3865-Article Text-9839-1-10-20211016
3865-Article Text-9839-1-10-20211016
Abstrak, Industri konveksi sablon kaos salah satu industri kecil dan menengah yang lumayan populer di
Indonesia. Konveksi ialah proses mengubah kain, yang merupakan bahan setengah jadi menjadi pakaian siap
pakai (benda jadi). Konveksi sablon kaos di Turen adalah 35 Screen Printing. 35 Screen Printing merupakan home
industry yang bergerak daIam bidang konveksi sablon. Industri rumahan ini dibentuk pada tahun 2017 yang
berlokasi di Dusun Trimo, Desa Sawahan, Kecamatan Turen, Malang, Jawa Timur. Adapun produk yang
dihasilkan oleh home industry 35 Screen Printing selain produk utama berupa kaos adalah, masker, hoodie, tas
spunbond, dll. Fenomena yang terjadi pada home industry 35 Screen Printing di Turen Kabupaten Malang, adalah
masih menggunakan profitabilitas atau hanya mengandalkan perspektif keuangan tanpa meIihat pada indikator
lainnya seperti individu karyawan. Perumusan strategi dimulai dengan analisa kondisi kekinian perusahaan
menggunakan analisis SWOT. Selanjutnya analisa matriks TOWS dilakukan untuk menghasilkan strategi.
Rumusan strategi tersebut selanjutnya dipetakan ke dalam 4 perspektif Balanced Scorecard. Perancangan sistem
pengukuran kinerja dengan penyusunan indikator strateginya yang dianggap penting untuk melihat capaian
tujuan-tujuan home industry disusun kedalam Key Performance Indicators (KPI). Hasil dari penelitian ini
memperlihatkan bahwa Home Industri 35 Screen Printing Turen berada pada kuadran III dengan kata lain, kondisi
internal Home Industri 35 Screen Printing Turen masih buruk dan belum bisa mengambil peluang eksternal yang
ada. Berdasarkan kondisi tersebut dirumuskan 12 sasaran strategis dimana 2 terpetakan pada perspektif keuangan,
dua pada perspektif pelanggan, 5 pada perspektif internal bisnis, dan 3 pada perspektif learning & growth.
Sementara itu, untuk pengukuran kinerja diperoleh 27 Key Performance Indicators (KPI).
Kata kunci : Konveksi Penyablonan Kaos, Sistem Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard
120
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
Fenomena yang terjadi pada home dapat dilihat dari kinerja organisasi home
industry 35 Screen Printing di Turen industry secara keseluruhan, baik aspek
Kabupaten Malang, adalah home industry finansial maupun non finansial. Akan tetapi,
mereka masih menggunakan profitabilitas atau saat ini Home Industry 35 Screen Printing
hanya mengandalkan perspektif keuangan masih fokus pada aspek finansial saja.
tanpa melihat pada indikator lainnya seperti Padahal jika dilaksanakan sebuah analisis
individu karyawan, produktivitas karyawan, yang lebih dalam, ketercapaian aspek
kepuasan pelanggan dan pengembalian assets. finansial bisa dicapai jika aspek lain seperti
Kondisi ini menyebabkan perspektif non proses bisnis dan sumber daya manusia juga
keuangan dilupakan, padahal dalam diperhatikan lebih mendalam. Dikarenakan
menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kondisi tersebut, Home Industry 35 Screen
kompleks seperti saat ini, pengukuran kinerja Printing membutuhkan perumusan strategi
yang hanya berdasarkan pada tolak ukur untuk mengetahui langkah perbaikan yang
laporan keuangan saja sudah tidak lagi tepat dalam perancangan sistem pengukuran
memadai untuk menjadi penentu kinerja home kinerja Home Industry 35 Screen Printing.
industry karena mempunyai banyak kelemahan,
antara lain: Perumusan strategi dapat dilakukan
1. Pemakaian yang hanya memakai kinerja dengan menggunakan anaIisis SWOT. Analisis
keuangan sebagai satu-satunya penentu SWOT merupakan metode identifikasi
kinerja perusahaan bisa mendorong pemilik berbagai faktor secara sistematis untuk
home industry untuk mengambil tindakan merumuskan strategi perusahaan yang
jangka pendek dengan mengorbankan didasarkan pada logika untuk memaksimalkan
kepentingan jangka panjangnya. Misalnya, kekuatan (strength) dan peluang (opportunity),
untuk menaikkan profit (keuntungan) atau namun secara bersamaan dapat meminimalkan
ROI, seorang pemilik home industry bisa kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
saja mengurangi komitmennya terhadap Agar sebuah strategi yang direncanakan dapat
pengembangan atau pelatihan bagi berjalan sesuai ekspektasi, maka dibutuhkan
karyawan, termasuk investasi-investasi suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan.
dalam sistem dan teknologi untuk Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
kepentingan perusahaan masa depan. Dalam merumuskan manajemen kinerja adalah
jangka pendek kinerja keuangan bisa Balanced Scorecard (BSC). Balanced
meningkat, tetapi dalam jangka panjang Scorecard merupakan metode yang digunakan
kinerja keuangan dapat menurun. untuk mengukur suatu kinerja perusahaan
2. Diabaikannya aspek pengukuran dengan menerjemahkan visi dan misi strategi
nonfinansial dan intangible asset pada perusahaan kedalam 4 perspektif yaitu
umumnya, baik dari sumber internal perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
maupun eksternal akan tetapi dapat perspektif proses bisnis internal dan perspektif
memberikan suatu pandangan yang keliru proses pembelajaran dan pertumbuhan. Alasan
bagi manajer mengenai perusahaan di masa penggunaan BSC dikarenakan sejauh ini home
sekarang terlebih lagi di masa datang. industry 35 Screen Printing belum memiliki
3. Kinerja keuangan yang hanya bertumpu sistem pengukuran kinerja yang memadai,
pada kinerja masa lalu tanpa memikirkan sehingga diharapkan hasil dari Balanced
masa yang akan datang dapat membuat Scorecard dari penelitian ini dapat dijadikan
home industry kurang mampu untuk pertimbangan pengukuran kinerja home
sepenuhnya menuntun home industry ke industry 35 screen printing. Sebagai alat
arah tujuan yang diinginkan. Dalam pengukuran kinerja, tercapainya kinerja pada
mendapatkan Project, Home Industry 35 Balanced Scorecard dihitung berdasarkan Key
Screen Printing bersaing dengan perusahaan Performance Indicator (KPI). Diharapkan
konveksi lain yang mulai bermunculan. dengan dilakukannya penelitian ini, maka dapat
Supaya dapat berkompetisi dengan pesaing, dihasilkan sistem pengukuran kinerja di home
Home Industry 35 Screen Printing harus industry 35 screen printing yang relevan dan
memahami kondisi terkini agar dapat komprehensif dengan menggunakan metode
merumuskan strategi yang tepat untuk Balanced Scorecard sehingga home industry 35
mencapai tujuan. Ketercapaian tujuan ini screen printing dapat bersaing dan bertahan di
121
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
kondisi pandemi covid 19 saat ini. Dengan memperhatikan kondisi dan fakta yang ada
demikian, penelitian ini bertujuan untuk pada home industry 35 screen printing
merumuskan sistem pengukuran kinerja yang Fakta-fakta diperoleh melalui wawancara
relevan untuk Home Industri 35 Screen dan observasi dengan pihak terkait, seperti
Printing yang selaras dengan visi, misi serta pekerja, pelanggan dan pemiIik home
fungsi Home Industri 35 Screen Printing. industry 35 screen printing. Setelah SWOT
tersusun, dilakukan pembobotan pada
METODE masing-masing elemen SWOT. Hasil dari
Penelitian ini merupakan penelitian pembobotan nantinya akan digunakan
kuantitatif yakni mengimplementasikan sebagai input daIam penyusunan kuadran
variable balanced scorecard untuk peningkatan matriks SWOT. Dari kuadran matriks
sistem pengukuran kinerja di Home Industri 35 SWOT ini nantinya akan diketahui posisi
Screen Printing. Berikut cara bagaimana home industry 35 screen printing saat ini
penelitian ini dilakukan : berdasarkan pembagian kuadran daIam
a. Studi Pendahuluan SWOT.
