UKBM Sejarah Indonesia SMT 1 REV21
UKBM Sejarah Indonesia SMT 1 REV21
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
TENTANG PENULIS
Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1
1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :
3.1 Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam
sejarah
4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang,
dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lain
d. Materi Pokok
Cara Berpikir Sejarah
e. Alokasi waktu
10 x 45 menit (5x pertemuan)
f. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Inquiry Learning, peserta didik mampu memahami dan
menyajikan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam
sejarah dengan tepat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab, disiplin, dan
kerja sama antar kelompok
g. Materi Pembelajaran
• Pengertian Sejarah
• Manusia, Ruang, dan Waktu
• Cara berpikir sejarah Diakronik
o Periodisasi dalam sejarah
o Kronologi dalam sejarah
• Cara berpikir sejarah Sinkronik
• Contoh konsep sinkronik
2. Peta Konsep
Periodisasi Kronologi
3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Sebelum memulai pembelajaran bacalah artikel peristiwa sejarah di bawah ini!
b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang kalian miliki atau yang
dianjurkan oleh guru, seperti:
• Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud
• Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-tugas atau
kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap
untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi
KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam pendirian,
memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.
b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran ini, selanjutnya
ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang menyerah, dan tawakal!!!!
Pada tahap pendahuluan di atas, telah disajikan sebuah artikel tentang peristiwa sejarah. Dalam
peristiwa tersebut kita diharuskan untuk bisa memahami tentang unsur-unsur dalam sejarah, seperti siapa
saja pelaku atau tokoh yang terlibat, kapan dan dimana peristiwa itu terjadi. Dalam memahami peristiwa
sejarah kita harus pula memahami lebih dalam tentang apa itu sejarah, apa saja karakteristiknya, dan
apakah setiap peristiwa yang telah terjadi itu bisa dikatakan sejarah?.
Kegiatan Belajar 1
Pada kegiatan 1 ini, kita akan membahas tentang pengertian sejarah dan apa saja karakteristik sejarah.
Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami,
dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar!
A. PENGERTIAN SEJARAH
Secara etimologis, kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu “ Syajaratun” yang berarti “pohon”.
Bentuk pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari silsilah keluarga raja tertentu. Skema dari
silsilah itu akan menyerupai bentuk pohon yang dibalik. Kata syajaratun kemudian digunakan dalam
bahasa Melayu dengan penyebutannya berubah menjadi Syajarah, dan bahasa Indonesia menyebutnya
dengan Sejarah yang artinya masih sama yaitu silsilah atau keturunan.
Sejarah dalam bahasa Inggris disebut History, yang berasal dari bahasa Yunani “Istoria” yang berarti
informasi atau pencarian. New American Encyclopedia menyebutkan bahwa sejarah meliputi kegiatan-
kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa tertentu, ditempatkan dalam sebuah
urutan waktu, dan terdapat keterkaitan antara peristiwa yang satu dengan yang lainnya.
Gambar 1.3 Ibnu Khaldun Gambar 1.4 Sartono Kartodirdjo Gambar 1.5 Moh. Yamin
https://bit.ly/2K0lE6c https://bit.ly/2Mvs2B7 https://bit.ly/2ITHUvi
Ada tiga aspek dalam sejarah yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Masa
lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah mengandung pelajaran
tentang nilai moral. Pada masa kini, sejarah akan dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat yang
terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau, akan memberi kita gambaran tentang kehidupan
manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat
mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa
atau kejadian akan tercatan dalam sejarah.
Cara berpikir sejarah akan selalu berkaitan dengan masa lampau dan akan meneliti sepanjang
kehidpan manusia. Setiap peristiwa di dunia ini tentunya tidak bisa dikatakan sejarah, terdapat sifat-sifat
yang bisa dikatakan peristiwa sejarah diantaranya:
Peristiwa Abadi:
Peristiwa tersebut akan terus dikenang.
Hari, tanggal, dan tahunnya pun akan selalu
dikenag walaupun berganti generasi
Peristiwa Unik:
Peristiwa Sejarah, misalnya
Peristiwa tersebut hanya terjadi satu kali, di
Proklamasi kemerdekaan
satu masa, di satu lokasi, dan tidak ada
Republik Indonesia
peristiwa sama di belahan bumi lainnya
Peristiwa Penting:
Peristiwa tersebut merupakan momentum
perjuangan bangsa Indonesia dan
menentukan kehidupan orang banyak.
JAWABAN
3. Waktu
Dalam hal ini skala waktu merupakan jarak antara dua
kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya Gambar 1.7 Taman Proklamasi yang terletak di
suatu kejadian. Skala waktu diukur dengan satuan Jakarta Pusat (dahulunya disebut Jalan
detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, windu, Pegangsaan Timur no. 56)
dasawarsa, abad, millennium dan seterusnya. Manusia Sumber: https://bit.ly/2K39XM2
tidak dapat dilepaskan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu
itu sendiri. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah
garis waktu sejak zaman dahulu, sekarang, dan yang akan datang.
Kegiatan Belajar 2
Latihan 1.2
Pada tahap kegiatan belajar 2, kalian telah memahami tentang pengertian sejarah,
sifat-sifat sejarah, dan unsur-unsur sejarah. Selanjutnya, pada tahap kegiatan
Belajar 3:
• Carilah 3 peristiwa sejarah yang ada di Indonesia,
• Tuliskan konsep manusia, ruang dan waktunya dari setiap peristiwa sejarah
tersebut
• Ceritakan secara singkat peristiwa sejarah tersebut
• Berikan 1 gambar yang berkaitan dengan setiap peristiwa tersebut
• Hasilnya ditulis di buku catatan kalian
Kegiatan Belajar 3
Pada kegiatan 1 ini, kita akan membahas tentang berpikir sejarah diakronik dan sinkronik. Supaya belajar
kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami, dan menggunakan
informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar!
Periodisasi diartikan sebagai pembabakan atau pemisahan waktu yang digunakan untuk
mengkaji berbagai peristiwa. Panjangny a kisah manusia dari ribuan tahun yang lalu itu serta
rumitnya peristiwa-peristiwa yang terjadi dari setiap zaman, maka diperlukan klasifikasi atau
pemisahan berdasarkan bentuk serta jenis peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang telah
diklasifikasi itu disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu kejadiannya. Ibaratnya, jika di
dalam film kita mengetahui ada sekuel, atau dalam drama seasons. Nah setiap sekuel/seasons itulah
disebut periodisasi.
Periodisasi akan mempermudah untuk mengetahui ciri khas atau karakteristik kehidupan
manusia pada masing-masing zaman, sehingga kehidupan manusia mudah dipahami. Dengan
adanya periodisasi, kita dapat mengetahui perkembangan manusia yang hidup di salah satu zaman,
hubungan antarzaman, serta apakah ada pengulangan fenomena yang terjadi dari setiap zaman itu.
Namun, periodisasi yang dibuat oleh banyak peneliti berakibat dengan adanya perbedaan
pandangan sehingga periodisasi bersifat subjektif tergantung penelitinya.
Periodisasi dilakukan atas dasar adanya aspek kesinambungan dalam sejarah. Artinya setiap
peristiwa sejarah memiliki hubungan satu sama lain. Maka, dari itulah, tujuan dibuatnya periodisasi
yaitu untuk mengadakan tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa yang telah terjadi dan
saling berhubungan dalam berbagai aspek.
Untuk mengetahui tentang periodisasi, perhatikan ilustrasi serial Avatar The Last Airbender di
bawah ini!
kronologi, yang secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu Chronos (waktu)
dan logos (ilmu). Jadi kronologi adalah ilmu tentang waktu. Jika di periodisasi kita
mengklasifikasi setiap peristiwa dan kemudian mengelompokkan dalam beberapa aspek,
selanjutnya kita susun aspek tersebut secara kronologis. Dalam hal ini Kronologi erat
kaitannya dengan periodisasi sejarah. Kronologi diperlukan karena dalam peristiwa sejarah
terdiri dari jenis dan bentuk yang berbeda. Peristiwa-peristiwa tersebut diklarifikasi secara
runtut dan tersusun berdasarkan waktu kejadian berlangsung dari awal sampai akhir. Tanpa
konsep kronologi ini, penyusunan peristiwa sejarah akan mengalami kerancuan dan
dikhawatirkan bahwa peristiwa yang terjadi pada suatu masa akan akan masuk ke masa lain.
Jika peristiwa sejarah tidak sesuai urutan waktu, atau melompat-lompat urutan
waktunya, atau bahkan terbalik maka akan menimbulkan anakronis. Pemahaman sejarah
yang anakronis akan menimbulkan pemahaman keliru tentang sejarah.
