Kebijakan MRLL Te r k o o r d i n a s i d e n g an

P e n e r a p a n I T S di Perkotaan Aglomerasi

DR . ELLY SINAGA
JOGYAKARTA , 29 September 2018
Kebijakan MRLL Ter k o o r d i n as i d e n g a n
p e n e r a p a n I T S di Perkotaan Aglomerasi

1.Lalu lintas kita saat ini .....

2.Pengembangan ITCS
3.ITS di Indonesia
4.What to do ?

Introduction of Korean ITS

Kebijakan MRLL Te r k o o r d i n as i d e n g a n
p e n e r a p a n I T S di Perkotaan Aglomerasi

Lalu lintas kita saat ini .....

Introduction of Korean ITS

Pelanggaran Lalu Lintas
 Kemacetan dipintu Toll

Bagaimana Kontrol Arus di dalam Jalan Toll ??

Pelanggaran di Jalur khusus Bus
Petugas RIBUT dengan Pelanggar Lalu Lintas….
Masalah PARKIR…..
O D O L …….
POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
KONSUMSI BBM ....., a.l karena KEMACETAN...
DATA KECELAKAAN DI
INDONESIA 2001_2016
140.000
-

120.000 117.949
109.319 109.776
105.374
100.106 98.970
100.000 95.906
91.623
87.020
80.000
62.960 Number of Accident
60.000 59.164 Fatality
48.508 Serious Injury
Slight Injury
40.000

20.000 12.791 12.267 13.399

17.132

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
 Area Traffic Control System (ATCS)
Sistem pengendalian lalu lintas secara
terkoordinasi pada persimpangan-
persimpangan yang dilengkapi dengan
APILL pada suatu kawasan tertentu
atau kota tertentu yang dikendalikan
secara terpusat.

Detektor
Kendaraan Pusat Pengendali Lalu Lintas

Traffic Signals
ATCS .......
Sudah ada di berapa kota/ Kabupaten ?
Apakah sudah mengcover seluruh jaringan di kota
dan kabupaten ?
Apakah fungsinya sudah berjalan sesuai kebutuhan
Data apa yang didapat dari ATCS untuk mengetahui
Kondisi Lalin dan merencanakan perbaikan LOS
Lalin?
Informasi apa yang dapat disampaikan kepada
Pelaku Perjalanan?
Apakah ada pengembangan simpul/CCTV /Devices
sejak awal dibangun ?
Pemanfaatan untuk pelayanan Angkutan Umum?
Integrasi dengan TETANGGA....(wilayah,
stakeholder..)
26 AGLOMERASI PERKOTAAN DI INDONESIA
AGLOMERASI
PROVINSI WILAYAH
(CAKUPAN WILAYAH)
Sumatera Utara MEBIDANGRO Medan, Binjai, Deli Serdang, Tanah Karo
Riau METRO PEKANBARU Pekanbaru, Siak, Kampar
Riau Kepulauan Batam Raya Batam, Tanjung Pinang, Bintan
Sumatera Barat PALAPA Padang, Lubuk Alung, Pariaman
Palembang Palembang Raya Palembang, Banyu Asin, Indralaya
Lampung Lampung Raya Bandar Lampung, Kalianda, Metro
Banten Serang Raya Serang, Pandeglang, Cilegon
Jawa Barat Bandung Raya Bandung, Cimahi, Soreang, Sumedang,
CIAYUMAJAKUNG Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan
Sukabumi Raya Sukabumi, Cianjur, Pelabuhan Ratu
Jabodetabek JABODETABEK Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
Jawa Tengah BARLINGMASCAKEB Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen
KEDUNGSEPUR Kendal, Ungaran, Semarang, Purwodadi
BREGAS Brebes, Tegal, Slawi
D.I. Yogyakarta KARTOMANTUL Jogjakarta, Sleman, Bantul
Jawa Timur SMA Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Madura
MALANG RAYA Malang, Kepnajen, Batu
Bali SARBAGITA Denpasar, Bangli, Gianyar, Tabanan
Kalimantan Selatan BANJARBAKULA Banjarmasin, Banjarbaru Martapura, Kuala Kapuas
Sulawesi Selatan MAMINASATA Makasar, Maros, Sungguminasa,Takalar
Sulawesi Tengah PADAGI Palu, Donggala, Sigi
Sulawesi Utara MANADO RAYA Manado, Minahasa, Bitung
Gorontalo GORONTALO RAYA Gorontalo, Limboto, Bualemo
Sulawesi Tenggara KONAWE RAYA Kendari, Konawe
Maluku AMBOINA RAYA Ambon, Masohi (Malteng)
Papua JAYAPURA RAYA Jayapura, Sentani
 Definisi Intelligent Transport System (ITS)
 
