Anda di halaman 1dari 12

UNTUK BACAAN GURU (naskah-naskah khotbah saya ini, bisa anda baca di

www.berbagirhema.wordpress.com

Saat mempersiapkan bahan sekolah minggu, saya mendapatkan rhema yang sangat apik yang ingin
saya bagikan bagi kita semua.

8 TANGISAN SANG RAJA MUDA MESIR

KELAHIRAN YUSUF

Kisah Yusuf dimulai di Kejadian pasal 37, sebelum tentunya diceritakan proses kelahirannya di
pasal Kej 30:22-24. Yusuf dilahirkan dari rahim Rahel yang tadinya mandul, karna sebuah doa
akhirnya Rahel pun mengalami yang namanya jawaban doa dengan lahirnya Yusuf, saat Yusuf
lahir, ternyata Rahel menginginkan satu lagi anak laki-laki sebagai adik Yusuf, itulah sebabnya
Yusuf adalah sebuah nama yang berarti: ‘biarlah Tuhan menambah’, dan benar juga, setelah itu
Tuhan benar-benar menambah dengan lahirnya Benyamin yang arti namanya adalah Anak tangan
kanan, atau anak yang mendatangkan bahagia (Kej 35:16-22)

DUA BABAK KEHIDUPAN YUSUF

BABAK I : DARI RUMAH AYAH MENUJU ISTANA RAJA

BABAK 2 : DIPAKAI TUHAN MEMELIHARA UMAT PILIHAN DI TENGAH BENCANA


KELAPARAN YANG MELANDA BUMI.

Dalam lika-liku perjalanan hidup Yusuf, Tuhan menggunakan rumus yang sama yang ditujukan
pada Abraham, dan juga kepada semua anak-cucu Abraham secara rohani, yaitu DIBERKATI
UNTUK JADI BERKAT.

Rumus ini dapat kita baca di Kej 12:1-3. Tuhan tidak sekedar ingin kita diberkati saja, tetapi tujuan
yang lebih mulia dari hanya sekedar diberkati adalah agar kehidupan kita jadi saluran berkat bagi
orang lain.

Hal inilah yang Tuhan lakukan buat hidup Yusuf, hidup Yusuf dibagi dalam tahap PROSES
persiapan untuk dia menjadi pemimpin, dilanjutkan dengan DIBERKATI saat dia berhasil dilantik
menjadi raja muda di Mesir, dan JADI BERKAT saat dia dipakai oleh Tuhan memelihara
kehidupan seisi kaum keluarganya, dan menyelamatkan mereka dari ancaman bahaya kelaparan
yang saat itu melanda dunia. Menyelamatkan sebuah bangsa, yaitu cikal-bakal bangsa Israel,
bangsa pilihan Allah.

Dilantik menjadi raja muda Mesir, bukan tujuan akhir daripada Tuhan atas hidup Yusuf, saat
penentu dalam hidup Yusuf justru setelah jadi raja muda Mesir, apakah ia berhasil jadi saluran
berkat untuk keluarganya?

BABAK PERTAMA , 7 TIKUNGAN TERJAL TANPA AIR MATA SEDIKITPUN

Babak pertama kehidupan Yusuf dilalui tanpa air mata sedikitpun

Di kejadian 37 saat pertama kali diceritakan bahwa Yusuf bermimpi, usianya pada saat itu masih
17 tahun, yaaah kalau sekarang antara kelas 1-2 SMU.

Menarik di sini bahwa dari pasal 37 ini bermula, sampai di kej pasal 41:46 saat ia dilantik menjadi
raja muda di Mesir pada usianya yang ke 30 tahun, (jadi sudah ditulis riwayat hidupnya yang
mencakup 13 tahun pengembaraan di Mesir, mulai dari :

 dimasukkan sumur
 dijual,
 bekerja jadi budak di rumah Potifar,
 difitnah
 difitnah
 dijebloskan dalam penjara
 dilupakan teman sepenjara selama 2 tahun

tidak satu ayat pun menuliskan bahwa YUSUF MENANGIS, dalam 7 perkara tersebut.

Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Bukankah yang Yusuf alami itu sungguh suatu hal yang sulit
untuk dilalui tanpa air mata sedikitpun?

Bisa saja terjadi beberapa kemungkinan:

 Visi yang sedemikian kuat dalam diri Yusuf untuk suatu saat mimpi-nya digenapi itulah
yang mendorong dia untuk tetap bertahan dalam menghadapi segala tantangan
 Kedekatan Yusuf dengan Tuhan, yang membuat Yusuf tetap bertahan, karna jika
dibandingkan dengan Maz 1, dan kisah hidup Yusuf, bisa jadi karna Yusuf hidupnya dekat
dengan Tuhan, menyebabkan apa saja yang diperbuatnya tetap berhasil, walau ia di penjara,
di rumah Potifar, dan di mana saja.
 Bisa jadi, memang Yusuf adalah pribadi yang tahan menderita.

Tetapi pertanyaannnya sekarang adalah, apakah Yusuf yang tahan menderita ini, masih tetap tahan
berdiri teguh, saat dia berada di puncak kariernya?

PERTAMA KALI DICATAT GEJOLAK EMOSI YUSUF

l Yusur menegor mereka dengan membentak (Kej 42:7)

Pertama kali Alkitab menuliskan emosi Yusuf yaitu pada saat ia berpura-pura tidak mengenal
kakak-kakaknya saat kakak-kakaknya membeli gandum ke Mesir…..tetapi sungguh terasa
emosional seorang Yusuf waktu ia
MENEGOR MEREKA DENGAN MEMBENTAK (Kej 42:7), padahal sebelumnya ia tidak pernah
dicatat membentak siapa pun juga, baik itu kakak-kakaknya, temannya sesama budak di rumah
Potifar, Nyonya Potifar, ataukah temannya di penjara, atau siapa pun juga.

