1. Seorang perempuan, 45 tahun, mengeluh gatal pada tengkuk dan dahi. Satu
minggu yang lalu pasien mengecat rambut. Pemeriksaan fisik pada tengkuk dan
dahi ditemukan makula eritem dan papul eritem. Pasien setuju dilakukan tes
tempel.
Apakah alergen yang paling mungkin memberikan hasil positif pada tes tempel?
A. Mercaptobenzothiazole
B. Benzocaine
C. Benzophenone
D. Para phenylenediamine
E. Formaldehyde
3. Seorang perempuan, usia 27 thn, dengan keluhan timbul lenting isi nanah pada
lipatan leher dan lipat siku disertai nyeri dan demam yang meluas ke seluruh
tubuh dalam 1 bulan. Pasien sedang hamil anak pertama G1P1 hamil 35 minggu.
Pada pemeriksaan didapatkan pustul multipel di atas dasar eritem pada lengan
dan tungkai bilateral serta dada dan punggung. Pilihan terapi yang dapat
diberikan pada pasien adalah:
A. PUVA
B. Siklosporin / inflix
C. Azatioprin
D. Retinoid oral
E. Mikofenolat mofetil
4. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke Klinik Dermatologi dan
Venereologi dengan keluhan bercak merah yang terasa gatal pada leher, dada,
punggung atas dan lengan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh kedua
sendi bahunya lemah. Keluhan semakin berat bila terkena sinar matahari. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan makula dan plakat eritema yang konfluens pada
leher, dada, lengan, punggung atas, kelopak mata dan sendi interfalang.
Diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah:
A. Skleroderma
B. Dermatomiositis
C. Polymorphic light eruption
D. Subacute cutaneous lupus erythematosus
E. Acute cutaneous lupus erythematosus
F. Mechanic’s hand
7. Seorang perempuan berusia 50 tahun mengeluh timbul bercak merah dan bintil
merah pada hampir seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh
demam. Sejak 1 bulan yang lalu pasien mengkonsumsi alupurinol karena kadar
asam uratnya tinggi. Tanda vital pasien dalam batas normal. Terdapat
pembesaran kelenjar getah bening aksila dan inguinal. Pada hampir seluruh
permukaan tubuh ditemukan makula dan papul eritem, multipel dan tersusun
diskret. Hasil pemeriksaan laboratorium terdapat eosinofilia, dan peningkatan
kadar enzim transaminase hepar. Diagnosis yang paling tepat pada kasus ini
adalah
A. Erupsi obat tipe makulopapular
B. Sindroma hipersensitivitas obat
C. Nekrolisis epidermal toksis
D. Pustulosis eksantematosa generalisata akut
E. Fixed drup eruption
11. Seorang wanita berusia 40 tahun dengan keluhan muncul lesi ditangan kanan,
berwarna kemerahan, tidak terlalu gatal dan tidak terlalu nyeri. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan pelebaran sentrifugal pada tengah lesi dan central
clearing. Pada pemeriksaan kerokan kulit KOH 20%, pertumbuhan jamur negatif.
Pada pemeriksaan histopatologi ditemukan palisade granulomatosa dengan
inflamasi kolagen dermis. Diagnosa pada pasien tersebut adalah
A.Granuloma Annulare
B.Tinea corporis
C.Sarcoidosis,
D.Liken nitidus
E.Liken striatus
12. Seorang wanita, 40 tahun, datang berobat ke dokter kulit dengan keluhan
muncul plenting-plenting kemerahan, dengan riwayat muncul ketika banyak
makan roti yang tidak bebas gluten. Dari penemuan klinis didapatkan plak
seperti urtikaria, vesikel, terkadang terbentuk bula, sedikit berdarah. Pada
pemeriksaan immunofluorescence didapatkan gambaran:
A.IgA
B.IgA1 dan Ig A2
C.IgM
D.IgG
E. IgE
13. Seorang pasien datang usia 65 tahun, dengan keluhan Carcinoma Nasofaring.
Pasien udah mendapatkan pengobatan Carcinoma selama 3 tahun, saat ini
keluhan pasien kulit melepuh seluruh tubuh. Terapi lini kedua untuk pasien
tersebut adalah
A.Prednisone 0,5-1,0 mg/kg
B.Siklosporin 5 mg/kg
C.Rituximab 375 mg/m2
D.Basiliximab 20 mg IV
E. Metilprednisolon 0,5-1,0 mg/kg
14. Seorang anak usia 5 tahun mengeluh demam, muncul ruam-ruam kemerahan di
badan. Pada pemeriksaan klinis setelah 2 minggu demam didapatkan periungual
deskuamasi. Dan setelah 6 minggu sejak sakit muncul Beau line tumbuh
Bersama dengan kuku. Diagnosa pasien tersebut adalah
A.Kawasaki disease
B.Measles
C.Leptospirosis
D.Adenovirus infection
E.Enterovirus infection
15. Seorang wanita berusia 40 tahun dengan keluhan bintil-bintil bernanah diatas
bercak kemerahan pada perut, paha, dan kedua lengan tangan. Keluhan
tersebut disertai gatal. pada pemeriksaan fisik ditemukan pustul multipel diatas
dasar eritem berbentuk anular dan sirsinar. Pada pemeriksaan kultur pus,
pertumbuhan bakteri negatif, pemeriksaan histopatolgi didapatkan pustul
subkorneal berisi leukosit polimorfonuklear dengan sedikit eosinofil, serta tidak
ditemukan akantolisis. Diagnosis kasus ini adalah:
A. Subcorneal pustular dermatoses
B. Acute generelized exanthematosa pustulosa
C. Dermatitis herpetiformis
D. Impetigo bulosa
E. Impetigo krustosa
16. Gambaran klinis pada system kardiovaskuler yang dapat berhubungan dengan
penyakit Kawasaki adalah:
A. Aneurisma arteri koronaria
B. Penyakit katub jantung
C. Gangren peripheral
D. Nodul pulmoner
E. Hipertensi pulmoner
17. Kelainan hematologic dan imunologik yang dapat ditemukan pada sistemik lupus
eritematosus adalah:
A. Anemia hemolitik
B. Leukositosis
C. Trombositosis
D. Anti-RNA positif
E. Antibodi anti fosfolipid negatif
22. Berikut ini merupakan target ikatan protein kompleks pada serotipe toksin
botulinum serotipe A:
A. Protein Intraseluler SNAP 25
B. Protein Intraseluler SNAP 28
C. Protein Intraseluler SNAP 35
D. Protein Intraseluler VAMP
E. Protein Intraseluler synaptobrevin
23. Seorang laki-laki, usia 16 tahun, datang dengan keluhan kepala mengalami
kebotakan pada area tengah kulit kepala, terjadi tiba-tiba dalam 1 bulan terakhir
ini. Tidak didapatkan keluhan kebotakan di area lainnya. Terkadang pasien
merasa agak gatal pada daerah tersebut. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
terdapat bercak alopesia pada area occipital, berbatas tegas, non sikatrikal.
Pada pemeriksaan dermoskopi didapatkan gambaran exclamation point hairs,
yellow dots, dan cadaver hair. Pada pemeriksaan biopsy kulit kepala didapatkan
gambaran infiltrat immune peribulbar disebut “swarm of bees”.
Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut di atas adalah:
A. Alopesia androgenik
B. Alopesia areata
C. Alopesia universalis
D. Alopesia areolaris
E. Earely scarring alopecia
Natalia
24. Seorang laki-laki, usia 16 tahun, datang dengan keluhan kepala mengalami
kebotakan pada area tengah kulit kepala, terjadi tiba-tiba dalam 1 bulan terakhir
ini. Tidak didapatkan keluhan kebotakan di area lainnya. Terkadang pasien
merasa agak gatal pada daerah tersebut. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
terdapat bercak alopesia pada area occipital, berbatas tegas, non sikatrikal.
Pada pemeriksaan dermoskopi didapatkan gambaran exclamation point hairs,
yellow dots, dan cadaver hair. Pada pemeriksaan biopsy kulit kepala didapatkan
gambaran infiltrat immune peribulbar disebut “swarm of bees”.
Pada kasus di atas dapat disertai kelainan kuku berupa : Fp. 1518
A. Beau’s line
B. Onikomadesis
C. Onikoreksis
D. Sandpaper nail
E. Longitudinal furrows
25. Seorang laki-laki, usia 16 tahun, datang dengan keluhan kepala mengalami
kebotakan pada area tengah kulit kepala, terjadi tiba-tiba dalam 1 bulan terakhir
ini. Tidak didapatkan keluhan kebotakan di area lainnya. Terkadang pasien
merasa agak gatal pada daerah tersebut. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
terdapat bercak alopesia pada area occipital, berbatas tegas, non sikatrikal.
Pada pemeriksaan dermoskopi didapatkan gambaran exclamation point hairs,
yellow dots, dan cadaver hair. Pada pemeriksaan biopsy kulit kepala didapatkan
gambaran infiltrat immune peribulbar disebut “swarm of bees”.
