Anda di halaman 1dari 3

Backup dan Recovery

Apa itu Data Backup dan Recovery?


• Data backup dan recovery merupakan proses untuk membuat salinan data sebagai upaya
mencegah kehilangan dan menyiapkan sistem yang aman sehingga nantinya data bisa
kembali dipulihkan. Data backup memerlukan copy dan pengarsipan data komputer agar
dapat diakses jika terjadi kerusakan atau data dihapus.
• Proses backup dilakukan sebelum terjadi kerusakan atau kehilangan data karena kesalahan
manusia atau terjadi bencana. Sementara proses recovery atau pemulihan data dapat
dilakukan apabila data terhapus, bahkan untuk data yang sudah tidak ada di recycle bin.
Dengan begitu, Anda hanya dapat melakukan recovery data dari waktu terakhir melakukan
data backup.
• Hanya saja, perlu diingat bahwa backup tidak selalu dapat memulihkan semua data dan
pengaturan sistem. Misalnya, cluster komputer, server database, atau directory server yang
mungkin memerlukan upaya recovery tambahan karena backup dan recovery tidak
sepenuhnya mampu mengembalikan ke kondisi semula.

Mengapa Butuh Data Backup dan Recovery?


1. Semua Rentan Menjadi Sasaran Pencurian Data

Siapapun dan apapun bisnis Anda tidak jadi jaminan untuk tidak menjadi sasaran ancaman
pencurian data karena hacker tidak memilih target mereka. Hacker memiliki sejumlah
alasan, mulai dari mengincar data sensitif, balas dendam, meminta uang tebusan, atau
sekedar ingin menunjukkan eksistensi mereka.

2. Kehilangan Data Karena Berbagai Alasan

Bisnis bisa saja kehilangan data karena kesalahan manusia (human error), kerusakan
perangkat, hingga bencana alam.

3. Tidak Semua Data Dapat Dikembalikan

Tak dapat dipungkiri jika ada beberapa data bisnis yang tidak dapat di-recovery ketika sudah
hilang.

4. Downtime Merugikan Bisnis

Saat data hilang, maka operasional bisnis menjadi terhenti hingga waktu yang tidak dapat
dipastikan. Karyawan sulit untuk bekerja karena data customer atau aplikasi bisnis tidak
dapat dibuka.

5. Reputasi Terancam

Operasional bisnis yang terhenti karena kehilangan data akan memengaruhi reputasi bisnis
hingga berpotensi membuat kepercayaan customer menurun.
Cara Melakukan Recovery Data
Untuk melakukan recovery data yang hilang atau sempat terjangkit virus, Anda dapat melakukan
langkah-langkah berikut:

• Klik tombol start lalu pada sistem pilih setting recovery.


• Klik tombol next pada menu system recovery.
• Muncul daftar recovery point yang secara otomatis ada di sistem komputer.
• Pilih waktu yang diinginkan untuk melakukan proses recovery data.
• Klik scan for affected program.
• Klik finish untuk mengakhiri proses recovery data.
• Pastikan untuk me-restart komputer agar perubahan dan data yang dipulihkan bisa kembali
diakses.

Pentingnya Data Backup dan Recovery


Data backup dilakukan untuk membuat salinan data yang dapat dipulihkan ketika terjadi kerusakan
atau kehilangan pada data utama. Keberadaan data backup memungkinkan Anda melakukan
pemulihan data dari awal dengan cepat.

Anda bisa melakukan backup menggunakan media tambahan seperti flashdisk, external hardisk,
hingga cloud. Apabila bisnis Anda berada di lokasi yang rawan terjadi bencana, ada baiknya untuk
mempertimbangkan alternatif lokasi backup di tepat berbeda agar mempermudah proses recovery.

Untuk hasil recovery terbaik, lakukan backup secara teratur dan konsisten agar meminimalkan data
yang hilang. Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk backup secara rutin, maka semakin besar
kemungkinan Anda untuk memulihkan kembali ketika data itu dibutuhkan.

Manfaat Melakukan Data Backup


Salah satu manfaat utama bagi bisnis yang rutin melakukan data backup tentu bersiap untuk
kemungkinan terburuk agar data penting tidak hilang. Selain itu, ada tiga manfaat utama rutin
melakukan data backup.
1. Mudah Mengakses Kembali File Saat Dibutuhkan

Saat ada data atau file yang dibutuhkan, Anda hanya perlu data tersebut dalam hitungan detik untuk
mencari kembali dari yang sudah di-backup. Termasuk untuk data yang dibackup di cloud bisa lebih
mudah diakses salinannya dengan cepat melalui koneksi internet.

2. Melindungi Perangkat dari Kerusakan

Perangkat yang digunakan mulai dari komputer, laptop, hingga perangkat seluler rentan mengalami
keruskan, baik kerusakan sistem, bencana, pengaruh pemadaman listrik, dan kinerja hardisk yang
menurun hingga berpotensi hilangnya data penting.
3. Memulihkan Sistem Operasi yang Crash

Salah atu penyebab komputer rusak bisa saja terkait dengan sistem operasi yang gagal saat
memproses berbagai program dan pengalokasian memori. Data backup menjadi lebih efisien untuk
mengamankan data Anda dari kegagalan sistem operasi.

Jenis-Jenis Data Backup


Data backup dapat dilakukan menggunakan hard drive, flashdisk atau hard disk eksternal, dan cloud
computing untuk mencegah kehilangan data. Selain itu, backup menggunakan cloud memudahkan
untuk recovery secara otomatis yang bisa diakses dari laptop, komputer, hingga perangkat seluler.

Meski terkesan sederhana, perlu strategi efektif dan efisien untuk melakukan data backup. Patut
diingat jika backup merupakan cara untuk melindungi bisnis Anda. Berikut tiga jenis backup yang
paling umum dilakukan.

1. Full Backup

Membuat salinan untuk semua data yang tersimpan dalam satu set media lain seperti disk, tape, dan
CD. Butuh lebih banyak waktu dan ruang penyimpanan untuk melakukan full backup.

2. Incremental Backup

Incremental backup lebih cepat dan lebih sedikit membutuhkan media penyimpanan karena hanya
menyimpan salinan data yang mengalai perubahan sejak backup terakhir. Aplikasi backup akan
merekam dan melacak waktu dan tanggal semua proses backup yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Differential Backup

Seperti incremental backup, differential backup juga hanya menyalin semua data yang diubah dari
proses pencadangan sebelumnya. Bedanya, tiap kali diakses kembali, differential backup akan terus
menyalin semua data yang diubah sejak proses backup sebelumnya rampung.

Anda mungkin juga menyukai