Pertanyaannya sekarang, apakah bentakan Yusuf itu hanya sekedar acting/ berpura-pura semata,
ataukah sebuah ‘peran antagonis’ yang awalnya ‘iseng’ tetapi kemudian sangat dinikmati?

ACTING ATAU SUNGGUHAN?

Beberapa ayat berikut ini menjadi

n Acting (Kej 42: 7), disertai tegoran dengan membentak

n Memakai juru bahasa untuk menyamarkan bahwa Yusuf mengerti bahasa Ibrani (Kej 42:23)

n Melemparkan tuduhan bahwa mereka pengintai (Kej 42:9) setelah ia teringat akan mimpinya

n Memenjarakan mereka semua selama 3 hari Kej 42:17

n Menyandra Simeon dan membelenggu di depan mata mereka Kej 42:24

n Membuat gara-gara dengan piala di karung gandum Benyamin Kej 44:1-2 untuk melihat
reaksi mereka, apakah mereka membenci Benyamin seperti mereka membencinya dulu.

Kalau Cuma acting, rasa-rasanya tidak perlu sampai harus memenjarakan mereka segala,
membelenggu Simeon di depan mata mereka, dan lain sebagainya. Ini semua lebih mengarah pada
‘balas dendam’ terselubung. Ia sungguh ingin mereka merasakan juga rasanya dibelenggu,
dimasukkan dalam penjara, diintimidasi, dan semua yang dulu pernah ia alami. Sepertinya ada
kenikmatan tersendiri memerankan peran antagonis itu. Entah sampai kapan sandiwara itu akan
berakhir…

NAIK TURUN EMOSI YUSUF

Perhatikan di sini naik turun emosi Yusuf. Dapatkah kita membayangkan saat kita masih hidup dan
segar bugar, dikatakan sudah mati? Itulah yang dialami Yusuf saat kakak-kakaknya mengatakan dia
sudah mati (Kej 42:13), perhatikan di ayat berikutnya (14-16) Yusuf pun bereaksi keras, ia tidak
memperbolehkan mereka pulang, hanya satu saja yang boleh pulang dan hanya boleh datang lagi
jika membawa Benyamin ke Mesir

Akhirnya mereka pun sebelum pulang, dibuat Yusuf mencicipi rasanya masuk penjara selama 3
hari.

Perubahan emosi Yusuf tampak, setelah ia mengubah keputusan setelah menjebloskan kakak-
kakaknya dalam penjara selama 3 hari. Ia menyuruh mereka semua pulang, dan hanya menyandra
salah satu dari mereka , yaitu Simeon. Bisa dimaklumi naik turun emosi Yusuf itu tampak, ketika
perubahan keputusan itu tampaknya dikarenakan ia tidak tega kalau kaum kerabatnya mati
kelaparan.

JADI KESIMPULANNYA, SEMUA ITU ACTING ATAU SUNGGUHAN?

Setelah Yusuf mengaku siapa dirinya sebenarnya dalam Kejadian 45:3, reaksi kakak-kakaknya
menjadi takut dan gemetar menghadapi Yusuf. Bagaimana tidak? Mereka pernah dibentak, ditegor,
disandra, dijebloskan dalam penjara, dibelenggu, dituduh, bahkan diancam untuk dibunuh (Kej
42:20). Kalau Yusuf cuma acting, rasanya tidak perlu sampai mereka takut dan gemetar. Sulit
sekali membedakan antara acting dan sungguhan bagi para kakak, karna bisa saja di mata mereka,
Yusuf dikawatirkan sebagai sosok raja muda yang kejam dan bengis.

SEORANG RAJA MUDA YANG MENGEJAR KEBAHAGIAAN

Yang dikejar dan didambakan Yusuf adalah bertemu dengan Benyamin, adik kandungnya. Dari
kakak-kakaknya ia tahu bahwa ayahnya masih hidup, tetapi mengapa ia tidak mengejar ingin
bertemu ayahnya?

Mungkin saja itu dikarenakan Yusuf curiga pada kakak-kakaknya kalau-kalau Benyamin yang
pastinya juga adalah anak kesayangan ayahnya selepas kepergiannya, menjadi sasaran kebencian
kakak-kakaknya seperti yang terjadi pada dirinya dulu. Oleh karna itu ia rela membunuh kakak-
kakaknya kalau saja terbukti bahwa mereka membohonginya bahwa Benyamin masih hidup. (Kej
42:20). Ancaman pembunuhan ini tidak main-main, karna sudah keluar dari mulut seorang raja
muda Mesir. Pada zaman dahulu perkataan seorang raja itu akan benar-benar dilaksanakan, jadi
tidak mungkin raja hanya bergurau saja dalam ucapannya.

Tetapi secara rohani hal itu juga mengandung arti tersendiri. Yusuf, sang raja muda Mesir,
mendambakan yang namanya BENYAMIN yang artinya KEBAHAGIAAN.

Apakah seorang Yusuf masih mengejar kebahagiaan dalam hidupnya? Apakah ia masih kurang
dalam hal makanan, pakaian, kemewahan istana, keluarga yang bahagia ….? Apakah ia masih
kurang puas dengan semua itu?

Ternyata kemewahan, uang, jabatan, fasilitas, tabungan, dan masih banyak lagi, tidak menjamin
kebahagiaan seseorang. Dalam hidup Yusuf semuanya sudah ada, tatapi dalam hidupnya masih ada
sesuatu yang masih mengganjal, yaitu: Kej 41:50-52, ada kepahitan dalam hidup Yusuf, sehingga
ia berusaha mengubur dalam-dalam hal-hal yang menyakitkan di masa lalu, baik di Kanaan
maupun di Mesir, itu terlihat dari caranya memberi nama anak-anaknya, Efraim dan Manasye.
Melupakan masalah tidak menyelesaikan masalah, dan melupakan belum tentu disertai dengan
mengampuni, tetapi mengampuni itu pasti melupakan.
Ternyata kebahagiaan tidak dapat digantikan dengan apa pun juga yang saat itu sudah dimiliki
Yusuf.

