Anda di halaman 1dari 22

[ISSN 20886969] Vol.

6 Edisi 11, Okt 2017

MENUMBUHKAN NILAI KEWIRAUSAHAAN MELALUI KEGIATAN MARKET


DAY

Indra Zultiar1), Leonita Siwiyanti2),


1), 2)
Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Abstrak
Jiwa kewirausahaan ini dipandang sebagai satu ciri karakter yang memiliki kekuatan
pribadi dalam menghadapi tantangan dunia. Seorang dengan karakter wirausaha diharapkan
mampu menjadi penggerak kemajuan bangsa. Kegiatan market day berfungsi melatih jiwa
entrepreneur, memahami dunia bisnis, melatih kreativitas dan inovasi pada anak. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan market day dalam upaya menumbuhkan nilai-nilai
kewirausahaan pada anak usia dini di TK Islam Sabilina.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari
penelitian ini adalah bahwa kegiatan market day dapat dijadikan cara untuk menanamkan nilai
kewirausahaan bagi anak usia dini. TK Sabilina sejak tahun 2011 memiliki program “Kecil-Kecil
Jadi Wirausahawan” yang merupakan sebuah program unggulan untuk menumbuhkan nilai
kewirausahaan sejak dini. Anak diajarkan untuk mengolah produk yang hendak dijual dari awal
hingga kegiatan pemasaran yang disesuaikan dengan pembelajaran dikelas dan pada puncak
temanya yaitu berrupa kegiatan market day, guru dilibatkan sebagai fasilitator (pendamping) dan
orang tua sebagai pembelinya. Dengan kegiatan ini maka akan muncul nilai kewirausahaan bagi
anak, yaitu dalam 6 hal : mandiri, kreatif, pengambil risiko, kepemimpinan, orientasi ada
tindakan, dan kerja keras.
Kata Kunci: kewirausahaan, market day, anak usia dini

I. PENDAHULUAN kewirausahaan (entrepreneur) ini dipandang


A. Latar Belakang Penelitian sebagai satu ciri karakter yang memiliki
Negara Indonesia merupakan negara kekuatan pribadi dalam menghadapi
besar yang memiliki penduduk sekitar 230 tantangan dunia. Seorang dengan karakter
juta masih sangat minim memiliki entrepreneur ini, diharapkan mampu
wirausahawan. Jumlah wirausaha di menjadi penggerak kemajuan bangsa.
Indonesia pada 2007 baru mencapai 0,18%, Melihat fenomena tersebut, maka
sedangkan idealnya Indonesia memiliki 2% pendidikan wirausaha dapat dilakukan sejak
wirausaha dari total jumlah penduduk untuk dini pada anak yaitu dengan tahapan
menuju ke posisi negara yang dikatakan pengenalan, bukan sebagai pelaku.
negara maju (Asmani, 2011 : 10-11). Pendidikan kewirausahaan bagi anak ialah
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan, bukan pembentukan mental wirausaha. Pendidikan
berarti menciptakan pedagang atau wirausaha tidak sekedar mengajarkan anak
wirausaha saja. Lebih dari itu, jiwa tentang cara berbisnis, tetapi lebih dari itu

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page 1


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

anak dilatih untuk memiliki mental dan oleh guru secara continue lambat laun akan
karakter diri yang kokoh. Hal ini anak tertanam di mindset anak untuk lebih
diajari untuk mengenali diri sendiri, menghargai dan memanfatkan barang bekas
mengendalikan emosi dan stres, mengelola dan kemudian anak akan mempunyai sikap
waktu, komunikatif dan luwes dengan pantang menyerah dan tidak takut akan
berbagai situasi, serta mampu memilih dan resiko yang akan dihadapinya di kemudian
membuat keputusan. Membangun jiwa hari (Asmani, 2011). Dalam menerapkan
kewirausahaan pada anak usia dini lebih atau menumbuhkan jiwa kewirausahaan di
kepada bagaimana membangun sifat dan dalam diri anak, pada umumnya sekolah-
karakter yang mandiri, bertanggung jawab sekolah menggunakan metode yang biasa
melalui pendidikan wirausaha secara teoritis digunakan yakni melalui kegiatan yang
maupun praktis, serta contoh konkrit, karena menyenangkan seperti market day, outbond,
pembentukan mental memerlukan waktu dan cooking day, dan lain sebagainya.
proses panjang. Salah satu kegiatan yang digunakan
Berdasarkan pendapat Muhammad adalah Market day yang berfungsi untuk
Saroni (2012), dengan memberikan melatih jiwa entrepreneur, memahami dunia
kompetensi wirausaha seperti kegiatan bisnis, melatih kreativitas dan inovasi pada
produktif kepada peserta didik menjadikan anak. Pada kegiatan Market Day anak
mereka sebagai sosok efektif dalam biasanya terlibat langsung dalam proses
kehidupan. Maka aspek keterampilan pembelajaran. Anak berperan sebagai
berwirausaha merupakan bekal yang penjual dan pembeli. Namun pada
aplikatif untuk mengurangi angka kenyataannya kegiatan market day jarang
pengangguran di negeri ini. Jika peserta digunakan di Taman Kanak-Kanak karena
didik mempunyai yang lebih bertanggung tenaga pendidik belum banyak yang
jawab atas kehidupannya secara pribadi mengetahui tentang kegiatan market day.
maupun sosial. Hal ini sangat penting karena Hal tersebut, membuat kami tertarik
sebagai makhluk sosial peserta didik tidak untuk melihat lembaga pendidikan yang
mungkin kesulitan saat harus berkiprah sudah menerapkan kegiatan market day
dalam hidupnya. ditingkat Taman Kanak-Kanak. Salah
Jadi pendidikan kewirausahaan satunya adalah TK Islam Sabilina yang
diharapkan dapat mengubah pola pikir merupakan TK percontohan di daerah kota
peserta didik. Pendidikan kewirausahaan Bekasi. Dimana peneliti melihat adanya
mendorong para peserta didik agar mulai perkembangan dan pertumbuhan bagi
mengenal danm membuka usaha atau lulusan TK tersebut dengan memiliki
berwirausaha. Pola berpikir yang selalu karakter atau jiwa wirausaha yang tinggi.
berorientasi menjadi karyawan dirubah Berdasarkan permasalahan diatas,
menjadi berorientasi untuk mencari maka peneliti ingin melihat sejauhmana
karyawan (pengusaha). Maka jiwa kegiatan market day dalam upaya
kewirausahaan sebaiknya dimunculkan sejak menumbuhkan nilai kewirausahaan bagi
dini karena jika kewirausahaan diberikan anak usia dini.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page 2


