Anda di halaman 1dari 11

UU TERHADAP TRANSPORTASI

DARAT
oleh hotdiana amelia
monica s
apa itu transformasi
darat?
Transportasi darat adalah segala bentuk
transportasi menggunakan jalan untuk
mengangkut penumpang atau barang.
contoh transformasi darat:
1. sepeda
2. mobil
3. motor
4. truk
5. bus
6. taksi
7. kereta api
Bentuk awal dari transportasi darat adalah
menggunakan kuda, keledai atau bahkan
manusia untuk membawa barang
melewati jalan setapak.
Undang-Undang
Republik Indonesia
Nomor 14 tahun 1992
bahwa peraturan perundang-undangan
Tentang lalu lintas dan angkutan jalan
3 yang mengatur lalu lintas dan angkutan
bahwa transportasi mempunyai peranan penting
jalan yang ada pada saat ini tidak sesuai lagi
dan strategis untuk memantapkan perwujudan
1 dengan kebutuhan dan perkembangan
wawasan nusantara, memperkukuh ketahanan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
nasional, dan mempererat hubungan antar bangsa
dalam usaha mencapai tujuan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar bahwa untuk meningkatkan pembinaan
1945 4 dan penyelenggaraan lalu lintas dan
bahwa transportasi di jalan sebagai salah satu modal angkutan-jalan sesuai dengan
transportasi tidak dapat dipisahkan dari modal-modal perkembangan kehidupan rakyat dan
2 transportasi lain yang ditata dalam sistem transportasi nasional bangsa Indonesia serta agar lebih
yang dinamis dan mampu mengadaptasi kemajuan di masa berhasilguna dan berdaya guna
depan, mempunyai karakteristik yang mampu menjangkau dipandang perlu menetapkan ketentuan
seluruh pelosok wilayah daratan dan memadukan modal mengenai lalu lintas dan angkutan jalan
transportasi lainnya, perlu lebih dikembangkan potensinya dan dalam Undang-Undang.
ditingkatkan peranannya sebagai penghubung wilayah baik
nasional maupun internasional, sebagai penunjang, pendorong,
dan penggerak pembangunan nasional demi peningkatan
kesejahteraan rakyat
menetapkan undang undang
tentang tentang lalu lintas
dan angkutan jalan
Isi dalam undang undang ini yang di maksud dengan:
1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;
2. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan;
3. Jaringan transportasi jalan adalah serangkaian simpul
dan/atau ruang kegiatan yang dihubungkan oleh ruang lalu lintas
sehingga membentuk satu kesatuan sistem jaringan untuk
keperluan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan;
4. Jalan adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum;
5. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan
memuat dan menurunkan orang dan/atau barang serta
mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum,
yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi;
isi dalam undang undang ini
yang di maksud dengan :
6. Kendaraan adalah satu alat yang dapat bergerak di jalan,
terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak
bermotor;
7. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan
oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu;
8. Perusahaan angkutan umum adalah perusahaan yang
menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang
dengan kendaraan umum di jalan;
9.Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan
dipungut bayaran;
10. Pengguna jasa adalah setiap orang dan/atau badan
hukum yang menggunakan jasa angkutan, baik untuk
angkutan orang maupun bar
ang.
Ada asas dan tujuan
dalam undang undang
tersebut
Transportasi jalan sebagai salah satu modal
transportasi nasional diselenggarakan
berdasarkan asas manfaat, usaha bersama
dan kekeluargaan, adil dan merata,
keseimbangan, kepentingan umum,
keterpaduan, kesadaran hukum, dan percaya
pada diri sendiri.
asas dan
tujuan
Transportasi jalan diselenggarakan dengan tujuan
untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan
dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan
teratur, nyaman dan efisien, mampu memadukan
modal transportasi lainnya, menjangkau seluruh
pelosok wilayah daratan, untuk menunjang
pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas sebagai
pendorong, penggerak dan penunjang
pembangunan nasional dengan biaya yang
terjangkau oleh daya beli masyarakat.
pasal pidana
pelanggaran lalu lintas
PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Angkutan Jalan dengan Kendaraan
Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.

PP Nomor 32 Tahun 2019 tentang Manajemen dan Operasional Angkutan


Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum yang Disediakan oleh
Pemerintah.

PP Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang


dengan Kendaraan Bermotor Umum dan Angkutan Barang dengan
Kendaraan Bermotor Umum
UU Republik Indonesia
Dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan, ditetapkan
pengertian jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk
apapun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang selanjutnya
ditetapkan pula pengertian jalan umum dan jalan khusus.
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan jalan adalah dalam
pengertian jalan umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor
13 Tahun 1980, yaitu jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.
Berdasarkan hal tersebut maka dalam Undang-undang ini pengertian jalan tidak
termasuk jalan khusus, yaitu jalan yang tidak diperuntukkan bagi lalu lintas
umum, antara lain jalan inspeksi pengairan, jalan inspeksi minyak atau gas, jalan
perkebunan, jalan pertambangan, jalan kehutanan, jalan kompleks bukan untuk
umum, jalan untuk keperluan pertahanan dan keamanan Negara.
Dalam hal suatu ruas jalan khusus berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku atau oleh pemilik dinyatakan terbuka bagi lalu lintas
umum, maka terhadap ruas jalan tersebut berlaku peraturan perundang-
undangan mengenai jalan dan undang-undang ini.
ketentuan
dimensikendaraan bermotor
KETENTUAN DIMENSIKENDARAAN BERMOTOR
• Dalam SE Nomor : SE.2/AJ.307/DRJD/2018 yang mengacu terhadap UU 22
TAHUN
2009 Telah ditentukan mengenai jenis mobil barang bermuatan, ukuran bak
muatan
yang disesuaikan dengan konfigurasi sumbu, Jumlah Berat Yang
Diperbolehkan
(JBB), Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI), dan spesifikasi tipe landasan
kendaraan
bermotor sebagaimana diterangkan dalam SE Nomor : SE.2/AJ.307/DRJD/2018
angka 1 huruf a
• Dalam SE Nomor : SE.2/AJ.307/DRJD/2018 angka 3 dijelaskan mengenai
ketentuan
daripada bak muatan tertutup yang menjelaskan apabila bak muatan
tertutup haruslah
mempunyai tinggi dari permukaan tanah paling tinggi adalah 4.200
millimeter dan tidak
melebihi 1.7 kali lebar kendaraan bermotor.
ketentuan dimensikendaraan bermotorKETENTUAN TENTANG MODIFIKASI
DAYA ANGKUT BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 22
TAHUN 2009, DAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55
TAHUN 2012 SERTA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 2021, SERTA KETERKAITAN
NYA DENGAN UNDANG
UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PATENT.

Anda mungkin juga menyukai