1,
No.1,Januari2021,hal.12 - 21 ISSN : XXXX – XXXX
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/JAST
- 12
Septiyan Adi Saputro1, Ir. Eli Mas'idah, MT2, Andre Sugiyono, ST, MM, PhD.3 1
Jurusan Teknik Industri
alamat : Jl. Flamboyan RT 2 RW 4 Rekesan Kalirejo Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang
2Jurusan Teknik Industri
alamat : Jl. Raya Kaligawe Km.4 Semarang, email : elimasidah@unissula.ac.id
3Jurusan Teknik Industri
alamat : Jl. Raya Kaligawe Km.4 Semarang, email : andre@unissula.ac.id
ABSTRAK
Omah Sablon adalah perusahaan yang bergerak di bidang sablon. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
sablon, Omah Sablon harus lebih kreatif dalam merancang dan menentukan misi bisnis serta strategi pemasaran
yang akan diterapkan di lapangan untuk dapat mengantisipasi berbagai macam perubahan yang akan terjadi.
Perusahaan dapat terus bersaing dan bergerak ke arah keinginan konsumen, karena pada dasarnya fungsi perusahaan
adalah menghasilkan barang dan jasa yang dapat diterima oleh konsumen serta untuk memenuhi keinginan konsumen.
Jumlah penjualan yang belum stabil menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan tidak mencapai target yang
diinginkan perusahaan. Hal tersebut dikarenakan proses produksi atau pemesanan dari konsumen sablon omah terjadi
secara musiman. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis strategi pemasaran untuk meningkatkan hasil penjualan.
Dalam analisis strategi pemasaran Omah Sablon dilakukan dengan menggunakan metode Strength Weakness Opportunity
Threats (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Langkah pertama adalah mengisi kuesioner faktor
internal dan eksternal yang kemudian dianalisis menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor
Evaluation (EFE), dengan nilai IFE 2,69 dan EFE 2,31 yang dimasukkan ke dalam matriks Grand Strategy dan diketahui
perusahaan yang terletak di kuadran I (memiliki posisi strategis yang sempurna). Selanjutnya analisis SWOT untuk
menghasilkan alternatif strategi. Kemudian dari analisis matrik Grand Strategy dapat diambil kesimpulan untuk
menggunakan strategi yang paling menarik untuk dianalisis menggunakan QSPM. Kemudian dari hasil matrik QSPM
dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang paling tepat digunakan oleh Omah Sablon untuk meningkatkan
penjualan adalah Pengadaan sistem QC dalam proses produksi sebagai penjamin kualitas produk, Melakukan program
pemasaran dengan sistem canvassing dan juga sistem online di pusat kota Ungaran dan memberikan pelayanan yang
cepat. dan mudah serta menambah varian produk.
1. PERKENALAN
Bisnis sablon kaos merupakan usaha yang paling menarik untuk saat ini, mengingat kaos akan selalu dicari dan
dibeli oleh masyarakat. Kaos adalah salah satu jenis pakaian yang tidak pernah habis termakan zaman. Jika di dunia
modeterdapatmodeTahunan yang berubah-ubah dari segi corak dan bentuk pakaian yang dibuat, hal tersebut tidak
mempengaruhi keberadaan kaos. Sehingga sampai kapanpun kaos masih memiliki pembeli tetap. Jaminan adanya
pasar pembeli yang jelas dari penjualan bisnis kaos ini yang kemudian membuka peluang untuk membuka usaha di
bidang sablon kaos pun tidak pernah mati. Sablon kaos adalah teknik mencetak
Terima : 1 Januari 2020; Direvisi Dari : 15 Maret 2020; Diterima : 1 April 2020;
Tersedia Online : 1 Mei 2020
ISSN: XXXX-XXXX 13
-
gambar, foto, karikatur,tipografidan berbagai hasil desain lainnya ke permukaan kaos. Artinya inti dari pembuatan kaos
selanjutnya selain memikirkan bahan adalah desain yang akan disablon ini. Karena pentingnya peran sablon dalam
pembuatan kaos, maka banyak sekali bisnis sablon manual untuk kaos bermunculan dan saling bersaing.
