimana disebut-sebut
Darwin dalam Teorinya.

2) Pithecantrhopus Mojokertensis

Fosil Pithecantropus Mojokertensis ditemukan pada lapisan Plestosen


bawah oleh von Koeningswald pada tahun 1936 wilayah Perning,
daerah dekat Mojokerto, Jawa Timur. Namun, yang ditemukannya
adalah fosil tengkorak anak-anak yang diperkirakan berusia empat
sampai lima tahun. Fosil ini dinamakan Pithecantropus Mojokertensis
yang artinya “manusia kera dari Mojokerto”. Berdasarkan hasil
rekonstruksi, Pithecantropus Mojokertensis memiliki ciri-ciri fisik,
berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan, kening tebal, serta
tulang pipi yang kuat

2) Pithecantrhopus Robustus

Tahun 1939, von Koeningswald kembali melakukan penelitian bersama rekannya bernama
Weidenreich. Mereka melakukan penelitian di daerah Trinil dekat Ngawi, Jawa Timur dan
menemukan fosil manusia purba yang mirip dengan Pithecantropus. Namun untuk jenis manusia
purba ini memiliki ukuran yang lebih besar dan kuat dari Pithecantropus Mojokertensis. Oleh
karena itu, jenis manusia purba ini dinamakan Pithecantropus Robustus yang artinya “manusia
kera yang besar atau kuat”.

c. Homo

Manusia purba yang berjenis Homo merupakan jenis manusia purba sudah lebih maju dengan manusia
purba jenis Meganthropus dan Pithecantropus secara fisik maupun kualitatif. Secara fisik, manusia
purba jenis Homo ini agak mirip dengan manusia pada zaman sekarang ini. Sedangkan secara kualitatif,
manusia jenis Homo ini sudah cerdas dan bisa menggunakan alat-alat dari batu maupun tulang.
Manusia purba jenis Homo hidup sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu. Persebarannya pun tidak
hanya ada di Indonesia akan tetapi dapat pula ditemukan di Filipina dan Cina Selatan

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak. Penelitian dilanjutkan oleh
Eugene Dubois bersama kawan-kawan dan menyimpulkan sebagai jenis Homo. Ciri-cirinya: muka
lebar, hidung dan mulutnya menonjol. Dahi juga masih menonjol, sekalipun tidak semenonjol jenis
Pithecanthropus. Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang. Hidup dan
perkembangan jenis manusia ini sekitar 40.000 – 25.000 tahun yang lalu. Tempat-tempat
penyebarannya tidak hanya di Kepulauan Indonesia, tetapi juga di Filipina dan Cina Selatan.
Tahukan kamu? Bahwa telah banyak ditemukan beberapa jenis manusia purba Homo yang
pernah ditemukan di Indonesia, antara lain

1) Homo Erectus

Homo erectus berarti manusia yang berjalan tegak. Secara fisik menyerupai manusia modern.
Mereka lebih tinggi dan otak mereka lebih besar dari spesies yang lain. Kaki panjang yang mereka
miliki dan fakta bahwa mereka berdiri tegak membuat setiap individu Homo erectus sebagai
pejalan kaki yang efisien dan dapat menjelajah lebih jauh dibanding manusia purba yang lain.
dianggap telah memiliki kemampuan untuk melakukan perburuan dan peramuan makanan.
Bukti artefaktual memberikan data bahwa mereka telah memiliki kemampuan dalam perburuan
hewan dan penguasaan api. Hal inilah yang akhirnya membuat kita sepakat bahwa Indonesia
dengan temuan Homo erectusnya memilki rangkaian sejarah kebudayaan begitu panjang dan
kompleks yang memberikan sumbangsih besar dalam proses evolusi umat manusia.
Tengkorak Homo erectus Ngandong berukuran besar dengan volume otak rata-rata 1.100
cc. Ciri-ciri ini menunjukkan Homo erectus ini lebih maju bila dibandingkan dengan Homo
erectus yang ada di Sangiran. Manusia Ngandong diperkirakan berumur antara 300.000-
100.000 tahun.

2) Homo Sapiens (Manusia cerdas)

Homo Sapiens hidup pada zaman Mesolithikum yaitu sekitar 20.000 tahun yang lalu. Homo
Sapiens telah memiliki beberapa kemiripan dengan manusia zaman sekarang baik dari segi fisik,
volume otak, maupun postur badannya. Maka dari itu, manusia purba jenis ini dinamakan
Homo Sapiens yang artinya “manusia sempurna”. Kadang-kadang Homo Sapiens juga diartikan
sebagai “manusia bijak” karena mereka telah mampu berpikir dan berusaha untuk menghadapi
alam.

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Homo sapiens menunjukkan karakter yang lebih berevolusi dan lebih modern
dibandingkan dengan Homo erectus. Sebagai misal, karakter evolutif yang paling signifikan
adalah bertambahnya kapasitas otak. Homo sapiens mempunyai kapasitas otak yang jauh lebih
besar (rata-rata 1.400 cc), dengan atap tengkorak yang jauh lebih bundar dan lebih tinggi
dibandingkan dengan Homo erectus yang mempunyai tengkorak panjang dan rendah, dengan
kapasitas otak 1.000 cc. Homo Sapiens memiliki hasrat untuk bertempat tinggal menetap. Hal
tersebut telah dibuktikan dengan banyaknya bukti-bukti sampah kerang (kjokkenmoddinger)
sebagai bekas tempat tinggal mereka, yang banyak ditemukan di sepanjang daerah pantai timur
wilayah Sumatra.

3) Homo Soloensis

Homo Soloensis merupakan jenis manusia purba


yang hidup ketika berlangsungnya zaman es yang
ketiga dan pada waktu itu pula menandakan
lenyapnya jenis manusia purba Pithecantropus. Pada
tahun 1931-1933, Ter Haar dan Oppenoorth
menemukan fosil Homo Soloensis di sungai
Bengawan Solo, di dekat Desa Ngandong, Blora.
Mereka menemukan sekitar sebelas buah tengkorak
serta fragmen-fragmenmya dari manusia purba itu
serta dua potong tulang kering.

4) Homo Wajakensis

Homo Wajakensis merupakan jenis manusia purba yang muncul pada zaman es yang ke empat
atau zaman es yang terakhir. Fosilnya ditemukan oleh B.D. van Rietschoten pada tahun 1889 di
daerah Wajak, di lereng Pegunungan Karst di Barat Laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa
Timur. Kemudian, fosil tersebut diteliti oleh Eugene Dubois. Penemuan fosil ini merupakan
penemuan fosil manusia purba pertama yang diperkirakan berasal dari Indonesia jika
dibandingkan dengan jenis manusia purba lainnya. Homo Wajakensis merupakan jenis manusia
purba yang sudah mengalami kemajuan, misalnya makanan hasil buruannya sudah dimasak
walaupun masih dalam tahap yang masih sangat sederhana. Homo Wajakensis diperkirakan
hidup dan berkembang sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu.

Untuk memahami
tentang Manusia Purba di
Indonesia, kamu dapat
melihat video di barcode
di bawah ini

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

3) Homo Floresiensis

Homo Floresiensis diperkirakan hidup sekitar 30.000–18.000 tahun yang lalu. Pengumuman
penemuan fosil Homo Floresiensis sempat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan pada tahun
2004. Sisa-sisa fosil ini ditemukan di gua Liang Bua oleh tim peneliti dari Indonesia dan Australia
di sebuah gua pemukiman pra-aksara Flores
Manusia purba jenis Homo Floresiensis pernah ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J.
Morwood pada bulan September 2003. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan baru yang
kemudian diberi nama Homo Floresiensis, sesuai dengan tempat ditemukannya fosil manusia
purba ini yakni di Flores. Sebelumnya, pada 1958, seorang pastur bernama Verhoeven
menemukan fosil ini di gua Liang Bua Manggarai, Flores. Homo Floresiensis telah mampu
membuat peralatan dari batu, pemburu handal dan memasak dengan menggunakan api.
Manusia purba jenis ini memiliki keistinewaan karena tubuhnya yang kerdil yang memiliki tinggi
badan sekitar satu meter dan ukuran tengkorak seperti anak kecil. Dari cerita rakyat setempat,
masyarakat Flores menyebut manusia purba ini dengan sebutan Ebu Gogo.

LATIHAN 3.2
1. Mengapa manusia purba selalu hidup di dekat sumber air seperti sungai dan lembah?
2. Menurut pendapatmu, mengapa manusia purba bisa menyebar ke wilayah kepulauan Indonesia?
3. Apa yang kamu tahu tentang teori Darwin terutama yang berkaitan dengan asal usul manusia
purba?
4. Jelaskan pendapat kalian tentang hubungan manusia purba yang dilihat dari sisi sejarah dengan
penciptaan manusia dari sisi agama!

Jawablah pertanyaan di atas dengan merujuk ke berbagai sumber seperti buku, UKBM, artikel
ilmiah, dan jurnal ilmiah. Kalian bisa mencarinya di perpustakaan maupun internet yang valid.
Sertakan sumber yang kalian cari setelah menjawab pertanyaan di atas!

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

JAWABAN

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Kegiatan Belajar 10

Latihan 3.3 (tabel Penemuan Manusia Purba)

• Pada kegiatan belajar sebelumnya kalian telah memahami tentang tempat penemuan
dan jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
• Pada kegiatan belajar 10 ini, kalian diharuskan untuk menuliskan tokoh-tokoh yang
menemukan jenis manusia purba di Indonesia beserta tempat-tempatnya dalam
bentuk tabel
• Adapun format tabelnya sbb:
o Nomor
o Tokoh Penemu
o Jenis Manusia Purba
o Lokasi Penemuan
o Tahun ditemukan
• Selain UKBM, kalian bisa menggunakan referensi-referensi lain dalam mencari tugas
ini, seperti buku, artikel ilmiah, dan jurnal. Kalian bisa mencarinya di perpustakaan
maupun internet yang valid. (tidak diperkenankan mencari di brainly, blogspot.com,
wikipedia. Usahakan akses internet seperti quipper.com, ruangguru, historia.id,
tirto.id atau website yang dikelola oleh pemerintah).
• Tugas ini dikerjakan secara individu
• Ditulis tangan di kertas A4
• Contoh formatnya terlampir

NAMA :
KELAS :
TUGAS : Latihan 3.3 (Penemuan Manusia Purba di Indonesia)
Tahun
No Tokoh Penemu Jenis Manusia Purba Lokasi Penemuan
ditemukan
1 Ralph von Koenigswald Megantrhopus Paleojavanicus Sangiran, Jawa 1941
Timur
2
3

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Kegiatan Belajar 11

Pada kegiatan 3 ini kalian akan mempelajari tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Supaya
belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami, dan
menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian terapkan pengalaman
tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan ceria!

D. ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

1. Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Secara umum, asal usul manusia purba dan manusia pra aksara di Indonesia sampai sekarang masih
menjadi kontroversi dan masih menimbulkan perdebatan. Secara garis besar, ada tiga teori yang
menjelaskan asal usul manusia purba di Indonesia; teori Afrika, teori Yunan, teori Nusantara. Selanjutnya
kita akan bahas masing-masing teori tersebut.

a. Teori Afrika

Ilustrasi persebaran manusia Pra aksara menurut teori Afrika


Sumber : http://bit.do/enkjE

Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang umat manusia berasal dari Afrika kurang lebih 200.000
tahun SM. Setelah mereka berhasil melewati prosses evolusi dan mencapai taraf manusia modern,
mereka kemudian bermigrasi dan menyebar ke seluruh dunia.
Proses penyebaran ini berlangsung sangat lambat dan lama. Sejak tahun 200.000 SM hingga
60.000 SM, manusia mulai menyebar ke Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga
Australia. Pada saat itu suhu bumi turun dan menyebabkan terbentuknya es di bagian Utara bumi,
yaitu Eropa Utara dan Amerika Utara, dan menurunnya permukaan air. Hal ini menyebabkan
munculnya daratan yang memudahkan manusia berpindah-pindah. Tahun 55.000 SM manusia
mulai bergerak ke arah Asia Tengah. Tahun 45. 000 SM, manusia menyebar hingga ke arah Rusia
dan memasuki wilayah Eropa. Tahun 40.000 SM menusia telah tersebar luas ke Afrika, Eropa, dan
Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Aistralia.

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

b. Teori Yunan

Teori Yunan menyatakan bahwa nenek


moyang bangsa Indonesia berasal dari
Yunan, Cina Selatan. Tokoh pendukungnya
antara lain, H. Kern, Robert Baron von Heine
Goldern, N.J Krom, dan Moh. Ali.
Kern menyoroti adanya kesamaan
bahasa Melayu yang berkembang di
Nusantara serumpun dengan bahasa yang ada
di Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa
penduduk di Kamboja berasal dari daratan
Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong.
Ilustrasi persebaran manusia Pra aksara menurut teori Sementara, Goldern menyoroti adanya
Yunan. Sumber : http://bit.do/enkp8 kesamaan artefak. Menurutnya, kapak tua
yang
ditemukan Nusantara memiliki kemiripan dengan kapak tua yang di
Asia Tengah ke kepualauan Indonesia
Menurut Teori ini, orang-orang Yunan yang datang ke
Nusantara ada tiga gelombang, yaitu perpindahan orang Negrito,
Proto Melayu, dan Deutro Melayu.

d. Teori Nusantara

Berdasarkan teori Nusantara, Asal Usul nenek moyang bangsa


Indonesia berasal dari nusantara itu sendiri alias tidak berasal dari
luar. beberapa ahli yang mendukung teori ini diantaranya
Mohammad Yamin, J.Crawford, K.Hilmy, Sutan takdir Alisjahbana, dan gorys Keraf.
Teori Nusantara juga di perkuat dari berbagai Aspek aspek diantaranya:
1. Bangsa melayu merupakan bangsa yang memiliki peradaban yang tinggi. oleh karena itu
peradaban tidak dapat dicapai apabilatidak melalui perkembangan budaya sebelumnya.
2. Menurut K. Himly, persamaan bahasa melayu dengan bahasa Champa hanya kebetulan.
3. Menurut Moh. Yamin, orang orang melayu saat ini kemungkinnan besar keturunan Homo
Soloensis dan Homo Wajakensis. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa telah banyak artefak
peninggalan manusia purba di Indonesia.
4. Berdasarkan buku linguistik bandingan historia buatan Gorys Keraf mengatakan bahwa Asal
usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Nusantara itu sendiri, bukan dari bangsa atau
penduduk lainnya

Latihan 3.4

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, menurut kalian teori mana yang paling tepat
untuk menggambarkan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia?
Tuliskan alasannya serta kekurangan dan kelebihannya!
Kalian juga dapat berdiskusi dengan teman kalian. Hasil jawabannya, dapat kalian laporkan
kepada guru kalian

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

2. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa


lingkungan bumi ini terus mengalami perubahan.
Permukaan air laut menurun dan laut dangkal ini
menjadi daratan. Kondisi demikian,
memungkinkan bagi manusia ataupun hewan
untuk melakukan (perpindahan). Migrasi dari
suatu daerah ke daerah lain dilatarbelakangi oleh
upaya untuk mempertahankan hidup. Selain itu
juga, manusia pra aksara berusaha agar mencari
daerah yang lebih nyaman dan kaya akan sumber
daya alam yang melimpah.
Dengan segala keterbatasannya, manusia
pra aksara masih tergantung terhadap alam.
Apabila sumber daya alamnya sudah habis maka
mereka akan pindah ke tempat yang lebih subur. Sumber: http://gg.gg/ov85m
Manusia pada masa ini bersifat food gathering
atau kebutuhan hidupnya masih bersandar kepada mengumpulkan makanan yang tersedia oleh alam.
Pada bahasan sebelumnya, kita telah membahas jenis-jenis manusia purba di Indonesia. Sekarang
kita akan membahas tentang manusia pra aksara. Perlu ditekankan bahwa terdapat perbedaan antara
manusia purba dan manusia pra aksara. Manusia purba sudah termasuk ke dalam manusia pra aksara
sedangkan manusia pra aksara belum tentu manusia purba. Dilihat dari segi waktu hidupnya, manusia
purba jauh lebih dulu dari pada manusia pra aksara. Dari segi fisik pun berbeda, jika manusia purba
hidupnya maisih terbilang seperti hewan primitif, akan tetapi manusia pra aksara sudah mulai dikatakan
manusia modern, karena sudah menyerupai manusia seperti sekarang. Hanya saja manusia pra aksara
belum mengeal tulisan. Sampai sekarang belum ditemukan hubungan antara manusia purba dan manusia
pra aksara. Apakah manusia pra aksara ini merupakan kelanjutan dari manusia purba atau bukan? Sampai
sekarang masih belum terjawab. Hal itulah yang disebut dengan missing link. Bagi para sejarawan manusia
pra aksara ini disebut sebagai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia yang kemudian bercampur dengan
bangsa lain sehingga menghasilkan suku-suku yang ada di Indonesia.
Berikut adalah jenis-jenis manusia pra aksara di Indonesia:

a. Proto Melayu

Menurut H. Kern dan von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
rumpun bangsa Austronesia (Proto Melayu dan Deutro Melayu). Mereka masuk ke Indonesia sekitar
2500 SM dan berasal dari daerah Yunan, Cina
Selatan.
Proto Melayu (Melayu Tua) datang sekitar
2500 SM dengan melewati dua jalur:
1) Jalur Barat, dari Yunan, menuju Thailand,
Semenanjung Malaya, Sumatra, ada yang
menuju ke Jawa dan ada pula ke
Kalimantan, serta berakhir ke Nusa
Tenggara.

2) Jalur Timur, dari Yunan menuju Tonkin


(Vietnam), menyusuri Pantai Asia Timur,
menuju Taiwan, Filipina, Sulwesi, Jalur kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
ke Indonesia. Sumber : http://bit.do/enkp8
Maluku, Papua, sampai Australia.

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Proto Melayu ini mempunyai ciri-ciri rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan
bermata sipit. Peninggalan kebudayaan yang dibawa Proto Melayu adalah budaya Neolitik salah
satunya Kapak persegi.
Awalnya, mereka menempati
pantai-pantai Sumatera Utara,
Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat.
Ketika datang para imigran baru, yaitu
Deutero Melayu (Ras Melayu Muda).
Mereka berpindah masuk ke pedalaman
dan mencari tempat baru ke hutan-hutan
sebagai tempat huniannya. Ras Proto
Melayu itu pun kemudian mendesak
keberadaan penduduk asli. Kehidupan di
dalam hutan-hutan menjadikan mereka
terisolasi dari dunia luar, sehingga
memudarkan peradaban mereka.
Penduduk asli dan ras proto melayu itu
Suku Batak adalah salah satu ras Proto Melayu
pun kemudian melebur. Mereka itu
Sumber : http://bit.do/enkwo
kemudian menjadi suku bangsa Batak,
Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo.

b. Deutro Melayu

Gelompang migrasi kedua setelah


proto melayu, kepulauan Indonesia
kedatangan lagi bangsa Melayu
Austronesia dari ras Mongoloid, yang lazim
disebut sebagai Deutro Melayu. Seperti
pendahulunya mereka juga datang dari
Yunan, Cina Selatan pada kurun waktu
500-400 SM.
Deutro Melayu ini mendesak
pendahulunya yaitu Proto Melayu
sehingga bangsa proto melayu banyak
yang mendiami ke pedalaman. Sifat Deutro
Melayu lebih terbuka terhadap dunia luar
dibandung proto melayu. Kebudayaan Suku Sunda salah satu ras Deutro Melayu
Deutro Melayu pun lebih tinggi daripada Sumber : http://bit.do/enkwo
rasa Proto Melayu. Mereka bisa membuat
benda-benda dari logam dan perunggu seperti kapak corong, nekara, dan perhiasan perunggu.
Deutro Melayu juga mempunyai kemampuan untuk membuat irigasi pada tanah-tanah
pertanian. Selain itu, pelayaran Deutro melayu lebih maju dari pendahulunya karena petualangan
mereka sebagai pelaut dibantu dengan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan.
Perpindahan ras Deutero Melayu juga menggunakan jalur pelayaran laut.
Sebagian dari ras Deutero Melayu ada yang mencapai Kepulauan Jepang, bahkan kelak ada
yang hingga sampai Madagaskar. Kedatangan ras Deutero Melayu di Kepulauan Indonesia makin
lama semakin banyak. Mereka pun kemudian berpindah mencari tempat baru ke hutan-hutan
sebagai tempat hunian baru. Pada akhirnya Proto dan Deutero Melayu membaur dan selanjutnya
menjadi penduduk di Kepulauan Indonesia. Pada masa selanjutnya mereka sulit untuk dibedakan.