Studi pendahuluan terdiri dari studi Langkah selanjutnya adalah penyusunan
lapangan home industry 35 screen printing matriks TOWS. Matriks TOWS berisi
dan studi literatur terkait. Pada studi alternatif-alternatif strategi yang
lapangan akan diIihat mengenai kondisi dirumuskan berdasarkan analisis SWOT.
terkini home industry 35 screen printing. Analisa ini dilakukan dengan cara
Studi lapangan dilakukan dengan mengkombinasikan elemen internal dan
wawancara dan observasi dengan pihak elemen eksternal. Terdapat 4 kombinasi
terkait yaitu home industry tersebut. Tujuan yang diperoleh dari matriks TOWS, yakni
wawancara dan observasi adalah untuk SO, WO, ST, dan WT. Setelah itu
mendapatkan strength, weakness, dilanjutkan dengan melakukan mapping
opportunity dan threat pada home industry strategi bisnis yang telah terbentuk
35 screen printing. Sedangkan untuk studi menggunakan baIanced scorecard.
literatur, peneliti mencari referensi terkait Pembuatan strategy map balanced
dengan analisis SWOT, matriks TOWS, dan scorecard dibagi dalam empat perspektif
Balanced Scorecard baik berupa buku, baIanced scorecard dengan
artikel ilmiah, ataupun jurnal. Tidak hanya memperlihatkan hubungan sebab akibat dari
itu, studi literatur terkait dengan home masing-masing perspektif tersebut. Sasaran
industry konveksi sablon kaos juga dikaji strategis yang telah dihasilkan merupakan
untuk mengetahui karakteristiknya. gabungan beberapa alternatif strategi yang
Pengkajian studi literatur juga bertujuan diperoleh dari matriks TOWS yang
untuk menentukan konsep dan teori yang memiliki fokus yang sama.
relevan untuk digunakan dalam Kemudian menentukan KPI untuk
penyelesaian permasalahan. masing-masing strategi yang telah
terbentuk. KPI tersebut akan menjadi
b. Identifikasi Visi, Misi, dan Strategi ukuran dari kinerja Home Industry 35
Setelah dilakukan studi lapangan dan Screen Printing. Untuk mengetahui nilai
studi literatur, selanjutnya dilakukan dari keseluruhan kinerja Home Industry 35
pengkajian terhadap visi, misi, dan struktur Screen Printing, maka perlu dilakukan
organisasi home industry 35 screen printing. pembobotan KPI untuk menentukan KPI
Pengkajian ini dilakukan agar dapat mana yang lebih penting dibandingkan KPI
memberikan suatu gambaran dasar dalam lainnya. Pembobotan KPI ini akan
sebuah perumusan sistem pengukuran dilakukan dengan metode Analytic
kinerja yang akan dikerjakan. Hierarchy Process (AHP). Penilaian dalam
kuisioner AHP untuk membobotkan KPI
c. Penyusunan Sistem Pengukuran Kinerja akan diberikan kepada pemilik Home
Penyusunan sistem pengukuran kinerja Industry 35 Screen printing. Kuisioner AHP
terdiri dari beberapa langkah. Langkah ini kemudian diolah menggunakan bantuan
pertama adalah melakukan penyusunan software Expert Choice. Pada bagian ini
SWOT yang dilakukan oleh peneliti dengan tidak hanya item KPI saja yang ditentukan
122
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
tetapi juga disertai keterangan cara penyampaian layanan di lapangan, seperti
mengukurnya. Hal ini bertujuan untuk pengalaman kerja dan kendala yang pernah
memudahkan dalam proses pengukuran dialami oleh pelanggan di saat memesan
kinerja nantinya. kaos di tempat tersebut. Semua elemen
Langkah selanjutnya adalah membuat SWOT dikelompokkan dalam 4 kategori
usulan rencana capaian KPI, Rencana sesuai perspektif balanced scorecard yaitu
capaian KPI ini disusun berdasarkan finansial, pelanggan, internal proses,dan
pembobotan sasaran strategis dan KPI yang pembelajaran dan pertumbuhan. Semua
telah disusun sebelumnya,tujuan dari usulan elemen SWOT kemudian dibobotkan untuk
rencana capaian KPI ini agar nantinya home mendapatkan nilai EFAS dan IFAS yang
industry 35 Screen Printing dapat Stay On nantinya diploting dalam kuadran SWOT.
the Track dengan rencana yang telah dibuat Hasil analisis SWOT dan pembobotan
dan dapat survive di pandemi covid 19 ini. elemen SWOT ditampilkan pada Tabel 1.
124
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
Penerapan teknologi atau metode yang dapat meningkatkan
O8 0.152 4 0.608
kualitas dan kuantitas pekerjaan
O9 Peningkatan efisiensi dalam pembuatan sebuah project 0.158 4 0.632
Adanya peluang untuk memiliki keahlian pada masing-masing
O10 0.057 3 0.171
bidang
Total 1 3.75
Threat Bobot Score TotaI
T1 Kurangnya sumber dana untuk Home Industry 0.057 2 0.114
T2 Kenaikan harga bahan kaos dari suppIier sewaktu - waktu 0.056 3 0.168
Terjadinya penundaan atau tidak terbayarnya pembayaran oleh
T3 0.166 4 0.664
pelanggan
T4 Berkurangnya project dari pelanggan lama 0.109 3 0.327
T5 Adanya pesaing yang menawarkan harga lebih murah 0.086 2 0.172
T6 Munculnya home industy penyablonan kaos baru 0.024 2 0.048
Kurang bisa menghandle permintaan perubahan desain dari
T7 0.054 3 0.162
pelanggan
T8 Tidak berjalannya sistem kontrol keuangan dan pekerjaan 0.304 4 1.216
T9 Pengembangan potensi diri pekerja dari kompetitor 0.144 3 0.432
Total 1 3.303
NiIai EFAS 0.447
(Sumber : Pengolahan data software Expert Choice)
Strategi W-O
W1, W2, O1 Menerapkan sistem kontrol keuangan berbasis teknologi
Mengikutsertakan pekerja dalam seminar dan pelatihan
W3, W6, W11, O10
seputar penyablonan kaos
125
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
Meningkatkan frekuensi komunikasi dengan pelanggan
W4, O5
mengenai progress Project
Mendeskripsikan tugas dan tanggung jawab tiap pekerja pada
W5, W8, O9
setiap project
W5, W8, W10, O3, O8, O9 Menerapkan metode pengendalian manajemen produksi
W7, O7 Menerapkan metode manajemen inventory
Optimalisasi keuntungan melalui kerjasama dengan mitra
W9, O2, O6
kerja potensial
Merancang kerjasama dan diskusi berlanjut dengan Home
W9, O4, O6
Industry penyablonan dan Pembuatan kaos
Melakukan rekrutmen pekerja yang sesuai dengan kompetensi
W10, O9
yang dibutuhkan Home Industry
Pemberian reward kepada pekerja dengan kinerja yang baik dan
W11, O10
memberikan sanksi kepada pekerja dengan kinerja buruk
(Sumber : Wawancara dan diskusi dengan pemilik Home Industry 35 Screen Printing)
Pada tabel matriks ini, terdapat kelompok D. Penyusunan Sasaran Strategis dan KPI
alternatif strategi yakni strategi W-O. Sasaran strategis disusun berdasarkan
Strategi - Strategi yang disusun merupakan visi, misi, dan hasil analisis kondisi
jawaban dari kombinasi elemen Weakness eksisting Home Industry 35 Screen Printing.
dan Opportunity. Terdapat 10 alternatif Sasaran strategis yang terbentuk
strategi W-O yang terdiri dari : ditampilkan pada TabeI 3. Setelah tersusun
• Menerapkan sistem kontrol keuangan sasaran strategis, selanjutnya sasaran
berbasis teknologi. strategis tersebut dipetakan kedaIam 4
• Mengikutsertakan pekerja dalam perspektif balanced scorecard. Tahap
seminar dan pelatihan seputar selanjutnya adalah menghubungkan strategi
penyablonan kaos, yang ada, baik antar perspektif maupun
• Meningkatkan frekuensi komunikasi perspektif yang sama. Hasil pemetaan
dengan pelanggan mengenai progress ditampilkan pada Gambar 2.
Project. Berdasarkan kerangka kerja balanced
• Mendeskripsikan tugas dan tanggung scorecard, evaluasi kinerja ditentukan dari
jawab tiap pekerja pada setiap project. capaian masing-masing sasaran strategis.
• Menerapkan metode pengendaIian Capaian sasaran strategis dapat diketahui
manajemen produksi, dari nilai key performance indicator (KPI)
• Menerapkan metode manajemen pada masing-masing sasaran strategis. KPI
inventory. merupakan indikator atau ukuran
• Optimalisasi keuntungan melalui pencapaian strategi. Penyusunan KPI dirasa
kerjasama dengan mitra kerja potensial. sangat penting karena sebuah sasaran
• Merancang kerjasama dan diskusi strategis yang telah terbentuk harus selalu
berlanjut dengan Home Industry dipantau dan diukur pencapaiannya. Setelah
penyablonan dan Pembuatan kaos. terbentuk KPI, diperlukan inisiatif strategi
• Melakukan rekrutmen pekerja yang yang merupakan inisiatif-inisiatif bersifat
sesuai dengan kompetensi yang strategis yang disusun dan perlu
dibutuhkan Home Industry. dilaksanakan untuk mencapai target.
• Pemberian reward kepada pekerja home
industry dengan kinerja yang baik dan
memberikan sanksi kepada pekerja yang
melakukan kinerjanya dengan buruk.
127
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
Pada Gambar 2 tersebut merupakan hasil Selanjutnya dilakukan pembobotan
pemetaan dengan menghubungkan strategi perspektif dalam balanced Scorecard. Dari
yang ada baik antar perspektif maupun empat perspektif yang ada, akan diketahui
perspektif yang sama. perspektif mana yang lebih dipentingkan.
Pembobotan perspektif, sasaran strategis
E. Pembobotan Sasaran Strategis dan KPI dan KPI dilakukan karena evaluasi kinerja
Untuk mengetahui tingkat kepentingan dilakukan pada semua pencapaian KPI,
masing-masing sasaran strategis tersebut, namun masing-masing KPI dianggap
maka dilakukan pembobotan dengan kaidah memiliki tingkat kepentingan yang berbeda.
perbandingan berpasangan AHP dengan Oleh karena itu, output dari pembobotan ini
bantuan software Expert Choice. Semakin akan menjadi bobot dan niIai pengali pada
tinggi tingkat kepentingan sasaran strategis, sistem pengukuran kinerja nantinya.
semakin tinggi pula bobot yang diberikan. Setelah melakukan pembobotan sasaran
Sasaran strategis yang dipentingkan strategis dan KPI selanjutnya yang
merupakan sasaran strategis yang dilakukan adalah membuat rencana capaian
berhubungan langsung dengan tugas dan KPI. Rencana capaian KPI ini disusun
fungsi Home Industry 35 Screen Printing berdasarkan pembobotan sasaran strategis
yang akan memberikan efek yang besar bagi dan KPI yang telah disusun di tabel 4.
Home Industry 35 Screen Printing secara Usulan ini bertujuan agar nantinya Home
keseluruhan. Industry 35 Screen Printing dapat
Pembobotan juga dilakukan pada KPI mengimplementasikan KPI yang telah
dari sasaran strategis. Jika dalam satu terbentuk sebelumnya dan juga agar home
sasaran strategis terdapat lebih dari satu industry tidak lost track dalam menjalankan
KPI, maka perIu dilakukan pembobotan KPI-nya. Hasil pembobotan pada perspektif
untuk mengetahui KPI yang lebih Balanced Scorecard, sasaran strategis, KPI,
dipentingkan daripada KPI lainnya. dan usulan rancangan KPI ditampilkan pada
Tabel 4, 5 dan 6.
Tabel 4. Rekapitulasi hasil pembobotan perspektif BSC, sasaran strategis dan KPI Home Industry
35 Screen Printing
Prioritas
Perspektif
Perspektif Sasaran strategis Prioritas Bobot
BSC
BSC
Peningkatan kontrol
0.833 0.244
sistem keuangan
Keuangan 0.293
Optimalisasi
0.167 0.049
keuntungan
Peningkatan akuisi
0.143 0.059
pelanggan
Pelanggan 0.415
Peningkatan layanan
0.857 0.356
kepada pelanggan
Peningkatan kualitas
dan efisiensi
0.095 0.018
pembuatan dan
penyablonan kaos
Bisnis Optimalisasi kuantitas
0.185
Internal pengadaan bahan
0.191 0.035
baku dan peralatan
Menjaga hubungan
baik dengan mitra 0.211 0.039
kerja
Optimalisasi
0.315 0.058
pengendalian
128
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
manajemen Produksi
Optimalisasi
kesesuaian rancangan 0.187 0.035
project
Peningkatan kualitas
dan 0.382 0.041
kuantitas SDM
Learning
0.107 Optimalisasi
and Growth 0.066 0.007
perangkat lunak
Peningkatan sense of
0.551 0.059
belonging
Tabel 5. Lanjutan tabel 4 Rekapitulasi hasil pembobotan perspektif BSC, sasaran strategis dan KPI
Home Industry 35 Screen Printing
129
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
kaos dengan perjanjian
yang telah disepakati
% Kesesuaian jumlah
dan keahlian yang Perhitungan dengan (Realisasi pekerja di tiap tahapan /
0.359 0.014
dibutuhkan Rencana pekerja di tiap tahapan) 100%
pada tiap tahapan
Schedule Performance Perbandingan antara Budget Cost for Work Performance
0.517 0.020
Index (BCWP) dengan Budgeted Cost for Scheduled (ACWP)
Jumlah mitra kerja
0.200 0.012
yang bekerjasama Jumlah kerjasama dengan mitra kerja selama periode tertentu.
Jumlah kontrak mitra Perhitungan selisih mitra kerja periode lalu dengan periode
kerja yang sekarang 0.800 0.047
diperpanjang
Tingkat Kesesuaian
Terdapat 3 kemungkinan yaitu spesifikasi bertambah,
rancangan dengan
berkurang, berubah. Kemudian dapat dilakukan perhitungan 1 0.035
desain yang
(hasil kesepakatan / rancangan awal) 100%
disepakati
JumIah SDM yang
Jumlah SDM yang mengikuti pelatihan 0.104 0.004
mengikuti pelatihan
Data utama yang digunakan adalah rencana dan realisasi
% Pemenuhan jumlah struktur organisasi. Perhitungan dilakukan dengan (Realisasi
0.547 0.022
SDM yang dibutuhkan SDM dalam struktur organisasi / Rancangan SDM struktur
organisasi) 100%
Jumlah pekerja
Akumulasi jumlah pekerja dan karyawan yang keluar dan
karyawan masuk dan 0.059 0.002
masuk
keIuar
Peningkatan keahlian Akumulasi jumlah pekerja yang meningkat keahliannya
0.291 0.012
pekerja dalam periode tertentu
% Proses bisnis yang
menggunakan Perbandingan antara proses bisnis yang menggunakan
0.143 0.001
teknologi teknologi informasi dengan yang direncanakan
informasi
Tingkat kesuksesan Perbandingan antara teknologi informasi yang memberi
0.857 0.006
perangkat lunak dampak positif dengan yang tidak
Jumlah karyawan yang
Jumlah karyawan dan pekerja yang mengikuti acara internal
mengikuti kegiatan 0.167 0.010
pada waktu tertentu
internal
Survei dilakukan dengan pemberian skaIa 1 - 4 (1 = sangat
Indeks kepuasan tidak puas, 2 = tidak puas, 3 = puas, 4 = sangat puas),
0.833 0.049
karyawan pemberian bobot dilakukan pada 5 indikator yaitu tangibles,
reliabiIity, responsiveness, asurance, dan empathy
(Sumber: Soemohadiwidjojo, Arini T. (2017), kaidah perbandingan berpasangan AHP dan
