Anda di halaman 1dari 3

Nomor : SOP/UKM/PKM/243/2022

Revisi Ke : 0
Berlaku Tgl : 05 Mei 2022

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG


DINAS KESEHATAN PUSKESMAS
WATUKUMPUL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


SKRINNING HYPOTIROID KONGENITAL (SHK)

Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas Watukumpul

dr. MOH MAEZI ZE NIP.


19770521 201001 1 002

Jl. Raya Watukumpul No.68 Watukumpul Kec. Watukumpul Kab. Pemalang 52357
Telp (0284) 3287748 Email: puskesmaswatukumpul@gmail.com
SKRINNING HYPOTIROID
KONGENITAL (SHK)
No. Kode : SOP/UKM/PKM/243/2022
Terbitan : 1 (pertama)
No. Revisi : 0
SOP
Tgl. Mulai : 05 Mei 2022 PUSKESMAS
PEMERINTAH Berlaku WATUKUMPUL
KAB. PEMALANG Halaman : 1 dari 2
Tanda Tangan
Ditetapkan oleh dr. MOH MAEZI ZE
Kepala Puskesmas Watukumpul NIP.197705212010011002
...........................

SHK (Skrining Hypotiroid Kongenital) adalah suatu tes / tindakan yang dilakukan
1. Pengertian kepada bayi yang berumur 2 hari sampai 3 hari setelah lahir dengan mengambil sedikit
darah pada tumit bayi yang di teteskan pada kertas saring.apakah kadar hormon TSH
normal atau
tidak.

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk mendeteksi hipotiroid kongenital


2. Tujuan sejak dini guna mencegah kerusakan otak yang permanen dan retardasi mental,dengan
memberikan pengobatan sebelum anak berusia 1 bulan.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No: 440/SK/013/II/2017 tentang Pelaksanaan Jenis – Jenis


Pelayanan
4. Referensi 1. Hipotiroid Kongenital dalam Pelayanan Medis , 2010;
2. Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
2012.

5. Alat Dan 1. Sarung tangan

Bahan 2. Lanset
3. Kertas saring
4. Kapas
5. Alkohol 70%
6. Kassa steril
7. Rak pengering

6. Prosedur 1. Pengelola program atau pelaksana program menjelaskan kepada keluarga tentang
prosedur (langkah) dan tindakan yang akan di lakukan kepada bayi,
2. Pengelola program atau pelaksana program mengisi data yang di perlukan,
3. Pengelola program atau pelaksana program membuat / mengisi inform consent,
4. Pengelola program atau pelaksana program mengatur posisi bayi, kaki bayi pada
posisi lebih rendah /posisi bayi dalam keadaan menyusu dengan ibunya,
5. Pengelola program atau pelaksana program mengunakan sarung tangan,
6. Pengelola program atau pelaksana program melakukan kompres hangat pada kaki
bayi untuk menambah aliran darah,
7. Pengelola program atau pelaksana program membersihkan daerah tumit yang akan
ditusuk dengan kapas alkohol,
8. Pengelola program atau pelaksana program mengeringkan daerah tumit dengan kain
kasa / kapas kering,
9. Pengelola program atau pelaksana program melakukan tusukan pada daerah /area
yang ditentukan,
10. Pengelola program atau pelaksana program Menghapus tetesan darah pertama, Semua (
11. ke 2 ) area bulatan di isi dengan darah, sampai bulat besar dan harus tembus ke bagian
belakang kertas saring,
12. Pengelola program atau pelaksana program mengeringkan kertas saring pada suhu
ruangan, tidak boleh terkena cahaya matahari atau pemanasan langsung.
7. Diagram Alir

Pengelola program atau pelaksana program


menjelaskan kepada keluarga tentang prosedur
(langkah) dan tindakan yang akan di lakukan kepada
bayi

Pengelola program atau pelaksana program mengisi data


yang di perlukan

Pengelola program atau pelaksana program membuat / mengisi


inform consent

Pengelola program atau pelaksana program melakukan SHK


sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan

Pengelola program atau pelaksana program


mengeringkan kertas saring SHK pada suhu ruangan dan
tidak boleh terkena cahaya matahari

8. Unit Terkait 1. Pengelola program,


2. Pelaksana program,
3. Orang tua (ibu/bapak/nenek ),
4. Bayi yang berumur 2 – 3 hari.
9. 9. Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai