Anda di halaman 1dari 29

1.

Ulkus “Punched out” termasuk gejala klinis lesi dari


A. Ektima
B. Selulitis
C. Impetigo
D. Folikulitis
E. Erisipelas

2. Seorang pria usia 38 tahun datang dengan benjolan di kaki sejak 1 minggu lalu.
Benjolan bertambah banyak dan mudah berdarah. Pasien sedang menjalani
kemoterapi karena keganasan dan terdapat riwayat terkena cakaran kucing
sebelum keluhan muncul. Pada pemeriksaan fisik di regio kruris dekstra terlihat
multiple papula angiomatosa ungu kemerahan dengan diameter sekitar 1 cm.
Beberapa permukaannya terlihat halus dan verukosa. Pada pemeriksaan
histopatologi dengan pengecatan Warthin-Starry silver terlihat proliferasi lobular
sel endotel dengan infiltrat inflamasi campuran dengan dominasi neutrofil serta
terlihat basil intraseluler. Apa diagnosis dari kasus diatas?
A. Trench fever
B. Carrion disease
C. Verruga peruana
D. Cat scratch disease
E. Bacillary angiomatosis

3. Seorang laki laki usia 30 tahun mengeluh keadaan panas badan setelah flu berat
1 minggu sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum buruk, Tekanan
Darah 85/60 mmHg, Nadi 120 kali/menit, Frekuensi Nafas 28 kali/ menit, Suhu 38°
C. Terdapat pustul generalisata dengan disertai sisik tebal pada telapak tangan
dan kaki. Diagnosis pada kasus ini adalah:
A. FlegmVon luas
B. Erisipelas luas
C. Streptococcal toxic shock syndrome
D. Staphylococcal toxic shock syndrome
E. Staphylococcal scalded skin syndrome
4. Masuknya bakteri Mycobacterium leprae ke saraf perifer melalui jalur
endoneurium diperantarai oleh sel:
A. Leukosit
B. Leukosit
C. Makrofag
D. Sel schwann
E. Vascular endothelial cells

5. Seorang anak usia 10 tahun datang dibawa kedua orang tuanya dengan keluhan
bercak putih pada area bokong dan tungkai kanan sejak 2 bulan. Riwayat
ayahnya pernah menderita kusta dan sudah menyelesaikan pengobatan MDT 2
tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan makula hipopigmentasi
multipel dengan batas difus, tidak dijumpai adanya anestesi, dan kelainan saraf
sensorik sulit untuk ditegakkan. Pemeriksaan BTA didapatkan IB = 0. Setelah
dilakukan observasi selama 7 bulan, pasien kembali datang dengan keluhan yang
masih sama, tidak didapatkan lesi baru. Apakah langkah selanjutnya bila
pemeriksaan biopsi tidak dapat dilakukan?
A. Memulai terapi MDT
B. Pemeriksaan level PGL-1
C. Mengulang pemeriksaan BTA
D. Observasi dilanjutkan 6 bulan lagi
E. Pemeriksaan saraf motorik, sensorik, dan otonom

6. Seorang perempuan usia 25 tahun, datang dengan keluhan benjolan pada


wajah dan dada sejak 5 bulan yang lalu. Terdapat riwayat keluarga yang sedang
dalam pengobatan kusta. Pemeriksaan fisik pada regio fasialis dan torakalis
anterior didapatkan multipel nodul subkutan berwarna kulit, dome-shaped, ukuran
diameter 0,5-1 cm, dan melekat pada dasar. Pemeriksaan BTA didapatkan IB =
3+. Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran spindle-shaped cells
dan band of Unna. Terapi yang diberikan pada pasien di atas adalah?
A. MDT selama 6 bulan
B. MDT selama 1 tahun
C. MDT selama 2 tahun
D. MDT selama 6 bulan + mulai prednisone 40 mg/hari kemudian tapering off
E. MDT selama 1 tahun + mulai prednisone 40 mg/hari kemudian tapering off

7. Seorang laki-laki usia 28 tahun dengan pekerjaan kuli bangunan mengeluh gatal
yang kemudian menjadi nyeri pada plak yang mengalami maserasi dan
menunjukkan central clearing pada area genitocrural dan paha atas bagian dalam.
Kultur yang dilakukan menunjukkan pertumbuhan koloni dalam waktu 5-7 hari,
yang berwarna kuning keabu-abuan.
Spesies penyebab pada kasus tersebut adalah:
A. Microsporum canis
B. Trichophyton rubrum
C. Trichophyton interdigitale
D. Trichophyton verrucosum
E. Epidermophyton floccosum

8. Pasien HIV positif dengan kandidiasis oral berulang, maka dibutuhkan terapi:
A. Fluconazole 300 mg 1 kali per minggu
B. Fluconazole 50 mg per hari setiap hari
C. Fluconazole 150 mg 1 kali per minggu
D. Fluconazole 150 mg 3 kali per minggu
E. Fluconazole 300 mg 3 kali per minggu

9. Seorang anak laki-laki usia 12 tahun tinggal di perbatasan hutan mengeluh


muncul pengerasan bagian tungkai kanannya seperti kayu sejak 2 bulan lalu yang
semakin lama semakin membesar dan tidak nyeri. Setelah dilakukan biopsi pada
jaringan tersebut ditemukan Splendore-Hoeppli Phenomenon.
Apakah spesies penyebab penyakit tersebut?
A. Lacazia loboi
B. Mucor sepeies
C. Exophiala jeanselmei
D. Basidiobolus ranarum
E. Conidiobolus coronatus

10. Pengobatan topikal yang paling kurang efektif untuk pengobatan skabies adalah
:
A. Crotamiton 10%
B. Lindane 1% lotion
C. Permetrin 5% cream
D. Sulfur presipitatum 5%
E. Benzyl benzoat 10% lotion

11. Seorang laki-laki usia 26 tahun datang dengan luka nyeri pada kaki kiri sejak 1
minggu lalu. Terdapat riwayat gigitan nyamuk sebelumnya lalu muncul demam 3
hari kemudian. Pada pemeriksaan fisik di regio dorsum pedis dekstra didapatkan
nodul merah gelap berukuran 4 cm, berbatas tegas, teraba kenyal dan indurasi,
dengan eschar di tengahnya. Terdapat hepatosplenomegali dan pembesaran
limfonodi inguinal. Pada pemeriksaan hapusan darah ditemukan trypanosom.
Apakah diagnosis kasus tersebut adalah :
A. Toxoplasmosis
B. Chagas disease
C. Sleeping sickness
D. American trypanosomiasis
E. Post Kalaazar Dermal Leishmaniasis

12. Seorang laki-laki, usia 40 tahun, datang ke UGD karena mengalami sengatan
ubur-ubur saat berenang di laut lepas 15 menit sebelum datang ke rumah sakit.
Pasien mengeluh nyeri disertai rasa terbakar pada area badan yang terkena
sengatan ubur-ubur. Pemeriksaan fisis di regio trunkal didapatkan gambaran
whiplike sting pattern disertai sebagian tentakel ubur-ubur yang masih melekat di
badan.
Penanganan apakah yang sesuai untuk melepaskan dan melumpuhkan tentakel
pada kasus di atas?
A. Dibilas dengan air biasa
B. Dibilas dengan larutan rivanol
C. Dibilas dengan larutan alkohol
D. Dibilas dengan larutan baking soda
E. Dibilas dengan cairan natrium klorida 0,9%

13. Pengaruh estrogen pada fisiologi kulit adalah sebagai berikut :


A. Menurunkan sintesis kolagen
B. Memicu aktifitas melanosit folikular
C. Mempengaruhi siklus folikel rambut
D. Menyebabkan penurunan aktifitas mitotik sel epidermis
E. Menyebabkan degradasi sintesis dan imaturitas kolagen

14. Morfologi lesi kulit berupa serpiginosa dengan keluhan gatal sepanjang area
migrasi larva yang banyak ditemukan pada area tungkai, biasanya disebabkan
oleh cacing:
A. Loa-loa
B. Strongiloides stercoralis
C. Ancylostoma duodenale
D. Dracunculus medinensis
E. Gnathostoma spinigerum

15. Obat yang sering sebagai pencetus eritema nodosum adalah


A. Dapson
B. Stanazolol
C. Siklosporin
D. Antimalaria
E. Kontrasepsi oral

16. Seorang anak laki-laki usia 12 tahun mengeluh demam, sakit kepala, menggigil
dan muntah, 7 hari setelah kembali dari Papua mengikuti orang tuanya.
beberapa waktu kemudian anak tampak pucat, dengan gambaran klinis pada
kulit berupa urtikaria/ angioedema, petechiae/purpura. Apakah diagnosis kasus
tersebut?
A. Malaria
B. Giardiasis
C. Leishmaniasis
D. Toxoplasmosis
E. Tripanosomiasis
17. Seorang laki-laki berusia 48 tahun, bekerja sebagai petani atau membajak
sawah, dan dalam bekerja selalu memakai sepatu yang kedap air, pasien juga
sering berkeringat bila bekerja. Mengeluh sejak 1 bulan ini terdapat lubang kecil-
kecil di telapak kaki kanan dan kiri, kadang-kadang gatal dan kadang-kadang
nyeri. Serta timbul bau yang tidak sedap. Terapi sistemik yang sesuai adalah :
A. Amoksilin
B. Clindamycin
C. Ciprofloxacin
D. Co Amoxiclav
E. Chloramphenicol

18. Seorang Wanita berusia 58 tahun berat badan 97 kg, sering konsumsi makanan
berlemak. Pemeriksaan lipid total abnormal. Maka tipe klinis bila sakit Granuloma
Anulare adalah :
A. Makuler
B. Perforasi
C. Subkutan
D. Lokalisata
E. Generalisata

19. Seorang perempuan, umur 30 tahun, mengeluh adanya benjolan-benjolan pada


kedua tungkai sejak 2 minggu yang lalu. Disertai nyeri sendi dan sakit kepala.
Sebelum muncul keluhan, pasien menderita infeksi saluran nafas bagian atas.
Pada pemeriksaan fisik, status dermatologis, di kedua ekstremitas inferior bagian
depan, tampak nodula eritematosa, nyeri pada penekanan, hangat pada
perabaan. Histopatologi menunjukkan panikulitis septal, tanpa vasculitis.
Diagnosis yang paling mungkin:
A. Sarcoidosis
B. Sweet syndrome
C. Eritema Nodosum
D. Eriteme Induratum
E. Poliarteritis Nodosa
20. Seorang pasien perempuan berusia 72 tahun datang ke poli kulit dengan
keluhan timbul lentingan bergerombol pada punggung kiri sejak 2 hari lalu yang
disertai rasa terbakar serta nyeri dan mengeluhkan demam. pasien memiliki
riwayat penyakit diabetes melitus yang diketahui sejak 10 tahun lalu dan jarang
minum obat antidiabetes. pemeriksaan fisik TD : 110/70 , nadi : 80 x / menit. RR:
20 x / menit , temp : 38,2 C. Pada regio thorakalis posterior sinistra didapatkan
multipel vesikel bergerombol, berisi cairan jernih diatas kulit yang eritematus.
pemeriksaan Tzank smear menunjukkan gambaran multinucleated giant cell.
A. Foscarnet 40 mg /kg IV setiap 8 jam
B. Acyclovir 400 mg per oral 5 kali sehari selama 7 hari
C. Acyclovir 10 mg / kg IV setiap 8 jam selama 7-10 hari
D. Valacyclovir 1 g per oral setiap 8 jam selama 7-10 hari
E. Famcyclovir 1 g per oral setiap 8 jam selama 7-10 hari

21. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan kemerahan pada kulit
sejak 2 hari yang lalu. Bercak disertai sumer pada badan. Bercak tersebar
terutama pada badan dan ekstremitas, tetapi tidak mengenai telapak tangan dan
telapak kaki. Bercak terasa gatal sampai pasien sulit untuk tidur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan bercak mikropapular dan descending. Selain itu,
didapatkan edema dan eritema pada area wajah bagian malar, serta conjunctival
injection pada pemeriksaan mata. Hiperemi dan ptekiae didapatkan pada
palatum durum. Pemeriksaan fisik juga menunjukkan adanya pembesaran
kelenjar getah bening di belakang telinga kiri. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan leukositosis, trombositopenia, dan peningkatan transaminase.
Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah:
A. Zika virus
B. Dengue virus
C. Yellow fever virus
D. Chikungunya virus
E. Onyong-nyong virus

22. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan kemerahan pada kulit
sejak 2 hari yang lalu. Bercak disertai sumer pada badan. Bercak tersebar
terutama pada badan dan ekstremitas, tetapi tidak mengenai telapak tangan dan
telapak kaki. Bercak terasa gatal sampai pasien sulit untuk tidur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan bercak mikropapular dan descending. Selain itu,
didapatkan edema dan eritema pada area wajah bagian malar, serta conjunctival
injection pada pemeriksaan mata. Hiperemi dan ptekiae didapatkan pada
palatum durum. Pemeriksaan fisik juga menunjukkan adanya pembesaran
kelenjar getah bening di belakang telinga kiri. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan leukositosis, trombositopenia, dan peningkatan transaminase.
Komplikasi yang bisa terjadi pada pasien adalah:
A. Hepatitis
B. Meningitis
C. Myocarditis
D. Encephalitis
E. Guillaine barre syndrome