Terapi yang dapat diberikan pada kasus diatas adalah : Fp 1520
A. Topikal DPCP (dinitroklorobenzen)
B. PUVA
C. UVB
D. Minoksidil topikal 2%
E. Minoksidil topikal 5%
26. Seorang wanita, 34 tahun, berat badan 75 kg, datang dengan keluhan ketiak
kanan muncul beberapa benjolan berukuran 2-3 cm, kadang hilang timbul, saat
membesar benjolan tersebut biasanya berwarna kemerahan, keluar nanah, dan
terasa nyeri. Apabila pecah benjolan tersebut mengeluarkan nanah berwarna
kekuningan bercampur darah. Luka yang mengering menjadi berbekas seperti
jaringan parut. Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan gambaran multiple nodul disertai jaringan sikatriks dan sinus.
Diagnosis kerja kasus diatas adalah : Fp 1480
A. Akne vulgaris
B. Blastomikosis
C. Selulitis
D. Karbunkel
E. Hidradenitis Supurativa
27. Seorang wanita, 34 tahun, berat badan 75 kg, datang dengan keluhan ketiak
kanan muncul beberapa benjolan berukuran 2-3 cm, kadang hilang timbul, saat
membesar benjolan tersebut biasanya berwarna kemerahan, keluar nanah, dan
terasa nyeri. Apabila pecah benjolan tersebut mengeluarkan nanah berwarna
kekuningan bercampur darah. Luka yang mengering menjadi berbekas seperti
jaringan parut. Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan gambaran multiple nodul disertai jaringan sikatriks dan sinus.
Edukasi yang dapat diberikan pada pasien diatas adalah : Fp 1487
A. Hindari pakaian yang terlalu ketat
B. Hindari konsumsi kacang-kacangan
C. Hindari konsumsi makanan pedas
D. Selalu olahraga rutin minimal 30-45 menit sehari
E. Rutin mencukur rambut ketiak apabila sudah mulai panjang
28. Seorang wanita, 34 tahun, datang dengan keluhan ingin menghilangkan lipatan
yang muncul di perbatasan garis bibir dan hidung, yang terlihat semakin jelas
ketika sedang tersenyum. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lipatan nasolabial.
Pasien mempunyai riwayat pernah melakukan penyuntikan di daerah lipatan
tersebut sekitar 3 tahun yang lalu. Pilihan filler yang tepat digunakan untuk
pasien ini adalah:
A. Asam hialuronat
B. Kalsium hidroksiapatit
C. Lemak Autologus
D. Silikon
E. PLLA
32. Berikut ini merupakan kelainan kulit yang sering dijumpai pada lansia yaitu
A. Purpura, pemfigoid bulosa, herpes zoster, keratoakantoma
B. Herpes zoster, karsinoma sel basal, Mongolian spot
C. Karsinoma sel skuamosa, melanoma maligna, kondiloma akuminata
D. Xerosis, Staphylococcal scalded skin syndrome, keratosis seboroik
E. Pemphigus vulgaris, dermatitis kontak iritan, hemangioma
33. Gambaran histologi yang dapat ditemukan pada extrinsic aging berupa
A. Penipisan epidermis
B. Hilangnya rete ridge
C. Peningkatan jumlah matriks ekstraseluler
D. Jumlah fibroblast yang berkurang
E. Jumlah serat elastin dan kolagen yang berkurang
34. Seorang wanita berusia 80 tahun datang dengan keluhan gatal-gatal pada
hampir seluruh tubuh sejak sekitar 1 tahun yang lalu. Gatal dirasakan terutama
saat cuaca dingin. Penderita selalu mandi dengan air hangat. Penderita
mengaku setelah mandi kulit terasa semakin kering. Penderita mengaku tidak
banyak minum supaya tidak berulang kali ke kamar mandi. Penderita memiliki
riwayat sakit gagal ginjal kronis namun tidak kontrol teratur. Pada pemeriksaan
dermatologik didapatkan plakat eritem dengan skuama tipis, fisura pada lengan,
tungkai, punggung dan dada. Diagnosis yang paling tepat untuk kasus tersebut
adalah
A. Purpura senilis
B. Dermatitis atopik
C. Dermatitis alimentosa
D. Dermatitis asteatotik
E. Dermatitis senilis
35. Seorang wanita berusia 65 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin dengan
keluhan daging tumbuh di pipi kanan sejak sekitar 2 tahun yang lalu. Awalnya
hanya seperti tahi lalat, namun semakin lama semakin bertambah besar dan
berwarna hitam dengan permukaan kasar menonjol. Keluhan tidak disertai rasa
gatal ataupun nyeri, tidak keluar cairan bening kekuningan maupun darah.
