Anda di halaman 1dari 120

KATA PENGANTAR

Mulai tahun pelajaran 2016/2017 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi


menyelenggarakan program pembelajaran dengan menggunakan Sistem Kredit
Semester (SKS), pada tahun pelajaran 2017/2018 sesuai dengan terbitnya peraturan
baru yang mengatur tentang penyelenggaraan SKS di SMA maka SMAN 1 Kota
Sukabumi menyesuaikan pola SKS dari SKS pola lama menjadi SKS pola baru yang di
dalamnya terdapat pola pembelajaran menggunakan unit kegiatan belajar mandiri
(UKBM).
UKBM sebagai perangkat belajar bagi peserta didik untuk mencapai
kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran dengan
menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) sekaligus sebagai wahana peserta didik
untuk menumbuhkan kecakapan hidup Abad 21 seperti berpikir kritis, bertindak
kreatif, bekerjasama, dan berkomunikasi, serta tumbuhnya budaya literasi dan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Melalui UKBM kita juga dapat
mengembangkan strategi pembelajaran mandiri yang membantu peserta didik
mencapai ketuntasan belajar. Untuk itu, UKBM sangat penting untuk dikembangkan
oleh guru mata pelajaran pada sekolah penyelenggara SKS.
Mengingat hal tersebut, Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMAN 1 Kota
Sukabumi telah selesai membuat Unit Kegiatan Belajar Mengajar yang dikhususkan
untuk kalangan sendiri di lingkungan SMAN 1 Sukabumi untuk Kelas X Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan harapan dapat membantu terlaksananya
penyelenggaraan pembelajaran SKS di SMAN 1 Kota Sukabumi.
Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam suksesnya pembuatan UKBM ini. Kami menyadari banyak kekurangan dalam
penyusunan UKBM ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan
demi sempurnanya UKBM yang kami buat ini.

Sukabumi, Desember 2017

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

UKBM Sej Ina-3.1/4.1/1/1-1


CARA BERPIKIR SEJARAH ...................................................................... 1
A. Pengertian Sejarah ........................................................................ 6
Latihan 1.1 .................................................................................... 7
B. Konsep Manusia, Ruang, dan Waktu ............................................ 8
C. Konsep Diakronik dalam Sejarah ................................................... 11
D. Konsep Sinkronik dalam Sejarah ................................................... 12
Uji Kompetensi 1-1 ............................................................................. 17

UKBM Sej Ina-3.2/4.3/1/2-2


MAKNA PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN ..................................... 20
A. Makna Perubahan dalam Sejarah .................................................. 23
B. Makna Keberlanjutan dalam Sejarah ............................................. 24
Latihan 2.1 ................................................................................... 25
Uji Kompetensi 2-1 ........................................................................... 28

UKBM Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3


TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA .......................................... 30
A. Bagaimana Bumi ini terbentuk? ..................................................... 33
Latihan 3.1 ................................................................................... 36
Latihan 3.2 ................................................................................... 37
B. Terbentuknya Kepulauan Indonesia .............................................. 38
Latihan 3.3 ................................................................................... 40
Uji Kompetensi 3-3 ............................................................................. 43

UKBM Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4


MANUSIA PURBA DI INDONESIA .......................................................... 45
A. Tempat Penemuan Manusia Purba ................................................ 49
Latihan 4.1 .................................................................................... 51
B. Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia .......................................... 53
Latihan 4.2 ................................................................................... 56
Uji Kompetensi 4-4 ........................................................................... 59

UKBM Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5


ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA ............................. 61
A. Teori Asal Usul Manusia Pra Aksara di Indonesia .......................... 64
Latihan 5.1 ................................................................................... 66
B. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia .................................. 68
Latihan 5.2 ................................................................................... 70
Uji Kompetensi 5-5 ........................................................................... 72
UKBM Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6
KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA .................................................... 75
A. Pola Hunian Manusia Pra Aksara .................................................. 79
Latihan 6.1 .................................................................................... 80
B. Sistem Mata Pencaharian Manusia Pra Aksara ............................... 81
Latihan 6.2 ................................................................................... 82
C. Sistem Kepercayaan Manusia Pra Aksara ....................................... 83
Latihan 6.3 ................................................................................... 84
Uji Kompetensi 6-6 ........................................................................... 86

UKBM Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7


HASIL BUDAYA INDONESIA PADA ZAMAN PRA AKSARA .................... 88
A. Pembabakan Zaman Berdasarkan Arkeologi ................................. 91
B. Hasil Budaya Manusia Pra Aksara ................................................. 92
Latihan 7.1 ................................................................................... 99

UKBM Sej Ina-3.4/4.4/1/8-8


NILAI BUDAYA INDONESIA PADA ZAMAN PRA AKSARA .................... 103
A. Cara Mewariskan Budaya Pra Aksara ............................................ 107
B. Macam-macam Tradisi Lisan ......................................................... 108
Studi Kasus 8-8 ................................................................................. 110

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 116


RIWAYAT PENULIS ................................................................................ 117
Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Sumber : https://bit.ly/2t1DLPM

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :

3.1 Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu
dalam sejarah

4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,


ruang, dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lain

d. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Peserta didik mampu menjelaskan cara berpikir kronologis dalam mempelajari
sejarah
3.1.2 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian konsep berpikir diakronik dan
sinkronik dalam sejarah
3.1.3 Peserta didik mampu menganalisis cara berpikir diakronik dan sinkronik dalam
mempelajari sejarah
3.1.4 Peserta didik mampu memberikan contoh cara berpikir diakronik dan sinkronik
4.1.1 Peserta didik mempresentasikan konsep berpikir kronologis, diakronik, dan
sinkronik dalam mempelajari peristiwa sejarah

CARA BERPIKIR SEJARAH 1


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

e. Materi Pokok
1) Konsep Berpikir Sejarah
 Konsep manusia, ruang, dan waktu
2) Cara berpikir Sejarah
 Cara berpikir diakronik
 Cara berpikir sinkronik
f. Alokasi waktu
8 x 45 menit

g. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Inquiry Learning, peserta didik mampu


memahami dan menyajikan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam sejarah dengan tepat, serta dapat menumbuhkan
sikap tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama antar kelompok

h. Materi Pembelajaran
 Faktual
 Pengertian sejarah menurut para ahli
 Pembabakan sejarah
 Konseptual
 Konsep manusia, ruang, dan waktu
 Konsep diakronik dan sinkronik
 Prosedural
 Cara berpikir diakronik dan sinkronik dalam mempelajari sejarah

2. Peta Konsep

• Manusia Cara
Konsep • Diakronik
• Ruang berpikir
Sejarah • Sinkronik
• Waktu Sejarah

CARA BERPIKIR SEJARAH 2


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Sebelum memulai pembelajaran bacalah artikel peristiwa sejarah di bawah ini!

PERTEMPURAN BOJONG KOKOSAN

PANSER Daimler Dingo tua di punggung bukit Cicurug-Sukabumi seperti


kesepian. Sendiri, membisu. Sementara di bawah bukit, orang dan kendaraan
hilir-mudik melintas di Jalan Raya Siliwangi Sukabumi.
Di tempat panser itu dan sekitarnya pernah pecah Pertempuran Bojong
Kokosan pada pengujung 1945. Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan
penduduk Sukabumi menyergap konvoi pasukan Inggris (Sekutu) yang
hendak ke Bandung via Sukabumi.
Inggris bertugas melucuti tentara Jepang, membebaskan dan melindungi
tawanan Sekutu. Namun, Inggris datang bersama pasukan Belanda dan NICA
(Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) yang berambisi menjajah kembali
Indonesia. Menurut A.E. Kawilarang dalam Untuk Sang Merah Putih, Belanda
memprovokasi Inggris bahwa TKR merupakan pasukan liar, ekstremis.
Konflik dengan TKR pun tak terhindarkan.
Tapi situasi terlanjur panas. Pasukan Inggris juga seringkali bergerak
sendiri tanpa koordinasi. Akibatnya, menurut Kawilarang, “pertempuran
sering terjadi antara Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung, berupa
penghadangan terhadap konvoi Sekutu yang dikawal dengan endaraan lapis
baja dan tank.”
Letkol Eddie Sukardi, komandan Resimen III di Sukabumi, kesal dengan
tindakan pasukan Inggris yang dianggapnya melecehkan wibawa TKR.
Rencana penghadangan besar dibuat. Desa Bojong Kokosan dipilih menjadi
titik penghadangan. Selain jalannya berkelok-kelok dan menanjak, kanan-

CARA BERPIKIR SEJARAH 3


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

kirinya bukit yang cocok untuk penyergapan. Empat batalion dikerahkan


menjaga masing-masing satu koridor yang totalnya mencapai 81 km.
Pada Minggu, 9 Desember, para pejuang bersiaga menunggu konvoi Sekutu.
Guna menghambat laju konvoi, mereka menaruh pohon-pohon untuk barikade
di tikungan “Talang Luhur”.
Konvoi Inggris tiba di Bojong Kokosan pada siang hari. Di luar dugaan para
Republiken, “konvoi itu terdiri dari 150 truk dengan pengawal dari Batalion
5/9 Jats dan tank,” tulis R.H.A. Saleh dalam Mari Bung, Rebut Kembali!”
Konvoi Inggris berhenti di tikungan “Talang Luhur” akibat barikade. “Ketika
tank Sherman di depan sedang membersihkan barikade, konvoi yang sedang
berhenti diserang pasukan TKR yang berada di bukit-bukit kiri-kanan jalan,”
tulis Saleh. Banyak dari mereka menyerang dari lubang-lubang pertahanan
di punggung bukit. Semua pejuang mulai dari Cicurug sampai Bojong Kokosan
menyerang konvoi sepanjang sekira 12 km itu.
Pasukan Inggris kewalahan. “Pimpinan pasukan Jats sudah terluka berat
pada awal serangan. Satu kendaraan terbakar, sejumlah lainnya rusak berat
dan sejumlah pengemudi tertelungkup di atas kemudi, entah mati atau
karena terkena luka tembak,” tulis A.J.F. Doulton dalam The Fighting Cock.
Pasukan Jats mati-matian melindungi konvoi. Balabantuan datang yaitu
pesawat tempur RAF (Royal Air Force) dan Batalion 3/3 Gurkha Rifles. Di
sisi lain, para pejuang kehabisan amunisi lalu mundur. Pasukan Inggris hanya
bisa merayap untuk mencapai Sukabumi sembari terus bertahan. “Dalam
keadaan pincang, konvoi memasuki Kota Sukabumi hampir tengah malam,”
lanjut Doulton.
Meski jumlah korban tak diketahui pasti, Indonesia mencatat sebanyak 28
putra-putrinya gugur. Ke-28 nama itu diabadikan pada dinding di belakang
Museum Palagan Bojong Kokosan.
Sumber: http://historia.id/modern/inggris-dipecundangi-pejuang-
indonesia

Jawablah pertanyaan berikut:


1. Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
2. Kapan peristiwa tersebut terjadi?
3. Dimana peristiwa tersebut terjadi?
4. Mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi?

Setelah menjawab pertanyaan tersebut, laporkanlah hasilnya


kepada gurumu

CARA BERPIKIR SEJARAH 4


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang
kalian miliki atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
 Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud
 Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X.
Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui
tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian
kerjakan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai
instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian
siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar
ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang
materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam
pendirian, memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.

b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran
ini, selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang
menyerah, dan tawakal!!!!

Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan 1 ini, kita akan membahas tentang konsep berpikir kronologis dalam
sejarah. Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan
mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai
sumber belajar, kemudian terapkan pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti
ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan ceria!

CARA BERPIKIR SEJARAH 5


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Secara etimologis, kata sejarah berasal dari


bahasa Arab yaitu “Syajaratun” yang berarti
“pohon”. Bentuk pohon ini kemudian dihubungkan
dengan skema dari silsilah keluarga raja tertentu.
Skema dari silsilah itu akan menyerupai bentuk
pohon yang dibalik. Kata syajaratun kemudian
digunakan dalam bahasa Melayu dengan
penyebutannya berubah menjadi Syajarah, dan bahasa
Indonesia menyebutnya dengan Sejarah yang artinya masih sama
yaitu silsilah atau keturunan.
KBBI memberikan definisi tentang sejarah
sebagai berikut:
a. Asal usul, keturunan, atau silsilah Gambar 1.1 Ilustrasi asal kata sejarah sebagai
bentuk penggambaran silsilah keturunan
b. Kejadian atau peristiwa yang benar-benar
Sumber: https://bit.ly/2MAnvNs
terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo,
c. Pengetahuan atau uraian tentang kejadian,
atau peristiwa benar-benar terjadi pada masa yang lampau
Sejarah dalam bahasa Inggris disebut History, yang berasal dari bahasa Yunani
“Istoria” yang berarti informasi atau pencarian. New American Encyclopedia
menyebutkan bahwa sejarah meliputi kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan
dengan peristiwa-peristiwa tertentu, ditempatkan dalam sebuah urutan waktu, dan
terdapat keterkaitan antara peristiwa yang satu dengan yang lainnya.
Dalam bahasa Belanda, sejarah disebut dengan Geschiedenis yang juga
mempunyai pengertian yang hampir sama, yaitu tentang sesuatu
yang telah terjadi.

Berikut ini adalah pengertian Sejarah dari para ahli

a. Herodotus (484 – 425 SM)


Filsuf Yunani dan sejarawan pertama yang disebut sebagai Bapak
Sejarah. Ia mengatakan bahwa sejarah tidak berkembang dan
bergerak ke depan dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak
melingkar, yang tinggi dan rendahnya lingkaran tersebut
disebabkan oleh manusia itu sendiri.
Gambar 1.2 Herodotus
Sumber: https://bit.ly/2Mzgo8e
b. Ibnu Khaldun (1332 – 1406 SM)
Sejarah adalah catatan tentang manusia dan peradabannya dengan seluruh proses
perubahan secara nyata dengan segala sebab dan akibatnya

CARA BERPIKIR SEJARAH 6


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

c. Sartono Kartodirdjo (1921 – 2007)


Sejarah dibatasi oleh dua pengertian, yaitu sejarah sebagai objektif dan sejarah
sebagai subjektif. Sejarah yang objektif adalah sejarah yang menunjuk pada
kejadian atau peristiwa itu sendiri. Sedangkan sejarah sebagai subjektif adalah
sejarah yang telah dipengaruhi oleh emosi dan pikiran oleh sejarawan tentang suatu
peristiwa

d. Muhammad Yamin (1903 – 1963)


Sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari berbagai
peristiwa yang dapat dibuktikan

Gambar 1.3 Ibnu Khaldun Gambar 1.4 Sartono Kartodirdjo Gambar 1.5 Moh. Yamin
https://bit.ly/2K0lE6c https://bit.ly/2Mvs2B7 https://bit.ly/2ITHUvi

JAWABAN

CARA BERPIKIR SEJARAH 7


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Dalam beberapa definisi sejarah yang telah dikemukakan sebelumnya terdapat


tiga unsur penting dalam sejarah yakni manusia, ruang, dan waktu.
1. Manusia
Manusia adalah mahluk pribadi dan mahluk sosial, merupakan tokoh
pelaku dari terjadinya suatu peristiwa. Manusia dalam peristiwa
sejarah menjadi sentral, ibarat drama sebagai pemegang peran
utama. Oleh karena itu manusia sangat menentukan di dalam suatu
peristiwa sejarah. Sejarah tanpa manusia adalah khayal, hal ini
menegaskan bahwa sejarah selalu melekat pada diri manusia, sejarah
dan manusia tidak bisa
dipisahkan, tanpa
Gambar 1.6 Soekarno sebagai manusia maka sejarah
pelaku sejarah
Sumber: https://bit.ly/2JSnP8F tidak akan terjadi.

2. Ruang (dimensi spatial)


Dalam berbagai cakupannya misalnya: jalan,
rumah, sekolah, kelurahan, kecamatan,
kabupaten, provinsi, nasional, dan
internasional merupakan tempat terjadinya Gambar 1.7 Taman Proklamasi yang terletak di
Jakarta Pusat (dahulunya disebut Jalan
berbagai peristiwa, baik peristiwa alam Pegangsaan Timur no. 56)
maupun peristiwa sosial. Semua peristiwa Sumber: https://bit.ly/2K39XM2
pasti terjadi dalam suatu ruang/tempat.

3. Waktu
Dalam hal ini skala waktu merupakan jarak antara
dua kejadian, atau bisa merupakan lama
berlangsungnya suatu kejadian. Skala waktu diukur
dengan satuan detik, menit, jam, hari, bulan, tahun,
windu, dasawarsa, abad, millennium dan seterusnya.
Manusia tidak dapat dilepaskan dari waktu karena
perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan
waktu itu sendiri. Dengan kata lain sejarah manusia
dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam
sebuah garis waktu sejak zaman dahulu, sekarang,
Gambar 1.8 Ilustrasi waktu
dan yang akan datang.
Sumber: https://bit.ly/2JXxbU4

CARA BERPIKIR SEJARAH 8


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Kegiatan Belajar 2

Pada kegiatan belajar 2 ini, kalian akan melaksanakan unjuk kerja dengan cara
PRESENTASI KELOMPOK, petunjuknya :
 Kalian dibagi ke dalam 6 kelompok
 Setiap kelompok harus mempelajari 1 gambar yang tersedia di kegiatan belajar
2 ini
 Setiap kelompok harus menjawab pertanyaan sbb:
1. Gambar tersebut sedang menceritakan peristiwa apa?
2. Siapa saja yang terlibat dalam pertiwa tersebut?
3. Kapan dan dimana peristiwa tersebut terjadi?
4. Mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi ?
 Jawaban ditulis di kertas yang telah disediakan
 Kelompok dapat mencari jawaban dengan cara membaca buku atau mengakses
internet yang dianjurkan oleh guru serta mencantumkannya di akhir jawaban
 Setiap anggota kelompok wajib menguasai jawaban
 Setelah selesai, setiap kelompok harus mempresentasikan jawabannya
 Siswa yang presentasi akan ditentukan oleh guru
 Ketika presentasi, siswa tidak diperbolehkan membaca tapi menjelaskan
 Selesai presentasi, guru menentukan kelompok lain untuk memberikan
pertanyaan kepada kelompok yang presentasi, anggota kelompok yang
presentasi lain, harus menjawab pertanyaan.

CARA BERPIKIR SEJARAH 9


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Berikut ini adalah beberapa contoh peristiwa sejarah yang ada di Indonesia

Gambar 1 Gambar 2
Sumber : https://bit.ly/1dQhCFd Sumber: https://bit.ly/2MwUORH

Gambar 3 Gambar 4
Sumber : https://bit.ly/2JJcxYl Sumber : https://bit.ly/2HTRoVG

Gambar 5 Gambar 6
Sumber : https://bit.ly/2teRwtG Sumber : https://bit.ly/2JS274E

CARA BERPIKIR SEJARAH 10


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Kegiatan Belajar 3

Pada kegiatan 3 ini, kita akan membahas tentang konsep diakronik dan sinkronik dalam
sejarah.

Secara etimologis, diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Dia (melintas,
melampaui, atau melalui) dan Chronos (waktu). Jadi, diakronik berarti sesuatu yang
melintas, melalui, atau melampaui dalam batasan waktu. Contohnya

 Pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung tahun 1942 – 1945


 Perang Diponegoro berlangsung dari tahun 1825 – 1830.

Pengertian diakronik sering disamakan dengan kronologi, yang secara etimologis


berasal dari bahasa Yunani, yaitu Chronos (waktu) dan logos (ilmu). Jadi kronologi adalah
ilmu tentang waktu. Berikut ini contoh kronologi peritiwa sekitar Proklamasi
kemerdekaan Indonesia dalam bentuk Timeline

6 7 9 14 15 16 17
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus
1945

Sejarah juga mengenal periodisasi, yang bertugas membuat klarifikasi dari setiap
peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu. Tujuan periodisasi
yaitu agar dapat mengadakan tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa yang telah
terjadi dan saling berhubungan dalam berbagai aspek. Berikut adalah contoh-contoh
periodisasi

a. Contoh periodisasi berdasarkan dengan sejarah kebudayaan:


1) Zaman pra asksara, yaitu zaman sebelum mengenal tulisan
2) Zaman aksara, yaitu zaman sudah mengenal tulisan

CARA BERPIKIR SEJARAH 11


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

b. Contoh periodisasi c. Contoh periodisasi sejarah Indonesia


berdasarkan 1) Masa perkembangan agama Hindu Buddha
arkeologi: 2) Masa perkembangan agama Islam
1) Zaman Paleolitikum 3) Masa kekuasaan kolonialisme Barat
2) Zaman Mesolitikum 4) Masa pendudukan Jepang
3) Zaman Megalitikum 5) Masa revolusi
4) Zaman Neolitikum 6) Masa Orde Lama
5) Zaman Logam 7) Masa Orde Baru
8) Masa Reformasi

Kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn (dengan) dan chronos (waktu).
Dalam KBBI, sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan
peristiwa yang terjadi pada suatu waktu. Kajian sejarah secara sinkronik artinya
mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu
dengan lebih mendalam.
Secara umum sinkronik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu
 Menitikberatkan kajian satu aspek tertentu
 Tidak ada konsep perbandingan
 Cakupan kajian lebih sempit
 Kajiannya lebih sistematis
 Sifat kajian lebih serius dan mendalam

Contoh berpikir sinkronik dalam peristiwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Pembacaan Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa yang paling
bersejarah dan penting bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu terjadi di Jalan Pegangsaan
Timur Nomor 56 (Sekarang Jalan Proklamasi). Pembacaan Proklamasi dihadiri oleh sekitar
500 orang dari berbagai kalangan dengan membawa apapun yang bisa digunakan sebagai
senjata. Meskipun Jepang sudah dikalahkan oleh Sekutu, Balatentara Dai Nippon (Jepang)
masih berada di Jakarta.
Suasana di Jakarta masih kondusif. Awalnya Proklamasi akan dibacakan di Lapangan
Ikeda, namun dipindahkan kekediaman Soekarno karena dikhawatirkan terjadi pertumpahan
darah. Akibatnya, sekitar 100 anggota Barisan Pelopor kembali berjalan dari Lapangan
Ikeda ke kediaman Soekarno. Mereka datang terlambat dan menuntut pembacaan ulang
Proklamasi. Namun ditolak dan hanya diberikan amanat singkat oleh Hatta

CARA BERPIKIR SEJARAH 12


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Kegiatan Belajar 4

 Pada kegiatan belajar 4 ini, kalian akan dibagi ke dalam 5 kelompok


 Setiap kelompok harus membuat timeline tentang periodisasi sejarah di
Indonesia,
 Setiap kelompok akan dibagi materi yang terdiri dari:
Kel 1 : Pembabakan Sejarah berdasarkan Arkeologi
Kel 2 : Pembabakan sejarah masa Hindu Buddha
Kel 3 : Pembabakan sejarah masa Islam
Kel 4 : Pembabakan sejarah Kolonialisme Barat
Kel 5 : Pembabakan sejarah masa pergerakan nasional
Kel 6 : Pembabakan sejarah pasca kemerdekaan Indonesia
 Untuk mencari materi kalian dapat berkonsultasi dengan guru kalian
 Timeline tersebut dibuat di kertas karton dan diberi hiasan berupa gambar-
gamnbar yang mencerminkan zaman tersebut
 Setiap zaman diberikan deskripsi secara singkat, padat dan jelas
 Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk menkreasikan hasil timeline-
nya
 Setelah selesai, setiap kelompok harus menjelaskan timeline tersebut di
depan kelas

Sumber : https://bit.ly/2HZkuCR

CARA BERPIKIR SEJARAH 13


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Berikut ini adalah contoh timeline sejarah

Sumber: https://bit.ly/2HWPmnP

CARA BERPIKIR SEJARAH 14


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Sumber: https://bit.ly/2JN9zSM

CARA BERPIKIR SEJARAH 15


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

d. Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, isilah Tabel
berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!

Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!


No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian meyimpulkan definisi sejarah?
2 Dapatkah kalian mengkategorikan konsep manusia,
ruang, dan waktu dalam peristiwa sejarah
3 Dapatkah kalian membedakan konsep diakronik,
kronologi, periodisasi, dan sinkronik?
4 Dapatkah kalian memberikan contoh konsep diakronik,
kronologi, periodisasi, dan sinkronik?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka
lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-
100 dan pilih gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara
diceklis () !

Nilai Gambar

1 – 100

CARA BERPIKIR SEJARAH 16


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Agar dapat dipastikan kalian memahami materi ini, jawablah pertanyaan berikut!
1. Sebutkan dan jelaskan pengertian sejarah menurut salah satu ahli!
2. Jelaskan pengertian sejarah menurut pendapatmu!
3. Buatlah dua contoh peristiwa sejarah, kemudian tuliskan konsep manusia,
ruang, dan waktunya!
4. Jelaskan perbedaan antara diakronik, kronologi, periodisasi, dan sinkronik
serta berikan masing-masing satu contohnya!

Jawaban

CARA BERPIKIR SEJARAH 17


Sej Ina-3.3/4.3/1/1-1

Materi saya dapatkan hari ini adalah


...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk


untuk selanjutnya adalah

Usaha yang saya lakukan untuk


memahami materi adalah

Yang saya kurang sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Yang saya sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

CARA BERPIKIR SEJARAH 18


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

Sumber: https://bit.ly/2b0GsJX

1. Identitas UKBM
Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
a. Semester : 1 (Satu)
b. Kompetensi Dasar :

3.2 Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah


4.2 Menerapkan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam mengkaji
peristiwa sejarah

c. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.1 Peserta didik mampu membandingkan konsep perubahan dan keberlanjutan


dalam sejarah
3.2.2 Peserta didik mampu memberikan contoh konsep perubahan dan keberlanjutan
dalam sejarah
4.2.1 Peserta didik mampu menerapkan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam
mengkaji peristiwa sejarah

Perubahan dan Keberlanjutan 19


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

d. Materi Pokok
Konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah
 Makna perubahan
 Makna keberlanjutan

e. Alokasi waktu
2 x 45 menit

f. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik mampu memahami


konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah serta mampu menerapkan
konsep perubahan dan keberlajutan dalam mengkaji peristiwa sejarah

g. Materi Pembelajaran
 Faktual
 Peristiwa bom Hiroshima dan Nagasaki
 Konseptual
 Perubahan
 Keberlanjutan
 Prosedural
 Makna perubahan dan keberlanjutan dalam mengkaji peristiwa sejarah

2. Peta Konsep

Konsep Perubahan dan


Keberlanjutan dalam sejarah

Makna
Perubahan Makna
Keberlanjutan

Perubahan dan Keberlanjutan 20


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Amatilah gambar di bawah ini!

Sumber: https://bit.ly/2b0GsJX

Berdasrkan gambar di atas, coba diskusikan bersama teman-temanu


1. Peristiwa apakah itu?
2. Mengapa peritiwa itu terjadi ?
3. Adakah dampaknya bagi Indonesia? Berikan pendapatmu !

Jawbaan...

Perubahan dan Keberlanjutan 21


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang
kalian miliki atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
 Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud
 Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X.
Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui
tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian
kerjakan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai
instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian
siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar
ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang
materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam
pendirian, memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.

b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran
ini, selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang
menyerah, dan tawakal!!!!

Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan 1 ini, kita akan membahas tentang konsep perubahan dan keberlanjutan.
Dalam catatan – catatan peristiwa masa lalu manusia terdapat konsep perubahan dan
keberlanjutan. Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam
setiap masyarakat manusia. Cepat atau lambat, manusia atau masyarakat akan
mengalami perubahan. Perubahan dalam masyarakat akan terus berlangsung seiring
dengan perjalanan waktu.

Perubahan dan Keberlanjutan 22


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

Perubahan ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus bergerak
seiring dengan perjalanan kehidupan masyarakat dan membuat perbedaan. Perubahan
dapat terjadi secara cepat maupun lambat. Sebagai contoh peristiwa pemboman kota
Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Peristiwa tersebut
berimbas pada menyerahnya Jepang kepada sekutu dan dimanfaatkan oleh Indonesia
untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Untuk lebih jelaskanya perhatikanlah bagan di bawah ini!

Menyerahnya Jepang,
6 dan 9 Agustus, dimanfaatkan
Januari 1942 s.d Jepang dibom atom Indonesia. Maka dari
Agustus 1945, oleh Sekutu dan itu, tanggal 17 Agustus
Indonesia masih membuat Jepang 1945 Indonesia
dijajah oleh Jepang menyerah kepada memproklamasikan
(https://bit.ly/2JLoVHm) Sekutu kemerdekaannya
(https://bit.ly/2MBNBQz) (https://bit.ly/2Mz0ryN)

Dari bagan di atas, dapatkah kamu


menganalisa konsep perubahannya?

Suatu peristiwa dapat dikatakan perubahan, jika peristiwa tersebut


dapat dirasakan akibatnya langsung oleh masyarakat tertentu.
Sehingga dapat merubah pola kehidupan masyarakat tersebut.

Perubahan dan Keberlanjutan 23


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

Penyerahan Pengeran Diponegoro kepada Jendral De Kock. Sebuah lukisan karya


Nicolaas Pieneman antara tahun 1830 dan 1835
Sumber : https://bit.ly/2tijV1I

Dalam mempelajari sejarah, rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa


yang berkelanjutan. Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan
masa lampau, sekarang dan masa mendatang. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan
tidak terpisahkan dari peristiwa lain.
Adapun konsep keberlanjutan adalah kebalikan dari konsep perubahan, yaitu suatu
keadaan yang telah berlangsung lama. Contoh konsep keberlanjutan adalah penjajahan
bangsa Belanda terhadap Indonesia yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Akibat dari penjajahan in, bangsa Indonesia mengalami perubahan dari segi sosial dan
budaya. Dapat kita lihat, bahwa perubahan yang diakibatkan oleh penjajahan tidak
dirasakan secara langsung. Namun secara bertahap, bahkan tidak dirasakan oleh
masyarakat Indonesia. Maka dari itu, penjajahan Belanda dapat dikatakan sebagai
sebuah keberlanjutan.
Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan membandingkan dua atau
lebih peristiwa atau keadaan pada masa lampau. Selain itu, perbandingan juga dapat
dilakukan antara dua atau lebih peristiwa masa lalu dan peristiwa masa kini. Contohnya,
untuk mengetahui perkembangan bahasa Indonesia, kita dapat membandingkan

Perubahan dan Keberlanjutan 24


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

kebijakan pemerintah kolonial Belanda dengan pemerintah pendudukan Jepang. Selain


itu kita juga dapat membandingkan perkembangan bahasa Indonesia pada masa
kebangkitan nasional dengan masa sekarang.
Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam
sejarah. Periode sejarah ditentukan oleh perubahan penting. Adapaun keberlanjutan
menghubungkan periode – periode dalam sejarah. Sebagai contoh, masa kerajaan Hindu
Buddha hingga masa kerajaan Islam. Selama sejarah panjang masa Hindu Buddha
disebut sebagai konsep keberlanjutan sedangkan ketika Islam masuk dan meruntuhkan
pengaruh Hindu Buddha di Indonesia hal tersebut digambarkan sebagai konsep
perubahan.

LATIHAN 2.1
Carilah masing-masing 10 contoh peristiwa sejarah yang
ada di Indonesia maupun di dunia yang menggambarkan
1. Konsep perubahan
2. Konsep keberlanjutan!
Pahamilah setiap peristiwa yang kamu cari, sehingga
ketika guru menanyakan peristiwa tersebut, kamu akan
menguasainya
Kamu dapat mencarinya di berbagai buku referensi. Jika
telah selesai, kamu dapat melaporkan hasilnya ke gurumu

JAWABAN ...

Perubahan dan Keberlanjutan 25


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

Perubahan dan Keberlanjutan 26


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

c. Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, isilah Tabel
berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!

Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!


No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian menjelaskan konsep perubahan dan
keberlanjuta dalam mempelajari sejarah?
2 Dapatkah kalian memberikan contoh konsep perubahan
dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah?
3 Dapatkah kalian menguraikan makna perubahan dan
keberlanjutan dalam sejarah?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar 1
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada
semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-
100 dan pilih gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara
diceklis () !

Nilai Gambar

1 – 100

Perubahan dan Keberlanjutan 27


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

Agar dapat dipastikan kalian memahami materi ini, jawablah pertanyaan berikut!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam
sejarah!
2. Berikan masing-masing 3 contoh peristiwa sejarah yang berkaitan dengan
konsep perubahan dan keberlanjutan!
3. Jelaskanlah makna perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah!

JAWABAN

Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar 1, silahkan kalian
berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain. Kemudian, tuliskan hasil diskusi
tersebut di buku tugas masing-masing!

Perubahan dan Keberlanjutan 28


Sej Ina-3.3/4.3/1/2-2

Materi saya dapatkan hari ini adalah


...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk


untuk selanjutnya adalah

Usaha yang saya lakukan untuk


memahami materi adalah

Yang saya kurang sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Yang saya sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Perubahan dan Keberlanjutan 29


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Proses pembentukan bumi


Sumber: https://bit.ly/2t7WMA2

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :

3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek
moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dalam bentuk
tulisan

d. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 Siswa mampu menyimpulkan pembentukan bumi berdasarkan geologi


3.3.2 Siswa mampu mengkategorikan karakteristik manusia purba yang ada di
Indonesia
3.3.3 Siswa mampu mengkritisi teori-teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
3.3.4 Siswa mampu mengkarakteristikkan corak kehidupan manusia purba di Indonesia
3.3.5 Siswa mampu menganalisis keterkaitan antara rumpun bangsa Proto, Deutro
Melayu, dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
4.3.1 Siswa mampu Mempresentasikan hasil temuannya tentang asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia berdasarkan hasil pencarian di buku maupun internet

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

e. Materi Pokok
Indonesia Zaman Pra Aksara
 Terbentuknya kepulauan Indonesia

f. Alokasi waktu
2 x 45 menit

g. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learning, kalian mampu menganalisis


kehidupan manusia purba di Indonesia dan menganalisis keterkaitan antara
rumpun bangsa Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid dengan asal usul nenek
moyang bangsa Indonesia dengan tepat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung
jawab, disiplin, dan kerja sama antar kelompok.

h. Materi Pembelajaran
 Pembagian zaman berdasarkan Geologi
o Arkaekum
o Paleozoikum
o Mesozoikum
o Neozoikum
 Faktor-faktor terbentuknya kepulauan Indonesia
o Tenaga Endogen: Pergerakan Lempeng
o Tenaga eksogen
o Perubahan iklim
o Letusan gunung merapi

2. Peta Konsep

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Sebelum masuk materi, perhatikan gambar di bawah ini!

Puncak Darma, Geopark Ciletuh, Sukabumi Situ Gunung, Kadudampit, Sukabumi


Sumber : https://bit.ly/2ywVHab Sumber : https://bit.ly/2MAR9SU

Bumi kita yang terhampar luas ini diciptakan Tuhan Yang


Maha Pencipta untuk kehidupan dan kepentingan hidup
manusia. Di bumi ini hidup berbagai flora dan fauna
serta tempat bersemayamnya manusia dengan
keturunannya. Di bumi ini kita bisa menyaksikan
keindahan alam, beraktivitas dan berikhtiar memenuhi
kebutuhan hidup kita. Beruntunglah kita, hidup di
Indonesia yang terdiri banyak pulau yang kaya akan
SDA. Namun harus dipahami pula, bahwa bumi kita juga
sering terkena bencana, baik yang diciptakan oleh
manusia maupun alam.

1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X
yang kalian miliki atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
 Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas
X. Jakarta: Kemendikbud
 Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X.
Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar
melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya
sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah
kalian siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh
sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes
formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi
KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai
memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh
dalam pendirian, memberi rasa aman/suka damai, tawakal, dan adil

b) Kegiatan belajar

Jika kalian sudah memahami apa yang harus


kalian lakukan dalam pembelajaran ini,
selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan
penuh semangat, pantang menyerah, dan tawakal!!!!

Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan 1 ini kalian akan menjelaskan proses terbentuknya bumi dan kepulaian
Indonesia. Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan
mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai
sumber belajar, kemudian terapkan pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti
ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan ceria!

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Sejak kapan bumi yang kita tempati ini muncul? Apakah kita mengetahuinya?
Tentu hal ini tidak bisa kita ketahui secara pasti. Para ilmuan meyakini bahwa
terbentuknya alam semesta (termasuk bumi) berawal dari
peristiwa big bang sekitar 13,7 miliar tahun lalu. Ledakan
tunggal ini melontarkan materi dalam jumlah yang sangat
besar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini 
kemudian mengisi alam semesta dalam bentuk bintang,
planet, debu kosmis, asteroid/meteor, energi dan partikel 
lainnya. Ringkasnya membentuk tata surya. Bumi adalah
salah satu hasil lontara tersebut.

Menurut ilmu geologi, proses perkembangan bumi menjadi empat tahapan, yang
terdiri:

1. Zaman Arkaekum/Azoikum

Zaman tertua dalam sejarah kehidupan bumi. Pada zaman ini bumi masih dalam
proses pembentukannya dan keaadaanya pun belum cocok untuk ditinggali karena
kulit bumi yang masih panas dan suhunya pun relatif tinggi. Zaman ini diperkirakan
berlangsung sekitar 2500 juta tahun yang lalu.

2. Zaman Paleozoikum

Zaman purba tertua atau zaman primer. Keadaan bumi masih labil karena iklim yang
sering berubah-ubah dan curah
hujan yang sangat tinggi dan tak
menentu. Zaman ini telah
menandakan adanya kehidupan di
bumi walaupun hanya terbatas
pada jenis makhluk bersel satu
atau mikro organisme, hewan
kecil yang tidak memiliki tulang
punggung, jenis ikan, ampibi, dan
reptil. Selain itu, mucul pula jenis-
jenis tumbuhan seperti ganggang,
rerumputan, dan tumbuh-
Gambar : Jenis makhluk hidup bersel satu yang hidup pada tumbuhan yang hidup di air.
zaman Paleozoikum Zaman Paleozoikum diperkirakan
Sumber: https://bit.ly/2tl0sNZ berlangsung 500-245 juta tahun
yang lalu.

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

3. Zaman Mesozoikum

Gambar : Jenis ampibi besar yang hidup pada zaman mesozoikum


Sumber: https://bit.ly/2yiZCHg

Zaman mesozoikum disebut juga zaman sekunder atau zaman pertengahan. Zaman
ini telah bermunculan hewan mamalia (hewan menyusui), amfibi, burung, dan
tumbuhan berbunga. Beberapa jenis hewan amfibi yang bertubuh besar telah banyak
bermunculan seperti Dinosaurus, Atlantosurus, Brontosaurus, Tyrannosaurus,
Apatosaurus, Deinonycus, Pacychepalosaurus, Triceratops compsograthus, dan
hewan amfibi lainnya. Selain itu, banyak pula pohon-pohon besar yang bermunculan
pada zaman ini. Akan tetapi, suhu pada zaman ini masih sering berubah-ubah yang
menyebabkan sungai-sungai besar dan danau-danau menjadi kering dan berlumpur.
Berlangsung sekitar 245-60 juta tahun yang lalu.

4. Zaman Neozoikum

Zaman neozoikum disebut juga zaman purba baru. Karena pada zaman ini telah
muncul jenis-jenis manusia purba. Zaman neozoikum terbagi menjadi dua tahapan,

a) Zaman Tersier (60 juta tahun lalu)


Pada zaman ini muncul primata seperti kera
b) Zaman Kuarter, terbagi lagi ke dalam dua tahapan yaitu
1) Zaman Pleistosen (600.000 tahun lalu)
Pada zaman ini muncul manusia purba
2) Zaman Holosen (25.000 tahun lalu).
Pada zaman ini muncul manusia purba jenis Homo sapiens

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

LATIHAN 3.1

1. Coba kamu bandingkan bagaimana kondisi


alam saat ini dengan kondisi zaman dulu!
2. Bagaimana pendapatmu tentang kondisi daerah
yang banyak mengalami bencana alam?

JAWABAN

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Kolom A Kolom B
Arkaekum Zaman ini telah banyak hewan-hewan
besar

Paleozoikum Zaman ini telah muncul manusia purba

Zaman ini kulit bumi masih panas dan


Mesozoikum
belum ada makhluk hidup

Zaman ini telah ada makhluk hidup


Neozoikum yang ditandai dengan makhluk-
makhluk kecil

Zaman ini telah muncul manusia purba


Pleistosen
jenis Homo sapiens

Zaman ini disebut sebagai zaman purba


Holosen
baru

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Sejarah Kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang dan rumit.
Sebelum bumi didiami manusia, kepulauan ini hanya diisi flora dan fauna yang masih
sangat kecil dan sederhana. Alam juga harus menjalani evolusi terus-menerus untuk
menemukan keseimbangan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi
alam dan iklim, sehingga makhluk hidup dapat bertahan dan berkembang biak mengikuti
seleksi alam.

Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, antara Benua Asia di
Utara dan Australia di Selatan, antara Samudra Hindia di Barat dan Samudra Pasifik
di belahan Timur.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi


terbentuknya kepulauan Indonesia, diantaranya: Lebih lengkapnya, tontonlah
video berikut!
a. Tenaga Endogen: Pergerakan Lempeng Tektonik

Pergerakan lempeng tektonik diyakini sudah dimulai


pada masa Mesozoikum dan terus berlanjut pada masa
Neozoikum. Indonesia dibentuk oleh tiga lempeng besar
dunia yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan
lempeng Pasifik. Tiap-tiap lempeng ini bergerak ke arah yang
berbeda-beda. Lempeng Eurasia yang berada di bagian
Utara Indonesia bergerak ke arah Timur Laut Indonesia dan
Lempeng Pasifik ke arah Barat Daya Indonesia.

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

b. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga
eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen.
Bukit atau tebing yang terbentuk karena proses gerakan endogen terkikis oleh angin,
dan dapat merubah bentuk permukaan bumi.

Secara umum, tenaga eksogen berasal dari tiga; 1) atmosfer, yaitu perubahan
suhu dan angin; 2) air, yaitu berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut,
, gletser, dll; 3) organisme, yaitu berupa jasad renik, tumbuhan, hewan dan manusia.

c. Perubahan Iklim

Perubahan iklim berupa turunnya permukaan laut sekitar 60-70 meter di bawah
permukaan laut. Hal ini karena bagian terbesar air di dunia membeku (zaman glasial),
terutama di bagian bumi utara dan selatan. Laut-laut yang dangkal tersebut menjadi
daratan. Kondisi ini berlangsung pada kala Pleistisen (3 juta sampai 10 ribu tahun lalu).

Pada kala Pleistosen, bagian Barat Kepulauan Indonesia yang sudah stabil pernah
terhubung dengan daratan Asia Tenggara, sedangkan bagian Timur seperti Pulau Papua
dan sekitarnya pernah terhubung dengan daratan Australia. Dartan wilayah barat yang
menghubungkan Indonesia dengan daratan Asia Tenggara disebut dengan Paparan
Sunda, sedangkan di Timur daratan yang menghubungkan Pulau Papua dan pulau-pulau
sekitarnya dengan Australia disebut Paparan Sahul

d. Letusan Gung Api

Keadaan alam yang belum


stabil tampak dari adanya
letusan gunng api. Lempeng
tektoni, berupa masa batuan
yang sangat besar sehingga
energinya besar pula.
Lempeng-lempeng yang terus
bergerak ini pada suatu saat
akan mengalami gesekan atau
benturan yang cukup leras.

Benturan antarlempeng
dapat menimbulkan gempa,
Sumber: https://bit.ly/2lhaFYc
tsunami, dan meningkatnya
kenaikan magma ke permukaan bumi. Itulah sebabnya Kepulauan Indonesia rentan
mengalami kejadian gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami.

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

1. Menurutmu apa hikmah yang dapat diambil dari kondisi kepualauan


Indonesia yang berpulau-pulau?
2. Bagaimana caranya agar kita bisa menghargai alam Indonesia?
3. Apa pendapatmu dengan daerah yang banyak terkena bencana banjir?
Apakah hal itu disebabkan oleh alam atau perbuatan manusia?

JAWABAN

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Pernahkan kalian menonton film Ice Age dan Dinosaur?

Film Ice Age bercerita tentang hewan langka yang hidup di zaman
es, yaitu mammoth bernama Manny, harimau saber-tooth bernama Diego,
dan kungkang bernama Sid. Mereka bersahabat karena saling membantu
satu sama lain. Sedangkan, film Dinosaur bercerita tentang seekor
dinosaurus yang hidup bersama hewan primata. Ketika sebuah meteor
datang dan menghancurkan tempat tinggal mereka, mereka berpindah dan
bertemu dengan sekawanan dinosaurus yang sedang mencari tempat
tinggal baru.

Walaupun film diatas animasi fiksi tapi dari film tersebut kita bisa
melihat gambaran mengenai kondisi alam zaman dahulu kala.

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

c. Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, isilah
Tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!
Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian menguraikan pembabakan zaman
berdasarkan geologi?
2 Dapatkah kalian menguraikan faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan kepulauan Indonesia?
3 Dapatkah kalian menjelaskan zaman-zaman yang
menjadi tahapan pembentukan bumi?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar 1
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada
semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-
100 dan pilih gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara
diceklis () !

Nilai Gambar

1 – 100

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

UJI KOMPETENSI 3-3


Yuk cek penugasannmu terhadap materi Terbentuknya kepulauan Indonesia!
Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasai materi tersebut, coba kerjakan
soal-soal di bawah ini secara mandiri dan dikerjakan di buku tugas kalian
1. Sebutkan dan jelaskan pembabakan sejarah berdasarkan geologi!
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya
kepulauan Indonsia!
3. Apa hikmahnya pulau-pulau Indonesia yang begitu banyak pulau?

JAWABAN

Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar 1, silahkan kalian
berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain. Kemudian, tuliskan hasil diskusi
tersebut di buku tugas masing-masing!

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/3-3

Materi saya dapatkan hari ini adalah


...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk


untuk selanjutnya adalah

Usaha yang saya lakukan untuk


memahami materi adalah

Yang saya kurang sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Yang saya sukai dalam pelajaran


ini adalah ...

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

Replika manusia purbakala di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah


Sumber : https://bit.ly/2MxfetX

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :

3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek
moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dalam bentuk
tulisan

d. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 Peserta didik mampu menyimpulkan pembentukan bumi berdasarkan geologi


3.3.2 Peserta didik mampu mengkategorikan karakteristik manusia purba yang ada di
Indonesia
3.3.3 Peserta didik mampu mengkritisi teori-teori asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia
3.3.4 Peserta didik mampu mengkarakteristikkan corak kehidupan manusia purba di
Indonesia
3.3.5 Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara rumpun bangsa Proto,
Deutro Melayu, dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
4.3.1 Mempresentasikan hasil temuan peserta didik tentang asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia berdasarkan hasil pencarian di buku maupun internet

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

e. Materi Pokok
Indonesia Zaman Pra Aksara
 Manusia Purba di Indonesia

f. Alokasi waktu
2 x 45 menit (1x pertemuan)

g. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Cooperative Learning, kalian mampu menganalisis


kehidupan manusia purba di Indonesia dan menganalisis keterkaitan antara rumpun
bangsa Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa
Indonesia dengan tepat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab, disiplin, dan
kerja sama antar kelompok.

h. Materi Pembelajaran
 Manusia Purba di Indonesia
o Megantrhopus Paleojavanicus
o Pithecantrhopus Erectus
o Homo

Megantrhopus
Paleojavanicus
Manusia Purba
di Indonesia

Pithecantrhopus Erectus Homo Sapiens

Homo Homo Soloensis

Homo Wajakensis

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Sebelum masuk materi, perhatikan gambar di bawah ini!

Ilustrasi manusia purba yang sedang berkelompok


Sumber : https://bit.ly/2MCnjNO

Ilustrasi manusia purba yang sedang memburu secara berkelompok


Sumber : https://bit.ly/2K1Qatu

Setelah kalian melihat gambar tersebut. Apa yang terlintas


dipikiran kalian?
Tahukah kamu, bahwa di indonesia ini, sebelum kita hidup
sudah ada jenis-jenis manusia purba yang telah ditemukan?
Mari kita lihat jenis-jenis manusia purba apa saja yang
pernah ditemukan di Indonesia!

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang
kalian miliki atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
 Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud
 Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X.
Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar
melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian
kerjakan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai
instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian
siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar
ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang
materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh
dalam pendirian, memberi rasa aman/suka damai, dan tawakal.

b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam
pembelajaran ini, selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh
semangat, pantang menyerah, dan tawakal!!!!

Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan 1 ini kalian akan menjelaskan jenis-jenis manusia purba yag
ditemukan di Indonesia. Supaya belajar kalian lancar, maka
tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses, memahami, dan
menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar,
kemudian terapkan pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti
ilustrasi pada gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan CERIA!

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

Peninggalan manusia purba untuk sementara ini yang paling banyak ditemukan
berada di Pulau Jawa. Meskipun di daerah lain juga ada, para peneliti belum berhasil
menemukan peninggalan tersebut atau masih sedikit yang berhasil ditemukan, misalnya
di Flores. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa penemuan penting fosil manusia di
wilayah Sangiran dan Trinil.

1. Sangiran, Sragen, Jawa Tengah

Lokasi situs purbakala Sangiran yang sekarang menjadi museum Sangiran,


Sragen, Jawa Tengah
Sumber: https://bit.ly/2ynsSg3

Sangiran pertama kali ditemukan dan diteliti oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864,
dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran.
Pada 1934, Gustav Heindrich Ralph von Koenigswald
menemukan artefak di wilayah Ngebung yang terletak
sekitar dua kilometer di Barat Laut kubah Sangiran.
Artefak itulah yang kemudian menjadi temuan penting
bagi Situs Sangiran. Semenjak penemuan von
Koenigswald, Situs Sangiran menjadi sangat terkenal
berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil Homo
erectus. Homo erectus adalah tahapan paling penting
dalam sejarah manusia, sebelum masuk pada tahapan
manusia Homo sapiens, manusia modern.
Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran
tentang evolusi fisik manusia saja, akan tetapi juga
memberikan gambaran nyata tentang evolusi budaya,
binatang, dan juga lingkungan. Situs Sangiran telah
diakui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan secara
Manusia Purba di Indonesia
Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar
Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO.

2. Trinil, Ngawi, Jawa Timur.


Trinil adalah sebuah desa
di pinggiran Bengawan
Solo, masuk wilayah
administrasi Kabupaten
Ngawi, Jawa Timur.
Tinggalan purbakala telah
lebih dulu ditemukan di
daerah ini jauh sebelum
von Koenigswald
menemukan Sangiran
pada 1934. Ekskavasi
yang dilakukan oleh
Museum Trinil, Ngawi, Jawa Timur Eugene Dubois di Trinil
Sumber : https://bit.ly/2lgQ1r9
telah membawa penemuan
sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian
Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap
tengkorak Pithecanthropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen)
yang menunjukkan pemiliknya telah berjalan tegak.

Cek pemahaman kalian dengan mengerjakan soal berikut!


LATIHAN 4.1

1. Apa yang menjadi daya tarik para peneliti melakukan penelitian di Pulau
Jawa, khususnya di Sangiran dan Trinil?
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
Manusia Purba di Indonesia
Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

2. Tuliskan tokoh-tokoh yang melakukan penelitian di sekitar Sangiran:


No Nama Peneliti Hasil penelitian

3. Tuliskan tokoh-tokoh yang melakukan penelitian di sekitar Trinil:


No Nama Peneliti Hasil penelitian

Kalian dapat mencari jawabannya dengan membaca buku di


perpustakaan atau berdiskusi dengan teman-teman kalian
untuk mengerjakan tugas tersebut, setelah selesai laporkan
hasilnya ke gurumu dan presentasikan ke teman-temanmu!

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

1. Meganthropus (Manusia Raksasa)

Meganthropus ditemukan oleh von Koeningwald di Perning,


Mojokerto tahun 1936, daerah Trinil, Ngawi tahun 1939, dan
daerah Sangiran, Solo tahun 1941. Ciri-ciri dari
Meganthropus; memiliki rahang berukuran besar dan kuat
serta memiliki badan yang tegap. Oleh karena itu, para
ahli menamakan jenis manusia purba ini dengan sebutan
Meganthropus paleojavanicus (manusia raksasa dari
Jawa). Diperkirakan hidup pada zaman Plestosen Awal
dan hidup di antara 2 juta sampai dengan 1 juta
Fosil Meganthropus Paleojavanicus tahun yang lalu, yang diperkirakan hidup dengan
Sumber: https://bit.ly/2M4AOom cara berburu dan mengumpukan makanan (food
gathering).

2. Pithecantropus (Manusia Kera)

Fosil Pithecantropus ditemukan di Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Namun lebih


banyak ditemukan di wilayah Jawa, seperti di Sangiran dan Solo. Menurut Eugine
Dobuis jenis Pithecantropus memiliki volume otak sekitar 900 cc. Sedangkan,
volume otak manusia zaman sekarang sekitar 1000 cc.

Pithecantropus merupakan jenis manusia purba yang hidup secara


berkelompok dalam mencari makanan. Dalam mencari dan berburu makanan,
Pithecantropus menggunakan alat dari batu, seperti kapak perimbas, kapak genggam
(Choppers), kapak penetak, pahat genggam, dan alat-alat serpih dan memakan hasil
buruannya dengan cara mentah-mentah.

Jenis Pithecantropus memiliki variasi dalam jenisnya. Di antaranya:

a. Pithecantropus Erectus

Pithecantropus Erectus hidup sekitar satu sampai satu


setengah juta tahun yang lalu dan diperkirakan berasal dari
lapisan Plestosesn Tengah. Jenis manusia Pithecantropus
Erectus yang ditemukan oleh Eugene Dobuis ini pernah
menggegerkan kalangan dunia ilmu pengetahuan tahun 2004
dan bahkan sering dihubungkan dengan teori evolusi dari
Fosil Pithecantropus Erectus Charles Darwin, karena dianggap sebagai missing link atau
Sumber: https://bit.ly/2thLOar sebagai makhluk peralihan dari kera ke manusia
sebagaimana disebut-sebut Darwin dalam Teorinya.

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

b. Pithecantropus Mojokertensis

Fosil Pithecantropus Mojokertensis ditemukan pada lapisan Plestosen bawah


oleh von Koeningswald pada tahun 1936 wilayah Perning, daerah dekat
Mojokerto, Jawa Timur. Namun, yang ditemukannya adalah fosil tengkorak anak-
anak yang diperkirakan berusia empat sampai lima tahun. Fosil ini dinamakan
Pithecantropus Mojokertensis yang artinya “manusia
kera dari Mojokerto”. Berdasarkan hasil
rekonstruksi, Pithecantropus Mojokertensis
memiliki ciri-ciri fisik, berbadan tegap, mukanya
menonjol ke depan, kening tebal, serta tulang pipi
yang kuat.

c. Pithecantropus Robustus (Manusia Kera yang


Besar/Kuat)

Tahun 1939, von Koeningswald kembali melakukan


penelitian bersama rekannya bernama Weidenreich.
Mereka melakukan penelitian di daerah Trinil dekat
Ngawi, Jawa Timur dan menemukan fosil manusia
purba yang mirip dengan Pithecantropus. Namun
untuk jenis manusia purba ini memiliki ukuran yang
lebih besar dan kuat dari Pithecantropus
Mojokertensis. Oleh karena itu, jenis manusia purba
ini dinamakan Pithecantropus Robustus yang artinya
“manusia kera yang besar atau kuat”.

3. Homo

Manusia purba yang berjenis Homo merupakan jenis


manusia purba sudah lebih maju dengan manusia purba
jenis Meganthropus dan Pithecantropus secara fisik
maupun kualitatif. Secara fisik, manusia purba jenis
Homo ini agak mirip dengan manusia pada zaman
sekarang ini. Sedangkan secara kualitatif, manusia jenis
Homo ini sudah cerdas dan bisa menggunakan alat-alat
dari batu maupun tulang. Manusia purba jenis Homo hidup sekitar 40.000–25.000
tahun yang lalu. Persebarannya pun tidak hanya ada di Indonesia akan tetapi dapat
pula ditemukan di Filipina dan Cina Selatan.

Tahukan kamu? Bahwa telah banyak ditemukan beberapa jenis manusia


purba Homo yang pernah ditemukan di Indonesia, antara lain:

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

a. Homo Soloensis (Manusia dari Solo)

Homo Soloensis merupakan jenis manusia purba yang hidup ketika


berlangsungnya zaman es yang ketiga dan pada waktu itu pula menandakan
lenyapnya jenis manusia purba Pithecantropus. Pada tahun 1931-1933, Ter Haar
dan Oppenoorth menemukan fosil Homo Soloensis di sungai Bengawan Solo, di
dekat Desa Ngandong, Blora. Mereka menemukan sekitar sebelas buah
tengkorak serta fragmen-fragmenmya dari manusia purba itu serta dua potong
tulang kering.

b. Homo Wajakensis (Manusia dari Wajak)

Homo Wajakensis merupakan jenis manusia purba yang


muncul pada zaman es yang ke empat atau zaman es yang
terakhir. Fosilnya ditemukan oleh B.D. van Rietschoten
pada tahun 1889 di daerah Wajak, di lereng Pegunungan
Karst di Barat Laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa
Timur. Kemudian, fosil tersebut diteliti oleh Eugene Dubois.
Penemuan fosil ini merupakan penemuan fosil manusia purba
pertama yang diperkirakan berasal dari Indonesia jika
dibandingkan dengan jenis manusia purba lainnya. Homo
Wajakensis merupakan jenis manusia purba yang sudah
mengalami kemajuan, misalnya makanan hasil buruannya sudah dimasak walaupun
masih dalam tahap yang masih sangat sederhana. Homo Wajakensis diperkirakan
hidup dan berkembang sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu.

c. Homo Floresiensis (Manusia dari Flores)

Homo Floresiensis diperkirakan hidup sekitar 30.000–


18.000 tahun yang lalu. Pengumuman penemuan fosil
Homo Floresiensis sempat menggemparkan dunia ilmu
pengetahuan pada tahun 2004. Sisa-sisa fosil ini
ditemukan di gua Liang Bua oleh tim peneliti dari
Indonesia dan Australia di sebuah gua pemukiman pra-
aksara Flores.

Manusia purba jenis Homo Floresiensis pernah


ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood pada
bulan September 2003. Penemuan ini dianggap sebagai
penemuan baru yang kemudian diberi nama Homo
Fosil Homo Floresiensis
Floresiensis, sesuai dengan tempat ditemukannya fosil Sumber: https://bit.ly/2I2Z7Rj
manusia purba ini yakni di Flores. Sebelumnya, pada
1958, seorang pastur bernama Verhoeven menemukan fosil ini di gua Liang Bua
Manggarai, Flores. Homo Floresiensis telah mampu membuat peralatan dari batu,
pemburu handal dan memasak dengan menggunakan api. Manusia purba jenis ini
memiliki keistinewaan karena tubuhnya yang kerdil yang memiliki tinggi badan
sekitar satu meter dan ukuran tengkorak seperti anak kecil. Dari cerita rakyat

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

setempat, masyarakat Flores menyebut manusia purba ini dengan sebutan Ebu
Gogo.

d. Homo Sapiens (Manusia Cerdas)

Homo Sapiens hidup pada zaman Mesolithikum yaitu sekitar 20.000 tahun yang
lalu. Homo Sapiens telah memiliki beberapa kemiripan dengan manusia zaman
sekarang baik dari segi fisik, volume otak, maupun postur badannya. Maka dari
itu, manusia purba jenis ini dinamakan Homo Sapiens yang artinya “manusia
sempurna”. Kadang-kadang Homo Sapiens juga diartikan sebagai “manusia bijak”
karena mereka telah mampu berpikir dan berusaha untuk menghadapi alam.

Walau dikatakan sebagai “manusia sempurna”, Homo Sapiens masih belum


berbeda dengan manusia purba lainnya, dalam mempertahankan hidupnya mereka
masih hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Homo Sapiens
memiliki hasrat untuk bertempat tinggal menetap. Hal tersebut telah dibuktikan
dengan banyaknya bukti-bukti sampah kerang (kjokkenmoddinger) sebagai bekas
tempat tinggal mereka, yang banyak ditemukan di sepanjang daerah pantai timur
wilayah Sumatra.

Latihan 4.2
1. kemukakan pendapatmu, mengapa manusia purba bisa
menyebar ke seluruh plosok dunia dan sampai ke
kepualauan Indonesia!
2. Apakah hidup berkelompok manusia purba bisa
mempengaruhi kehidupan mereka? Jelaskan!
3. Mengapa para ahli menemukan fosil manusia purba di
daerah Sangiran dan Trinil?
4. Mengapa ketika para ahli menemukan fosil Homo Floresiensi s
dapat menggemparkan ilmu pengetahuan?
5. Hikmah apa yang dapat kamu ambil dari manusia purba yang
hidup berkelompok dan saling membantu dalam mencari
makanan?

JAWABAN

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

c. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, isilah
Tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!
Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian meyebutkan jenis-jenis manusia
purba apa saja yang pernah ditemukan di Indonesia?
2 Dapatkah kalian menguraikan ciri-ciri manusia purba
yang pernah ditemukan Indonesia?
3 Dapatkah kalian mengkatagorikan karakteristik
manusia purba di Indonesia?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar 1
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada
semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-
100 dan pilih gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara
diceklis () !

Nilai Gambar

1 – 100

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

UJI KOMPETENSI 4-4


Yuk cek penugasannmu terhadap materi jenis-jenis manusia Purba di Indonesia!
Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasai materi tersebut, coba kerjakan
soal-soal di bawah ini secara mandiri dan dikerjakan di buku tugas kalian

1. Sebutkan dan jelaskan dua tempat lokasi ditemukannya manusia purba di


Indonesia!
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia!

JAWABAN

Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar 1, silahkan kalian
berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain. Kemudian, tuliskan hasil diskusi
tersebut di buku tugas masing-masing!

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/4-4

Materi saya dapatkan hari ini adalah

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk


untuk selanjutnya adalah

Usaha yang saya lakukan untuk


memahami materi adalah

Yang saya kurang sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Yang saya sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Manusia Purba di Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

Sumber : http://bit.do/enkjE

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :

3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek
moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dalam bentuk
tulisan

d. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 Peserta didik mampu menyimpulkan pembentukan bumi berdasarkan geologi


3.3.2 Peserta didik mampu mengkategorikan karakteristik manusia purba yang ada di
Indonesia
3.3.3 Peserta didik mampu mengkritisi teori-teori asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia
3.3.4 Peserta didik mampu mengkarakteristikkan corak kehidupan manusia purba di
Indonesia
3.3.5 Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara rumpun bangsa Proto,
Deutro Melayu, dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa
Indonesia
4.3.1 Mempresentasikan hasil temuan peserta didik tentang asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia berdasarkan hasil pencarian di buku maupun internet

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

e. Materi Pokok
Indonesia Zaman Pra Aksara
 Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

f. Alokasi waktu
4 x 45 menit (2x pertemuan)

g. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Project Based Learnig, kalian mampu menganalisis


kehidupan manusia purba di Indonesia dan menganalisis keterkaitan antara rumpun
bangsa Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa
Indonesia dengan tepat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab, disiplin, dan
kerja sama antar kelompok.

h. Materi Pembelajaran
1. Teori-teori asal mula manusia pra aksara di Indonesia
2. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia

2. Peta Konsep

Asal usul manusia Pra Aksara di Indonesia

Teori-teori asal mula manusia Asal-usul nenek moyang


pra aksara di Indonesia bangsa Indonesia

Teori Yunan Proto Melayu

Teori Afrika Deutro Melayu

Teori Nusantara Melanesoid

Negroid

Weddoid

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan

Sebelum masuk materi, simaklah video di bawah ini, dengan cara scan barcode di
bawah ini!

Setelah kalian menyimak video tersebut, kalian dapat menceritakan kembali


video tersebut dengan menulis di buku catatan kalian, dan hasilnya dapat kalian
kemukakan ke teman-teman kalian

1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang
kalian miliki atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
 Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud
 Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X.
Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar
melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian
kerjakan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai
instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian
siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar
ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang
materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh
dalam pendirian, memberi rasa aman/suka damai, tawakal, dan adil.

b) Kegiatan belajar

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan 1 ini kalian akan menjelaskan teori-teori masuknya masyarkat pra aksara
ke Indonesia. Supaya belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu
dengan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara benar melalui
berbagai sumber belajar!

Secara garis besar, ada tiga teori yang menjelaskan asal usul manusia purba di
Indonesia; teori Afrika, teori Yunan, teori Nusantara. Selanjutnya kita akan bahas
masing-masing teori tersebut.

a. Teori Afrika

Teori ini
menyatakan bahwa
nenek moyang umat
manusia berasal
dari Afrika kurang
lebih 200.000
tahun SM. Setelah
mereka berhasil
melewati prosses
evolusi dan
mencapai taraf
manusia modern,
mereka kemudian
bermigrasi dan Ilustrasi persebaran manusia Pra aksara menurut teori Afrika
menyebar ke Sumber : http://bit.do/enkjE
seluruh dunia.

Proses penyebaran ini berlangsung sangat lambat dan lama. Sejak tahun 200.000
SM hingga 60.000 SM, manusia mulai menyebar ke Timur Tengah, Asia Selatan, Asia
Tenggara, hingga Australia. Pada saat itu suhu bumi turun dan menyebabkan
terbentuknya es di bagian Utara bumi, yaitu Eropa Utara dan Amerika Utara, dan
menurunnya permukaan air. Hal ini menyebabkan munculnya daratan yang memudahkan
manusia berpindah-pindah. Tahun 55.000 SM manusia mulai bergerak ke arah Asia
Tengah. Tahun 45. 000 SM, manusia menyebar hingga ke arah Rusia dan memasuki
wilayah Eropa. Tahun 40.000 SM menusia telah tersebar luas ke Afrika, Eropa, dan
Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Aistralia.

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

b. Teori Yunan

Teori Yunan menyatakan


bahwa nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Yunan,
Cina Selatan.

Tokoh pendukungnya antara


lain, H. Kern, Robert Baron von
Heine Goldern, N.J Krom, dan
Moh. Ali. Kern menyoroti adanya
kesamaan bahasa dan Goldern
menyoroti adanya kesamaan Ilustrasi persebaran manusia Pra aksara menurut teori Yunan
artefak. Menurut Kern, bahasa Sumber : http://bit.do/enkp8
Melayu yang berkembang di
Nusantara serumpun dengan bahasa yang ada di Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa
penduduk di Kamboja berasal dari daratan Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong.
Sementara itu menurut Goldern, kapak tua yang ditemukan Nusantara memiliki
kemiripan dengan kapak tua yang di Asia Tengah ke kepualauan
Indonesia

Menurut Teori ini, orang-orang Yunan yang datang ke Nusantara


ada tiga gelombang, yaitu perpindahan orang Negrito, Proto Melayu,
dan Deutro Melayu.

c. Teori Nusantara

Berdasarkan teori Nusantara, Asal Usul nenek moyang bangsa


Indonesia berasal dari nusantara itu sendiri alias tidak berasal dari
luar. beberapa ahli yang mendukung teori ini diantaranya Mohammad
Yamin, J.Crawford, K.Hilmy, Sutan takdir Alisjahbana, dan gorys Keraf.

Teori Nusantara juga di perkuat dari berbagai Aspek aspek diantaranya:

1. Perbedaan yang spesifik antara bahasa Austronesia yang berkembang di Rumpun


melayu dengan bahasa Austronesia yang berkembang di Indo-eropa yang berada
di asia tengah.
2. Bangsa melayu merupakan bangsa yang memiliki peradaban yang tinggi. oleh
karena itu peradaban tidak dapat dicapai apabilatidak melalui perkembangan
budaya sebelumnya.
3. menurut Teori Nusantara, persamaan bahasa melayu dengan bahasa Champa
hanya kebetulan.
4. orang orang melayu saat ini kemungkinnan besar keturunan Homo Soloensis dan
Homo Wajakensis.

Berdasarkan buku linguistik bandingan historia buatan Gorys Keraf mengatakan


bahwa Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Nusantara itu sendiri,
bukan dari bangsa atau penduduk lainnya

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

Latihan 5.1

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, menurut kalian teori mana yang
paling tepat untuk menggambarkan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia?
Tuliskan alasannya serta kekurangan dan kelebihannya!
Kalian juga dapat berdiskusi dengan teman kalian. Hasil jawabannya, dapat
kalian laporkan kepada guru kalian

________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

Di akhir kegiatan belajar ini, kalian akan dibagi ke dalam 5 kelompok.


Masing-masing kelompok akan diberi materi, yang terdiri dari:

 Kelompok 1 : Proto melayu


 Kelompok 2 : Deutro melayu
 Kelompok 3 : Melanesoid
 Kelompok 4 : Negrito
 Kelompok 5 : Weddoid
Setiap kelompok akan diberikan pertanyaan :

1. Jelaskan tentang konsep Proto Melayu, Deutro Melayu,


Melanesoid, Negrito, dan Weddoid!
2. Gambarkan persebaran ras Proto Melayu, Deutro Melayu,
Melanesoid, Negrito, dan Weddoid di Indonesia!
3. Jelaskan tentang asal usul ras Proto Melayu, Deutro Melayu,
Melanesoid, Negrito, dan Weddoid!
4. Tuliskan nilai-nilai yang dapat dipetik dari proses migrasi ras
tersebut!
5. Jelaskan tentang hikmah dari adanya perbedaan ras di setiap
daerah di Indonesia!
 Pertanyaan tersebut disesuaikan dengan tema bahasan setiap
kelompok
 Jawaban tersebut ditulis tangan di kertas HVS
 Siswa harus mempersiapkan sumber-sumber maupun alat-alat
yang harus dipersiapkan untuk proyek, diantaranya:
 Sumber pembelajaran berupa : buku sejarah kelas 10, modul
UKBM, dan internet
 Alat/bahan : kertas HVS (boleh berwarna) 10 lembar, spidol
berwarna, persil warna, gambar-gambar yang relevan, atlas.
 Siswa boleh menambahkan sumber dan alat yang sekiranya
belum tersebutkan oleh guru

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan pembelajaran dan


latihan pada kegiatan belajar 1, maka kalian dapat melanjutkan
pada kegiatan 2.

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

Kegiatan Belajar 2

Pada kegiatan 2 ini kalian akan menjelaskan asal usul manusia pra aksara di
Indonesia. Kalian dapat berkumpul dan berdiskusi dengan kelompok kalian yang telah
dibagi pada pertemuan sebelumnya! Kalian dapat membawa peralatan dan bahan-bahan
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek pada pertemuan kali ini!

a. Proto Melayu

Proto Melayu diperkirakan


datang dari Cina bagian selatan.
Ras Melayu ini mempunyai ciri-
ciri rambut lurus, kulit kuning
kecoklatan-coklatan, dan
bermata sipit. Dari Cina bagian
selatan (Yunan) mereka
bermigrasi ke Indocina dan
Siam, kemudian ke Kepulauan
Indonesia.

Awalnya, mereka
Suku Batak adalah salah satu ras Proto Melayu menempati pantai-pantai
Sumber : http://bit.do/enkwo Sumatera Utara, Kalimantan
Barat, dan Sulawesi Barat.
Ketika datang para imigran baru, yaitu Deutero Melayu (Ras Melayu Muda). Mereka
berpindah masuk ke pedalaman dan mencari tempat baru ke hutan-hutan sebagai
tempat huniannya. Ras Proto Melayu itu pun kemudian mendesak keberadaan penduduk
asli. Kehidupan di dalam hutan-hutan menjadikan mereka terisolasi dari dunia luar,
sehingga memudarkan peradaban mereka. Penduduk asli dan ras proto melayu itu pun
kemudian melebur. Mereka itu kemudian menjadi suku bangsa Batak, Dayak, Toraja,
Alas, dan Gayo.

Kehidupan mereka yang terisolasi itu menyebabkan ras Proto Melayu sedikit
mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu maupun Islam dikemudian hari. Para ras
Proto Melayu itu kelak mendapat pengaruh Kristen sejak mereka mengenal para
penginjil yang masuk ke wilayah mereka untuk memperkenalkan agama Kristen dan
peradaban baru dalam kehidupan mereka. Persebaran suku bangsa Dayak hingga ke
Filipina Selatan, Serawak, dan Malaka menunjukkan rute perpindahan mereka dari
Kepulauan Indonesia.

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

b. Deutro Melayu

Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka
membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia.
Peradaban mereka lebih tinggi daripada rasa Proto Melayu. Mereka dapat membuat
perkakas dari perunggu dan keahlian mengerjakan logam dengan sempurna. Perpindahan
mereka ke Kepulauan Indonesia dapat dilihat dari rute persebaran alat-alat yang
mereka tinggalkan di beberapa kepulauan di Indonesia, yaitu berupa kapak persegi
panjang yang dapat dijumpai di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa,
dan Nusa Tenggara Timur.
Kamu bisa simak video
Deutro Melayu juga mempunyai kemampuan untuk berikut untuk
membuat irigasi pada tanah-tanah pertanian. Ras memperkaya
Deutero Melayu juga mempunyai peradaban pelayaran
pengetahuan kamu
lebih maju dari pendahulunya karena petualangan
mereka sebagai pelaut dibantu dengan penguasaan
mereka terhadap ilmu perbintangan. Perpindahan ras
Deutero Melayu juga menggunakan jalur pelayaran laut.
Sebagian dari ras Deutero Melayu ada yang mencapai
Kepulauan Jepang, bahkan kelak ada yang hingga sampai
Madagaskar. Kedatangan ras Deutero Melayu di
Kepulauan Indonesia makin lama semakin banyak.
Mereka pun kemudian berpindah mencari tempat baru ke hutan-hutan sebagai tempat
hunian baru. Pada akhirnya Proto dan Deutero Melayu membaur dan selanjutnya menjadi
penduduk di Kepulauan Indonesia. Pada masa selanjutnya mereka sulit untuk dibedakan.
Semua penduduk di Kepulauan Indonesia, kecuali penduduk Papua dan yang tinggal di
sekitar pulau-pulau Papua, adalah ras Deutero Melayu.

c. Melanesoid

Ras lain yang juga


terdapat di Kepulauan
Indonesia adalah ras
Melanesoid. Mereka tersebar
di lautan Pasifik di pulau-
pulau yang letaknya sebelah
Timur Irian dan benua
Australia. Di Kepulauan
Indonesia mereka tinggal di
Papua. Bersama dengan
Papua-Nugini dan Bismarck,
Solomon, New Caledonia dan
Fiji, mereka tergolong
rumpun Melanesoid. Menurut
Daldjoeni suku bangsa

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

Melanesoid sekitar 70% menetap di Papua, sedangkan 30% lagi tinggal di beberapa
kepulauan di sekitar Papua dan Papua-Nugini.

Bangsa Melanesoid
melakukan migrasi ke timur
hingga ke Papua,
selanjutnya ke Benua
Australia, yang sebelumnya
merupakan satu kepulauan
yang terhubungan dengan
Papua. Peradaban bangsa
Melanesoid dikenal dengan
paleotikum. Asal mula
bangsa Melanesia, yaitu
Proto Melanesia merupakan
penduduk pribumi di Jawa.
Suku Papua salah satu keturunan ras Melanesoid Mereka adalah manusia
Sumber : http://bit.do/enkyW Wajak yang tersebar ke
timur dan menduduki Papua, sebelum zaman es berakhir dan sebelum kenaikan
permukaan laut yang terjadi pada saat itu. Selanjutnya, terjadi percampuran antara
bangsa Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan Melanesoid-Melayu, saat ini
mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku

d. Negrito dan Weddid

Sebelum kedatangan kelompok Melayu tua dan muda, negeri kita sudah
terlebih dulu kemasukkan orang-orang Negrito dan Weddid. Sebutan Negrito
diberikan oleh orang-orang Spanyol karena yang mereka jumpai itu berkulit
hitam mirip dengan jenis Negro. Sejarah perpindahan mereka, belum
banyak diketahui dengan pasti.

Kelompok Weddid terdiri atas orang-orang dengan kepala mesocephal


dan letak mata yang dalam sehingga nampak seperti berang; kulit mereka coklat
tua dan tinggi rata-rata lelakinya 155 cm. Weddid yaitu bangsa yang terdapat
di pulau Ceylon (Srilanka). Persebaran orang-orang Weddid di Nusantara cukup
luas, misalnya di Palembang dan Jambi (Kubu), di Siak (Sakai) dan di Sulawesi
pojok tenggara (Toala, Tokea dan Tomuna).

Sekitar 170 bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia adalah bahasa


Austronesia (Melayu-Polinesia). Bahasa itu kemudian dikelompokkan menjadi
dua oleh Sarasin, yaitu Bahasa Aceh dan bahasa-bahasa di pedalaman Sumatra,
Kalimantan, dan Sulawesi. Kelompok kedua adalah bahasa Batak, Melayu
standar, Jawa, dan Bali. Kelompok bahasa kedua itu mempunyai hubungan dengan bahasa
Malagi di Madagaskar dan Tagalog di Luzon. Persebaran geografis kedua bahasa itu
menunjukkan bahwa penggunanya adalah pelaut-pelaut pada masa dahulu yang sudah
mempunyai peradaban lebih maju. Di samping bahasa-bahasa itu, juga terdapat bahasa

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

Halmahera Utara dan Papua yang digunakan di pedalaman Papua dan bagian utara Pulau
Halmahera.

LATIHAN 5.2

1. Gambarkan persebaran ras Proto Melayu, Deutro Melayu, Melanesoid,


Negrito, dan Weddoid di Indonesia!
2. Jelaskan tentang asal usul ras Proto Melayu, Deutro Melayu, Melanesoid,
Negrito, dan Weddoid!
3. Tuliskan nilai-nilai yang dapat dipetik dari proses migrasi ras tersebut!
4. Jelaskan tentang hikmah dari adanya perbedaan ras di setiap daerah di
Indonesia!

JAWABAN

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

c. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, isilah
Tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!
Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian meyebutkan dan menjelaskan teori-
teori masuknya asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia?
2 Dapatkah kalian menguraikan ciri-ciri ras manusia pra
aksara yang masuk ke Indonesia?
3 Dapatkah kalian menganalisis keterkaitan antara
rumpun bangsa Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid
dengan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar 1
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada
semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-
100 dan pilih gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara
diceklis () !

Nilai Gambar

1 – 100

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

UJI KOMPETENSI 5-5


Yuk cek penugasannmu terhadap materi jenis-jenis manusia Purba di Indonesia!
Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasai materi tersebut, coba kerjakan
soal-soal di bawah ini secara mandiri dan dikerjakan di buku tugas kalian

1. Sebutkan dan jelaskan teori-teori masuknya asal-usul nenek moyang bangsa


Indonesia!
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri ras manusia pra aksara yang masuk ke Indonesia!
JAWABAN

Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar 1, silahkan kalian
berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain. Kemudian, tuliskan hasil diskusi
tersebut di buku tugas masing-masing!

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/5-5

Materi saya dapatkan hari ini adalah

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk


untuk selanjutnya adalah

Usaha yang saya lakukan untuk


memahami materi adalah

Yang saya kurang sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Yang saya sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

Gua Liang Bua, Flores, NTT


Sumber : https://bit.ly/2t9GfLF

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :

3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek
moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dalam bentuk
tulisan

d. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 Peserta didik mampu menyimpulkan pembentukan bumi berdasarkan geologi


3.3.2 Peserta didik mampu mengkategorikan karakteristik manusia purba yang ada
di Indonesia
3.3.3 Peserta didik mampu mengkritisi teori-teori asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia
3.3.4 Peserta didik mampu mengkarakteristikkan corak kehidupan manusia purba di
Indonesia
3.3.5 Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara rumpun bangsa Proto,
Deutro Melayu, dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa
Indonesia
4.3.1 Mempresentasikan hasil temuan peserta didik tentang asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia berdasarkan hasil pencarian di buku maupun internet

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

e. Materi Pokok
Indonesia Zaman Pra Aksara
 Corak kehidupan manusia Pra Aksara
f. Alokasi waktu
6 x 45 menit (3x pertemuan)

g. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Cooperative Learnig, kalian mampu menganalisis


kehidupan manusia purba di Indonesia dan menganalisis keterkaitan antara rumpun
bangsa Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa
Indonesia dengan tepat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab, disiplin,
dan kerja sama antar kelompok.

h. Materi Pembelajaran
 Corak kehidupan manusia pra akasara di Indonesia
o Pola hunian manusia pra aksara
o Sistem mata pencaharian
o Sistem kepercayaan

2. Peta Konsep

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Sebelum masuk materi, bacalah artikel di bawah ini, kemudian cara scan barcode
untuk melihat videonya!

TERBATAS MAKANAN, POPULASI SUKU ANAK DALAM JAMBI TERANCAM

(sumber video: https://bit.ly/2K6dNUN)


Suku Anak Dalam adalah salah satu suku bangsa minoroitas yang hidup di Provinsi
Jambi dan Sumatera Selatan. Populasi mereka saat ini diperkirakan tinggal sekitar
200.000 orang. Suku Anak Dalam belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia
karena keberadaan mereka sudah sangat langka dan tinggal di tempat terpencil jauh dari
jangkauan manusia dan suka berpindah dari suatu tempat ketempat yang lain
(nomaden). Beberapa versi menyatakan, asal usul Suku Anak Dalam berasal dari orang-
orang tidak mau ikut berperang di zaman kerajaan Sriwijaya ketika ada perlawanan dari
Kerajaan Colamandala, India. Mereka lebih memilih untuk mengasingkan diri hidup di
pedalaman hutan1.
Seiring perkembangan zaman, kehidupan mereka sangat memprihatinkan, sumber
daya makanan yang ada di hutan semakin berkurang. Hal ini disebabkan adanya
pembukaan lahan dengan cara dibakar oleh perusahaan tertentu. Akibtanya, mereka
berusaha untuk keluar dari hutan bahkan mengemis di Kota Jambi. Saat ini pemerintah
sedang berusaha mencari solusi untuk mengatasi kesulitan yang dialami suku Anak
Dalam.
1mengutip
artikel Kompasiana karya Al Bukhari Subulussalam
url : https://bit.ly/2JZF6QP

Setelah kalian menyimak video dan membaca artikle tersebut,


diskusikanlah bersama teman kalian!
1. Mengapa suku Anak Dalam, Jambi masih bisa bertahan di
tengah-tengah era globalisasi?
2. Menurut pendapatmu bagaimana seharusnya menyikapi
pembakaran yang dilakukan oleh perusahaan sehingga
menimbulkan terganggunya kehidupan Suku Anak Dalam?

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang
kalian miliki atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
 Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud
 Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X.
Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar
melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian
kerjakan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai
instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian
siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar
ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang
materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh
dalam pendirian, memberi rasa aman/suka damai, tawakal, dan adil.

b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam
pembelajaran ini, selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh
semangat, pantang menyerah, dan tawakal!!!!

Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan 1 ini kalian akan menjelaskan pola hunian manusia pra aksara. Supaya
belajar kalian lancar, maka tingkatkan budaya literasimu dengan mengakses,
memahami, dan menggunakan informasi secara benar melalui berbagai sumber belajar,
kemudian terapkan pengalaman tersebut untuk memaknai kasus seperti ilustrasi pada
gambar berikut dengan penuh konsentrasi dan ceria!

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

Dua karakter khas hunian purba yaitu, (1) kedekatan dengan sumber air dan (2)
kehidupan di alam terbuka. Pola hunian itu dapat dilihat dari letak geografis situs-
situs serta kondisi lingkungannya.

1. Lingkungan Gua

Manusia purba memanfaatkan berbagai


sumber daya lingkungan yang tersedia, termasuk
tinggal di gua-gua atau disebut Abris sous roche.

Mobilitas manusia purba yang tinggi tidak


memungkinkan untuk menghuni gua secara
menetap. Keberadaan gua-gua yang dekat sumber
air dan sumber bahan makanan dimanfaatkan
sebagai tempat rumah sementara. Namun ketika
sumber daya alam yang tersedia di dekat gua
tersebut habis, mereka akan mencari lagi gua- Gua Liang Bua, Flores, NTT. Salah satu tempat
tinggal manusia pra aksara
gua yang baru. Maka dari itu, kehidupan mereka Sumber : https://bit.ly/2t9GfLF
yang hidup di gua-gua masih berpindah-pindah
(nomaden).

2. Lingkungan Pantai

Di alam terbuka juga manusia purba


tinggal di sekitar pantai. Mereka
meninggalkan sisa-sisa kehidupan mereka
berupa Kjokkenmoddinger atau sampah
dapur yang berwujud bukit dengan
tumpukan kulit siput dan kerang yang telah
mengeras.

3. Lingkungan Sekitar Sungai

Situs-situs purba di sepanjang aliran


Kjokkenmoddiger di Bukit Kerang, Kab. Bintan, Kepri
Bengawan Solo (Sangiran, Sambungmacan, Sumber : https://bit.ly/2tlCUIL
Trinil, Ngawi, dan Ngandong) merupakan
contoh dari adanya kecenderungan manusia purba menghuni lingkungan di pinggir sungai.
Kondisi itu dapat dipahami mengingat keberadaan air memberikan beragam manfaat.
Petunjuk yang dapat memberikan gambaran jelas pada kita tentang kehidupan manusia
purba adalah sebaran sisa-sisa peralatan yang digunakan pada saat itu, yang umumnya
berada di dasar atau di sekitar sungai.

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

Latihan 6.1

Setelah kalian mempelajari materi di atas, jawablah pertanyaan berikut!


1. Mengapa manusia pra aksara banyak tinggal di dekat sumber daya alam
dan sumber mata air? Jelaskan pendapat kamu
2. Jelaskan mengapa kjokkenmoddiger dapat terbentuk?
3. Mengapa manusia pra aksara bisa hidup di dekat sungai?
4. Ketika sumber makanan yang ada di suatu tempat sudah habis, maka manusia
pra aksara akan mencari lagi daerah lain yang lebih banyak makanan.
Menurutmu, bagaimana seharusnya kita menyikapi tentang sumber daya alam
Indonesia yang semakin banyak dieksplotasi?

JAWABAN

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

Kegiatan Belajar 2

1. Berburu dan meramu (food gathering)


Berburu dan meramu makanan
dilakukan oleh masyarakat pra
aksara dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Mereka
hidup berpindah-pindah dari
satu tempat ke tempat lain
(nomaden). Mereka hanya
mengumpulkan dan menyeleksi
makanan karena belum dapat
mengusahakan jenis tanaman
untuk dijadikan bahan
makanan. Bahkan, hewan yang
mereka telah mereka buru Ilustrasi manusia purba yang sedang memburu secara berkelompok
Sumber : https://bit.ly/2K1Qatu
kemudian disantap secara
mentah. Dalam perkembangannya mulai ada sekelompok manusia purba yang bertempat
tinggal sementara, misalnya di gua-gua, atau di tepi pantai.

2. Bercocok tanam (food producing)


Peralihan Zaman Mesolitikum
ke Neolitikum menandakan adanya
revolusi kebudayaan dari food
gathering menuju food producing
dengan Homo sapien sebagai
pendukungnya. Mereka tidak hanya
mengumpulkan makanan tetapi
mencoba memproduksi makanan
dengan menanam. Kegiatan bercocok
tanam dilakukan ketika mereka
sudah mulai bertempat tinggal,
walaupun masih bersifat sementara
Ilustrasi manusia purba yang sedang bercocok tanam
(semi sedenter). Sumber : https://bit.ly/2M1Zqyf

Kegiatan manusia bercocok tanam terus mengalami perkembangan. Peralatan


pokoknya adalah jenis kapak persegi dan kapak lonjong. Kemudian berkembang ke alat
lain yang lebih baik. Dengan dibukanya lahan dan tersedianya air yang cukup maka
terjadilah persawahan untuk bertani. Hal ini berkembang karena saat itu, yakni sekitar
tahun 2000 – 1500 S.M ketika mulai terjadi perpindahan orang-orang dari rumpun

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

bangsa Austronesia dari Yunnan ke Kepulauan Indonesia.


Begitu juga kegiatan beternak juga mengalami perkembangan.
Seiring kedatangan orang-orang dari Yunnan yang kemudian  NOMADEN = hidup
dikenal sebagai nenek moyang kita, maka kegiatan pelayaran berpindah-pindah
dan perdagangan mulai dikenal. Dalam waktu singkat kegiatan
 SEMI SEDENTER =
hidup menetap tapi
perdagangan dengan sistem barter mulai berkembang.
sementara
Kegiatan bertani juga semakin berkembang karena mereka
 SEDENTER = hidup
sudah mulai bertempat tinggal meneta.
sudah menetap

Latihan 6.2

1. Menurutmu, apakah sistem berkelompok yang dilakukan manusia purba akan


berpengaruh terhadap kegiatan berburu dan meramu?
2. Jelaskan mengapa manusia praaksara dapat mengubah pola hidupnya dari
nomaden kemudian semi sedenter, dan akhirnya menjadi sedenter!
Hubungkan jawaban kalian dengan sistem mata pencaharian manusia pra
aksara!
3. Bagaimana pendapatmu dengan sistem mata pencaharian di Indonesia yang
begitu beragam?

JAWABAN

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

Kegiatan Belajar 3

Masyarakat praaksara
terutama periode neolitikum
sudah mengenal sistem
kepercayaan. Mereka sudah
memahami adanya kehidupan
setelah mati. Mereka meyakini
bahwa roh seseorang yang
telah meninggal akan ada
kehidupan di alam lain. Maka
dari itu, diadakanlah kegiatan
ritual seperti upacara
penguburan orang meninggal.
Dalam tradisi penguburan ini,
jenazah orang yang telah
meninggal dibekali berbagai
Menhir (situs Megalitik) yang ada di Bori Kalimbuang, Toraja
Utara, Sulawesi Selatan benda dan peralatan
Sumber : https://bit.ly/2K1HxyM kebutuhan sehari-hari,
misalnya barang-barang
perhiasan, periuk dan lain-lain yang dikubur bersama mayatnya.

Benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan tertentu seperti batu-batu besar


ini menjadi lambang perlindungan bagi manusia serta memberi peringatan bahwa
kebaikan kehidupan di akhirat hanya akan dapat dicapai sesuai dengan perbuatan baik
selama hidup di dunia.

Sistem kepercayaan masyarakat praaksara yang


demikian itu telah melahirkan tradisi megalitik (zaman  ANIMISME =
megalitikum = zaman batu besar). Mereka mendirikan Kepercayaan terhadap
bangunan batu-batu besar seperti menhir, dolmen, punden roh nenek moyang
berundak, dan sarkofagus. Sistem kepercayaan dan tradisi  DINAMISME =
batu besar seperti dijelaskan di atas, telah mendorong Kepercayaan terhadap
berkembangnya kepercayaan animisme yaitu sebuah benda-benda yang
sistem kepercayaan yang memuja roh nenek moyang. Selain dianggap memiliki
itu, muncul juga kepercayaan dinamisme. Menurut kekuatan gaib
kepercayaan dinamisme ada benda-benda tertentu yang
diyakini memiliki kekuatan gaib, sehingga benda itu sangat dihormati dan dikeramatkan.

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

LATIHAN 6.3
1. Jelaskan hubungan antara manusia yang telah meninggal dengan sistem
kepercayaan pada masyarakat pra-aksara!
2. Cari informasi peninggalan tradisi megalitik kaitannya dengan kepercayaan
masyarakat! Kamu dapat mencarinya di buku-buku atau internet
3. Identifikasi olehmu kebiasaan masyarakat indonesia yang masih menandakan
kegiatan yang masih mengindikasikan tradisi animisme dan dinamisme!

JAWABAN

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

c. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, isilah
Tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!

Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!


No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian menganalisis pola hunian manusia pra
aksara?
2 Dapatkah kalian menganalisis sistem mata pencaharian
manusia pra aksara?
3 Dapatkah kalian menganalisis sistem kepercayaan
masyarakat pra aksara?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar 1
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada
semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-
100 dan pilih gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara
diceklis () !

Nilai Gambar

1 – 100

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

UJI KOMPETENSI 6-6


Yuk cek penugasannmu terhadap materi jenis-jenis manusia Purba di Indonesia!
Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasai materi tersebut, coba kerjakan
soal-soal di bawah ini secara mandiri dan dikerjakan di buku tugas kalian

1. Jelaskan pola hunian manusia pra aksara!


2. Jelaskan sistem mata pencaharian manusia pra aksara!
3. Jelaskan sistem kepercayaan masyarakat pra aksara!

JAWABAN

Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar 1, silahkan kalian
berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain. Kemudian, tuliskan hasil diskusi
tersebut di buku tugas masing-masing!

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/6-6

Materi saya dapatkan hari ini adalah


...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk


untuk selanjutnya adalah

Usaha yang saya lakukan untuk


memahami materi adalah

Yang saya kurang sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Yang saya sukai dalam


pelajaran ini adalah ...

Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat


Sumber : https://bit.ly/2K1cNy6

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :

3.4 Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat

4.4 Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat dalam bentuk tulisan

d. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1 Peserta didik mampu membedakan hasil budaya zaman pra aksara berdasarkan
zaman arkeologi
3.4.2 Peserta didik mampu menganalisis tradisi Megalitik dan kaitannya dengan
kepercayaan masyarakat
3.4.3 Mengidentifikasi hasil budaya pra asksara yang sekarang masih ditemukan di
lingkungannya
4.4.1 Peserta didik mampu meyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat pra
aksara dalam bentuk artikel

e. Materi Pokok
Hasil dan nilai budaya Indonesia pada zaman Pra Aksara
 Hasil budaya Indonesia pada zaman Pra Aksara

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

f. Alokasi waktu
4 x 45 menit (2x pertemuan)
g. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Cooperative Learning, peserta didik mampu memahami
hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya
dalam kehidupan lingkungan terdekat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung
jawab, disiplin, dan kerja sama antar kelompok.
h. Materi Pembelajaran
1. Faktual
 Hasil temuan budaya masyarakat pra aksara di Indonesia bersadarkan
zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, dan budaya
logam.
2. Konseptual
 Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, dan budaya logam
3. Prosedural
 Budaya Paleolitikum: berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
 Budaya Mesolitikum: berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
 Budaya Neolitikum : Masa bercocok tanam
 Budaya Megalitikum : Budaya batu besar
 Masa Perundagian : Budaya Logam

2. Peta Konsep

Hasil budaya berdasarkan Arkeologi

Perundagian
Megalitikum
Neolitikum
Mesolitikum
Paleolitikum

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

Sebelum masuk materi, simaklah video di bawah ini, dengan


cara scan barcode di bawah ini!
Setelah kalian menyimak video tersebut, diskusikanlah
bersama teman kalian!
1. Situs Gunung Sunda yang ada di Cianjur dikategorikan ke
dalam hasil kebudayaan apa?
2. Jelaskan hubungan antara Situs Gunung Padang dengan
kepercayaan masyarakat Pra Aksara?
Jawablah pertanyaan tersebut dan tulis di buku catatan kalian, kemudian hasilnya
laporkan ke guru kalian!

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang kalian
miliki atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
 Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud
 Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta:
Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui
tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian kerjakan
sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian siapkan
sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke
UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini
kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam
pendirian, memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.

b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran
ini, selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang
menyerah, dan tawakal!!!!

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan 1 ini kalian akan menjelaskan Hasil budaya Indonesia pada zaman Pra
Aksara yang dilihat berdasarkan zaman arkeologi. Kalian pahami tabel pembabakan zaman
berdasarkan Arkeologi di bawah ini!

No. Zaman Ciri-ciri Hasil Budaya Jenis manusia


1 Peleolitikum - Masih dalam - Kebudayaan Pacitan - Megantrhopus
(zaman batu kelompok kecil - Kebudayaan - Pithecantrhopus
tua) - Food gathering Ngandong - Homo
- Nomaden Wajakensisi
2 Mesolitikum - Semi food - Kjokkenmoddinger - Homo sapiens
(zaman batu producing - Pebble -
tengah) - Semi sedenter - Abris sous roche
- Nomaden - pipisan
3 Neolitikum - Sudah menetap - Kapak persegi dan - Indonesia barat(
(zaman batu - Food producing kapak lonjong proto melayu,
muda) - Berternak dan - Pehiasan 2000 SM)
bercocok tanam. - Tembikar - Indonesia timur
- Menggunakan - Pakaian (papua
bahasa melayu melanesoid).
polinesia
(austronesia)
4 Megalitikum - Memiliki - Punden berundak - Proto Melayu
(zaman batu kepercayaan - Menhir
besar) - Dolmen
- Sarkofagus
- Waruga
5 Zaman logam/ - Masa perundagian - Moko - Deutro Melayu
perunggu - Muncul daerah - Bejana perunggu
produsen dan - Kapak corong
konsumen - Nekara
- Barter

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

Seperti yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya, bahwa pada zaman pra aksara belum
ada peninggalan secara tertulis pada kegiatan manusia kala itu. Dengan kata lain, hasil
budaya yang berupa benda tentu menjadi bukti manusia pra aksara meninggalkan jejak
sejarahnya. Berikut ini adalah hasil budaya manusia pra aksara berdasarkan Arkeologi
1. Zaman Paleolitikum (Batu Tua)
Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu atau pada kala plestosen.
Sesuai dengan namanya, yaitu zaman batu, karena pada masa ini mayoritas hasil
kebudayaannya terbuat dari batu dan teknik pembuatannya pun masih sangat sederhana.
Alat-alat ini banyak ditemukan di pulau Jawa, dan berdasarkan nama tempat ditemukannya
alat-alat ini, maka nama kebudayaan ini dinamakan kebudayaan pacitan dan kebudayaan
ngandong.

a. Kebudayaan Pacitan
Kebudayaan ini berkembang di daerah Pacitan,
Jawa Timur yang ditemukan oleh Von Koeningswald.
Alat yang ditemukan pada kebudayaan ini adalah Kapak
Genggam, yaitu kapak tak bertangkai yang digunakan
dengan cara digenggam. Ciri-ciri bentuknya meruncing
dan kulit batu masih melekat pada pangkal alatnya
serta ketajamannya dibentuk melalui pemangkasan
pada satu permukaan batu. Kapak ini sering digunakan
untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat Kapak genggam
mencari umbi-umbian dan sayur-sayuran. Pendukung Sumber : https://bit.ly/2K2yP3B

utama kebuyaan Pacitan adalah Pithecanhtropus


Erectus yang berasal Dari Plestosen Tengah yang merupakan perkembangan budaya batu
terawal di Indonesia.
b. Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan Ngandong ditemukan pada lapisan Plestosen Atas. Satu hal yang hanya bisa
ditemukan di daerah Ngandong yaitu alat-alat dari tulang dan tanduk binatang. Alat
dari tulang dan tanduk bnatang itu berupa alat penusuk (belati), ujung tombak dengan
gergaji pada kedua sisinya, dan berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek ubi dan keladi,
dan alat dari duri ikan pari yang digunakan sebagai mata tombak.
Manusia purba jenis Homo Wajakensis dan Homo Soloensis merupakan pendukung
utama kebudayaan Nagandong. Para ahli dapat menyimpulkan demikian karena Homo
Wajakensis dan Homo Soloensis merupakan jenis manusia purba yang ditemukan pada
lapisan yang sama dengan lapisan tempat ditemukannya hasil kebudayaan Ngandong yaitu
plestosen atas.

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

2. Mesolithikum (Zaman Batu Tengah/Madya)


Pendukung kebudayaan pada zaman ini adalah Homo Sapiens (manusia yang cerdas),
Adapun hasil kebudayaannya antara lain:
a. Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger adalah istilah dari
bahasa Denmark, Kjokken artinya
‘dapur’ dan modding artinya ‘sampah’.
Jadi, Kjokkenmoddinger merupakan
sampah dapur atau tumpukan
timbunan kulit kerang dan siput yang
menggunung selama beribu-ribu
tahun sehingga membentuk sebuah
bukit. Kjokkenmoddinger dapat
ditemukan di pantai Sumatra Utara,
Langsa di Aceh, dan Kepulauan Riau.
ditemukannya Kjokkenmoddinger, Kjokkenmoddiger di Bukit Kerang, Kab. Bintan, Kepri
para ahli menduga bahwa manusia pra Sumber : https://bit.ly/2tlCUIL
aksara hidup di tepi pantai..
b. Pebble (Kapak Sumatra)
Pebble adalah kapak genggam yang terbuat
dari batu kali yang dipecah dan dibelah.
Sesuai dengan namanya Pebble atau kapak
Sumatra karena kapak ini banyak ditemukan
di kjokkemondinger yang ada di daerah
Sumatra, terutama di sepanjang pantai
Sumatra Timur Laut, di antara Langsa
(Aceh), dan Medan (Sumatra Utara). Kapak Sumatera
Sumber : https://bit.ly/2K5B2OM
c. Abris sous roche
Abris sous roche adalah gua yang digunakan
sebagai tempat tinggal untuk berlindung
dari panas dan hujan. Kebudayaan Abris
sous roche ini banyak ditemukan di daerah
Besuki, Bojonegoro, juga di daerah
Sulawesi Selatan, seperti Lamoncong.