Tujuan dibuatkannya kronologi dalam sejarah adalah agar penyusunan berbagai peristiwa
sejarah dalam periode tertentu tidak tumpang tindih. Kronologi sejarah berarti sesuai dengan urutan
waktu kejadian. Walaupun demikian susunan kejadian berdasarkan waktu tersebut harus tetap
berkesinambungan/berkelanjutan dan menunjukkan kausalitas (sebab-akibat).
Berikut adalah contoh kronologi dalam sejarah Indonesia secara umum
Kronologi juga mengkaji tentang peristiwa yang lebih detail, seperti contoh kronologi
peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
6 7 9 14 15 16 17
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus
1945
Latihan 1.3
JAWABAN
Nama :
Kelas :
Gambar
Keterangan gambar Zaman
nomor :
14 Manusia purba di Indonesia Pra aksara
Kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn (dengan) dan chronos (waktu). Dalam KBBI,
sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu
waktu. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya
pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam.
Secara umum sinkronik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
✓ Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu
✓ Menitikberatkan kajian satu aspek tertentu
✓ Tidak ada konsep perbandingan
✓ Cakupan kajian lebih sempit
Kegiatan Belajar 4
Sumber: https://bit.ly/2HWPmnP
Sumber: https://bit.ly/2JN9zSM
d. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1,2,3 dan 4, isilah tabel berikut
untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait
dengan penguasaan materi pada UKBM ini!
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut.
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.
Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-100 dan pilih
gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara diceklis (✓) !
Nilai Gambar
1 – 100
JAWABAN
Yang saya kurang sukai dalam Yang saya sukai dalam pelajaran ini
pelajaran ini adalah ... adalah ...
Sumber: https://bit.ly/2b0GsJX
1. Identitas UKBM
Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
a. Semester : 1 (Satu)
b. Kompetensi Dasar :
c. Materi Pokok
Konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah
d. Alokasi waktu
4 x 45 menit
e. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik mampu memahami konsep
perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah serta mampu menerapkan konsep perubahan
dan keberlajutan dalam mengkaji peristiwa sejarah dengan tepat, serta dapat menumbuhkan
sikap tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama antar kelompok
f. Materi Pembelajaran
• Konsep perubahan
• Contoh perubahan dalam sejarah
• Konsep keberlanjutan
• Contoh keberlanjutan dalam sejarah
2. Peta Konsep
Cepat
Perkembangannya
Lambat
Perubahan
Keberlanjutan Perkembangan
Pengulangan
3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Amatilah gambar di bawah ini!
Sumber: https://bit.ly/2b0GsJX
b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang kalian miliki atau yang
dianjurkan oleh guru, seperti:
• Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud
• Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-tugas atau
kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap
untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi
KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam pendirian,
memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.
b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran ini, selanjutnya
ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang menyerah, dan tawakal!!!!
Kegiatan Belajar 6
Pada kegiatan 6 ini, kita akan membahas tentang konsep perubahan dan keberlanjutan. Dalam catatan –
catatan peristiwa masa lalu manusia terdapat konsep perubahan dan keberlanjutan. Supaya belajar kalian
lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan
mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara
benar melalui berbagai sumber belajar!
yang akan datang. Selama itu pula terjadi perubahan-perubahan sehingga setiap peristiwa sejarah tidak
berdiri sendiri atau terpisah. Dengan demikian, mempelajari sejarah bukan berarti mempelajari sesuatu
yang terpencil pada masa lampau, melainkan mempelajari sestau yang terus berjalan dengan pijakan masa
lampau, menarik garis ke masa sekarang dan masa yang akan datang.
Perubahan dapat terjadi secara cepat maupun lambat. Arah perubahan dibedakan atas keadaan
yang lebih baik (progres), dan ada yang lebih buruk (regres). Sebagai contoh perubahan secara cepat yaitu
peristiwa pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Peristiwa tersebut
berimbas pada menyerahnya Jepang kepada sekutu dan dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya. Sedangkan, contoh perubahan secara lambat dapat di lihat dalam
penerapan politik etis di Hindia Belanda yang mendorong adanya kebangkitan nasional pada awal abad
20.
Untuk lebih jelaskanya perhatikanlah bagan di bawah ini!
Menyerahnya Jepang,
6 dan 9 Agustus, dimanfaatkan
Januari 1942 s.d Jepang dibom atom Indonesia. Maka dari
Agustus 1945, oleh Sekutu dan itu, tanggal 17 Agustus
Indonesia masih membuat Jepang 1945 Indonesia
dijajah oleh Jepang menyerah kepada memproklamasikan
(https://bit.ly/2JLoVHm) Sekutu kemerdekaannya
(https://bit.ly/2MBNBQz) (https://bit.ly/2Mz0ryN)
Perubahan merupakan ketidaksamaan suatu keadaan dengan keadaan lain dari waktu ke waktu.
Sebagai contoh, perubahan dari masa kolonial ke masa kemerdekaan dan dari masa orde lama ke masa
orde baru. Perubahan yang masuk kategori peristiwa sejarah adalah perubahan yang memiliki makna
penting bagi kehidupan masyarakat. Contoh konsep perubahan nusantara yang berjaya karena kerajaan-
kerajaan besar lalu akhirnya datang masa penjajahan, setelah lama dijajah Indonesia akhirnya merdeka.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan adalah sebagai berikut:
✓ Perubahan jumlah penduduk
✓ Penemuan & penemuan baru
✓ Konflik dalam masyarakat Faktor eksternal penyebab perubahan
✓ Perubahan lingkungan fisik
✓ Peperangan
✓ Pengaruh kebudayaan asing Faktor penghambat perubahan
✓ Sikap masyarakat tradisional
✓ Kurang berhubungan dengan masyarakat
Rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi merupakan peristiwa yang
berkelanjutan, sebab tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri dan bisa dipisahkan dengan peristiwa
lainnya. Adapun konsep keberlanjutan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Keberlanjutan
dalam sejarah merupakan rangkaian peristiwa di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Gambar kiri adalah aksi demonstrasi mahasiswa yang menuntut pembubaran PKI dan mengkritik
pemerintahan Soekarno tahun 1966. Gambar kanan adalah aksi mahasiswa yang menduduki gedung DPR MPR
untuk menuntut Soeharto mundur dari Presiden. Dari kedua gambar tersebut kita bisa melihat adanya konsep
pengulangan dalam sejarah, aksi mahasiswa yang dilaksanakan pada 1966, kembali terulang pada tahun 1998.
Walaupun berbeda tahun tapi memiliki tujuan yang sama
Gambar kiri (http://gg.gg/orsp9). Gambar kanan: (https://bit.ly/2X0Zc3u)
Kegiatan Belajar 7
Latihan 2.1
Pada tahap kegiatan belajar 6, kalian telah memahami tentang pengertian dan
contoh konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah. Selanjutnya, pada
tahap kegiatan Belajar 2:
✓ Carilah masing-masing 1 contoh peristiwa sejarah yang ada di
Indonesia maupun di dunia yang menggambarkan
o Konsep perubahan
o Konsep keberlanjutan!
o Konsep pengulangan
✓ Pahamilah setiap peristiwa yang kamu cari, sehingga ketika guru
menanyakan peristiwa tersebut, kamu akan menguasainya
✓ Kamu dapat mencarinya di berbagai buku referensi. Jika telah selesai,
kamu dapat melaporkan hasilnya ke gurumu
JAWABAN
c. Penutup
Setelah kalian memahami dan mengikuti setiap kegiatan belajar di atas. Isilah tabel berikut untuk
mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan
penguasaan materi pada UKBM ini!
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian memahami konsep perubahan dalam sejarah?
2 Dapatkan kalian menganalisis contoh peristiwa sejarah yang berkaiatn dengan
konsep perubahan?
3 Dapatkah kalian memahami konsep keberlanjutan dalam sejarah?
4 Dapatkan kalian menganalisis contoh peristiwa sejarah yang berkaiatn dengan
konsep
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman. Apabila kalian menjawab “YA”
pada semua pertanyaan, maka lanjut pada kegiatan belajar selanjutnya.
Setelah kalian mempelajari materi tersebut, nilailah kalian dari angka 1-100 dan pilih gambar/emoji di
bawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara diceklis (✓)
Nilai Gambar
1 – 100
Kerjakanlah Uji Kompetensi berikut untuk mengukur kemampuan kamu tentang seluruh materi dalam
UKBM ini! Jika telah selesai kamu dapat laporkan ke gurumu dan melanjutkan ke UKBM selanjutnya
1. Peristiwa sejarah merupakan suatu proses perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam
kehidupan manusia di masa lampau. Perubahan dan keberlanjutan tersebut selaras dengan
perjalanan waktu. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa sejarah itu ....