Pasien mengaku risih dengan penampilan. Pasien mengaku belum pernah
melakukan pengobatan sebelumnya. Pada pemeriksaan dermatologik
didapatkan papul hiperpigmentasi dengan permukaan kasar, bentuk bulat, batas
tegas, lentikuler, soliter pada pipi kanan bawah. Pada pemeriksaan
histopatologik dijumpai hiperkeratosis, papilomatosis, dan akantosis. Pada
pemeriksaan dermoskopik ditemukan pseudofollicular opening, milia like cyst
(horn cyst). Diagnosis yang paling tepat untuk kasus tersebut adalah
A. Lentigo solaris
B. Karsinoma sel skuamosa
C. Karsinoma sel basal
D. Melanoma maligna
E. Keratosis seboroik
36. Seorang pasien laki-laki, usia 70 tahun dengan tirah baring lama akibat stroke,
mengeluh muncul luka yang pada awalnya hanya merah, bertambah lama
semakin dalam. Penyebab kejadian luka ini adalah karena pada usia lanjut
terjadi mekanisme:
A. Peningkatan kolonisasi S. aureus
B. Penebalan epidermis
C. Penurunan aktivitas MMPs
D. Penurunan kolagen
E. Penurunan vaskularisasi
37. Berdasarkan tingkat kedalaman anatomis, berikut ini adalah contoh penyakit
bulosa yang mempunyai kedalaman bula pada stratum spinosum:
A. Pemfigus vulgaris
B. Epidermolisis bulosa
C. Dermatitis herpetiformis
D. Darier disease
E. Hailey-Hailey Disease
38.
Gambaran histopatologi berikut dapat dijumpai pada kasus:
A. Pemfigus vulgaris
B. Epidermolisis bulosa
C. Psoriasis
D. Darier disease
E. Hailey-Hailey Disease
39. Seorang wanita berusia 45 tahun datang dengan keluhan bercak putih di
punggung yang terasa baal namun tidak terasa gatal. Pada pemeriksaan
dermatologik didapatkan makula hipopigmentasi berbatas tegas, anular,
anestesi pada daerah punggung kanan. Ayah penderita sudah lama menderita
sakit serupa. Pada pemeriksaan histopatologik akan ditemukan
A. Proliferasi dan mobilisasi histiosit, dilatasi pembuluh darah, dan proliferasi
endotel
B. Histiosit terlihat mengelilingi secara total jaringan ikat yang sudah rusak,
terutama kolagen yang rusak
C. Banyak granuloma sel epiteloid dan sel datia Langhans disertai pembesaran
syaraf
D. Histiosit yang memanjang atau berbentuk kumparan (spindle) yang
mengandung M. leprae, sehingga membentuk susunan yang bergelung
E. Granuloma makrofag, pembuluh darah mengalami obliterasi dan trombus di
sebagian pembuluh darah
40. Seorang pria berusia 40 tahun datang dengan keluhan kulit wajah dan lengan
terasa kering, gatal, kaku dan keras sejak sekitar 2 tahun yang lalu. Pasien sulit
membuka mulut dan jari tangan. Bila suhu dingin, jari tangan menjadi berwarna
keunguan. Pada pemeriksaan dermatologik didapatkan edema non-pitting pada
jari tangan dan lengan, indurasi, kulit teraba tebal dan keras, hidung berbentuk
seperti paruh, mikrostomia, salt and pepper appearance, dan anhidrosis. Pada
pemeriksaan histopatologik akan dijumpai
A. Terdapat histiosit tersusun palisade, deposit fibrin, dan infiltrat PMN di dermis
B. Terdapat fibrosis pada bagian dua pertiga bawah dermis dan fibrosis pada
trabekula subkutan, deposisi kolagen tipe I dan III
C. Terdapat Touton cells atau asteroid bodies pada dermis
D. Terdapat kerusakan jaringan ikat yang dikelilingi secara tidak sempurna oleh
histiosit
E. Terdapat epithelioid histiocytes dan giant cells yang tersebar merata di dermis
SHEILA
41. Anak laki-laki berusia 8 tahun datang bersama ibunya dengan keluhan bercak-
bercak merah di kedua tungkai bawah sejak kurang lebih 1 minggu yang lalu.
Tidak dikeluhkan adanya rasa gatal pada bercak tersebut. Didapatkan rasa nyeri
pada pergelangan kaki dan nyeri pada ulu hati. Terdapat riwayat batuk pilek.
Pada pemeriksaan dermatologik didapatkan purpura palpabel, multipel dan
edema pada kedua sendi pergelangan kaki. Pemeriksaan penunjang didapatkan
adanya darah dalam feses. Pemeriksaan histopatologik pada kasus ini akan
dijumpai
A. Penebalan dinding pembuluh darah, eosinofilia, oklusi vaskular, nekrosis
dinding venula
B. Terdapat edema pada sel epitel, leukopenia dan eosinofilia dengan limfosit di
dermal.