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Dengan demikian, permasalahan hasil kebutuhan untuk berprestasi,


yang akan dibahas dalam penelitian ini berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan,
adalah tentang bagaimanakah kegiatan tekad kerja keras, mempunyai dorongan
market day yang digunakan di TK Islam kuat, energetik dan inisiatif, 3) pengambilan
Sabilina dalam menumbuhkan nilai resiko, kemampuan untuk mengambil resiko
kewirausahaan bagi anak usia dini. yang wajar dan suka tantangan, 4)
Permasalahan tersebut akan dijabarkan kepemimpinan perilaku sebagai pemimpin,
dengan menggunakan pendekatan deskriptif bergaul dengan orang lain, menanggapi
dengan menggali proses kegiatan market saran-saran dan kritik, 5). keorisinilan
day dalam pendidikan kewirausahaan di TK Inovatif dan kreatif serta fleksibel, 6).
Islam Sabilina dan tingkat pertumbuhan jiwa berorientasi ke masa depan dan pandanga ke
kewirausahaan pada peserta didik di TK depan, perspektif.
tersebut.
B. Nilai-Nilai Kewirausahaan bagi Anak
II. TINJAUAN PUSTAKA Usia Dini
A. Kewirausahaan Faktor–faktor yang mempengaruhi
Menurut Z. Heflin Frinces (Heflin, wirausaha sehingga dapat diterapkan dalam
2011), kewirausahaan adalah orang yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada
mempunyai insting (semangat, jiwa, nalar, anak usia dini, yaitu diantaranya:
intuisi dan kompetensi) untuk berbisnis, risk 1. Kemauan
taker (pengambilan resiko), berani Kemauan adalah suatu kegiatan yang
berinvestasi, berani rugi dalam memperoleh menyebabkan seseorang mampu untuk
keuntungan (gambling), dan berani melakukan tindakan dalam mencapai
melakukan perubahan dengan cepat dan tujuan tertentu.
besar bila memang dibutuhkan untuk 2. Ketertarikan
menciptakan kemajuan setiap saat. Ketertarikan adalah perasaan senang,
Adapun beberapa ciri khusus terpikat, menaruh minat kepada
entrepreneur yang sukses (Hendro, 2011) sesuatu. Saat ada ketertarikan dari diri
adalah mempunyai mimpi dan realitas yang seseorang maka ada daya juang untuk
tinggi yang mampu diubah menjadi cita-cita meraih yang ingin dicapai. Dalam hal
yang harus dicapai, mempunyai tantangan ini adalah ketertarikan untuk mau
dan tidak puas dengan apa yang didapat, berwirausaha, maka anak akan
mempunyai ambisi dan motifasi yang kuat, mempunyai minat untuk berwirausaha.
mampu menjual dan memasarkan produknya 3. Keluarga
dan seorang problem solver. Berkaitan dengan lingkungan
Ciri-ciri dan watak kewirausahaan keluarga, maka peran keluarga sangat
menurut Abidin (Abidin, 2007) adalah: 1) penting dalam menumbuhkan minat
percaya diri, keyakinan, anak. Orang tua merupakan pendidik
ketidaktergantungan, individualistis, dan pertama dan sebagai tumpuan dalam
optimisme, 2) berorientasi pada tugas dan bimbingan kasih saying yang utama.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page 3


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Maka orang tualah yang banyak sistem nilai sebuah budaya, seorang
memberikan pengaruh dan warna wirausahawan mendapat tempat
kepribadian terhadap seseorang anak. terhormat dalam budaya tersebut.
Dengan demikian mengingat Budaya tersebut akan menjadi tempat
pentingnya pendidikan di lingkungan diproduksinya para wirausaha.Dengan
keluarga maka pengaruh di lingkungan kata lain bahwa apabila lingkungan
keluarga terhadap anak dapat telah menempatkan budaya wirausaha
mempengaruhi apa yang diminati sebagai bagian dari pembentukan
anak. karakter, maka akan lahir usahawan-
Keluarga yang memainkan peranan usahawan handal tidak lagi tergantung
penting dalam menghasilkan kepada orang lain tetapi dapat
keputusan untuk memulai usaha menciptakan lapangan kerja sendiri.
sendiri. Menumbuhkan pembelajaran 5. Lembaga/Sekolah
wirausaha akan lebih efektif apabila Pendidikan di sekolah menjadi
ditanamkan sejak usia dini. Lihatlah tanggung jawab guru. Jadi pada
misalnya di China, mereka sudah dasarnya yang berpengaruh terhadap
mendidik anak-anaknya sejak usia perkembangan anak yaitu proses
kanak-kanak untuk menjadi wirausaha pendidikan di sekolah sebagai bekal
yang memiliki mental yang baik, untuk diterapkan dalam kehidupan di
cerdas dan kreatif, rajin bangun pagi, lingkungan masyarakat. Seorang guru
memiliki semangat, pandai menguasai dalam proses pendidikan juga dapat
masalah, memiliki memberikan motivasi dan dorongan
pembelajaranpantang mundur dan kepada anak dalam menumbuhkan
percaya diri. Tanggungjawab, minatnya. Oleh karena itu
kreativitas dan mampu menegambil menumbuhkan pembelajaran
keputusan adalah sifat yang akan wirausaha (entrepreneurship) harus
muncul pada anak jika ditanamkan oleh pendidik di sekolah
pembelajaranwirausaha ditumbuhkan ketika anak-anak masih dalam usia
sejak dini. Sifat tersebut merupakan dini. Kewirausahaan ternyata lebih
modal bagi keberhasilan hidup anak kepada menggerakkan perubahan
saat dewasa kelak. mental. Seperti pengenalan diri
4. Lingkungan terhadap diri sendiri (selfawareness),
Lingkungan mempunyai peran yang kreatif, mampu berfikir kritis, mampu
signifikan dalam pembentukan memecahkan permasalahan (problem
pembelajaran kewirausahaan. Di solving), dapat berkomunikasi, mampu
antara beberapa faktor lingkungan membawa diri di berbagai lingkungan,
yang berperan besar dalam menghargai waktu, empati, mau
membentuk pembelajaran berbagi dengan orang lain ,mampu
kewirausahaan adalah budaya. Tatkala mengatasi stres, bisa mengendalikan
kewirausahaan dianggap mulia dalam emosi dan mampu membuat