A. hubungan antara pelaku dan penulis sejarah
B. terdapat keterkaitan dengan peristiwa lainnya
C. tidak memiliki hubungan dengan masa kini
D. tergantung siapa yang menjadi penulisnya
E. tergantung siapa yang menjadi pelakunya
4. Perubahan menurut konsep waktu dalam sejarah berdasarkan skala pengaruhnya ada 2, yaitu...
A. Pengaruhnya besar dan Pengaruhnya kecil
B. Dampak langsung dan Dampak tidak langsung
C. Berakibat keseluruhan dan Berakibat sebagian
D. Berakibat fatal dan berakibat tidak fatal
E. Cepat dan Lambat
Yang saya kurang sukai dalam Yang saya sukai dalam pelajaran ini
pelajaran ini adalah ... adalah ...
Sumber: http://gg.gg/ortni
1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :
3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
(Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang
bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dalam bentuk tulisan
d. Materi Pokok
Indonesia Zaman Pra Aksara
e. Alokasi waktu
14 x 45 menit (7x pertemuan)
f. Tujuan Pembelajaran
g. Materi Pembelajaran
➢ Pengertian masa pra aksara
➢ Terbentuknya kepulauan Indonesia
➢ Manusia Purba di Indonesia
➢ Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
➢ Corak kehidupan Manusia Pra Aksara
2. Peta Konsep
Terbentuknya Kepulauan
Indonesia
Meganthropus
Manusia Purba di Indonesia Pithecantrhopus
Homo
Kehidupan Indonesia Proto Melayu
Zaman Pra Aksara
Deutro Melayu
Asal Usul Nenek Moyang
Melanesoid
Bangsa Indonesia
Negroid
Weddid
Sosial ekonomi dan
Corak Kehidupan Manusia Pra budaya
Aksara
Sistem Kepercayaan
3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Sebelum masuk materi, perhatikan gambar dan scan barcode di bawah ini!
Gambar di atas adalah salah ilustrasi Salah satu koleksi peninggalan purbakala yang
disimpan di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah yang diperkirakan hidup sekitar 2
juta tahun yang lalu di wilayah Indonesia saat ini. Fosil-fosil ini ditemukan di bawah tanah
dengan berbagai kedalaman secara terpisah. Kemudian disusunlah fosi-fosil ini sehingga
membentuk seperti yang sering kita lihat.
Untuk melihat perkembangan makhluk dalam fosil-fosil itu, coba scan barcode di atas,
setelah kamu menonton video tersebut, jawablah soal berikut!
1. Menceritakan tentang apa video tersebut?
2. Apa hubungan video tersebut dengan materi di UKBM ini?
3. Selain video di atas, film atau serial apa saja yang berhubungan dengan zaman
pra aksara? Pilih 1 film/serial tersebut dan tuliskan rangkumannya dalam 1
halaman!
b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang kalian miliki
atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
• Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud
• Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-
tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian siapkan
sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak teman
lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya
(jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi
sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam
pendirian, memberi rasa aman/suka damai, tawakal, dan adil
b) Kegiatan belajar
Kegiatan Belajar 8
Pada kegiatan 8 ini kalian akan mempelajari tentang pengertian masa pra aksara dan terbentuknya
kepulauan Indonesia. Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan
mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar,
kemudian terapkan pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut
dengan penuh konsentrasi dan ceria!
Pra aksara diambil dari dua kata yakni “pra” artinya “sebelum”
dan “aksara” artinya “tulisan”. Jadi zaman pra aksara adalah zaman
sebelum ditemukannya tulisan. Artinya belum ada bukti tertulis
mengenai kehidupan manusia kala itu. Zaman pra aksara disebut juga
dengan nirleka (nir=sebelum, leka=tulisan) karena para ahli sejarah
sepakan bahwa sejarah diawali dengan ditemukannya tulisan atau
aksara.
Sebutan ‘pra aksara’ ada untuk menggantikan ‘pra sejarah’ yang
dirasa kurang tepat karena meskipun belum mengenal tulisan, manusia
purba yang hidup pada masa tersebut sudah memiliki sejarah serta telah
Zaman purba tertua atau zaman primer. Gambar : Jenis makhluk hidup bersel satu yang hidup pada
Keadaan bumi masih labil karena iklim yang zaman Paleozoikum
sering berubah-ubah dan curah hujan yang Sumber: https://bit.ly/2tl0sNZ
sangat tinggi dan tak menentu. Zaman ini telah
menandakan adanya kehidupan di bumi walaupun hanya terbatas pada jenis makhluk bersel satu atau
mikro organisme, hewan kecil yang tidak memiliki tulang punggung, jenis ikan, ampibi, dan
reptil. Selain itu, mucul pula jenis-jenis tumbuhan seperti ganggang, rerumputan, dan
tumbuh-tumbuhan yang hidup di air. Zaman Paleozoikum diperkirakan
berlangsung 500-245 juta tahun yang lalu.
Pada zaman ini kadaan geografis Indonesia belum terbentuk Untuk lebih memahami
seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan bagian tentang pembentukan
dari samudra yang sangat luas, meliputi hampir seluruh bumi benua, coba kalian scan
barcode di bawah
3. Zaman Mesozoikum
sering berubah-ubah yang menyebabkan sungai-sungai besar dan danau-danau menjadi kering dan
berlumpur. Berlangsung sekitar 245-60 juta tahun yang lalu.
4. Zaman Neozoikum
Zaman neozoikum disebut juga zaman purba baru. Karena pada zaman ini
telah muncul jenis-jenis manusia purba. Zaman neozoikum terbagi menjadi Untuk lebih
dua tahapan, memahami tentang
pembentukan bumi,
a) Zaman Tersier (60 juta tahun lalu) coba kalian scan
Pada zaman ini muncul primata seperti kera barcode di bawah
b) Zaman Kuarter. Zaman ini menandakan munculnya jenis-jenis
manusia purba. Zaman ini juga terbagi menjadi dua zaman,
antara lain
1) Zaman Pleistosen (1 juta sampai 600.000 tahun lalu)
Pada zaman ini muncul manusia purba jenis Pithecanthropus
dan Homo. Zaman ini disebut juga zaman es (glasial)
karena terjadi proses pencairan
gletser es dari kutub Utara ke
bagian-bagian dunia lainnya yang
diakibatkan suhu ekstrim, hingga
menutupi sebagian wilayah benua
lainnya seperti Eropa, Asia, dan
Amerika. Akibatnya, keadaan bumi
masih sangat labil, permukaan air
laut turun dan naik karena
pergeseran bumi, banyak lautan
menjadi kering, sehingga wilayah
sekitar Asia muncul paparan Sunda
dan di Australia muncul paparan
Sahul.
2) Zaman Holosen (25.000 tahun
lalu).
Pada zaman ini muncul manusia
purba jenis Homo sapiens yang
dianggap manusia paling modern Peta Paparan Sunda dan Paparan Sahul
dan kemampuan menghadapi alam Sumber: http://gg.gg/ot2g3
yang cukup baik
LATIHAN 3.1
1. Mengapa istilah “pra aksara” bisa dikatakan lebih tepat dibandingkan “pra sejarah”
2. Apa saja pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan pada zaman pra aksara?
3. Menurutmu apa hikmah yang dapat diambil dari kondisi kepualauan Indonesia yang
berpulau-pulau?
4. Bagaimana caranya agar kita bisa menghargai alam Indonesia?
5. Coba tuliskan 1 halaman tentang cerita rakyat atau dongeng yang berkaitan dengan
terbentuknya gunung, gempa, bencana alam. Dan berikan pesan moralnya!
JAWABAN
Kegiatan Belajar 9
Pada kegiatan 9 ini kalian akan mempelajari tentang jeni-jenis manusia Untuk memahami
purba di Indonesia. Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan tentang situs purbakala di
budaya literasimu dengan mengakses, memahami, dan menggunakan Sangiran, kamu dapat
informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian melihat video di barcode
terapkan pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi di bawah ini
pada gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan ceria!
Sangiran pertama kali ditemukan dan diteliti oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan
laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran. Pada 1934, Gustav
Heindrich Ralph von Koenigswald menemukan artefak di wilayah Ngebung yang terletak sekitar
dua kilometer di Barat Laut kubah Sangiran. Artefak itulah yang kemudian menjadi temuan penting
bagi Situs Sangiran. Semenjak penemuan von Koenigswald, Situs Sangiran menjadi sangat terkenal
berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil Homo erectus. Homo erectus adalah tahapan paling
penting dalam sejarah manusia, sebelum masuk pada tahapan manusia Homo sapiens, manusia
modern.
Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran tentang evolusi fisik manusia saja, akan
tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang evolusi budaya, binatang, dan juga lingkungan.
Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan
secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan
Dunia (World Heritage List) UNESCO.
a. Megantrhopus Paleojavanicus
1) Pithecantrhopus Erectus
2) Pithecantrhopus Mojokertensis
2) Pithecantrhopus Robustus
Tahun 1939, von Koeningswald kembali melakukan penelitian bersama rekannya bernama
Weidenreich. Mereka melakukan penelitian di daerah Trinil dekat Ngawi, Jawa Timur dan
menemukan fosil manusia purba yang mirip dengan Pithecantropus. Namun untuk jenis manusia
purba ini memiliki ukuran yang lebih besar dan kuat dari Pithecantropus Mojokertensis. Oleh
karena itu, jenis manusia purba ini dinamakan Pithecantropus Robustus yang artinya “manusia
kera yang besar atau kuat”.
c. Homo
Manusia purba yang berjenis Homo merupakan jenis manusia purba sudah lebih maju dengan manusia
purba jenis Meganthropus dan Pithecantropus secara fisik maupun kualitatif. Secara fisik, manusia
purba jenis Homo ini agak mirip dengan manusia pada zaman sekarang ini. Sedangkan secara kualitatif,
manusia jenis Homo ini sudah cerdas dan bisa menggunakan alat-alat dari batu maupun tulang.
Manusia purba jenis Homo hidup sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu. Persebarannya pun tidak
hanya ada di Indonesia akan tetapi dapat pula ditemukan di Filipina dan Cina Selatan
Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak. Penelitian dilanjutkan oleh
Eugene Dubois bersama kawan-kawan dan menyimpulkan sebagai jenis Homo. Ciri-cirinya: muka
lebar, hidung dan mulutnya menonjol. Dahi juga masih menonjol, sekalipun tidak semenonjol jenis
Pithecanthropus. Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang. Hidup dan
perkembangan jenis manusia ini sekitar 40.000 – 25.000 tahun yang lalu. Tempat-tempat
penyebarannya tidak hanya di Kepulauan Indonesia, tetapi juga di Filipina dan Cina Selatan.
Tahukan kamu? Bahwa telah banyak ditemukan beberapa jenis manusia purba Homo yang
pernah ditemukan di Indonesia, antara lain
1) Homo Erectus
Homo erectus berarti manusia yang berjalan tegak. Secara fisik menyerupai manusia modern.
Mereka lebih tinggi dan otak mereka lebih besar dari spesies yang lain. Kaki panjang yang mereka
miliki dan fakta bahwa mereka berdiri tegak membuat setiap individu Homo erectus sebagai
pejalan kaki yang efisien dan dapat menjelajah lebih jauh dibanding manusia purba yang lain.
dianggap telah memiliki kemampuan untuk melakukan perburuan dan peramuan makanan.
Bukti artefaktual memberikan data bahwa mereka telah memiliki kemampuan dalam perburuan
hewan dan penguasaan api. Hal inilah yang akhirnya membuat kita sepakat bahwa Indonesia
dengan temuan Homo erectusnya memilki rangkaian sejarah kebudayaan begitu panjang dan
kompleks yang memberikan sumbangsih besar dalam proses evolusi umat manusia.
Tengkorak Homo erectus Ngandong berukuran besar dengan volume otak rata-rata 1.100
cc. Ciri-ciri ini menunjukkan Homo erectus ini lebih maju bila dibandingkan dengan Homo
erectus yang ada di Sangiran. Manusia Ngandong diperkirakan berumur antara 300.000-
100.000 tahun.
Homo Sapiens hidup pada zaman Mesolithikum yaitu sekitar 20.000 tahun yang lalu. Homo
Sapiens telah memiliki beberapa kemiripan dengan manusia zaman sekarang baik dari segi fisik,
volume otak, maupun postur badannya. Maka dari itu, manusia purba jenis ini dinamakan
Homo Sapiens yang artinya “manusia sempurna”. Kadang-kadang Homo Sapiens juga diartikan
sebagai “manusia bijak” karena mereka telah mampu berpikir dan berusaha untuk menghadapi
alam.
Homo sapiens menunjukkan karakter yang lebih berevolusi dan lebih modern
dibandingkan dengan Homo erectus. Sebagai misal, karakter evolutif yang paling signifikan
adalah bertambahnya kapasitas otak. Homo sapiens mempunyai kapasitas otak yang jauh lebih
besar (rata-rata 1.400 cc), dengan atap tengkorak yang jauh lebih bundar dan lebih tinggi
dibandingkan dengan Homo erectus yang mempunyai tengkorak panjang dan rendah, dengan
kapasitas otak 1.000 cc. Homo Sapiens memiliki hasrat untuk bertempat tinggal menetap. Hal
tersebut telah dibuktikan dengan banyaknya bukti-bukti sampah kerang (kjokkenmoddinger)
sebagai bekas tempat tinggal mereka, yang banyak ditemukan di sepanjang daerah pantai timur
wilayah Sumatra.
3) Homo Soloensis
4) Homo Wajakensis
Homo Wajakensis merupakan jenis manusia purba yang muncul pada zaman es yang ke empat
atau zaman es yang terakhir. Fosilnya ditemukan oleh B.D. van Rietschoten pada tahun 1889 di
daerah Wajak, di lereng Pegunungan Karst di Barat Laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa
Timur. Kemudian, fosil tersebut diteliti oleh Eugene Dubois. Penemuan fosil ini merupakan
penemuan fosil manusia purba pertama yang diperkirakan berasal dari Indonesia jika
dibandingkan dengan jenis manusia purba lainnya. Homo Wajakensis merupakan jenis manusia
purba yang sudah mengalami kemajuan, misalnya makanan hasil buruannya sudah dimasak
walaupun masih dalam tahap yang masih sangat sederhana. Homo Wajakensis diperkirakan
hidup dan berkembang sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu.
Untuk memahami
tentang Manusia Purba di
Indonesia, kamu dapat
melihat video di barcode
di bawah ini
3) Homo Floresiensis
Homo Floresiensis diperkirakan hidup sekitar 30.000–18.000 tahun yang lalu. Pengumuman
penemuan fosil Homo Floresiensis sempat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan pada tahun
2004. Sisa-sisa fosil ini ditemukan di gua Liang Bua oleh tim peneliti dari Indonesia dan Australia
di sebuah gua pemukiman pra-aksara Flores
Manusia purba jenis Homo Floresiensis pernah ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J.
Morwood pada bulan September 2003. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan baru yang
kemudian diberi nama Homo Floresiensis, sesuai dengan tempat ditemukannya fosil manusia
purba ini yakni di Flores. Sebelumnya, pada 1958, seorang pastur bernama Verhoeven
menemukan fosil ini di gua Liang Bua Manggarai, Flores. Homo Floresiensis telah mampu
membuat peralatan dari batu, pemburu handal dan memasak dengan menggunakan api.
Manusia purba jenis ini memiliki keistinewaan karena tubuhnya yang kerdil yang memiliki tinggi
badan sekitar satu meter dan ukuran tengkorak seperti anak kecil. Dari cerita rakyat setempat,
masyarakat Flores menyebut manusia purba ini dengan sebutan Ebu Gogo.
LATIHAN 3.2
1. Mengapa manusia purba selalu hidup di dekat sumber air seperti sungai dan lembah?
2. Menurut pendapatmu, mengapa manusia purba bisa menyebar ke wilayah kepulauan Indonesia?
3. Apa yang kamu tahu tentang teori Darwin terutama yang berkaitan dengan asal usul manusia
purba?
4. Jelaskan pendapat kalian tentang hubungan manusia purba yang dilihat dari sisi sejarah dengan
penciptaan manusia dari sisi agama!
Jawablah pertanyaan di atas dengan merujuk ke berbagai sumber seperti buku, UKBM, artikel
ilmiah, dan jurnal ilmiah. Kalian bisa mencarinya di perpustakaan maupun internet yang valid.
Sertakan sumber yang kalian cari setelah menjawab pertanyaan di atas!
JAWABAN
Kegiatan Belajar 10
• Pada kegiatan belajar sebelumnya kalian telah memahami tentang tempat penemuan
dan jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
• Pada kegiatan belajar 10 ini, kalian diharuskan untuk menuliskan tokoh-tokoh yang
menemukan jenis manusia purba di Indonesia beserta tempat-tempatnya dalam
bentuk tabel
• Adapun format tabelnya sbb:
o Nomor
o Tokoh Penemu
o Jenis Manusia Purba
o Lokasi Penemuan
o Tahun ditemukan
• Selain UKBM, kalian bisa menggunakan referensi-referensi lain dalam mencari tugas
ini, seperti buku, artikel ilmiah, dan jurnal. Kalian bisa mencarinya di perpustakaan
maupun internet yang valid. (tidak diperkenankan mencari di brainly, blogspot.com,
wikipedia. Usahakan akses internet seperti quipper.com, ruangguru, historia.id,
tirto.id atau website yang dikelola oleh pemerintah).
