Anda di halaman 1dari 22

BAB III

KISAH NABI YUSUF

A. Yusuf di Tengah-Tengah Keluarganya

Suatu hari Yusuf bangun dari tidurnya dengan wajah cerah. Tadi malam ia

bermimpi sangat indah. Ia bergegas menemui ayahnya dengan bahagia. Yusuf

berkata kepada Ayahnya, tadi malam aku bermimpi indah. Seluruh bagian

tubuhku bersinar dan dadaku terasa lapang. Aku bermimpi melihat sebelas

bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya bersujud kepadaku.1

Mendengar apa yang dikatakan putranya, wajah Ya‘kub tampak bahagia,

dan tampak jelas kegembiraan terpancar dari matanya. Ia berkata, Anakku, itu

adalah mimpi yang benar. Mimpi itu menunjukkan kepadaku tanda tanda

keutamaanmu dan kebaikan yang melekat pada dirimu. Mimpi itu memberikan

kabar gembira akan adanya ilmu yang Allah berikan khusus untukmu dan nikmat

yang akan Allah sempurnakan untukmu sehingga kau menjadi orang-orang yang

dicintai.2 Tetapi mimpi ini jangan kau ceritakan kepada para saudara-saudaramu

karena mereka akan cemburu terhadap dirimu dan Bunyamin. Saat ini, mereka

sering membicarakan kalian. Mereka sering menyindir kebaikan kalian berdua.

Jika kau ceritakan mimpimu kepada mereka, maka kau tidak akan aman dari

1
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an (Jakarta:
Lentera Hati, 2004), 382.
2
M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an
(Jakarta: Zaman, 2009), 154.
mereka. Kau akan membangkitkan kebencian dan rasa dengki yang selama ini

mereka pendam. Jika kau ceritakan mimpimu, mereka akan semakin

memperlihatkan kebencian dan merencanakan sebuah cara untuk mencelakaimu.

Bila itu terjadi, setan akan memanfaatkan itu dengan membantu mereka dan

menyisipkan kejahatan ke dalam hati mereka .

Dengan datangnya mimpi Yusuf, semakin mempertebal rasa cinta dan

kasih sayang Ya’qub kepadanya. Saudara-saudaranya yang lain merasakan betul

bahwa ayah mereka lebih mengutamakan dan memerhatikan kedua bersaudara itu

dibanding mereka. Keduanya memiliki kedudukan istimewa di mata Ya‘kub.

Meskipun Ya‘kub berusaha menyembunyikan perhatiannya, mereka tetap

merasakan parlakuan yang berbeda antara kepada Yusuf dan Bunyamin dan

kepada mereka.

Akhirnya mereka berkumpul untuk menentukan jalan apa yang akan

diambil agar mereka mendapatkan rasa cinta dan kasih sayang yang selama ini

didapat oleh Yusuf. Salah satu diantara mereka berkata, kenapa kasih sayang yang

diberikan kepada Yusuf berbeda dari pada yang mereka terima, padahal mereka

adalah tulung punggung keluarga dan lebih kuat dan lebih matang. Dan saudara

yang lain juga berpendapat, jika masalah ini kita tanyakan kepada ayah maka kita

tidak akan menemukan jawaban yang dapat memuaskan kita. Agar Yusuf dapat

pergi dari kehidupan ayah maka kita harus membunuh Yusuf. Dengan cara kita
membawanya kepadang pasir yang jauh hingga ia dimakan binatang buas atau

terkubur badai pasir.3

Saudaranya yang lain, Yahuda yang wawasannya paling luas dan

wataknya paling keras berkata, Kita adalah anak-anak Ya‘kub sang rasul, cucu-

cucu Ibrahim al-Khali>l. Kita punya akal dan agama. Pembunuhan tidak

dibenarkan oleh agama maupun akal. Syariat jelas-jelas melarangnya. Dan

sebenarnya, Yusuf sendiri tidak bersalah. Ia tidak melakukan dosa dan kesalahan

apapun yang membuatnya pantas dibunuh. Narnun, jika kalian bersepakat

menyingkirkannya, kita dapat melemparkannya ke sumur yang dalam, yaitu

sumur yang terletak di dekat Baitul Maqdis4. Mudah-mudahan ia ditemukan oleh

kafilah yang sedang melakukan perjalanan, yang akan membawanya ke mana pun

mereka pergi. Dengan cara itu, kita dapat meraih tujuan kita, yaitu menjauhkan

Yusuf dari sisi ayah tanpa harus membunuhnya.

Akhirnya mereka pergi membawa Yusuf. Mereka menempuh perjalanan

menuju sumur di kawasan Baitul Maqdis. Setibanya di pinggir sumur, mereka

melepaskan pakaian Yusuf, lalu melemparkan tubuhnya ke dalam sumur. Setelah

membuang Yusuf di sumur itu, mereka pulang pada waktu Isya’. Mereka telah

mempersiapkan kata dan juga bukti untuk mengelabuhi ayahnya. Setibanya di

hadapan Ya‘kub, mereka berpura-pura menangis untuk lebih meyakinkan bahwa

mereka tidak sedang berdusta. Mereka menemui Ya‘kub sambil membawa baju

Yusuf yang bersimbah darah. Mereka berkata, Ayah, apa yang engkau

3
Ibid., 155-156.
4
Ibid., 157.
khawatirkan ternyata terjadi pada Yusuf. Kami membawa Yusuf dan terus

mengawasi serta melindunginya. Namun ketika menggembalakan kambing, kami

meninggalkan Yusuf di tempat perbekalan dan tanpa kita sadari sudah ada serigala

yang yang mengintai dan menyergap Yusuf. Serigala itu membawa jasad Yusuf

kami hanya mendapatkan bajunya yang berlumuran darah.5

Melalui pandangan batinnya, Ya‘kub mengetahui tipu daya mereka dan

mengetahui apa yang telah mereka lakukan. Ia juga mengetahui bahwa Allah

memiliki kehendak lain untuk putranya. Karena itu Ya‘kub berkata, Kalian telah

mengisi diri dengan kelicikan. Kedengkian telah membisikkan keburukan kepada

kalian. Meskipun demikian, aku akan tetap bersabar dan terus bersabar, hingga

apa yang selarna ini kalian sembunyikan akan terlihat dan kalian mendapatkan

balasan atas tipu daya kalian. Hanya kepada Allah aku memohon pertolongan dari

apa yang kalian ceritakan.

B. Cobaan Nabi Yusuf

1. Yusuf didalam sumur

Yusuf yang dilemparkan kedalam sumur, menghabiskan malam didalam

sumur yang sangat gelap. Dingin yang dirasakan sangatlah menusuk, dan keadaan

yang sangat sunyi sehingga mustahil meminta pertolongan pada malam itu. Yang

bisa Yusuf lakukan hanyalah menangis dan meminta pertolongan kepada Allah.

Karena Yusuf pada saat itu masih sangat kecil. Cobaaan yang dialami Yusuf saat

ini terasa sangat berat. Karena orang yang berusaha mencelakainya adalah saudara

5
M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an., 160.
dan anak-anak dari ayahnya sendiri bukannya orang lain. Mungkin cobaan ini

akan terasa lebih ringan jika yang melakukan adalah orang yang tidak dikenal

sama sekali.

Yusuf melihat pandangan ke sekeliling. Ia memerhatikan dengan saksama

dinding-dinding sumur itu. Ia melihat ke depan. Yang terlihat hanya genangan air

yang memantulkan gambar dirinya yang muram dan bayangan wajahnya. Ketika

menoleh ke atas, ia tak dapat melihat apapun kecuali kegelapan.6 Namun rahmat

Allah senantiasa meliputi dirinya. Kasih sayang dan curahan berkahNya tidak

pernah berada jauh darinya. Allah memberikan cobaan itu untuk menguji

keimanan dan kesabarannya. Allah akan menghimpun kembali jiwanya dan

menyatukan hatinya. Allah menurunkan wahyu kepadanya, Jika kau dapat

bersabar dan berpegang teguh pada keimanan, niscaya Aku akan memberikan

jalan keluar dari kesempitan. Aku akan memberikan kelapangan bagi

kegelisahanmu. Kelak Aku akan rnemenangkanmu di hadapan saudara-

saudaramu. Ketika itu, hilanglah semua kegelisahannya dan jiwanya kembali

tenang. Ia menunggu dan mengharapkan keputusan Allah.

Harapannya kembali setelah mendengar suara-suara kaki dan gonggoan

anjing. Itu adalah para kafilah7. Kafilah itu berhenti tepat di sisi sumur. Yusuf

dapat mendengar pemimpin rombongan itu menyuruh anak buahnya untuk

mengambil air. 8Saat ember dinaikan Yusuf berpegang erat pada ember itu dan

anak buah dari kafilah itu merasa keheranan dengan berat dari embernya. Sekuat

6
Ibid., 162.
7
Kafilah adalah sebuah rombongan (dagang) dipadang pasir yang terdiri dari iring-iringan unta.
8
M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an., 164.
tenaga ia tarik, dia sangat terkejut ketika mengetahui seorang anak muncul dari

dalam sumur. Semua orang dalam rombongan langsung mengelilingi Yusuf yang

terlihat kedinginan karena hanya memakai celana pendek. Mereka semua sepakat

ingin menjual Yusuf di Mesir.