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Semua penduduk di Kepulauan Indonesia. Suku bangsa yang termasuk Deutro melayu antara lain;
Minangkabau, Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, dan Menado.

c. Melanesoid

Ras lain yang juga terdapat di


Kepulauan Indonesia adalah ras
Melanesoid. Mereka tersebar di lautan
Pasifik di pulau-pulau yang letaknya
sebelah Timur Irian dan benua
Australia. Di Kepulauan Indonesia
mereka tinggal di Papua. Bersama
dengan Papua-Nugini dan Bismarck,
Solomon, New Caledonia dan Fiji,
mereka tergolong rumpun Melanesoid.
Menurut Daldjoeni suku bangsa
Melanesoid sekitar 70% menetap di
Papua, sedangkan 30% lagi tinggal di
beberapa kepulauan di sekitar Papua
dan Papua-Nugini.
Bangsa Melanesoid melakukan
migrasi ke timur hingga ke Papua,
selanjutnya ke Benua Australia, yang sebelumnya merupakan satu kepulauan yang terhubungan
dengan Papua. Peradaban bangsa Melanesoid dikenal dengan paleotikum. Asal mula bangsa
Melanesia, yaitu Proto Melanesia merupakan penduduk pribumi di Jawa. Mereka adalah manusia
Wajak yang tersebar ke timur dan menduduki Papua, sebelum zaman es berakhir dan sebelum
kenaikan permukaan laut yang terjadi pada saat itu. Selanjutnya, terjadi percampuran antara bangsa
Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan Melanesoid-Melayu, saat ini mereka
merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

d. Negroid dan Weddid

Sebelum kedatangan kelompok


Melayu tua dan muda, negeri kita
sudah terlebih dulu kemasukkan
orang-orang Negrito dan Weddid.
Sebutan Negrito diberikan oleh
orang-orang Spanyol karena yang
mereka jumpai itu berkulit hitam
mirip dengan jenis Negro. Sejarah
perpindahan mereka, belum
banyak diketahui dengan pasti.
Kelompok Weddid terdiri
atas orang-orang dengan kepala
mesocephal dan letak mata yang
dalam sehingga nampak seperti
berang; kulit mereka coklat tua dan
Suku Papua salah satu keturunan ras Weddid tinggi rata-rata lelakinya 155 cm.
Sumber : http://bit.do/enkyW
Weddid yaitu bangsa yang terdapat
di pulau Ceylon (Srilanka). Persebaran orang-orang Weddid di Nusantara cukup luas, misalnya di

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Palembang dan Jambi (Kubu), di Siak (Sakai) dan di Sulawesi pojok


tenggara (Toala, Tokea dan Tomuna).
Sekitar 170 bahasa yang digunakan di Untuk memahami Asal usul nenek
Kepulauan Indonesia adalah bahasa Austronesia
moyang bangsa Indonesia, kamu dapat
(Melayu-Polinesia). Bahasa itu kemudian
melihat video di barcode di bawah ini
dikelompokkan menjadi dua oleh Sarasin, yaitu
Bahasa Aceh dan bahasa-bahasa di pedalaman
Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Kelompok
kedua adalah bahasa Batak, Melayu standar, Jawa,
dan Bali. Kelompok bahasa kedua itu mempunyai
hubungan dengan bahasa Malagi di Madagaskar
dan Tagalog di Luzon. Persebaran geografis
kedua bahasa itu menunjukkan bahwa
penggunanya adalah pelaut-pelaut pada masa dahulu yang sudah mempunyai peradaban lebih
maju. Di samping bahasa-bahasa itu, juga terdapat bahasa Halmahera Utara dan Papua yang
digunakan di pedalaman Papua dan bagian utara Pulau Halmahera.

LATIHAN 3.5

1. Jelakan perbedaan antara manusia purba dan manusia pra aksara!


2. Jelaskan perbedaaan antara Proto Melayu dan Deutro melayu dari segi kebudayaan!
3. Sebutkan keturunan-keturunan ras proto-melayu, deutro-melayu, melanesoid, dan
negrito yang ada di Indonesia!
4. Tuliskan nilai-nilai yang dapat dipetik dari proses migrasi ras tersebut!
5. Menurutmu, apa hikmah dari adanya perbedaan ras di setiap daerah di Indonesia?

JAWABAN

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Kegiatan Belajar 12

Tugas 3.6 (Peta Konsep)

• Pada kegiatan belajar sebelumnya, kalian telah memahami tentang asal usul nenek
moyang bangsa Indonesia. Pada kegiatan belajar kali ini, kalian akan membuat PETA
KONSEP tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia:
• Peta konsep ini disusun oleh setaip siswa. Dan setiap siswa hanya mengkaji salah satu
ras yang telah disebutkan di kegiatan belajar sebelumnya, yakni:
o PROTO MELAYU
o DEUTRO MELAYU
o MELANESOID
o NEGRITO dan WEDDID
• Peta konsep tersebut harus menggambarkan Jalur kedatangan dan persebaran ras-ras
tersebut dari awal sampai ke kepulauan Indonesia.
• Peta konsep tersebut harus menjelaskan tentang:
A. Pengertian dan asal usul ras (sertakan peta kedatangannya)
B. Ciri-cirinya
C. Hasil kebudayaan ras
D. Suku bangsa yang mendiami ras tersebut
E. Referensi bahan kajian
• Berikan gambar-gambar yang berkaitan dengan ras yang dikaji, seperti peta jalur
kedatangan, hasil budaya, dan suku bangsa yang mendiami. Kalian bias mencarinya
di internet lalu di tempel di tulisan tersebut.
• Hasilnya ditulis tangan di kertas A4 dan sertakan cover di halaman depan

Contoh peta konsep

Sumber: http://gg.gg/ovinb

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Kegiatan Belajar 13

Pada kegiatan 13 ini kalian akan mempelajari tentang corak kehidupan manusia pra aksara di Indonesia.
Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami,
dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian terapkan
pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh
konsentrasi dan ceria!

E. CORAK KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA

1. Sistem Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya manusia pra aksara


pada umumnya dikelompokkan ke dalam empat
tahapan/masa, sebagai berikut:
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
2. Masa bercocok tanam tingkat sederhana
3. Masa bercocok tanam tingkat lanjut
4. Masa perundagian
Setiap masa perkembangan tersebut memiki karakteristiknya masing-masing, serta kurun waktunya
pun cukup panjang, dimulai dari zaman batu hingga zaman logam.

a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Berburu dan meramu adalah mata


pencaharian tertua dalam sejarah
umat manusia, pada masa ini
manusia pra aksara hidup secara
nomaden atau berpindah-pindah
tempat tinggal. Ketergantungannya
yang begitu terhadap alam,
menyebabkan mereka harus selalu
berpindah dari satu tempat ke
tempat lainnya. Apabila persediaan
makanannya sudah menipis atau
habis maka mereka akan mencari
daerah baru yang lebih banyak
Ilustrasi manusia purba yang sedang memburu secara berkelompok persediaannya. Mereka hanya
Sumber : https://bit.ly/2K1Qatu mengumpulkan dan menyeleksi
makanan karena belum dapat
mengusahakan jenis tanaman untuk dijadikan bahan makanan. Bahkan, hewan yang telah mereka
buru kemudian disantap secara mentah.
Pada masa ini, mereka hidup secara berkelompok namun tidak terlalu banyak. dalam mencari
sumber-sumber makanannya, diperkirakan bergerak tidak terlalu jauh dari tempat-tempat yang
dekat dengan sumber mata air seperti sungai, danau, maupun pantai. Oleh karena itu, jenis
buruannya berupa ikan, kerang, atau binatang yang sedang berkumpul. Saat ini juga sudah ada

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

simtem pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki biasanya berburu dan
perempuan yang mengolah makanan.
Adapun periode masa berburu dan mengumpulkan makanan diperkirakan pada masa
palelitikum (batu tua). Dan para pendukungnya, jenis manusia purba Megantrhopus Paleojavanicus,
Pithecantrhopus, dan Homo. Alat yang digunakan untuk berburu ini adalah alat dari batu dan
tulang ikan.

b. Masa Bercocok Tanam Tingkat Sederhana

Seiring berkembangnya pengetahuan,


manusia pada masa ini mulai berkeinginan
untuk hidup menetap walaupun
(meskipun tidak permanen) untuk
melindungi mereka dari hujan, badai,
petir, ataupun gangguan hewan buas.
Pada masa inilah manusia pra aksara
sedang berada dalam tahap peralihan dari
hidup berburu menuju kehidupan
bercocok tanam serta menetap (semi
sedenter).
Walaupun pada masa ini dalam
tahap peralihan, akan tetapi mereka masih
Ilustrasi manusia purba yang sedang bercocok tanam
Sumber : https://bit.ly/2M1Zqyf
tergantung pada alam. Oleh karena itu,
kehidupan berburu hewan dan
mengumpulkan masih tetap dilaksanakan. Hanya saja hidup nomaden sudah mulai ditinggalkan.
Mereka mulai hidup di sekitar pantai karena dekat dengan sumber makanan seperti berburu ikan,
kerang, dan makanan yang ada di laut serta diolah bersama tumbuhan yang dijadikan bumbu. Hal
ini juga dibuktikan dengan ditemukannya sampah kerang yang menggunung (kjokkenmoddinger)
yang berada di sekitaran pantai.
Tempat tinggal yang mereka tinggali juga masih terbilang sederhana, mereka hanya
memanfaatkan gua-gua di sekitaran sumber mata air sebagai cara untuk berlindung dari gangguan
alam. Tempat tinggal di gua-gua ini disebut Abris Sous Roche. Seperti yang ditemukan di Flores
bernama Gua Liang Bua, dan Gua Leang Lea di Sulawesi Selatan.

Gua Liang Bua, Flores, NTT. Salah satu tempat


tinggal manusia pra aksara Kjokkenmoddiger di Bukit Kerang, Kab. Bintan, Kepri
Sumber : https://bit.ly/2t9GfLF Sumber : https://bit.ly/2tlCUIL

Untuk kegiatan bercocok tanam dan mendapatkan lahan diperkirakan mereka menebang
hutan dan membakarnya (slash and burn) sehingga terciptalah ladang-ladang yang mmeberikan
hasil pertanian, meskipun sifatnya masih sederhana. Tanaman yang dikembangkan diantaranya,
ubi-ubian, pisang, kelapa, dan sukun. Mereka juga sudah bisa menjinakkan hewan seperti anjing

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

yang digunakan untuk membantu mereka dalam berburu. pengolahan makanan sudah mulai
dilakukan secara intensif yang dibuktikan dengan ditemukannya tembikar (semacam alat memasak)
dan alat-alat dari bambu yang digunakan untuk memasak.
Masa bercocok tanam tingkat sederhana ini diperkirakan pada masa mesolitikum (batu
tengah). Sedangkan, pendukung pada masa ini adalah jenis manusia Homo Sapiens.

c. Masa Bercocok Tanam Tingkat Lanjut

Ketika mereka sudah mengenal teknik


bercocok tanam dan bertani, pada masa ini
diperkirakan daerah-daerah yang mereka
tempati sudah mulai meluas. Di samping itu,
mereka sudah mampu menghasilkan
makanannya sendiri (food producing).
Adanya kemampuan menghasilkan
makanan itu menandakan bahwa hidup
mereka sudah menetap lebih lama
(sedenter). Mereka juga sudah
meninggalkan pola hidup di gua-gua,
melainkan sudah menghuni rumah
panggung yang dibangun secara sederhana.
Namun, pola tempat tinggalnya masih Ilustrasi masa bercocok tanam
sama, mereka tetap tinggal di dekat sungai, Sumber : http://gg.gg/oviss
danau, bukit, hutan, atau tempat-tempat
yang dekat dengan sumber air.
Adanya kehidupan yang sudah menetap, memunculkan kesadaran betapa perlunya penataan
hidup bermasyarakat dalam sebuah perkampungan. Gotong royong telah menjadi bagian dari
corak kehidupan masyarakat pra aksara. Menebang hutan, membakar semak belukar, menabur
benih, memetik hasil panen, berburu hewan, dan menangkap ikan
harus dilakukan dengan adanya kerjasama antarkelompok. Hal
itulah menunjukkan pentingnya gotong royong, dimana hasilnya
pun akan dinikmati secara bersama-sama.

Pembagian kerja pun semakin terlihat antara kaum laki-laki


dan wanita. Misalnya, pekerjaan berburu yang menghabiskan
banyak tenaga seperti berburu di laut lepas akan dilakukan oleh
lakilaki. Sedangkan, mencari ikan di sekitara tempat tinggal dan
mengolah makanan akan dilakukan oleh kaum wanita.
Sementara itu, seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk, kegiatan-kegiatan dalam perkampungan pun semakin
banyak. Maka diaturlah pembagian tugas diantara anggota
kelompok, dari situlah muncul seorang pemimpin yang dapat
menjamin kelangsungan hidup serta mengatur semua anggota
kelompok agar kesepakatan bersama dapat terus dijalankan.
Konsep kepemimpinan pada masa pra aksara ini dikenal dengan
primus interpares.
Pada masa ini, manusia pra aksara sudah mananami sawah atau kebunnya dengan berbagai
jenis tanaman seperti ubi-ubian, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Selain itu, beternak hewan juga
sudah mulai dilakukan. Mereka juga sudah bisa membuat perahu dari pohon besar yang

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

dipergunakan untuk menagkap ikan. Pada saat ini juga sudah


mengenal perdagangan dengan cara barter atau tukar menukar
barang.
Dalam bidang kepercayaan juga sudah muncul adanya
kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang telah
meninggal dan dibuktikan dengan munculnya bangunan-
bangunan dari batu besar (Megalitik) yang digunakan sebagai
sarana pemujaan.
Masa bercocok tanam tingkat lanjut ini diperkirakan
pada periode Neolitikum sampai megalitikum. Pendukungnya
adalah jenis manusia homo sapiens sampai Proto Melayu.

d. Masa Perundagian
Nekara Perunggu
Perundagian berasal dari kata “undagi” yang artinya “tenaga Sumber : http://gg.gg/oviuy
ahli”. Pada masa ini telah muncul golongan-golongan terampil
yang bisa membuat peralatan dari logam dan perunggu,
seperti seperti nekara, kapak corong, dan perhiasan.
Namun, tidak semua orang mampu membuat alat-alat
tersebut. Hanya golongan tertentu yang bisa membuat alat-
alat dari logam, karena memang diperlukan keterampilan
khusus dan diperoloeh dari latihan yang membutuhkan
waktu tertentu.
Penggunaan alat-alat dari logam ini tidak terjadi secara
menyeluruh akan tetapi secara bertahap. Alat-alat dari batu
juga masih tetap digunakan akan tetap mulai berangsur
ditinggalkan. Kebudayaan pembuatan dari logam ini
dibawah oleh ras Deutro Melayu yang datang dari Yunan.
Kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam perkembangannya, peralatan dari logam itu
Kapal bercadik
juga digunakan sebagai sarana ritual keagamaan dan
Sumber : http://gg.gg/ovrjy
perdagangan. Pada mulanya perdagangan dilakukan
antarkampung, pada masa ini sudah
menjelajah antarpulau bahkan sampai ke
dataran Asia Tenggara. Perahu sebagai alat
transportasi pun semakin canggih, seperti
munculnya perahu bercadik dan kapal pinisi
dalam memainkan peranan perekonomian
jalur internasional. Namun, perdagangan
kali ini masih tetap menggunakan metode
barter sebagai alat pembayaran.
Dalam sistem sosialnya, mulai tampak
perbedaan golongan sosial, seperti pengatur
upacara keagamaan, petani, pedagang, dan
pembuat logam. Hal ini menujukkan bahwa
pada masa logam, sudah terlihat perbedaan Ilustrasi kapal bercadik yang ditemukan di relief Candi
Borobudur. Sumber : http://gg.gg/oviwk
sosial di kalangan masyarakat.

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

2. Sistem Kepercayaan

Masyarakat praaksara terutama


periode neolitikum sudah mengenal sistem
kepercayaan. Mereka sudah memahami
adanya kehidupan setelah mati. Mereka
meyakini bahwa roh seseorang yang telah
meninggal akan ada kehidupan di alam lain.
Maka dari itu, diadakanlah kegiatan ritual
seperti upacara penguburan orang
meninggal. Dalam tradisi penguburan ini,
jenazah orang yang telah meninggal
dibekali berbagai benda dan peralatan
kebutuhan sehari-hari, misalnya barang-
barang perhiasan, periuk dan lain-lain yang
dikubur bersama mayatnya.
Benda-benda yang diyakini memiliki
kekuatan tertentu seperti batu-batu besar ini
Menhir (situs Megalitik) yang ada di Bori Kalimbuang, Toraja menjadi lambang perlindungan bagi
Utara, Sulawesi Selatan
Sumber : https://bit.ly/2K1HxyM manusia serta memberi peringatan bahwa
kebaikan kehidupan di akhirat hanya akan
dapat dicapai sesuai dengan perbuatan baik selama hidup di
dunia.
➢ ANIMISME = Kepercayaan Sistem kepercayaan masyarakat praaksara yang demikian itu
terhadap roh nenek telah melahirkan tradisi megalitik (zaman megalitikum = zaman batu
moyang besar). Mereka mendirikan bangunan batu-batu besar seperti menhir,
➢ DINAMISME = dolmen, punden berundak, dan sarkofagus. Sistem kepercayaan dan
Kepercayaan terhadap tradisi batu besar seperti dijelaskan di atas, telah mendorong
benda-benda yang berkembangnya kepercayaan animisme yaitu sebuah sistem
dianggap memiliki kepercayaan yang memuja roh nenek moyang. Selain itu, muncul juga
kekuatan gaib kepercayaan dinamisme. Menurut kepercayaan dinamisme ada benda-
benda tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib, sehingga benda
itu sangat dihormati dan dikeramatkan

LATIHAN 3.4
1. Ketika sumber makanan yang ada di suatu tempat sudah habis, maka manusia pra
aksara akan mencari lagi daerah lain yang lebih banyak makanan. Menurutmu,
bagaimana seharusnya kita menyikapi tentang sumber daya alam Indonesia yang
semakin banyak dieksplotasi?
2. Menurutmu, apakah sistem berkelompok yang dilakukan manusia purba akan
berpengaruh terhadap kegiatan berburu dan meramu?
3. Jelaskan mengapa manusia praaksara dapat mengubah pola hidupnya dari nomaden
kemudian semi sedenter, dan akhirnya menjadi sedenter! Hubungkan jawaban kalian
dengan sistem mata pencaharian manusia pra aksara!
4. Jelaskan hubungan antara manusia yang telah meninggal dengan sistem kepercayaan
pada masyarakat pra-aksara!
5. Tuliskan olehmu salah satu adat atau budaya di daerah tertentu yang masih
menandakan kegiatan yang masih mengindikasikan tradisi animisme dan dinamisme!

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

JAWABAN

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

c. Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar di UKBM ini, isilah tabel
berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya
terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!

Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian menjelaskan tentang tahap-tahap pembentukan
bumi?
2 Dapatkah kalian mengidentifikas ciri-ciri manusia purba di Indonesia?

3 Dapatkah kalian menganalisis teori-teori tentang asal usul nenek


moyang bangsa Indonesia?
4 Dapatkah kalian menjelaskan persebaran Proto Melayu, Deutro
Melayu, Melanesoid, dan Negroid?
5 Dapatkan anda menjelaskan corak kehidupan manusia pra aksara di
Indonesia

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut
dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar sebelumnya yang sekiranya perlu
kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang
lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-100 dan pilih
gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara diceklis (✓) !

Nilai Gambar

1 – 100

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Uji Kompetensi 3-3


Kerjakanlah Uji Kompetensi berikut untuk mengukur kemampuan kamu tentang seluruh materi
dalam UKBM ini! Jika telah selesai kamu dapat laporkan ke gurumu dan melanjutkan ke UKBM
selanjutnya

Petunjuk pengerjaan soal


• Dalam Ujikom 3-3 akan disajikan beberapa pernyataan yang berkaitan dengan materi zaman
pra aksara. Pernyataan tersebut bisa benar atau salah
• Tulis “BENAR’” jika pernyataan dikatakan tepat
• Tulis “SALAH” jika pernyataan dikatakan tidak tepat, kemudian berikan alasan yang benar
jika jawaban tersebut salah.

1. Zaman pra aksara di Indonesia diakhiri ketika ditemukannya prasati Yupa di Kalimantan Barat.
2. Zaman paleozoikum merupakan zaman munculnya kehidupan pertama di bumi.
3. Munculnya hewan-hewan besar di bumi ada sejak zaman Mesozoikum.
4. Pulau Sumatra, Kalimanta, dan Jawa dulunya maerupakan satu daratan yang disebut dengan
paparan Sahul.
5. Munculnya manusia purba pertama kali ada sejak zaman Kuarter.
6. Megantrhopus Paleojavanicus merupakan manusia purba pemakan tumbuhan.
7. Pithecantrhopus erectus merupakan manusia purba yang memiliki volume otak dibawah 750 cc.
8. Pithecantrhopus Mojokertensis pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois.
9. Homo sapiens adalah manusia purba yang sudah bisa berpikir dalam menghadapi alam.
10. Homo floresiensis memiliki tubuh yang tinggi besar.
11. Menurut teori Yunan, bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Vietnam
12. Salah satu pendukung teori Nusantara adalah Moh. Ali
13. Menurut H. Kern nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Austronesia dari Cina Selatan
14. Bangsa Proto Melayu datang ke Nusantara melewati Timur Tengah, India dan Selat Malaka
15. Deutro Melayu adalah cikal bakal dari Suku Betawi, Sunda, dan Jawa
16. Ras melanesoid adalah cikal bakal penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku
17. Pada masa berburu dan meramu kehidupan manusia pra aksara sudah sedenter
18. Salah satu sampah kerang manusia pra aksara yang ditinggalkan di sekitar pantai dan akhirnnya
membentuk bukit disebut Abris Sous Roche
19. Pada masa perundagian sudah mulai dikenal pembuatan alat-alat dari logam
20. Sistem kepercayaan manusia pra aksara ditandai dengan munculnya bangunan batu-batuan besar
(megalitik)

Alasan jawban yang “Salah”


No Alasan

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Alasan jawban yang “Salah”


No Alasan

Ini adalah akhir dari UKBM 3.


Selamat kamu telah menuntaskan
UKBM ini. Kamu dapat berlanjut ke
UKBM selanjutnya

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Isilah kolom refleksi di bawah ini !

Materi saya dapatkan hari ini adalah...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk untuk


selanjutnya adalah ...
Usaha yang saya lakukan
untuk memahami materi
adalah...

Yang saya kurang sukai dalam Yang saya sukai dalam pelajaran ini
pelajaran ini adalah ... adalah ...

Zaman Pra Aksara di Indonesia


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

Memahami hasil dan nilai budaya masyarakat


pra aksara

Situs Gunung Padang di Cianjur adalah salah satu hasil budaya pra
aksara zaman Megalitikum. (Sumber : https://bit.ly/2K1cNy6)

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :
3.4 Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat
4.4 Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat dalam bentuk tulisan

d. Materi Pokok
Hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia
e. Alokasi waktu
8 x 45 menit (4x pertemuan)
f. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Cooperative Learning, peserta didik mampu memahami hasil-hasil
dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan
lingkungan terdekat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama
antar kelompok.

g. Materi Pembelajaran
Hasil budaya Pra Aksara berdasarkan arkeologi
• Budaya zaman Paleolitikum
• Budaya zaman Mesolitikum
• Budaya zaman Neolitikum
• Budaya zaman Megalitikum
• Budaya zaman Neolitikum
Nilai-nlai budaya pra akasara
• Tradisi lisan
• Cerita rakyat

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

2. Peta Konsep
Hasil budaya Masa Pra Aksara

• Budaya zaman Paleolitikum


• Budaya zaman Mesolitikum
• Budaya zaman Neolitikum
• Budaya zaman Megalitikum
• Budaya zaman Neolitikum

Nilai budaya pra aksara

• Tradisi lisan
• Cerita rakyat

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan

Coba amati gambar di atas. Gambar apa dan untuk apa kira-kira? Gambar itu
merupakan gambar peralatan rumah tangga yang sudah sangat lama dikenal
di lingkungan ibu rumah tangga di Indonesia, apalagi di Jawa. Yang jelas
peralatan itu terbuat dari batu yang merupakan warisan nenek moyang.
Peralatan dari batu ini sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat
kita. Walaupun alat-alat rumah tangga sudah berkembang dan banyak
variannya, akan tetapi perakatan warisan nenek moyang zaman pra aksara
tetap masih lestari.

Coba sebutkan olehmu, selain contoh di atas, peralatan hasil zaman pra
aksara apa saja yang sampai sekarang masih tetap digunakan?

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang kalian miliki atau yang
dianjurkan oleh guru, seperti:
• Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud
• Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-tugas atau
kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap
untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi
KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam pendirian,
memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.

b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran ini, selanjutnya
ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang menyerah, dan tawakal!!!!

Kegiatan Belajar 14

Pada kegiatan 14 ini kita akan mempelajari tentang hasil budaya manusia pra aksara di Indonesia. Supaya
belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami, dan
menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian terapkan pengalaman
tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan ceria!

HASIL-HASIL DAN NILAI-NILAI BUDAYA


MASYARAKAT PRA AKSARA DI INDONESIA

A. HASIL BUDAYA PRA AKSARA BERDASARKAN ARKEOLOGI

Seperti yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya, bahwa pada zaman pra aksara belum ada
peninggalan secara tertulis pada kegiatan manusia kala itu. Salah satu cara mengetahui kehidupan masa
pra aksara adalah dengan ditemukannya benda-benda dan bangunan pra aksara. Benda-benda masa pra
aksara telah terkubur selama ribuan bahkan jutaan tahun lalu, maka dari itu diperlukan ilmu bantu dalam
meneliti benda-benda tersebut seperti, geologi, arkeologi, dan antropologi.
Guru terbaik adalah pengalaman. Maka dari itu, manusia harus selalu bisa belajar dari pengalaman
yang dialaminya agar bisa belajar lebih baik lagi. Dari pengalaman itulah manusia pra aksara menghasilkan
alat-alat yang lebih canggih tiap zamannya untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Faktor daya pikir,
usaha, kerja keras, serta pengalaman tentu akan berpengaruh terhadap terciptanya kebudayaan dan
peradaban yang lebih baik.

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

Hasil budaya pra aksara dibagi ke dalam empat zaman berdasarkan arkeologi, yakni:
1. Zaman Paleolitikum (Batu tua)
2. Zaman Mesolitikum (Batu tengah)
3. Zaman Neolitikum (batu muda/baru)
4. Zaman Megalitikum (batu besar)
5. Zaman Logam

1. Hasil Budaya Zaman Paleolitikum (Batu Tua)

Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu atau pada kala plestosen. Sesuai dengan
namanya, pada masa ini mayoritas hasil kebudayaannya terbuat dari batu dan teknik pembuatannya pun
masih sangat sederhana. Cara pembuatannya hanya dibentur-bentukan antara batu satu dengan yang
lain, hingga batu tersebut menyerupai kapak Manusia pendukung zaman ini adalah Megantrhopus,
Pithecantrhopus dan Homo Soloenesis, Wajakensis, dan Erectus.
Berikut adalah hasil budaya zaman Paleolitikum

a. Kapak genggam

Kapak genggam
Sumber : https://bit.ly/2K2yP3B

Kapak ini adalah kapak yang digenggam, terbuat dari batu dan memiliki tekstur kasar serta padat.
Alat ini pertama kali ditemukan oleh von Koenigswald tahun 1934 di Pacitan, Jawa Timur. karena
banyaknya kapak genggam yang ditemukan di Pacitan, maka sering disebut kebudayaan Pacitan.

b. Alat serpih (Flakes)

Alat ini bentuknya kecil dan meruncing diujungnya. Alat ini digunakan untuk menguliti hewan
buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-umbian. Flakes ditemukan di Sangiran (Jawa
Tengah). alat ini juga digunakan oleh Homo Soloensis, dan Homo Wajakensis.

c. Alat-alat dari Tulang

Alat dari tulang dan tanduk bnatang itu berupa alat penusuk (belati), ujung tombak dengan gergaji
pada kedua sisinya, dan berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek ubi dan keladi, dan alat dari duri
ikan pari yang digunakan sebagai mata tombak.
Manusia purba jenis Homo Wajakensis dan Homo Soloensis merupakan pendukung utama
kebudayaan Nagandong. Para ahli dapat menyimpulkan demikian karena Homo Wajakensis dan
Homo Soloensis merupakan jenis manusia purba yang ditemukan pada lapisan yang sama dengan
lapisan tempat ditemukannya hasil kebudayaan Ngandong yaitu plestosen atas.

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

Peralatan dari tulang


Sumber : https://bit.ly/8hsP3B

2. Hasil Budaya Zaman Mesolithikum (Batu Tengah)

Zaman Mesolitikum berlangsung pada masa Kala holosen (20.000 tahun yang lalu). Perkembangan
kebudayaan pada zaman ini berlangsung cepat. Hal ini disebabkan karena pendukung kebudayaan pada
zaman ini adalah manusia purba jenis Homo Sapiens (manusia yang cerdas), dan keadaan alam sudah tak
seliar zaman Batu Tua. Adapun hasil kebudayaannya antara lain:

a. Pebble (Kapak Sumatra)

Pebble adalah kapak genggam yang terbuat dari batu


kali yang dipecah dan dibelah. Sesuai dengan
namanya Pebble atau kapak Sumatra karena kapak
ini banyak ditemukan di kjokkemondinger yang ada
di daerah Sumatra, terutama di sepanjang pantai
Sumatra Timur Laut, di antara Langsa (Aceh), dan
Medan (Sumatra Utara).
Kapak Sumatera
Sumber : https://bit.ly/2K5B2OM

b. Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger adalah istilah dari bahasa


Denmark, Kjokken artinya ‘dapur’ dan
modding artinya ‘sampah’.
Kjokkenmoddinger merupakan sampah dapur
atau tumpukan timbunan kulit kerang dan
siput yang menggunung selama beribu-ribu
tahun sehingga membentuk sebuah bukit.
Kjokkenmoddinger dapat ditemukan di pantai
Sumatra Utara, Langsa di Aceh, dan
Kepulauan Riau. ditemukannya
Kjokkenmoddinger, para ahli menduga
bahwa manusia pra aksara hidup di tepi Kjokkenmoddiger di Bukit Kerang, Kab. Bintan, Kepri
pantai. Sumber : https://bit.ly/2tlCUIL

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

c. Abris sous roche

Abris sous roche adalah gua yang digunakan


sebagai tempat tinggal untuk berlindung dari
panas, hujan, dan hewan buas. Kebudayaan Abris
sous roche ini banyak ditemukan di daerah Besuki,
Bojonegoro, juga di daerah Sulawesi Selatan,
seperti Lamoncong.
Adanya kehidupan di dalam gua-gua ini
juga dibuktikan dengan ditemukannya lukisan Gua Liang Bua, Flores, NTT. Salah satu tempat
berwarna merah yang ada di dinding-dinding gua. tinggal manusia pra aksara
Sumber : https://bit.ly/2t9GfLF
Gambar-gambar dinding goa tidak hanya
mencerminkan kehidupan sehari-hari, tetapi juga
kehidupan spiritual. Cap-cap tangan dan lukisan di gua yang banyak ditemukan di Papua, Maluku,
dan Sulawesi Selatan dikaitkan dengan ritual penghormatan atau pemujaan nenek moyang,
kesuburan, dan inisiasi. Gambar dinding yang tertera pada goa-goa mengambarkan pada jenis
binatang yang diburu atau binatang yang digunakan untuk membantu dalam perburuan. Anjing
adalah binatang yang digunakan oleh manusia praaksara untuk berburu binatang.

d. Pipisan (Batu Penggiling)

Pipisan merupakan batu-batu penggiling beserta landasan-landasanya yang digunakan untuk


menggiling makanan dan menghaluskan bahan cat merah. Pipisan juga ditemukan di
Kjokkenmoddinger.

Untuk lebih memahami tentang hasil


budaya masa pra aksara, silahkan scan
barcode di bawah

Batu Pipisan
Sumber : http://gg.gg/ovjfj

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

3. Hasil Budaya Zaman Neolithikum (Batu Muda)

Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu perpindahan kebudayaan dari pola hidup yang
berburu dan meramu makanan (food gathering) ke pola hidup yang bisa menghasilkan makanan (food
producing). Adanya kehidupan yang sudah menetap juga mempengaruhi hasil budaya pada masa ini.
Perkembangan kebudayaan zaman Batu semakin maju ketika terjadi migrasi bangsa Proto
Melayu secara bergelombang yang berasal dari wilayah Yunan, Cina Selatan. Mereka menggunakan
perahu bercadik sebagai kendaran untuk mengarungi jalur lautan dan secara bertahap mereka sampai di
Indonesia melalui Semenanjung Malaka. Dari sanalah mereka melanjutkan petualangannya sampai ke
Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan akhirnya mendiami wilyah-
wilayah tersebut. Mereka menyebarkan kebudayaan kapak persegi
dan kapak lonjong ke daerah-daerah yang mereka tempati. Adapun
beberapa hasil kebudayaan pada zaman Batu Tua, di antaranya:

a. Kapak Persegi

Alat ini ditemukan oleh Von Heine Geldern ini, diberi nama
kapak persegi karena bentuknya yang persegi panjang dan
trapesium. Kapak persegi yang paling besar disebut dengan
Beliung atau pacul (cangkul), bahkan kapak ini sudah ada yang Kapak persegi yang sudah
diberi tangkai sehingga persis seperti cangkul zaman sekarang. diberi tangkai
Sementara, yang berukuran kecil dinamakan tarah atau tatah. Sumber : https://bit.ly/2tlVr7N

Para ahli menemukan kapak persegi itu ada yang terbuat dari batu-batu indah (chalchedon)
yang dibuat sangat halus dan indah, sehingga para ahli memperkirakan bahwa benda-benda
tersebut tidak untuk digunakan sebagai alat mencari makanan saja, akan tetapi juga digunakan
sebagai sesuatu yang disakralkan.
Persebaran kapak persegi ditemukan terutama di Kepulauan Indonesia bagian Barat, seperti
Sumatra, Jawa, dan Bali. Beberapa pusat kerajinan kapak
persegi ini dapat kalian lihat di beberapa daerah di
Indonesia, seperti Lahat (Palembang), Bogor, Sukabumi,
Tasikmalaya, Purwakarta, Karawang, serta Pacitan-Madiun
dan di Banyuwangi.

b. Kapak Lonjong

Kapak ini disesuaikan dengan bentuk penampangnya yang


berbentuk lonjong dan membentuk seperti telur, dengan
ujung pangkalnya yang runcing dan melebar. Ukuran yang
Kapak Lonjong
besar biasanya disebut walzenbeil, sedangkan ukuran yang Sumber : https://bit.ly/2M8codL
kecil biasanya disebut kleinbeil. Selain untuk mencari
makanan, alat ini juga digunakan untuk upacara.
Daerah persebaran kapak lonjong, hanya terbatas pada bagian Timur Indonesia, seperti
Papua, Sulawesi, Sangihe, Talaud, Flores, Kepulauan Tanibar, Leti, dan Maluku. Kebudayaan kapak
lonjong masuk ke Kepulauan Indonesia yang disebarkan oleh bangsa Proto Melayu melalui jalur
Timur, yaitu dari Asia daratan ke Cina, Taiwan (Formosa), Filipina, dan masuk ke Indonesia melalui
Minahasa, Maluku, dan terakhir di Papua.

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

c. Tembikar

Tembikar (periuk belanga) merupakan alat penampung


atau wadah untuk keperluan sehari-hari. Tembikar juga
digunakan sebagai alat upacara dan perhiasan, terutama
yang dibuat dengan halus dan indah. Tembikar banyak
ditemukan di bukit-bukit pasir pantai Selatan Jawa,
antara Yogyakarta dan Pacitan, Kendeng Lembu
Banyuwangi, Tanggerang, serta Minanga Sipakka
Sulawesi. Sementara itu, di Sumba, banyak ditemukan
Tembikar
tembikar yang berisi tulang berulang manusia.
Sumber : https://bit.ly/2JYLtk4

d. Perhiasan

Manusia pra aksara telah mengenal perhiasan, diantaranya berupa


kalung, gelang, dan anting-anting. Perhiasan-perhiasan tersebut
ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak terutama di daerah
Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan perhiasan tersebut adalah batu-batu indah, seperti
agat, chalcedon, dan jaspis.

e. Pakaian

Pakaian yang digunakan terbuat dari kulit kayu dan bahan tekstil.
Hal ini disebabkan ditemukannya pemukul kayu yang biasanya
digunakan untuk membuat pakaian dari kulit kayu di Kalimantan
dan Sulawesi Selatan. Selain itu, mereka juga sudah pandai
menenun tekstil yang agak halus. Namun, peninggalannya pun
sangat sedikit karena bendanya yang tidak tahan lama sehingga
habis dimakan zaman.

4. Hasil Budaya Zaman Megalithikum (Batu Besar)

Kebudayaan Megalithikum menghasilkan benda-benda yang besar yang di gunakan sebagai sarana
pemujaan dan penghormatan bagi nenek moyang mereka karena pada masa ini perkembangan religi
semakin pesat. Adanya kepercayaan terhadap roh nenek moyang (animisme) dan benda-benda yang
dianggap sakral (dinamisme) menjadikan mereka sebagai manusia yang mulai menghargai kehidupan
setelah meninggal.
Walaupun adanya kepercayaan sudah muncul pada zaman neolitikum akan tetapi semakin
berkembang pada masa megalitikum terutama dibawa oleh proto melayu pada gelombang pertama
(2500-1500 SM) dan Deutro Melayu pada gelombang kedua (1000 – 100 SM).

a. Punden Berundak

Punden berundak adalah bangunan bertingkat yang digunakan sebagai tempat pemujaan untuk roh
nenek moyang. Tingkatan tersebut melambangkan penggambaran dari alam semesta yang
bertingkat-tingkat. Tingkat paling atas adalah tempat persemayaman roh nenek moyang. Tradisi

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

punden berundak ini kemudian terus berkembang


pada masa kebudayaan Hinduu Buddha yang
diwujudkan dalam bentuk candi, sepeti candi
Borobudur.
Peninggalan megalit yang berupa punden
berundak ini banyak ditemukan di Lampung, Lebak,
Banten Selatan, dan Cianjur (Jawa Barat). Salah satu
peninggalan punden berundak paling terkenal adalah
situs Gunung Padang yang berada di Cianjur, Jawa
Barat.

b. Menhir

Menhir adalah tugu atau tiang yang didirikan untuk


upacara menghormati arwah nenek moyang. Menhir
biasanya dijadikan sebagai lambang atau tanda
peringatan roh nenek moyang. Banyak ditemukan di
daerah Pasemah (pegunungan antara wilayah
Palembang dan Bengkulu), Ngada (Flores), Gunung
Kidul, Rembang (Jawa Tengah), Sungai Talang Koto
(Sumatra Barat), Lahat (Sumatra Selatan), dan
Sulawesi selatan.

c. Dolmen

Dolmen, bentuknya seperti meja yang berkakikan


menhir. Dolmen berfungsi sebagai tempat sesaji dan
pemujaan roh nenek moyang, kadangkala ada pula
bangunan dolmen yang ditambahkan
kuburan dan diletakkan di bawahnya.
Dolmen banyak ditemukan di Bondowoso,
Jawa Timur dan masyarakat daerah sekitar
menyebutnya dengan pand/husa.

Menhir yang ada di Bori Kalimbuang, Toraja Utara,


Sulawesi Selatan
Dolmen di Situs Pekauman, Bondowoso, Sumber : https://bit.ly/2K1HxyM
Jatim
Sumber : https://bit.ly/2M7Fmua

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

d. Sarkofagus

Sarkofagus merupakan bangunan yang


berbentuk palung atau lesung yang
mempunyai penutup. Berfungsi sebagai peti
tempat penyimpanan jenazah. Di dalamnya
banyak ditemukan tulang-tulang manusia,
barang-barang perunggu dan besi, serta
manik. Sarkofagus banyak ditemukan di
Bali dan Bondowoso. Di Bali, sarkofagus
dianggap sebagai benda keramat.
Sarkofagus di Bali umumnya berukuran
kecil, yaitu antar 80 sampai 140 cm dan ada Sarkofagus di Gilimanuk, Bali
Sumber : https://bit.ly/2K7WWRs
pula yang berukuran lebih dari 2 meter.

e. Kubur Batu

Video tentang hasil


budaya pra aksara, scan
barcode di bawah ini.
Video reza

Kubur Batu yang berada di Situs Cipari,


Kuningan, Jawa Barat
Sumber : https://bit.ly/2t9iXWA

Kubur batu merupakan peti mati yang terbuat dari batu. Pada keempat sisinya berdindingkan papan
batu, demikian pula dengan alas dan bidang atasnya terbuat dari papan batu. Kubur batu ditemukan
di daerah Kuningan dan Cirebon (Jawa Barat), Pasemah (Sumatra Selatan), Wonosari (Yogyakarta),
Cepu (Jawa Tengah), Sulawesi Tengah, dan
Sulawesi Selatan

e. Waruga

Waruga adalah bangunan yang berbentuk


seperti kubur batu dan berbentuk kubus
dan ada pula yang bulat. Bangunan ini
terbuat dari batu-batuan yang utuh dan
banyak ditemukan Sulawesi Utara dan
Sulawesi Tengah. Waruga di Taman Purbakala Sawangan, Minahasa,
Sulawesi Utara
Sumber : https://bit.ly/2K7WWRs

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

f. Arca Batu

Arca adalah patung yang terbuat dari batu yang dipahat


menyerupai bentuk orang atau binatang. Arca yang berwujud
manusia melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan.
Arca ini juga semakin berkembang dan beralkulturasi dengan
kebudayaan Hindu Buddha. Arca banyak ditemukan di
dataran tinggi Pasemah (perbatasan antara Palembang dan
Bengkulu).

5. Hasil Budaya Zaman Logam (Perundagian)

Di Indonesia zaman logam dikenal dengan zaman perunggu.


Adanya zaman logam bukanlah untuk menggantikan zaman batu,
karena pada saat itu, penggunaan alat dari batu juga masih tetap
digunakan. Hanya saja pada zaman loga sudah dikenal alat-alat
menggunakan dari logam. Tidak semua bisa menggunakan alat dari
logam karena membutuhkan keahlian khusus dalam membuat alat Arca batu di Situs Belumai, Kecamatan
Dempo Utara, Kota Pagar Alam,
ini. Menurut Von Heine Gudern pendukung kebudayaan loga yaitu Sumatra Selatan
Deutro Melayu (Melayu Muda). Ada dua macam teknik pembuatan Sumber : http://gg.gg/ovjnr
alat dari logam yakni, teknik bivalve (setangkap) dan teknik a cire
perdue (cetakan lilin).
Yang Kebudayaan logam di Indonesia diantaranya:

a. Kapak Corong

Kapak corong adalah kapak yang terbuat dari perunggu yang


bagian atasnya berlubang, berbentuk corong yang dipergunakan
untuk memasukan tangkai kayu yang bentuknya menyiku seperti
bentuk kaki. Daerah persebaran kapak corong diantaranya,
Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Kapak Corong
Pulau Selayar, dan Papua. Sumber : https://bit.ly/2JZjYXj

b. Nekara Perunggu

Bentuk nekara umumnya tersusun dalam tiga bagian.


Bagian atas terdiri dari bidang pukul datar dan bagian
bahu dengan pegangan. Bagian tengah merupakan
merupakan silinder dan bagian bawah berbentuk
melebar. Pola hias yang terdapat di nekara ini pada
umumnya berbentuk pola hias lilin, dan pola hias
topeng. Nekara perunggu yang berukuran kecil dan
ramping disebut moko atau mako. Daerah persebaran Nekara di Bali
nekara banyak ditemukan di Bali, Pulau Sangean dekat Sumber : https://bit.ly/2K1xLNk
Sumba, Roti, Leti, Alor (NTT).

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

c. Bejana Perunggu

Temuan bejana perunggu di Indonesia hanya ditemukan di daerah Sumatra


dan Madura. Bejana perunggu ini memiliki bentuk yang bulat panjang, seperti
keranjang tempat ikan yang biasa digunakan oleh para pencari ikan di sungai
(kepis) atau menyerupai bentuk gitar model Spanyol tanpa tangkai. Bejana
yang di temukan di Kerinci (Jambi) memiliki panjang 50,8 cm dan lebar 37
cm. Sedangkan, bejana yang di temukan di Sampang lebih tinggi dan lebar Bejana di Kerinci,
ukurannya yaitu tingginya 90 cm dan lebar 54 cm. Jambi
Sumber :

LATIHAN 4.1

Carilah dan tandai 15 kata di dalam kotak di bawah ini yang menunjukkan hasil budaya
masyarakat pra aksara, kemudian kata-kata tersebut kamu tuliskan pengertiannya!

R T F S B G J K H D O L M E N V D
E T E M B I K A R D F B D K E F K
K S C F H J N M J K B V C J X R A
A B N G H G V H J K P Z S O C F P
P U N D E N B E R U N D A K E D A
A D C F H E W Q V X A A K E D C K
K D E Y R K A W S E B D D N V X L
C C D H D A S E G T E C S M H C O
O V S F S R G G J G J G W O Y D N
R V Z G X A V T T B A T S D C F J
O V F V P D H G G B N Y E D X G O
N F H M E N H I R J A H D I Z H N
G P H T B Q W R Y N Y H F N C S G
Q I U G B A S F H N H F G G V A S
A P K B L Z D G N C G D H E G R U
Z I R N E W F G F V H R Y R H K Y
X S F H O S G B F G H D T F G O H
S A F W A R U G A F H H B G T F N
W N V Y I E E R T Y U U I H R A B
E R B U U D C V B N M F G Y D G G
D K A P A K P E R S E G I R E U T
C F G J U F R R G H U D G S F S R
R V T U M V F F H Y J E E G S R F
A B R I S S O U S R O C H E S F V

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

JAWABAN

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

Kegiatan Belajar 15

Pada kegiatan 15 ini kita akan mempelajari tentang nilai-nilai budaya manusia pra aksara di Indonesia.
Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami,
dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian terapkan
pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh
konsentrasi dan ceria!

A. NILAI BUDAYA PRA AKSARA

Pada masa pra aksara tingkat lanjut (menjelang berakhirnya masa pra akasara), hasil budaya nenek
moyang kita semakin kaya, selain budaya bersifat fisik (benda-benda) juga telah ada budaya non fisik
seperti adanya kepercayaan baik terhadap roh nenek moyang (animisme) maupun benda-benda yang
dianggap sakral (dinamisme).
Menjelang berakhirnya masa pra aksara itu, kepercayaan tersebut semakin matang dan telah ada
upacara untuk menghormati roh orang yang telah meninggal. Mereka juga sadar akan keberadaan mereka
di dunia yang bersifat sementara, serta tujuan hidup mereka.
Kesadaran sebagai sebuah komunitas juga membuat mereka
mendirikan sebuah aturan yang sudah ada, dan bahkan muncul nilai-nilai
baru yang harus dihayati semua anggota komunitas. Singkat kata, mereka
sadar hidup itu harus bermakna dan dimaknai, tidak sekedar mencari
makan dan menunggu ajal. Karena itu, perlahan-lahan terbentuk semacam
pandangan hidup yang tergabung dalam nilai-nilai, etos, norma, sikap,
perilaku, dan ritual-ritual keagamaan. Ini semua merupakan bentuk hasil-
hasil budaya yang bersifat non fisik.
Mereka ingin, nilai dan pandangan hidup itu tidak hanya menjadi
milik mereka, tetapi juga milik generasi-generasi berikutnya. Maka, hasil-
hasil budaya yang bersifat non fisik ini (kepercayaan, nilai, norma, etos,
etika, sikap, perilaku yang dihormati, moral) mereka wariskan ke generasi
selanjutnya. Mereka belum mengenal tulisan, dan karena itu proses
pewarisan tidak dilakukan secara tertulis tapi secara lisan. Meski demikian,
pada masa ini kemampuan berkomunikasi mereka dengan menggunakan bahasa sudah berkembang
pesat. Dengan sarana bahasa, mereka mewariskan nilai-nilai dan pandangan hidup mereka ke generasi
berikutnya. Tokoh-tokoh penting dalam proses sosialisasi atau pewarisan itu adalah keluarga, masyarakat,
dan para tokoh masyarakat.