Umumnya perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang melaksanakan konsep pemasaran yang berorientasi
kepada konsumen, karena perusahaan inilah yang mampu menguasai pasar dalam jangka panjang. Dalam pandangan
konsep pemasaran, tujuan perusahaan dicapai melalui kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen diperoleh setelah
kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu. Dengan demikian ada 4
(empat) unsur pokok dalam konsep pemasaran, yaitu orientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen, kepuasan
konsumen, kegiatan pemasaran yang terpadu dan tujuan perusahaan. Omah Sablon merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang produksi sablon. Omah Sablon berdiri pada tahun 2014 yang beralamat di Perum Ungaran Baru
Rt. 2 Rw. 13 Leyangan Ungaran Timur Kab. Semarang. Omah Sablon memiliki jumlah karyawan 3 orang. Dalam proses
produksi Omah Sablon masih menggunakan cara manual dan melibatkan orang. Omah Sablon memiliki beberapa bagian
atau departemen, yaitu departemen desain, departemen afdruklayar, dan departemen produksi. Sebagai perusahaan
yang bergerak dibidang sablon, Omah Sablon harus lebih kreatif dalam merancang dan memutuskan misi bisnis dan
strategi pemasaran yang akan diterapkan di lapangan untuk dapat mengantisipasi berbagai macam perubahan yang
akan terjadi. Sehingga perusahaan dapat terus bersaing dan bergerak searah dengan keinginan konsumen, karena pada
dasarnya fungsi perusahaan adalah memproduksi barang dan jasa yang dapat diterima konsumen sekaligus dapat
memenuhi keinginan konsumen. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh hasil penjualan sesuai keinginan perusahaan
dan untuk mencapainya maka perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran terhadap produk dan jasa yang
dihasilkan.
Jumlah penjualan yang belum ditetapkan mengakibatkan hasil yang diperoleh perusahaan belum mencapai target
sesuai keinginan perusahaan, hal tersebut disebabkan karena proses produksi atau pemesanan dari konsumen omah
sablon terjadi karena musiman. Data pada tahun 2018 ditampilkan sebagai perbandingan penjualan Omah Sablon
tahun 2018 dan 2019. Berikut adalah Gambar 1.1 data pemasaran pada omah sablon selama tahun 2018.
40
35
30
25
20
36.4
15 29.5
10 20.3 23 22.1 22 20.5 19.5 21 23
15 17
5
0
Juta
Jika dilihat berdasarkan pada gambar 1.1 data penjualan selama tahun 2018 pada Omah Sablon cenderung tidak stabil
dan beberapa kali mengalami penurunan penjualan. Pada bulan Januari hingga bulan Mei, total penjualan mengalami
kenaikan tetapi tidak terlalu signifikan. Omah Sablon sebagai pelaku usaha sablon saat ini belum memiliki strategi
pemasaran yang cukup jelas guna menghadapi persaingan pasar, sehingga dalam hal ini diperlukan penelitian untuk
mengusulkan strategi pemasaran baru yang berasarkan kondisi perusahaan. Berikut merupakan data penjualan omah
sablon pada 6 bulan pertama di tahun 2019, dari gambar 1.2 dibawah ini terlihat omah sablon belum mencapai target
yang diinginkan perusahaan yaitu sejumlah 45 juta per bulan.
Juta
Pada bulan pertama di tahun 2019 penjualan produk dari rumah sablon mencapai angka 18 juta, kebijakan tersebut
masih jauh dibawah target perusahaan yang menginginkan angka 45 juta/bulan, jauhnya target yang diinginkan pada
bulan januari terjadi dikarenakan Pengeluaran yang dilakukan saat musim libur natal dan tahun baru yang terjadi pada
akhir tahun 2018 dan awal 2019. Faktor tersebut akan berdampak pada daya beli masyarakat.pada bulan Januari 2019.
Dalam penjualan selama enam bulan pertama di tahun 2019, bulan Februari mendapatkan hasil
penjualan paling sedikit yaitu sejumlah 16.5 juta. Hasil penjualan yang terbilang sedikit ditengarai berbagai macam faktor
yang salah satunya merupakan faktor cuaca, faktor ini sedikit banyak mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap
kaos yang juga berimbas pada usaha Omah Sablon.
Pada bulan Maret daya beli masyarakat untuk kaos sablon meningkat dibandingkan dua bulan awal di awal tahun 2019,
jumlah penjualan tersebut mengalami peningkatan 4,2 juta dari bulan Januari dan 5,7 juta dari bulan Februari. Jumlah
penjualan bulan Maret yang mencapai angka 22,2 juta menunjukkan hal yang positif terhadap daya beli masyarakat yang
mulai meningkat pada bulan Maret.
Adanya pemilihan umum yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 membawakan rejeki bagi sebagian usaha kecil
menengah maupun usaha besar yang ada di Indonesia, hal tersebut juga dirasakan pada usaha Omah Sablon yang
mendapat order yang lumayan banyak dari calon anggota dewan dan juga calon presiden dan wakil presiden yang maju
pada kontestasi pemilihan umum 2019. Dengan adanya demokrasi pesta di Indonesia Omah Sablon pada bulan April
2019 mendapatkan angka penjualan sebesar 38.4 juta atau yang tertinggi pada rasio Januari – Juni.