Yusuf dibeli oleh seorang bangsawan Mesir yang menjabat perdana

menteri.9 Bangsawan itu berkata kepada istrinya, Aku punya firasat yang baik

terhadap anak ini. Sifat-sifat dan tingkah lakunya yang tenang menunjukkan

bahwa ia punya akhlak yang mulia dan terhormat. Muliakanlah ia dengan

memberinya tempat tinggal. Berhati-hatilah dan jangan menghadikanya seperti

kau menghardik pembantu, dan jangan memukulnya seperti memukul seorang

budak. Aku pikir, jika sudah usianya sudah matang, kita bisa mengangkatnya

sebagai seorang anak.

2. Yusuf dan Zulaikha

Cobaan yang datang kepada Yusuf selanjutnya tentang kebaikan dan

ketampanannya. Wajahnya yang rupawan, bentuk tubuhnya yang indah, dan

perilakunya yang menawan telah membangkitkan hasrat nafsu pada beberapa

wanita. Wajah rupawan telah melahirkan cobaan yang sangat berat.

Yusuf bekerja dengan tekun. Lingkungan masyarakat Mesir yang maju

pada saat itu memberikan kesempatan bagi Yusuf untuk belajar dan bekerja.

Qotifar yang melihat kecerdasan, kebijaksaaan, ketekunan dan kejujuran yang

dimiliki oleh Yusuf membuatnya semakin yakin untuk menjadikannya sebagai

9
Muhammad Ali al-Shabuniy, KeNabian dan Para Nabi (Surabaya: Bina Ilmu, 1993), 443.
salah satu angoota keluarganya. Qotifar memerdekakan Yusuf dan diberikannya

tempat yang terhormat. Ia juga telah menganggap Yusuf sebagai putranya sendiri,

seorang putra yang baik dan berbakti.

Ketampanan dan keindahan tubuh Yusuf telah memberikan sebuah

perhatian yang berbeda dari istri Qotifar. Dan ketika gejolak didadanya semakin

besar, ia berencana untuk memikat Yusuf bagaimanapun caranya. Namun ia ingin

melakukan semua itu tanpa harus menjatuhkan harga diri dan kehormatanya

sebagai seorang istri dari perdana menteri. Maka ia segera merancang berbagai

cara, agar Yusuf bisa melihat keindahan tubuh dan juga kecantikan Zulaikha.

Tetapi Yusuf tetap berada dijalan kebenaran. Ia tetap menundukan

pandanganya sehingga tidak terpancing dengan keindahan tubuh maupun

kecantikan yang dimiliki oleh Zulaikha. Karena adanya penolakan ini, Zulaikha

semakin penasaran dengan Yusuf. Dengan bujuk rayu yang halus tidak mempan

terhadap Yusuf maka Zulaikha ingin memintanya secara terang-terangan kepada

Yusuf, agar mau melayani nafsunya. Ucapan yang jelas dan terang-terangan telah

ia sampaikan berkali-kali, namun berkali-kali juga mendapatkan penolakan dari

Yusuf.

Ketika Qotifar tidak berada dirumah, Zulaikha memanggil Yusuf

kekamarnya. Yusuf memenuhi panggilannya dan mentaati perintahnya. Zulaikha

memerintahkan Yusuf untuk menurunkan tirai kamar dan menutup pintu. Setelah

itu dia berkata kemarilah. Yusuf menjawab panggilan Zulaikha, aku berlindung

kepada Allah. Aku tak mau memenuhi apa yang kau inginkan. Aku tidak mungkin
menghianati tuanku sendiri. Ia subah memperlakukanku dengan baik dan

memberikan tempat yang mulia. Aku tidak akan pernah mengingkari nikmat yang

aku terima, dan tidak pernah menghianati kebaikannya. Sesungguhnya Allah

mengetahui (pandangan) mata khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. 10

Zulaikha murka. Ia berniat melakukan hal yang lebih meyakitkan

sebagaimana balasan atas apa yang telah dirasakanya. Ia merasakan kehormatan

dan harga dirinya telah jatuh. Yusuf segara berjalan menuju pintu kamar untuk

melarikan diri, namun Zulaikha berlari dan menarik baju Yusuf. Yusuf yang baru

memegang pintu tiba-tiba terbuka dan melihat Qotifar didepan pintu dengan

pandangan yang tajam. Zulaikha berkata kepada suaminya Yusuf tidak dapat

menjaga kehormatanmu dan tidak bisa memelihara keluargamu. Ia berusaha

menodaiku dan menggodaku. Ia ingin menundukkan dan menguasai diriku.

