Anda di halaman 1dari 24

SIMULASI 1

UJIAN TULIS NASIONAL PPDS -1

PROGRAM STUDI DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI FK UNDIP

JUMAT, 29 OKTOBER 2021

1. Pasien dengan dermatitis atopik memiliki susceptibilitas mudah terkena infeksi


virus. Komplikasi yang paling serius dari infeksi virus pada penderita dermatitis
atopik adalah :
A. Herpes zoster diseminata
B. Eczema impetigenisata
C. Dermatitis eksematoid infeksiosa
D. Eczema herpeticum
E. Eczema vaccinatum

2. Pada gambaran histopatologi lesi dermatitis atopik kronik didapatkan :


A. Hiperplasia epidermal ringan
B. Degranulasi sel mast
C. Spongiosis epidermal
D. Hiperkeratosis prominen
E. Hiperplasia dermis

3. Seorang pria berusia 45 tahun datang ke poliklinik dermatologi dan venereologi


dengan keluhan gatal pada punggung kaki kanan dan kiri. Gatal sudah dirasakan
selama 3 minggu ini. Kurang lebih 1 minggu sebelum gatal muncul, pasien baru
membeli alas kaki baru berupa sandal berbahan karet. Sehari-hari pasien berjualan
di pasar menggunakan alas kaki baru tersebut. Pada status dermatologik didapatkan
gambaran makula eritematosa, erosi, ekskoriasi, simetris bilateral berbatas tegas
berbentuk seperti huruf Y terbalik menyerupai bentuk sandal. Alergen yang dapat
menyebabkan keluhan pada pasien ini adalah …
A. Para-phenilendiamine
B. Chromium
C. Merkaptobenzothiazole

1
D. Aniline dyes
E. Sulfonilurea

4. Bahan iritan yang sering ditemukan sebagai penyebab dermatitis kontak iritan
pada pelukis adalah:
A. Pelarut
B. Semen
C. Bahan pemutih
D. Minyak
E. Alkali dan Asam

5. Seorang Wanita berusia 32 tahun datang ke poliklinik dermatologi dan


venereologi dengan keluhan terdapat sisik lebar dan tebal, berwarna keperakan,
lengket, pada daerah rambut dan kulit kepala. Awalnya berjumlah sedikit namun
sekaraang mulai merata di kepala membuat rambut di area sisik saling menempel
satu dengan yang lain. Pada gambaran histopatologi didapatkan hiperkeratosis
difus, keratosis folikuler di sekitar rambut, dengan korneosit dan debris. Diagnosis
penyakit ini adalah :
A. Dermatitis seboroik
B. Sebopsoriasis
C. Pitirasis sika
D. Pitiriasis amiantacea
E. Pitiriasis asbetina

6. Seorang pria, berusia 45 tahun datang ke poliklinik dermatologi dan venereologi


dengan keluhan muncul lepuh di badannya. Lepuh dirasakan mulai muncul di
punggung, tangan, dan area bokong. Sebagian lepuh sudah pecah dan kulit basah
merah mengelupas. Penderita mengeluh gatal dan juga nyeri di area lepuh.
Pekerjaan pasien sebagai petugas lapangan di bandara. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan bula multiple, flaccid, Nickolsky sign +, disertai erosi. Penyakit ini diduga
berhubungan dengan penyakit :
A. Staphyllococcus scalded skin syndrome
B. Hipertiroid
C. Kolitis Ulseratif
2
D. Timoma
E. Sistemik lupus eritematosus

7. Seorang pria, berusia 45 tahun datang ke poliklinik dermatologi dan venereologi


dengan keluhan muncul lepuh di badannya. Lepuh dirasakan mulai muncul di
punggung, tangan, dan area bokong. Sebagian lepuh sudah pecah dan kulit basah
merah mengelupas. Penderita mengeluh gatal dan juga nyeri di area lepuh.
Pekerjaan pasien sebagai petugas lapangan di bandara. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan bula multiple, flaccid, Nickolsky sign +, disertai erosi. Antigen pada
penyakit ini adalah :
A. Desmoglein 1 dan desmoglein 3
B. Desmocollin
C. Fogo selvagem antigen
D. Desmoglein 1
E. Desmoglein 3

8. Seorang pria, berusia 45 tahun datang ke poliklinik dermatologi dan venereologi


dengan keluhan muncul lepuh di badannya. Lepuh dirasakan mulai muncul di
punggung, tangan, dan area bokong. Sebagian lepuh sudah pecah dan kulit basah
merah mengelupas. Penderita mengeluh gatal dan juga nyeri di area lepuh.
Pekerjaan pasien sebagai petugas lapangan di bandara. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan bula multiple, flaccid, Nickolsky sign +, disertai erosi. Gambaran
histopatologi yang dapat ditemukan pada penyakit ini adalah :
A. Spongiosis eosinofilik
B. Abses ekstradermal
C. Akantolisis suprabasal
D. Parakeratosis
E. Spongiosis basofilik