23. Pengobatan yang tepat pada eczema herpeticum adalah:


A. Asiklovir 5 x 800 mg oral
B. Asiklovir 2 x 500 mg oral
C. Asiklovir 4 x 300 mg oral
D. Valasiklovir 2 x 1000 mg oral
E. Valasiklovir 3 x 1000 mg oral

24. Berikut adalah agen biologi untuk terapi Psoriasis yang bekerja dengan
mekanisme menghambat proliferasi dan diferensiasi sel Th1 dan Th17 :
A. Infliximab
B. Etanercept
C. Adalimumab
D. Ustekinumab
Secukinumab

25. Keganasan yang paling sering dikaitkan dengan dermatitis herpetiformis adalah:
A. Limfoma Hodgkin
B. Mycosis fungoides
C. Melanoma maligna
D. Karsinoma sel basal
E. Limfoma non-Hodgkin

26. Dermatitis kontak alergi dengan lesi kulit yang mengalami diseminasi regional
termasuk sindroma dermatitis kontak alergi stadium ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

27. Seorang wanita 35 tahun datang dengan keluhan ketombe. Pemeriksaan fisik
pada skalp dan area berambut, menunjukkan skuama berwarna keperakan yang
tebal dan lebar, serta bersifat lengket. Beberapa area skalp terdapat alopesia
sikatrikalis. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan hiperkeratosis difus dan
parakeratosis dengan keratosis folikular disekeliling folikel rambut.
Alopesia sikatrikalis pada kasus ini, terbanyak disebabkan oleh infeksi bakteri:
A. Staphylococcus aureus
B. Kytococcus sedentarius
C. Streptococcus pyogenes
D. Dermatophilus congolensis
E. Corynebacterium minutissimum

28. Seorang laki-laki 70 tahun, datang dengan keluhan lepuh terutama pada perut
bawah dan paha, sejak 1 tahun yang lalu. Tidak didapatkan lepuh pada mulut
atau genetalia. Keluhan kulit membaik setelah mendapatkan obat dari dokter,
tetapi terkadang muncul lepuh baru. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan
bula subepidermal dengan infiltrasi eosinofil pada lapisan dermis superfisial.
Hasil pemeriksaan imunofluoresens direk yang sesuai pada kasus di atas
adalah:
A. IgA pada papilary dermal
B. IgA pada lapisan epidermis
C. IgG pada dermal-epidermal junction
D. IgM pada epithelial basement membrane zone
E. IgG pada epidermal basement membrane zone
29. Pemeriksaan imunofluoresens langsung pada Dermatitis herpetiformis dapat
menunjukkan gambaran sebagai berikut:
A. Deposisi imunogloulin G di stratum korneum
B. Deposisi Imunoglobulin A granular di papila dermis
C. Deposisi immunoglobulin G granular di papilla dermis
D. Deposisi immunoglobulin A dan C3 berbentuk pita di sepanjang taut dermo-
epidermal
E. Deposisi Imunogloulin A, immunoglobulin G, immunoglobulin M, dan
komplemen di taut dermo-epidemal berbentuk pita tersusun granular kontinyu

30. Seorang laki-laki 38 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin dengan keluhan
bercak merah pada kedua telapak tangan disertai rasa gatal sejak 2 minggu
yang lalu. Sejak 4 minggu yang lalu, pasien bekerja sebagai kuli bangunan dan
bertugas mencampur adonan semen. Keluhan tersebut mereda saat libur
bekerja di akhir minggu.
Untuk menegakkan bahan penyebab kelainan di atas, dapat dilakukan uji
tempel kulit dengan allergen berikut:
A. Fragrance
B. Formaldehyde
C. Potassium chromate
D. Ammonium persulfat
E. Para phenilen diamine

31. Seorang perempuan 30 tahun datang dengan keluhan bercak merah menahun di
kedua lipat bawah payudara yang dirasakan panas. Dari pemeriksaan
didapatkan plak eritema mengkilat berbatas tegas dengan skuama tipis. Sejak
terdapat keluhan, pasien merasakan tidak banyak berkeringat di area tersebut.
Diagnosis yang mungkin pada pasien tersebut adalah:
A. Intertrigo
B. Tinea cruris
C. Candidiasis cutis
D. Psoriasis inversa
E. Hailey-hailey diseases
32. Seorang perempuan 30 tahun, gravida 10 minggu, datang dengan plak eritema
batas tegas dengan skuama tebal berwarna putih di atasnya. Lesi yang terasa
seperti terbakar tersebut mengenai sekitar 40% permukaan tubuh, yaitu di
hampir seluruh punggung sampai bokong, kedua lutut, kedua siku, dan kulit
kepala. Kondisi ini berulang kali dialami, dan muncul semakin berat sejak
kehamilan. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya parakeratosis,
perpanjangan rete ridge, pelebaran pembuluh darah papilla dermis, serta
ditemukan abses Munro. Pasien ini telah mendapatkan terapi Desoksimetason
salep selama 4 minggu tanpa perbaikan klinis yang berarti.
Terapi yang merupakan KONTRAINDIKASI ABSOLUT pada pasien tersebut
adalah:
A. Acitretin oral
B. Siklosporin A oral
C. Calcipotriol topikal
D. Secukinumab injeksi
E. Fototerapi Narrowband Ultraviolet B

33. Seorang laki-laki 46 tahun berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin dengan
keluhan bercak merah seluruh tubuh tertutup skuama tebal berwarna silver.
Bercak merah disertai nyeri dan bengkak pada jari kedua tangan kiri dan telapak
kaki kanan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kelainan kuku (pitting,
hyperkeratosis) pada ibu jari kaki kanan. Nyeri tekan didapatkan di sekitar
tendon Achilles dan sacrum. Dari pemeriksaan laboratoris didapatkan faktor
rheumatoid negatif. Pemeriksaan radiografi tidak menunjukkan pertumbuhan
tulang baru. Pasien memiliki riwayat penyakit yang serupa sejak 5 tahun dengan
gejala yang lebih ringan, tidak ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.
Terapi yang paling dianjurkan adalah:
A. Tofacitinib
B. Leflunomide
C. Methotrexate
D. Sulfasalazine
E. Secukinumab
34. Bagaimanakah gambaran pemeriksaan imunofluoresens direk pada liken
planus?
A. IgM pada lapisan epidermis
B. Granul eosinofil pada lapisan dermis
C. IgM pada lapisan dermal-epidermal junction
D. Shaggy pattern pada lapisan basal membran
E. Shaggy pattern pada lapisan dermal-epidermal junction
35. Gambaran histologi “sawtoothed rete ridges” ditemukan pada
A. Panikulitis
B. Liken planus
C. Lupus panikulitis
D. Sweet syndrome
E. Dermatitis numularis