Apakah pembalasan terhadap omng yang bermaksud serong dengan istrimu,

selain dipenjarakam atau (dihukum) dengan azab yang pedih?. 11

Yusuf menatap kedua majikannya itu dan tetap tenang. Disini Yusuf

menjelaskan bahwa Zulaikha yang menggoda dirinya. Qotifar bingung harus

percaya kepada siapa. Dan pada saat yang membingungkan ini datanglah anak

dari paman Zulaikha walaupun baru beranjak dewasa tapi dikenal pintar. Ia

mencoba berfikir tentang masalah yang sedang dialami oleh Yusuf dan Zulaikha

dan dia berkata jika baju Yusuf robek dibagian depan maka perempuan itu yang

10
Q.S al-Mu’min (40): 19.
11
Q.S Yusuf (12): 25.
benar tetapi jika yang robek bagian belakang maka perempuan itulah yang

berbohong.12

Mendengar kata-kata yang masuk akal maka Qotifar langsung melihat baju

Yusuf, dan ternyata yang robek adalah bagian belakang. Qotifar langsung

berbicara kepada istrinya dan berkata (Hai) Yusuf: Berpalinglah dari ini,13 dan

(kamu Hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu

sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah.

Namun meskipun hal ini sudah coba ditutupi tetap saja hal ini menjadi

perbincangan baik dikalangan masyarakat maupun dari kalangan bangsawan.

Mendengar hal ini Zulaikha merasa terhina. Ia ingin menyangkal segala kehinaan

itu dengan balasan yang sama. Zulaikha mengadakan sebuah jamuan, yang ia

selenggarakan secara istimewa. Disetiap meja disiapkan buah-buahan dan pisau.

Ini meminta kepada Yusuf untuk berjalan dihadapan para wanita undangan.

Yusuf menuruti apa yang telah diperintahkan oleh majikannya. Ia berjalan

didepan para wanita undangan dengan langkah kaki yang anggun, sehingga

menunjukkan kewibawaannya dan kebijakannya. Ruangan yang pada awalnya

sangat ramai seketika menjadi hening. Semua wanita yang hadir terpesona melihat

ketampanan Yusuf. Tanpa sadar mereka mengambil pisau dan melukai jari tangan

12
M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an.,
172.
13
Rahasiakan peristiwa ini.
mereka sendiri.14 Mereka berkata Maha Suci Allah ini bukanlah manusia.

Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia. 15

Semua wanita yang hadir disana terpaku melihat ketampanan, keindahan,

dan pesona yang terpancar dari Yusuf. Mereka tak mampu berkata-kata. Mereka

memahami alasan kenapa Zulaikha yang merupakan istri dari seorang perdana

menteri mau mengorbankan derajarnya demi untuk mendapatkan cinta dari Yusuf.

Mereka yang hadir merasa bahwa keindahan seperti itu harus dikubur dalam-

dalam. Mereka mulai merencanakan hal yang jahat kepada Yusuf.

Mereka memberikan pilihan kepada Yusuf, memilih melayani Zulaikha

atau dipenjara. Sejenak Yusuf merasa bimbang, antara kenikmatan dan ancaman.

Antara penolakan dan kemewahan, serta antara penjara dan istana. 16 Yusuf

menggantungkan semua hal ini kepada Allah karena ia tahu bahwa Allah

mempunyai jalan keluar untuknya. Dan Ia berkata, Wahai Tuhanku, penjara lebih

aku sukai dari pada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau

hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk

(memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang

bodoh.17

Semua peristiwa itu menunjukkan kesucian Yusuf. Sesungguhnya Qotifar

mengetahui semua itu dan meyakini kebenarannya. Tetapi rasa sayangnya kepada

14
M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an.,
175.
15
Q.S Yusuf (12): 31.
16
M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an.,
177-179.
17
Q.S Yusuf (12): 33.
istrinya membutakannya kan sebuah kebenaran. Qotifar tunduk kepada istrinya

dan memasukan Yusuf kedalam penjara, meskipun Yusuf tidak bersalah. Ia

menerima cobaan itu dengan hati yang sabar, keteguhan hati seorang mukmin

yang tak tergoyahkan.

3. Penjara

Yusuf yang masuk penjara tidak sama seperti para tahanan lainnya. Yusuf

masuk penjara karena sebuah keputusan pengadilan yang tidak adil. Tetapi dia

mengahadapinya dengan hati yang lapang, jiwa yang damai, dan hati yang

tentram. Yusuf lebih memilih gelapnya penjara dari pada harus menuruti apa yang

diinginkan oleh Zulaikha. Meskipun berada dalam penjara Yusuf tidak takut

bertemu sekelompok orang zalim dan jahat.

Yusuf menjalani hari-harinya dipenjara dengan perasaan yang tenang dan

tentram. Ia berada cukup lama dipenjara. Meskipun Yusuf berada dalam penjara,

sifatnya tidak berubah dia tetap sosok mulia, sopan, ramah, baik, dan rendah hati.

Di dalam penjara ia bertemu dengan orang-orang miskin dan teraniaya.

Kesempatan ini digunakan untuk menenangkan mereka dan bergabung kedalam

kelompoknya.

Diantara orang-orang yang masuk penjara bersamaan dengan Yusuf,

terdapat dua orang pemuda pelayan raja.18 Mereka adalah penyedia minuman dan

penjaga gudang makanan. Suatu malam mereka berdua bermimpi. Keesokan

harinya mereka menemui Yusuf untuk menanyakan tentang arti dari mempi

18
Muhammad Ali al-Shabuniy, KeNabian dan Para Nabi., 449.
mereka. Mereka mengenal Yusuf sebagai seorang yang bijak dan berilmu.

Pelayan penyedia minum bercerita, aku bermimpi sedang berada didalam sebuah

kebun anggur yang teduh, subur dan hijau. Aku memegang cangkir sang raja, lalu

aku memeras tandan-tandan anggurnya kedalam cangkir. Sedangkan pelayan

penjaga gudang makanan bercerita, aku bermimpi membawa keranjang roti dan

beraneka macam makanan. Kemudian aku melihat seekor burung burung itu

menukik dan menyambar makanan itu dan dibawa ketempat yang jauh.

Kedatangan mereka diamanfaatkan dengan baik oleh Yusuf untuk

menyebarkan agama Allah. Yusuf berkata kepada para seluruh orang yang hadir

bahwa berhala-berhala yang mereka sembah adalah tuhan yang tidak nyata. Itu

hanyalah penciptaan dari nenek moyang. Tidak ada Tuhan yang wajib ditaati

kecuali Allah. Jika kalian memepercayai dalil yang mendukung ucapan dan

dakwahku maka dengarkan takwil mimpi kedua pemuda ini. Salah satu dari

mereka akan keluar dari penjara ini dan akan kembali kepada pekerjaannya yaitu

sebagai penyedia minuman bagi raja, dan bagi pemuda yang lainya ia akan mati

disalib dan kepalanaya akan dipatuki oleh burung.

Yusuf menyakini bahwa takwil mimpinya benar. Setelah menjelaskan

takwil mimpi keduanya, Yusuf berkata kepada penyedia minuman raja, jika kau

telah keluar dari penjara, ingatkanlah kepada raja bahwa didalam penjara ada

orang yang teraniaya, terzalimi, dan dihukum tanpa pernah melakukan sebuah

kesalahan.19 Namun setelah bebas, pemuda itu memiliki sifat gugup dan pelupa.

19
M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an.,
182-184.
Sehingga setan memanfaaatkanya untuk membisikan agar lupa terhadap Yusuf.

Dan Yusuf berada dipenjara sampai bertahun-tahun kemudian.

C. Mimpi yang Memuliakan

Pada suatu pagi raja terbangun dengan rasa khawatir akibat sebuah mimpi.

Raja lalu mengumpulkan para pembesar istana, ahli takwil mimpi, dan para

penasihat yang bijak. Kemudian raja menceritan mimpinya, aku bermimpi melihat

tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang

kurus,serta tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh bulir lainnya kering. Para ahli

takwil yang dikumpulkan oleh raja tidak dapat mengartikan mimpi itu dan

menganggapnya sebagai sebuah khayalan dan ilusi.

Berita itupun cepat menyebar keseluruh istana. Dan tiba-tiba pelayanpun

ingat akan Yusuf yang telah berhasil mentakwilkan mimpinya dan menjadi nyata.

Kemudia dia menghadap kepada raja dan mengabarkan bahwa didalam penjara

terdapat seorang yang alim dan pandai dalam mentakwilkan mimpi. Kemudia raja

mengutusnya untuk menemui Yusuf agar mentakwilkan mimpinya. 20 Kesempatan

ini tidak disia-siakan oleh Yusuf. Ia segera mengabarkan takwil dari mimpi raja,

dan menyisipkan pesan, saran, dan nasihat-nasihat yang baik untuk menciptakan

kesejahteraan rakyat Mesir.