Yusuf tetap ingin agar BENYAMIN didatangkan, kalau perlu disertai dengan membunuh kakak-
kakaknya. Kej 42:20. Bukankah kebencian sama dengan pembunuhan? Kebencian Yusuf menjadi
ganjalan dalam hidupnya, sehingga kebahagiaan yang sejati belum diraih olehnya.

Setelah panjang lebar kita membahas mengenai betapa tidak mudahnya proses Yusuf itu sampai
pada titik mengampuni kakak-kakaknya, kini kita akan membahas mengenai 8 tangisan Yusuf,
yang menggambarkan 8 step dalam kehidupan Yusuf, yang tentunya juga menggambarkan
kehidupan kita juga.

8 TANGISAN YUSUF DI BABAK KEDUA KEHIDUPANNYA

13 tahun telah berlalu, sejak umur 17 tahun, sang remaja Yusuf bermimpi yang indah-indah, bervisi
yang dahsyat-dahsyat, sampai akhirnya dia diproses sehingga di usia 30 tahun dia pun dilantik
menjadi raja muda di Mesir, sebuah perjalanan panjang berliku dan terjal dilaluinya tanpa tangisan
sedikitpun. Benar-benar hebat !

Kini telah berlalu selama 7 tahun masa kelimpahan dan 2 tahun masa kekeringan….usianya kini
telah mencapai 39 tahun. babak kedua kehidupannya kini dimulai dengan kedatangan kakak-
kakaknya.

mari kita ikuti tangisan demi tangisan yang mengalir di pipi Yusuf, sang raja muda Mesir itu…

TANGISAN YUSUF YANG PERTAMA

TANGISAN SAKIT HATI


KEJADIAN 42: 24

…kala itu Yusuf yang berpura-pura memakai juru bahasa, padahal ia tahu semua yang
dipercakapkan kakak-kakaknya, ia mendengar kakak-kakaknya saling menyalahkan perihal
kejahatan yang mereka lakukan dulu padanya.

saya membayangkan peristiwa itu, dan menyimpulkan bahwa pada saat itu Yusuf seperti dipaksa
MEMBONGKAR LUKA LAMA YANG MENYAKITKAN.

Dia sebenarnya sudah bertekad melupakan saja masa lalu yang kelam itu , hal ini terlihat di caranya
dalam memberi nama anaknya, Lihat Kejadian 41:50-52. Masa lalu yang kelam itu terdiri dari dua
babak, masa lalu yang tidak enak saat ia dijahati oleh kakak-kakaknya di negrinya sendiri, dan
masa lalu yang kelam saat ia difitnah istri Potifar dan dipenjara tanpa alasan dan dilupakan oleh
Juru minuman raja.

LUKA yang belum sembuh, tetapi diungkit kembali akan menimbulkan AIR MATA YANG
MENYAKITKAN. Dan luka itu kembali menganga saat (kej 42:9,13,22) kakak-kakaknya pun
menyebutkan bahwa ia sudah tiada, bahwa ia sudah mati, bahwa ‘darah’ kematiannya menuntut
kehidupan kakak-kakaknya. Tangisan ini adalah tangisan yang lahir dari trauma masa lalu yang
menyakitkan, tangisan sakit hati karna ada luka lama yang disangka sudah sembuh karna sudah
dilupakan ternyata masih bernanah.

Arti dari tangisan pertama ini : Tangisan sakit hati akan menghambat kita beranjak dari tahap
pertama pada tahap kedua dalam kehidupan kita, menghambat kita beranjak dari tahap
diberkati kepada tahap jadi berkat

Ingat dua mimpi Yusuf yang berbeda artinya, mimpi pertama menceritakan dimana gandum kakak-
kakak Yusuf menyembah pada gandum Yusuf. Dalam mimpi ini digambarkan keberadaan Yusuf
yang menjadi pemimpin, mengatasi kakak-kakaknya. Hal ini sudah digenapi saat Yusuf menjadi
raja muda Mesir, dan kakak-kakaknya datang membeli gandum padanya.
Bagaimana dengan mimpi kedua? Tidak hanya ada bintang milik Yusuf, tetapi juga ada 11 bintang
lainnya yang menyembah bintang Yusuf, tetapi tidak hanya itu saja, ada matahari dan bulan yang
ikut menyembah. Pada saat Yusuf bermimpi ini, sebenarnya ibunya , Rachel, sudah meninggal, lalu
kalau matahari menggambarkan ayah, mengapa digambarkan juga Bulan, bukankah pada saat
Yusuf jadi raja muda Mesir, sang ibu tidak ikut datang ke Mesir, karna bahkan pada saat Yusuf
masih bermimpi di usia belianya 17 tahun pun, sang ibunda telah tiada. Matahari dan bulan dan 12
bintang adalah penggambaran dari sebuah KELUARGA. Yusuf tidak hanya dibawa Tuhan pada
mimpi pertama, jadi pemimpin, jadi orang yang berhasil saja, tetapi, Tuhan akan bawa Yusuf pada
mimpi yang kedua, yaitu jadi berkat buat KELUARGA, memberi makan kaum keluarganya dan
menyelamatkan mereka dari ancaman bahaya kelaparan, dan dengan demikian dia dipakai Tuhan
untuk menyelamatkan cikal bakal bangsa Israel, umat pilihan Tuhan.