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page 4


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

keputusan. Karakter tersebut akan bergaul, bekerja sama, dan mengarahkan


terbentuk melalui sebuah prose yang orang lain.
panjang. Dalam proses ini, orang tua 6. Kerja keras, yaitu sebuah perilaku yang
mengambil peran, sekolah sebagai menunjukan upaya sungguh-sungguh
wadah menggodok dalam menyelesaikan tugas dan
pembelajaranwirausaha harus terus mengatasi berbagai hambatan.
mendapat dukungan orang tua dan 7. Jujur adalah perilaku yang didasarkan
terus memberikan motivasi, contoh pada upaya menjadikan dirinya sebagai
dan tindakan nyata dalam orang yang selalu dapat dipercaya dalam
mengembembangkan pembelajaran perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
wirausaha. 8. Disiplin berupa tindakan yang
Nilai pokok kewirausahaan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh
dapat dintergrasikan dalam pembelajaran pada berbagai ketentuan dan peraturan.
pada anak usia dini terdiri dari 6 hal, yaitu : 9. Inovatif ialah kemampuan untuk
mandiri, kreatif, pengambil risiko, menerapkan kreativitas dalam rangka
kepemimpinan, orientasi ada tindakan, dan memecahkan persoalan-persoalan dan
kerja keras. Ada beberapa nilai peluang untuk meningkatkan dan
kewirausahaan yang hendak memperkaya kehidupan
diinternalisasikan dalam pendidikan 10. Tanggung jawab adalah sikap dan
kewirausahaan (Wibowo, 2011 : 35-37) perilaku seseorang yang mau dan
dikutip dari Kemendiknas tahun 2010, yaitu mampu melaksanakan tugas dan
: kewajibannya
1. Mandiri adalah sikap dan perilaku yang 11. Pantang menyerah sebuah sikap dan
tidak mudah tergantung pada orang lain perilaku seseorang yang tidak mudah
dalam menyelesaikan tugas-tugas menyerah untuk mencapai suatu tujuan
2. Kreatif adalah berfikir dan melakukan dengan berbagai alternatif.
sesuatu untuk menghasilkan cara atau 12. Kerja sama yaitu sebuah perilaku yang
hasil berbeda dari produk/jasa yang telah didasarkan pada upaya menjadikan
ada dirinya mampu menjalin hubungan
3. Berani mengambil risiko, yaitu dengan orang lain dalam melaksanakan
kemampuan seseorang untuk menyukai tindakan, dan pekerjaan.
pekerjaan yang menantang, berani dan 13. Komitmen merupakan kesepakatan
mampu mengambil resiko mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
4. Berorientasi pada tindakan, yakni seseorang, baik terhadap dirinya sendiri
mengambil inisiatif untuk bertindak , maupun orang lain
dan bukan menunggu sebelum sebuah 14. Realistis adalah kemampuan
kejadian yang tidak dikehendaki terjadi. menggunakan fakta/realita sebagai
5. Kepemimpinan merupakan sikap dan landasan berfikir yang rasional dalam
perilaku seseorang yang selalu terbuka setiap pengambilan keputusan maupun
terhadap saran dan kritik, mudah tindakan/perbuatanya.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page 5


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

15. Rasa ingin tahu yaitu sikap dan tindakan intelektual, bahasa dan prilaku
yang selalu berupaya untuk mengetahui (psikologi dan emosional)
secara mendalam dan luas dari apa yang 4. Anak terbiasa menggunakan seluruh
dipelajari, dilihat, dan di dengar. aspek panca indranya sehingga terlatih
16. Komunikatif merupakan tindakan yang dengan baik.
memperlihatkan rasa senang berbicara, 5. Secara alamiah memotivasi anak untuk
bergaul, dan bekerjasama dengan orang mengetahui sesuatu lebih mendalam
lain lagi.
17. Motivasi kuat untuk sukses yaitu sikap TK mengembangkan diri anak secara
dan tindakan selalu mencari solusi menyeluruh. Bagian dari diri anak yang
terbaik. dikembangkan meliputi bidang fisik
C. Pembelajaran Anak Usia Dini motorik, intektual, moral, social, emosional,
Prinsip pembelajaran pada anak usia kreativitas dan bahasa. Tujuannya ialah agar
dini adalah belajar sambil bermain, bermain kelak anak berkembang menjadi manusia
seraya belajar. Jadi prinsip belajar sambil yang utuh yang memilki kepribadian dan
bermain ini mengandung arti bahwa setiap akhlak yang mulia, cerdas dan terampil,
kegiatan pembelajaran harus menyenangkan, mampu bekerja sama dengan orang lain dan
bebas, aktif gembira dan demokratis. Setiap mampu hidup berbangsa dan bernegara serta
kegiatan pembelajaran harus menjiwai bermasyarakat.
esensi bermain. Memang betul bahwa Menurut Piaget (1972) anak usia 5-6
permainan baik untuk membelajarkan anak, tahun sedang berada dalam tahap
tetapi permainan tersebut harus diberi perkembangan kognitif fase pra operational.
muatan edukatif sehingga anak dapat Anak belajar terbaik melalui benda-benda
belajar. Melalui bermain anak diajak untuk nyata. Mengajarkan angka 1, 2, 3 akan lebih
bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan, baik jika berkoresponden dengan benda,
objek-objek yang dekat dengannya sehingga misalnya satu dengan satu biji, dua dengan
pembelajaran menjadi bermakna dua biji, dan tiga dengan tiga biji. Pada
Bermain bagi anak berdasarkan tahap ini objek pemanency sudah mulai
pengamatan, pengalaman, dan hasil dapat berkembang. Anak dapat belajar
penelitian para ahli dapat dikatakan bahwa mengingat benda-benda, jumlah dan cirri-
bermain mempunyai arti sebagai berikut : cirinya meskipun bendanya sudah tidak ada.
1. Anak memperoleh kesempatan Anak juga mulai mampu menghubungkan
mengembangkan potensi-potensi yang sebab akibat yang berdampak lansung.
ada padanya. Misalnya anak dapat menebak apa yang
2. Anak akan mnemukan dirinya yaitu terjadi jika suatu beban ditambahkan pada
kelemahan dan kekuatan dirinya, salah satu sisi timbangan (naik atau turun).
kemampuannya, serta minat dan Anak juga dapat membuat prediksi
kebutuhannya. berdasarkan hubungan sebab akibat yang
3. Memberikan peluang bagi anak untuk telah diketahuinya.
berkembang seutuhnya, baik fisik,

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page 6


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Berdasarkan perkembangan anak yang dapat digunakan untuk membuat


tersebut, pembelajaran di TK harus dimulai menara, dan lain-lain.
dari benda-benda konkrit. Guru dapat Dari beberapa metode pembelajaran
memberi persoalan yang menantang anak bagi anak usia dini, salah satu pembelajaran
untuk melakukan eksplorasi terhadap metode Cooperative Learning banyak
berbagai benda. Dalam membuat rencana digunakan pada pembelajaran anak usia dini
belajar seorang guru harus memiliki karena dianggap sesuai untuk melatih social
keunikan di TK, dimana setiap kegiatan dan kemampuan bekerja sama. Belajar
belajar tidak berisi satu kegiatan belajar dari kooperatif mempersiapkan siswa untuk masa
satu bidang studi, tetapi merupakan depannya di masyarakat yaitu memacu
rangkaian tema yang terintegrasi. Rencana siswa untuk belajar secara aktif ketika ia
belajar menekankan pada kegiatan belajar berbicara dan bekerja sama dan bukan hanya
anak. pasif mendengarkan. Dan pembelajaran
Rencana belajar meliputi satu unit yang lain adalah pendekatan pembelajaran
tema dari tematik unit. Pembelajaran kontekstual, yaitu suatu paham belajar
bergerak dari satu unit tema ke tema lainnya mengajar yang memandang pentingnya
dalam tematik unit, baik dalam satu urutan hubungan antara materi pelajaran dengan
waktu dala satu hari maupun dalam hari dunia nyata. Penedekatan pembelajaran
yang berbeda, sampai seluruh tema selesai. kontekstual menggunakan multikonteks,
Guna mencapai rencana artinya ialah menggunakan berbagai setting
pembelajaran yang disusun, maka sumber baik tempat, persoalan, maupun kecakapan
belajar merupakan hal yang penting dimana dalam konteks yang beragam, contohnya
anak dapat memperoleh informasi, sikap, dalam bentuk bermain peran, cooking class,
dan ketreampilan yang ia pelajari. Sumber market day dan kegiatan bermain lainnya.
belajar yang penting di TK antara lain D. Kegiatan Market Day
meliputi perpustakaan dan berbagai hal yang Market Day adalah salah satu
ada dilingkungan sekitar seperti sawah, pendidikan yang bertujuan memberikan
bengkel, manusia, buku, laboratorium, yang pemahaman dan kesadaran yang relatif lebih
dapat digunakan untuk belajar anak. utuh tentang kehidupan, membentuk struktur
Selain sumber belajar yang emosi dan mentalitas yang lebih stabil, serta
digunakan media belajar juga berguna untuk membangun sikap-sikap keseharian yang
memudahkan siswa belajar memahami lebih tercerahkan dari waktu ke waktu.
sesuatu yang mungkin sulit atau Market day merupakan aktifitas
menyederhanakan sesuatu yang kompleks. pembelajaran Enterpreneur, dimana anak-
Media belajar anak tidak harus mahal, anak diajarkan bagaimana memasarkan
bahkan dapat diperoleh dari benda-benda produk kepada teman, guru atau pun kepada
yang tidak dipakai. Untuk itu, guru perlu pihak luar. Kegiatan ini biasanya berbentuk
bekerja sama dengan orang tua dan bazzar atau pasar yang diselenggarakan
masyarakat untuk memperoleh benda-benda sekolah. Kegiatan ini biasanya melibatkan
segenap komponen sekolah. Kadang-kadang

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page 7


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

saat Market Day pengunjung dari luar dan inovasi pada siswa. Market day juga
sekolah juga diundang. Bahkan jauh-jauh dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada
hari siswa sudah terlibat menyiapkan anak, meningkat kemampuan komunikasi
rencana perdagangannya. Selain para guru, anak dan melatih kecerdasan bisnis anak.
tentu saja orang tua juga terlibat menyiapkan Orangtua dapat memanfaatkan kegiatan
barang-barang dagangan. Terutama ibu-ibu Market Day untuk menunjukkan
yang bertugas membuat makanan atau dukungannya atas proses pendidikan anak-
minuman untuk dijual. Umumnya yang jadi anaknya, sementara guru dan sekolah dapat
pembeli adalah siswa, guru, dan orang tua. memanfaatkan wahana Market Day untuk
Setiap kelas umumnya memiliki lapak memperkuat soliditas komunitas sekolah.
dagangannya sendiri. Kadang-kadang setiap Jika Market Day berlangsung dengan
kelas menyajikan tema dan barang optimal, maka sekian banyak manfaat untuk
dagangannya yang khas. kepentingan pendidikan di sekolah, bisa
Pada ajang Market Day, produk sekaligus diraih.
karya siswa juga dapat dipajang dan coba III. METODE PENELITIAN
untuk dijual kepada khalayak yang hadir. A. Metode dan Desain Penelitian
Saat pelaksanaan Market Day, suasana Penelitian ini bertujuan untuk
dibuat menjadi riang gembira. Beberapa mengungkapkan kondisi aktual tentang
atraksi kesenian atau performance siswa pembelajaran market day untuk anak usia
juga ditampilkan. Sebagian siswa bertugas dini di TK Islam Sabilina. Penelitian ini
menjajakan barang dagangan, sebagian termasuk penelitian kualitatif dengan
siswa melayani pembelian dan sebagian lagi metode studi kasus. Penelitian kualitatif
menerima pembayaran. Sebagian besar merupakan suatu penelitian untuk
siswa pada hari itu juga dibekali uang jajan memahami suatu fenomena tentang apa
yang lebih banyak dari biasanya. Tujuannya yang dialami oleh subjek penelitian
supaya ikut berbelanja makanan, minuman, misalnya, prilaku, persepsi, motivasi,
souvenir atau mainan yang dijual di Market tindakan dan lain-lain, secara holistik dan
Day. Uang hasil penjualan biasanya dengan cara deskriftif dalam bentuk kata-
digunakan sebagai dana untuk membiayai kata dan bahasa dalam suatu konteks khusus
kegiatan kelas, bisa juga sebagian disimpan yang alamiah dan dengan memanfaatkan
ditabungan anak-anak yang ada di sekolah. berbagai metode alamiah (Moleong, 2007).
Dengan kegiatan Market Day ini, Metode yang digunakan dalam
anak-anak diharapkan teredukasi sejak dini penelitian ini adalah study kasus yaitu
bagaimana cara berjualan yang baik. Anak- penelitian mendalam mengenai unit sosial
anak akan terbiasa dengan konsep kejujuran tertentu yang hasilnya merupakan gambaran
misalnya dalam timbangan, takaran, barang yang lengkap dan terorganisasi dengan baik
mana yang baik dan mana yang rusak. mengenai unit tersebut (Suryabrata, 2003 :
Tujuan diadakannya Market Day 80).
adalah menumbuhkan jiwa entrepreneur, Pendekatan yang digunakan adalah
memahami dunia bisnis, melatih kreativitas restrospective cross sectional study, yaitu:

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page 8


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

meneliti sesuatu yang telah terjadi, dalam D. Analisis Data


hal ini kegiatan market day yang dilakukan Dalam menganalisis data, teknik yang
di TK Sabilina sebagai cara menumbuhkan digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai-nilai kewirausahaan. deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga
B. Teknik Pengambilan Sampel tahapan, yaitu pengumpulan data sekaligus
Populasi dalam penelitian ini adalah reduksi, penyajian data, dan penarikan
TK Islam Sabilina di kota Bekasi. Jumlah kesimpulan (Miles, 2002). Langkah-langkah
sampel penelitian adalah 100 orang baik yang di tempuh dalam menganalisis data
kepala sekolah, guru dan orang tua murid, adalah sebagai berikut :
lalu dilakukan pengambilan sampel dengan 1. Pertama, setelah pengumpulan data
menggunakan teknik sampling random selesai, maka tahap selanjutnya
sederhana (simple random sampling), melakukan reduksi data dengan
dengan cirinya ialah setiap unsur dari menggolongkan, mengarahkan, dan
keseluruhan populasi mempunyai membuang yang tidak perlu.
kesempatan yang sama untuk dipilih dan 2. Kedua, data yang telah direduksi
biasa populasinya homogen (Usman, 2009). disajikan dalam bentuk narasi.
Sehingga hanya diambil satu kelas yang 3. Ketiga, penarikan kesimpulan dan
berjumlah 15 orang, dengan ditambah verivikasi dari data yang telah disajikan
Kepala Sekolah, guru dan orang tua. pada tahap kedua.
C. Teknik Pengumpulan Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik pengumpulan data dilakukan A. Pelaksanaan Pembelajaran Market
oleh peneliti sendiri langsung terjun untuk Day
mengumpulkan sejumlah informasi yang Kegiatan market day dirancang dan
dibutuhkan yang berkenaan dengan kegiatan dilaksanakan mulai dari tahun 2010 atas ide
market day dalam menumbuhkan jiwa dari kepala sekolah yaitu ibu Khusniyati
kewirausahaan di TK Islam Sabilina. Guna Masykuroh, M.Pd. yang sampai sekarang
melengkapi informasi, peneliti menerapkan masih menjabat, beliau merupakan Juara I
teknik pengamatan (observasi), wawancara Kepala TK Berprestasi Nasional 2015. Ada
mendalam, dan studi dokumentasi. Ketiga beberapa program unggulan yang beliau
teknik tersebut digunakan dengan harapan buat diantaranya Kecil-Kecil Jadi Wirausaha
saling melengkapi untuk memperoleh data (KKJW), Gerakan Samaji (Sabilina Gemar
yang diperlukan. Pengamatan dan Mengaji), Gerakan Sasami (Sabilina sayang
wawancara akan menghasilkan sumber data bumi), Gerakan Samaca (Sabilina Gemar
primer, akan memberikan informasi pada Membaca), Gerakan Samalis (Sabilina
peneliti tentang kegiatan Market day dalam Gemar Menulis), Gerakan Sabagi (Sabilina
menumbuhkan nilai kewirausahaan anak Berbagi), Program Sadaya (Sabilina Cinta
usia dini. Sedangkan studi dokumentasi akan Budaya), Program Sagenab (Sabilina Gemar
mendapatkan sumber data sekunder untuk Menabung), Brother Teaching, Sabilina
memperkuat data primer. Award „Assembly for Students‟, kelas
orang tua hebat Sabilina, International
Day,

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page 9


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Mother Day, setting pembelajaran sentra, kelompok Bermain. Perencanaan ini


Moving Class, Stimulasi motorik melalui dilakukan untuk mempersiapkan teknis
permainan out door, jurnal pagi, pengenalan kegiatan market day yaitu surat
komputer, Sabilina cinema (Bioskop undangan untuk orang tua siswa, alat
Sabilina), pemanfaatan internet, puncak dan bahan yang akan digunakan,
tema, pameran anak, kunjungan ke panti penataan ruangan/tempat pemasaran,
asuhan, Performance Day, pendidikan barang/makanan yang akan dijual,
makan, pendidikan shalat Duhur dan Duha, menentukan harga barang. Perencanaan
observasi orang tua, Cooking Mama, kegiatan market day ini telah tertuang
Camping Class, fun Cooking, Fun Science, dalam RPPH karena kegiatan ini
Manasik Haji, Sport Day. merupakan puncak dari tema tertentu,
Dari beberapa program kegiatan tema yang memungkinkan adanya
diatas, peneliti akan fokus pada salah satu kegiatan market day diantaranya tema
program yang menjadi unggulan di TK tanaman, profesi, kebutuhan.
Sabilina yaitu program Kecil-Kecil Jadi Tujuan dari kegiatan market day adalah
Wirausaha (Market Day). Kegiatan Market menanamkan nilai-nilai kewirausahaan
Day merupakan kegiatan yang tidak berdiri pada diri anak, oleh karena itu
sendiri, kegiatan ini bisa dilaksanakan pada penumbuhan nilai-nilai kewirausahaan
akhir tema sebagai puncak tema atau sebagai dilakukan secara bertahap dengan cara
rangkaian akhir dari kegiatan pembelajaran. memilih sejumlah nilai pokok sebagai
Salah seorang guru menuturkan bahwa pangkal tolak bagi penumbuhan nilai-
kegiatan market day ini merupakan nilai lainnya. Sedikitnya ada 6 pokok
rangkaian kegiatan yang tidak terpisah dari nilai kewirausahaan yang diintegrasikan
proses pembelajaran, sehinnga tidak ada melalui kegiatan market day,
perencanaan khusus yang dibuat dalam diantaranya: mandiri, kreatif, pengambil
RPPH karena kegiatan ini sudah masuk resiko, kepemimpinan, orientasi pada
didalamnya sehingga kegiatan market day tindakan, dan kerja keras. Pada tahap
ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. perencanaan, silabus dan RPPH
dirancang agar muatan maupun kegiatan
1. Perencanaan kegiatan pembelajaranya memfasilitasi untuk
Guru sebelum melakukan kegiatan mengintegrasikan nilai-nilai
market day selalu membuat perencanaan kewirausahaan. Sedangkan cara
kegiatan, perencanaan kegiatan ini menyusun RPPH yang sudah ada dengan
direncanakan sehari sebelum kegiatan menambahkan materi, langkah-langkah
dilaksanakan dengan mengadakan rapat pembelajaran, atau penilaian dengan
guru melibatkan semua guru kelas nilai-nilai kewirausahaan.
karena kegiatan market day ini Pengintegrasian nilai-nilai
merupakan kegiatan yang diikuti oleh kewirausahaan melalui kegiatan market
seluruh siswa TK Sabilina baik itu day dituangkan dalam silabus dan RPPH
kelompok A ataupun kelompok B, dan

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

dilakukan dengan langkah-langkah yang bisa dikonsumsi oleh manusia pada


berikut: saat itu guru mencontohkan dengan
a. Mengkaji SK dan KD untuk tanaman kangkung, anak diberi tahu
menentukan nilai-nilai kewirausahaan bahwa tanaman kangkung itu berasal
sudah termasuk didalamnya. dari biji kangkung yang ditanam lalu
b. Mencantumkan nilai-nilai dirawat dengan diberikan pupuk dan
kewirausahaan yang sudah masuk disiram setiap hari itu dilakukan kurang
didalam SK dan KD ke dalam silabus. lebih selama satu bulan, setelah
c. Mengembangkan langkah-langkah kangkung tumbuh dengan baik dan siap
pembelajaran peserta didik aktif yang untuk dipanen, baru lah guru membuat
memungkinkan siswa memiliki perencanaan untuk mengadakan kegiatan
kesempatan melakukan integrasi nilai market day sebagai tindak lanjut dari
dan menunjukan dalam prilakunya. kegiatan berkebun supaya hasil
d. Memasukan langkah pembelajaran panennya bisa menjadi nilai ekonomis.
aktif yang terintegrasi nilai-nilai Pada kegiatan market day yang berperan
kewirausahaan dalam RPPH. pada kegiatan ini adalah siswa sebagai
2. Proses Kegiatan penjual sedangkan orang tua siswa
Kegiatan market day merupkan sebagai pembeli, ada batasan harga yang
rangkaian dari beberapa kegiatan di jual yaitu Rp. 2000 untuk setiap
program unggulan yang di terapkan oleh satu barang yang di jual. Hasil dari
TK Sabilina yang dinamakan dengan keuntungan kemudian ditabung ke Bank
program “Kecil-Kecil Jadi Wirausaha” yang sudah bekerjasama dengan TK
proses kegiatan ini disesuaikan dengan Sabilina dan ini merupakan salah satu
tema yang akan dibahas, misalnya pada program Sagenab (Sabilina Gemar
tema tanaman anak mulai dari Menabung). Hal ini dilakukan karena
menentukan tanaman apa saja yang akan kegiatan ini bukan hanya mencari
ditanam lalu proses penanamannya, keuntungan semata tetapi lebih kepada
proses perawatan tanaman sampai proses menanamkan jiwa kewirausahaan pada
panen, lalu hasil panen ini lah yang anak, sehingga anak memiliki
dijadikan kegiatan market day dimana pengalaman langsung bagaimana
anak melakukan proses pasca panen caranya berjualan, bagaimana
yaitu proses membersihkan hasil panen, menawarkan barang, mengetahui
pengolahan hasil panen menjadi olahan hitungan uang, tidak merasa kecewa jika
makanan, pengemasan, penjualan. barangnya tidak terjual semua.
Memang kegiatan ini memerlukan waktu
yang lama maka dari itulah kegiatan
market day ini diposisikan sebagai
puncak tema.
Sebagai contoh, pada tema tanaman anak
diberikan pengetahuan tentang tanaman

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Gambar 4.1 3. Evaluasi


Beberapa Contoh tanaman yang Evaluasi dilakukan dengan cara guru
ditanam oleh siswa TK Sabilina melakukan observasi langsung terhadap
perubahan perilaku anak, wawancara dengan
orang tua siswa, dan menganalisis catatan
perkembangan siswa. Hasil dari evaluasi
ditelaah dan didiskusikan oleh guru sebagai
bahan untuk pembelajaran yang akan
datang. Dari hasil wawancara dengan guru
Gambar 4.2 kelas, perubahan yang muncul pada anak
Proses panen yang ditanam oleh siswa adalah muncul kemandirian pada anak untuk
TK Sabilina lebih respon terhadap aturan yang ada,
komunikasi antar siswa, siswa dengan guru
lebih aktif.

B. Nilai-nilai kewirausahaan di TK
Islam Sabilina
Kegiatan pembelajaran kewirausahaan
Gambar 4.3 direncanakan secara khusus dan diikuti oleh
Proses olahan pasca panen dan siswa. Dalam program kewirausahaan,
pengemasan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan di TK Islam Sabilina
dilakukan melalui kegiatan market day, dan
orangtua ikut terlibat dalam kegiatan market
day, orang tua terlibat sebagai fasilitator
dalam menampilkan hasil karya/prodak anak
yang akan dipamerkan, dan orang tua
Gambar 4.4 mengeksplorasi dengan bertanya bagaimana
Proses pemasaran proses pembuatan dari prodak yang anak
tampilkan, hal ini dilakukan agar anak dapat
menjelaskan pada orang dewasa produk
yang telah mereka buat, dan juga
mengajarkan pembelajaran kewirausahaan
bahwa apa yang telah mereka buat dapat
menghasilkan karya anak dan uang. Dalam
prakteknya orang tua berperan sebagai
pembeli.
Berikut ini nilai-nilai kewirausahaan
yang dikembangkan melalui kegiatan market
day:

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

Nilai-nilai
No. Deskripsi
kewirausahaan
1 Mandiri Sikap dan prilaku
yang tidak mudah
tergantung pada
orang lain dalam
menyelesaikan
tugas. Anak
berusaha
mengerjakan segala
sesuatu sendiri,
dari menanam
benih/membuat
karya, merawat
tanaman, panen,
mengolah,
mengemas hingga
memasarkan.
2 Kreatif Berfikir dan
melakukan sesuatu
untuk menhasilkan
cara atau hasil
berbeda dari
produk yang telah
ada. Anak
mengolah/membuat
secara langsung
prodak yang akan
dipasarkan, baik
yang menggunakan
bahan bekas
ataupun bahan
setengah jadi
menjadi produk
yang menarik, anak
juga belajar
membuat kemasan
yang menarik bagi
pembeli.
3 Berani Kemampuan siswa

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

mengambil untuk menyukai


resiko pekerjaan yang
menantang berani
dan mampu
mengambil resiko.
Anak-anak
diajarkan untuk
berusaha
melakukan segala
pekerjaan dengan
bertanggung jawab
dan tidak takut
melakukan hal
baru, contohnya
mereka coba
menanam sendiri
dengan berinteraksi
langsung di kebun,
kemudian
mengupas dan
mengikat sayuran,
dimana hal tersebut
tidak pernah
mereka lakukan
sebelumnya.
4 Berorientasi Mengambil inisiatif
pada tindakan untuk bertindak,
dan bukan
menunggu,
sebelum sebuah
kejadian yang tidak
dikehendaki terjadi.
Anak diajak oleh
guru untuk
melakukan secara
spontan ide-ide
yang mereka miliki
untuk mengolah
atau menyusun
kemasan dan juga

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

mereka dibiarkan
untuk berekspresi
sediri untuk
menjual
dagangannya.
5 Kepemimpinan Sikap dan perilaku
siswa yang selalu
terbuka terhadap
saran dan kritik,
mudah bergaul,
bekerjasama dan
mengarahkan orang
lain. Anak
diajarkan untuk
bisa menjadi
pemimpin untuk
dirinya sendiri juga
untuk
kelompoknya. Oleh
karena itu, kegiatan
ini dilakukan
dengan membuat
kelompok-
kelompok dalam
mengolah,
mengemas dan
memasarkan.
Sehingga mereka
dapat saling
memberikan
bantuan dan saran
agar kegiatan ini
dapat terlaksana
dengan baik.
6 Kerja Keras Perilaku yang
menunjukkan
upaya sungguh-
sungguh dalam
menyelesaikan
tugas dan

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

mengatasi berbagai
hambatan. Dalam
keseharian di kelas
ada diajarkan untuk
bersungguh-
sungguh dalam
melakukan
pekerjaannya
sampai tuntas dan
diberi apresiasi
yang bagus dari
guru sehingga
memotivasi anak
lebih giat lagi
dalam mengerjakan
tugasnya.
7 Jujur Perilaku yang
didasarkan upaya
menjadikan dirinya
sebagai orang yang
selalu dapat
dipercaya dalam
perkataan dan
tindakan. Anak
dapat berlaku jujur
baik ketika
menghitung barang
dagangannya atau
melakukan
transaksi.
Diajarkan untuk
tidak berbohong
ketika berucap,
sehingga anak-anak
di TK Sabilina
memiliki
kepribadian yang
amanah.
8 Disiplin Tindakan yang
menunjukkan

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

perilaku tertib dan


patuh pada
berbagai ketentuan
dan peraturan.
……..
9 Inovatif Kemampuan untuk
menerapkan
kreatifitas dalam
rangka
memecahkan
persoalan-
persoalan dan
peluang untuk
meningkatkan dan
memperkaya
kehidupan. Guru
berusaha menjadi
fasilitator bagi anak
untuk
mengembangkan
diri dalam
membuat sesuatu
yang sesuai dengan
imajinasi atau
kreatifitas anak itu
sendiri.
10 Tanggung Sikap dan perilaku
jawab siswa yang mau
dan mampu
melaksanakan
tugas dan
kewajibannya.
Dengan
pembelajaran ini
anak belajar untuk
bertanggungjawab
terhadap dirinya
sendiri maupun
kepada orang lain.
11 Kerjasama Perilaku yang

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

didasarkan pada
upaya menjadikan
dirinya mampu
menjalin hubungan
dengan orang lain
dalam
melaksanakan
tindakan dan
pekerjaan. Dalam
kegiatan ini
dilakukan secara
berkelompok, maka
kekompakan tim
sangat diperlukan,
sehingga anak
dapat
berkomunikasi
dengan sesama
temannya untuk
menghasilkan
sesuatu yang
berharga.
12 Pantang Sikap dan perilaku
menyerah siswa yang tidak
mudah menyerah
untuk mencapai
suatu tujuan
dengan berbagai
alternatif. Apabila
mengalami
kesulitan, guru
memotivasi kepada
anak untuk
melakukan sendiri.
Sehingga anak
tidak gampang
putus asa atau
menyerah dalam
mengerjakan
sesuatu yang belum

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

pernah mereka
lakukan, seperti
memetik sayuran,
mengiris pisang
menjadi kripik, dan
lain-lain.
13 Komitmen Kesepakatan
mengenai sesuatu
hal yang dibuat
seseorang, baik
terhadap dirinya
maupun orang lain.
Anak diajarkan
untuk memiliki
prinsip dalam
mengerjakan
sesuatu hal,
maksudnya guru
mengarahkan tugas
yang harus
dikerjakan anak
dan anak tidak
berusaha merebut
pekerjaan
temannya.
14 Realistis Kemampuan
menggunakan
fakta/realita
sebagai landasan
berpikir yang
rasional dalam
setiap pengambilan
keputusan maupun
tindakan/perbuatan.
Anak diajarkan
guru untuk dapat
mengolah barang
yang memang
dapat mereka olah
sesuai dengan

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

kemampuan
mereka masing-
masing, seperti
tugas yang
dikerjakan anak
TK-B, TK-A dan
Kelompok bermain
disesuaikan dengan
umurnya.
15 Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan
yang selalu
berupaya untuk
mengetahui secara
mendalam dan luas
dari apa yang
dipelajari, dilihat,
dan didengar. Anak
diajarkan untuk
melakukan sendiri
tugasnya sehingga
dengan melihat
contoh dan cerita
guru anak berusaha
bertanya dan
menghilangkan
rasa ingin tahu nya
yang tinggi.
16 Komunikatif Tindakan yang
memperlihatkan
rasa senang
berbicara, bergaul,
dan bekerjasama
dengan orang lain.
Dalam kegiatan
market day anak
diajarkan untuk
melakukan
interaksi dengan
sesama kawannya,
guru dan orang tua

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

secara langsung. 5.1 Simpulan


17 Motivasi kuat Sikap dan tindakan Berdasarkan hasil penelitian yang
untuk sukses selalu mencari telah dipaparkan dalam bab sebelumnya,
solusi terbaik. maka secara garis besar dapat disimpulkan
Anak diberikan dalam menumbuhkan nilai Kewiraushaan
reward ketika hasil untuk anak usia dini melalui kegiatan
pekerjaan mereka Market Day, adalah sebagai berikut :
selesai, sehingga 1. Program kegiatan yang menjadi
motivasi anak unggulan di TK Sabilina yaitu program
untuk melakukan Kecil-Kecil Jadi Wirausaha (Market
yang terbaik Day). Kegiatan Market Day merupakan
semakin dipupuk. kegiatan yang tidak berdiri sendiri,
Dan mereka kegiatan ini bisa dilaksanakan pada akhir
berusaha untuk tema sebagai puncak tema atau sebagai
bekerja agar hasil rangkaian akhir dari kegiatan
yang mereka dapat pembelajaran. Salah seorang guru
sempurna. menuturkan bahwa kegiatan market day
ini merupakan rangkaian kegiatan yang
Berdasarkan tabel diatas, maka kita tidak terpisah dari proses pembelajaran,
dapat melihat bahwa dengan pembelajaran sehinnga tidak ada perencanaan khusus
kewirausahaan sejak anak dini dapat yang dibuat dalam RPPH karena
menumbuhkan nilai-nilai kewirausahaan. kegiatan ini sudah masuk didalamnya
Nilai-nilai kewirausahaan yang berjumlah sehingga kegiatan market day ini
17 poin tersebut tidak selamanya dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
diterapkan sekaligus bagi anak TK, akan 2. Nilai-nilai kewirausahaan yang
tetapi dimasukkan dalam pembelajaran berjumlah 17 poin tersebut tidak
sehari-hari. Inti dari nilai kewirausahaan selamanya dapat diterapkan sekaligus
yang paling diutamakan bagi seorang anak bagi anak TK, akan tetapi dimasukkan
adalah 6 hal yaitu : mandiri, kreatif, dalam pembelajaran sehari-hari. Inti dari
pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi nilai kewirausahaan yang paling
pada tindakan, dan kerja keras. Sehingga diutamakan bagi seorang anak adalah 6
ketika mereka melanjutkan ke jenjang hal yaitu : mandiri, kreatif, pengambil
sekolah yang lebih tinggi dapat menjadi resiko, kepemimpinan, orientasi pada
contoh dan memiliki karakter yang sudah tindakan, dan kerja keras. Sehingga
terbentuk dengan baik. Dan ketika mereka ketika mereka melanjutkan ke jenjang
dewasa dan mengalami kesulitan dapat sekolah yang lebih tinggi dapat menjadi
berinovasi dan bekerja keras sehingga tidak contoh dan memiliki karakter yang
lagi bergantung kepada orang lain. sudah terbentuk dengan baik. Dan ketika
mereka dewasa dan mengalami kesulitan
V. SIMPULAN DAN SARAN dapat berinovasi dan bekerja keras

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page


[ISSN 20886969] Vol. 6 Edisi 11, Okt 2017

sehingga tidak lagi bergantung kepada dan Manajemen. Bandung: Dewa


orang lain. Ruchi.
5.2 Saran Asmani, J. M. (2011). Sekolah Entrepeneur.
1. Perlu adanya kebijakan dari pemerintah Jakarta: Harmoni.
untuk pendidikan kewirausahaan Heflin, F. Z. (2011). Be Enterpreneur.
disetiap jenjang pendidikan baik dari Yogyakarta: Graha Ilmu.
PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi. Hendro. (2011). Dasar-Dasar
2. Perlu ada penelitian lanjutan mengenai Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.
kegiatan market day yang dapat Miles, A. M. H. dan B. . (2002). Analisa
diterapkan di Taman Kanak-Kanak Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
lainnya, agar nilai kewirausahaan dapat Moleong, J. L. (2007). METODE
masuk ke dalam Kurikulum TK tersebut. PENELITIAN KUALITATIF. Bandung:
3. Perlu adanya mata kuliah Rosdakarya.
Kewirausahaan yang dapat diaplikasikan Suryabrata, S. (2003). METODOLOGI
oleh para mahasiswa sebagai praktek PENELITIAN. Jakarta: Rajawali.
usaha yang sesuai dengan bidang Usman, P. S. A. dan H. (2009). Metodologi
keahlian mereka. Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
DAFTAR PUSTAKA Wibowo, A. (2011). Pendidikan
Abidin, M. (2007). SERI WIRAUSAHA Kewirausahaan (Konsep dan Startegi)
YANG TEPAT. Jakarta: YAYASAN (1st ed., p. 28). Yogyakarta: Pustaka
BINA KARYA MANDIRI. Pelajar.
Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan
Metode Penelitian untuk Administrasi

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekono Page

Anda mungkin juga menyukai