Anda di halaman 1dari 2

Contoh analisis kesalahan frasa dalam teks anekdot berjudul “KUHP”.

KUHP
Udin merupakan seorang Mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu Universitas
terbaik di Indonesia, ia adalah anak yang sangat cerdas, bahkan tidak jarang
mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.
Suatu ketika di mata kuliah pak Doni, Udin tidak begitu terlalu berkonsentrasi.
Mungkin ia sedang memiliki banyak pikiran terkait masalah keuangan dan lain
sebagainya. Lantas pak Didi mengetahui hal tersebut, dengan spontan ia memberikan
pertanyaan kepada Udin “Udin, apa kepanjangan dari KUHP?”
Udin sedikit terkejut dan kaget dengan pertanyaan tersebut. Udin sempat mikir
dan merenung terlebih dahulu, kemudian menjawab “kasih uang habis perkara pak”.
Mendengar jawaban tersebut, lantas semua teman-temannya tertawa.
Setelah sedikit hening, pak Doni menanggapi hal tersebut “Udin itu jawaban dari
mana?”. Tanpa pikir panjang Udin menjawab “berdasarkan pengalaman pak”. Suasana
kelas yang sempat hening pun kembali lagi ramai dengan suara tawa dan teriakan
mahasiswa lain.

Berikut beberapa kesalahan frasa yang terdapat dalam teks tersebut:


1) “Suatu ketika di mata kuliah pak Doni, Udin tidak begitu terlalu berkonsentrasi.”
(Paragraf 2 Kalimat 1)
Berdasarkan kalimat (1) di atas, kesalahan frasa terjadi karena penggunaan
bentuk superlatif yang berlebihan. Dengan demikian, kalimat tersebut dapat
diperbaiki menjadi:
“Suatu ketika di mata kuliah pak Doni, Udin tidak begitu berkonsentrasi.”
2) “Udin sedikit terkejut dan kaget dengan pertanyaan tersebut.” (Paragraf 3 Kalimat
1)
Berdasarkan kalimat (2) di atas, kesalahan frasa terjadi karena penggunaan
unsur yang berlebihan. Dengan demikian, kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:
“Udin sedikit terkejut dengan pertanyaan tersebut.”
3) “Udin sempat mikir dan merenung terlebih dahulu, kemudian menjawab “kasih
uang habis perkara pak.” (Paragraf 3 Kalimat 2)
Berdasarkan kalimat (3) di atas, kesalahan frasa terjadi karena adanya pengaruh
bahasa daerah. Dengan demikian, kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:
“Udin sempat berpikir dan merenung terlebih dahulu, kemudian menjawab “kasih
uang habis perkara pak.”
4) “Mendengar jawaban tersebut, lantas semua teman-temannya tertawa.” (Paragraf
3 Kalimat 3)
Berdasarkan kalimat (4) di atas, kesalahan frasa terjadi karena adanya
penjamakan ganda. Dengan demikian, kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:
“Mendengar jawaban tersebut, lantas semua temannya tertawa.”
Atau
“Mendengar jawaban tersebut, lantas teman-temannya tertawa.”
5) “Suasana kelas yang sempat hening pun kembali lagi ramai dengan suara tawa
dan teriakan mahasiswa lain.” (Paragraf 4 Kalimat 2)
Berdasarkan kalimat (5) di atas, kesalahan frasa terjadi karena penggunaan
unsur yang berlebihan. Dengan demikian, kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:
“Suasana kelas yang sempat hening pun kembali ramai dengan suara tawa dan
teriakan mahasiswa lain.”

Anda mungkin juga menyukai