Mari beranjak dari mimpi pertama kepada mimpi yang kedua. Diberkati untuk kemudian bisa jadi
berkat

TANGISAN YUSUF YANG KE DUA

TANGISAN RINDU TAK SAMPAI

Kej 43: 29-31

Yusuf menangis dengan sangat terharu saat ia melihat Benyamin, adik kandungnya. Kerinduan
yang sangat dalam yang dipendam selama 22 tahun (13 tahun dari bermimpi sampai dilantik jadi
raja muda, ditambah 7 tahun kelimpahan, ditambah 2 tahun masa kelaparan , KEj 45:6). Bahkan
diceritakan bahwa Yusuf MENAHAN hatinya dari rasa rindu yang hebat (Kej 43:31)

Beda ceritanya, jika saat itu Yusuf sudah mengambil keputusan untuk mengampuni kakak-
kakaknya, dan ia sudah memperkenalkan diri pada mereka, pastilah saat itu ia sudah dapat melepas
rindunya pada Benyamin dan merangkulnya seperti yang ia lakukan setelah ia mengakui siapa dia
sebenarnya di pasal 45:14.

Artidari tangisan kedua ini adalah : LUKA lama yang belum sembuh, KEPAHITAN yang belum
dibereskan, HUBUNGAN yang rusak dan belum dipulihkan , akan menimbulkan TANGISAN.
Tangisan ini adalah sebuah bentuk tangisan yang lahir dari adanya kerinduan-kerinduan yang
belum tercapai.

Selama belum ada pengampunan, kebahagiaan yang sejati (Benyamin) tidak dapat diraih,
sekalipun sudah tinggal di istana yang mewah sekalipun

Mungkin anda rindu adanya pemulihan ekonomi, rindu pertobatan pasangan atau anak-anak anda,
atau rindu segera mendapat pasangan, dll. Ayo lepaskan diri dari kepahitan, lepaskan pengampunan
buat orang-orang yang menyakiti hati saudara, jangan biarkan ada air mata kerinduan yang tak
sampai, tumpah ke pipi saudara.

TANGISAN YUSUF YANG KETIGA

TANGISAN PENGAMPUNAN

Kej 45: 1-4

Ada tangisan yang begitu keras, sampai-sampai seisi istananya mendengar tangisan itu. Darimana
datangnya tangisan itu? Dari kej 45:1 Yusuf sudah tidak bisa lagi menahan hatinya. Saat ia
memutuskan untuk memperkenalkan diri pada kakak-kakaknya, saat ia memutuskan untuk
mengampuni kakak-kakaknya, ada sesuatu hal yang menyakitkan yang dicabut dari akar tanah
hatinya.
Apa itu?
yaaaah semacam rasa sakit yang selama ini ‘dipelihara’ , menungu saatnya pembuktian siapa yang
benar atau salah (baca hal ini di kej 42:9), menunggu saatnya pembalasan (Yusuf membentak
mereka, menuduh mereka mata-mata, memenjarakan mereka selama 3 hari, menyandra salah satu
dari mereka sampai Benyamin tiba, dan membuat gara-gara dengan meletakkan piala di kantung
Benyamin), menguji apakah ada pertobatan di kakak-kakak, apakah mereka masih ada iri pada
Benyamin adiknya, dll

rasa sakit yang terkadang mungkin terasa enak itu, kini harus berakhir. Kini harus mengambil
langkah melupakan walau kadang mengingat kejahatan mereka di masa lalu itu sakit-sakit enak.
Kini harus mengambil langkah mengampuni walau kadang sensasi membalas dendam itu rasanya
memuaskan hasrat kemarahannya yang terpendam selama 22 tahun ini.

Saat keputusan itu diambil, ada EGO yang dibunuh, butuh kerelaan hati untuk berkata “ya
sudah…saya digitukan ya ndak papa…”, butuh kerendahan hati untuk tidak berkata ‘sekarang saya
berkuasa, …lha terus kamu mau apa…hah…?” , butuh hikmat untuk tidak perlu berkata “Bener
kan mimpiku dulu itu…? Percaya nggak sekarang, bahwa aku jadi pemimpin atas kalian…?”

Itu sakit…kematian EGO itu sakit.

Saat ada air mata kala mengampuni, lepaskan saja, air mata pelepasan pengampunan itu sangat
berharga di mata Tuhan, lepaskan tangis itu sekeras mungkin, tak mengapa, hati yang hancur tidak
dipandang hina oleh Tuhan. Menurut penelitian, saat kita menangis, ada detoksifikasi yang sedang
terjadi, ada racun-racun yang dibuang keluar dari tubuh kita.

Tangisan ketiga ini adalah titik terkritis dalam hidup Yusuf, karna tangisan ini adalah tangisan
penentu akhir dari sebuah babak sandiwara. Terkadang kita tidak mau kehilangan ‘peran antagonis’
yang terkadang mengashikkan. Titik kritis dalam hidup Yusuf jusru bukan saat dia ada di sumur,
dipenjara, dan lain-lain. Tetapi di tangisan ke tiga ini. Tangisan pengampunan inilah yang
menyebabkan Yusuf dapat menaruh prioritas ilahi di atas agenda pribadinya, hal ini dapat kita lihat
pada komentar Yusuf di kej 45:5-7, Yusuf memutuskan untuk sepakat dengan Tuhan bahwa
pelantikannya jadi raja muda Mesir (Kej 45:8) hanyalah sebagai alat untuk mencapai tujuan utama
Tuhan dalam hidupnya di Kej 45:5-7. Bandingkan dengan Rom 8:28, bahwa Allah turut bekerja di
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Kesadaran Yusuf, bahwa ia diberkati
untuk tujuan utama jadi berkat.

Sama seperti Ester dipakai Tuhan menyelamatkan bangsa Israel dari pembunuhan keji, maka Yusuf
pun dipakai Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel dari ancaman bahanya kekurangan pangan
yang saat itu melanda DUNIA.

Titik terkritis dalam hidup Yusuf ternyata di sini, di air mata ketiga. Bukan adanya dia di sumur
gelap, bau, penuh tikus dan kecoa, bukan saat dia dijual di negri asing, bukan saat dia mengepel
dan menyapu rumah Potifar, juga bukan saat menahan rasa sakit karna fitnahan tante Poti, juga
bukan saat ia meringkuk di penjara tanpa sebab yang masuk akal, menunggu selama 2 tahun tanpa
batas yang pasti, karna juru minuman melupakan dia.