Yusuf kemudian memberikan makna mimpi sang raja itu, kalian akan

menghadapi kehidupan yang makmur selama tujuh tahun dan tujuh tahun

berikutnya akan terjadi kebalikannya, takwil yang kusampaikan ini berasal dari

20
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an., 457.
Tuhanku. Jika yang kukabarkan ini benar-benar terjadi, dan aku yakin pasti

terjadi, kalian harus menghemat dan penyimpan hasil panen selama tujuh tahun

kemakmuran itu untuk berjaga-jaga ketika masa paceklik terjadi itu akan

membuat kalian terus bertahan hidup.

Si pelayan menyampaiakannya kepada sang raja. Sang raja mencoba

memikirkan secara seksama penjelaskan, nasihat, dan saran yang disapaikan oleh

Yusuf. Ia mengaitkan dengan masalah sosial yang sedang terjadi di Mesir saat itu.

Ia melihat semua saran yang disampaikan oleh Yusuf benar-benar cerdas dan

sangat berwawasan. Kemudian raja meminta pengawalnya untuk memanggil

Yusuf. Tetapi Yusuf memutuskan untuk tidak keluar dari penjara hingga kesucian

dan kehormatannya dipulihkan. Ia ingin keluar dari penjara karena memang

diputuskan ia tidak bersalah bukan karena hadiah.21

Raja mempertimbangkan secara serius permintaan Yusuf. Sang raja mulai

mengingat kembali kenapa Yusuf bisa dimasukan kedalam penjara. Ia tidak

menyangka bahwa pemuda yang ada didalam penajara dianggap sebagai seorang

yang hina dan terbuang. Dia memikirkan tentang wanita-wanita yang telah

menyudutkannya. Raja ingin membebaskan Yusuf karena kecerdasannya. Tetapi

dilain sisi yang menyudutkan Yusuf adalah sekelompok wanita yang mempunyai

kedudukan yang tinggi.

21
M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an.,
190.
Ia sesgera memanggil para wanita yang menjadi sebab Yusuf berada

dalam penjara.22 Para wanita itu berkata, kami tidak melihat sedikitpun keburukan

pada dirinya. Kami mengenalnya sebagai seorang pemuda yang selalu menjaga

diri dan kehormatanya. Ia pemuda yang jujur dan terpercaya, berpikir bersih, dan

berkepribadian yang luhur.

Raja juga menanyai Zulaikha yang merupakan pelaku utama atas

dimasukkannya Yusuf ke penjara. Dengan berjalannya waktu, akhirnya Zulaikha

mengakui segala kesalahanya. Dia menceritakan kronologi dari awal sampai ia

menjebak Yusuf dihadapan sang raja. Dia mengakui bahwa, ia yang telah

menjebak Yusuf agar mau melayani nafsunya. Tetapi Yusuf menolak semua

ajakan Zulaikha. Yang demikian itu agar al-Azi>z mengetahui bahwa

Sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya

Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.23

D. Pertemuan dengan Keluarganya

Kesaksian Zulaikha yang mengakui kesalahan dan kebohongannya,

menjadi bukti kesucian dan kebenaran yang dilakukan oleh Yusuf. Melihat hal ini

raja semakin terkesan dengan kejujuran, kecerdasan, kebijakan yang dimiliki oleh

Yusuf. Dan menjadikan raja ingin mengangkat Yusuf sebagai seorang bendahara

kerajaan.24

22
Ibid., 191.
23
Q.S Yusuf (12): 52.
24
M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an.,
193.
Yusuf merasa harus menerima amanat itu, sehingga ia bisa mengarahkan

penduduk Mesir kearah kemajuan. Kemudian Yusuf berkata kepada raja, jika

paduka ingin memberikanku tanggung jawab sebagai seorang bendahara negara,

maka izinkan aku untuk mengelola gudang hasil pangan. Dalam kurun waktu

yang singkat ia telah memiliki kekuasaan yang tinggi, padahal sebelumnya ia

hanyalah seorang budak yang diperjual belikan dipasar, dan menjadi seorang

tahanan.

Tak terasa sudah tujuh tahun Yusuf mengendalikan Mesir. Dalam kurun

waktu tujuh tahun itu Mesir benar-benar mendapatkan kemakmuran, seperti yang

telah ditakwilkan oleh Yusuf. Untuk menghadapi situsi yang tidak diinginkan, ia

membangun lumbung-lumbung makanan serta gudang-gudang penyimpanan hasil

bumi. Jika masa paceklik telah terjadi maka penduduk Mesir telah siap

menghadapi.

Diluar Mesir, banyak negara yang megalami kesulitan karena masa

paceklik dan meminta bantuan kepada penguasa Mesir. Ya’qub, yang tinggal di

Kan’an memerintahkan para anaknya untuk pergi ke Mesir dan meminta bantuan

makanan, dengan menukarkan harta benda mereka. Tetapi Ya’qub tidak

mengizinkan mereka untuk membawa Bunyamin.25

Penjaga gerbang menemui Yusuf dan melaporkan bahwa ada sepuluh

orang dengan wajah yang mirip ingin memasuki Mesir. Yusuf memberikan izin

kepada mereka. Setelah berhadapan langsung, Yusuf langsung menyadari bahwa

25
Ibid., 196-197.
mereka adalah putra Ya’qub saudaranya,26 mereka yang dulu pernah

memasukannya kedalam sumur. Namun Yusuf bersikap hati-hati dengan tidak

segera mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya. Ia ingin mengetahui lebih

dahulu maksud mereka.

Yusuf ingin sekali menunjukan siapa dirinya. Namun ia berusaha

mengendalikan perasaan dan emosinya. Yusuf meminta bukti, bahwa mereka

bukan seorang mata-mata. Yusuf meminta untuk mendatangkan seorang saksi

untuk menyatakan bahwa mereka bukan seorang mata-mata dari negri lain. Yusuf

akan memenuhi apa yang mereka minta dengan memenuhi perbekalan mereka

tetapi dengan syarat membawa Bunyamin sebagai saksi atas kebenaran asal

mereka.

Kesepuluh putra Ya’qub itu kembali ke Kan’an dengan kesan yang baik.

Sesampainya di rumah mereka menceritakan apa yang telah diminta oleh menteri

Mesir agar mereka mau memberikan bahan makanan yang lebih banyak. Dengan

menghadirkan saksi yaitu Bunyamin. Pada awalnya Ya’qub tidak mempercayai

apa yang mereka katakana. Ya’qub takut hal yang menimpa Yusuf akan terjadi

kepada Bunyamin.

Dengan segala cara kesepuluh saudara meyakinkan Ya’qub, dan akhirnya

Ya’qub menyetujui permintaan mereka membawa Bunyamin. Tetapi ia

memberikan syarat agar membawa pulang Bunyamin dengan selamat kecuali jika

mereka ditimpa musibah yang tidak dapat dihindari. Anak-anak Ya’qub

26
Ibid., 197.
bersumpah akan menjaga Bunyamin dan berkata, Allah menjadi saksi atas

ucapanku.

Setelah menyiapkan perbekalan mereka pergi ke Mesir beserta dengan

Bunyamin. Kerinduan yang dirasakan oleh Yusuf terhadap saudaranya Bunyamin

dibendungnya. Ia mengundang mereka untuk menghadiri sebuah jamuan makan.

Mereka ditempatkan secara berpasangan. Semua putra Ya’qub telah mendapatkan

pasanganya hanya Bunyamin yang duduk sendiri. Kemudian ia berkata,

seandainya Yusuf masih hidup pasati ia akan ada disebelahku. Yusuf pun

mendengarnya dan meminta Bunyamin untuk duduk disebelahnya.

Malam itu Bunyamin tinggal bersama Yusuf. Yusuf bertanya kepada

Bunyamin, apakah kau ingin aku menggantikan saudaramu yang telah tiada.

Bunyamin menjawab, siapa yang tidak mau memiliki saudara yang mulia seperti

tuan, tetapi tuan tetap bukanlah putra Ya’qub dan Rahil. Yusuf menangis

mendengar jawaban Bunyamin dan memberi tau siapa dirinya tetapi memintanya

untuk merahasiakannya. 27

Setelah semuanya tuntas, mereka akan meninggalkan Mesir. Tetapi Yusuf

inin membuat sebuah tipu muslihat kepada mereka dengan menyisipkan sebuah

bejana perak dalam barang bawaan Bunyamin. 28 Ketika hendak meninggalkan

Mesir mereka dipanggil oleh penjaga kerajaan, untuk memeriksa barang

bawaannya karena salah satu bejana milik raja hilang. Hal ini dilakukan oleh

27
Ibid., 201-202.
28
Ibid., 203.
Yusuf agar mereka mau mengakui apa yang telah mereka lakukan kepadanya

dulu.

Untuk lebih membuat semua orang percaya, putra Ya’qub berjanji bahwa

jika ditemukan disalah satu barang bawaan mereka, maka mereka akan

meningglakan salah satu saudaranya untuk menjadi seorang tawanan dan budak.

