Anda di halaman 1dari 23

PROFIL INDIKATOR NASIONAL MUTU

PUSKESMAS SIANTAR TAHUN 2023

a. Kepatuhan Kebersihan Tangan

Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan

Dasar Pemikiran

1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang


Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid19)
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
seluruh pemberi pelayanan dalam melakukan cuci
tangan sesuai dengan ketentuan WHO.

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan
Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan
sebagai dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan
kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan petugas
dan pasien/pengguna layanan dengan cara mengurangi
risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

Definisi
Operasional
1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila
tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila
tangan tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan dilakukan dengan 5 indikasi
(Five moments).
3. Kebersihan tangan dilakukan dengan cara 6 langkah
menurut WHO.
-2-
4.

Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah


penilaian kepatuhan terhadap petugas yang
melakukan kebersihan tangan sesuai dengan
indikasi yang terdiri dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau
pakaian pasien), sebelum menangani
obatobatan dan sebelum menyiapkan makanan
pasien.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau
pakaian pasien).
c.Sebelum melakukan prosedur aseptik contoh:
Pemasangan intra vena kateter (infus),
perawatan luka, pemasangan kateter urin,
suctioning, pemberian suntikan dan lain-lain.
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
seperti muntah, darah, nanah, urin, feces,
produksi drain, setelah melepas sarung tangan
steril dan setelah melepas APD.
e.Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
meliputi: menyentuh tempat tidur pasien, linen
yang terpasang di tempat tidur, alat-alat di
sekitar pasien atau peralatan lain yang
digunakan pasien, kertas/lembar untuk
menulis yang ada di sekitar pasien, setelah
kontak dengan permukaan benda mati dan
objek termasuk peralatan medis.

5.
Pemberi pelayanan kesehatan yang dinilai adalah
semua tenaga medis dan tenaga kesehatan yang
bertugas di ruang pelayanan/perawatan pasien
serta tenaga penunjang yang bekerja sebagai
-3-
cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir
ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat
dengan pasien/spesimen.

6. Observer adalah orang yang melakukan


pengamatan/penilaian kepatuhan dengan metode
dan tool yang telah ditentukan.

7. Pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit


dalam satu periodepengamatan

8. Peluang adalah indikasi kebersihantangan dalam 15


menit periodepengamatan.

Jenis Indikator Proses

Satuan Persentase
Pengukuran

Numerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan


(pembilang) sesuai indikasi

Denominator Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya


(penyebut) dilakukandalam satu periodepengamatan/observasi.

Target ≥ 85%
Pencapaian

Kriteria: Kriteria Inklusi :

Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang


bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta
tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning service,
pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga
penunjang yang kontak erat dengan pasien/spesimen
yang akan diobservasi

Kriteria Ekslusi:

Tidak ada

Formula
Jumlah peluang kebersihan tangan
yang dilakukan sesuai dengan Indikasi
X

Jumlah peluang kebersihan tangan yang


seharusnya dilakukan dalam satu
-4-

Concurrent (Survei harian)


Desain
Pengumpulan
Data

Sumber Data Hasil observasi

Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan


Instrumen
Pengambilan
Data

Besar Sampel Sesuai perhitungan statistic

Harian
Frekuensi
Pengumpulan
Data

Bulanan
Periode
Pelaporan Data

Bulanan
Periode Analisis
Data

Tabel
Run chart

Penanggung jawab mutu


Penanggung
Jawab
b. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Dasar Pemikiran
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang
Keselamatan Pasien
-5-

2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pencegahan


dan Pengendalian Infeksi
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
4. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
5. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri (APD).
6. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
pemberi pelayanan dalam menggunakan APD sesuai
dengan prosedur.

Dimensi Mutu Keselamatan, Efektif

Tujuan 1.
Mengukur kepatuhan petugas
Puskesmas dalam menggunakan APD

2.
Menjamin keselamatan petugas dan pengguna
layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi.

Definisi 1.
Operasional Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat
yang dirancang sebagai penghalang terhadap
penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau
penyebaran infeksi atau penyakit.