Mengapa itu semua bukan titik kritis…?

Karna hanya dengan cara itu, Tuhan memakai skenario ‘unik’ dari babak- ke babak untuk
menempatkan Yusuf menjadi Raja Muda di Mesir, Dia melengkapi Yusuf dengan:
-keahlian menafsirkan mimpi
-kecerdasan bergaul sehingga dimana pun disukai
-kepemimpinan sehingga dimana pun dianggat menjadi kepala
-pembentukan sikap hati dan karakter yang baik, sehingga di manapun selalu menjadi kesayangan.
-kemampuan memanagement sehingga bisa diberi hikmat mengatur strategi pendistribusian pangan
selama 14 tahun.

tetapi setelah Yusuf duduk di kursi Raja Muda……ternyata itu bukan pencapaian akhir bagi Tuhan.
Tuhan ingin memakai Yusuf jadi penyelamat keluarganya, kerabatnya.
Pencapaian akhir bagi Tuhan, belum tentu dijadikan Yusuf pencapaian akhir, kini Yusuf bisa
berkata:
“semua sudah sukses sekarang….mau apa lagi…? Pura-pura tidak kenal kakak-kakak jahat itu juga
nggak papa kog, nggak pengaruh apa-apa dalam hidupku”

Karna Yusuf bukan robot, ia bisa sakit hati, ia bisa terkenang perkara menyakitkan, ia bisa trauma,
ia bisa menggunakan kekuasaannya untuk membalas dendam atau apa saja

Inilah titik kritis Yusuf, tetapi saat ia akhirnya berani berkata “Ya Tuhan, aku mau mengampuni
mereka, karna aku tahu kursi raja muda ini bukan finish….tetapi finishnya adalah memeluk kakak-
kakakku itu, dan memberi mereka makan agar mereka tetap hidup…kalau itu yang Engkau
mau…aku juga mau Tuhan”
Titik kritis itu lewat….

Aneh kan Alkitab itu? Masa-masa Yusuf mengalami masa sulit, tak satupun membahas mengenai
Yusuf menangis. Sampai ia jadi raja muda, tetapi saat ia sudah di posisi puncak…Alkitab mencatat
ada delapan kesempatan ia menitikkan air mata

KEJ 45: 9, tangisan pengampunan membuat Yusuf beranjak dari mimpi pertama kepada mimpi
keuda, bisa jadi berkat buat semuanya, dan tidak terlewatkan untuk bertemu dengan ayahnya dan
mendapatkan doa berkat dari ayahnya sebelum ayahnya meninggal.

Seandainya Yusuf tidak menghentikan actingnya, tentunya ia hanya dikenang sebagai raja muda
Mesir saja, tetapi tida dikenang sebagai alat yang dipakai Tuhan menyelamatkan cikal-bakal bangsa
Israel dari ancaman bahaya kelaparan yang melanda dunia saat itu.

Memang air mata ketiga ini sangat menyakitkan, tetapi harus dialami atau Tuhan akan memakai
orang lain (Bandingkan dengan Ester 4:14)

Arti dari air mata ketiga ini : Kalau kita ingin jadi berkat, tidak hanya sekedar diberkati, air mata
ketiga ini , yaitu air mata pengampunan harus dialami, Tanpa pengampunan, kita tidak dapat
menjadi berkat.

TANGISAN YUSUF YANG KEEMPAT

TANGISAN BAHAGIA

Kej 45: 14

Ada air mata yang terlepas saat kerinduan itu tersampaikan, yaitu memeluk adik kandungnya yang
sudah 22 tahun tak bersua. Ada hasrat yang terlepas, ada sebuah kenyataan bahwa yang dirindukan
ada di depan mata dan siap dipeluk tanpa ada batasan RAJA MUDA dan PEMBELI GANDUM,
tanpa ada batasan bahasa Mesir dan bahasa Ibrani, tanpa ada batasan antara Kanaan dan Mesir,
tanpa ada batasan antara kakak dan adik, tanpa ada batasan si kaya dan si pengembara.

Itulah air mata bahagia, air mata haru. terkadang aneh juga, karna air mata juga hadir tidak pada
saat duka saja, tetapi juga pada saat suka yang amat sangat.

Arti tangisan keempat : Yusuf tak kan mengeluarkan air mata sukacita ini, kalau ia terus menunda
dan tak kan memperkenalkan diri pada saudara-saudaranya. Yusuf tak kan mengeluarkan air mata
sukacita ini, kalau ia tidak mengambil keputusan untuk mengampuni kakak-kakaknya.

Tangisan bahagia ini tidak dapat digantikan oleh kemewahan istana Mesir sekalipun.

Bisa saja Yusuf bertahan hanya di air mata pertama saja, yaitu air mata yang keluar karna rasa sakit
hati, atau kemudian hanya bertahan di air mata berikutnya, yaitu air mata menahan rasa rindu. Dan
seterusnya mereka akan jadi orang asing terus, dan akhirnya sampai menutup mata, ia hanya
dikenal sebagai Raja Muda Mesir yang sangat terkenal saja, tetapi tidak dikenal sebagai orang yang
dipakai Tuhan menyelamatkan kehidupan sebuah bangsa pilihan.

Perlunya Yusuf melewati air mata ketiga…yaitu air mata yang sangat menyakitkan daging, yaitu
air mata melepas pengampunan….barulah tahap akhir ada air mata sukacita, air mata haru.

Mengapa ada banyak kerinduan kita belum terjawab? Mungkin karna ada titik kritis yang belum
kita lewati…yaitu titik dimana kita memutuskan untuk melepaskan pengampunan. Tangisan
keempat ini tak kan lahir tanpa adanya tangisan ketiga.