Yusuf mulai mencari dengan dimulai dari para saudara tirinya sedangkan

Bunyamin diperiksa paling terakhir, agar tidak menimbulkan kecurigaan. Meraka

merasa malu dan tidak percaya bahwa bejana perak itu ditemukan di barang

bawaan Bunyamin. Dan secara tidak langsung mereka harus meninggalkan

Bunyamin di Mesir.

Mereka memohon kepada Yusuf agar tidak melakukan hal itu kepada

mereka. Karena mereka telah berjanji kepada ayahnya untuk membawa pulang

Bunyamin dengan selamat. Mereka meminta untuk menggantikan Bunyamin

dengan salah satu diantara mereka. Namun Yusuf tak menghiraukannya. Lalu

mereka berunding untuk menentukan apa yang akan mereka lakukan. Yahuda

berkata, Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya ayahmu telah mengambil

janji dari kamu dengan nama Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan

Yusuf. sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku

mengizinkan kepadaku (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan

terhadapku. dan dia adalah hakim yang sebaik-baiknya. Kembalilah kepada

ayahmu dan katakanlah, wahai ayah kami! sesungguhnya anakmu telah mencuri,

dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak

dapat menjaga (mengetahui) barang yang ghaib. Dan tanyalah (penduduk) negeri
yang kami berada disitu, dan kafilah yang kami datang bersamanya, dan

sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar.29

Dengan adanya kesepakatan ini mereka kembali kerumah tanpa Bunyamin

dan Yahuda. Sesampainya dirumah Ya’qub meresa sangat terpukul mengetahui

sebuah kenyataan bahwa harus kehilangan Bunyamin dan Yahuda. Ya’qub

meresakan kepedihan yang sangat mendalam.

Suatu hari salah satu anaknya melihat keadaan Ya’qub yang semakin

menyedihkan. Mereka menyadari bahwa merekalah yang telah menyebabkan ayah

mereka sampai kesakitan sepeti ini. Untuk menyembuhkan luka ayahnya mereka

ingin mencari Yusuf. Harapan untuk menemukan yang sangat tipis, mereka ingin

kembali mendapatkan Bunyamin di Mesir. Setelah bersepakat mereka kembali ke

Mesir, mereka langsung menemui menteri dan mengungkapkan derita mereka.

Namun tanpa mereka sadari, menteri mengetahui apa yang telah mereka

lakukan kepada Yusuf.30 Mereka merasa kaget akan ini, karena tidak ada yang tau

kebenaran cerita ini selain kesepuluh sadara dan juga Yusuf sendiri. Mereke mulai

memperhatikan menteri, salah satu dari mereka memberanikan diri untuk

bertanya, benarkah penglihatanku ini? apakah kau benar-benar Yusuf. Dengan

cepat Yusuf menjawab dan memberi isyarat kepada Bunyamin, akulah Yusuf dan

ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami.

29
Q.S Yusuf (12): 80-82.
30
Ibid., 210.
Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya

Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.31

Suatu hari Ya’qub menunaikan sholat dan berdzikir kepada Allah. Ia

menangis dalam zikirnya. Tiba-tiba ia merasa tenang apa yang telah dia rasakan

sebelumnya hilang. Lalu rasa bahagia dan tenang mengalir keseluruh tubuhnya.

Terbayang kembali masa-masa dimana dia masih bersama Yusuf.

Ingatan akan Yusuf tiba-tiba hadir. Ya’qub dapat mencium bau putranya

itu, seakan-akan berada sangat dekat dengan dirinya. Tidak lama setelah itu

datanglah rombongan putra-putranya dari Mesir, dengan membawa potongan baju

Yusuf, yang dia kenakan pada saat masih kecil. Putra-putra Ya’qub mengakui

kesalahan tentang apa yang telah mereka lakukan kepada Yusuf, dan meminta

maaf kepada Ya’qub.

Untuk kesekian kalinya putra-putra Ya’qub kembali ke Mesir. Tetapi kali

ini mereka berangkat bersama dengan orang tua mereka. setelah menempuh

perjalanan panjang dalam beberapa hari. Akhirnya mereka sampai di Mesir. Yusuf

melihat Ya’qub dan istrinya berdiri dihalaman rumah. Mereke dikelilingi oleh

sebelas saudaranya. Mereka semua membungkukan badan ketika Yusuf turun

untuk menyambut mereka.32 Yusuf mengangkat kedua tangan ke langit

memanjtakan syukur kepada Allah atas segala nikmat yang sudah diberikan, ya

Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian

kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (ya Tuhan)

31
QS. Yusuf (12): 90.
32
Ibid., 213.
Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat,

wafatkanlah aku dalam keadaan islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang

yang saleh.33

33
QS. Yusuf (12): 101.

Anda mungkin juga menyukai