Anda di halaman 1dari 5

Minggu, 24 September 2023

BERDAMAI
KELUARAN 3:1-15
NILAI KRISTIANI
Didalam Kristus hidup dalam berdamai dan mengampuni sesamanya.

TOKOH
YUSUF
AYAT INDAH
“Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.”
Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan
perkataannya.
(Kejadian 50:21)

URAIAN PEMBELAJARAN
1. Yusuf adalah putra ke-11 dari Yakub, anak pertama yang diperolehnya dari Rahel. Yusuf
lahir di kota Haran. Nama Yusuf berarti "kiranya ditambahkan-Nya (Allah) lagi (anak
lelaki)". Dia memiliki seorang saudara kandung, Benyamin, dan 12 saudara tiri (termasuk
Dina). Ibunya meninggal saat dia masih muda. Dia memperistri Asnat dan memiliki anak
Manasye dan Efraim. ( Kejadian 37)
2. Yusuf sangat disayangi dan dikasihi Yakub. Dia mendapatkan jubah yang indah dari
ayahnya. Hal ini membuat saudara-saudaranya iri dan membencinya. Mereka semakin benci
dengan Yusuf karena dia menceritakan bahwa dalam mimpinya dia akan menjadi orang
yang berkedudukan lebih tinggi daripada saudara-saudaranya. Karena alasan ini, saudara-
saudara Yusuf berniat untuk membunuhnya.
3. Saat saudara-saudara Yusuf duduk makan, datang saudagar-saudagar Midian -- pedagang
Ismael dari Gilead. Saudara-saudaranya mengeluarkannya dari dalam sumur dan menjualnya
kepada pedagang Ismael (Kejadian 37:28).
4. Yusuf dibeli oleh orang Midian di Mesir, dan kemudian menjual Yusuf kepada Potifar, salah
seorang pegawai istana Firaun (Kejadian 37:36). Saat dia menjadi budak, Allah tetap
menyertainya. Allah membuat segala yang diperbuatnya berhasil. Celakanya, Potifar
memunyai istri yang dipenuhi birahi, ketika melihat ketampanan Yusuf. Berkali-kali dia
mencoba merayu Yusuf untuk berzina dengannya, namun Yusuf menolak. Yusuf memilih
taat kepada Allah untuk menjaga kekudusan hidupnya. Karena jengkel keinginannya tidak
terwujud, istri Potifar pun mengarang cerita bahwa Yusuf mencoba memperkosanya. Inilah
yang menjebloskannya ke dalam penjara.
5. Yusuf di penjara selama 10 atau 12 tahun, dengan rantai pada pergelangan tangan dan
kalung besi di leher. Kondisi yang demikian dapat menghancurkan hidup siapa pun.
Sekalipun Yusuf tahu bahwa Allah memiliki rencana indah untuknya, namun jika ia tidak
memiliki pengharapan yang pasti tentang rencana itu, maka hal ini pun bisa membuat
hidupnya tidak berpengharapan. Akan tetapi, pada saat-saat yang berat ini, Allah tidak
pernah meninggalkannya seorang diri. Allah senantiasa memberikan penghiburan dan
penguatan kepadanya. Yusuf mengimani dan memegang janji Allah. Kesulitan dan liku-liku
kehidupan yang berat tidak membuatnya putus asa. Dia bisa bebas dari kepahitan,
kebencian, dan kemarahan, semuanya membuktikan bahwa ia dipelihara oleh mukjizat yang
luar biasa dari anugerah Allah.
6. Yusuf tetap dipakai Tuhan. Karunia Allah tetap bekerja di dalam dirinya. Ketika dua
rekannya sesama narapidana mendapat mimpi, Yusuf langsung bisa menafsirkan mimpi
mereka. Dua tahun berikutnya, Raja Firaun mendapatkan mimpi yang menggelisahkan
hatinya. Si juru minuman yang sempat lupa (atau mungkin melupakan) Yusuf, tiba-tiba ingat
bahwa Yusuf sanggup menafsirkan mimpi. Maka, dipanggilnyalah Yusuf dan dibawanya
menghadap Firaun. Dengan pimpinan Tuhan, Yusuf segera menafsirkan mimpi Firaun.
Firaun begitu terkesan dengan Yusuf, sehingga dia menjadikannya sebagai orang kedua atas
seluruh wilayah Mesir.
7. Yusuf tidak menjadi "orang yang istimewa" karena pilihannya sendiri, tetapi karena
pengaturan Ilahi. Di dalam kitab Ibrani, disebutkan bahwa Yusuf memiliki iman yang teguh
di hadapan Allah (Ibrani 11:22). Tembok-tembok denominasi tidak dapat menutup
"pelayanan" Yusuf. Dia tidak gila harta, matanya tertuju pada upah yang lebih besar
daripada kekayaan yang diperolehnya di Mesir. Dia memilih mengutamakan Allah dan
hidup sesuai rencana-Nya. Karena iman, akhirnya dia bisa melihat penggenapan janji-janji
Allah yang pernah diucapkan Tuhan kepada nenek moyangnya: Abraham, Ishak, dan Yakub.
Yusuf meninggal pada usia 110 tahun di Mesir. Setelah diberi rempah-rempah, mayatnya
ditaruh dalam peti dan dibawa ke tanah leluhurnya.
TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik...
Siapa yang tadi sebelum hadir di ibadah Sekolah Minggu ini, menyempatkan dirinya
untuk menolong orang tua? Ayo sebutkan adik-adik tadi menolong apa saja? Wah...
senang sekali ya kalau kita bisa terus mendengar panggilan Tuhan untuk menolong orang
lain. Mari kita awali ibadah Sekolah Minggu ini.
2. Pujian: “Dengar Dia Panggil Nama Saya”
(https://www.youtube.com/watch?v=tfN_DZRmTGM)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Ku Buka Alkitab”
(https://www.youtube.com/watch?v=N7x9hbjFsMo)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Trimakasih Tuhan”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Big or Small”
(https://www.youtube.com/watch?v=rF6PRIE5FVk)
Yusuf adalah seorang yang sangat dikasihi oleh ayahnya saking begitu dikasihinya membuat
saudara-saudaranya begitu iri hati kepadanya. Niat iri itu makin timbul ketika Yusuf memiliki
mimpi dimana setiap anggota keluarganya menyembah ia, keberadaan iri hati ini akhirnya
berbuntut dengan dijualnya Yusuf oleh saudara-saudaranya ke Mesir. Wow, temen-temen
seandainya kita menjadi Yusuf kira-kira apa yang ada dipikiran kita pertama kali ? Benci ? mau
balas dendam ketika ada kesempatan ? Temen-temen itu adalah respon wajar manusia yang
sudah jatuh dalam dosa, tapi yang diperbuat Yusuf justru terbalikan dari respon wajar itu. Ia
justru mengampuni saudara-saudaranya sendiri yang secara jelas-jelas dahulu telah menjual
dirinya kepada seorang Mesir.
Adik-adik apa makna cerita tentang kisah Yusuf?
Makna cerita ini ialah maukah kita mengampuni orang yang sudah berbuat salah kepada
kita? Yesus sendiri mengajarkan dalam bagian doa bapa kami” ampunilah kami akan kesalahan
kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. “
Matius 5 : 44 “Tetapi Aku berkata kepadamu : kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu.”
Kakak ada cerita tentang saudara kembar namanya Dani dan budi adalah sepasang teman dekat,
kedekatan mereka membuat orang lain yang melihat mereka menyangka mereka berdua adalah
saudara kembar. Tapi suatu saat terjadi sesuatu yang sangat tidak “mengenakan”, Dani secara
tidak sengaja mempermalukan Budi dengan leluconnya yang tidak sengaja dibuatnya didepan
teman-teman yang lain. Karena lelucon itu Budi berjanji tidak akan lagi mau untuk berteman
dengan Dani, Dani pun turut tersinggung karena Budi tidak mengerti bahwa saat itu ia sedang
dalam kondisi bercanda. Akhirnya perang dingin pun dimulai keduanya tidak saling menyapa,
tidak saling berbicara dan saling menjelek-jelekan satu sama lain kepada teman-teman mereka
yang lain. Melihat kericuhan itu mulailah seorang dari keduanya mundur dari gereja, orang tua
mereka masing-masing pun sudah dipesankan untuk menyampaikan bahwa mereka masing-
masing tidak ada dirumah jika salah satu dari mereka menelepon atau datang mencari kerumah
mereka masing-masing. Waduh pokoknya hancur habiss deh. Sampai-sampai setiap orang yang
melihatnya juga pusing, temen-temen gimana yahh jika kita dalam posisi seperti itu ? Wah, pasti
pusing. Gimana sih perasaan mereka jika mereka bertemu satu sama lain, pastinya nih mereka
tidak ada damai sejahtera, perasaan mereka pastinya pengen marah terus kalau melihat satu sama
lain. Teman-teman kasian yah mereka, masih seumuran kita tapi muka mereka kalau lagi kesal
bisa seperti muka-muka orang tua kita loh. Nah, temen-temen kembali kepada ayat yang sudah
kita baca diatas tadi. Itu merupakan suatu ucapan Tuhan Yesus sendiri bahwa dia berpesan
kepada kita untuk dapat mengasihi musuh kita, hah ? loh ? apa bisa ? Jawabannya, BISA !!!
karena Tuhan memerintahkan kita untuk berdamai dengan musuh kita pasti Tuhan akan memberi
kita kekuatan untuk kita dapat melakukan hal itu. Gimana caranya ? pertama adalah mengasihi
musuh kita, terus kita harus mendoakan mereka. Coba kita inget-inget siapa musuh kita baik
disekolah, digereja atau di rumah, mau nga kita mengasihi mereka ? Gimana caranya
mengasihinya ? mulai menyapa mereka, mengingat hari ultah mereka dan memberi mereka
selamat jika mereka mendapat suatu keberhasilan, menolong mereka saat mereka susah, dan hal
lainnya. Juga kita jangan lupakan satu hal terus doakan mereka dalam doa kita setiap hari. Inget
ya….

Anda mungkin juga menyukai