Dalam tangisan keempat ini ada semua kerinduan, angan-angan dan cita-cita serta pokok doa yang
bisa terjawab saat melepaskan pengampunan. Doa orang benar jika dengan yakin didoakan sangat
besar kuasanya. Orang benar di sini salah satu artinya adalah orang yang mau mengampuni

TANGISAN YUSUF YANG KELIMA

TANGISAN PEMULIHAN

Kej 45: 15

Mengapa saat memeluk Benyamin dengan kerinduan , tangisan dituliskan, dan di ayat berikutnya
saat memeluk kakak-kakak yang lainnya , dituliskan lagi ia menangis… apakah tangisan ini
berbeda?
Oh ya , jelas berbeda, karna pada Benyamin adalah tangisan kerinduan yang terlepas dan
melegakan, tetapi pada kakak-kakak ada tangisan pemulihan

Tangisan pemulihan inilah yang melahirkan kemesraan dari sebuah hubungan yang tadinya retak,
dan lumernya kekakuan komunikasi yang seolah-olah dibatasi tembok tebal, bahkan sanggup
menyambungkan kembali komunikasi yang tadinya terputus. Kebekuan-kebekuan kini menjadi
lumer (Bandingkan dengan kej 45: 3, 4)

Ketika ada tangisan pemulihan, semua berjalan dengan manis, akrab, indah, dari hati-ke hati, dst

Hasil dari tangisan ketiga (pengampunan), keempat (kebahagiaan) dan kelima (pemulihan) ini
menghasilkan Kej 46: 16-20, saat Yusuf menerima kakak-kakaknya dengan baik dan mesra, maka
Firaun pun memperkalukan hal yang sama. Berkat tanah gosyen pun mengalir melalui kebaikan
hati Firaun.

Jika yang terjadi sebaliknya, (kepahitan, kemarahan, dan hubungan yang kaku) mungkin Firaun
akan ‘bantu’ Yusuf memenjarakan kakak-kakaknya selama-lamanya.

Hal ini sejalan dengan Maz 133, dimana ada kerukunan, kemesraan, disitulah Tuhan
memerintahkan berkat untuk turun, seperti embun dan minyak yang mengalir.

Mungkin ada berkat-berkat yang beku/macet/belum cair dalam hidup kita, hal ini dikarenakan
mungkin karna belum adanya tangisan pengampunan yang melahirkan datangnya tangisan
pemulihan ini. Saat Zion dipulihkan, keadaan mereka penuh dengan tawa, lebih dari sekedar
kebahagiaan biasa . (lebih daripada memeluk BENYAMIN)

TANGISAN YUSUF YANG KEENAM

TANGISAN MUJIZAT ITU NYATA

Kej 46:29

Tangisan ini adalah tangisan saat Yusuf bertemu dengan ayahnya Yakub. Mengapa kita namakan
tangisan ini adalah tangisan Mujizat itu nyata? Karna pertemuan ini adalah hal yang mustahil di
mata Yusuf, Yusuf pun ragu apakah pada masa itu ayahnya masih hidup (lihat di Kej 43: 27, dan
47:28), serta hal ini pun menjadi hal yang mustahil di mata Yakub (Kej 45:26), Yakub sama sekali
tidak menyangka kalau ia bakal bisa bertemu lagi dengan Yusuf.

Mengapa hal ini terjadi seperti itu? Mari kita main hitung-hitungan matematika Alkitab, untuk
menghitung usia Yakub saat Yusuf pergi dijual ke Mesir

 Usia Yusuf saat dijual ke Mesir (Kej 37:2), 17 tahun


 Usia Yusuf saat dilantik jadi raja muda di Mesir (Kej 41:46) adalah 30 tahun
 Jadi Yusuf diproses selama 30-17 = 13 tahun
 Pada saat kakak-kakak Yusuf datang membeli gandum, saat itu adalah tahun kedua di masa
7 tahun kekeringan, itu artinya sudah melewati 7 tahun kelimpahan.
 Jadi pada saat kakak-kakak datang membeli gandum (Kej 45:6) itu adalah 13 tahun + 7 +2
= 22 tahun selepas kepergian Yusuf
 Usia Yakub saat meninggal adalah 147 tahun (Kej 47:28), padahal di usia itu dicatat ia telah
tinggal di Mesir selama 17 tahun
 Jadi usia Yakub saat bertemu dengan Yusuf di Mesir adalah 147 -17 = 130 tahun.
 Jadi usia Yakub saat berpisah dengan Yusuf saat Yusuf dijual ke Mesir adalah 130 – 22 =
108 tahun
 Jadi usia Yakub saat Yusuf dilahirkan adalah 108 – 17 = 91 tahun, oleh karna itu Kej 37:3
mencatat bahwa Yusuf dilahirkan pada masa tuaYakub.
 Jadi usia Yusuf saat bertemu ayahnya di Mesir adalah 17+22 = 39 tahun

Kini bisa kita bayangkan, bahwa Yusuf dilahirkan saat ayahnya berusia 91 tahun, dan saat Yusuf
terpisah dari ayahnya karna dijual ke Mesir. usianya saat itu adalah 17 tahun, sedang usia ayahnya
adalah 108 tahun. Kini telah berlalu 22 tahun kemudian, usia Yusuf kini mencapai 39 tahun, dan
menurut perhitungan Yusuf, ayahnya kini telah berusia 130 tahun….dan masih hidup?

Waaau…luar biasa kalau masih bisa berkesempatan bertemu ayah. Dan karna kebaikan Tuhan, ia
diberi kesempatan merawat ayahnya selama 17 tahun lagi. Jumlah tahun yang sama dimana Yusuf
dari masa kecil sampai usia 17 tahun menerima kasih sayang ayah yang luar biasa. Sebuah mujizat
telah terjadi

Arti tangisan ke enam, pada titik ini bukan hanya hal-hal yang dirindukan/diimpikan/diidamkan
yang Tuhan berikan setelah kita mengampuni, tetapi akan ada berkat yang diperintahkan, bahkan
akan ada mujizat-mujizat yang kita alami, kita akan melihat perkara-perkara ajaib terjadi dalam
hidup kita, hal-hal yang dahsyat yang Tuhan berikan buat kita, semua yang tak pernah kita pikirkan
yang telah Dia sediakan bagi kita.