• Tugas ini dikerjakan secara individu
• Ditulis tangan di kertas A4
• Contoh formatnya terlampir
NAMA :
KELAS :
TUGAS : Latihan 3.3 (Penemuan Manusia Purba di Indonesia)
Tahun
No Tokoh Penemu Jenis Manusia Purba Lokasi Penemuan
ditemukan
1 Ralph von Koenigswald Megantrhopus Paleojavanicus Sangiran, Jawa 1941
Timur
2
3
Kegiatan Belajar 11
Pada kegiatan 3 ini kalian akan mempelajari tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Supaya
belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami, dan
menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian terapkan pengalaman
tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan ceria!
Secara umum, asal usul manusia purba dan manusia pra aksara di Indonesia sampai sekarang masih
menjadi kontroversi dan masih menimbulkan perdebatan. Secara garis besar, ada tiga teori yang
menjelaskan asal usul manusia purba di Indonesia; teori Afrika, teori Yunan, teori Nusantara. Selanjutnya
kita akan bahas masing-masing teori tersebut.
a. Teori Afrika
Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang umat manusia berasal dari Afrika kurang lebih 200.000
tahun SM. Setelah mereka berhasil melewati prosses evolusi dan mencapai taraf manusia modern,
mereka kemudian bermigrasi dan menyebar ke seluruh dunia.
Proses penyebaran ini berlangsung sangat lambat dan lama. Sejak tahun 200.000 SM hingga
60.000 SM, manusia mulai menyebar ke Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga
Australia. Pada saat itu suhu bumi turun dan menyebabkan terbentuknya es di bagian Utara bumi,
yaitu Eropa Utara dan Amerika Utara, dan menurunnya permukaan air. Hal ini menyebabkan
munculnya daratan yang memudahkan manusia berpindah-pindah. Tahun 55.000 SM manusia
mulai bergerak ke arah Asia Tengah. Tahun 45. 000 SM, manusia menyebar hingga ke arah Rusia
dan memasuki wilayah Eropa. Tahun 40.000 SM menusia telah tersebar luas ke Afrika, Eropa, dan
Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Aistralia.
b. Teori Yunan
d. Teori Nusantara
Latihan 3.4
Setelah kalian mempelajari materi tersebut, menurut kalian teori mana yang paling tepat
untuk menggambarkan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia?
Tuliskan alasannya serta kekurangan dan kelebihannya!
Kalian juga dapat berdiskusi dengan teman kalian. Hasil jawabannya, dapat kalian laporkan
kepada guru kalian
a. Proto Melayu
Menurut H. Kern dan von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
rumpun bangsa Austronesia (Proto Melayu dan Deutro Melayu). Mereka masuk ke Indonesia sekitar
2500 SM dan berasal dari daerah Yunan, Cina
Selatan.
Proto Melayu (Melayu Tua) datang sekitar
2500 SM dengan melewati dua jalur:
1) Jalur Barat, dari Yunan, menuju Thailand,
Semenanjung Malaya, Sumatra, ada yang
menuju ke Jawa dan ada pula ke
Kalimantan, serta berakhir ke Nusa
Tenggara.
Proto Melayu ini mempunyai ciri-ciri rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan
bermata sipit. Peninggalan kebudayaan yang dibawa Proto Melayu adalah budaya Neolitik salah
satunya Kapak persegi.
Awalnya, mereka menempati
pantai-pantai Sumatera Utara,
Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat.
Ketika datang para imigran baru, yaitu
Deutero Melayu (Ras Melayu Muda).
Mereka berpindah masuk ke pedalaman
dan mencari tempat baru ke hutan-hutan
sebagai tempat huniannya. Ras Proto
Melayu itu pun kemudian mendesak
keberadaan penduduk asli. Kehidupan di
dalam hutan-hutan menjadikan mereka
terisolasi dari dunia luar, sehingga
memudarkan peradaban mereka.
Penduduk asli dan ras proto melayu itu
Suku Batak adalah salah satu ras Proto Melayu
pun kemudian melebur. Mereka itu
Sumber : http://bit.do/enkwo
kemudian menjadi suku bangsa Batak,
Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo.
b. Deutro Melayu
Semua penduduk di Kepulauan Indonesia. Suku bangsa yang termasuk Deutro melayu antara lain;
Minangkabau, Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, dan Menado.
c. Melanesoid
LATIHAN 3.5
JAWABAN
Kegiatan Belajar 12
• Pada kegiatan belajar sebelumnya, kalian telah memahami tentang asal usul nenek
moyang bangsa Indonesia. Pada kegiatan belajar kali ini, kalian akan membuat PETA
KONSEP tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia:
• Peta konsep ini disusun oleh setaip siswa. Dan setiap siswa hanya mengkaji salah satu
ras yang telah disebutkan di kegiatan belajar sebelumnya, yakni:
o PROTO MELAYU
o DEUTRO MELAYU
o MELANESOID
o NEGRITO dan WEDDID
• Peta konsep tersebut harus menggambarkan Jalur kedatangan dan persebaran ras-ras
tersebut dari awal sampai ke kepulauan Indonesia.
• Peta konsep tersebut harus menjelaskan tentang:
A. Pengertian dan asal usul ras (sertakan peta kedatangannya)
B. Ciri-cirinya
C. Hasil kebudayaan ras
D. Suku bangsa yang mendiami ras tersebut
E. Referensi bahan kajian
• Berikan gambar-gambar yang berkaitan dengan ras yang dikaji, seperti peta jalur
kedatangan, hasil budaya, dan suku bangsa yang mendiami. Kalian bias mencarinya
di internet lalu di tempel di tulisan tersebut.
• Hasilnya ditulis tangan di kertas A4 dan sertakan cover di halaman depan
Sumber: http://gg.gg/ovinb
Kegiatan Belajar 13
Pada kegiatan 13 ini kalian akan mempelajari tentang corak kehidupan manusia pra aksara di Indonesia.
Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami,
dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian terapkan
pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh
konsentrasi dan ceria!
simtem pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki biasanya berburu dan
perempuan yang mengolah makanan.
Adapun periode masa berburu dan mengumpulkan makanan diperkirakan pada masa
palelitikum (batu tua). Dan para pendukungnya, jenis manusia purba Megantrhopus Paleojavanicus,
Pithecantrhopus, dan Homo. Alat yang digunakan untuk berburu ini adalah alat dari batu dan
tulang ikan.
Untuk kegiatan bercocok tanam dan mendapatkan lahan diperkirakan mereka menebang
hutan dan membakarnya (slash and burn) sehingga terciptalah ladang-ladang yang mmeberikan
hasil pertanian, meskipun sifatnya masih sederhana. Tanaman yang dikembangkan diantaranya,
ubi-ubian, pisang, kelapa, dan sukun. Mereka juga sudah bisa menjinakkan hewan seperti anjing
yang digunakan untuk membantu mereka dalam berburu. pengolahan makanan sudah mulai
dilakukan secara intensif yang dibuktikan dengan ditemukannya tembikar (semacam alat memasak)
dan alat-alat dari bambu yang digunakan untuk memasak.
Masa bercocok tanam tingkat sederhana ini diperkirakan pada masa mesolitikum (batu
tengah). Sedangkan, pendukung pada masa ini adalah jenis manusia Homo Sapiens.
d. Masa Perundagian
Nekara Perunggu
Perundagian berasal dari kata “undagi” yang artinya “tenaga Sumber : http://gg.gg/oviuy
ahli”. Pada masa ini telah muncul golongan-golongan terampil
yang bisa membuat peralatan dari logam dan perunggu,
seperti seperti nekara, kapak corong, dan perhiasan.
Namun, tidak semua orang mampu membuat alat-alat
tersebut. Hanya golongan tertentu yang bisa membuat alat-
alat dari logam, karena memang diperlukan keterampilan
khusus dan diperoloeh dari latihan yang membutuhkan
waktu tertentu.
Penggunaan alat-alat dari logam ini tidak terjadi secara
menyeluruh akan tetapi secara bertahap. Alat-alat dari batu
juga masih tetap digunakan akan tetap mulai berangsur
ditinggalkan. Kebudayaan pembuatan dari logam ini
dibawah oleh ras Deutro Melayu yang datang dari Yunan.
Kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam perkembangannya, peralatan dari logam itu
Kapal bercadik
juga digunakan sebagai sarana ritual keagamaan dan
Sumber : http://gg.gg/ovrjy
perdagangan. Pada mulanya perdagangan dilakukan
antarkampung, pada masa ini sudah
menjelajah antarpulau bahkan sampai ke
dataran Asia Tenggara. Perahu sebagai alat
transportasi pun semakin canggih, seperti
munculnya perahu bercadik dan kapal pinisi
dalam memainkan peranan perekonomian
jalur internasional. Namun, perdagangan
kali ini masih tetap menggunakan metode
barter sebagai alat pembayaran.
