Anda di halaman 1dari 18

SILABUS

OLIMPIADE FISIKA

HIMAFI FESTIVAL & COMPETITION (HIFESCOM)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2024
SILABUS - OLIMPIADE FISIKA – HIFESCOM 2024

Tabel 1. Silabus Materi Ujian Olimpiade Fisika HIFESCOM 2024


No Bahan Kajian Sub-bahan Kajian
1. Besaran, Satuan, Besaran Pokok/ Turunan, Analisis
Pengukuran dan Dimensi, Satuan Internasional (SI),
Metrologi Angka Signifikan (Angka Penting)
2. Kinematika dan Gerak Dalam 1-2-3 Dimensi, Gerak
Dinamika Gerak Lurus, Parabola, Hukum Newton 1-2-3,
Gravitasi Friksi, Gaya Gravitasi
3. Kesetimbangan Benda Kesetimbangan, Diagram Gaya,
Tegar dan Elastisitas Sistem Partikel dan Pusat Massa,
Tegangan-Regangan, Hukum Hooke
4. Konsep Usaha-Energi Energi Kinetik, Energi Potensial
dan Daya Gerak, Usaha, Hukum Konservasi
Energi Mekanik, Daya
5. Konsep Momentum- Momentum, Tumbukan Elastis-
Impuls Inelastis, Impuls, Hukum Konservasi
Momentum Linier
6. Gerak Rotasional Perpindahan/Kecepatan/Percepatan
Sudut, Gaya Torsi, Momentum Sudut
7. Gerak Harmonik Osilasi Harmonik, Frekuensi-
Sederhana dan Amplitudo-Periode, Gelombang
Gelombang Mekanik Mekanika, Bunyi, Efek Doppler
8. Mekanika Fluida Densitas, Tekanan, Hukum Pascal,
Gaya Apung (Hukum Archimedes),
Persamaan Bernoulli (Kontinuitas)
9. Kalor dan Temperatur dan Perpindahan Kalor,
Termodinamikla Perubahan Fase, Persamaan Gas
Ideal, Proses Isotermal-Isobarik-
Isokorik-Adiabatik, Kalor Jenis
10. Elektrostatis Gaya Listrik, Medan Listrik, Energi
Potensial Listrik, Potensial Listrik,
Kapasitor
11. Rangkaian Listrik Arus Arus-Tegangan-Hambatan, Hukum
Searah (DC) Ohm, Hukum Kirchoff, Rangkaian
Resistor, Rangkaian Kapasitor
12. Magnetisme & Induksi Gaya Magnet, Medan Magnet,
Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik, Soleonida,
Induktansi dan Induktor
13. Rangkaian Listrik Arus Tegangan dan Arus Bolak-Balik,
Bolak-Balik (AC) Rangkaian R-L-C, Resonansi,
Impedansi
14. Gelombang Spektrum Gelombang EM, Frekuensi,
Elektromagnetik Panjang Gelombang, Cepat Rambat
Geombang, Energi Gelombang EM,
Persamaan Maxwell
15. Cahaya dan Optika Sifat Rambat Cahaya, Refleksi-
Geometri Refraksi-Difraksi-Interferensi,
Polarisasi, Cermin dan Lensa

Ujian Teori
Ujian teori Olimpiade Fisika HIFESCOM 2024 terdiri dari 5 pertanyaan
yang bersifat analisa kuantitatif dengan tipe higher-order thinking skills
(HOTS) dengan tema-tema yang aplikatif, untuk menguji kemampuan
kognitif aspek C3 dan C4. Materi soal yang diujikan diambil dari bahan
kajian sebagaimana silabus di atas. Soal memerlukan pemahaman
fisis, bukan sekedar manipulasi formula matematis. Adapun
penguasaan ilmu matematika yang dibutuhkan relatif sederhana
(aljabar, geometri, trigonometri, dan kalkulus sederhana).

Soal berbentuk pilihan berganda (multiple choice questions) dengan


lebih dari 1 jawaban benar di setiap pertanyaan. Jawaban benar
apabila dipilih akan memberikan nilai positif, jawaban yang salah
apabila dipilih akan memberikan nilai negatif. Ujian teori dilaksanakan
secara off-line dan terkomputerisasi melalui platform online course
UAD http://elearning.uad.ac.id dengan total waktu selama 3 jam.
Ujian Praktikum
Ujian praktikum Olimpiade Fisika HIFESCOM 2024 terdiri dari 1 seri
pertanyaan Panjang dengan salah satu tema yang diambil dari bahan
kajian sesuai dengan silabus di atas. Soal analisa kuantitatif dengan
tipe higher-order thinking skills (HOTS) dengan tema-tema yang
aplikatif, untuk menguji kemampuan kognitif aspek C3 dan C4.

Ujian praktikum dilaksanakan secara off-line di Laboratorium Fisika


Dasar, Program Studi Fisika, Universitas Ahmad Dahlan dengan waktu
total selama 3 jam.
CONTOH SOAL-SOAL
OLIMPIADE FISIKA

HIMAFI FESTIVAL & COMPETITION (HIFESCOM)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2024
CONTOH SOAL-SOAL TEORI
OLIMPIADE FISIKA - HIFESCOM

1. Pada rasi bintang biduk (big-


dipper) berikut, jarak bintang
Alkaid dan Merak dari Matahari
berturut turut adalah 138 tahun
cahaya dan 77 tahun cahaya. Jika
dilihat dari Bumi, Alkaid dan
Merak terpisah sebesar 25.6o

a. Dalam sebuah diagram, gambarkan posisi relatif Matahari, Alkaid


dan Merak!
b. Berapa tahun cahaya jarak antara Alkaid dan Merak?
c. Berapa derajat Matahari terpisah dari Merak jika dilihat dari
sebuah planet yang mengorbit Alkaid?

2. Penerbangan Malaysia Airlines MH370 lepas landas dari bandar


udara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) pukul 00:42:01
(jam:menit:detik) dengan tujuan Beijing Capital International
Airport (BCIA). Pesawat dijadwalkan tiba di tempat tujuan pukul
06:30:01. Jika tidak ada perbedaan zona waktu antara Kuala
Lumpur dan Beijing,

a. Berapa lama perjalanan antara KLIA dan BCIA dinyatakan dalam


sistem Satuan Internasional (SI)?

Jika jarak antara KLIA dan BCIA adalah 4410,05 km

b. ada berapa angka penting terdapat dalam besaran jarak di atas?


c. tuliskan besaran jarak tersebut dengan notasi ilmiah dalam
Satuan Internasional (SI)!
dari hasil perhitungan waktu tempuh pada soal (a) dan
perhitungan jarak pada soal (b),

d. Hitunglah kecepatan rata-rata pesawat dari KLIA ke BCIA!


Gunakan notasi ilmiah dan kaidah angka penting!

Pada kenyataannya pesawat tidak pernah sampai ke tempat


tujuan. Dari data komunikasi pesawat MH370 dengan menara
pengawas lalu lintas udara KLIA, diketahui pesawat lepas landas
pukul 00:42:01. Pesawat mencapai ketinggian 5500 m pada pukul
00:46:58, mencapai ketinggian 7600 m pada pukul 00:50:08, dan
mencapai ketinggian 1100 m pada pukul 01:01:17. Pesawat
kemudian terbang dengan ketinggian ini sebelum sistem
komunikasinya terputus pada pukul 01:19:30. Jika selama take-off
dan cruising, pesawat melaju dengan kecepatan horisontal (Vx)
konstan = 205,8 m/s;

e. Tentukan perpindahan horisontal (x) pesawat dan perpindahan


total pesawat, S = √(x2 + y2) pada interval waktu:
00:42:01 - 00:46:58;
00:46::58 - 00:50:08;
00:50:08 - 01:01:17;
00:01:17 - 01:19:30.

f. Gambarkan grafik perpindahan vertikal dan perpindahan


horisontal pesawat (sumbu-y) terhadap waktu (sumbu-x)! dari
grafik tersebut tentukan kapan pesawat dipercepat? kapan nilai
percepatan pesawat = 0?

Posisi pesawat MH370 diketahui dari radar militer dan sinyal "ping"
pesawat dengan satelit Inmarsat 3F1 sejak terputusnya komunikasi
pada pukul 01:19:30 adalah berbalik arah ke barat kemudian
terbang lurus ke arah barat daya. Dari sinyal "ping" terakhir pada
pukul 08:19:37; diketahui pesawat melaju dengan kecepatan
horisontal (Vx) = 205,8 m/s dan kecepatan vertikl (Vy) = 0 pada
ketinggian jelajah 5500 m. Jika pada kondisi ini pesawat kehabisan
bahan bakar dan semua mesin pesawat padam;

g. gerak jenis apa yang dialami oleh pesawat pada kondisi


tersebut?
h. Jika percepatan gravitasi g adalah 9,8 m/s2, berapa lama waktu
yang dimiliki pesawat dari saat kehabisan bahan bakar hingga
jatuh ke permukaan laut?
i. berapa kecepatan pesawat (Vx, Vy, dan V total) ketika pesawat
menghantam permukaan laut?
j. berapa jauh jarak horisontal (x) lokasi tempat jatuhnya pesawat
dari koordinat "ping" terakhir?

3. Reaksi fisi pada reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir umumnya


menggunakan bahan bakar Uranium-235 yang dibombardir
dengan neutron untuk menginisiasi rekasi fisi berantai. Jika
kecepatan awal neutron adalah 2,50 x 103 m/s, massa neutron 1 u,
massa Uranium-235 adalah 235 u dan mula-mula Uranium-235
dalam keadaan diam serta tumbukan bersifat inelastis sempurna,

a. Tentukan kecepatan akhir nukleus Uranium-236!


b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tumbukan elastis,
tumbukan inelastis, dan tumbukan inelastis sempurna!
Nukleus Uranium-236 yang dihasilkan bersifat tidak stabil dan
kemudian mengalami fisi menghasilkan Barium-141, Kripton-92,
dan tiga buah neutron. Jika dalam proses tersebut berlaku hukum
konservasi momentum, dan ke-lima partikel tersebut memiliki
momentum yang sama besar (massa Barium-141 = 141 u, dan
massa Kripton-92 = 92 u; sin 10o = 0,174; cos 10o = 0,985; sin 30o =
0,500, cos 30o = 0,866, sin 39o = 0,629; cos 39o = 0,777; sin 45o =
cos 45o = 0,707);

c. Tentukan momentum Uranium-236 sebelum reaksi fisi dan


kecepatan yang dimiliki masing-masing neutron setelah reaksi
fisi!

Neutron yang dihasilkan dari reksi fisi tersebut memiliki energi


yang terlalu besar untuk meneruskan reaksi fisi berantai, sehingga
perlu dikurangi kecepatannya melalui moderasi dengan cara
tumbukan elastis dengan atom karbon (C) atau molekul air (H2O)
atau air berat (D2O). Jika sebuah neutron (massa 1 u) mula-mula
melaju dengan kecepatan v, menumbuk Karbon-12 (massa 12 u)
yang mula-mula diam, dengan proses tumbukan elastis,

d. Ekspresikan kecepatan neutron setelah tumbukan dalam v!


Pada kondisi reaksi fisi yang sesungguhnya kecepatan elektron yang
dihasilkan umumnya pada orde 107 m/s, sedangkan kecepatan
neutron yang diperlukan untuk memulai reaksi fisi berantai
selanjutnya adalah 103 m/s. Jika digunakan moderator grafit seperti
pada soal sebelumnya,

e. Berapa banyak tumbukan dengan moderator atom karbon yang


diperlukan sebelum neutron tersebut dapat menghasilkan
reaksi fisi selanjutnya!

4. Jerapah memiliki otot leher yang


kuat, mampu menopang bagian
kepala dan leher, misalnya ketika
jerapah perlu menahan dan
mengangkat kepala saat aktivitas
minum air. Pada gambar berikut,
berat kepala, leher atas, leher
tengah, dan leher bawah berturut-
turut adalah 35 kg, 50 kg, 80 kg, dan
75 kg; sedangkan jarak dari titik
tumpu A untuk kepala, leher atas,
leher tengah, dan leher bawah
berturut-turut adalah 2,6 m; 2,0 m;
1,4 m; dan 0,4 cm.

a. apa yang dimaksud dengan titik pusat massa? Jelaskan!


b. tentukan jarak titik pusat massa kepala dan leher jerapah dari
titik A !
c. gambakan diagram gaya dari gerak rotasi leher jerapah
tersebut! Identifikasikan gaya dan gaya torsi yang bekerja
d. jika pada saat mengangkat leher, otot leher jerapah mampu
memberikan gaya torsi sebesar 1900 N.m yang bekerja pada
jarak 0,4 m dari titik A; Tentukan berapa lama waktu yang
diperlukan jerapah untuk mengangkat lehernya dari posisi
minum! gunakan Inersia, I = m.r2, di mana r = jarak titik pusat
massa ke titik tumpu A.

Selain otot leher yang kuat, Jerapah juga mempunyai jantung yang
berukuran besar (60 cm, 11 kg) dan sistem kardiovaskuler yang
sangat kuat. Jantung jerapah (ketinggian 2,5 m dari tanah) harus
mampu memompa darah higga dapat mencapai ke otak
(ketinggian 5,3 m dari tanah ketika berdiri tegak dan 0,0 m dari
tanah ketika minum). Jika rentang tekanan darah maksimum-
minimum yang mampu ditahan oleh pembuluh darah otak
(cerebral artery) Jerapah adalah 400 mmHg dan 120 mmHg
berturut-turut,

e. modelkan sistem sirkulasi darah dari jantung/aorta menuju


cerebral artery dengan persamaan Bernoulli! Hitung semua
variabel dalam satuan internasional (g = 9,8 m/s2, densitas
darah 1,19 g/cm3, 1 mmHg = 133 N/m2)
f. jelaskan pada saat apakah (berdiri tegak atau minum) tekanan
darah di pembuluh otak jerapah paling tinggi? Pada saat apakah
tekanan darah di pembuluh otak jerapah paling rendah?
g. jika kecepatan aliran darah di aorta 50 cm/s, kecepatan aliran
darah di pembuluh nadi otak 5 cm/s, luas penampang aorta 680
mm2, dan luas penampang pembuluh darah otak 25 mm2,
tentukan rentang tekanan darah normal Jerapah di aorta dalam
mmHg!

5. Sebuah sensor tangki bahan bakar dikonstruksi menggunakan


piranti kapasitor dua pelat sejajar sebagaimana ditunjukkan pada
gambar berikut. Tangki bahan bakar berbentuk silinder dengan
radius: 8 cm dan ketinggian 10 cm, sedangkan dua pelat kapasitor
berbentuk balok dengan panjang 10 cm, lebar 2 cm, dan ketebalan
1 mm. Kedua pelat tersebut dipisahkan dengan jarak 0,05 mm.
a. Tentukan volume dari tangki bahan bakar kendaraan bermotor
tesebut!
b. Modelkan sistem kerja sensor kapasitif tersebut dengan
rangkaian kapasitor!

Jika diketahui nilai konstanta dielektrik untuk BBM jenis pertalite


adalah 1,94 serta konstanta dielektrik udara adalah 1, tentukan!
(permisivitas ruang hampa, ε0 = 8,854 x 10-12 F/m)

c. Nilai kapasitansi yang ditunjukkan oleh sensor ketika tangki


BBM kosong!
d. Nilai kapasitansi yang ditunjukkan oleh sensor ketika tangki
BBM penuh!
e. Nilai kapasitansi yang ditunjukkan oleh sensor ketika tangki
BBM setengah penuh!

Kendaraan bermotor dengan tangki bersensor kapasitif tersebut


menghabiskan 1 full-tank BBM jenis pertalite untuk perjalanan
Jogja-Solo pulang/pergi. Jika suatu saat, stok pertalite di Jogja habis
sehingga kendaraan diisi dengan pertamax-plus (nilai konstanta
dielektrik = 2,15), tetapi sensor kapasitif belum dikalibrasi ulang
untuk pertamax-plus;
f. Tentukan berapa sesungguhnya kapasitas tangki yang terisi BBM
pada saat sensor menunjukkan nilai kapasitansi penuh?
g. Kira-kira pada perjalanan mana (Jogja-Solo atau Solo-Jogja)
kendaraan akan kehabisan BBM? Jelaskan!

6. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit Jasa Pembangkitan


(UJP) Jawa Tengah 2 Adipala memiliki kapasitas 600 MWatt. PLTU
ini mensuplai tambahan kebutuhan listrik jawa-madura-bali
terhubung dengan dua sirkuit jaringan listrik Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kVrms .

a. Apa yang dimaksud dengan nilai root means square (rms) pada
tegangan listrik AC? Mengapa pada tegangan AC tidak bisa
digunakan nilai tegangan rerata?
b. Jika arus dan tegangan listrik berbentuk sinusoidal dan memiliki
frekuensi 60 Hz, tuliskan persamaan arus dan persamaan
tegangan-nya!
PLTU dengan kapasitas 600 MWatt ini mensuplai tambahan
kebutuhan listrik jawa-madura-bali terhubung dengan dua sirkuit
jaringan listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500
kVrms Seperti pada Gambar;

c. Tentukan besarnya arus ACrms yang mengalir pada jaringan


SUTET tersebut jika efisiensi transformer gardu induk step-up
station adalah 98%!
d. Sesampainya di Gardu Induk, setiap sirkuit jalur SUTET dipecah
menjadi 33 jaringan sub-transmisi dengan tegangan 69 kVrms.
Jika arus listrik yang mengalir pada masing-masing jaringan sub-
transmisi adalah 120 Arms, tentukan besarnya efisiensi dari
transformer gardu induk step-down station 1!
e. Selanjutnya, setiap jaringan subtransmisi dipecah menjadi 10
transmisi sekunder dengan tegangan 12 kVrms dengan masing-
masing transmisi sekunder membawa arus listrik 67 Arms.
Tentukan besarnya efisiensi transformer pada gardu distribusi
step-down-station 2!
f. Pada akhirnya setiap transmisi sekunder menyuplai listrik 330
rumah tangga dengan tegangan 220 Vrms dan arus listrik 10
Arms. Tentukan besarnya efisiensi transformer pada jaringan
distribusi sekunder!
g. Tentukan besarnya efisiensi dari total transmisi listrik dari PLTU
hingga ke rumah tangga!
h. Mengapa transmisi tegangan listrik dilakukan dengan tegangan
AC dan tegangan tinggi, meskipun berbahaya? Jelaskan!
CONTOH SOAL PRAKTIKUM
OLIMPIADE FISIKA - HIFESCOM
EKSPERIMEN PENENTUAN KOEFISIEN GESEKAN KINETIS MATERIAL

1. Pendahuluan
Dinamika gerak lurus mencakup konsep-konsep gerak seperti kecepatan, percepatan, jarak, waktu,
dengan mempertimbangkan gaya yang menyebabkan atau mempengaruhi pergerakan objek. Dalam
pembahasan dinamika gerak lurus, hukum Newton digunakan untuk mempelajari dan memprediksi
dinamika gerak lurus, serta memberikan penjelasan mengenai perubahan gerak objek dalam
berbagai kondisi. Dalam eksperimen dinamika gerak lurus ini, kita akan mengekspolasi lebih lanjut
mengenai gaya, diagram gaya, resultan gaya, percepatan gerak objek dan konsep gaya gesekan,
serta penerapan konsep dinamika gerak dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Eksperimen
a. Memahami konsep gaya dan menganalisis resultan dari berbagai gaya
b. Menerapkan konsep dinamika dalam analisis gerak lurus
c. Menganalisis gaya gesek dan menentukan koefisien gesek statis dan dinamis

3. Alat dan Bahan


Setup eksperimen kit dinamika gerak lurus yang terdiri dari:
a. Frame bidang miring 150 mm dengan sudut yang dapat diatur antara 20o – 80o
b. Frame bidang lurus 500 mm
c. Objek dengan roda
d. Rel lintasan standar
e. Beban tambahan 50 g, 100 g, dan 200 g
f. Lintasan dari berbagai jenis material (plastik PVC, karpet poliester, kertas dan karet)
g. Stopwatch, mistar dan busur derajad

4. Dasar Teori
a. Hukum Newton II tentang gerak menyebutkan bahwa jika resultan gaya yang berkerja pada
sebuah objek tidak sama dengan 0 ( ∑F ≠ 0 ), maka objek dengan massa m akan mengalami
percepatan gerak, a, sebesar

a = ∑F /m ……………………………………………….................................................................................................... (4.1)

Pada sistem objek meluncur pada bidang miring, beberapa komponen gaya yang bekerja antara
lain: gaya gravitasi (gaya berat), gaya normal, dan gaya gesekan

b. Objek yang bergerak menyimpan energi mekanik dalam bentuk energi kinetik dan energi
potensial. Energi potensial gravitasi merepresentasikan besarnya energi yang disimpan oleh
objek karena berada di ketinggian tertentu dibandingkan dengan landasan (ketinggian = 0).
Secara matematis besarnya energi potensial gravitasi dirumuskan sebagai berikut.

U = m.g.h ........................................................................................................................................................... (4.2)

di mana, U = energi potensial; m = massa objek; g = percepatan gravitasi; h = ketinggian objek


diukur dari titik ketinggian 0.
c. Adapun objek yang bergerak dengan kecepatan > 0 m/s, menyimpan energi kinetik, yang secara
matematis dirumuskan sebagai berikut.

K = ½.m.v2 ........................................................................................................................................................... (4.4)

di mana, K = energi kinetik; m = massa objek; v = kecepatan gerak objek

d. Dalam sebuah proses fisika, berlaku hukum konservasi energi mekanik, di mana jumlah energi
mekanik (M) yang merupakan gabungan antara energi kinetik (K) + potensial (U) sebelum dan
sesudah proses adalah sama. Pada permasalahan objek meluncur pada bidang miring, pada
kondisi ideal jumlah energi mekanik sebelum dan setelah objek meluncur adalah sama.

M = U + K = konstan (kondisi ideal) ............................................................................................................ (4.5)

e. Akan tetapi pada kondisi riil di lapangan umumnya perubahan energi mekanik juga diikuti oleh
perubahan bentuk energi lainnya, misalnya dari energi mekanik menjadi energi panas dan
energi suara, melalui proses gesekan. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara energi mekanik
sebelum dan sesudah proses fisis. Perbedaan energi ini lebih mudah dipahami sebagai energi
yang hilang akibat usaha (W) yang dilakukan oleh gaya gesek kinetis (fk)

U1 + K1 = U2 + K2 + Wk ....................................................................................................................................... (4.6)

Adapun besarnya usaha oleh gaya gesekan dapat direpresentasikan sebagai berikut

Wk = fk.S = N.µk.S ............................................................................................................................................. (4.7)

di mana, Wk = usaha oleh gaya gesek kinetis; fk = gaya gesek kinetis; N = gaya normal pada objek;
µk = koefisien gesekan kinetis; S = jarak selama gaya gesek bekerja