TANGISAN YUSUF YANG KETUJUH

TANGISAN ANAK SULUNG

Kej 50:1

Dalam tangisan ketujuh ini, Yusf menangis saat ayahnya meninggal dunia. Yusuf menangis karna
sedih, karna ia kehilangan orang yang disayangi, tetapi juga tangisan kelegaan karna :

 bisa bertemu dengan ayah lagi setelah terpisah selama 22 tahun, dalam usia ayah yang saat
itu sudah sangat tua, 130 tahun
 bisa merawat ayahnya selama 17 tahun di Mesir, dan menyelamatkan dari bencana
kelaparan
 bisa mendapat doa berkat sebagai berkat anak sulung, yaitu berkat double porsi (walaupun
secara lahiriah Yusuf bukan anak sulung, tetapi ialah yang mendapat berkat hak
kesulungan) Kej 48:22, Kej 49: 22-26, terutama ayat 26c
 bisa berkesempatan dimana anak-anaknya (Efraim dan Manasye) mendapat doa berkat dari
ayahnya
 bisa menguburkan ayahnya dengan penguburan yang megah, Yusuflah yang memimpin
upacara penguburan ini diantara kakak-kakaknya (Kej 50:14)
 bisa menguburkan ayahnya di kuburan yang diinginkan ayahnya

Arti tangisan ketujuh ini: tidak cukup hanya mimpi yang digenapi, dan mujizat yang terjadi, tetapi
lebih dari itu, ada berkat double porsi / hak kesulungan yang akan kita dapatkan, saat kita berhasil
melewati air mati ketiga / air mata pengampunan. Karna air mata pengampunan Yusuf adalah pintu
untuk bertemu dengan akhir dari kehidupan Yakub yang bertepatan dengan moment doa berkat
dan waris.

TANGISAN YUSUF YANG KEDELAPAN

TANGISAN UJIAN

Kej 50:17

Setelah 17 tahun mereka tinggal di Mesir, itu artinya 5 tahun menyelesaikan masa kelaparan, dan
ditambah dengan 12 tahun masa pemulihan di Mesir, ayah mereka meninggal dunia. Setelah ayah
meninggal, kakak-kakak Yusuf begitu kuatir kalau Yusuf membalas dendam pada mereka selepas
kepergian ayah mereka. Mereka pun sekarang bergantian acting pada Yusuf, membuat cerita
karangan akan pesan terakhir Yakub serta mengirim utusan untuk menyampaikan pesan itu.

Saat Yusuf mendengar pesan itu disampaikan, ia pun menangis. Apa belum cukup pembuktian
selama 17 tahun ini, bahwa ia mengasihi mereka dengan tulus? Apa belum cukup pembuktian
selama 17 tahun ini bahwa ia memelihara hidup mereka?

Tangisan ini adalah tangisan yang lahir dari rasa sakit hati karna tidak dipercaya, tidak dimengerti,
tidak diterima dengan tulus, oleh kakak-kakaknya.

Jika timbul sakit hati kedua karna hal itu, dan Yusuf tidak bisa mengatasinya, bisa jadi Yusuf gagal
untuk menjadi berkat (bandingkan dengan ayat Kej 50:19-21)

Arti dari tangisan kedelapan ini adalah: tangisan terakhir ini adalah tangisan yang menentukan
apakah kita akan terus menjadi berkat atau tidak, tangisan ujian apakah kita akan tetap
mengampuni atau tidak, tangisan ini adalah tangisan ujian apakah kita akan kembali pahit atau
tidak, jika lulus dalam hal ini, akan menimbulkan ketenangan pada orang-orang sekitar dengan
perkataan yang nyaman didengar (Kej 50:21 c). Tangisan ini adalah tangisan garis akhir atau
tangisan garis penentu

KESIMPULAN

 Ada tangisan sakit hati yang terkadang mampir dalam hidup kita
 Ada tangisan kerinduan yang tak sampai, terkadang menerjang hidup kita, sehingga ada
banyak kerinduan, cita-cita, angan-angan yang tidak tergapai dalam hidup kita
 Tuhan ingin kita melepaskan tangisan pengampunan
 Tangisan pengampunan ini akan mendatangkan tangisan bahagia, dimana semua impian
kita jadi nyata
 Tangisan pengampunan ini juga yang akan membawa kita pada pemulihan, sehingga
berkat-berkat yang beku kini dilumerkan, dan berkat pun diperintahkan turun
 Tangisan pengampunan ini juga yang akan membawa kita pada tangisan mujizat, semula
hal yang kita piker mustahil, itu menjadi tidak mustahil bagi hidup kita.
 Setelah itu kita diberikan juga tangisan ke 7 yaitu tangisan anak sulung yang membuat kita
hidup dengan double porsi, double berkat
 serta tangisan yang ke 8, yaitu tangisan ujian, yang membuat kita bisa terus jadi berkat.

Setelah kita sampai pada tangisan ke 6, kita dibawa Tuhan pada kelimpahan yang limpah ruah
dalam hidup kita. Perhatkian Kej 46, dengan judul Yakub pindah ke Mesir, di sinilah Yusuf
mengalami tangisan Mujizat itu nyata saat bertemu dengan ayahnya, kita maju ke Kej 47 dengan
judul Yakub dan Firaun. Kita terus maju ke Kej 47: 13-26 dengan judul tindakan Yusuf.
dalam 14 tahun, Mesir mengalami 7 tahun masa kelimpahan dan 7 tahun masa kelaparan. Saat
Yakub datang, itu adalah tahun kedua di masa kelaparan, itu artinya masih ada 5 tahun lagi masa
kelaparan itu belum berlalu.