Dalam sistem sosialnya, mulai tampak
perbedaan golongan sosial, seperti pengatur
upacara keagamaan, petani, pedagang, dan
pembuat logam. Hal ini menujukkan bahwa
pada masa logam, sudah terlihat perbedaan Ilustrasi kapal bercadik yang ditemukan di relief Candi
Borobudur. Sumber : http://gg.gg/oviwk
sosial di kalangan masyarakat.
2. Sistem Kepercayaan
LATIHAN 3.4
1. Ketika sumber makanan yang ada di suatu tempat sudah habis, maka manusia pra
aksara akan mencari lagi daerah lain yang lebih banyak makanan. Menurutmu,
bagaimana seharusnya kita menyikapi tentang sumber daya alam Indonesia yang
semakin banyak dieksplotasi?
2. Menurutmu, apakah sistem berkelompok yang dilakukan manusia purba akan
berpengaruh terhadap kegiatan berburu dan meramu?
3. Jelaskan mengapa manusia praaksara dapat mengubah pola hidupnya dari nomaden
kemudian semi sedenter, dan akhirnya menjadi sedenter! Hubungkan jawaban kalian
dengan sistem mata pencaharian manusia pra aksara!
4. Jelaskan hubungan antara manusia yang telah meninggal dengan sistem kepercayaan
pada masyarakat pra-aksara!
5. Tuliskan olehmu salah satu adat atau budaya di daerah tertentu yang masih
menandakan kegiatan yang masih mengindikasikan tradisi animisme dan dinamisme!
JAWABAN
c. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar di UKBM ini, isilah tabel
berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya
terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian menjelaskan tentang tahap-tahap pembentukan
bumi?
2 Dapatkah kalian mengidentifikas ciri-ciri manusia purba di Indonesia?
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut
dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar sebelumnya yang sekiranya perlu
kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang
lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.
Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-100 dan pilih
gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara diceklis (✓) !
Nilai Gambar
1 – 100
1. Zaman pra aksara di Indonesia diakhiri ketika ditemukannya prasati Yupa di Kalimantan Barat.
2. Zaman paleozoikum merupakan zaman munculnya kehidupan pertama di bumi.
3. Munculnya hewan-hewan besar di bumi ada sejak zaman Mesozoikum.
4. Pulau Sumatra, Kalimanta, dan Jawa dulunya maerupakan satu daratan yang disebut dengan
paparan Sahul.
5. Munculnya manusia purba pertama kali ada sejak zaman Kuarter.
6. Megantrhopus Paleojavanicus merupakan manusia purba pemakan tumbuhan.
7. Pithecantrhopus erectus merupakan manusia purba yang memiliki volume otak dibawah 750 cc.
8. Pithecantrhopus Mojokertensis pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois.
9. Homo sapiens adalah manusia purba yang sudah bisa berpikir dalam menghadapi alam.
10. Homo floresiensis memiliki tubuh yang tinggi besar.
11. Menurut teori Yunan, bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Vietnam
12. Salah satu pendukung teori Nusantara adalah Moh. Ali
13. Menurut H. Kern nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Austronesia dari Cina Selatan
14. Bangsa Proto Melayu datang ke Nusantara melewati Timur Tengah, India dan Selat Malaka
15. Deutro Melayu adalah cikal bakal dari Suku Betawi, Sunda, dan Jawa
16. Ras melanesoid adalah cikal bakal penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku
17. Pada masa berburu dan meramu kehidupan manusia pra aksara sudah sedenter
18. Salah satu sampah kerang manusia pra aksara yang ditinggalkan di sekitar pantai dan akhirnnya
membentuk bukit disebut Abris Sous Roche
19. Pada masa perundagian sudah mulai dikenal pembuatan alat-alat dari logam
20. Sistem kepercayaan manusia pra aksara ditandai dengan munculnya bangunan batu-batuan besar
(megalitik)
Yang saya kurang sukai dalam Yang saya sukai dalam pelajaran ini
pelajaran ini adalah ... adalah ...
Situs Gunung Padang di Cianjur adalah salah satu hasil budaya pra
aksara zaman Megalitikum. (Sumber : https://bit.ly/2K1cNy6)
1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :
3.4 Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat
4.4 Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat dalam bentuk tulisan
d. Materi Pokok
Hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia
e. Alokasi waktu
8 x 45 menit (4x pertemuan)
f. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Cooperative Learning, peserta didik mampu memahami hasil-hasil
dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan
lingkungan terdekat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama
antar kelompok.
g. Materi Pembelajaran
Hasil budaya Pra Aksara berdasarkan arkeologi
• Budaya zaman Paleolitikum
• Budaya zaman Mesolitikum
• Budaya zaman Neolitikum
• Budaya zaman Megalitikum
• Budaya zaman Neolitikum
Nilai-nlai budaya pra akasara
• Tradisi lisan
• Cerita rakyat
2. Peta Konsep
Hasil budaya Masa Pra Aksara
• Tradisi lisan
• Cerita rakyat
3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Coba amati gambar di atas. Gambar apa dan untuk apa kira-kira? Gambar itu
merupakan gambar peralatan rumah tangga yang sudah sangat lama dikenal
di lingkungan ibu rumah tangga di Indonesia, apalagi di Jawa. Yang jelas
peralatan itu terbuat dari batu yang merupakan warisan nenek moyang.
Peralatan dari batu ini sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat
kita. Walaupun alat-alat rumah tangga sudah berkembang dan banyak
variannya, akan tetapi perakatan warisan nenek moyang zaman pra aksara
tetap masih lestari.
Coba sebutkan olehmu, selain contoh di atas, peralatan hasil zaman pra
aksara apa saja yang sampai sekarang masih tetap digunakan?
b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang kalian miliki atau yang
dianjurkan oleh guru, seperti:
• Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud
• Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-tugas atau
kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap
untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi
KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam pendirian,
memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.
b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran ini, selanjutnya
ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang menyerah, dan tawakal!!!!
Kegiatan Belajar 14
Pada kegiatan 14 ini kita akan mempelajari tentang hasil budaya manusia pra aksara di Indonesia. Supaya
belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami, dan
menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian terapkan pengalaman
tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan ceria!
Seperti yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya, bahwa pada zaman pra aksara belum ada
peninggalan secara tertulis pada kegiatan manusia kala itu. Salah satu cara mengetahui kehidupan masa
pra aksara adalah dengan ditemukannya benda-benda dan bangunan pra aksara. Benda-benda masa pra
aksara telah terkubur selama ribuan bahkan jutaan tahun lalu, maka dari itu diperlukan ilmu bantu dalam
meneliti benda-benda tersebut seperti, geologi, arkeologi, dan antropologi.
Guru terbaik adalah pengalaman. Maka dari itu, manusia harus selalu bisa belajar dari pengalaman
yang dialaminya agar bisa belajar lebih baik lagi. Dari pengalaman itulah manusia pra aksara menghasilkan
alat-alat yang lebih canggih tiap zamannya untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Faktor daya pikir,
usaha, kerja keras, serta pengalaman tentu akan berpengaruh terhadap terciptanya kebudayaan dan
peradaban yang lebih baik.
Hasil budaya pra aksara dibagi ke dalam empat zaman berdasarkan arkeologi, yakni:
1. Zaman Paleolitikum (Batu tua)
2. Zaman Mesolitikum (Batu tengah)
3. Zaman Neolitikum (batu muda/baru)
4. Zaman Megalitikum (batu besar)
5. Zaman Logam
Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu atau pada kala plestosen. Sesuai dengan
namanya, pada masa ini mayoritas hasil kebudayaannya terbuat dari batu dan teknik pembuatannya pun
masih sangat sederhana. Cara pembuatannya hanya dibentur-bentukan antara batu satu dengan yang
lain, hingga batu tersebut menyerupai kapak Manusia pendukung zaman ini adalah Megantrhopus,
Pithecantrhopus dan Homo Soloenesis, Wajakensis, dan Erectus.
Berikut adalah hasil budaya zaman Paleolitikum
a. Kapak genggam
Kapak genggam
Sumber : https://bit.ly/2K2yP3B
Kapak ini adalah kapak yang digenggam, terbuat dari batu dan memiliki tekstur kasar serta padat.
Alat ini pertama kali ditemukan oleh von Koenigswald tahun 1934 di Pacitan, Jawa Timur. karena
banyaknya kapak genggam yang ditemukan di Pacitan, maka sering disebut kebudayaan Pacitan.