36. Seorang perempuan membawa anaknya laki-laki ke poli kulit yang berusia 2
minggu yaitu dengan keluhan terdapat benjolan di punggung. Riwayat kehamilan
didapatkan aspirasi mekoneum. Pada pemeriksaan histopatologi anatomi
didapatkan :
A. Gambaran panikulitis tanpa vaskulitis
B. Gambaran panikulitis dengan vaskulitis
C. Gambaran needle shaped cleft pada area perifer
D. Ditemukan sel-sel infamasi dengan penipisan septa
E. Gambaran multinucleated giant cell dan granuloma Miescher

37. Seorang wanita berumur 40 tahun mengeluh terdapat bercak hitam pada kedua
pipi atas sejak 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan regio malar kiri dan kanan
didapatkan makula hiperpigmentasi dengan ukuran 3mm. Pada pemeriksaan
histopatologi :
A. Melanocytosis pada epidermis
B. Melanocytosis pada dermis bagian atas
C. Melanosis pada lapisan basal epidermis
D. Melanocytosis pada dermis bagian atas dan tengah
E. Inkontinensia pigmenti dan peningkatan melanin epidermis
38. Seorang laiki-laki, usia 60 tahun, mengeluh timbul lepuh yang tidak mudah pecah
dan terasa gatal di hampir seluruh tubuh sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan
fisis di regio fleksural ekstremitas superior dekstra et sinistra, abdomen dan
femoralis bilateral didapatkan multipel bula tegang, berisi cairan serosa, dengan
dasar plak eritematosa yang berbentuk ireguler, berbatas tegas, disertai multipel
erosi tanpa disertai skar dan milia. Tidak didapatkan lesi di mukosa oral dan
mata. Pemeriksaan tanda Nikolsky dan Asboe-Hansen didapatkan hasil negatif.
Pemeriksaan histopatologi tampak celah subepidermal disertai infiltrate dermal
superfisial yang terdiri atas eosinofil, netrofil, limfosit dan monosit. Jika pada
kasus diatas dilakukan pemeriksaan imunofluoresens direk, apakah gambaran
yang akan didapatkan?
A. Deposit granular IgA di papilla dermis
B. Deposit linear C3 di perbatasan epidermis-dermis
C. Deposit linear IgA di perbatasan epidermis-dermis
D. Deposit linear IgG di perbatasan epidermis-dermis
E. Deposit linear IgG dan C3 di perbatasan epidermis-dermis

39. Sistem antioksidan pada kulit yang merupakan enzimatik adalah :


A. Gluthatione
B. Vitamin E
C. Ascorbic acid
D. Carotenoid
E. Glutathione peroksidase

40. Gambaran klinis yang ditemukan pada Intrinsik aging adalah :


A. Dyspigmentasi
B. Kulit tampak pucat
C. Adanya deep wrinkle
D. Ditemukan multiple telangiektasis
E. Penurunan Elastisitas kulit

41. Seorang wanita usia 65 tahun datang dengan keluhan adanya kerutan halus dan
kasar di wajah, makula kecoklatan yang diskret, warna kulit yang tidak merata,
tampak adanya telangiektasis, elastisitas kulit yang menurun, xerosis dan warna
kulit yang memudar tampak pucat. Berdasarkan gambaran klinis tersebut maka
pasien terdiagnosis sebagai :
A. Xerosis
B. Skin aging
C. Photoaging
D. Solar lentigo
E. Senile angioma.
42. Seorang perempuan usia 60 tahun datang ke poli kulit dan kelamin dengan
keluhan kulit mengering dan disertai adanya lebam-lebam pada tangan dan
lengan. Pasien sudah sebulan mengkonsumsi aspirin dan obat anti koagulan.
Diagnosis pasien ini adalah :
A. Xerosis
B. Angiosarcoma
C. Senile angioma
D. Batemen purpura
E. Ateatotic eczema

43. Seorang Laki-laki usia 65 tahun datang ke poli kulit dan kelamin dengan keluhan
lesi kulit berwarna keunguan disertai juga makula kecoklatan, tampak adanya
plak dan nodul pada wajah dan area tungkai bawah, yang terkadang terasa nyeri
dan tungkai mengalami kelemahan. Pasien terdiagnosa sudah 10 tahun
menderita diabetes. Saat ini penyakit kulit yang diderita pasien berhubungan
dengan human herpes virus -8. Diagnosis pasien ini adalah :
A. Senile angioma
B. Endemic African KS
C. Klasik Kaposi Sarkoma
D. Iatrogenik Kaposi Sarkoma
E. Endemic Eastern Europe KS

44. Berikut ini merupakan salah satu penyebab mekanisme auxotroph N


Gonorrhoeae yang berhubungan dengan terjadinya infeksi gonokokal diseminata
pada laki-laki asimtomatis adalah:
A. Tripsin
B. Proline
C. Arginin
D. Cystine
E. Glutamat

45. Latensi merupakan mekanisme pertahanan virus terhadap sistem imun host
yang jarang dijumpai pada infeksi bakteri. Manakah dari bakteri penyebab IMS
dibawah ini memiliki cara evasi yang mirip dengan mekanisme tersebut ?
A. Treponema pallidum
B. Mycoplasma hominis
C. Haemophilus ducreyi
D. Neisseria gonorrhoeae
E. Calymmatobacterium granulomatis

46. Berikut ini merupakan penyebab bakteri yang paling sering pada epididimitis pria
usia prepubertas adalah:
A. Coliforms
B. Treponema Pertenue
C. Neisseria Gonorrhoeae
D. Chlamydia Trachomatis
E. Haemophilus Influenzae

47. Berikut ini adalah salah satu komplikasi virus herpes simpleks 2 yang lebih sering
terjadi pada orang tua adalah:
A. Hepatitis
B. Meningitis
C. Ensefalitis
D. Pneumonia
E. Keratokonjungtivitis

48. Pasien laki-laki, 35 tahun, bekerja sebagai supir, datang dengan keluhan keluar
nanah saat buang air kecil sejak 2 hari yang lalu, keluhan disertai nyeri saat
BAK, gatal di ujung kemaluan, pasien pernah mengalami keluhan yang sama 2
tahun yang lalu, riwayat pengobatan disangkal, pasien berhubungan dengan
PSK 1 minggu sebelumnya, Dari pemeriksaan fisik didapatkan duh tubuh uretra
sangat minimal, tidak dijumpai noda pada celana dalam, tidak didapatkan edema
ataupun eritema pada meatus uretra eksterna, tidak didapatkan nyeri tekan pada
perut bagian bawah, tidak didapatkan pembesaran kelenjar inguinal. Dari
pemeriksaan pewarnaan Gram dari apus uretra tidak didapatkan peningkatan
PMN dan tidak ditemukan diplokokus gram negatif intrasel. Penatalaksanaan
awal yang paling tepat pada kasus tersebut adalah:
A. Diberi pengobatan uretritis gonore
B. Dilakukan pemeriksaan urine lengkap
C. Dilakukan pemeriksaan kultur pada usap uretra
D. Diberi pengobatan uretritis gonore dan uretritis non gonore
E. Dilakukan observasi jika ada keluhan lagi untuk kontrol kembali