Menarik di sini, ternyata catatan Alkitab mengenai tindakan Yusuf untuk mengatur distribusi
gandum bagi seluruh Mesir, bukan di catat di pergantian 7 tahun kelimpahan menuju 7 tahun
kelaparan, tetapi Tindakan Yusuf itu dicatat di tahun kedua masa kelaparan SESUDAH YAKUB
DAN SELURUH KERABATNYA DATANG KE MESIR.

Itu artinya, tangisan pengampunan itulah yang juga memungkinkan datangnya cikal bakal bangsa
Israel itu ke MESIR. Setelah mereka datang ke MESIR, barulah Tuhan membukakan pada Yusuf
hal-hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan 5 tahun kelaparan yang masih tersisa itu.

Apa yang Yusuf lakukan dalam 5 tahun tersisa itu?

 gandum diberikan dengan pengganti uang


 setelah uang orang Mesir habis, gandum diberikan dengan pengganti ternak
 setelah ternak habis, gandum diberikan dengan pengganti orang mesir dan tanah milik
rakyat
 kini semua uang rakyat, ternak rakyat, rakyat itu sendiri dan tanah milik rakyat, kini
MENJADI MILIK FIRAUN
 bayangkan betapa kayanya Firaun itu….?
 tidak hanya itu, setelah mereka menabur dan menuai, 20 persen hasil tanah itu menjadi
milik Firaun, karna tanah dan tenaganya kan sudah dibeli oleh Firaun?!!
 dan bayangkan …..juga kekayaan yang tak henti-henti milik Firaun itu menjadi bagian
Yusuf juga….
 Kog bisa? Ya …karna Yusuf sangat berjasa membuat Firaun menjadi kaya, serta Yusuf
juga memiliki hubungan yang baik dengan Firaun, bahkan Firaun menganggap Yusuf
sebagai ayahnya (Kej 45:8). hubungan Firaun dengan Yusuf bukan hanya hubungan kerja,
tetapi Yusuf yang kebapakan itu telah juga mengayomi Firaun dalam hubungan bapa-anak
yang sangat kekeluargaan.

Perhatikan di sini Kej 47:26 dituliskan akhir dari Tindakan Yusuf, dan diayat selanjutnya Kej 47:27
dituliskan sbb:

MAKA diamlah Israel di tanah Mesir, di tanah Gosyen, dan mereka menjadi penduduk di situ,
Mereka beranak cucu dan sangat bertambah banyak.

Darimana biaya hidup mereka yang sangat bertambah banyak itu di negri asing…? Jelas dari
kekayaan Yusuf yang berasal dari kekayaan Firaun. Darimana kekayaan Firaun ? Dari semua
hikmat Tuhan yang Tuhan taruh di hati Yusuf. Bandingkan, bahwa sebelumnya Potifar pun
diberkati saat Yusuf tinggal di rumahnya.

Sampai kapan biaya hidup itu terus mengalir…? Toh 14 tahun dari 7 tahun masa limpah dan 7
tahun masa kekeringan itu telah lama berlalu….?

Sampai Yusuf mencapai usia 110 tahun, perhatikan yang dicatat di akhir kisah ini

Kej 50: 22 Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya, dan Yusuf hidup
seratus sepuluh tahun.

Berapa lama Yusuf tetap eksis setelah dilantik?

► 110 (usia Yusuf saat meninggal) – 30 tahun (usia Yusuf saat dilantik) = 80 tahun

Berapa lama Yusuf bertahan memberi makan sanak saudaranya yang bertambah banyak itu?
110 tahun (Usia Yusuf saat meninggal) – 39 tahun (usia Yusuf saat pertama memberi makan
saudara-saudaranya di Mesir) = 71 tahun.

Berapa lama Yusuf tetap eksis, padahal 14 tahun masa kelimpahan dan kekeringan itu telah
berlalu?

► 110 (usia Yusuf saat meninggal) – 30 tahun (usia Yusuf saat dilantik) = 80 tahun

► 80 tahun – 14 tahun (Thn kelimpahan + kekeringan) = 66 tahun setelah masa itu lewat

Dalam semua masa itu Yusuf sempat melihat Efraim, anak dari Efraim (cucu Yusuf) sampai , cucu
Efraim (buyut dari Yusuf), serta buyut dari Efraim (canggah dari Yusuf)

Di sini kita simpulkan bahwa Kej 47:12, ada sebuah tujuan Tuhan yang sudah tercapai dalam hidup
Yusuf, sebuah hidup yang dipersembahkan di atas Mezbah

Mari kita kembali pada rumus awal, bahwa diberkati saja bukan menjadi tujuan akhir. Sekedar
menjadi raja muda Mesir, itu adalah tujuan murahan. Puncak kesuksesan justru bukan saat
pelantikan, tetapi saat tangisan yang pertama, kedua-ketiga dan seterusnya sampai tangisan ke
delapan

Diberkati untuk jadi berkat adalah Tujuan Tuhan dalam hidup kita

Mari miliki tangisan pengampunan untuk pintu menuju Tujuan Akhir Tuhan dalam hidup kita, dan
jangan hanya stop di tujuan murahan

Mari bertobat dari dosa pelit, orang kikir tidak mendapat bagian dalam kerajaan Sorga. Atau kalau
tidak, Tuhan bisa memakai orang lain.

Hati yang bermurah hati, hati yang suka mengampuni, hati yang suka memberi adalah hati yang
siap diberkati Tuhan dengan berkat berlimpah dimana kekayaan bangsa-bangsa akan dialirkan
dalam hidup kita.

Siapakah dan maukah…? Mengenai siapa dan bidang apa yang Tuhan percayakan untuk kita
‘berkati’ , Tuhan yang akan membawa kita ke arah sana asal kita mau.

=====================

Anda mungkin juga menyukai