Pada musim ajaran baru 2019 Omah Sablon selain mendapat pesanan kaos dari perorangan atau
komunitas, Omah Sablon juga mendapatkan pesanan kaos olah raga dari sekolah-sekolah mulai dari jenjang TK-
SMA. Dengan adanya hal tersebut omah sablon mendapatkan total penjualan selam bula Mei sejumlah 37 juta
atau penjualan terbanyak ke-2 setelah bulan April.
Setelah terjadinya angka penjualan yang tinggi pada bualn April dan Mei, pada bulan Juni angka penjualan yang
diperoleh Omah Sablon sejumlah 21 juta. Hal tersebut kemungkinan terjadi dikarenakan kebutuhan yang habis dialami
masyarakat tinggi, biaya untuk pendaftaran dan perlengkapan sekolah pada tahun ajaran baru bisa menjadi salah satu
kebutuhan yang terjadi.
1 Analisis Jurnal Teknologi dan Hany Persaingan bisnis SWOT dan QSPM Berdasarkan
WS strategis dalam
adalah
sumber daya
manusia
sebuah.
2 Analisa Jurnal Rekayasa Anas Belum banyak SWOT DAN QSPM Berdasarkan
ve peningkatan mengajukan
(QSPM) mitra
Studi patungan
Proyek bantuan
dana dari
CSR
perusahaan
Bandung) promosi
baru.
KERJA KERAS Tropika, 4 (1) Januari saya HM jumlah konsumen nkan mutu
Dalam 2015, hlmn. 60 – 67 pada penjualan produk dan
Menentuk udang beku menjaga
Pemasara merupakan
Nusa
Aurora
Tarakan,
Kalimanta
n Utara
Sambal mengatasi
Noesantar kelemahan
6 Strategi Bisnis Jurnal Binus Seri Sering terjadi KERJA KERAS, Agung Perusahaan
Bisnis CV Ulasan vol. 6 No. 3 Nurmala, pembengkakan Strategi dan QSPM harus
n perlu pelanggan
yang lebih
baik.
3. METODE PENELITIAN
2 Dapat digunakan untuk ukuran organisasi Menekankan pada stu kekuatan atau elemen
3 Dapat digunakan oleh diri sendiri Suatu kekuatan tidak selalu menjadi kekuatan
kompetitif.
A. Mengajukan Teoritis
Permasalahan :
Persaingan yang erat serta selera konsumen yang terus berkembang membuat omah sablon
memandang pemasaran sebagai sesuatu yang mewah. Promosi yang terus dilakukan masih belum
menjangkau seluruh kalangan.
Supaya bisa menjangkau seluruh kalangan maka diperlukan analisis menggunakan metode SWOT,
Grand Strategi dan metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Sehingga dapat
mengetahui strategi pemasaran yang diperlukan omah sablon.
wawancara
Identifikasi faktor lingkungan eksternal yang berpengaruh pada hirarki diagram
Perancangan perusahaan yang mengatur bobot prioritas
Penyebaran kuisioner analisis SWOT dan anggota dari faktor SWOT
Perhitungan rata-rata geometris faktor SWOT dan anggota SWOT Strategi
pelatihan yang termasuk ke dalam faktor SWOT matriks Perhitungan
Grand Strategy
Penyebaran kuisioner QSPM
Tahapan keputusan perhitungan nilai tingkat evaluasi keseluruhan tertinggi untuk menentukan strategi
yang menjadi prioritas menggunakan QSPM
Matriks grand strategy digunakan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat bagi Omah Sablon. IFE dan EFE
merupakan dasar untuk mengetahui strategi pemasaran. Dari hasil Matriks tersebut terbentuk pola pada diagram
grand strategy sebagai berikut :
Dapat diartikan bahwa strategi pemasaran yang paling sesuai untuk digunakan oleh perusahaan guna meningkatkan
hasil penjualan produksi Omah Sablon ialah bentuk strategi penetrasi pasar dengan skor 14,24 atau yang tertinggi.
Strategi penetrasi pasar ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk melalui upaya pemasaran produk yang
lebih gencar. Strategi ini memiliki karakter agresif dimana perusahaan berada pada posisi yang baik untuk
menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal, menghindari ancaman eksternal dan mengatasi
kelemahan internal. Berikut alternatif strategi yang dihasilkan dari metode SWOT dan disesuaikan dengan rumusan
strategi yang paling menarik dari matriks Grand Strategy yaitu upaya penetrasi pasar, Berikut Merupakan strategi
pemasaran terbaik :
1. Mengadakan program pemasaran dengan system canvassing dan juga system online dipusat
keramaian kota semarang dan kabupaten semarang
2. Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mendukung proses penjualan perusahaan
3. Memberikan pelayanan yang cepat dan mudah serta menambah varian produk
4. Membuat brand atau poduk sendiri yang menjadi hak milik persahaan
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Faktor kekuatan internal pada Omah Sablon berperan menjaga mutu produk, membuat lingkungan kerja
yang mendukung terciptanya tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman serta memiliki saluran
distribusi produk.