2. APD digunakan sesuai dengan indikasi dan standar


3.
Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan
tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran
mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan
tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi
dari petugas.

4.
Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan
petugas dalam menggunakan APD sesuai indikasi
dan standar.
-6-

5. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah


penilaian yang dilakukan terhadap petugas dalam
menggunakan APD saat melakukan prosedur
pelayanan kesehatan.
6. Observer adalah orang yang melakukan
pengamatan/penilaian kepatuhan dengan metode
dan tool yang telah ditentukan.

Jenis Indikator Proses

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai indikasi


(pembilang) dan standar dalam periode pengamatan

Jumlah petugas yang diamati


Denominator
(penyebut)

Target Pencapaian 100%

Kriteria:

Kriteria Inklusi:
Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan
APD
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada

Formula Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai indikasi dan


standar dalam periode pengamatan X 100 %
Jumlah petugas yang diamati

Concurrent (Survei harian)


Desain
Pengumpulan Data

Sumber Data Hasil observasi

Formulir observasi
Instrumen
Pengambilan Data

Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik

Harian
Frekuensi
Pengumpulan Data

Bulana
Periode Pelaporan
Data
-7-
Bulanan
Periode Analisis
Data

Penyajian Data
Tabel
Run chart

Penanggung Jawab Penanggung jawab mutu


c. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang
Keselamatan Pasien
2. Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk
menjamin keselamatan pasien selama proses
pelayanan dan mencegah insiden keselamatan
pasien.
3. Untuk menjamin ketepatan identifikasi pasien maka
diperlukan indikator yang mengukur dan
memonitor tingkat kepatuhan pemberi pelayanan
dalam melakukan proses identifikasi. Sehingga
pemberi pelayanan akan menjadikan identifikasi
sebagai proses rutin dalam proses pelayanan.

Dimensi Mutu Keselamatan


Tujuan
Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam
melaksanakan proses identifikasi pasien dalam
pelayanan.

Definisi
Operasional
a. Identifikasi pasien secara benar adalah proses
identifikasi menggunakan minimal dua dari tiga
identitas yang tidak pernah berubah. Misalnya
nama, tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK
sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas
-
8-

b. Proses identifikasi pasien dilakukan oleh petugas


dengan mencocokkan antara identitas yang
tertera di dokumen dengan hasil klarifikasi pada
pasien.
c. Identifikasi dilakukan secara visual dan
atau verbal.
d. Peluang adalah indikasi dilakukan identifikasi
pasien secara benar pada saat :
• Pemberian pengobatan : pemberian cairan
intravena, pemberian obat-obatan,
penyerahan hasil laboratorium dan nutrisi
• Prosedur tindakan : pencabutan gigi,
imunisasi, pemasangan alat kontrasepsi,
persalinan, dan tindakan kegawatdaruratan.
• Prosedur diagnostik : pengambilan sampel

Jenis Indikator Proses

Persentase
Satuan
Pengukuran

Jumlah proses identifikasi yang dilakukan secara benar


Numerator
(pembilang)

Jumlah peluang identifikasi yang diamati/diobservasi


Denominator
(penyebut)

100%
Target
Pencapaian
-
9-

Kriteria:

Kriteria Inklusi:
Semua pasien yang mendapatkan pelayanan di
Puskesmas
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada eksklusi

Formula Jumlah proses identifikasi yang dilakukan secara benar x 100%


Jumlah peluang identifikasi yang diamati/diobservasi

Concurrent (Survei harian)


Desain
Pengumpulan
Data

Sumber Data Hasil observasi

Formulir observasi
Instrumen
Pengambilan
Data

Besar Sampel Sesuai perhitungan statistic

Harian
Frekuensi
Pengumpulan
Data

Bulanan
Periode
Pelaporan Data

Bulanan
Periode Analisis
Data

Penyajian Data
Tabel
Run chart

Penanggung Jawab Mutu


Penanggung
Jawab
Judul Indikator
Keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus Sensitif
Obat (SO)
-
10-

Dasar Pemikiran 1. Peraturan Presiden RI tentang RPJMN


2. Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang
Penanggulangan Tuberkulosis
3. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua
kasus minimal 90% dengan memperhatikan upaya
penurunan angka putus berobat, gagal, meninggal

d. Keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus Sensitif Obat


(SO)

dan pasien tidak dilakukan evaluasi.

Dimensi Mutu Efisien, Efektif, Tepat Waktu


Tujuan
Untuk mengetahui jumlah keberhasilan pengobatan
pasien TB semua kasus sensitif obat dan mengurangi
angka penularan penyakit TB
-
11-

Definisi
Operasional

1. Tuberculosis yang selanjutnya disingkat TB adalah


penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang
paru dan organ lainnya.
2. TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang
berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan atau
Tes Cepat Mikroskopis (TCM) menunjukan hasil
masih sensitif terhadap Obat Anti Tuberculosis
(OAT) lini 1 (pertama)
3. Obat anti tuberculosis (OAT) lini 1 adalah obat anti
tuberculosis yang terdiri dari Isoniazid (H),
Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E) dan
Streptomisin (S).
4. Angka Keberhasilan pengobatan pasien TB adalah
angka yang menunjukkan persentase semua pasien
TB yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara
semua pasien TB yang diobati dan dilaporkan sesuai
dengan periodisasi waktu pengobatan TB. Angka ini
merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan
semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua
kasus yang menggambarkan kualitas pengobatan
TB.
5. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil
pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis
pada akhir pengobatan menjadi negatif dan pada
salah satu pemeriksaan sebelumnya.
6. Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan
-
12-

pasien TB dilihat menurut alur pengobatan mulai


dari pasien dinyatakan positif sebagai pasien TB
berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis
lainnya sampai dengan pasien dinyatakan sembuh
dan pengobatan lengkap.
7. Upaya peningkatan mutu tersebut meliputi:
a. Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar dengan
hasil terdokumentasi.
b. Pelaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
TB kepada pasien TB dan keluarga, pembuatan
kesepakatan pasien dalam menjalankan
pengobatan TB termasuk penunjukan Pengawas
Minum Obat (PMO).
c. Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat.
d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk
penanganan efek samping obat.
e. Pencatatan rekam medis (medical record) secara
lengkap dan benar di setiap tahapan pengobatan.
8. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil
pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis
pada akhir pengobatan dalam periodisasi
pengobatan TB menjadi negatif dan pada salah satu
pemeriksaan sebelumnya.
9. Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana
pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir
pengobatan hasilnya negatif dan diakhir pengobatan
tidak ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis
(tidak dilakukan pemeriksaan
bakteriologis di akhir pengobatan)

Jenis Indikator Hasil

Satuan Persentase
-
13-

Pengukuran
Numerator
(pembilang) Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan
pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah
kerja Puskesmas

Denominator Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun


(penyebut) berjalan di wilayah kerja Puskesmas

90%.
Target
Pencapaian

Kriteria:

Kriteria Inklusi:
Semua pasien TB SO yang dinyatakan sembuh dan
menjalani pengobatan secara lengkap di wilayah kerja
Puskesmas pada tahun berjalan Kriteria Eksklusi:
1. Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan
TBC.09 dan hasil pengobatan pasien TB pindahan
dengan TB.10
2. Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5 atau
bulan ke 6
3. Pasien TB meninggal sebelum
berakhir masa pengobatan

Formula

Retrospektif
Desain
Pengumpulan
Data

Sumber Data
Formulir:
TB.01, TB.03, TB.04, TB.05, TB.06, TB.09 dan TB.10

Data sekunder
Instrumen
Pengambilan Data
-
14-

Besar Sampel Populasi


Harian
Frekuensi
Pengumpulan
Data

Bulanan
Periode
Pelaporan Data

Bulana
Periode Analisis
Data

Penyajian Data
Tabel
Run chart

Penanggung jawab Program TB


Penanggung
Jawab

e. Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar


Judul Indikator
Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar

Dasar Pemikiran

1. Peraturan Presiden RI tentang RPJMN


2. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas
5. Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka Kematian
Ibu (AKI) 305/100.000 kelahiran hidup (KH)
sedangkan target pada RPJMN 2020-2024 adalah
183/100.000 KH dan pada akhir SDGs 2030 adalah
131/100.000 KH.
6. Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar, maka risiko pada kehamilan dapat sejak
awal diketahui dan dilakukan tata laksana, sehingga
faktor risiko dapat dikurangi agar tidak
-
15-

terjadi komplikasi.
7. ANC sangat penting dilakukan untuk kelangsungan
hidup baik bagi ibu maupun bayi serta bayi dapat
lahir sehat, berkualitas dan tercegah dari risiko
stunting