C. Dijumpai deposit G3 dan fibrinogen pada pemeriksaan immunofluoresen direk
D. Pada immunofluoresen direk dijumpai deposit IgE pada venula di dermis
superfisial
E. Infiltrat netrofil perivenula dengan deposit fibrin dan ekstravasasi eritrosit pada
dermis-
42. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan benjolan di seluruh
tubuh sejak 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik menunjukkan nodul
subkutaneus, dengan rerata ukuran diameter 3-5 cm, nodul eritematosa atau
berwarna seperti tembaga, berbentuk kubah, batas tegas di atas kulit yang
mengkilat. Wajah pasien tampak tua, berkeriput, atrofi, madarosis, dan depresi
tulang batang hidung. Pemeriksaan BTA slit skin smear menunjukkan BTA
terwarna uniformis, batang panjang dengan ujung meruncing dalam jumlah
banyak. Pemeriksaan histopatologi pada penyakit ini adalah
A. Histiosit tipis berbentuk spindle, membentuk pita yang saling terjalin, terdapat
basil dan Grenz zone -
B. Kumpulan sel schwann, fibroblas, sel mast, bercampur dengan kolagen dan
matriks ekstraselular
C. Atrofi epidermis, terdapat Grenz zone, foamy histiocytes, dengan basil lepra
dan granuloma
D. Proliferasi nodul dermal dengan fibroblas berbentuk spindle dan miofibroblas,
tersusun sebagai fasikula pendek
E. Granuloma non kaseasi tanpa batas limfosit yang mengelilingi
43. Seorang perempuan 40 th dengan keluhan bercak putih mati rasa d= 3 cm, di
wajah dan tungkai kiri sejak 5 tahun. Pasien tidak terdapat gejala demam,
kesemutan, maupun nyeri badan. Pada pemeriksaan fisik dijumpai ada
penebalan saraf. Pada pemeriksaan neurologi didapatkan penurunan kekuatan
motoris yang dipersarafi n. medianus. Keadaan saraf pada pasien tersebut
digolongkan sebagai.
A. Neuritis kronis
B. Neuropati subklinis
C. Saraf normal
D. Catastrophic paralysis
E. Silent neuropathy -
44. Pemeriksaan dilatasi kapiler darah menggunakan larutan histamin 1:1000 pada
lesi MH menunjukkan respon tripel Lewis yang tidak lengkap, yaitu:
A. Tidak terbentuk wheal -
B. Tidak adanya eritema sekunder
C. Tidak terjadi eritema sama sekali
D. Tidak terbentuk purpura
E. Tidak terbentuk edema
45. Komplikasi yang paling serius dari infeksi virus pada penderita dermatitis atopik
adalah :
A. Herpes zoster diseminata
B. Eczema impetigenisata-
C. Dermatitis eksematoid infeksiosa
D. Eczema herpeticum
E. Eczema vaccinatum
47. Seorang anak laki-laki 8 tahun datang dengan keluhan bintil-bintil sewarna kulit
yang semakin lama semakin banyak sejak 1 minggu yang lalu. Bintil awalnya
pada area wajah kemudian menyebar ke tangan leher dan juga lengan. Teman
sebangkunya di sekolah juga memiliki gejala yang sama. Dari pemeriksaan fisik
ditemukan adanya papula diskret sewarna kulit disertai umbilikasi pada area
tengah lesi. Terapi pada kasus ini adalah:
A. Skin care
B. Catharidin -
C. Tecovirimat
D. Self limiting
E. Bring
49. Seorang anak wanita 60 tahun mengeluh muncul bercak kemerahan pada ketiak
dan lipat payudara sejak beberapa hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
dapatkan plakat eritema berbatas tegas ireguler dengan skuama tipis dengan
gambaran “cigarette paper”. Pasien mempunyai riwayat menderita diabetes
dengan pengobatan tidak teratur (eritrasma)
Apakah bakteri penyebab kondisi di atas?
A. Mycobacterium marinum
B. Staphylococcus aureus
C. Aeromonass sp.
D. Corynebacterium minutissimum
E. Streptococcus pyogenes
Seorang anak laki-laki 5 tahun mengeluh muncul luka pada tungkai bawah dari
pemeriksaan fisik didapatkan ulkus berbentuk “punched out” tertutup krusta kuning
keabu-abuan dan sekret purulen, tepi ulkus meninggi disertai indurasi dan bengkak
di jaringan sekitar.
Apakah antibiotik pilihan untuk mengatasi kondisi di atas ?
A. Doksisiklin 100 mg/12 jam
B. Dikloksasilin 250-500 mg/6 jam
C. Minoksiklin 200 mg/12 jam
D. Klindamisin 300-450 mg/12 jam
E. Eritromisin 200-500 mg/6 jam
51. Seorang Laki – laki, 50 tahun, mengeluh timbul kemerahan pada bagian kaki,
lesi tampak meninggi, vesicular, linear dan serpentine. Semakin lama keluhan
semakin parah. Pasien mengeluh gatal dan nyeri. Pasien mengaku timbul
keluhan tersebut sejak membersihkan ladang.
Apakah tata laksana yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi di atas ?
A. Insisi
B. Asam Fusidat 2%
C. Albendazole 400mg (selama 3 hari) atau Ivermectin 200mcg/kg (selama 2
hari)
D. Albendazol 400mg Dosis Tunggal
E. Mebendazol 500mg Dosis Tunggal
52. Seorang Laki – laki mengeluh timbul kemerahan pada badan, setelah berenang
di danau. Pasien mengeluh timbul lesi kemerahan yang awalnya menetap
selama beberapa jam, kemudian berubah menjadi papul, vesikel dan urtikaria.
Pasien juga mengeluh gatal saat berenang. Gatal menetap hingga 3 hari setelah
pasien berenang. Sebelumnya pasien tidak pernah ada keluhan tersebut.
Apakah diagnosis pada pasien ini ?
A. Cutaneus Larva Migrans
B. Enterobiasis
C. Cutaneous Filariasis
D. Strongyloidiasis
E. Cercarial dermatitis
54. lesi kulit berupa nodul ulseratif berukuran 1 cm x 1 cm x 0,5 cm di ibu jari tangan
kanan. Penderita awalnya hanya mengeluh adanya benjolan yang meradang
dan nyeri, kemudian semakin lama menjadi luka terbuka, seperti borok.
Pemeriksaan histopatologik dari biopsy menunjukkan adanya mikroabses
netrofil, yeast berbentuk oval atau cigar-shaped, serta asteroid body. Etiologi
dari penyakit penderita tersebut adalah
A. Histoplasma capsulatum
B. Penicillium marneffei
C. Sporothrix schenckii
D. Streptomyces somaliensis
E. Nocardia sp.
55. Seorang pasien laki-laki, usia 30 tahun dijumpai adanya lesi kulit berupa plakat
verukosus, soliter, berukuran 5cm x 3cm, di sekitar lesi dikelilingi halo eritema di
tungkai bawah kanan. Lesi awalnya kecil, kemudian semakin lama melebar.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya sel-sel muriform atau sklerotik,
abses netrofil, hyperplasia epidermal, serta sel-sel berpigmen coklat. Diagnosis
dari penyakit penderita tersebut adalah
A. Sporotrichosis
B. Chromoblastomycosis
C. Mycetoma
D. Lobomycosis
E. Histoplasmosis
56. Iktiosis vulgaris merupakan iktiosis yang paling sering dijumpai dengan
manifestasi klinis yang ringan.
Pola pewarisan genetik iktiosis vulgaris adalah
A. X-linked resesif
B. Autosomal resesif
C. X-linked dominan
D. Autosomal dominan
E. Autosomal semi-dominan
57. Bentuk berat diaper dermatitis yang memiliki karakteristik berupa ulkus
berbentuk punched-out dan erosi adalah:
A. Irritant diaper dermatitis
B. Allergic contact dermatitis
C. Candidal diaper dermatitis
D. Psedoverrucous papules and nodules
E. Jacquet erosive dermatitis
58. Faktor etiologi yang dapat meningkatkan resiko terjadinya diaper dermatitis
adalah:
A. Frekuensi penggantian popok yang terlalu sering
B. Penurunan pH
C. Enzim proteolitik pada feses
D. Berkurangnya enzim lipolitik digestiv
E Superinfeksi oleh bakteri
59. Seorang bayi dikonsultasikan dari bagian perinatologi dengan keluhan adanya
bercak kemerahan dan lenting pada tubuh pada awal kelahiran. Pada
pemeriksaan dermatologik didapatkan adanya makula eritem, vesikel, pustul
pada daerah sepanjang garis Blaschko. Diagnosis yang mungkin pada pasien ini
adalah:
A. Incontinentia pigmenti stadium I
B. Incontinentia pigmenti stadium II
C. Incontinentia pigmenti stadium III
D. Urticaria pigmentosa stadium I
E. Urticaria pigmentosa stadium II
60. Seorang anak usia 2 tahun, datang ke Poliklinik Kulit dengan keluhan adanya
bercak merah pada tungkai. Pada pemeriksaan status dermatologis didapatkan
adanya macula eritema pada tungkai, disertai adanya atrofi dermis di sepanjang
garis Blaschko. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya mikroftalmia, coloboma,
oligodontia, defek enamel. Gen yang mengalami mutasi pada kasus ini adalah
A. P53
B. P63
C. PORCN
D. DSG 4
E. KRT 9
61. Seorang anak berusia 4 tahun, datang ke Poliklinik Kulit dengan keluhan adanya
lepuh pada badan. Pasien juga mengeluh timbul rasa gatal. Tidak ada riwayat
demam pada pasien ini. Pada pemeriksaan status dermatologi didapatkan
adanya bula berdinding tegang dengan dasar eritem di kedua tangan, kaki,
daerah perioral dan daerah perineum, membentuk gambaran cluster of jewels.