49. Pasien laki-laki usia 40 tahun, kontrol dengan keluhan keluar cairan dari
kemaluan sejak 5 hari sebelum kunjungan pertama, cairan keluar terutama saat
akan BAK pagi hari, tidak didapatkan nyeri saat BAK, namun BAK dirasa kurang
tuntas, Riwayat pengobatan sebelumnya dengan pemberian Sefiksim 1x400 mg
dan Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari, saat ini pasien masih ada keluhan
keluar cairan sedikit saat akan BAK. Riwayat berhubungan dengan pasangan
baru terakhir 2 minggu yang lalu tanpa kondom. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan duh tubuh mukoid, encer, warna jernih sedikit berbau, tampak sedikit
eritema pada meatus uretra eksterna. Pada pemeriksaan Gram pada usap
endouretra didapatkan peningkatan leukosit PMN >5/LP, dan tidak dijumpai
gambaran diplokokus gram negatif intrasel. Berikut ini pilihan terapi utama yang
paling tepat sesuai panduan Kemenkes pada kasus tersebut adalah:
A. Sefiksim 400 mg oral + Azitromisin 1 gram oral + Metronidazol 3x500 mg/hr
oral selama 5 hari
B. Sefiksim 400 mg oral + Azitromisin 1 gram oral + Metronidazol 2x500 mg/hr
oral selama 7 hari
C. Sefiksim 400 mg oral + Eritromisin 4x500 mg/ hr oral + Metronidazol 3x500
mg/hr oral selama 5 hari
D. Sefiksim 400 mg oral + Doksisiklin 2x100 mg/hr oral selama 7 hari +
Metronidazol 3x500 mg/hr oral selama 5 hari
E. Sefiksim 400 mg oral + Eritromisin 4x500 mg/ hr oral + Metronidazol 2x500
mg/hr oral selama 7 hari
50. Seorang laki-laki usia 27 tahun berobat rutin sejak 6 bulan ini dan mendapat obat
rutin Neviral dan Duviral sehari 2x. Satu bulan yang lalu mengeluh timbul
benjolan kecil bertambah banyak di daerah bokong. Pemeriksaan fisik
didapatkan papul sferikal permukaan halus, konsistensi kenyal dengan umbilikasi
di bagian central. Diameter berukuran 3-15 mm. berwarna putih atau seperti
warna kulit. Sudah diterapi, hasilnya baik, dan saat ini timbul kembali. Maka
pasien ini dapat diterapi:
A. Interferon Beta IM per hari
B. Interferon Alpha IV per hari
C. Interferon Gamma IM per minggu
D. Interferon Alpha intralesi /minggu selama 4 minggu
E. Interferon Alpha intralesi setiap hari selama 1 minggu

51. Seorang Wanita usia 30 tahun dengan keluhan keputihan yang tidak berbau,
berwarna seperti susu basi, pemeriksaan KOH tampak blastospora dan
pseudohifa. Dalam 6 bulan ini, sudah 4 kali kambuh. Sudah diterapi Fluconazole
150 mg pada hari 1, 4, dan 7. Maka pengobatan pemeliharaan supaya tidak
kambuh lagi adalah:
A. Itrakonazole 200mg/hari
B. Flukonazole 100mg/hari
C. Ketokonazole 400mg/minggu
D. Ketokonazole 100mg/minggu
E. Flukonazole 100-150mg/minggu

52. Seorang wanita usia 40 tahun, TKW, datang ke poli kulit untuk kontrol dan
memeriksakan pasangannya, hasil pemeriksaan serologis pasien saat ini VDRL
1:2, TPHA 1:320, HIV non reaktif. Pasien dengan riwayat terapi injeksi Benzathin
penisilin setiap minggu selama 3 minggu, 6 bulan yang lalu. Terakhir
berhubungan seksual dengan pasangan tetapnya sekitar 1 tahun yang lalu.
Pasangannya merupakan laki-laki WNA yang sementara tinggal di Indonesia,
pada pasangan seks tidak didapatkan gejala. Berikut ini tatalaksana pasangan
yang paling tepat pada kasus ini adalah:
A. Pemeriksaan tes serologi berkala
B. Langsung diberi terapi presumtif sifilis dini
C. Pengobatan didasarkan pada keadaan klinis
D. Diberi terapi presumtif sifilis dini meskipun serologis sifilis nonreaktif
E. Jika ada gejala dan atau hasil serologis reaktif baru diberikan terapi sifilis dini

53. Seorang wanita usia 32 tahun, sudah menikah, pegawai swasta, datang ke poli
kulit dengan keluhan benjolan pada vagina sejak 3 hari yang lalu, benjolan
terasa nyeri, dirasa semakin membesar, disertai sedikit demam. Terakhir
berhubungan seksual dengan pasangan baru 2 minggu yang lalu. Riwayat
pengobatan asam mefenamat dan siprofloksasin 2 hari. Saat BAK juga terasa
sakit dan didapatkan keputihan. Pasien baru pertama mengalami sakit seperti ini.
Dari pemeriksaan genitalia regio 1/3 anterior-posterior labia mayora sinistra
didapatkan nodul dengan diameter 0,5 cm, eritema, konsistensi padat kenyal,
didapatkan nyeri tekan, tanpa ada fluktuasi dan punktat. Pada pemeriksaan
inspekulo didapatkan discharge mukopurulen pada endoserviks. Hasil
pemeriksaan gram cairan endoserviks didapatkan diplokokus Gram negatif
intraseluler dan ekstraseluler, jumlah PMN > 30/LPB. Pengobatan sesuai
Pedoman Nasional Kemenkes tahun 2015 pada kasus tersebut adalah:
A. Sefiksim 1x400 mg/hari, P.O, dosis tunggal + Doksisiklin 2x100 mg/hari, P.O
selama 7 hari + Metronidazol 2 g, P.O dosis tunggal
B. Sefiksim 1x400 mg/hari, P.O, selama 5 hari + Azitromisin 1 g, P.O dosis
tunggal + Metronidazol 2x500 mg/ hari, selama 7 hari
C. Seftriakson 250 mg, I.M, dosis tunggal + Eritromisin 4x500 mg/hari, P.O,
selama 7 hari + Metronidazol 2x500 mg/ hari, selama 14 hari
D. Sefiksim 1x400 mg/hari, P.O, selama 5 hari + Eritromisin 4x500 mg/hari, P.O
selama 14 hari + Metronidazol 2x500 mg/ hari, selama 7 hari
E. Sefiksim 1x400 mg/hari, P.O, selama 5 hari + Doksisiklin 2x100 mg/hari, P.O
selama 14 hari + Metronidazol 2x500 mg/ hari, selama 14 hari

54. Seorang Wanita usia 29 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin dengan keluhan
luka dan nyeri daerah kemaluan sejak 2 hari sebelumnya. Tidak ada keluhan
demam, keputihan, dan pasien tidak menyadari apakah ada lentingan
sebelumnya. Pasien pernah beberapa kali mengalami hal seperti ini dalam 2
tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan multiple erosi dengan ukuran
bervariasi di kedua labia mayor dan sedikit eksudat di beberapa tempat.
Pemeriksaan penunjang didapatkan multinucleated giant cells dan leukosit.
Tatalaksana yang tepat untuk kasus di atas adalah:
A. Asiklovir 200 mg, diberikan per oral 5 kali sehari selama 7 hari
B. Asiklovir 200 mg, diberikan per oral 3 kali sehari selama 5 hari
C. Asiklovir 400 mg, diberikan per oral 3 kali sehari selama 7 hari
D. Asiklovir 400 mg, diberikan per oral 3 kali sehari selama 5 hari
E. Valasiklovir 500 mg, diberikan per oral 3 kali sehari selama 5 hari

55. Seorang Wanita usia 29 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin dengan keluhan
luka dan nyeri daerah kemaluan sejak 2 hari sebelumnya. Tidak ada keluhan
demam, keputihan, dan pasien tidak menyadari apakah ada lentingan
sebelumnya. Pasien pernah beberapa kali mengalami hal seperti ini dalam 2
tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan multiple erosi dengan ukuran
bervariasi di kedua labia mayor dan sedikit eksudat di beberapa tempat.
Pemeriksaan penunjang didapatkan multinucleated giant cells dan leukosit.
Tatalaksana yang tepat untuk kasus di atas adalah:
A. Asiklovir 200 mg, diberikan per oral 5 kali sehari selama 7 hari
B. Asiklovir 200 mg, diberikan per oral 3 kali sehari selama 5 hari
C. Valasiklovir 500 mg, diberikan per oral 3 kali sehari selama 7 hari
D. Valasiklovir 500 mg, diberikan per oral 2 kali sehari selama 3 hari
E. Valasiklovir 500 mg, diberikan per oral 3 kali sehari selama 5 hari

56. Seorang wanita usia 32 tahun, hamil usia 35 minggu datang ke Poli Kulit dan
Kelamin dengan keluhan luka dan nyeri daerah kemaluan sejak 2 hari
sebelumnya. Tidak ada keluhan demam, keputihan, dan pasien tidak menyadari
apakah ada lentingan sebelumnya. Pasien belum pernah mengalami hal seperti
ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan multiple erosi dengan ukuran bervariasi di
kedua labia mayor dan sedikit eksudat di beberapa tempat. Pemeriksaan
penunjang didapatkan multinucleated giant cells dan leukosit. Hal yang bisa
terjadi pada janin kasus di atas adalah:
A. Meningitis
B. Bayi lahir kasep
C. Abortus spontan
D. Gonoblenorrhoe
E. Bayi berat lahir normal

57. Pernyataan dibawah ini yang BENAR mengenai alopesia androgenik (AGA)
adalah:
A. Miniaturisasi progresif folikel rambut terjadi pada laki-laki
B. AGA mempunyai faktor genetik dan akan terjadi pada laki-laki usia lanjut
C. Bukti klinis terbaik dari data penelitian adalah minoksidil topikal untuk laki-laki
D. Biopsi pada AGA dilakukan bila diagnosis banding alopesia sikatriks atau
diduga alopesia areata fokal
E. Pemeriksaan tambahan AGA: kadar ferritin atau thyroid-stimulating hormone
atau pemeriksaan endokrin pada wanita hiperandogenisme

58. Laser berikut ini yang tidak dapat digunakan dalam terapi Port-wine stains
adalah laser:
A. PDL (532 nm)
B. KTP (595 nm)
C. Diode (810 nm)
D. Nd:YAG (1064 nm)
E. Alexandrite (755 nm)

59. Pemeriksaan fungsi tiroid perlu dilakukan sebelum pemberian obat :


A. Acitretin
B. Etretinate
C. Isotretinoin
D. Tazarotene
E. Bexarotene

60. Pengobatan yang tepat untuk dermatitis perioral pada anak usia 8 tahun adalah :
A. Doksisiklin oral, gel klindamisin
B. Doksisiklin oral, krim asam azelaic
C. Eritromisin oral, gel metronidazol
D. Tetrasiklin oral, kortikosteroid topikal
E. Eritromisin oral, kortikosteroid topikal
61. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun datang di poli diantar Ibunya dengan keluhan
di kulit kepala terdapat rambut rontok hingga botak di area parietal bentuk oval
diameter 3 cm terjadi sejak 2 minggu sebelumnya, batas jelas, permukaan halus,
terdapat gatal dan eritema yang ringan, kadang terlihat nail pitting dan sand
paper like appearance. Diagnosis yang tepat adalah:
A. Tinea kapitis
B. Alopesia areata
C. Telogen efluvium
D. Alopesia androgenik
E. Early scarring alopecia

62. Seorang wanita usia 30 tahun datang ke poli kulit dengan keluhan jerawat pada
wajah yang memberat sejak hamil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan komedo,
papul, pustul, dan nodul sebanyak 6 buah. Pasien saat ini sedang hamil anak
kedua dengan usia kehamilan 5 bulan.
Tatalaksana yang dapat diberikan pada kasus tersebut adalah:
A. Benzoil peroksida topikal
B. Terapi dilakukan setelah melahirkan
C. Benzoil peroksida dan eritromisin topikal
D. Eritromisin oral dan asam azaleat topikal
E. Eritromisin oral dan benzoil peroksida topikal

63. Seorang perempuan, usia 27 tahun datang dengan keluhan bercak putih yang
muncul sejak 6 bulan yang lalu. Lesi kulit terdapat pada dada sisi kanan,
awalnya kecil kemudian meluas. Saat ini lesi kulit berukuran seluas telapak
tangan. Dari pemeriksaan fisik di regio thorakalis anterior didapatkan makula
depigmentasi multipel berbatas tegas, ukuran diameter total kurang lebih 15 cm,
tidak didapatkan skuama. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan hilangnya
melanosit di epidermis.
Tatalaksana yang dapat diberikan kepada pasien tersebut adalah:
A. Terapi Psoralen Ultraviolet A
B. Suction blister epidermal grafts
C. Dosis denyut kortikosteroid oral selama 6 bulan
D. Betametason topikal + laser eximer + kortikosteroid oral 1 mg/kg/hari
E. Dosis denyut Kortikosteroid oral selama 3 bulan + lampu eksimer +
kalsineurin inhibitor topikal

64. Seorang wanita usia 55 tahun, datang ke poli kulit, ingin menghilangkan kerutan
halus di kulit sekitar mata (crow’s feet), hal di bawah ini yang benar adalah
A. Injeksi botulinum toxin 2-4 titik
B. Dosis lebih besar pada wanita
C. Dosis 25-30 unit toksin botulinum
D. Injeksi berjarak 2 cm dari kantus lateral
E. dosis tergantung perkiraan masa otot dan aktivitasnya

65. Seorang wanita usia 40 tahun datang ke poli kulit, ingin menghilangkan kulit
jeruk (selulit) di area paha, hal di bawah ini yang benar adalah:
A. Segera lakukan program penurunan berat badan
B. Latihan fisik untuk meningkatkan masa otot tidak disarankan
C. Laser Er:YAG dengan ujung panas dapat digunakan untuk terapi selulit
D. Dapat dilakukan tindakan subsisi menggunakan jarum hipodermik
E. Dapat dilakukan terapi sedot lemak untuk mengurangi lemak superfisial

66. Seorang wanita usia 60 tahun datang dengan keluhan kemerahan di wajah yang
hilang timbul dan muncul secara difus, muncul terutama saat berkeringat dan
wajah terlihat mengkilap. Keluhan akan hilang sendiri di bawah 5 menit. Kondisi
ini juga diikuti dengan peningkatan suhu tubuh. Kondisi yang menyebabkan
keluhan pada pasien adalah:
A. Rosasea
B. Menopause
C. Mastositosis
D. Feokromositoma
E. Carcinoid syndrome

67. Seorang wanita usia 45 tahun, datang ke poli kulit dengan keluhan kemerahan di
wajah dengan rasa terbakar disertai dengan pembuluh darah kecil-kecil. Hal
yang harus dihindari pasien adalah:
A. Menggunakan maskara berwarna hitam
B. Menggunakan eyeliner berbentuk pensil
C. Menggunakan kosmetik berbentuk krim atau cair
D. Menggunakan kosmetik bedak yang tidak mengkilap
E. Menggunakan pelembap dengan minimal SPF20+ pada kulit kering

68. Seorang wanita berusia 45 tahun datang dengan keluhan bercak merah pada
dahi dan kedua pipi sejak satu tahun yang lalu. Bercak merah awalnya muncul
saat pasien terpapar matahari tetapi sejak enam bulan ini bercak merah
menetap. Kulit terasa sensitif selain pada kulit pasien juga mengeluhkan mata
sering gatal terasa ada kotoran. Pada pemeriksaan didapatkan telangiektasia,
eritema pada sentral wajah dan pada tepi mata tampak merah, bengkak dan
terdapat skuama. Pasien telah diberi oxymetazoline cream dan dilakukan terapi
laser. Terapi pemeliharaan pada pasien ini adalah:
A. Oral minosiklin
B. Brimonidine topikal
C. Krim tretinoin 0,05%
D. Metronidazole topikal
E. Krim oksimetazolin 1%

69. Seorang wanita 40 tahun datang ingin menghilangkan rambut yang tumbuh pada
atas bibir. Tidak didapatkan keluhan menstruasi. Pada pemeriksaan didapatkan
rambut terminal pada atas bibir dan dagu. Pengobatan lini pertama pada pasien
ini adalah:
A. Flutamid
B. Eflornitin
C. Spironolakton
D. Glukokortikoid
E. Kontrasepsi oral

70. Berikut ini yang merupakan tanda awal in situ karsinoma sel skuamosa pada
klasifikasi aktinik keratosis tipe II adalah:
A. Keterlibatan lebih dari 2/3 lapisan epidermis
B. Keratinosit atipik pada 2/3 bawah epidermis
C. Keratinosit buds pada lapisan dermis retikular
D. Keratinosit atipik pada lapisan basal epidermis
E. Keterlibatan folikel rambut, infundibulum, dan acrosyringium

71. Berikut ini yang termasuk malformasi vaskular vena adalah:


A. CLOVES syndrome
B. Sturge Weber syndrome
C. Gorham Stout syndrome
D. Klippel-Trenaunay syndrome (KTS)
E. Blue rubber bleb nevus atau Bean syndrome (BRBN)

72. Berikut ini sindroma yang berkaitan dengan trikoepitelioma multipel adalah?
A. Gardner
B. Muir-Torre
C. Goltz-Gorlin
D. Brooke-Spiegler
E. Bazex-Dupré-Christo

73. Seorang perempuan, 65 tahun, mengeluh bercak kemerahan bersisik hampir


seluruh tubuh sejak 5 bulan yang lalu. Bercak terasa sangat gatal sepanjang hari
sampai mengganggu tidur malam. Riwayat MRS 2 kali dengan diagnosis
eritroderma, dengan dugaan alergi obat antinyeri dan telah diberikan pengobatan
steroid, serta dihentikan dugaan obat penyebab, namun tetap kambuh setelah
obat diturunkan. Riwayat atopi dan lesi kulit sebelumnya disangkal. Pemeriksaan
fisik didapatkan suhu 36,8oC, ektropion, edema ankle, dan tidak didapatkan
pembesaran KGB. Status dermatologis tampak makula eritematosa batas tidak
jelas pada seluruh tubuh, disertai skuama tipis berwarna putih, ekskoriasi (+),
hiperkeratosis plantar pedis, fisura, dan distrofi kuku kaki. Tidak didapatkan plak,
tumor dan kerontokan rambut. Pemeriksaan serial histopatologi didapatkan fokal
parakeratosis, infiltrasi limfoid pada dermoepidermal junction dan dermis
superfisial disertai epidermotrofisme. Sel limfosit yang atipikal, sel sezary (-), dan
band-like lymphocyte infiltrate (-). Hasil imunohistokimia CD3, CD4, CD5, CD7,
CD8 positif pada limfoid epidermis dan dermis. Hapusan darah tepi didapatkan
limfosit atipikal, sel sezary (-). Hasil laboratorium menunjukkan peningkatan
leukosit dan laktat dehidrogenase.
Berikut ini penyebab diagnosis eritrodermi pada kasus tersebut yang paling tepat
adalah:
A. Sezary syndrome
B. Mycosis Fungoides
C. Pagetoid Reticulosis
D. Granulomatous Slack Skin
E. Primary Cutaneous Anaplastic Large-cell Lymphoma