Alat ini bentuknya kecil dan meruncing diujungnya. Alat ini digunakan untuk menguliti hewan
buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-umbian. Flakes ditemukan di Sangiran (Jawa
Tengah). alat ini juga digunakan oleh Homo Soloensis, dan Homo Wajakensis.
Alat dari tulang dan tanduk bnatang itu berupa alat penusuk (belati), ujung tombak dengan gergaji
pada kedua sisinya, dan berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek ubi dan keladi, dan alat dari duri
ikan pari yang digunakan sebagai mata tombak.
Manusia purba jenis Homo Wajakensis dan Homo Soloensis merupakan pendukung utama
kebudayaan Nagandong. Para ahli dapat menyimpulkan demikian karena Homo Wajakensis dan
Homo Soloensis merupakan jenis manusia purba yang ditemukan pada lapisan yang sama dengan
lapisan tempat ditemukannya hasil kebudayaan Ngandong yaitu plestosen atas.
Zaman Mesolitikum berlangsung pada masa Kala holosen (20.000 tahun yang lalu). Perkembangan
kebudayaan pada zaman ini berlangsung cepat. Hal ini disebabkan karena pendukung kebudayaan pada
zaman ini adalah manusia purba jenis Homo Sapiens (manusia yang cerdas), dan keadaan alam sudah tak
seliar zaman Batu Tua. Adapun hasil kebudayaannya antara lain:
b. Kjokkenmoddinger
Batu Pipisan
Sumber : http://gg.gg/ovjfj
Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu perpindahan kebudayaan dari pola hidup yang
berburu dan meramu makanan (food gathering) ke pola hidup yang bisa menghasilkan makanan (food
producing). Adanya kehidupan yang sudah menetap juga mempengaruhi hasil budaya pada masa ini.
Perkembangan kebudayaan zaman Batu semakin maju ketika terjadi migrasi bangsa Proto
Melayu secara bergelombang yang berasal dari wilayah Yunan, Cina Selatan. Mereka menggunakan
perahu bercadik sebagai kendaran untuk mengarungi jalur lautan dan secara bertahap mereka sampai di
Indonesia melalui Semenanjung Malaka. Dari sanalah mereka melanjutkan petualangannya sampai ke
Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan akhirnya mendiami wilyah-
wilayah tersebut. Mereka menyebarkan kebudayaan kapak persegi
dan kapak lonjong ke daerah-daerah yang mereka tempati. Adapun
beberapa hasil kebudayaan pada zaman Batu Tua, di antaranya:
a. Kapak Persegi
Alat ini ditemukan oleh Von Heine Geldern ini, diberi nama
kapak persegi karena bentuknya yang persegi panjang dan
trapesium. Kapak persegi yang paling besar disebut dengan
Beliung atau pacul (cangkul), bahkan kapak ini sudah ada yang Kapak persegi yang sudah
diberi tangkai sehingga persis seperti cangkul zaman sekarang. diberi tangkai
Sementara, yang berukuran kecil dinamakan tarah atau tatah. Sumber : https://bit.ly/2tlVr7N
Para ahli menemukan kapak persegi itu ada yang terbuat dari batu-batu indah (chalchedon)
yang dibuat sangat halus dan indah, sehingga para ahli memperkirakan bahwa benda-benda
tersebut tidak untuk digunakan sebagai alat mencari makanan saja, akan tetapi juga digunakan
sebagai sesuatu yang disakralkan.
Persebaran kapak persegi ditemukan terutama di Kepulauan Indonesia bagian Barat, seperti
Sumatra, Jawa, dan Bali. Beberapa pusat kerajinan kapak
persegi ini dapat kalian lihat di beberapa daerah di
Indonesia, seperti Lahat (Palembang), Bogor, Sukabumi,
Tasikmalaya, Purwakarta, Karawang, serta Pacitan-Madiun
dan di Banyuwangi.
b. Kapak Lonjong
c. Tembikar
d. Perhiasan
e. Pakaian
Pakaian yang digunakan terbuat dari kulit kayu dan bahan tekstil.
Hal ini disebabkan ditemukannya pemukul kayu yang biasanya
digunakan untuk membuat pakaian dari kulit kayu di Kalimantan
dan Sulawesi Selatan. Selain itu, mereka juga sudah pandai
menenun tekstil yang agak halus. Namun, peninggalannya pun
sangat sedikit karena bendanya yang tidak tahan lama sehingga
habis dimakan zaman.
Kebudayaan Megalithikum menghasilkan benda-benda yang besar yang di gunakan sebagai sarana
pemujaan dan penghormatan bagi nenek moyang mereka karena pada masa ini perkembangan religi
semakin pesat. Adanya kepercayaan terhadap roh nenek moyang (animisme) dan benda-benda yang
dianggap sakral (dinamisme) menjadikan mereka sebagai manusia yang mulai menghargai kehidupan
setelah meninggal.
Walaupun adanya kepercayaan sudah muncul pada zaman neolitikum akan tetapi semakin
berkembang pada masa megalitikum terutama dibawa oleh proto melayu pada gelombang pertama
(2500-1500 SM) dan Deutro Melayu pada gelombang kedua (1000 – 100 SM).
a. Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan bertingkat yang digunakan sebagai tempat pemujaan untuk roh
nenek moyang. Tingkatan tersebut melambangkan penggambaran dari alam semesta yang
bertingkat-tingkat. Tingkat paling atas adalah tempat persemayaman roh nenek moyang. Tradisi
b. Menhir
c. Dolmen
d. Sarkofagus
e. Kubur Batu
Kubur batu merupakan peti mati yang terbuat dari batu. Pada keempat sisinya berdindingkan papan
batu, demikian pula dengan alas dan bidang atasnya terbuat dari papan batu. Kubur batu ditemukan
di daerah Kuningan dan Cirebon (Jawa Barat), Pasemah (Sumatra Selatan), Wonosari (Yogyakarta),
Cepu (Jawa Tengah), Sulawesi Tengah, dan
Sulawesi Selatan
e. Waruga
f. Arca Batu
a. Kapak Corong
b. Nekara Perunggu
c. Bejana Perunggu
LATIHAN 4.1
Carilah dan tandai 15 kata di dalam kotak di bawah ini yang menunjukkan hasil budaya
masyarakat pra aksara, kemudian kata-kata tersebut kamu tuliskan pengertiannya!
R T F S B G J K H D O L M E N V D
E T E M B I K A R D F B D K E F K
K S C F H J N M J K B V C J X R A
A B N G H G V H J K P Z S O C F P
P U N D E N B E R U N D A K E D A
A D C F H E W Q V X A A K E D C K
K D E Y R K A W S E B D D N V X L
C C D H D A S E G T E C S M H C O
O V S F S R G G J G J G W O Y D N
R V Z G X A V T T B A T S D C F J
O V F V P D H G G B N Y E D X G O
N F H M E N H I R J A H D I Z H N
G P H T B Q W R Y N Y H F N C S G
Q I U G B A S F H N H F G G V A S
A P K B L Z D G N C G D H E G R U
Z I R N E W F G F V H R Y R H K Y
X S F H O S G B F G H D T F G O H
S A F W A R U G A F H H B G T F N
W N V Y I E E R T Y U U I H R A B
E R B U U D C V B N M F G Y D G G
D K A P A K P E R S E G I R E U T
C F G J U F R R G H U D G S F S R
R V T U M V F F H Y J E E G S R F
A B R I S S O U S R O C H E S F V
JAWABAN
Kegiatan Belajar 15
Pada kegiatan 15 ini kita akan mempelajari tentang nilai-nilai budaya manusia pra aksara di Indonesia.
Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami,
dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar, kemudian terapkan
pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh
konsentrasi dan ceria!
Pada masa pra aksara tingkat lanjut (menjelang berakhirnya masa pra akasara), hasil budaya nenek
moyang kita semakin kaya, selain budaya bersifat fisik (benda-benda) juga telah ada budaya non fisik
seperti adanya kepercayaan baik terhadap roh nenek moyang (animisme) maupun benda-benda yang
dianggap sakral (dinamisme).
Menjelang berakhirnya masa pra aksara itu, kepercayaan tersebut semakin matang dan telah ada
upacara untuk menghormati roh orang yang telah meninggal. Mereka juga sadar akan keberadaan mereka
di dunia yang bersifat sementara, serta tujuan hidup mereka.
Kesadaran sebagai sebuah komunitas juga membuat mereka
mendirikan sebuah aturan yang sudah ada, dan bahkan muncul nilai-nilai
baru yang harus dihayati semua anggota komunitas. Singkat kata, mereka
sadar hidup itu harus bermakna dan dimaknai, tidak sekedar mencari
makan dan menunggu ajal. Karena itu, perlahan-lahan terbentuk semacam
pandangan hidup yang tergabung dalam nilai-nilai, etos, norma, sikap,
perilaku, dan ritual-ritual keagamaan. Ini semua merupakan bentuk hasil-
hasil budaya yang bersifat non fisik.