1. Tradisi Lisan

Menurut KBBI, tradisi diartikan sebagai hal yang disampaikan atau diteruskan dari generasi ke
genarasi barikutnya. Hal itu bisa berupa pesan atau kesaksian yang disampaikan melalui ucapan, dongeng,
nyanyain, pantun, dan nasihat. Pada masyarakat pra aksara, penyampaian ini berlaku di masyarakat yang
dilakukan dengan cara bertutur atau berbicara lisan. Maka dari itulah dikenal dengan tradisi lisan.
Menurut Kuntowijoyo, tradisi lisan merupakan salah satu sumber sejarah, sebab dalam tradisi lisan
terekam masa lampau manusia yang belum mengenal tulisan baik itu berkaitan dengan kebiasaan, adat
istiadat, kepercayaan, nilai-nilai, atau pengalaman sehari-hari mereka.

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

Adapun ciri-ciri tradisi lisan menurut Suripan Sadi Hutomo (1991) adalah
1. Penyebarannya melalui mulut
ke mulut, maksudnya ekspresi
budaya yang disebarkan baik
dari segi waktu maupun ruang
melalui mulut.
2. Lahir di dalam masyarakat
yang masih bercorak desa,
masyarakat di luar kota atau
masyarakat yang belum
mengenal huruf.
3. Tidak mementingkan fakta
dan kebenaran, lebih
menekankan pada aspek khayalan yang tidak diterima oleh masyarakat modern
4. Bercorak puitis, teratur, dan berulang-ulang
5. Tidak diketahui siapa pengarangnya, dan karena itu menjadi milik masyarakat
6. Terdiri dari berbagai versi dan menggunakan gaya bahasa lisan (sehari-hari), mengandung
dialek, diucapkan tidak lengkap
7. Menggambarkan ciri-ciri budaya sesuatu masyarakat, sebab sastra lisan itu merupakan warisan
budaya yang menggambarkan masa lampau, tetapi menyebut pula hal-hal baru

2. Cerita Rakyat (Folklore)

Tradisi lisan terangkum dalam cerita rakyat (folklore). Jejak sejarah masyarakat pra aksara dalam bentuk
dongeng, mitos, upacara, pepatah, dan lain sebagainya termasuk ke dalam cerita rakyat. Folklore adalah
bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang tersebar dan bersifat tradisional yang diwarsikan secara
turun temurun. Setiap daerah juga memiliki cerita rakyatnya masing-masing.
Berikut ini adalah macam-macam folklore:
a. Mitologi
Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan berhubungan dengan
terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep-konsep dongeng suci.
Contohnya, cerita Barong di Bali, dan cerita adanya Dewi Padi atau Dewi Sri yang melambangkan
kesuburan sawah.

b. Legenda
Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap
benar-benar terjadi yang ceritanya
dihubungkan dengan tokoh sejarah, telah
dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan
keistimewaan tokohnya. Legenda dibagi
menjadi empat kelompok, di antaranya:
1) Legenda keagamaan
Legenda tentang orang-orang suci dan
pemuka agama. Contohnya, Sunan-
sunan yang tergabung dalam Walisongo
yang menyebarkan agama Islam di Jawa.
2) Legenda kegaiban
Berkisah tentang kepercayaan rakyat
pada alam gaib, misalnya kerajaan Gaib Legenda Sangkuriang
orang Bunian di Hutan Rimba Sumatra, Sumber : https://bit.ly/2K1qahH
dan Kerajaan Gaib Pajajaran di Jawa
Barat.

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

3) Legenda perseorangan
Berkisah tentang tokoh yang dianggap pernah ada
oleh masyarakat tertentu. Contohnya,
Sangkuriang dan Lutung Kasarung di Jawa Barat,
Jaka Tingkir dan Rara Mendut dari Jawa Tengah.
4) Legenda lokal
Berhubungan dengan nama tempat terjadinya
gunung, bukit, danau, dsb. Contohnya, legenda
Danau Toba di Sumatera Utara, legenda Gunung
Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

c. Dongeng
Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak benar-benar
terjadi, diceritakan karena berisi petuah, kebaikan, nilai
moral, dan ajaran-ajaran baik. Contohnya, dongeng si
Kancil, Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas,
Si Kabayan dll.

d. Upacara
Upacara adalah serangkaian perbuatan berdasarkan
adat istiadat, agama, dan kepercayaan masyarakat tertentu dan setiap Tebak lagu
daerah memiliki tata cara upacara yang berbeda-beda, seperti upacara
penguburan, upcara perkawinan, dan upacara pengukuhan kepala suku

e. Lagu-lagu daerah
Lagu daerah atau lagu rakyat (folksong) adalah syair-syair yang
ditembangkan dengan irama menarik dalam bentuk lisan. Contohnya,
Cing Cangkeling (Jawa Barat), Cublak-cublang Suweng dan Ilir Ilir Judul lagunya apa? dan
(Jawa Tengah). dari daerah mana?

LATIHAN 4.2

• Cari dan tuliskan salah satu cerita rakyat yang ada di salah satu daerah di Indonesia
• Hubungkan dengan cerita tersebut apakah termasuk ke dalam mitos, legenda, upacara,
dongeng, atau lagu daerah. Kemukakan alasannya
• Tuliskan pesan moral dari cerita tersebut
• Tugas ini dikerjakan secara individu dan setiap siswa harus memiliki cerita rakyat yang
berbeda-beda
• Tulis di buku tulis masing-masing
• Hasilnya laporkan kepada guru kalian

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

Kegiatan Belajar 16

Tugas 4.3 (Peta Konsep)

• Pada kegiatan belajar sebelumnya, kalian telah memahami tentang hasil budaya
masyarkata pra aksara Indonesia. Pada kegiatan belajar kali ini, kalian akan dibagi 5
kelompok. Dan setiap kelompok menjelaskan tentang :
o Kelompok 1 : hasil budaya zaman Paleolitikum
o Kelompok 2 : hasil budaya zaman Mesolitikum
o Kelompok 3 : hasil budaya zaman Neolitikum
o Kelompok 4 : hasil budaya zaman Megalitikum
o Kelompok 5 : hasil budaya zaman Logam
• Setiap kelompok harus menjelaskan tentang:
o Pengertian zaman
o Ciri-ciri zaman
o Jenis manusia pra aksara pendukung zaman tersebut
o Hasil budaya zaman tersebut
• Setiap kelompok harus menyajikan hasil kerjanya dalam bentuk PETA KONSEP (MIND
MAPING) di kertas karton
• Berikan gambar-gambar yang berkaitan dengan ras yang dikaji, seperti hasil budaya,
dan lainnya.
• Kalian bsia menncari referensi bahan kajian di buku-buku, UKBM, maupun internet
• Kalian juga bisa menambahkan ornamen-ornamen atau hiasan yang akan
memberikan nikai estetika di hasil kerja kalian.
• Setiap kelompok akan mempresentasikan hasilnya di depan kelas melalui perwakilan
yang ditentukan oleh guru.
• Buatlah power point yang menarik sebagai bahan presentasi

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

c. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar, isilah Tabel berikut untuk
mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan
penguasaan materi pada UKBM ini!

Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!


No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian menyebutkan pembagian sejarah berdasarkan arkeologi
beserta karakteristiknya?
2 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan masyarakat pra asksara
zaman Paleolitikum?
3 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan masyarakat pra asksara
zaman Mesolitikum?
4 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan masyarakat pra asksara
zaman Megalitikum?
5 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan masyarakat pra asksara
zaman Neolitikum?
6 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan masyarakat pra asksara
zaman logam/perunggu?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut
dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar 1 yang sekiranya perlu kalian ulang
dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan
apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-100 dan pilih
gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara diceklis (✓) !

Nilai Gambar

1 – 100

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

Uji Kompetensi 4-4


Kerjakanlah Uji Kompetensi berikut untuk mengukur kemampuan kamu tentang seluruh materi
dalam UKBM ini! Jika telah selesai kamu dapat laporkan ke gurumu dan melanjutkan ke UKBM
selanjutnya

Petunjuk pengerjaan soal


• Silahkan scan barcode di atasdan kerjakan soalnya
• Untuk tokennya, kamu bisa bertanya kepada guru
• Jika nilai kamu masih di bawah 75, maka lakukan lagi testnya
• Jika kamu lulus maka kamu telah berhasil menyelesaikan tugas di uji kompetensi ini
• Terima kasih atas kerja keras kamu, semoga materi ini dapat memberikan manfaat yang
luar biasa besar dalam kehidupan kamu.

Ini adalah akhir dari UKBM 4.


Selamat kamu telah menuntaskan
UKBM ini. Kamu dapat berlanjut ke
UKBM selanjutnya

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/4-4

Materi saya dapatkan hari ini adalah


...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk


untuk selanjutnya
adalah

Usaha yang saya lakukan


untuk memahami materi
adalah

Yang saya kurang sukai


dalam pelajaran ini adalah ... Yang saya sukai dalam
pelajaran ini adalah ...

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


DAFTAR PUSTAKA

Daldjoeni, N. (1992). Geografi Kesejarahan II Indonesia. Bandung: Alumni


Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud
Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta:
Erlangga
Herimanto. (2012). Sejarah Nasional Masa PraAksara. Yogyakarta: Ombak
Ismaun. 2005. Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Historia Utama Press.
Bandung
Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Poesponegoro, M.W dan Notosusanto, N. (1993). Sejarah nasional Indonesia I.
Jakarta: Balai Pustaka
REZA AZHARI
TENTANG PENULIS

PROFIL KONTAK
Reza Azhari Kp. Muaradua, Kadudampit, Sukabumi

Sukabumi 085659586889

9 April 1994 rezazhari94@guru.upi.edu

ORGANISASI PENDIDIKAN

2006 - 2009 SDN Cibogo (2000-2006)


PASKIBRA SMPN 1 Cisaat
SMPN 1 Cisaat (2006-2009)
2009 - 2011
MPK SMAN 1 Cibadak SMAN 1 Cibadak (2009-2012)
DKM SMAN 1 Cibadak Jurusan IPS

2013-2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah
2012 - 2016
(Ketua Biro Kaderisasi)
Jurusan Pendidikan Sejarah
2017 - sekarang Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan

MGMP Sejarah SMA Kota Sukabumi Sosial

YOUTUBE OFFICIAL SCAN ME!

Anda mungkin juga menyukai