9. Protein yang bersifat sebagai antoantigen pada pemphigoid bulosa adalah :


A. BP 160
B. BP 170
C. BP 180
D. BP 190
3
E. BP 200
10. Seorang anak perempuan berusia 7 tahun diantar kedua orang tuanya ke
poliklinik Dermatologi dan Venereologi dengan keluhan muncul lepuh pada perut
dan area kemaluan yang terasa gatal. Keluhan dirasakan sudah 1 bulan ini. Pada
status dermatologik didapatkan gambaran bula tegang, papul berkrusta, , erosi, dan
gambaran bula yang menyatu pada daerah abdomen bawah dan perineal. Riwayat
konsumsi obat sebelum muncul lesi kulit disangkal. Diagnosis kerja pasien adalah :
A. Chronic bullous disease of childhood
B. Dermatosis IgA linear
C. Pemfigoid sikatrikal
D. Pemfigoid bulosa
E. Dermatitis herpetiformis

11. Seorang anak perempuan berusia 7 tahun diantar kedua orang tuanya ke
poliklinik Dermatologi dan Venereologi dengan keluhan muncul lepuh pada perut
dan area kemaluan yang terasa gatal. Keluhan dirasakan sudah 1 bulan ini. Pada
status dermatologik didapatkan gambaran bula tegang, papul berkrusta, , erosi, dan
gambaran bula yang menyatu pada daerah abdomen bawah dan perineal. Riwayat
konsumsi obat sebelum muncul lesi kulit disangkal. Penatalaksanaan pasien ini
adalah :
A. Kortikosteroid oral setara prednisone 2 mg/kg BB/ hari
B. Kombinasi kortikosteroid dosis tinggi dengan sparing agent mikofenolat
mofetil
C. Azathioprin dengan dosis 2-2,5 mg/kgBB/ hari
D. Siklofosfamid 1-2 mg/kgBB/ hari
E. Kombinasi kortikosteroid dosis rendah dan tacrolimus topikal

12. Seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, dibawa oleh orang tuanya
berobat dengan keluhan bercak merah di daerah lipatan kulit. Keluhan awalnya
berupa bercak kemerahan pada wajah, kemudian menyebar ke seluruh badan dan
anggota gerak, diikuti dengan Pastia’s sign. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
strawberry tongue dan pada kulit tampak petechiae dengan tes diaskopi (+). Toksin
apakah yang dihasilkan mikroorganisme penyebab terjadinya kelainan pada pasien
tersebut
4
A. Exotoxin-producing S. aureus
B. Exotoxin-producing S. Pyogenes
C. Streptococcal pyrogenic exotoxin A
D. Streptococcal pyrogenic exotoxin B
E. Streptococcal pyrogenic exotoxin C

13. Seorang bayi 3 bln, lahir dengan bula generalisata. Keluhan hilang timbul.
Pemeriksaan fisik pada jari tangan dan kaki bersatu dan saling menempel
memberikan gambaran mitten skin. Terdapat milia di atas sikatriks dan alopesia.
Terdapat kelainan periorifisial. Diagnosis pasien tersebut adalah
A. EB distrofik resesif ringan lokalisata
B. EB distrofik resesif generalisata berat
C. EB distrofik resesif inversa
D. EB junctional generalisata berat
E. EB junctional generalisata intermediate

14. Pilihan terapi moluskum kontagiosum yg dapat diberikan pada anak-anak


imunokompeten tapi dapat menimbulkan efek samping berupa sikatriks, yaitu
A. Sidovovir
B. Pasta silver nitrat
C. Krim imiquimod 5%
D. TCA 25-35%
E. Kantaridin topikal 0,7-0,9%

15. Seorang anak perempuan usia 5 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan
dengan luka-luka pada wajah dan kedua tungkai, diderita baru 2 hari. Menurut
ibunya penyakit ini sering kambuh kalau habis diberi makan telur. Pada pemeriksaan
dermatologi didapatkan ulkus tertutup krusta kekuningan. Lesi tersebar di tepi
lobang hidung, belakang telinga, dan kedua tungkai bawah. Pada pemeriksaan
bakteriologis pada dasar lesi dengan pewarnaan Gram didapatkan lekosit PMN dan
kokus gram positif. Diagnosis yang paling mungkin anak tersebut adalah:
A. Impetigo krustosa
B. Impetigo bulosa
C. Ektima
5
D. Ektima gangrenosum
E. Pyoderma gangrenosum

16. Ruam popok berat yang ditandai oleh ulkus punched-out dan erosi berbatas
tegas disebut
A. Ruam popok alergi
B. Ruam popok kandidal
C. Jacquet erosive dermatitis
D. Granuloma gluteal infantum
E. Pseudoverrucous papules and nodules

17. Menjadi penanda sindrom apakah jika pada kulit bayi ditemukan makula cafe-
au-lait dengan gambaran coast-of-Maine?
A. Basan
B. Netherton
C. Oral-facial-digital
D. McCune-Albright
E. Bazex-Dupre-Christol