Mereka ingin, nilai dan pandangan hidup itu tidak hanya menjadi
milik mereka, tetapi juga milik generasi-generasi berikutnya. Maka, hasil-
hasil budaya yang bersifat non fisik ini (kepercayaan, nilai, norma, etos,
etika, sikap, perilaku yang dihormati, moral) mereka wariskan ke generasi
selanjutnya. Mereka belum mengenal tulisan, dan karena itu proses
pewarisan tidak dilakukan secara tertulis tapi secara lisan. Meski demikian,
pada masa ini kemampuan berkomunikasi mereka dengan menggunakan bahasa sudah berkembang
pesat. Dengan sarana bahasa, mereka mewariskan nilai-nilai dan pandangan hidup mereka ke generasi
berikutnya. Tokoh-tokoh penting dalam proses sosialisasi atau pewarisan itu adalah keluarga, masyarakat,
dan para tokoh masyarakat.
1. Tradisi Lisan
Menurut KBBI, tradisi diartikan sebagai hal yang disampaikan atau diteruskan dari generasi ke
genarasi barikutnya. Hal itu bisa berupa pesan atau kesaksian yang disampaikan melalui ucapan, dongeng,
nyanyain, pantun, dan nasihat. Pada masyarakat pra aksara, penyampaian ini berlaku di masyarakat yang
dilakukan dengan cara bertutur atau berbicara lisan. Maka dari itulah dikenal dengan tradisi lisan.
Menurut Kuntowijoyo, tradisi lisan merupakan salah satu sumber sejarah, sebab dalam tradisi lisan
terekam masa lampau manusia yang belum mengenal tulisan baik itu berkaitan dengan kebiasaan, adat
istiadat, kepercayaan, nilai-nilai, atau pengalaman sehari-hari mereka.
Adapun ciri-ciri tradisi lisan menurut Suripan Sadi Hutomo (1991) adalah
1. Penyebarannya melalui mulut
ke mulut, maksudnya ekspresi
budaya yang disebarkan baik
dari segi waktu maupun ruang
melalui mulut.
2. Lahir di dalam masyarakat
yang masih bercorak desa,
masyarakat di luar kota atau
masyarakat yang belum
mengenal huruf.
3. Tidak mementingkan fakta
dan kebenaran, lebih
menekankan pada aspek khayalan yang tidak diterima oleh masyarakat modern
4. Bercorak puitis, teratur, dan berulang-ulang
5. Tidak diketahui siapa pengarangnya, dan karena itu menjadi milik masyarakat
6. Terdiri dari berbagai versi dan menggunakan gaya bahasa lisan (sehari-hari), mengandung
dialek, diucapkan tidak lengkap
7. Menggambarkan ciri-ciri budaya sesuatu masyarakat, sebab sastra lisan itu merupakan warisan
budaya yang menggambarkan masa lampau, tetapi menyebut pula hal-hal baru
Tradisi lisan terangkum dalam cerita rakyat (folklore). Jejak sejarah masyarakat pra aksara dalam bentuk
dongeng, mitos, upacara, pepatah, dan lain sebagainya termasuk ke dalam cerita rakyat. Folklore adalah
bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang tersebar dan bersifat tradisional yang diwarsikan secara
turun temurun. Setiap daerah juga memiliki cerita rakyatnya masing-masing.
Berikut ini adalah macam-macam folklore:
a. Mitologi
Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan berhubungan dengan
terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep-konsep dongeng suci.
Contohnya, cerita Barong di Bali, dan cerita adanya Dewi Padi atau Dewi Sri yang melambangkan
kesuburan sawah.
b. Legenda
Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap
benar-benar terjadi yang ceritanya
dihubungkan dengan tokoh sejarah, telah
dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan
keistimewaan tokohnya. Legenda dibagi
menjadi empat kelompok, di antaranya:
1) Legenda keagamaan
Legenda tentang orang-orang suci dan
pemuka agama. Contohnya, Sunan-
sunan yang tergabung dalam Walisongo
yang menyebarkan agama Islam di Jawa.
2) Legenda kegaiban
Berkisah tentang kepercayaan rakyat
pada alam gaib, misalnya kerajaan Gaib Legenda Sangkuriang
orang Bunian di Hutan Rimba Sumatra, Sumber : https://bit.ly/2K1qahH
dan Kerajaan Gaib Pajajaran di Jawa
Barat.
3) Legenda perseorangan
Berkisah tentang tokoh yang dianggap pernah ada
oleh masyarakat tertentu. Contohnya,
Sangkuriang dan Lutung Kasarung di Jawa Barat,
Jaka Tingkir dan Rara Mendut dari Jawa Tengah.
4) Legenda lokal
Berhubungan dengan nama tempat terjadinya
gunung, bukit, danau, dsb. Contohnya, legenda
Danau Toba di Sumatera Utara, legenda Gunung
Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
c. Dongeng
Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak benar-benar
terjadi, diceritakan karena berisi petuah, kebaikan, nilai
moral, dan ajaran-ajaran baik. Contohnya, dongeng si
Kancil, Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas,
Si Kabayan dll.
d. Upacara
Upacara adalah serangkaian perbuatan berdasarkan
adat istiadat, agama, dan kepercayaan masyarakat tertentu dan setiap Tebak lagu
daerah memiliki tata cara upacara yang berbeda-beda, seperti upacara
penguburan, upcara perkawinan, dan upacara pengukuhan kepala suku
e. Lagu-lagu daerah
Lagu daerah atau lagu rakyat (folksong) adalah syair-syair yang
ditembangkan dengan irama menarik dalam bentuk lisan. Contohnya,
Cing Cangkeling (Jawa Barat), Cublak-cublang Suweng dan Ilir Ilir Judul lagunya apa? dan
(Jawa Tengah). dari daerah mana?
LATIHAN 4.2
• Cari dan tuliskan salah satu cerita rakyat yang ada di salah satu daerah di Indonesia
• Hubungkan dengan cerita tersebut apakah termasuk ke dalam mitos, legenda, upacara,
dongeng, atau lagu daerah. Kemukakan alasannya
• Tuliskan pesan moral dari cerita tersebut
• Tugas ini dikerjakan secara individu dan setiap siswa harus memiliki cerita rakyat yang
berbeda-beda
• Tulis di buku tulis masing-masing
• Hasilnya laporkan kepada guru kalian
Kegiatan Belajar 16
• Pada kegiatan belajar sebelumnya, kalian telah memahami tentang hasil budaya
masyarkata pra aksara Indonesia. Pada kegiatan belajar kali ini, kalian akan dibagi 5
kelompok. Dan setiap kelompok menjelaskan tentang :
o Kelompok 1 : hasil budaya zaman Paleolitikum
o Kelompok 2 : hasil budaya zaman Mesolitikum
o Kelompok 3 : hasil budaya zaman Neolitikum
o Kelompok 4 : hasil budaya zaman Megalitikum
o Kelompok 5 : hasil budaya zaman Logam
• Setiap kelompok harus menjelaskan tentang:
o Pengertian zaman
o Ciri-ciri zaman
o Jenis manusia pra aksara pendukung zaman tersebut
o Hasil budaya zaman tersebut
• Setiap kelompok harus menyajikan hasil kerjanya dalam bentuk PETA KONSEP (MIND
MAPING) di kertas karton
• Berikan gambar-gambar yang berkaitan dengan ras yang dikaji, seperti hasil budaya,
dan lainnya.
• Kalian bsia menncari referensi bahan kajian di buku-buku, UKBM, maupun internet
• Kalian juga bisa menambahkan ornamen-ornamen atau hiasan yang akan
memberikan nikai estetika di hasil kerja kalian.
• Setiap kelompok akan mempresentasikan hasilnya di depan kelas melalui perwakilan
yang ditentukan oleh guru.
• Buatlah power point yang menarik sebagai bahan presentasi
c. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar, isilah Tabel berikut untuk
mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan
penguasaan materi pada UKBM ini!
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut
dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar 1 yang sekiranya perlu kalian ulang
dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan
apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.
Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-100 dan pilih
gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara diceklis (✓) !
Nilai Gambar
1 – 100
PROFIL KONTAK
Reza Azhari Kp. Muaradua, Kadudampit, Sukabumi
Sukabumi 085659586889
ORGANISASI PENDIDIKAN
2013-2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah
2012 - 2016
(Ketua Biro Kaderisasi)
Jurusan Pendidikan Sejarah
2017 - sekarang Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan