PENGEMUDI KOMPETEN

WUJUDKAN
KAMSELTIBCAR
LALULINTAS
AKBP. HENDRO PURWOKO, SIK, MH

Direktorat Keamanan dan Keselamatan

KORLANTAS POLRI
 Kamtibmas

Kamseltibcar Lantas
PENTINGNYA KAMSELTIBCAR LALU LINTAS

01 URAT NADI KEHIDUPAN

SUATU MASY DPT HIDUP TUMBUH & BERKEMBANG
BILA ADA PRODUKTIVITAS. PRODUKTIVITAS
DIHASILKAN DARI AKTIVITAS. AKTIVITAS-AKTIVITAS
ITU MELALUI DAN DENGAN LALU LINTAS. MAKA LALU
LINTAS HARUS AMAN, SELAMAT, TERTIB DAN LANCAR

02 CERMIN BUDAYA BANGSA

MERUPAKAN REFLEKSI TINGKAT KEASADARAN
DAN TANGGUNG JAWAB SERTA DISIPLIN
MASYARAKAT SBG PENGGUNA JALAN AKAN
KAMSELTIBCAR DLM BERLALU LINTAS

03 CERMIN TINGKAT MODERNITAS

MENUNJUKKAN KEPEKAAN DAN KEPEDULIAN
MEMBANGUN LALU LINTAS YG AMAN, SELAMAT,
TERTIB, LANCAR SECARA PRIMA YG BERBASIS IT
 GANGGUAN KAMSELTIBCAR LALU LINTAS…?

KEMACETAN PELANGGARAN KECELAKAAN

Tersendat/terhentinya Tindakan bertentangan Peristiwa tdk di sengaja
arus lalin krn hambatan dgn uu lalin libatkan ran/tanpa
pemakai jln lain
akibatkan rugi
GAMBARAN KESELAMATAN BERDASARKAN JUMLAH KEJADIAN
2021-2022

Berdasarkan Kecelakaan Lalu Lintas 2,021 2,022 Selisih %

JUMLAH KEJADIAN (Kasus) 103,645 137,851 34,206 33.00%
KORBAN MD (orang) 25,266 27,531 2,265 8.96%
KORBAN LB (orang) 10,553 13,230 2,677 25.37%
KORBAN LR (orang) 117,913 163,686 45,773 38.82%
KERMAT (rupiah) 246,653,130,148 279,918,629,139 33,265,498,991 13.49%
*SUMBER KORLANTAS POLRI
POPULASI KENDARAAN BERMOTOR
FEB TH 2023 = 153.400.392 UNIT

SEPEDA MOTOR
147.153.603

MOBIL PRIBADI
19.167.264

ANGKUTAN ORG &

BARANG
5.913.788

RAN SUS
83.113
*SUMBER KORLANTAS POLRI
 KECELAKAAN BERDASARKAN JENIS KENDARAAN TH 2022
18 Berdasarkan Jenis Kendaraan