Pengolahan data software Expert Choice)
Dari tabel 6 di atas bisa dilihat bahwa perspektif pelanggan dengan bobot 0,415 lalu
setiap tahun usulan rencana capaian KPI dilanjutkan dengan Perspektif Keuangan
berubah-ubah. Score diperoleh dari diskusi dengan bobot 0,293 lalu Perspektif Bisnis
dengan pemilik Home Industry 35 Screen Internal dengan bobot 0,185 dan yang terakhir
Printing menggunakan penomeran 1 sampai yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
5 (1. Strategi Sudah diterapkan, 2. Strategi dengan bobot 0,107
Sudah dilaksanakan, 3. Strategi sudah Sementara itu untuk hasil perumusan
dievaluasi, 4. Strategi Sudah Dikendalikan, Strategi menggunakan Analisis SWOT
5. Strategi sudah ditingkatkan). Usulan ini didapatkan bahwa plotting kuadran SWOT
bisa berubah sewaktu-waktu, mengingat Home industry 35 screen printing berada pada
kondisi pandemi saat ini masih belum kuadran III, dengan sasaran strategis sebanyak
terkendali dan pelaksanaan ppkm yang 12 yaitu :
masih berlanjut. • 2 pada perspektif keuangan (optimalisasi
keuntungan dan peningkatan kontrol
KESIMPULAN DAN SARAN sistem keuangan)
Kesimpulan • 2 pada perspektif customer (peningkatan
Dari penelitian ini dapat disimpuIkan layanan kepada pelanggan, peningkatan
bahwa rancangan sistem pengukuran kinerja akuisisi pelanggan)
berdasarkan kondisi eksisting Home Industry • 5 pada perspektif internal bisnis
35 Screen Printing dapat menaikkan daya saing (peningkatan kualitas penyablonan dan
dengan baik, untuk Perspektif Balanced pembuatan kaos, optimalisasi kesesuaian
Scorecard yang paling menonjol adalah rancangan project, optimalisasi
131
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
pengendalian manajemen produksi, In Seminar Nasional Informatika
optimasi kuantitas pengadaan bahan (SEMNASIF), Vol. 1, No. 4.
baku kaos dan peralatan penyablonan, Herlianingsih, E. 2018. Analisis Pengukuran
menjaga hubungan baik dengan mitra Strategik Kinerja Kepala Ruangan
kerja) Menggunakan Balanced Scorecard Di
• 3 pada perspektif learning & growth Unit Instalasi Diagnostik & Intervensi
(peningkatan kualitas dan kuantitas Kardiovaskuer RSUD Dr. Soetomo
SDM, optimalisasi perangkat lunak, dan Surabaya.
peningkatan sense of belonging). Hidayat, B. 2017. Pengukuran Kinerja dengan
BaIanced Scorecard pada Koperasi
Kemudian untuk Strategy maps yang Karyawan Tirta Mahakam di Bukuan.
terbentuk sesuai dengan strategy maps Kaplan Ekonomia, 6(2), 345-351.
dan Norton, dimana perspektif keuangan berada Jalal, Q. A., & Safitri, W. 2019. Analisis
pada posisi tertinggi, dilanjutkan dengan Kinerja Gudang Dengan Pendekatan
perspektif pelanggan, perspektif Bisnis Key Performance Indicator (KPI) dan
Internal, dan perspektif pembelajaran dan Analitycal Hierarchy Process (AHP).
pertumbuhan. Berdasarkan 12 sasaran strategis JurnaI Ilmiah Teknik Industri, 6(2).
yang ada, terbentuk Key Performance Jamil, M. 2019. Analisis Pengukuran Kinerja
Indicators (KPI) sebanyak 27 Poin. Dengan Pendekatan Balanced
Scorecard Pada PT Taman Wisata
Saran Candi Borobudur, Prambanan, dan
Berdasarkan kesimpulan, maka saran Ratu Boko. Doctoral dissertation.
yang dapat diberikan pada Home Industry 35 Universitas Mercu Buana, Yogyakarta.
Screen Printing sebagai berikut : Krisna, R. 2021. Balanced Scorecard Sebagai
• Home Industry 35 Screeen Printing dapat Pengukuran Kinerja Masa Depan
membuat template scorecard berdasarkan Suatu Organisasi. In Scenario
hasil pembobotan KPI, agar nantinya dapat (Seminar of SociaI Sciences
memudahkan dalam proses pengukuran Engineering and Humaniora), pp. 118-
kinerja pada Home Industry 35 Screen 126.
Printing Iimbu, W. P., & Sisdyani, E. A. 2016. Evaluasi
• Home Industry 35 Screen Printing dapat Kinerja Dinas Pendapatan Daerah
melakukan ujicoba pengukuran sistem Kota Denpasar Berbasis Balanced
kinerja berdasarkan KPI yang sudah Scorecard. E-Jurnal Akuntansi, 15(3),
dihasilkan, agar nantinya para karyawan 1682-1710.
dan pelanggan nyaman dalam memesan Pratiwi, U. 2016. Balanced scorecard dan
maupun bekerja, dan proses produksi manajemen strategik. Jurnal
sampai selesai produksi dapat terlaksana Manajemen dan Akuntansi, 11(2).
tanpa suatu halangan apapun. Sari, D. R., Windarto, A. P., Hartama, D., &
SoIikhun, S. 2018. Sistem Pendukung
DAFTAR PUSTAKA Keputusan untuk Rekomendasi
Devani, V. 2016. Pengukuran Kinerja Kelulusan Sidang Skripsi
Perusahaan dengan Menggunakan Menggunakan Metode AHP-TOPSIS.
Metode Balanced Scorecard. Jurnal Jurnal Teknologi dan Sistem
Sains, Teknologi dan Industri, 13(1), Komputer, 6(1), 1-6.
83-90. Sari, R. R. N. 2020. Implementasi Balanced
Hasriani, H., Nasruddin, N., & Hidayat, M. Scorecard Sebagai Tolok Ukur
2018. Analisis Kinerja STAI Al-Azhar Pengukuran Kinerja (Study Kasus
Gowa dengan Pendekatan Balanced Pada Mitra Produksi Sigaret ABC
Scorecard. Jurnal Mirai Management, Jombang). Jurnal Ekuivalensi, 5(2),
3(2), 18-35. 189-203.
Henderi, H., Rahayu, S., & Prasetyo, B. M. Sarjono, H., Pujadi, A., & Wong, H. W. 2010.
2015. Dashboard Information System Penerapan Metode Balanced
Berbasis Key Performance Indicator. Scorecard Sebagai Suatu Sistem
Pengukuran Kinerja pada PT Dritama
132
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
Brokerindo, Jakarta Timur. Binus (PDAM) Kota Kediri. DoctoraI
Business Review, 1(1), 139-154. dissertation. University of
SimboIon, F. 2015. Perbandingan Sistem Muhammadiyah, Malang.
Pengukuran Kinerja Perusahaan. VaIeri, R., & Wahyudi, T. 2021. Penerapan
Binus Business Review, 6(1), 91-100. Balanced Scorecard Pada UPTD
Soemohadiwidjojo, A. T. 2017. KPI untuk Puskesmas Mariana Banyuasin.
perusahaan jasa. Raih Asa Sukses. Doctoral dissertation. Sriwijaya
Subiyantoro, A. 2020. Analisa Balanced University.
Scorecard Sebagai Penilaian Kinerja Yana, Utami Arviani, Y. U. A. 2020. Analisis
Pada Rumah Sakit At-Tauroh Al Islami Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan
Sleman. Jurnal Optimal, 17(2), 109- Pendekatan Balanced Scorecard pada
124. Wihdatul Ummah Medical Center
Utomo, D. N. P. 2015. Analisis Kinerja Makassar. Doctoral dissertation.
Perusahaan Daerah Air Minum Universitas Hasanuddin.
133