2. Faktor kelemahan internal pada Omah Sablon adalah keterbatasan modal, memiliki peralatan produksi yang
masih sederhana, tenaga penjualan yang belum berpengalaman serta promosi yang belum maksimal.
3. Faktor peluang eksternal Omaha Sablon adalah wilayah pasar Kota dan Kabupaten Semarang yang belum
tergarap secara menyeluruh, berkembangnya jumlah perumahan di wilayah Kota dan Kabupaten Semarang
Faktor ancaman eksternal Omah Sablon yaitu persaingan yang ketat dari sablon serta produksi yang masih
bersifat musiman.
4. Perusahaan Omah Sablon berada pada posisi persaingan bisnis yang agresif, yang memiliki arti bahwa
perusahaan dapat dengan baik menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang
eksternal, serta mengatasi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. karena itu
mengatur penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk yang layak dan bisa
digunakan oleh perusahaan Omah Sablon.
REFERENSI
[1] Caroline, Lahindah dan Laura, Analisa dan Usulan Strategi Pemasaran Dengan Metode Analisis SWOT
(Studi Kasus Pada UMKM Pakan Ikan Waringin Bandung),Jurnal Manajemen Indonesia, 2017, Jil. 17 –
No.2.
[2] Gila, L. Richard,Era Baru Manajemen, Edisi 9, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2010
[3] FR David,Strategi Manajemen: Konsep, Edisi ketujuh, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2004.
[4] David, Fred R.,Strategi Manajemen, Buku 1, Edisi kesepuluh Jakarta : Salemba Empat, 2006.
[7] Febrianti, Oei Venny., Marcellia Susan, Usulan Alternatif Strategi PT. X MenggunakanMatriks Perencanaan
Strategis Kuantitatif(QSPM).E-Jurnal Lulusan Unpar. 2014,Jilid 1
[8] Fred R.David,Strategi manajemen.Salemba Empat Jakarta, 2009.
[9] Fretes, RA, Santoso, PB, Soenoko, R. dan Astuti, M, Perencanaan Strategi dan Pengembangan Industri
Pariwisata dengan Menggunakan Metode SWOT dan QSPM (Studi Kasus Keitimur Selatan Kota Ambon),Jurnal
Rekayasa Mesin, 4(2), 2013, 109-118.
[10] Kotler, Philip., Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia jilid satu. Jakarta : Prentice Hall, 1997.
[11] Kotler, Philip; Amstrong, Gary,Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2008.
[12] Listyawan Ardi Nugraha,Pengaruh Modal Usaha, Tingkat Pendidikan, dan Sikap Kewirausahaan terhadap
Pendapatan Usaha Pengusaha Industri Kerajinan Perak Di Desa Sodo Kecamatan Paliyan Kabupaten
Gunung Kidul.Universitas Negeri Yogyakarta, 2011.
[13] Mujahid, A., Emelda, M., & Widada, D., Analisa Strategi Pemasaran Menggunakan MetodeMatrik Perencanaan
Strategis Kuantitatif(QSPM) Studi Kasus : KalimantanProyek.Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 2018, Volume 7
No 2.
[14] Pearce Robinson,Manajemen Strategis,Jakarta Barat, Binarupa Aksara, 1997.
[15] Rahmayati, Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Udang Beku PT. Mustika Mina Nusa
Aurora Tarakan, Kalimantan Utara. Jurnal Galung Tropika, 2015, 4 (1) 60 – 67.
[16] Rangkuti, Freddy,Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integratet Marketing Communication.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009.
[17] H. Setyorini, M. Effendi,& I. Santoso, Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM
(Studi Kasus : Restoran WS Soekarno Hatta Malang). Jurnal Teknologi dan Manajemen Argoindustri5(1), 2016,
46 – 53.
[18] Stanton, William J.,Dasar-dasar Pemasaran. 8thEdisi. Mc Graw Hill, 1984.
[19] Sugianto, CA., Hangdiyanto, C.,Perumusan Strategi Pemasaran Menggunakan Metode QSPM PADA Bisnis
Sambal Noesantara, Jurnal Manajemen dan Start-up Bisnis 2017, Volume 2, nomor 1.
[20] Sumarni, Murti dan Jhon Soeprihanto,Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan),Edisi ke 5.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2010.
[21] Tjiptono, Fandy,Strategi Pemasaran, Edisi 3, ANDI:Yogyakarta, 2008.
[22] Tull & K. Tjiptono,Peranan Bauran Pemasaran (Bauran Pemasaran) Terhadap Peningkatan Penjualan
(Sebuah Kajian Terhadap Bisnis Restoran),Semarang : Unnes, 1997.