Anda di halaman 1dari 3

Pak Ahmad jualan tomat

Belinya di pasar kramat


Jawablah salam dengan semangat
Semoga kita mendapat rahmat
(Amin ya robbal alamin)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. karena atas nikmat-Nya, nikmat Iman, Islam
kita bisa bermuhajahah (bertatap muka) dalam keadaan sehat wal afiat tanpa kurang satu apapun. Semoga
kita yang berada di tempat ini adalah calon penghuni syurga, amin ya robbal alamin.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita habibana wa nabiyana Muhammad
Saw., kepada keluarganya, sahabatnya dan kita sebagai umatnya yang senantiasa mengharapkan syafaat fil
yaumil akhir.
Hadirin rahimakumullah,
Marilah kita sama-sama hadiahkan kepada nabiyulloh Muhammad Saw. sebuah sholawat. Yuk teman-
teman kita bacakan sholawat bersama-sama ya …

(2x)
Mudah-mudahan dengan seringnya kita bersholawat, kita akan mendapat syafaat beliau di hari kiamat
nanti, amin ya robbal alamin.
Ibu dan Bapak dewan juri yang terhormat, bapak dan ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman
seperjuangan yang In syaa Allah senantiasa dirahmati oleh Allah Swt.
Hadirin rahimakumullah,
Pada kesempatan ini izinkan saya Zahra Almahyra utusan SD Negeri Kartini I akan menyampaikan
ceramah dengan tema “Berbakti kepada kedua orangtua”.

Hadirin rahimakumullah,
Berbakti kepada kedua orangtua yang didalam bahasa arab sering biasa disebut dengan ungkapan
“birrul walidain” yang artinya kita harus benar, berbuat baik, belas kasih dan taat kepada keduanya.
Setiap anak diwajibkan untuk berbakti kepada kedua orangtuanya, hal tersebut sudah sangat jelas dan
tegas dinyatakan oleh Islam. Imam Ibnu Athiyah rohimakumullah berpendapat bahwa kita wajib mentaati
kedua orangtua kita dalam segala hal dan walaupun itu dalam hal yang mubah, kita harus mengikuti apa saja
yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh kedua orangtua kita selama perintah tersebut
tidak melanggar syariat Islam.
Hadirin rahimakumullah,
Berbakti kepada kedua orangtua adalah suatu amalan yang paling mulia dan tinggi setelah beriman
kepada Allah Swt. Rasulullah Saw. pun menegaskan dalam salah satu hadisnya bahwa berbakti kepada kedua
orangtua itu pahalanya sama dengan berjihad di jalan Allah Swt. (jihad fi sabilillah).
Allah Swt. berfirman :

‫َو ٱْع ُبُد و۟ا ٱَهَّلل َو اَل ُتْش ِر ُك و۟ا ِبِهۦ َش ْئًـاۖ َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن ِإْح َٰس ًنا‬
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan
berbuat baiklah kepada orangtua”. (Q.S. an-Nisa : 36)

Teman-teman saya mau tanya nih, siapa disini yang pernah melawan orangtua? Tentunya tidak ada
ya…
Seorang anak yang selalu meniatkan pekerjaannya untuk berbakti kepada orangtua, itu Allah langsung
jawab di dunia tanpa menunggu akhirat. Jadi di akhirat pahalanya, di dunia Allah desain segala kemudahan
yang mengiringi aktifitasnya. Maka berterimakasihlah kepada kedua orangtua dengan cara berbakti.
Hadirin rahimakumullah,
Ayah adalah orang yang menjadi tulang punggung bagi keluarga, beliau yang mencari nafkah setiap
hari untuk kebutuhan sehari-hari. Ayah pun rela banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Sedangkan seorang ibu adalah orang yang mengandung dengan susah payah 9 bulan lamanya, bahkan ketika
melahirkan ia mempertaruhkan nyawanya demi sang anak selamat dan terlahir ke dunia.
Tidak bisa terbayarkan oleh apapun atas jasa-jasa seorang ibu. Oleh karena itu, kedudukan seorang ibu
lebih utama daripada ayah. Sebagaimana dalam HR. Bukhari dijelaskan Abu Ashim dari Bahz bin Hakim,
dari ayahnya, dari kakeknya berkata :
“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Nabi menjawab: ibumu. Lalu
siapa lagi? Nabi menjawab: ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab
: ayahmu.

Hadirin rahimakumullah,
Bagi setiap anak yang memiliki akal sehat, sudahlah pasti mereka akan selalu berusaha untuk berbakti
kepada kedua orangtua. Mereka akan selalu berusaha berbuat baik kepada ibu bapaknya, karena tidak
dibenarkan bagi seorang anak mengatakan hal-hal yang buruk apalagi sampai melukai hati mereka walaupun
kata-kata itu hanya “ah”. Itu tidak dibenarkan!
Allah Swt. berfirman :

‫َفاَل َتُقل َّلُهَم ٓا ُأٍّف َو اَل َتْنَهْر ُهَم ا َو ُقل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِر يًم ا‬
“Maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah
engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”. (Q.S. al-Isra : 23)
Teman-teman ada yang tahu contohnya tidak nih? Saya punya contohnya lho…
“Nak, tolong bantu ibu cuci piring..” - “Ah.. ibu, baru saja rebahan..”
“Nak, tolong ibu belikan kecap, nanti kembaliannya ambil saja..” - “Siap laksanakan bu..!”
“Ah.. kamu ini giliran ada duit saja langsung siap membantu”.

Hayo.. siapa disini yang suka begitu? Mudah-mudahan kita semua dijadikan anak yang soleh dan
solehah. Aamin ya rabbal ‘alamiin …
Hadirin rahimakumullah,
Dari tausiyah yang saya sampaikan tadi, dapat diambil ksimpulan :
1. Berbakti kepada kedua orangtua adalah suatu amalan yang paling mulia.
2. Dengan berbakti kepada orangtua, Allah Swt. akan desain segala kemudahan mengiringi aktifitasnya.
3. Berbakti kepada orangtua itu pahalanya sama dengan berjihad di jalan Allah Swt. (jihad fi sabilillah).
Sebelum Zahra tutup, Zahra boleh nyanyi teman-teman?
“Putri raja sedang tertawa.. rambutnya panjang sampai ke tanah.. berbaktilah sama orangtua.. agar kelak
masuk syurga..
Dari kebun dapatlah ubi.. enak dimakan sambil dipanggang.. jadilah anak yang berbudi.. Allah sayang
orangtua senang..”.
Demikian tausiyah yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi diri dan umat. Akhirul kalam,
wallahul muwafiq ila aqwamitthoriq, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Anda mungkin juga menyukai