Gua Liang Bua, Flores, NTT. Salah satu tempat


tinggal manusia pra aksara
Sumber : https://bit.ly/2t9GfLF

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

d. Pipisan (Batu Penggiling)


Pipisan merupakan batu-batu penggiling beserta
landasan-landasanya yang digunakan untuk
menggiling makanan dan menghaluskan bahan cat
merah. Pipisan juga ditemukan di
Kjokkenmoddinger.

Pipisan
Sumber : https://bit.ly/2M8nzmT
3. Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu perpindahan kebudayaan dari
pola hidup yang berburu dan meramu makanan (food gathering) ke pola hidup yang bisa
menghasilkan makanan (food producing).
Perkembangan kebudayaan zaman Batu semakin maju ketika terjadi migrasi
bangsa Proto Melayu secara bergelombang yang berasal dari wilayah Yunan, Cina Selatan.
Mereka menggunakan perahu bercadik sebagai kendaran untuk mengarungi jalur lautan
dan secara bertahap mereka sampai di Indonesia melalui Semenanjung Malaka. Dari
sanalah mereka melanjutkan petualangannya sampai ke Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan akhirnya mendiami wilyah-wilayah tersebut.
Mereka menyebarkan kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong ke daerah-daerah yang
mereka tempati. Adapun beberapa hasil kebudayaan pada zaman Batu Tua, di antaranya:
a. Kebudayaan Kapak Persegi
Alat ini ditemukan oleh Von Heine Geldern ini, diberi nama
kapak persegi karena bentuknya yang persegi panjang dan
trapesium. Kapak persegi yang paling besar disebut dengan
Beliung atau pacul (cangkul), bahkan kapak ini sudah ada
yang diberi tangkai sehingga persis seperti cangkul zaman
sekarang. Sementara, yang berukuran kecil dinamakan
tarah atau tatah.
Para ahli menemukan kapak persegi itu ada yang
terbuat dari batu-batu indah (chalchedon) yang dibuat
Kapak persegi yang sudah sangat halus dan indah, sehingga para ahli
diberi tangkai
memperkirakan bahwa benda-benda tersebut tidak
Sumber : https://bit.ly/2tlVr7N
untuk digunakan sebagai alat mencari makanan saja, akan
tetapi juga digunakan sebagai sesuatu yang disakralkan.
Persebaran kapak persegi ditemukan terutama di Kepulauan Indonesia bagian
Barat, seperti Sumatra, Jawa, dan Bali. Beberapa pusat kerajinan kapak persegi ini dapat
kalian lihat di beberapa daerah di Indonesia, seperti Lahat (Palembang), Bogor, Sukabumi,
Tasikmalaya, Purwakarta, Karawang, serta Pacitan-Madiun dan di Banyuwangi.

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

b. Kebudayaan Kapak Lonjong


Kapak ini disesuaikan dengan bentuk penampangnya yang
berbentuk lonjong dan membentuk seperti telur, dengan
ujung pangkalnya yang runcing dan melebar. Ukuran yang
besar biasanya disebut walzenbeil, sedangkan ukuran
yang kecil biasanya disebut kleinbeil. Selain untuk
mencari makanan, alat ini juga digunakan untuk upacara.
Daerah persebaran kapak lonjong, hanya Kapak Lonjong
terbatas pada bagian Timur Indonesia, seperti Papua, Sumber : https://bit.ly/2M8codL

Sulawesi, Sangihe, Talaud, Flores, Kepulauan Tanibar,


Leti, dan Maluku. Kebudayaan kapak lonjong masuk ke Kepulauan Indonesia yang
disebarkan oleh bangsa Proto Melayu melalui jalur Timur, yaitu dari Asia daratan ke Cina,
Taiwan (Formosa), Filipina, dan masuk ke Indonesia melalui Minahasa, Maluku, dan terakhir
di Papua.
c. Perhiasan
Manusia pra aksara telah mengenal perhiasan, diantaranya berupa kalung, gelang, dan
anting-anting. Perhiasan-perhiasan tersebut ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak
terutama di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bahan yang digunakan dalam pembuatan
perhiasan tersebut adalah batu-batu indah, seperti agat, chalcedon, dan jaspis.
d. Pakaian
Pakaian yang digunakan terbuat dari kulit kayu dan bahan tekstil. Hal ini disebabkan
ditemukannya pemukul kayu yang biasanya digunakan untuk membuat pakaian dari kulit
kayu di Kalimantan dan Sulawesi Selatan. Selain itu, mereka juga sudah pandai menenun
tekstil yang agak halus. Namun, peninggalannya pun sangat sedikit karena bendanya yang
tidak tahan lama sehingga habis dimakan zaman.
e. Tembikar
Tembikar (periuk belanga) merupakan alat penampung
atau wadah untuk keperluan sehari-hari. Tembikar juga
digunakan sebagai alat upacara dan perhiasan, terutama
yang dibuat dengan halus dan indah. Tembikar banyak
ditemukan di bukit-bukit pasir pantai Selatan Jawa,
antara Yogyakarta dan Pacitan, Kendeng Lembu
Banyuwangi, Tanggerang, serta Minanga Sipakka
Pipisan
Sulawesi. Sementara itu, di Sumba, banyak ditemukan
Sumber : https://bit.ly/2JYLtk4 tembikar yang berisi tulang berulang manusia.

4. Zaman batu Besar (Megalithikum)


Kebudayaan Megalithikum mengasilkan benda-benda yang besar dan di gunakan sebagai
sarana pemujaan dan penghormatan bagi nenek moyang mereka. Kebudayaan Megalitik
dibagi dua, yaitu Megalitik Tua dan Megalitik Muda

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

a. Megalithik Tua
Kebudayaan ini dibawa oleh orang-orang proto melayu yang berlangsung sekitar 2.500
sampai 1500 SM. Adapun bangunan-bangunan yang dihasilkan pada zaman ini yaitu:
1) Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan yang dibuat
secara bertingkat yang digunakan sebagai tempat
pemujaan untuk roh nenek moyang. Peninggalan
megalit yang berupa punden berundak ini banyak
ditemukan di Lampung, Lebak, Banten Selatan,
dan Cianjur (Jawa Barat).

Punden berundak yang ada di Taman


Purbakala Pugung Raharjo, Lampung
Sumber : https://bit.ly/2taBzFD

2) Menhir
Menhir adalah tugu atau tiang yang
didirikan untuk upacara menghormati
arwah nenek moyang. Menhir biasanya
dijadikan sebagai lambang atau tanda
peringatan roh nenek moyang. Banyak
ditemukan di daerah Pasemah
(pegunungan antara wilayah Palembang
Menhir yang ada di Bori Kalimbuang, Toraja Utara, dan Bengkulu), Ngada (Flores), Gunung
Sulawesi Selatan
Sumber : https://bit.ly/2K1HxyM Kidul, Rembang (Jawa Tengah), Sungai
Talang Koto (Sumatra Barat), Lahat
(Sumatra Selatan), dan Sulawesi selatan.

b. Megalithik Muda
Kebudayaan ini menyebar ke Indonesia yang dibawa oleh
orang-orang Deutro Melayu dan berkembang pada zaman
logam sekitar tahun 1000 sampai 100 tahun SM. Hasil
kebudayaannya, antara lain:
1) Dolmen
Dolmen, bentuknya seperti meja yang berkakikan menhir.
Dolmen berfungsi sebagai tempat sesaji dan pemujaan
roh nenek moyang, kadangkala ada pula bangunan dolmen
Dolmen di Situs Pekauman,
yang ditambahkan kuburan dan diletakkan di bawahnya. Bondowoso, Jatim
Sumber : https://bit.ly/2M7Fmua

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

Dolmen banyak ditemukan di Bondowoso, Jawa


Timur dan masyarakat daerah sekitar menyebutnya
dengan pand/husa.

2) Sarkofagus
Sarkofagus merupakan bangunan yang berbentuk
palung atau lesung yang mempunyai penutup.
Berfungsi sebagai peti tempat penyimpanan jenazah.
Di dalamnya banyak ditemukan tulang-tulang Sarkofagus di Gilimanuk, Bali
manusia, barang-barang perunggu dan besi, serta Sumber : https://bit.ly/2K7WWRs

manik. Sarkofagus banyak ditemukan di Bali dan


Bondowoso. Di Bali, sarkofagus dianggap sebagai
benda keramat. Sarkofagus di Bali umumnya
berukuran kecil, yaitu antar 80 sampai 140 cm dan
ada pula yang berukuran lebih dari 2 meter.

3) Kubur batu
Kubur batu merupakan peti mati yang terbuat dari
batu. Pada keempat sisinya berdindingkan papan
batu, demikian pula dengan alas dan bidang atasnya
terbuat dari papan batu. Kubur batu ditemukan di
daerah Kuningan dan Cirebon (Jawa Barat), Pasemah Kubur Batu yang berada di Situs Cipari,
(Sumatra Selatan), Wonosari (Yogyakarta), Cepu Kuningan, Jawa Barat
Sumber : https://bit.ly/2t9iXWA
(Jawa Tengah), Sulawesi Tengah, dan Sulawesi
Selatan

4) Waruga
Waruga adalah bangunan yang berbentuk seperti
kubur batu dan berbentuk kubus dan ada pula yang
bulat. Bangunan ini terbuat dari batu-batuan yang
utuh dan banyak ditemukan Sulawesi Utara dan
Sulawesi Tengah.

Waruga di Taman Purbakala Sawangan,


Minahasa, Sulawesi Utara
Sumber : https://bit.ly/2K7WWRs

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

5. Zaman Logam/perunggu (Perundagian)


Di Indonesia zaman logam dikenal dengan zaman perunggu.
Menurut Von Heine Gudern pendukung kebudayaan perunggu yaitu
Deutero Melayu (Melayu Muda). Kebudayaan perunggu di
Indonesia diantaranya:
a. Kapak Corong
Kapak corong adalah kapak yang terbuat dari perunggu yang
bagian atasnya berlubang, berbentuk corong yang dipergunakan
untuk memasukan tangkai kayu yang bentuknya menyiku seperti
bentuk kaki. Daerah persebaran kapak corong diantaranya,
Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kapak Corong
Pulau Selayar, dan Papua. Sumber : https://bit.ly/2JZjYXj

b. Nekara Perunggu
Bentuk nekara umumnya tersusun dalam tiga
bagian. Bagian atas terdiri dari bidang pukul datar
dan bagian bahu dengan pegangan. Bagian tengah
merupakan merupakan silinder dan bagian bawah
berbentuk melebar. Pola hias yang terdapat di
nekara ini pada umumnya berbentuk pola hias lilin,
dan pola hias topeng. Nekara perunggu yang
berukuran kecil dan ramping disebut moko atau
mako. Daerah persebaran nekara banyak Nekara di Bali
ditemukan di Bali, Pulau Sangean dekat Sumba, Sumber : https://bit.ly/2K1xLNk
Roti, Leti, Alor (NTT).

c. Bejana Perunggu
Temuan bejana perunggu di Indonesia hanya ditemukan
di daerah Sumatra dan Madura. Bejana perunggu ini
memiliki bentuk yang bulat panjang, seperti keranjang
tempat ikan yang biasa digunakan oleh para pencari ikan
di sungai (kepis) atau menyerupai bentuk gitar model
Spanyol tanpa tangkai. Bejana yang di temukan di Kerinci
(Jambi) memiliki panjang 50,8 cm dan lebar 37 cm.
Sedangkan, bejana yang di temukan di Sampang lebih
tinggi dan lebar ukurannya yaitu tingginya 90 cm dan
lebar 54 cm.

Bejana di Kerinci, Jambi


Sumber : https://bit.ly/2K4VcW9

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

Latihan 7.1
Carilah dan tandai 15 kata di dalam kotak di bawah ini yang menunjukkan hasil
budaya masyarakat pra aksara, kemudian kata-kata tersebut kamu tuliskan
pengertiannya!
R T F S B G J K H D O L M E N V D
E T E M B I K A R D F B D K E F K
K S C F H J N M J K B V C J X R A
A B N G H G V H J K P Z S O C F P
P U N D E N B E R U N D A K E D A
A D C F H E W Q V X A A K E D C K
K D E Y R K A W S E B D D N V X L
C C D H D A S E G T E C S M H C O
O V S F S R G G J G J G W O Y D N
R V Z G X A V T T B A T S D C F J
O V F V P D H G G B N Y E D X G O
N F H M E N H I R J A H D I Z H N
G P H T B Q W R Y N Y H F N C S G
Q I U G B A S F H N H F G G V A S
A P K B L Z D G N C G D H E G R U
Z I R N E W F G F V H R Y R H K Y
X S F H O S G B F G H D T F G O H
S A F W A R U G A F H H B G T F N
W N V Y I E E R T Y U U I H R A B
E R B U U D C V B N M F G Y D G G
D K A P A K P E R S E G I R E U T
C F G J U F R R G H U D G S F S R
R V T U M V F F H Y J E E G S R F
A B R I S S O U S R O C H E S F V

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

JAWABAN

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

c. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, isilah Tabel
berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!
Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian menyebutkan pembagian sejarah
berdasarkan arkeologi beserta karakteristiknya?
2 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan
masyarakat pra asksara zaman Paleolitikum?
3 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan
masyarakat pra asksara zaman Mesolitikum?
4 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan
masyarakat pra asksara zaman Megalitikum?
5 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan
masyarakat pra asksara zaman Neolitikumm?
6 Dapatkah kalian menyebutkan hasil kebudayaan
masyarakat pra asksara zaman logam/perunggu?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar 1
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan
putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua
pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-100
dan pilih gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara diceklis
() !

Nilai Gambar

1 – 100

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.4/4.4/1/7-7

Materi saya dapatkan hari ini adalah


...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk


untuk selanjutnya adalah

Usaha yang saya lakukan untuk


memahami materi adalah

Yang saya kurang sukai dalam


pelajaran ini adalah ...
Yang saya sukai dalam
pelajaran ini adalah ...

Hasil Budaya Manusia Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

Cerita Sangkuriang dari Jawa Barat


Sumber: https://bit.ly/2lkuLRs

1. Identitas UKBM
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : 1 (Satu)
c. Kompetensi Dasar :

3.4 Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat

4.4 Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat dalam bentuk tulisan

d. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1 Peserta didik mampu membedakan hasil budaya zaman pra aksara berdasarkan
zaman arkeologi
3.4.2 Peserta didik mampu menganalisis tradisi Megalitik dan kaitannya dengan
kepercayaan masyarakat
3.4.3 Mengidentifikasi hasil budaya pra asksara yang sekarang masih ditemukan di
lingkungannya
4.4.1 Peserta didik mampu meyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat pra
aksara dalam bentuk kliping

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

e. Materi Pokok
Hasil dan nilai budaya Indonesia pada zaman Pra Aksara
 Nilai budaya Indonesia pada zaman Pra Aksara
f. Alokasi waktu
2 x 45 menit

g. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran discovery Learning, peserta didik mampu memahami


hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya
dalam kehidupan lingkungan terdekat, serta dapat menumbuhkan sikap tanggung
jawab, disiplin, dan kerja sama antar kelompok.

h. Materi Pembelajaran
Hasil kebudayaan pada Masyarakat Praaksara
1. Cara mewariskan budaya masyarakat pra aksara dengan tradisi lisan
2. Macam-macam tradisi lisan
a. Folklore
b. Mitologi
c. Legenda
d. Dongeng
e. Upacara
f. Lagu-lagu daerah

2. Peta Konsep

Folklore

Lagu
Mitologi
Daerah

Tradisi Lisan
Masyarakat
Pra Aksara

Upacara Legenda

Dongeng

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan
Sebelum memulai pembelajaran bacalah legenda di bawah ini dengan cermat!

LEGENDA SITU BAGENDIT

Zaman dahulu kala, di sebuah desa yang terletak di Jawa Barat, hiduplah seorang
perempuan kaya bernama Nyai Bagendit. Semenjak suaminya meninggal, Nyai
Bagendit mendapat warisan berupa kekayaan yang berlimpah. Sayangnya, hal
tersebut membuat Nyai Bagendit menjadi kikir dan congkak.

Nyai Bagendit paling senang mengadakan pesta dan gemar memamerkan harta
benda dan perhiasannya kepada warga sekitar. Namun, ia tidak pernah mau
membantu warga yang sedang kesulitan. Setiap kali warga datang meminta
bantun, Nyai Bagendit menolaknya dengan angkuh. Warga sangat tidak menyukai
perangai Nyai Bagendit. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa pun juga.

Suatu hari, Nyai Bagendit kembali menyelenggarakan pesta. la pun mulai


memamerkan kekayaan dan perhiasannya kepada tamu yang hadir. Tiba-tiba,
datanglah pengemis dengan pakaian compang-camping clan kotor.

“Nyai, tolong beri hamba makanan sedikit saja,” kata pengemis tersebut.

Nyai Bagendit sangat marah dan mengusir pengemis itu, “Pergilah kau dari
rumahku, pengemis kotor!” Pengemis itu pun pergi dengan perasaan sedih.

Keesokan harinya, di desa itu terjadi sesuatu yang aneh. Tiba-tiba, di sebuah jalan
di desa tersebut ditemukan sebuah tongkat yang tertancap di tanah. Tidak ada
satupun dapat mencabut tongkat itu, walaupun sudah mencobanya beramai-
ramai. Akhirnya, datanglah pengemis yang sebelumnya diusir oleh Nyai
Bagendit. la mencabut tongkat tersebut.

Setelah dicabut, mengalirlah air dari tempat tersebut. Makin lama semakin deras.
Karena takut tenggelam, para penduduk segera mengungsi mencari tempat yang
aman.

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

Nyai Bagendit tidak mau meninggalkan rumahnya walaupun air semakin tinggi. la
tidak mau meninggalkan rumahnya yang penuh dengan harta dan perhiasan. la
pun tenggelam bersama rumah dan isinya. Tempat tersebut berubah menjadi
sebuah danau yang kemudian dinamakan Situ Bagendit.

(sumber: http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-situ-bagendit-dongeng-
sunda/)

Setelah membaca cerita tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Dari daerah manakah cerita rakyat tersebut?
2. Apa pesan moral yang kamu dapatkan dalam cerita tersebut?
3. Menurutmu, apakah peristiwa yang digambarkan dalam cerita
tersebut benar-benar terjadi? Sertakan alasannya!

b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Sejarah Indonesia Kelas X yang
kalian miliki atau yang dianjurkan oleh guru, seperti:
 Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud
 Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X.
Jakarta: Erlangga
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui
tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus kalian
kerjakan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai
instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah kalian
siapkan sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar
ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang
materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian harus bisa membangun sikap kokoh dalam
pendirian, memberi rasa aman/suka damai, tawakal dan adil.

b) Kegiatan belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran
ini, selanjutnya ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, pantang
menyerah, dan tawakal!!!!

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

Kegiatan Belajar 1

Pada kegiatan 1 ini, kita akan membahas tentang nilai-nilai budaya masyarakat pra
aksara dalam budaya tradisi lisan. Banyak tradisi lisan yang tersebar di seluruh
Indonesia seperti dongeng, cerita rakyat, lagu daerah dan lain sebagainya. Tentu kalian
sebagai pelajar yang baik dan penerus bangsa harus senantiasa melestarikan
kebudayaan nenek moyang kita di tengah-tengah era globalisasi ini

Pada masa pra aksara tingkat lanjut (menjelang berakhirnya masa pra akasara),
hasil budaya nenek moyang kita semakin kaya, selain budaya bersifat fisik (benda-
benda) juga telah ada budaya non fisik seperti adanya kepercayaan baik terhadap roh
nenek moyang (animisme) maupun benda-benda yang dianggap sakral (dinamisme).
Menjelang berakhirnya masa pra aksara itu, kepercayaan tersebut semakin
matang dan telah ada upacara untuk menghormati roh orang yang telah meninggal.
Mereka juga sadar akan keberadaan mereka di dunia yang bersifat sementara, serta
tujuan hidup mereka.
Kesadaran sebagai sebuah komunitas juga membuat
mereka mendirikan sebuah aturan yang sudah ada, dan bahkan
muncul nilai-nilai baru yang harus dihayati semua anggota
komunitas. Singkat kata, mereka sadar hidup itu harus
bermakna dan dimaknai, tidak sekedar mencari makan dan
menunggu ajal. Karena itu, perlahan-lahan terbentuk semacam
pandangan hidup yang tergabung dalam nilai-nilai, etos, norma,
sikap, perilaku, dan ritual-ritual keagamaan. Ini semua
merupakan bentuk hasil-hasil budaya yang bersifat non fisik.
Mereka ingin, nilai dan pandangan hidup itu tidak hanya
menjadi milik mereka, tetapi juga milik generasi-generasi
berikutnya. Maka, hasil-hasil budaya yang bersifat non fisik ini
(kepercayaan, nilai, norma, etos, etika, sikap, perilaku yang
dihormati, moral) mereka wariskan ke generasi selanjutnya. Mereka belum mengenal
tulisan, dan karena itu proses pewarisan tidak dilakukan secara tertulis tapi secara
lisan. Meski demikian, pada masa ini kemampuan berkomunikasi mereka dengan
menggunakan bahasa sudah berkembang pesat. Dengan sarana bahasa, mereka
mewariskan nilai-nilai dan pandangan hidup mereka ke generasi berikutnya. Tokoh-tokoh
penting dalam proses sosialisasi atau pewarisan itu adalah keluarga, masyarakat, dan
para tokoh masyarakat.

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

Tradisi lisan merupakan cara mewariskan sejarah pada masyarakat


yang belum mengenal tulisan dalam bentuk pesan verbal yang berupa
pernyataan-pernyataan yang pernah dibuat di masa lampau oleh generasi
yang hidup sebelum generasi yang sekarang ini. Adapun ciri-ciri tradisi
lisan menurut Suripan Sadi Hutomo (1991) adalah
1. Penyebarannya melalui mulut ke mulut, maksudnya ekspresi
budaya yang disebarkan baik dari segi waktu maupun ruang
melalui mulut.
2. Lahir di dalam masyarakat yang masih bercorak desa,
masyarakat di luar kota atau masyarakat yang belum mengenal
huruf.
3. Tidak mementingkan fakta dan kebenaran, lebih menekankan pada
aspek khayalan yang tidak diterima oleh masyarakat modern
4. Bercorak puitis, teratur, dan berulang-ulang
5. Tidak diketahui siapa pengarangnya, dan karena itu menjadi milik
masyarakat
6. Terdiri dari berbagai versi dan menggunakan gaya bahasa lisan
(sehari-hari), mengandung dialek, diucapkan tidak lengkap
7. Menggambarkan ciri-ciri budaya sesuatu masyarakat, sebab sastra
lisan itu merupakan warisan budaya yang menggambarkan masa
lampau, tetapi menyebut pula hal-hal baru

Ada beberapa jenis penyampaian budaya pra aksara di antaranya


A. Folklore
Folklore berasal dari kata folk yang artinya sekelompok orang dan lore yang
artinya tradisi. adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan
secara turun temurun tapi belum dibukukan.

B. Mitologi
Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan berhubungan
dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep-konsep
dongeng suci. Contohnya, cerita Barong di Bali, dan cerita adanya Dewi Padi atau Dewi
Sri yang melambangkan kesuburan sawah.

C. Legenda
Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang
ceritanya dihubungkan dengan tokoh sejarah, telah dibumbui dengan keajaiban,
kesaktian, dan keistimewaan tokohnya. Legenda dibagi menjadi empat kelompok, di
antaranya:

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

1. Legenda keagamaan
Legenda tentang orang-orang suci dan
pemuka agama. Contohnya, Sunan-sunan yang
tergabung dalam Walisongo yang menyebarkan
agama Islam di Jawa.
2. Legenda kegaiban
Berkisah tentang kepercayaan rakyat
pada alam gaib, misalnya kerajaan Gaib orang
Bunian di Hutan Rimba Sumatra, dan Kerajaan Legenda Walisongo
Sumber : https://bit.ly/2tr1bNA
Gaib Pajajaran di Jawa Barat.
3. Legenda perseorangan
Berkisah tentang tokoh yang dianggap
pernah ada oleh masyarakat tertentu.
Contohnya, Sangkuriang dan Lutung Kasarung di
Jawa Barat, Jaka Tingkir dan Rara Mendut dari
Jawa Tengah.

4. Legenda lokal
Berhubungan dengan nama tempat
Legenda Sangkuriang
terjadinya gunung, bukit, danau, dsb. Sumber : https://bit.ly/2K1qahH
Contohnya, legenda Danau Toba di Sumatera
Utara, legenda Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

D. Dongeng
Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi, diceritakan karena
berisi petuah, kebaikan, nilai moral, dan ajaran-ajaran baik. Contohnya, dongeng si
Kancil, Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas, Si Kabayan dll.

E. Upacara
Upacara adalah serangkaian perbuatan berdasarkan adat istiadat, agama, dan
kepercayaan masyarakat tertentu dan setiap daerah memiliki tata cara upacara yang
berbeda-beda, seperti upacara penguburan, upcara perkawinan,
Tebak lagu
dan upacara pengukuhan kepala suku

F. Lagu-lagu daerah
Lagu daerah atau lagu rakyat (folksong) adalah syair-syair
yang ditembangkan dengan irama menarik dalam bentuk lisan.
Contohnya, Cing Cangkeling (Jawa Barat), Cublak-cublang Suweng Judul lagunya apa? dan
dan Ilir Ilir (Jawa Tengah). dari daerah mana?

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

STUDI KASUS 8-8

Pada tugas di materi ini, kalian melakukan sebuah observasi tentang nilai-nilai
hasil tradisi lisan di masyarakat tertentu. Berikut adalah langkah-langkahnya
 Satu kelas terdiri dari 5 kelompok
 Setiap kelompok harus mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang
terkait dengan observasi, seperti:
 Setiap kelompok harus melakukan observasi/ studi lapangan untuk mencari
salah cerita rakyat yang berkembang di suatu daerah
 Cerita rakyat dapat berupa mitos, legenda, dan cerita apapun yang belum
dibukukan dan hanya sebatas tradisi lisan
 Setiap kelompok diharuskan untuk mewawancarai tokoh masyarakat atau
warga sekitar untuk mencari sumber cerita tersebut dan
mendokumentasikannya berupa foto-foto
 Setelah selesai observasi, buatlah cerita tersebut dalam sebuah artikel* dan
power pointnya
 Pada pertemuan selanjutnya, hasil observasi akan dipresentasikan di depan
kelas

Ketentuan Artikel

 Artikel dibuat oleh setiap kelompok


 Artikel adalah olahan hasil wawancara dari para warga dan untuk
membantu pencarian data, siswa diperbolehkan mengakses informasi
baik dari internet maupun buku-buku atau referensi lainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan (artikel, jurnal, skripsi, tesis, disertasi)
 Referensi-referensi yang digunakan wajib dicantumkan di daftar pustaka
termasuk nama warga yang diwawancarai
 Total halaman artikel keseluruhan minimal 4 lembar, maksimal 8 lembar
*cover tidak dihitung halamannya
 Artikel diketik menggunakan Ms. Word, kertas A4, font: Times New
Roman, size: 12, spaci: 1,5
 Margin : kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm
 Di akhir artikel, tuliskan biodata para penulis

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

Contoh cover

(JUDUL ARTIKEL)

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia, yang
diampu oleh
______________ (tuliskan nama guru mapel beserta gelarnya)

Disusun oleh :
1. Nama anggota 1
2. Nama aggota 2
3. Nama anggota 3
4. Nama aggota 4
5. Dst.

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
Jalan R.H. Didi Sukardi No. 124 Telp/Fax. (0266) 221371/229068 Kota Sukabumi –
43143

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

Contoh artikel

(Judul Artikel)
Oleh: (ketua kelompok, dkk)1
Penulis adalah pelajar di SMAN 1 Kota Sukabumi, kelas _____

Abstrak
Berisi ringkasan artikel. Ditulis
______________________________________
tidak lebih dari 30 kata.
______________________________________ Menggunakan spasi 1 cm
Kata kunci:
A. Pendahuluan
_________________________________ Berisi mengapa kalian ingin
menulis artikel tersebut, dan
_____________________________________ mengajak orang untuk membaca
artikel ini

B. Metode Penelitian
_________________________________ Berisi cara kalian mendapatkan
referensi untuk artikel ini. Serta
_____________________________________ keluh kesah kalian ketika
menulis artikel ini

C. Pembahasan
_________________________________ Berisi pembahasan tentang
artikel kalian
_____________________________________

D. Kesimpulan
Berisi kesimpulan dan pendapat
_________________________________
kalian tentang isi artikel yang
_____________________________________ kalian tulis

E. Daftar Pustaka
Berisi referensi yang digunakan
_____________________________________ untuk membuat artikel. Terdiri
dari buku, artikel, jurnal,
_________________________________
internet

1
tulis nama anggota kelompoknya di dalam footnote

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

Format biodata Penulis


1 Penulis 1
Nama :
Kelas :
T.T.L :
Alamat :
Foto terbaru

Kontak : no. HP
Email
WA/Line/IG/Twitter
Motto :
Penulis 2
Nama :
Kelas :
T.T.L :
Alamat :
Foto terbaru

Kontak : no. HP
Email
WA/Line/IG/Twitter
Motto :
Penulis 3
Nama :
Kelas :
T.T.L :
Alamat :
Foto terbaru

Kontak : no. HP
Email
WA/Line/IG/Twitter
Motto :
Dst.

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

c. Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, isilah Tabel
berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini!

Tabel Refleksi diri Pemahaman Materi!


No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian memahami materi ini?
2 Dapatkah kalian menjelaskan cara mewariskan budaya
masyarakat pra aksara?
3 Dapatkah kalian menyebutkan macam-macam budaya
tradisi lisan?
4 Dapatkah kalian membedakan setiap tradisi lisan?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam BTP Sejarah Indonesia dan pelajari ulang kegiatan belajar 1
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada
semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.

Setelah kalian mempelajari materi tersebut, sekarang nilailah kalian dari angka 1-
100 dan pilih gambar dibawah ini sesuai dengan yang kalian rasakan dengan cara
diceklis () !

Nilai Gambar

1 – 100

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


Sej Ina-3.3/4.3/1/8-8

Materi saya dapatkan hari ini adalah


...

Materi yang sulit saya


pahami adalah ...

Rencana saya untuk


untuk selanjutnya adalah

Usaha yang saya lakukan untuk


memahami materi adalah

Yang saya kurang sukai dalam


pelajaran ini adalah ...
Yang saya sukai dalam
pelajaran ini adalah ...

Nilai Budaya Masyarakat Pra Aksara


DAFTAR PUSTAKA

Daldjoeni, N. (1992). Geografi Kesejarahan II Indonesia. Bandung: Alumni


Gunawan, Restu dkk (2017). Sejarah Indonesia SMA/MASMK/MAK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbud
Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2016). Sejarah Indonesia SMA/MA kelas X. Jakarta:
Erlangga
Herimanto. (2012). Sejarah Nasional Masa PraAksara. Yogyakarta: Ombak
Ismaun. 2005. Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Historia Utama Press.
Bandung
Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Poesponegoro, M.W dan Notosusanto, N. (1993). Sejarah nasional Indonesia I.
Jakarta: Balai Pustaka
TENTANG PENULIS

Reza Azhari lahir di Sukabumi, 9 April 1994. Penulis


merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, dari ibu
bernama Elah Nurlaela dan Ayah yang bernama (alm)
Ujang Endang. Kakak pertama bernama Firman, dan
kakak kedua bernama Erva Nurlaela.
Riwayat pendidikan penulis dimulai ketika belajar di
SDN Cibogo (2000 – 2006). Penulis juga menempuh
sekolah agama Islam di Madrasah Diniyah Siroj Al-Syibyan
(1999 – 2005). Penulis melanjutkan ke jenjang sekolah
menengah di SMP Negeri 1 Cisaat (2006 – 2009), ketika
di SMP penulis mengikuti ekstrakulrikuler PASKIBRA.
Penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1
Cibadak, Kabupaten Sukabumi (2009 – 2012). Di SMA penulis mengikuti organisasi
MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas), DKM (Dewan Keluarga Mesjid), dan
Taekwondo.
Pada tahun 2012, penulis diterima di Departemen Pendidikan Sejarah, Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Univeristas Pendidikan Indonesia (UPI).
Selama kuliah, penulis aktif dalam kegiatan organisasi intra kampus yakni Himpunan
Mahasiswa Pendidikan Sejarah (HIMAS). Pada periode 2013/2014, menjadi anggota
biro seni dalam bidang 4 Minat dan Bakat. Pada periode 2014-2015, menjabat
sebagai ketua biro Kaderisasi dalam bidang 1 Keorganisasian. Saat ini penulis adalah
Guru mata pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi.

Anda mungkin juga menyukai