Terapi yang dapat diberikan pada kasus ini adalah
A. Anti virus
B. Anti bakteri
C. Dapsone
D. Anti malaria
E. Siklosporin A
64. Mutasi gen yang paling banyak dijumpai pada Karsinoma Sel Basal adalah :
A. SMO
B. PTCH1
C. SUFU
D. TP53
E. p53
67. Seorang wanita usia 58 tahun datang dengan keluhan benjolan pada kelopak
mata yang muncul sejak 6 tahun yang lalu. Awalnya benjolan muncul di bagian
medial kemudian menyebar pada kelopak mata atas. Pada pemeriksaan
dermatologi didapatkan plakat berwarna kuning, multipel, koalesen, dan teraba
lunak. Kelainan metabolik yang sering dijumpai pasa kasus tersebut adalah :
A. Anemia
B. Hiperkolesterolemia
C. Hiperfibrinogenemia
D. Trombositosis
E. Hiperurisemia
68. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan bercak biru kehitaman
yang muncul sejak lahir. Pada pemeriksaan dermatologi didapatkan makula
berwarna biru kehitaman, unilateral pada wajah sisi kanan yang meluas dari
regio periorbital ke regio malar. Dijumpai lesi serupa pada sklera mata kanan.
Ukuran lesi tetap dan asimtomatis. Tidak ada keluarga yang sakit serupa. Saraf
yang menginervasi regio pada kasus adalah :
A. Nervus trigeminus (oftalmikus dan maksilaris)
B. Nervus vestibulokoklearis
C. Nervus trigeminus (maksilaris dan mandibularis)
D. Nervus fasialis
E. Nervus trigeminus (oftalmikus dan mandibularis)
69. Seorang bayi perempuan berusia tiga bulan dibawa oleh orangtuanya ke
poliklinik kulit dengan keluhan muncul benjolan sejak lahir di dahi yang semakin
membesar. Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai plakat eritem non-
hemoragik. Tidak didapatkan keluarga yang sakit seperti ini. Tidak dijumpai
hepatosplenomegali ataupun kelainan sistemik lainnya. Diagnosis yang tepat
untuk kasus tersebut adalah:
A. Angiosarkoma
B. Sakoma Kaposi
C. Hemangioma kongenital
D. Granuloma piogenik
E. Hamartoma
70. Seorang pria usia 25 tahun datang dengan keluhan benjolan seperti daging
tumbuh di samping bibir sejak 3 tahun lalu. Pada pemeriksaan fisik di regio
perioral didapatkan nodul diameter sekitar 1 cm, teraba keras, dan mudah
digerakkan. Pasien ingin menghilangkan benjolan tersebut. Penatalaksanaan
yang dapat dilakukan pada pasien ini adalah:
A. S-plasty
B. Z-plasty
C. U-plasty
D. M-plasty
E. Kortikosteroid intralesi
71. Seorang laki-laki, usia 20 tahun, datang berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin,
dengan keluhan adanya benjolan-benjolan kecil berwarna kecoklatan dan
berjumlah banyak pada leher kiri. Benjolan ini sudah ada sejak pasien lahir.
Pada pemeriksaan dermatologi didapatkan papul-papul verukosus sewarna kulit
hingga kecoklatan membentuk plakat di sepanjang garis blaschko. Diagnosis
penderita ini adalah
A. Epidermal nevus syndrome
B. Nevus comedonicus
C. Nevus sebaceous
D. Keratinocytic epidermal nevus
E. Milium
RITAMI
72. Uretritis non gonococcal pada MSM paling sering disebabkan oleh
A. Trichomonas vaginalis
B. Chlamydia trachomatis
C. Ureaplasma urealitycum
D. Mycoplasma genitalium
E. Gardnerella vaginalis
74. Lokasi lesi genital LGV yang sering melibatkan kelenjar inguinal adalah:
A. vulva, anus, penis
B. penis, vagina, rectum
C. uretra posterior + rectum
D. vagina + cerviks
E. rectum
75. Peningkatan transimisi virus HIV, pada pasien dengan trikomoniasis disebabkan
oleh:
A. Komponen makromolekul pejamu yang menyelubungi trikomoniasis
B. Fagositosis trikomoniasis terhadap virus
C. Atrofi pada serviks yang permanen
D. Respon inflamasi pada epitel vagina dan ektoserviks
E. Sekresi enzim proteinase oleh trikomonas
HOLMES, 772
77. Seorang laki-laki, 30 tahun, mengeluh nyeri pada kedua testis. Pada skrotum
bilateral tampak eritema, edema, dan nyeri tekan. Hasil pemeriksaan penunjang
terdapat piuria steril, gambaran beading of the vas dan proses spesifik di ginjal.