ITS adalah integrasi antara sistem informasi dan
teknologi komunikasi dengan infrastruktur
transportasi, kendaraan, dan pengguna jalan.
 UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ

Pasal 222

Pemerintah wajib mengembangkan industri dan

teknologi prasarana yang menjamin Keamanan,
Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.

Pengembangan industri dan teknologi Prasarana

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilakukan secara
terpadu dengan dukungan semua sektor terkait.
Pengembangan industri dan teknologi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi modernisasi fasilitas:

Pengatur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

Penegakan hukum;
Uji kelaikan Kendaraan;
Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, serta Kelancaran
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
Pengawasan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
Registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dan
Pengemudi;
Sistem Informasi dan komunikasi Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan; dan
Keselamatan Pengemudi dan/atau Penumpang.
Kebijakan MRLL Te r k o o r d i n as i d e n g a n
p e n e r a p a n I T S di Perkotaan Aglomerasi

Pengembangan ITCS
(Integrated Traffic Control System)

Introduction of Korean ITS

FUNCTION OF ITCS :

to ensure road traffic safety and smooth

traffic flow and create harmony between
road traffic and environment, and thereby
contribute to enhancing public welfare.
 Lokasi terpisah tapi
terintegrasi (Headquater)

Sinkronisasi Operasi
INTEGRATED
TRAFFIC
CONTROL
SYSTEM
(ITCS)

NTMC, Bus Company ..

 / APILL yg AKURAT

/kurangi STOP, START

INTEGRATED TRAFFIC CONTROL SYSTEM (ITCS)

Optimalisasi APILL berdsrkan Traffic Volume dan

informasi lain --> Koordinasi Otomatis
OVER SPEEDING CONTROL/INFRARED BEACON
 Pengembangan ITCS --> ITS dapat dilakukan
untuk kolaborasi modul program a.l sebagai berikut:
 Advance public transportation system (APTS)
 Public transportation information
 Public traffic management
 Commercial vehicle operation (CVO)
 Freight and fleet management
 Hazard material management
 Advanced traveller information system (ATIS)
 Traffic information
 Travel guidance
 Optimized route guidance

 
 Advanced traffic management system (ATMS)
 Real time traffic control
 Incident management
 Automatic vehicle
 Automatic toll collection
 Advanced vehicle highway system (AVHS)
 Advance vehicle system
 Advance highway system
 
ITS on Traffic Management Services in Korea/
Korean ITS Service Architecture

1.Advanced Traffic Management System (ATMS)

2.Automatic Traffic Enforcement System (ATES)
3.Integration of Traffic Management Center
4.Commercial Vehicle Operation
5.Public Transport Information System
6.Intelligent Vehicle and Road

Introduction of Korean ITS

ITS Services in Korea
Korean ITS Service Architecture

Traffic Management
• Traffic control & providing
traffic information
• Manage traffic incidents Traveler Information
• Rea-time adaptive control • Car navigation
• Automatic enforcement

Commercial Vehicle
Operations
• Manage freight
vehicle
• Manage hazardous
materials

Public Transportation Traffic Information Center Electronic Payment Intelligent vehicle & Road
Provide Bus Information • Integrated and manage ITS • Hi-pass(ETCS) • C-ITS
• Manage bus operation • Monitoring real-time traffic condition ETCS: Electronic Toll Collection System • Autonomous driving & road
• • Provide traffic information • AFCS for public transportation
BRT system
AFCS: Automatic fare collection System
• Bus priority signal (VMS, Internet, App)
• Exchange traffic information with
related centers