Tidak Bermotor RAN 3.796

Sepeda Motor (R2 + R3) RAN 177.555

Mobil Penumpang RAN 6.328

Angkutan Orang (Bus) RAN 18.835

Angkutan Barang RAN 24.638

Ransus RAN 48

Kereta Api RAN 7.948

Data Tidak Diketahui RAN 79

JUMLAH RAN 239.227

*SUMBER KORLANTAS POLRI
 TREND DATA LAKA
BERDASARKAN PERILAKU PENGEMUDI (ORANG) 2021-2022
Berdasarkan Perilaku Pengemudi (Orang) 2021 2022 selisih %
Berhenti Mendadak 946 1,267 321 33.93%
Ceroboh aturan lajur 9,633 13,922 4,289 44.52%
Ceroboh saat belok 9,712 19,799 10,087 103.86%
Ceroboh Saat Menyalip 14,396 12,340 -2,056 -14.28%
Ceroboh terhadap lalu lintas dari depan 26,080 39,106 13,026 49.95%
Gagal memberi isyarat (lampu sein/rem tidak menyala) 2,945 4,195 1,250 42.44%
Gagal menjaga jarak aman 25,180 37,558 12,378 49.16%
Lalai saat mundur 236 299 63 26.69%
Melakukan aktifitas lain 5,867 7,483 1,616 27.54%
Melampaui batas kecepatan 9,849 12,896 3,047 30.94%
Melawan Arus Lalu lintas 272 478 206 75.74%
Memotong setelah menyalip 1,109 302 -807 -72.77%
Mendadak Merubah Kecepatan 833 1,647 814 97.72%
Mengabaikan APILL 34 955 921 2708.82%
Mengabaikan aturan lajur 2,197 3,214 1,017 46.29%
Mengabaikan hak jalur pejalan kaki 4,852 6,642 1,790 36.89%
Mengabaikan Polisi 826 24 -802 -97.09%
Mengabaikan rambu dan marka 42 1,000 958 2280.95%
Menggunakan HP/ Gadget 58 58 0 0.00%
Menyalip di tikungan 435 79 -356 -81.84%
Salah memberi isyarat 968 829 -139 -14.36%
Salah posisi parkir 1,916 1,224 -692 -36.12%
T ertidur / kelelahan 407 2,043 1,636 401.97%
T idak diketahui 30,716 43,543 12,827 41.76%
JUMLAH 149,509 210,903 61,394 41.06%
 KASUS KECELAKAAN MENONJOL

PENGAKUAN SETENGAH
REM BLONG
REM BLONG BLONG
 Faktor Risiko
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Paparan Risiko
(Probabilitas Terjadinya
Kecelakaan)
Faktor Risiko Penyebab
Kecelakaan
Faktor Risiko Penyebab
Keparahan Korban
Faktor Risiko Penyebab
Keparahan Pasca Kecelakaan
Jenis Data
• Jumlah penduduk Informasi yang dibangun sebagai baseline untuk menentukan pendekatan penanganan keselamatan jalan:
• Jumlah kendaraan per moda • Proporsi jumlah kendaraan terhadap jumlah penduduk (per 1000 penduduk);
• Panjang perjalanan per moda • Proporsi Jumlah Kendaraan Terhadap Panjang/Luas Jalan;
• Panjang dan atau luas jalan • Data Panjang Perjalanan masing-masing Moda Angkutan Jalan;
• Komposisi jumlah kendaraan roda dua terhadap keseluruhan moda.
• Komposisi jumlah angkutan umum terhadap keseluruhan moda;
• Proporsi panjang perjalanan angkutan umum terhadap keseluruhan moda;
• Kecepatan Kendaraan;
• Konsumsi Alkohol dan Obat-obatan;
• Kelelahan pengemudi;
• Penggunaan alat komunikasi saat mengemudi;
• Gaya mengemudi (offensive / defensive driver)
• Kondisi Fisik dan ketrampilan Pengemudi
• Usia pengemudi (kematangan);
• Faktor Kendaraan: Rem, Perawatan & Overloading;
• Kondisi Jalan, Geometri, Bahu Jalan.
• Kondisi lalu lintas: Mix traffic, jumlah titik konflik;
• Kondisi Lingkungan Yang Menganggu Pandangan Pengemudi: jalan gelap, rambu dan marka jalan tertutup;
• Faktor Toleransi Tubuh Korban
• Pengguna Jalan Rentan
• Kecepatan Berlebih
• Penggunaan Alat Keselamatan (Sabuk Keselamatan & Pelindung Anak)
• Penggunaan Helm
• Ketersediaan alat pengaman jalan yang selamat (safe);
• Kendaraan tidak dilengkapi perlindungan keselamatan;
• Konsumsi Alkohol dan Obat-obatan terlarang;
• Penggunaan kendaraan tidak sesuai dengan fungsinya dan kapasitasnya (overloading and over dimensi)
• Waktu penanganan korban Kecelakaan;
• Evakuasi korban dalam kendaraan yang terlibat kecelakaan;
• Penanganan pertama pada korban sebelum tiba di rumah sakit;
• Penanganan intensif bagi korban di rumah sakit.
• Kendaraan standar untuk mengangkut korban kecelakaan;
• Ketersediaan protokol kegawatdarurratan kecelakaan;
• Ketersediaan SDM paramedik yang terampil dan terlatih menangani korban kecelakaan;
• Sistem jaminan pembiayaan perawatan dan rehabilitasi korban kecelakaan jalan;
 AMANAT UNDANG UNDANG
(Tingkatkan kualitas keselamatan, wujudkan kamseltibcar, bangun budaya
tib lantas, turunkan fatalitas korban kecelakaan)

WHO
(kualitas keselamatan Negara)

Keselamatan PRODUKTIFITAS
Yang Pertama (keselamatan mendukung produktifitas)
Dan Utama…
KUALITAS HIDUP
(meningkatkan kualitas hidup)

MANUSIA
(SDM asset utama bangsa)
 • M E W U J U D K A N & M E M E L I H A R A K A M S E LT I B C A R
L A N TA S
LALU LINTAS MERUPAKAN URAT NADI KEHIDUPAN. YG BERARTI BAHWA DLM
SUATU MASY UTK MEMPERTAHANKAN HIDUPNYA & UTK DPT TUMBUH DAN
BERKEMBANG DIPERLLUKAN ADANYA PRODUKTIFITAS. UTK MENGHASILKAN
PRODUKTIFITAS DIPERLUKAN ADANYA AKTIFITAS2. DALAM MASY YG MODERN
AKTIFITAS2 TSB MELALUI JALAN SBG BENTUK AKTIFITAS BERLALU LINTAS.

• M E N I N G K AT K A N K U A L I TA S K E S E L A M ATA N
& M E N U R U N K A N T I N G K AT F ATA L I TA S
K OR BAN LAK A

MENYATAKAN BAHWA MANUSIA SBG ASET UTAMA

BANGSA YG WAJIB DIJAGA/ DILINDUNGI KESELAMATANYA.

• M E M B A N G U N B U D AYA T E R T I B B E R L A L U
L I N TA S
• A M A N AT KEGIATAN MENTRANSFORMASI NILAI2, PENGETAHUAN DSB UTK
MENANAMKAN BAHWA KESELAMATAN DIMULAI DR DIRI

UNDANG- SENDIRI DG PENUH KESADARAN UTK PATUH DAN TAAT KPD

HUKUM

UNDANG
• K AT YA N D I B I D A N G L L L A J

• LALU LINTAS DAN MEWUJUDKAN PELAYANAN YG PRIMA. YG BERARTI

PELAYANAN KPD PUBLIK DI BIDANG KAMSELTIBCARLANTAS
DPT DIRASAKAN OLEH MASY SBG PELAYANAN YG CEPAT,

ANGKUTAN JALAN TEPAT, AKURAT, TRANSPARAN, AKUNTABEL, INFORMATIF &

MUDAH DIAKSES
Pasal 1 UU no 22 th 2009
Security : perasaan
bebas dr gangguan
pisik dan psikis

TERBEBAS DARI
Surety : perasaan
GANGGUAN bebas dr khawatir
MELAWAN HUKUM
KEAMANAN
Safety : perasaan
TERBEBAS DARI bebas dr resiko
RASA TAKUT

Peace : perasaan
damai lahir bathin
Pasal 1 UU no 22 th 2009

Terhindar
Dari Resiko KECELAKAAN :
Kecelakaan Suatu peristiwa yg tidak
di sangka – sangka dan
tidak di sengaja yg
melibatkan dengan atau
KESELAMATAN tanpa pemakai jalan yang
mengakibatkan korban
manusia (luka ringan,
Dapat luka berat dan
berjalan meninggal) serta
dengan kerugian harta benda
Aman
 KETERTIBAN : KELANCARAN :
✓ Keadaan Lalu Lintas yang ➢ Keadaan berlalu lintas yang
teratur sesuai dengan hak dan bebas dari hambatan dan
kewajiban pengguna kemacetan