5. Prosedur Eksperimen
a. Susunlah setup peralatan dan bahan eksperimen seperti pada Gambar 4.1. berikut!

Gambar 4.1. Setup eksperimen dinamika gerak lurus

b. Timbang massa objek uji dengan neraca digital!


c. Atur variabel sudut kemiringan bidang dan catat ketinggian awal dari objek uji!
d. Luncurkan objek uji menuruni bidang miring hingga objek berhenti, catat total jarak yang
ditempuh oleh objek uji!
e. Ulangi setup eksperimen dengan massa objek uji yang berbeda atau kemiringan bidang yang
berbeda.
f. Dari hasil yang diperoleh tentukan besarnya gaya gesek dan koefisien gesek kinetis ekuivalen
antara objek uji dan material lintasan uji!
g. Ganti material lintasan uji dengan jenis material lain. Dengan metode yang sama tentukan
besarnya gaya gesek dan koefisien gesek kinetis ekuivalen antara objek uji dan material
lintasan uji!

6. Hasil dan Analisis


Berdasarkan hasil yang diperoleh, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
a. Apa yang menyebabkan sebuah objek diam dapat bergerak, dan objek bergerak menjadi diam?
b. Gambarkan diagram gaya objek ketika berada di atas lintasan miring dan ketika berada di
lintasan lurus! Tentukan besarnya gaya normal, gaya berat dan gaya gesek dari objek
tersebut!
c. Dengan menggunakan perhitungan teoritis, tentukan besarnya total energi mekanik (energi
kinetik + energi potensial) objek pada titik tertinggi sebelum meluncur!
d. Dengan menggunakan perhitungan teoritis, tentukan besarnya total energi mekanik (energi
kinetik + energi potensial) pada saat objek berhenti sempurna di akhir lintasan!
e. Tentukan besarnya koefisien gesek kinetis ekuivalen antara objek dengan material lintasan!
f. Bandingkan besarnya nilai koefisien gesek kinetis ekuivalen hasil eksperimen dengan nilai
koefisien gesek kinetis dari literatur ilmiah! Apakah terdapat perbedaan?
g. Jelaskan dari mana sajakah sumber-sumber perbedaan nilai koefisisen gesek kinetis yang
didapatkan dari hasil pengukuran terhadap nilai variabel yang didapatkan dari literatur
ilmiah!
Nama Peserta :
UJIAN PRAKTIKUM OLIMPIADE
FISIKA HIFESCOM No Peserta :
LOGSHEET PRAKTIKUM: Tanggal Ujian :
PENENTUAN KOEFISIEN GESEK
Tanda tangan :
KINETIS MATERIAL

No. Besaran ukur Hasil pengukuran

1. Ketinggian objek …………………….. mm ………………………… m


2. Massa objek + beban pemberat ………………………. g ………………………. kg

3. Sudut bidang miring ............o sin ……...o = cos…......o =

4. Konstanta percepatan gravitasi 9,8 m/s2


Lintasan miring Lintasan lurus

5. Gambarkan diagram gaya objek pada

6. Persamaan gaya pada sumbu-x

7. Persamaan gaya pada sumbu-y


Besarnya gaya gesek antara objek
8. dan lintasan ……………………….. N ………………………… N
Panjang lintasan yang dilalui objek
9. sampai berhenti sempurna ………………… mm …………………… mm
Perhitungan Literatur
Koefisien gesek kinetik equivalen
10. untuk material 1 ……………. …………….
Dengan menggunakan metode yang sama, tentukan besarnya koefisien gesek kinetik equivalen
untuk material 2 dan material 3
Koefisien gesek kinetik equivalen
11. untuk material 2 ……………. …………….
Koefisien gesek kinetik equivalen
12. untuk material 3 ……………. …………….

Anda mungkin juga menyukai