18. Bayi laki-laki usia 3 bulan, dibawa orang tuanya dengan keluhan sisik
kekuningan pada area kepala sejak 2 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan
didapatkan pada kulit kepala bagian vertex tampak patch eritem dengan skuama
kekuningan berminyak. Apakah terapi untuk menangani kondisi pasien tersebut?
A. Coal tar
B. Aloe vera
C. Asam salisilat
D. Selenium sulfida
E. Baby oil dan sampo bayi

19. Seorang anak berusia 18 tahun datang dengan keluhan lepuh dan kulit
terkelupas pada kedua siku, lutut dan telapak kaki bawah sejak 6 bulan sebelumnya.
Beberapa luka sembuh menjadi parut dan bintil putih. Pemeriksaan fisis didapatkan
bula, erosi, krusta, skar dan milia. Pemeriksaan histologi menunjukkan dapatkan
celah subepidermal dengan infiltrat campuran di dermis. Pada pemeriksaan direct
6
immunofluoresecence didapatkan deposit IgG linear pada sublamina densa. Terapi
yang tepat untuk pasien ini adalah
A. Dapson
B. Azatioprin
C. Metotreksat
D. Siklofosfamid
E. Mikofenolat mofetil

20. Seorang bayi laki-laki, usia 2 hari, dikonsulkan dari neonatal intensive care unit
dengan keluhan utama adanya luka di kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
pada vertex terdapat ulkus, ukuran 3x2x0,3 cm, dasar ulkus tampak jaringan halus
mengkilat dengan pembuluh darah di bawahnya. Tidak didapatkan lesi kulit yang lain
pada tubuh. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus tersebut di atas adalah:
A. Nevus sebaseus
B. Epidermolisis bulosa
C. Aplasia kutis kongenita
D. Herpes simpleks neonatal
E. Sindrom hipoplasia dermal fokal

21. Seorang anak usia 10 tahun diantar orang tuanya dengan keluhan bercak
kecoklatan pada badan. Bercak muncul saat bayi, semakin terlihat jelas dan
berwarna gelap. Bercak tidak terasa gatal, tidak meninggi dan ukuran tidak
membesar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan makula berwarna coklat terang
berbatas jelas, diameter 7 cm dengan bintik-bintik kecil berwarna coklat gelap yang
tersebar di dalamnya. Pemeriksaan histopatologi pada lesi bercak coklat terang
memperlihatkan peningkatan melanosit, sedangkan pada lesi bintik coklat gelap
memperlihatkan peningkatan hiperplasia melanositik. Diagnosis kasus tersebut
adalah
A. Nevus hori
B. Nevus spitz
C. Nevus spilus
D. Nevus becker
E. Makula cafe au lait
7
22. Seorang pria berusia 55 tahun, datang ke 1GD dengan keluhan kulit melepuh
dan terkelupas, bibir merah dan pecah-pecah, serta mata merah dan belekan sejak
2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran kompos mentis, TD
110/90 mmHg, HR 100x/mnt, RR 24x/mnt, temp 37.8°C. Riwayat penyakit
keganasan tidak ada. Pada pemeriksaan dermatologis dijumpai makula eritem,
eksfoliasi yang berkoalesense, erosi, bula kendur, pada regio torakalis dan
vertebrae, tanda Nikolsky (+) dengan perkiraan luas tubuh sebesar >10%. Eritem
dan erosi pada mukosa oral. Pada pemeriksaan laboratorium darah lengkap
dijumpai hasil serum urea 2 mM, serum bikarbonat 21 mM, serum glukosa 6 mM.
SCORTEN pada pasien ini adalah:
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

23. Seorang laki-laki, usia 22 tahun, datang dengan kulit merah pada punggung,
dada dan paha belakang, ada beberapa bagian kecil yang sedikit melepuh di bagian
punggung sejak 3 hari yang lalu. Pada bagian bibir terlihat keropeng kehitaman.
Pasien juga mengeluh mata terasa perih dan berair. 1 minggu yang lalu pasien
mengkonsumsi obat dari dokter saraf karena mengalami kejang-kejang. Diagnosis
yang tepat untuk kasus tersebut di atas adalah:
A. Nekrolisis Epidermal Toksik
B. Eritema multiforme
C. Sindroma Stevens Johnson
D. Pemphigus vulgaris
E. Pemfigoid bulosa

24. Sel yang berperan utama dalam terjadinya reaksi obat berat seperti Stevens-
Johnson Syndrome (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) adalah:
A. Limfosit B
B. Sel T CD8+
C. Antigen Presenting Cells (APC)
8
D. Sel T CD4+
E. Resident Memory T Cells (TRM)

25. Seorang laki-laki, usia 70 tahun, datang dengan kulit merah dan melepuh pada
punggung, dada dan dan kaki sejak 3 hari yang lalu. Pada bagian bibir terlihat
keropeng kehitaman. Mata sulit dibuka dan banyak kotoran yang menempel.
Sebelumnya pasien mengeluh nyeri pada sendi dan membeli sendiri obat di apotek.
Saat dilakukan pemeriksaan nadi 200 kali/menit, kadar serum glukosa 17 mM, kadar
serum urea 15 mM, serum bikarbonat 25 mM. Bagaimana prognosis pada pasien
ini?
A. Bonam
B. Malam
C. Dubia ad bonam
D. Dubia ad malam
E. Belum bisa dinilai

26. Erupsi obat alergi yang terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tipe II antara lain:
A. Vaskulitis urticaria
B. Lichenoid reactions
C. Fixed drug eruptions
D. Drug-induced pemphigus
E. Serum sickness -like reactions

27. Obat berikut ini yang berisiko tinggi dapat menginduksi terjadinya SSJ-TEN
kecuali:
A. Carbamazepin
B. Meloxicam
C. Fenobarbital
D. Captopril
E. Tetrasiklin

28. Komplikasi yang paling sering terjadi pada fase akut Nekrolisis Epidermal Toksik
adalah
A. Sepsis
9
B. Trikiasis
C. Striktur anal
D. Distrofi kuku
E. Ulkus kornea

29. Terapi pada Nekrolisis Epidermal Toksik yang dapat menghentikan progesifitas
pengelupasan kulit adalah
A. Anti TNF
B. Etanercept
C. Cyclosporin C
D. Metotrexat
E. Cyclosporin A

30. Untuk menegakkan diagnosis dari Nekrolisis Epidermal Toksik jika keterlibatan
BSA<10%, maka yang perlu diperhatikan adalah berikut, kecuali
A. Bikarbonat serum
B. Level urea serum
C. Respiratory rate
D. Blood pressure
E. Level glukosa serum

31. Berikut yang teridentifikasi sebagai molekul efektor killer pada Nekrolisis
Epidermal Toksik adalah
A. CD94/NKG2C
B. Fas ligand
C. HLA-B
D. Sel T CD4+
E. Sel T CD8+

32. Pada rosasea kondisi wajah memerah dapat dikaitkan dengan beberapa faktor
penyebab diantaranya adalah :
A. Pubertas
B. Kondisi kehamilan
C. Pengobatan asam askorbat
10
D. Pengobatan asam azeleat topikal
E. Pengobatan topikal glukokortikoid

33. Pencetus kekambuhan rosasea yang paling jarang ditemukan adalah :


A. Paparan sinar matahari
B. Stres emosional
C. Konsumsi alkohol
D. Penggunaan kosmetik
E. Pemberian pengobatan

34. Seorang pria berusia 35 tahun datang ke poliklinik Dermatologi dan Venereologi
RSUP. Dr. Kariadi Semarang dengan keluhan kedua pipi kemerahan. Keluhan
seperti ini dirasakan sudah 1 bulan ini, pada area bagian tengah wajah seperti
hidung, kedua pipi, dan dahi. Gambaran klinis terdapat makula eritema pada area
wajah, tidak didapatkan teleangiektasis, papul dan pustula. Pasien terkadang
merasa gatal pada wajah. Terapi per oral yang dapat diberikan pada pasien ini
adalah :
A. Tetrasiklin
B. Azitromisin
C. Klaritomisin
D. Minoksiklin
E. Beta bloker

35. Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke poliklinik Dermatologi dan


Venereologi RSUP. Dr. Kariadi Semarang dengan keluhan terdapat bintil bintil
merah di wajah, wajah selalu terlihat merah. Keluhan seperti ini dirasakan sudah 3
bulan ini, pada seluruh area wajah kedua pipi, dahi, dan dagu. Gambaran klinis
terdapat makula eritema pada area wajah, papul eritema berbentuk doom shaped,
multipel, dan pustula Saat ini keluhan kemerahan dan bintil merah mulai meluas ke
area dada atas dan leher. Pasien terkadang merasa gatal pada wajah. Diagnosis
kerja pasien ini adalah :
A. Rosasea tipe eritemateleangiektasis
B. Rosasea tipe fimatosa
C. Rosasea tipe ocular
11
D. Rosasea tipe papuler
E. Rosasea tipe papulopustuler

36. Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke poliklinik Dermatologi dan


Venereologi RSUP. Dr. Kariadi Semarang dengan keluhan terdapat bintil bintil
merah di wajah, wajah selalu terlihat merah. Keluhan seperti ini dirasakan sudah 3
bulan ini, pada seluruh area wajah kedua pipi, dahi, dan dagu. Gambaran klinis
terdapat makula eritema pada area wajah, papul eritema berbentuk doom shaped,
multipel, dan pustula Saat ini keluhan kemerahan dan bintil merah mulai meluas ke
area dada atas dan leher. Pasien terkadang merasa gatal pada wajah. Diagnosis
Banding pasien ini adalah :
A. Atrofi senilis
B. Demodikosis
C. Rosasea halogen
D. Folikulitis gram negative
E. Akne konglobata

37. Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke poliklinik Dermatologi dan


Venereologi RSUP. Dr. Kariadi Semarang dengan keluhan terdapat benjolan pada
pipi kanan berisi nanah dan luka yang menjadi keropeng dan tertutup nanah sudah 5
hari ini. Pasien mengeluh benjolan terasa nyeri, muncul demam, nyeri otot. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nodul eritematosa, pustula, ulkus dengan krusta pada
permukaannya. Hasil pemeriksaan laboratorium terdapat leukositosis 16.000/mm 3.
Diagnosis kerja dari pasien ini adalah :
A. Carbuncle
B. SAPHO Syndrome
C. Akne konglobata
D. Akut febril ulseratif akne
E. Rosasea fulminan

38. Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke poliklinik Dermatologi dan


Venereologi RSUP. Dr. Kariadi Semarang dengan keluhan terdapat benjolan pada
pipi kanan berisi nanah dan luka yang menjadi keropeng dan tertutup nanah sudah 5
hari ini. Pasien mengeluh benjolan terasa nyeri, muncul demam, nyeri otot. Pada
12
pemeriksaan fisik didapatkan nodul eritematosa, pustula, ulkus dengan krusta pada
permukaannya. Hasil pemeriksaan laboratorium terdapat leukositosis 16.000/mm 3.
Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini adalah :
A. Dapson
B. Prednison 0,5-1 mg/KgBB/hari kombinasi dengan injeksi glukokortikoid
intralesi
C. Isotretinoin per oral 0,1 mg/kgBB/hari
D. Isotretinoin topikal kombinasi dengan clindamisin topikal
E. Prednison 0,5-1 mg/KgBB/hari kombinasi dengan metronidazole gel

39. Pengobatan akne vulgaris topikal yang relatif aman untuk ibu hamil adalah :
A. Asam salisilat
B. Tretinoin
C. Tazaroten
D. Eritromisin
E. Adapalene

40. Obat yang dapat menginduksi terjadinya erupsi akneiformis antara lain adalah :
A. Minoksiklin
B. Litium
C. Vitamin C
D. Vitamin D
E. Metformin

41. Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke poliklinik Dermatologi dan


Venereologi RSUP. Dr. Kariadi Semarang dengan keluhan rambut rontok setelah
terkena COVID 3 bulan yang lalu. Pasien mengeluh rambut area kepala rontok
kurang lebih 150 helai per hari. Banyak rambut yang rontok menempel pada bantal,
saat menyisir, dan keramas. Pada pemeriksaan didapatkan hair pull test +.
Patogenesis terjadinya kelainan di atas adalah :
A. Memanjangnya fase anagen
B. Memanjangnya fase katagen
C. Memendeknya fase katagen
D. Memendeknya fase telogen
13
E. Memendeknya fase anagen

42. Pada kusta tipe tuberkuloid dijumpai penurunan:


A. IL-2
B. IL-10
C. IL-12
D. IL-21
E. IL-22

43. Seorang wanita usia 55 tahun sebelumnya telah didiagnosis dengan kusta
memiliki gambaran histopatologis yaitu adanya subepidermal grenz zone disertai
granuloma yang letaknya dalam dan superfisial yang tidak mengenai epidermis dan
dikelilingi oleh sel epiteloid. Granuloma tampak menginvasi saraf. Terdapat
penurunan jumlah infiltrasi limfosit dan sel Langhans dengan basil tahan asam yang
jarang dijumpai. Diagnosis yang tepat untuk kasus diatas adalah:
A. Kusta tipe TT
B. Kusta tipe BT
C. Kusta tipe BB
D. Kusta tipe BL
E. Kusta tipe LL

44. Seorang laki-laki usia 60 tahun, datang berobat dengan keluhan penebalan kulit
berwarna putih dan mati rasa pada badan sejak hampir satu tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan dermatologis dijumpai makula hipopigmentasi. Pada lesi banyak
dijumpai BTA termasuk globi. Pemeriksaan histopatologis yang tepat untuk kasus
diatas:
A. Hypercellular granuloma dengan spindle shape makrofag
B. Predominan solid bacill
C. Epiteloid cell granuloma
D. Granuloma dengan foamy cells
E. Vasculitis thrombosis

45. Seorang laki-laki, berusia 54 tahun, tinggal di daerah endemis kusta, datang
dengan bercak merah meninggi dan bintul-bintul di wajah, lengan, tungkai dan
14
badan sejak 4 bulan lalu. Keluhan tidak disertai demam, nyeri dan mati rasa. Pada
pemeriksaan didapatkan plakat eritem, ukuran lentikular-numular, nodul eritema
multipel, dan facies leonina. Pada pewarnaan Ziehl-Nielson tidak ditemukan BTA.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah
A. MH tipe LL
B. Reaksi ENL kronis
C. Neurofibromatosis
D. MH tipe BL dengan reaksi ENL ringan
E. Leukemia kutis

46. Seorang perempuan, berusia 27 tahun datang dengan bercak merah di wajah
dan bintul-bintul yang nyeri di kedua lengan, tungkai bawah, dan badan keluhan
disertai demam dan nyeri sendi sejak 5 hari lalu. Terdapat riwayat minum obat paket
sejak 10 bulan lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 38 ͦ C, malar rash,
nodul eritema multipel dan lesi punch out. Pemeriksaan penunjang ANA dan faktor
RA positif lemah, antibodi anti dsDNA negatif. Kemungkinan diagnosis pada pasien
ini adalah
A. SLE
B. Reaksi ENL
C. MH tipe BL dengan reaksi ENL
D. Reaksi reversal
E. SLE dan MH tipe BL

47. Seorang perempuan, berusia 48 tahun, datang karena kaki kiri tidak dapat
diangkat secara tiba-tiba sejak 5 hari lalu. Terdapat riwayat minum obat paket sejak
10 bulan lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan makula hiperpigmentasi multipel,
berbatas tegas, ukuran lentikular-numular. Pemeriksaan sensibilitas anestesi pada
jari 4 dan 5 tangan kiri dan tidak terdapat neuritis. Keadaan kaki yang tidak bisa
diangkat terjadi akibat adanya
A. Quiet nerve paralysis
B. Neuritis akut
C. Neuropathic pain
D. Neuritis kronis eksaserbasi akut
E. Neuritis yang berhubungan dengan reaksi
15
48. Penderita dengan chronic neuropathic pain pada morbus hansen, bisa diberikan
terapi
A. Aspirin
B. Ibuprofen
C. Asam mefenamat
D. Pregabalin
E. Natrium diklofenak

49. Untuk konfirmasi diagnosis Morbus Hansen, terutama pada pasien dengan pure
neural leprosy, maka perlu dilakukan biopsi saraf yang idealnya dilakukan oleh
A. Dokter bedah umum
B. Dokter bedah plastik
C. Dokter spesialis saraf
D. Dokter spesialis mikrobiologi klinik
E. Dokter spesialis dermatovenereologi

50. Obat yang dapat digunakan sebagai pengganti dapson atau klofazimin dalam
pengobatan kusta adalah:
A. Minosiklin
B. Ofloksasin
C. Azitromisin
D. Klaritromisin
E. Moksifloksasin

51. Seorang lelaki, usia 27 tahun, datang berobat dengan keluhan bercak
kemerahan yang tidak terasa gatal atau nyeri pada wajah dan badan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan plakat eritem pada kedua pipi yang hipestesi dan
beberapa lesi kulit berupa ”Swiss cheese” pada badan. Pembesaran saraf tepi
ditemukan pada kedua n. Aurikularis magnus dan pada pemeriksaan apus sayat
kulit ditemukan bakteri tahan asam dengan rerata IB3+. Hasil pemeriksaan
histopatologis menunjukkan infiltrasi limfosit yang padat disertai sel busa. Keadaan
pasien tersebut sesuai dengan kusta tipe:
A. Tuberkuloid
16
B. Borderline tuberculoid
C. Mid-borderline
D. Borderline Lepromatous
E. Lepromatosa

52. Uretritis nongonococcal pada MSM paling sering disebabkan oleh


A. Trichomonas vaginalis
B. Chlamydia trachomatis
C. Ureaplasma urealitycum
D. Mycoplasma genitalium
E. Gardnerella vaginalis

53. Terapi herpes genitalis rekuren durasi standar adalah


A. Asiklovir 3 x 400 mg selama 10-14 hari
B. Asiklovir 5 x 400 mg selama 10-14 hari
C. Asiklovir 5 x 200 mg selama 7 hari
D. Asiklovir 3 x 800 mg selama 2 hari
E. Asiklovir 3 x 400 mg selama 5 hari

54. Seorang anak laki- laki usia 5 tahun, terdapat bintil-bintil di wajah, badan dan
lengan bawah. Pasien tidak mengeluh gatal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
adanya papul-papul diameter 3-5 mm, lunak, dengan umbilikasi di bagian sentral.
Terapi adjuvan yang dapat diberikan pada pasien ini adalah
A. Ivermektin oral
B. Simetidin oral
C. Pirantel pamoat oral
D. Ranitidin oral
E. Metronidazol oral

55. Seorang wanita hamil, usia 35 tahun, setelah mendapat terapi sifilis terdapat
keluhan demam, nyeri otot, dan pusing. Pada pemeriksaan pasien didapat hipotensi
dan takikardi, serta terjadi kontraksi uterus. Faktor yang memungkinkan terjadinya
reaksi ini adalah
A. Malondialdehid
17
B. Glutation peroksidase
C. Prostaglandin
D. Tromboksan
E. Defensin

56. Terapi lini kedua dari onikomikosis adalah


A. Terbinafin oral
B. Itrakonazol oral
C. Flukonazol oral
D. Voriconazol oral
E. Posaconazol oral

57. Seorang pasien laki-laki, usia 40 tahun, pekerjaan tukang kebun dijumpai
adanya lesi kulit berupa nodul ulseratif berukuran 1 cm x 1 cm x 0,5 cm di ibu jari
tangan kanan. Penderita awalnya hanya mengeluh adanya benjolan yang meradang
dan nyeri, kemudian semakin lama menjadi luka terbuka, seperti borok.
Pemeriksaan histopatologik dari biopsy menunjukkan adanya mikroabses netrofil,
yeast berbentuk oval atau cigar-shaped, serta asteroid body. Etiologi dari penyakit
penderita tersebut adalah
A. Histoplasma capsulatum
B. Penicillium marneffei
C. Sporothrix schenckii
D. Streptomyces somaliensis
E. Nocardia sp.

58. Seorang pasien laki-laki, usia 30 tahun dijumpai adanya lesi kulit berupa plakat
verukosus, soliter, berukuran 5cm x 3cm, di sekitar lesi dikelilingi halo eritema di
tungkai bawah kanan. Lesi awalnya kecil, kemudian semakin lama melebar.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya sel-sel muriform atau sklerotik,
abses netrofil, hyperplasia epidermal, serta sel-sel berpigmen coklat. Diagnosis dari
penyakit penderita tersebut adalah
A. Sporotrichosis
B. Chromoblastomycosis
C. Mycetoma
18
D. Lobomycosis
E. Histoplasmosis .

59. Seorang wanita berusia 40 tahun dengan keluhan muncul lesi ditangan kanan,
berwarna kemerahan, tidak terlalu gatal dan tidak terlalu nyeri. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan pelebaran sentrifugal pada tengah lesi dan central clearing. Pada
pemeriksaan kerokan kulit KOH 20%, pertumbuhan jamur negatif. Pada
pemeriksaan histopatologi ditemukan palisade granulomatosa dengan inflamasi
kolagen dermis. Diagnosa pada pasien tersebut adalah:
A.Granuloma Annulare
B.Tinea corporis
C.Sarcoidosis
D.Liken nitidus
E.Liken striatus

60. Seorang wanita , 40 tahun, datang berobat ke dokter kulit dengan keluhan
muncul plenting-plenting kemerahan, dengan riwayat muncul ketika banyak makan
roti yang tidak bebas gluten. Dari penemuan klinis didapatkan plak seperti urtikaria,
vesikel, terkadang terbentuk bula, sedikit berdarah. Pada pemeriksaan
immunofluorescence didapatkan gambaran:
A.IgA
B.IgA1 dan Ig A2
C.IgM
D.IgG
E. IgE

61. Seorang pasien datang usia 65 tahun, dengan keluhan Carcinoma Nasofaring.
Pasien udah mendapatkan pengobatan Carcinoma selama 3 tahun, saat ini keluhan
pasien kulit melepuh seluruh tubuh. Terapi lini kedua untuk pasien tersebut adalah
A.Prednisone 0,5-1,0 mg/kg
B.Siklosporin 5 mg/kg
C.Rituximab 375 mg/m2
D.Basiliximab 20 mg IV
E. Metilprednisolon 0,5-1,0 mg/kg
19
62. Seorang anak usia 5 tahun mengeluh demam, muncul ruam-ruam kemerahan di
badan. Pada pemeriksaan klinis setelah 2 minggu demam didapatkan periungual
deskuamasi. Dan setelah 6 minggu sejak sakit muncul Beau line tumbuh Bersama
dengan kuku. Diagnosa pasien tersebut adalah:
A.Kawasaki disease
B.Measles
C.Leptospirosis
D.Adenovirus infection
E.Enterovirus infection

63. Seorang wanita berusia 40 tahun dengan keluhan bintil-bintil bernanah diatas
bercak kemerahan pada perut, paha, dan kedua lengan tangan. Keluhan tersebut
disertai gatal. pada pemeriksaan fisik ditemukan pustul multipel diatas dasar eritem
berbentuk anular dan sirsinar. Pada pemeriksaan kultur pus, pertumbuhan bakteri
negatif, pemeriksaan histopatolgi didapatkan pustul subkorneal berisi leukosit
polimorfonuklear dengan sedikit eosinofil, serta tidak ditemukan akantolisis.
Diagnosis kasus ini adalah:
A. Subcorneal pustular dermatoses
B. Acute generelized exanthematosa pustulosa
C. Dermatitis herpetiformis
D. Impetigo bulosa
E. Impetigo krustosa

64. Gambaran klinis pada system kardiovaskuler yang dapat berhubungan dengan
penyakit Kawasaki adalah:
A. Aneurisma arteri koronaria
B. Penyakit katub jantung
C. Gangren peripheral
D. Nodul pulmoner
E. Hipertensi pulmoner

65. Kelainan hematologic dan imunologik yang dapat ditemukan pada sistemik lupus
eritematosus adalah:
20
A. Anemia hemolitik
B. Leukositosis
C. Trombositosis
D. Anti-RNA positif
E. Antibodi anti fosfolipid negative

66. Obat-obatan yang dapat mencetuskan drug induced lupus adalah:


A. Anti fungi golongan azole
B. Anti histamine golongan sedatif
C. Antibiotik golongan asam klavulonat
D. Terapi ultraviolet B
E. Kortikosteroid golongan mineralokortikoid

67. Kondisi di mana pasien mengalami alopesia yang disebabkan oleh karena
pasien sering mencabuti rambut dan menelan akar rambutnya sendiri disebut
sebagai:
A. Hair pulling disorder
B. Trikorizofagia
C. Trikofagia
D. Trikobezoar
E. Gastrointestinal Hair Balls

68. Pengecatan khusus yang digunakan untuk mendeteksi sel mast pada biopsi
kulit, adalah
A. Toluidine blue
B. HE
C. PAS
D. Trichrome Masson
E. Congo Red

69. Jenis pengecatan histokimia yang dapat digunakan untuk memperjelas


gambaran jamur yaitu:
A. Fontana Masson
B. Congo Red
21
C. PAS
D. Trichrome Masson
E. Gomori Methenanin Silver

70. Seorang wanita 60 tahun dengan keluhan bercak merah disertai sisik halus di
sekitar areola mamae kanan. Keluhan disertai gatal, berdarah dan nyeri. Pada
pemeriksaan fisik, ditemukan plakat eritematosa dengan diameter 3 cm, tidak ada
rasa baal. Pemeriksaan histopatologi ditemukan kelompok sel atipikal dengan
nukleolus prominen, dan sitoplasma berbatas tegas tersebar pada epidermis.
Kelompok sel ini juga menyebar ke folikel rambut dan kelenjar keringat. Didapatkan
gambaran akantosis, hiperkeratosis dan parakeratosis.
Diagnosis yang paling sesuai adalah:
A. Pioderma
B. Tinea Korporis
C. Squamous Cell Ca
D. Extramamary Paget’s Disease
E. Mamary Paget’s Deisease

71. Seorang pria usia 25 tahun datang dengan keluhan benjolan pada daerah
telapak kaki kanan. Benjolan tersebut dirasakan semakin lama semakin bertambah
tebal. Pada pemeriksaan status dermatologik didapatkan adanya papul verukosus
dengan warna sama dengan permukaan kulit sekitar. Pasien sehari hari bekerja
sebagai satpam dengan pemakaian sepatu yang mempunyai alas yang keras.
Gambaran histopatologik yang mungkin didapatkan pada kasus ini apabila dilakukan
biopsi adalah:
A. Hiperkeratosis, papilomatosis, akantosis
B. Hiperkeratosis, hipermelanosis
C. Hiperkromatik pada nukleus
D. Nodul keratinosit atipikal
E. Parakeratosis, mikroabses munro

72. Seorang laki-laki, usia 20 tahun, datang berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin,
dengan keluhan adanya benjolan berwarna kehitaman di daerah dekat hidung.
Benjolan tersebut dirasakan semakin lama semakin bertambah luas. Pasien sehari
22
hari bekerja sebagai tukang becak, namun tidak pernah menggunakan penutup
kepala. Pada pemeriksaan status dermatologic didapatkan adanya tumor berukuran
2x3 cm, warna kehitaman disertai dengan batas tegas di daerah nasolabial.
Gambaran histopatologik yang mungkin ditemukan pada kasus ini apabila dilakukan
biopsy adalah:
A. Sel datia berinti banyak
B. Sel basaloid
C. Sel mast
D. Sel koilosit
E. Sel plasma

73. Seorang bayi perempuan berusia tiga bulan dibawa oleh orangtuanya ke klinik
kulit dengan keluhan muncul benjolan sejak lahir di dahi yang semakin membesar.
Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai plakat eritem non-hemoragik. Tidak
didapatkan keluarga yang sakit seperti ini. Tidak dijumpai hepatosplenomegali
maupun kelainan sistemik lainnya. Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut
adalah:
A. Angiosarkoma
B. Sakoma Kaposi
C. Hemangioma kongenital
D. Granuloma piogenik
E. Hamartoma

74. Seorang wanita usia 25 tahun datang dengan keluhan bercak biru kehitaman
yang muncul sejak lahir. Pada pemeriksaan dermatologi didapatkan makula
berwarna biru kehitaman, unilateral pada wajah sisi kanan yang meluas dari regio
periorbital ke regio malar. Dijumpai lesi serupa pada sklera mata kanan. Ukuran lesi
tetap dan asimtomatis. Tidak ada keluarga yang sakit serupa. Saraf yang
menginervasi regio pada kasus tersebut adalah:
A. Nervus vestibulokoklearis
B. Nervus fasialis
C. Nervus oftalmikus dan mandibularis
D. Nervus oftalmikus dan maksilaris
E. Nervus maksilaris dan mandibularis
23
75. Seorang wanita usia 58 tahun datang dengan keluhan benjolan pada kelopak
mata yang muncul sejak 6 tahun yang lalu. Awalnya benjolan muncul di bagian
medial kemudian menyebar pada kelopak mata atas. Pada pemeriksaan dermatologi
didapatkan plakat berwarna kuning, multipel, koalesen, dan teraba lunak. Kelainan
metabolik yang sering dijumpai pada kasus tersebut adalah:
A. Anemia
B. Hiperkolesterolemia
C. Hiperfibrinogenemia
D. Trombositosis
E. Hiperurisemia

24

Anda mungkin juga menyukai