Pasal 1 ✓ Tertib = Kepatuhan berlalu ➢ Pengguna angkutan umum

UU no 22/2009 lintas bentuk sikap patuh yang bebas hambatan dan

terhadap aturan berlalulintas kemacetan
dan mengurangi peristiwa
kecelakaan lalulintas
 DECADE
OF ACTION
RESOLUSI PBB (UNITED NATIONS, A/RES/64/255, GENEVA,2010) DENGAN TUJUAN “…TO STABILIZE AND THEN REDUCE THE FORECAST LEVEL OF ROAD TRAFFIC
FATALITIES AROUND THE WORLD BY INCREASING ACTVITIES CONDUCTED AT THE NATIONAL, REGIONAL AND GLOBAL LEVELS”, RESOLUSI INI DIKELUARKAN
KARENA ADANYA PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) TERKAIT DENGAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DIMANA
KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS MENJADI SALAH SATU PENYUMBANG TERBANYAK KEMATIAN. SEPERTI YANG TELAH DI RELEASE SAAT INI OLEH WHO
BAHWA ANGKA KEMATIAN GLOBAL AKIBAT KECELAKAAN SAAT INI TERCATAT MENCAPAI ANGKA 1,24 JUTA PER TAHUN DAN INDIA MENDUDUKI PERINGKAT
PERTAMA PENYUMBANG KEMATIAN AKIBAT KECELAKAAN. SEDANGKAN INDONESIA URUTAN KELIMA, NAMUN MENJADI URUTAN PERTAMA TERKAIT DENGAN
PENINGKATAN ANGKA KECELAKAAN MENURUT DATA GLOBAL STATUS REPORT ON ROAD SAFETY YANG DIKELUARKAN WHO. BERDASARKAN HAL INI,
PERSERIKATAN BANGSA BANGSA MENDEKLARASIKAN AKSI KESELAMATAN YANG DIKENAL DENGAN “DECLARATION OF ACTION”. TERDAPAT 5 (LIMA) PILAR
PADA DEKLARASI YANG DICANANGKAN YAITU: MANAJEMEN KESELAMATAN, KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN; PERILAKU PENGGUNA JALAN YANG
BERKESELAMATAN, JALAN YANG BERKESELAMATAN DAN SEBELUM DAN SESUDAH KECELAKAAN. KE LIMA PILAR TERSEBUT DAPAT DIKAITKAN UNTUK
MEWUJUDKAN DAN MEMELIHARA KAMSELTIBCARLANTAS, MENINGKATKAN KUALITAS KESELAMATAN DAN MENURUNKAN TINGKAT FATALITAS KORBAN
KECELAKAAN, MEMBANGUN BUDAYA TERTIB LALU LINTAS DAN MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KEPADA PUBLIK. RUNK MENJADI PEDOMAN DALAM
MENGIMLEMENTASIKAN DEKADE KESELAMATAN 2011-2020.

PERPRES NO 1 TAHUN 2022

TTG RUNK
16
 ROAD SAFETY MANAGEMENT
1 MANAJEMEN KESELAMATAN BERLALU
LINTAS

AMANAT PBB MELALUI SAFER ROAD

DEKADE AKSI
2 JALAN YANG BERKESELAMATAN
KESELAMATAN
DARI MENURUNKAN
RUNK
JUMLAH LAKA RENCANA
UMUM SAFER VEHICLE
MENJADI NASIONAL
3 KBM YANG BERKESELAMATAN
MENURUNKAN KESELAMATAN
TINGKAT FATALITAS
KORBAN LAKA S/D 50%
SAFER PEOPLE
4 PENGGUNA JALAN YG
BERKESELAMATAN

POST CRASH
5 PENANGANAN PASCA LAKA

“PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENYELENGGARAN KESELAMATAN JALAN”

PENGEMUDI YG KOMPETEN

KNOWLEDGE

SKILL ATTITUDE

SDM
PENGEMUDI YG KOMPETEN

• TERAMPIL KENDALIKAN KENDARAAN

SKILL • TERAMPIL KENDALIKAN EMOSI

• PENGETAHUAN TENTANG ATURAN LALIN

KNOWLEDGE • PENGETAHUAN DASAR TTG KENDARAAN

• PERILAKU MENGEMUDI YG BAIK

ATTITUDE • SIKAP MENTAL YANG BAIK
4 HAL DLM MENGEMUDI
1. Alertness (kewaspadaan) : Sikap selalu siaga dan sigap terhadap pengguna
jalan lain, waspada, artinya kita akan selalu bertindak benar dalam merespon
kesalahan dari pengendara lain.
2. Awareness (kesadaran) : pengemudi diharuskan memiliki pengetahuan
mengenai berkendara yang baik, benar dan aman akan mampu meminimalisir
kecelakaan lalu lintas. Intinya pengemudi juga harus bisa mengenali batas
kemampuan dirinya sendiri dalam berkendara.
3. Attitude (Sikap, mental) : bahwa sebagai pengemudi tidak boleh egois dan
mau menang sendiri, harus diutamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi
yang memiliki sikap dan mental baik, akan bersedia saling bergantian bila
mendapati antrian di jalanan.
4. Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan) : Sikap ini penting
karena sebagai pengendara, antisipasi yang tepat terhadap sesuatu yang terjadi
saat berkendara akan mempengaruhi keselamatan berkendara.
 PILAR SAFER PEOPLE TUJUAN UMUM
UMUM
1. Pendidikan Formal dan Informal Keselamatan Jalan Pengetahuan &
2. Kampanye Keselamatan : Kesadaran Keselamatan
a. faktor resiko; Jalan
b. perilaku sehat di jalan

PENDIDIKAN
KESELAMATAN
SIM YANG KETAT Memastikan Kecakapan BERLALU LINTAS
4. Penyempurnaan Prosedur Uji SIM Pengemudi
5. Peningkatan Sarana dan Prasarana Sistem Uji SIM
6. Pemeriksaan Kondisi Pengemudi

PENDIDIKAN
DAN
PELATIHAN
SEKOLAH
7. Pembinaan Teknis Sekolah Mengemudi Safety Driving/ Riding
MENGEMUDI

8. Penggunaan Elektronik Penegakan Hukum Penegakan Hukum

KHUSUS SEMESTA PENDIDIKAN
BERLALULINTAS
9. Penanganan Terhadap Faktor Risiko Utama
INTERVENSI KESELAMATAN JALAN
PROGRAM KORLANTAS MEWUJUDKAN KAMSELTIBCARLANTAS
▶ Program edukasi, training & coaching (aktual / virtual).
▶ Sistem infrastruktur terkait dg safer road & sistem ITfor Road Safety :TMC, SSC (safety & security centre), ERI, SDC
(safety driving centre), SM (smart management).
▶ Sistem gakkum secara manual, semi elektronik, maupun elektronik.
▶ Sistem data keselamatan berlalu lintas (IRSMS)
▶ Sistem pengkajian daerah / ruas jalan rawan laka (black spot)/ kemacetan (trouble spot).
▶ Intellegent Traffic Analysis (INTAN), mendukung quick response time & sistem yan prima.
▶ Komunitas korban laka lantas.
▶ Kampanye keselamatan langsung maupun melalui media.
▶ Literasi Road Safety
▶ TARC (traffic ac c ident research centre).
▶ Pengembangkan safety driving/riding centre terkait sistem uji SIM, sistem bit SIM, system gakkum, TAR (traffic
attitude record) & DPS (demerit point system).
▶ Implementasi RSPA, dukung program pembangunan Smart City.
▶ Membangun sistem algoritma road safety.
▶ Pengembangan TAEW (Traffic Accident Early Warning).
▶ Pengoptimalan program PSC (public safety centre) penanganan korban laka secara profesional & humanis
antara kepolisian, kementrian kesehatan/ penggunaan ambulan, asuransi, masyarakat 7
Safety Driving Centre (SDC)