74. Seorang perempuan berusia 23 tahun, mengeluhkan tahi lalat pada paha
belakang sejak 3 bulan. Tahi lalat tidak bertambah jumlah dan besarnya, serta
tidak mudah berdarah. Dari pemeriksaan dermatologis didapatkan plak soliter
berbetuk oval biru gelap diameter 6 mm. Pemeriksaan dermoskopi tampak
gambaran starburst, pseudopods, globular pattern disertai reticular
depigmentasi. Dari pemeriksaan histopatologis didapatkan perpanjangan sel
spindle-shaped di sepanjang struktur adneksa, makrofag yang penuh pigmen di
dermis papiler dengan infiltrat limfosit perivaskular ringan, serta ada campuran
sel melanosit atipik.
Salah satu pemeriksaan imunohistokimia berikut ini yang disarankan untuk
diagnosis kasus tersebut adalah:
A. CD3
B. P63
C. Ki-67
D. HMB-45
E. Melan-A

75. Seorang anak usia 8 tahun datang ke poli kulit dan kelamin dengan keluhan
benjolan berwarna merah yang makin menebal di paha kiri. Bercak merah ini
timbul sejak lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa ukuran diameter
kurang lebih 10 cm, teraba hangat, palpasi pada massa teraba thrill dan bruit.
Pemeriksaan radiologi menunjukkan tipe fast flow. Pemeriksaan arteriografi
didapatkan nidus.
Penatalaksanaan yang tepat untuk kasus ini adalah…
A. Skleroterapi
B. Pembedahan
C. Pulsed dye laser
D. Long pulsed ND:Yag 1064 nm
E. Embolisasi dan pembedahan

76. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa dengan keluhan benjolan di kulit
kepala. Pada region scalp terlihat 1 lesi plak verukosus berukuran 7 mm dengan
krusta di permukaannya. Pada pemeriksaan histopatologis terlihat invaginasi
papilomatosa di dalam epidermis, serta terdapat 2 lapis epitel yang melapisi papil
tersebut yaitu sel kolumnar dan myoepitel. Pemeriksaan imunohistokimia positif
pada CK7 dan smooth muscle actin.
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
A. Spiradenoma
B. Apocrine mixed tumor
C. Hidradenoma papilliferum
D. Papillary eccrine adenoma
E. Syringocystadenoma papilliferum

77. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan bercak merah di
badan. Bercak muncul sejak usia 1 tahun, melebar mengikuti pertumbuhan
badan dan sedikit menggelap. Pada pemeriksaan di regio trunkus didapatkan 1
lesi makula hiperpigmentasi batas jelas berukuran sekitar 10 cm yang
didalamnya terdapat multipel papula coklat gelap yang tersebar. Pada
pemeriksaan histopatologis didapatkan hiperplasia epidermal dan
hiperpigmentasi basal pada lesi makula, sedangkan pada lesi papula terlihat
peningkatan jumlah melanosit dan sarang melanosit di dermoepidermal junction.
Kelainan lain apa yang dapat berhubungan dengan penyakit ini?
A. Kejang
B. Hidrosefalus
C. Addison disease
D. Mucocutaneous myxomas
E. Phakomatosis pigmentokeratotica
78. Tanda lahir dengan bercak hipopigmentasi yang secara patologis adalah
vasokonstriksi fokal akibat hipersensitivitas terhadap katekolamin area yang
terkena adalah :
A. Nevus Simplex
B. Salmon Patch
C. Nevus Anemicus
D. Hemangioma Infantil
E. Nevus Depigmentosus

79. Kelainan protein yang berperan pada distrofik epidermolisis bulosa adalah:
A. Plectin
B. Keratin 5
C. Laminin-332
D. Collagen VII
E. Desmoplakin

80. Keganasan yang dapat terjadi pada pasien resesif distrofik epidermolisis bulosa
setelah usia pubertas adalah:
A. Hepatoma
B. Neuroblastoma
C. Karsinoma Ginjal
D. Karsinoma Esofagus
E. Karsinoma Sel Skuamosa

81. Seorang bayi umur 3 minggu dibawa karena adanya benjolan keras pada
punggung 1 minggu ini. Pada pemeriksaan bayi tampak sehat, status
dermatologis, di punggung plak keras warna merah keunguan. Hasil biopsi
menunjukkan nekrosis lobulus lemak dengan “needle shaped clefts” pada
lipocyte serta inflamasi campuran. Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi
tersebut adalah:
A. Sepsis
B. Asidosis
C. Hipoglikemia
D. Hiponatremia
E. Hiperkalsemia

82. Seorang bayi berumur 3 bulan muncul benjolan di pantat berwarna merah
keunguan, ukuran bervariasi antara 0.5-1 cm. Pasien sering menggunakan
popok dan sebelum muncul benjolan sering kemerahan di area popok lalu diobati
dengan salep kortikosteroid. Hasil biopsi menunjukkan infiltrat dermal padat
limfosit, sel plasma, neutrofil, dan eosinofil, tetapi tidak ada granuloma nyata.
Diagnosis dari pasien ini adalah :
A. Irritant Diaper Dermatitis
B. Jacquet Erosive Dermatitis
C. Candidal Diaper Dermatitis
D. Granuloma Gluteale Infantum
E. Pseudoverrucous Papules and Nodules

83. Bayi baru lahir berumur 1 hari dengan kulit yang keras, tampak mengkilap, dan
menyebar. Bayi lahir prematur baru dirujuk dengan sepsis. Hasil biopsi
menunjukkan kristal seperti jarum dalam liposit namun tidak didapatkan infiltrate
inflamasi atau nekrosis lemak. Diagnosis dari pasien ini adalah :
A. Ectodermal Dysplasia
B. Sclerema neonatorum
C. Anetoderma of Prematurity
D. Cutis Marmorata Telangiectatica Congenita
E. Subcutaneous Fat Necrosis of the Newborn

84. Seorang anak usia 7 tahun datang dengan keluhan bercak depigmentasi pada
garis tengah tubuh bagian depan yang muncul sejak lahir. Kelainan kulit disertai
dengan rambut putih diatas dahi (white forelock). Didapatkan adanya riwayat
keluarga dengan keluhan yang sama. Diagnosis yang mungkin pada pasien ini
adalah:
A. Vitiligo
B. Piebaldism
C. Ito hypomelanosis
D. Tuberous sclerosis
E. Waardenburg syndrome
85. Seorang bayi usia 1 minggu dibawa berobat ibunya dengan keluhan plentingan
yang muncul sejak lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan multipel vesikel
berukuran kecil dan sedang, dengan distribusi mengikuti blaschko lines.
Pengobatan yang menguntungkan bila diberikan pada stadium ini adalah:
A. PUVA
B. NBUVB
C. Emolien
D. Tacrolimus topikal
E. Calcipotriene topikal

Anda mungkin juga menyukai