Introduction of Korean ITS

ITS Services in Korea
Automatic Traffic Enforcement System (ATES)

• ATES is a system to enforce violation on the roads including speeding, signal violation, illegal parking and
overloaded vehicles
• It contributes to smooth traffic flow &accident prevention by securing the road capacity through
enforcement

Traffic Management Center

Improved Road Capacity

Control of parking and

Control of signal violations Control of speed limit Control of overloaded
violations
stop rule
violations
vehicles Before

1 Warning of 2 Remote 3 Message

Violation Control Transmission

After

Introduction of Korean ITS

WIM System
Overload Enforcement System

2018. 08. 29
02 Overload Enforcement 31

What is
Overload Enforcement System?

A system that provides information to related

organizations(or enforcer) when it is overloaded
by vehicles being driven on the road.

< 도로에서 주행 중인 화물차량을 계중하여 과적일 경우 해당정보를 관련기관에 제공하는 시스템 >
02 Overload Enforcement 32

<LSWIM System Flow>

Height
Detector WIM Con- VMS
Vehicle AVI
troller
Separator Camera

Vehicle Start

Operation Computer Facility Monitoring

02 Overload Enforcement 33
 02 Overload Enforcement 34

<HSWIM System Flow>

Vehicle Start Runaway

Operation Computer Monitoring

NVR Monitoring
 02 Overload Enforcement 35

<Overloaded Vehicle Occurred>

Overload Message for Vehicle Message for Vehicle
중 량 초 과 축 중 차 로 진 입
전 남 8 8 바 9 9 9 9 전 남 8 8 바 9 9 9 9

Vehicle Start

Operation Computer Monitoring

NVR Monitoring
Operation Computer
02 Overload Enforcement 36

<LSWIM 2nd Enforcement System>

Overload

Return

Monitoring
Operation Computer NVR Monitoring
02 Overload Enforcement 37

<Runaway Section System>

Overload Detecting Runaway

Monitoring
Operation Computer NVR Monitoring
02 Overload Enforcement 38

<Truck Scale System Flow>

Message for vehicle
중량 초과
전남 8 8 바 9 9 9 9

Section 1 Section 2 Section 3 Section 4 5section 5

5-section System
02 Overload Enforcement 39

<Portable System>

Indicator

Portable Scale
03 Installation Case(KOREA) 40

LSWIM – In site
03 Installation Case(KOREA) 41

HSWIM – In site
Kebijakan MRLL Te r k o o r d i n as i d e n g a n
p e n e r a p a n I T S di Perkotaan Aglomerasi

ITS di Indonesia

Introduction of Korean ITS

E – TLE
(Electronic Traffic Law Enforcement)

PENEGAKAN HUKUM SECARA ELEKTRONIK

DI DKI JAKARTA
TATA CARA PENEGAKAN HUKUM

1. On the spot (Penegakan hukum langsung di sisi jalan oleh Pihak

Kepolisian).
2. Tilang Elektronik (Electronic Law Enforcement - ELE)
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan :
• Pasal 272 ayat (1) :
Untuk mendukung kegiatan pelanggaran di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan, dapat digunakan peralatan elektronik.
• Pasal 272 ayat (2) :
Hasil penggunaan peralatan elektronik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat digunakan sebagai alat bukti di pengadilan.

DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI DKI JAKARTA
PENEGAKAN HUKUM SECARA ELEKTRONIK
PENDEREKAN / PENINDAKAN ANGKUTAN

HASIL PENINDAKAN PERIODE JANUARI SD 12 SEPTEMBER 2018

JUMLAH KENDARAAN YANG DIDEREK 13.557  Rp 6.778.500.000

STOP OPERASI : 6.412 KENDARAAN

TILANG : 24.197 KENDARAAN

DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI DKI JAKARTA
ARSITEKTUR SISTEM PENEGAKAN HUKUM ELEKTRONIK

DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI DKI JAKARTA
PENEGAKAN HUKUM SECARA ELEKTRONIK
PENGAWASAN VIA SISTEM CCTV

 Fungsi Sistem CCTV yang digunakan :

1. Dapat memantau keadaan lalu lintas dari ruang kontrol.

2. Mencegah dan mengurangi pelanggaran lalu lintas.
3. Semua kegiatan yang terekam CCTV dapat dijadikan Bukti untuk
aksi kejahatan atau pelanggaran lalu lintas.

DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI DKI JAKARTA
JABODETABEK ITCS
INTEGRASI TIPOLOGI I
INTEGRASI TIPOLOGI II
Jalan Raya Bogor berada di beberapa Kota/Kabupaten
Kebijakan MRLL Te r k o o r d i n as i d e n g a n
p e n e r a p a n I T S di Perkotaan Aglomerasi

What to Do ??

Introduction of Korean ITS

 TDM GAGE....... FOCUS GROUP DISCUSSION
“EFEKTIVITAS PENERAPAN KEBIJAKAN GANJIL GENAP DI WILAYAH JABODETABEK”

GANJIL
GENAP

LOW COST & IMMEDIATE IMPACT --> Impact jangka

menegah/Panjang??
Dr. SITI MAIMUNAH, M.S.E., M.A.
Jakarta, 25 Oktober 2018
REKOMENDASI
1. Kebijakan GAGE sangat efektif digunakan pada masa transisi (jangka pendek)
sebelum kebijakan yang sifatnya lebih sustain seperti penerapan ERP.

2. Dalam pelaksanaan GAGE sebaiknya sudah menggunakan CCTV dan penilangan

bagi pelanggar dilakukan dengan sistem e-tilang (E-TLE).

3. Tidak dapat dilaksanakan jika tidak ada alternatif angkutan --> ANGKUTAN
UMUM YANG MEMADAI

4. Perlunya penerapan kebijakan lain untuk mengurangi kemacetan, seperti

menaikkan tarif parkir, pembatasan usia kendaraan atau pembatasan
kepemilikan kendaraan.
 Rencana Implementasi ITS Jabodetabek
No. Tahapan Kegiatan Pengembangan ITS Tahun
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
1 Traffic Control Management                      
1.1 Pemasangan CCTV di seluruh simpang berAPILL                      
1.2 Instalasi ATCS di seluruh simpang berAPILL                      
1.3 Penerapan teknologi green wave                      
2 Public Transport Service Improvement                      
2.1 Restrukturisasi angkutan konvensional                      
2.2 CCTV pada halte dan Terminal                      
2.3 Aplikasi deteksi dan analisis jumlah penumpang                      
2.4 Pengembangan informasi pengguna angkutan                      
umum
3 Traffic Safety and Incident                      
Management
3.1 Pemasangan CCTV pada Lokasi Rawan Kecelakaan                      
3.2 Integrasi nomor tanggap darurat Jabodetabek                      
3.3 Monitoring pengemudi angkutan umum                      
4 Electronic Payment                      
4.1 Pengembangan pembayaran elektronik                      
4.2 Pembayaran elektronik angkutan kota                      
5 Traveller Information System                      
5.1 Informasi angkutan umum                      
5.2 Informasi perjalanan wisata                      
6 Commercial Vehicle Information                      
6.1 Pemasangan informasi Weight in Motion                      
Overview
Collaboration with Relevant Organizations

Private Sector

Public Sector

Local KEC KAIA National R&D ITS KOREA

Government Korea Expressway Corporation Korea Agency for Infrastructure Institute Intelligent Transport
Technology Advancement (KOTI, KICT, Society of Korea
KRIHS)

Introduction of Korean ITS

 PENGEMBANGAN ATCS  ITCS  ITS

1. Inventarisasi seluruh ATCS yang ada di Indonesia

2. Inventarisasi System yang digunakan
3. Koordinasi Perkotaan AGLOMERASI dibawah Koordinator
PEMPROV  BPTD  DIREKTORAT LALU LINTAS
4. Perencanaan ITCS Aglomerasi
Pengembangan Area Traffic
Control System (ATCS)
 ARAH PENGEMBANGAN ATCS
FAKTOR ANALISIS HASIL
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI:
• Sistem Operasi & Software
• Teknologi detektor (non-
pavement)  kamera, infrared ANALISIS Rekomendasi pengembangan
• Sistem komunikasi (via fiber- KOMPATIBILITAS sistem ATCS
optic and/or wireless)
• Controllers capability