SDC utk mendukung Saver People melalui :

Sistem pendidikan keselamatan :
• Melalui belajar & berlatih, pengujian ttg keselamatan
berkendara (safetydriving/ riding)yg mencakup aspek
manusia,ran & lingk
• Wujud kepekaan & kepedulian wujud & har
kamseltibc ar lantas
• Bantu pemerintah turunkan fatalitas & tingkatkan
kualitas keselamatan dg siapkan & tingkatkan
kemampuan & keterampilan pengendara
• Bangun budaya tiblantas melalui pembentukan
karakter
• Pusat studi/kajian ttg keselamatan berkendara (safety driving/
riding)
PENEGAKKAN HUKUM LALU LINTAS

MANUAL ONLINE ELEKTRONIK

25
 CATATAN PERILAKU BERLALU LINTAS
(TRAFFIC ATTITUDE REC ORD/TAR)

CPB/TAR merupakan data atas gar lantas yg dilakukan /

keterlibatan pd suatu laka lantas.

Merupakan bagian bangun budaya tiblantas, sistem analisa

data & dasar atas sistem uji SIM, dikaitkan dg ETLE akan semakin
akurat sistem pencatatan yg di record pd SIM, maupun pd STNK

Upaya pencegahan, pendeteksian & pengawasan pengguna &

kendaraannya. Dpt digunakan untuk pembatasan misalnya ERP,
e-Parking, e-toll, e-samsat, DPS, ETLE dll.
ETLE
Electronic Traffic Law ▶ Sistem gakkum lantas berbasis TI dg
Enforcement menggunakan perangkat elektronik berupa
Kamera/alat yg dapat mendeteksi berbagai
jenis pelanggaran lantas & sajikan data ranmor
secara OTOMATIS. (Automatic Number Plate
Recognition)

▶ Tidak ada interaksi langsung/fisik antara

petugas & pelanggar, metode yg paling tepat di
era digital saat ini.
DATA ETLE NASIONAL & PENINDAKAN
TILANG KONVENSIONAL TAHUN 2021
RATA RATA TAHUNAN
PENINDAKAN TILANG
KONVENSIONAL 2017 - 2019

1.536.000
PERBANDINGAN
POTENSI TILANG ETLE
DAN KONVENSIONAL
19.366.093 :1.536.000

23
NAMA : AKBP. HENDRO PURWOKO, SIK, MH
TTL : KEBUMEN, 08 JULI 1975
ALAMAT : PURI BIMA SAKTI IV NO 3, GAYAMSARI SEMARANG
KESATUAN : DIT KAMSEL KORLANTAS POLRI
JABATAN : KASI AUDIT KAMSEL

PENDIDIKAN KEDINASAN :
AKPOL 1998
PTIK 2006
SESPIMMEN 2017

PENDIDIKAN UMUM :
MAGISTER HUKUM UNIV DIPONEGORO 2014

RIWAYAT JABATAN :
1. POLDA NTB 1999 SD 2005
KBO LTS RES BIMA
KANIT PJR
KASAT LTS LOTENG
KASAT LTS SUMBAWA
KASAT LTS LOTIM
2. POLDA MALUT 2007 SD 2009 4. POLDA SULTENG 2018 SD 2020
KASAT LTS HALUT KASAT PJR
3. POLDA JATENG 2010 SD 2017 KAPOLRES TOLI TOLI
KAPOLSEK PEDURUNGAN 5. KORLANTAS POLRI 2020
WAKARES PWREJO KASI AUDIT DIT KAMSEL
WAKARES KLATEN
WAKARES KEBUMEN