Agen penyebab terjadinya kelainan pada kasus ini adalah:
A. Echerichia coli
B. Neisseria gonorrhoeae
C. Chlamydia trachomatis
D. Ureaplasma urealyticum
E. Mycobacterium tuberculosis
78. Seorang anak laki- laki usia 5 tahun, terdapat bintil-bintil di wajah, badan dan
lengan bawah. Pasien tidak mengeluh gatal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
adanya papul-papul diameter 3-5 mm, lunak, dengan umbilikasi di bagian
sentral. Terapi adjuvan yang dapat diberikan pada pasien ini adalah
A. Ivermektin oral
B. Simetidin oral
C. Pirantel pamoat oral
D. Ranitidin oral
E. Metronidazol oral
79. Seorang wanita hamil, usia 35 tahun, setelah mendapat terapi sifilis terdapat
keluhan demam, nyeri otot, dan pusing. Pada pemeriksaan pasien didapat
hipotensi dan takikardi, serta terjadi kontraksi uterus. Faktor yang
memungkinkan terjadinya reaksi ini adalah
A. Malondialdehid
B. Glutation peroksidase
C. Prostaglandin
D. Tromboksan
E. Defensin
80. Seorang wanita 30 tahun, sudah menikah, hamil dengan umur kehamilan 22
minggu, datang ke poli IMS dengan keluhan kutil kelamin di bibir kemaluan
sebelah kiri. Orang tua pasien memiliki riwayat menderita talasemia mayor.
Pada pemeriksaan dijumpai vegetasi bertangkai dengan permukaan yang
berjonjot-jonjot seperti bunga kol di labium minus sinistra. Tindakan pengobatan
yang sesuai untuk pasien ini adalah :
A. Pemberian tinktura podofilin 10 %
B. Immunoterapi
C. Asam trikloro asetat 90 %
D. Podofilotoksin 0,5 %
E. Tindakan bedah listrik
81. Seorang ibu berusia 33 tahun datang ke poli IMS dengan suami dan bayinya.
Dari anamnesis didapatkan bahwa ibu ini satu minggu sebelum melahirkan
didiagnosis menderita sifilis sekunder dan belum diobati. Karena khawatir
bayinya tertular maka ibu ini datang berobat. Tata laksana pada bayi pasien ini
adalah:
A. Cek VDRL dan TPHA
B. Cek apakah ada keratitis
C. Swab tenggorokan dan diperiksa mikroskop medan gelap
D. Benzatin Penisilin 50.000 IU Single Dose IM
E. Penisilin aquos 50.000 IU setiap 8 jam selama 10 hari : 1x sehari
82. Seorang laki-laki berusia 29 tahun datang dengan keluhan keluar cairan kental
dari kemaluan, nyeri pada saat kencing, mata merah dan nyeri pada persendian.
Pada anamnesis didapatkan pasien memiliki riwayat berganti-ganti pasangan.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan duh tubuh mukopurulen, PMN>5. Diagnosis
yang mungkin pada pasien ini adalah:
A. Sindroma Fitz-Hugh-Curtis
B. Sindroma Paget
C. Sindroma Behcet
D. Sindroma Reiter
E. Sindroma Sjogren
83. Seorang wanita berusia 35 tahun, sudah menikah, datang ke poli IMS dengan
keluhan keputihan yang tidak kunjung sembuh. Dari anamnesis suami pasien
mengeluhkan bau amis dari kelamin istrinya terutama setiap setelah selesai
berhubungan. Pasien sering menggunakan cairan pembersih vagina. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan Whiff test (+), pH > 4,5 ; clue cells (+), jumlah lekosit
PMN tidak bertambah. Penatalaksanaan utama pada pasien ini adalah:
A. Doksisiklin 2x100 mg selama 14 hari
B. Metronidazol 2 gram dosis tunggal
C. Klindamisin 3x300 mg selama 7 hari
D. Klotrimazol vaginal 100 mg selama 7 hari
E. Metronidazol 2x500 mg selama 7 hari
84. Seorang wanita hamil, usia 35 tahun, setelah mendapat terapi sifilis terdapat
keluhan demam, nyeri otot, dan pusing. Pada pemeriksaan pasien didapat
hipotensi dan takikardi, serta terjadi kontraksi uterus. Faktor yang
memungkinkan terjadinya reaksi ini adalah
A. Malondialdehid
B. Glutation peroksidase
C. Prostaglandin
D. Tromboksan
E. Defensin