PENGEMBANGAN APLIKASI:
• Skema manajemen lalulintas
(traffic Enforcement, bus
priority, dll)
• Intelligent Transport System
Arahan/kebutuhan kapabilitas
POTENSI untuk kebutuhan manajemen
PEMANFAATAN lalu lintas dan Angkutan serta
Enforcement

PERKEMBANGAN KONDISI
SISTEM TERPASANG: • Kinerja sistem dan sub sistem
• Pertumbuhan lalulintas KINERJA SISTEM ATCS
• Perluasan area kota  TEPASANG • Kondisi dan tingkat integrasi tiap
AGLOMERASI komponen/modul

PERKEMBANGAN SISTEM • Fungsi dan kegiatan

PENDUKUNG: SISTEM penyelenggaraan
• Kelembagaan dan SDM PENDUKUNG • Jumlah dan kompetensi SDM
• Support pendanaan • Kebutuhan dana
PENGEMBANGAN ATCS  Termasuk
utk AGLOMERASI
5 Point Development

Public
Transportation
Services
Electronic Traffic
Law Information
Enforcement System

ELE TIS
ATCS
Emergency
Traffic Management
Management
System
System
EMS TMS
Konsep Integrasi ATCS dengan Implementasi
Intelligent Transportation System (ITS) :
Penerapan ATCS dengan sistem pengaturan Traffic Adaptive Control,

Dalam implementasi sistem ITS pengendalian lalu lintas bukan semata

hanya berfungsi sebagai monitoring lalu lintas di persimpangan, atau
juga bukan untuk memadukan ATCS yang ada di masing – masing
wilayah saja.

Integrasi sistem transportasi modular yang konprehensif yang dapat

mencakup Advance Public Transportation System (APTS), Advance
Traveller Information System (ATIS), Advanced Traffic
Management System (ATMS), Advanced Vehicle Highway System
(AVHS).
Konsep pengembangan yang diusulkan adalah

dibangun platform system open source

modular yang mendukung perwujudan ITS dan
perangkat keras yang mendukung system dapat
berasal dari berbagai sumber manufaktur atau
vendor.
 PENGEMBANGAN ATCS

Public Transport Services

REALTIME BUS LOCATION SYSTEM (TRACKING),

INFO DI HALTE,
BUS-PRIORITY,
FLEET MANAGEMENT
INTEGRASI BUS AKAP, BUS KOTA JARINGAN UTAMA
DAN FEEDER
Sistem Informasi pada Angkutan Umum (BRT)

BRT Information
menggunakan
GPRS or IoT
PRIORITAS UNTUK BIS

BRT-Prioritas di
Persimpangan
 PENGEMBANGAN ATCS

TRAFIC INFORMATION SYSTEM

(INFORMASI LALU LINTAS)
- INTEGRASI ATCS  ITCS
- Detektor kendaraan
- VMS
- PARKIR
 PENGEMBANGAN ATCS
Detektor kendaraan
Menggunakan kamera eksisting  TRAFFIC COUNTING
Variable Message Sign (VMS)

 Informasi kepadatan,
kecepatan rata-rata
 Informasi rute
 Informasi lalu-lintas lainnya
 PENGEMBANGAN ATCS

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

SIAPA/ DIREKTORAT MANA YANG BERTANGGUNG
JAWAB MELAKSANAKAN FUNGSI INI ?
BPSDM AGAR MEMBUAT PRODI/JURUSAN KHUSUS
ITS
 PENGEMBANGAN ATCS
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Peraturan Dirjen No. SK.3262/KP.108/DRJD/2018 tentang
Kompetensi Pengelolan Sistem APILL-Terkoordinasi (ATCS)