Dimensi Mutu
Efektif, Keselamatan, Berorientasi pada
pasien/pengguna layanan

Tujuan
• Mendorongpenurunan angka kematian ibu
di
Indonesia
• Mendapatkan gambaran pelayanan ANC yang sesuai
standar

Definisi
Operasional

1. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai


standar adalah ibu hamil yang telah bersalin dan
mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai
dengan standar kuantitas dan standar kualitas
selama periode kehamilan di wilayah kerja
Puskesmas pada tahun berjalan.
2. Standar kuantitas adalah kunjungan 4 kali selama
periode kehamilan (K4) terdiri dari:
a. 1 (satu) kali kunjungan sedini mungkin pada
trimester ke-1 (satu)/ 0-12 minggu,
b. 1 (satu) kali kunjungan pada trimester ke-2
(dua)/ > 12-24 minggu, dan
c. 2 (dua) kali kunjungan pada trimester ke-3 (tiga)/
24 minggu-sampai dengan kelahiran
3. Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang
memenuhi 10T meliputi: a Timbang Berat badan
dan tinggi badan b Ukur tekanan darah c Nilai
status gizi (ukur LILA)
a. Ukur tinggi fundus uteri (setelah kehamilan
-
16-

24 minggu) e Tentukan presentasi janin dan


denyut jantung janin
f Skrining status imunisasi dan berikan
suntikan tetanus toksoid (TT) bila diperlukan.
g Beri tablet tambah darah
h Pemeriksaan laboratorium meliputi:
1) Golongan darah
2) Kadar Hemoglobin 3) Gluko-
Protein urin
4) termasuk pemeriksaan HIV (Indikator
SPM) i Tata laksana j
Temu wicara/ konseling
4. Waktu pemeriksaan 10T mengikuti daftar
pemeriksaan ANC sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang
telah mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
pada masa kehamilan pada tahun bejalan.

Jenis Indikator Hasil


Persentase
Satuan
Pengukuran

Numerator Jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan


(pembilang) ANC lengkap sesuai standar pada tahun berjalan

Denominator Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas


(penyebut) pada tahun berjalan

100%
Target
Pencapaian
-
17-

Kriteria:
Kriteria Inklusi:
Seluruh ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas

pada tahun berjalan


Kriteria Eksklusi:
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1
2. Ibu hamil yang pindah domisili (drop out)
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan
masa kehamilan (Abortus)
4. Ibu hamil pindahan yang tidak memiliki catatan
riwayat kehamilan lengkap
5. Ibu hamil meninggal sebelum bersalin.
6. Ibu hamil yang bersalin sebelum menyelesaikan
K4 (premature)

Formula Jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC


lengkap sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas
pada tahun berjalan x100%
Jumlah seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
pada tahun berjalan
Retrospektif
Desain
Pengumpulan
Data

Sumber Data Kohort Ibu, Kartu Ibu, PWS KIA, Buku Register Ibu
Data Sekunder
Instrumen
Pengambilan
Data

Besar Sampel
Jumlah ibu hamil bersalin yang berada di wilayah kerja
puskesmas

Bulanan
Frekuensi
Pengumpulan
Data
-
18-

Penyajian Data
Tabel
Run chart

Penanggung Jawab Program KIA


Penanggung
Jawab
Bulanan
Periode
Pelaporan Data

Bulanan
Periode Analisis
Data

f. Kepuasan Pengguna Layanan


Judul Indikator Kepuasan Pengguna Layanan
Dasar Pemikiran
1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi mengenai Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas

Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien/ pengguna layanan


Tujuan Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai dasar
upaya-upaya peningkatan mutu dan terselenggaranya
pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan.
-
19-

Definisi 1. Pengguna layanan adalah pasien, keluarga,


Operasional masyarakat, kelompok masyarakat, lintas sektor,
yang menerima pelayanan dari Puskesmas.
2. Kepuasan masyarakat/pengguna layanan adalah
hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap
kinerja pelayanan yang diberikan aparatur
penyelenggara pelayanan publik.
3. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan, maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan
perundangundangan.
4. Penerima pelayanan publik adalah orang,
masyarakat, lembaga instansi pemerintah dan
dunia usaha, yang menerima pelayanan dari

aparatur penyelenggara pelayanan publik.


5. Responden adalah penerima pelayanan publik yang
pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit
pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan
dari aparatur penyelenggara pelayanan.

6. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan


tabel sampel dari Krejcie and Morgan

7. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang


terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat sebagai variabel penyusunan survei
kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja
unit pelayanan.

8. Survei Kepuasan Masyarakat adalah kegiatan


pengukuran secara komprehensif tentang tingkat
kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan
yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
-
20-

9. Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil


pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan
Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan
dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat).

10. Unsur Survei Kepuasaan Masyarakat adalah


unsurunsur yang menjadi indikator pengukuran
kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik.

11. Survei periodik adalah survei yang dilakukan oleh


pemberi layanan secara berkala setiap 3 (tiga)
bulanan (triwulan), atau 6 (enam) bulan
(semester) atau minimal 1 (tahun) sekali.

12. Unsur SKM dalam peraturan ini meliputi:


a. Persyaratan.
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi
dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik
persyaratan teknis maupun administratif.
b. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur. Prosedur
-
21-

adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi


pemberi dan penerima pelayanan, termasuk
pengaduan.
c. Waktu Penyelesaian.
Waktu Penyelesaian adalah jangka waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses
pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
d.Biaya/Tarif.
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan
kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari
penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara
dan masyarakat.
e.Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan. Produk
spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil
pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk
pelayanan ini merupakan hasil dari setiap
spesifikasi jenis pelayanan.
f. Kompetensi Pelaksana.
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang
harus dimiliki oleh pelaksana meliputi
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
pengalaman
g.Perilaku Pelaksana.
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam
memberikan pelayanan.
h.Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan.
Penanganan pengaduan, saran dan masukan,
adalah tata cara pelaksanaan penanganan
pengaduan dan tindak lanjut.
i. Sarana dan prasarana.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan.
-
22-

Prasarana adalah segala sesuatu yang


merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
Sarana digunakan untuk benda yang bergerak
(komputer, mesin) dan prasarana untuk benda
yang tidak bergerak (gedung).
12. Survei Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan
menggunakan indikator dan metodologi survei
yang sudah ditentukan.

Jenis Indikator Output


Satuan Indeks
Pengukuran

Sesuai dengan PERMEN PAN & RB


Numerator
(pembilang)

Sesuai dengan PERMEN PAN & RB


Denominator
(penyebut)

>76.6
Target 1
Pencapaian

Kriteria:

Kriteria Inklusi:
Semua pengguna layanan Puskesmas baik UKM maupun
UKP
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada

Formula
Sesuai dengan metodologi survei kepuasan masyarakat
berdasarkan PERMEN PAN & RB

Survei
Desain
Pengumpulan
Data

Sumber Data Hasil survei


-
23-

Kuisioner survei kepuasan masyarakat berdasarkan


Instrumen PERMEN PAN & RB
Pengambilan
Data

Besar Sampel Penentuan sampel dihitung dengan menggunakan tabel


sampel dari Krejcie and Morgan.

semesteran, Tahunan
Frekuensi
Pengumpulan
Data

semesteran, Tahunan
Periode
Pelaporan Data

, semesteran, Tahunan
Periode Analisis
Data

Penyajian Data
Tabel
Run chart

Penanggung Jawab Mutu


Penanggung
Jawab

Anda mungkin juga menyukai