Anda di halaman 1dari 4

TATA IBADAH PENUTUPAN BULAN PENDIDIKAN GMIT

Minggu, 25 Juli 2021


“Dari GMIT Untuk Indonesia dan Dunia”
Kejadian 41:46- 57
(Masing2 Keluarga mengatur ibadah di rumahnya, Pembagian tugas disesuaikan dengan
keadaan tiap keluarga, lagu-lagu dapat disesuaikan, tetap taati PROKES)
RENUNGAN AWAL
Anak : Saudara-saudari , Hari ini kita berada di penghujung perayaan bulan pendidikan
GMIT. Selama 4 minggu kita beribadah, menggumuli dan mendoakan
pendidikan di GMIT. Pendidikan sangat diperlukan oleh setiap orang sebagai
salah satu bekal untuk hidup dikemudian hari. Sekolah-sekolah GMIT telah
memberi yang terbaik. Pendidikan di GMIT telah menghasilkan banyak generasi
berkualitas. Sekarang pendidikan GMIT juga mengalami banyak krisis. Kita
harus terus berjuang dan berbenah bagi pendidikan GMIT. Saudara-saudari,
Bersama dengan semua jemaat di seluruh GMIT, kita diajak untuk menghayati
kembali peran pendidikan Kristen “Dari GMIT untuk Indonesia dan Dunia”.
Mari kita berdiri, beribadahlah dalam tuntunan Roh Kudus.
Nyanyian : PKJ 14 “Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan”
Kunyanyikan kasih setia Tuhan, Selamanya, selamanya.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan, Selamanya, kunyanyikan s’lamanya.
Kututurkan tak jemu kasih setia-Mu Tuhan;

VOTUM & SALAM


Bapak : Ibadah penutupan bulan pendidikan saat ini diberkati oleh Allah Pencipta langit
dan bumi, dalam kasih karunia AnakNya yang tunggal. Biarlah dalam hikmat
dan naungan Roh Kudus, kita beribadah dalam kepenuhan damai sejahtera.
Jemaat : Dan memberkatimu juga.... (duduk)

NAS PEMBIMBING
Bapak : Dengarlah perkataan Firman Tuhan yang menuntun ibadah ini
terbaca dari : AMSAL 1:7 (Baca)
Nyanyian : KJ 424:1 “Yesus Menginginkan Daku

PENGAKUAN DOSA (Dalam Perenungan Pendidikan)


Anak : mari masuk dalam saat teduh untuk mengakui segala dosa dan kesalahan kita
kepada Tuhan! (Saat Teduh) Mari kita berdoa ....
BERITA ANUGERAH
Bapak : Saudaraku dengan mengakui segala dosa, maka kita akan memahami arti
kehadiran kita di dunia ini. Hanya dengan bertobat dan merenungkan semua
kehendak Tuhan, kita akan memancarkan kemuliaan Allah yang penuh kasih
dan kebaikan. Membaca Kolose 3:16.
Nyanyian : KJ 314:1 “Pujilah Sumber Hidupmu”

PUJI-PUJIAN (Mazmur 18 : 44 – 50 ) ( dipimpin oleh anak)


Nyanyian : KJ 292:1, 3 “Tabuh Gendang”
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
Mama : (berdoa & membaca Alkitab dari Kejadian 41 : 46 - 57, dan berkotbah
PENGAKUAN IMAN
Bapak : Kita berdiri dan kita ikrarkan Pengakuan Iman Rasuli. Baiklah kita semua
berkata: Aku Percaya.............................
Nyanyian : KJ 343: 1 ‘Dunia Dalam Rawa Paya’

PERSEMBAHAN
Anak : Marilah kita memberi bagian milik Tuhan. Semua yang kita terima sesungguhnya
adalah kebaikan. Tuhan tidak pernah berhutang. Ia memberi kita berkat tepat
pada waktunya. Renungkan segala janji-Nya : ‘TUHAN, Allahmu, akan
melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah
kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN,
Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu,
seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu.’ (Ulangan 30 : 9) (berdoa)
Nyanyian : KJ 439:1 dst “Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu”

DOA SYAFAAT oleh Mama

PENGUTUSAN
Bapak : Jemaat Tuhan, berdirilah sekarang dan ingatlah: Sekalipun pendidikan di GMIT
mengalami krisis, Namun kita tidak boleh putus asa; Krisis menjadi sekolah
kehidupan yang amat berharga bagi Yusuf. Krisis tidak membuat kita
kehilangan visi, Karena Bapa Sorgawi mampu mengubah segalanya menjadi
sesuatu yang baik. Dialah sumber kekuatan kita untuk membangun sekolah
GMIT ke depan.
Nyanyian : PKJ 241 : 1 “Tak Ku Tahu Hari Esok”
Tak ku tahu kan hari esok, namun langkahku tegap
Bukan surya kuharapkan, kar’na surya ‘kan lenyap
O tiada ‘ku gelisah, akan masa menjelang
‘ku berjalan serta Yesus, maka hatiku tenang
Refr : Banyak hal tak kupahami, dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini : tangan Tuhan yang pegang.
BERKAT
Bapak : Arahkan hati kepada Tuhan, terimalah berkat-Nya: Roh Kudus yang
memperbarui dan membebaskan itu senantiasa memberkati kamu,
menganugerahkan kepada kamu hikmat sehingga kamu percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus, yang senantiasa memberkatimu, dan dalam keyakinan
akan rancangan Allah Bapa, kamu berjalan dengan dami sejahtera sampai
selama-lamanya.
Nyanyian : Amin -- Amin – Amin

Kotbah Bulan Pendidikan GMIT, Minggu, 25 Juli 2021


Bacaan Bacaan Alkitab : Kejadian 41:46-57
Tema : Dari GMIT Untuk Indonesia dan Dunia
Ada orang yang pintar untuk dirinya sendiri dan ia tidak mempunyai kelebihan
untuk membagikan kepintaranya kepada orang lain juga dalam hal ini Ilmu
Pengetahuannya. Atau dengan kata lain ia tidak cakap untuk mengajarkan ilmu kepada
yang lain. Berbedah dengan kisah Yusuf dalam bacaan kita saat ini, Roh Allah ada pada
Yusuf sehingga dengan akal budi dan kebijaksanaannya Yusuf justru berguna bagi
bnayak orang walaupun tidak ada pendidikan yang diberikan kepadanya, namun Yusuf
tetap mempunyai tujuan bahkan tujuannya itu menjadi berkat bagi banyak orang.
Yusuf dalam usia 30 tahun ketika ia mengahadap Firaun, setelah ia berada di
mesir kurang lebih 13 tahun. Dari penjara Yusuf bisa berada di istana. Ini merupakan
pencapaian yang luar biasa dalam hidup Yusuf, sebab Allah bersama dengannya dan
memperlengkapinya untuk pencapaian itu. Firaun memberi nama baginya Zafnat Paneah
(Pengungkap Rahasia). Tidak hanya itu tetapi keluarga Yusuf juga mulai terbentuk saat
itu, Yusuf memiliki 2 anak laki-laki yang bernama Manasye dan Efraim. Melalui nama-
nama yang diberikan itu, Yusuf mengakuia campur tanggan Tuhan yang telah
mendatangkan perubahan dalam segala perkara hidupnya. Ia dibuat melupakan
kesusahannya dan ia mendapatkan anak dalam negeri kesengsaraannya. Efraim
menandakan kesuburan sedangkan Manasye berarti “lupa”, dan keduanya seringkali
berjalan seiring bahwa dibalik kesengsaraannya Allah membuat ia lupa karena ia telah
melewatinya bersama Allah dan mengalami kebaikan Allah. Yusuf percaya kebenaran
tafsiran mimpinya bahwa akan ada tuju tahun masa kelimpahan dan kemudian masa
kelimpahan itu akan berganti dengan masa kelaparan. Karena itu dengan akal budi dan
kebijaksanaan yang Tuhan berikan kepadanya ia mengatur segala sesuatu agar tetap
menjadi baik di negeri itu.
Karena Roh Allah ada bagi Yusuf melalui akal budi dan kebijaksanaan maka
Yusuf berhikmat untuk bisa melihat seluru situasi kehidupan;
1. Ia menimbun sebanyaknya pada masa kelimpahan sampai tidak terhitung lagi
jumlahnya (ayt 49). Ada sikap waspada untuk melihat dan menggunakan
kesempatan kelimpahan. Ia tidak merasa aman dan menikmati kelimpahan itu
tetapi mempersiapkan untuk masa kesukaran yang akan datang.
2. Yusuf bertidak bijaksana membagi-bagikan persediaan makanan ketika masa
kelaparan (Ayt 57). Ia tidak mengambil kesempatan jahat untuk meraup
keuntungan yang besar di balik penderitaan orang lain. Jadi tidak mengambil
kesempatan dalam kesempitan untuk menguntungkan diri sendiri.
3. Ada sua hal positif yang mendukung dalam diri Yusuf yaitu ia tidak hanya
berakal budi dan bijak sana melihat peluang dalam kesempatan tetapi juga ada
nilai moral pembentukan karakter yang ditunjukan kepada kita. Dia tidak
bertindak tidak adil/serakah untuk dapat keuntungan besar dibalik penderitaan
orang lain. Jadi dari bacaan ini kita belajar bahwa bukan hanya ilmu
pengetahuan saja yang penting tetapi juga penggembangan karakter menjadi
penting.
4. Seperti Yusuf, Allah membuat kita mampu menanggung penderitaan saat kita
mengalaminya. Pemeliharaan Allah mampu mengalahkan semuanya dan
memberikan kita penghiburan supaya kita dapat melupakan semua penderitaan.
Masa-masa sulit selalu dipandang sebagai sesuatu yang bisa menghancurkan
hidup namun kisah Yusuf menagjarkan kita bahwa masa-masa sulit bisa
membawa kita menjadi orang yang lebih baik di masa yang akan datang. Amin.
INFORMASI;
1. Ibadah Rumah tangga dan kategorial sepanjang minggu ini di TIADAKAN.
2. Pelayanan minggu depan akan diinformasikan melalui ketua-ketua rayon.

Nama KK : Rayon :
Jml Jiwa : Jml Kolekte :

Mengetahui Kepala Keluarga

Anda mungkin juga menyukai