Anda di halaman 1dari 4

METODE RECOVERY

Recovery adalah suatu proses untuk mengupdate database dengan file backup yang telah disimpan
terakhir kalinya. Database yang menggunakan model recovery yaitu:

1. Full Recovery Model

Pada model ini, transaction log akan di truncate (dipotong) pada saat dilakukan backup transaction log.

2. Bulk-Logged Recovery Model

Bulk-logged recovery model akan menuliskan data page yang telah dimodifikasi ke dalam file data
sebelum transaksi dinyatakan selesai.

Berlawanan dengan full recovery model yang hanya membutuhkan penulisan ke log untuk menyatakan
tansaksi selesai, operasi bulk akan lebih pelan pada sistem lO yang pelan.

3. Simple Recovery Model

Hampir sama dengan bulk-logged, beberapa operasi bersifat minimally-logged. Perbedaan mendasar
adalah pada pemotongan transaction log. Transaction log akan otomatis terpotong pada saat checkpoint
selesai.

BACKUP RECOVERY SESUAI KEBUTUHAN ORGANISASI DAN KEAMANAN DENGAN WAKTU MATI (DOWN
TIME) MINIMAL

Offline backup atau membackup secara offline merupakan sebuah cara untuk menyimpan file didalam
komputer jaringan sedemikian rupa sehingga pengguna dapat mengaksesnya, bahkan ketika pengguna
tidak terhubung pada jaringan.

Offline backup digunakan sebagai sebuah tindakan perlindungan karena dengan menggunakan metode
backup ini, pengguna tidak dapat melakukan updateing sehingga file backup tetap dalam keadaan tidak
tersentuh.

Satu-satunya kekurangan menggunakan offline backup adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan
informasi. File-file yang dibackup ketika melakukan offline backup yang proses menutup database,
seperti:

1. Datafile, untuk menyimpan semua data yang ada dalam database.

2. Control file, untuk menyimpan struktur fisik dari database.

3. Redo log file, untuk menyimpan semua perubahan yang terjadi pada database yang digunakan
dalam proses recovery.
4. Parameter file (init.sid), yaitu file yang berisi parameter-parameter dari database.

Langkah-langkah untuk melakukan backup offline basis data Adela sebagai berikut :

· Masuk ke Start-Progam-Microsoft SQL Server-Enterprise Manager

· Maka akan tampil layar Enterprise Manager

· Klik tanda + yang ada didepan folder database, maka akan tampil nama-nama database yang ada
didalam surver ini

· Klik kanan pada databse atau salah satu database, lalu pilih All Taks> backup database maka akan
tampil layar Backup database

· Pilih database yang akan dibackup di database droplist.

· Pilih databse-complete jika akan melakukan backup seluruh data

· Pilih database-differential

· Pilih transaction log jika akan melakukan backup transaction log

· Pilih file dan filegroup jika akan melakukan perfilegroup

· Pilih tape jika akan melakukan backup ke tape device

· Pilih disk jika akan melakukan bakup ke disk device

· Klik button add untuk menambah target backup

· Klik button remove untuk menghapus target backup

· Klik button content untuk melihat detail dari isi target backup

· Pilih append to media jika backup ke tape melanjutkan sisa backup sebelumnya

· Pilih overwrite existing media jika backup ke tape menulis ulang dari awal lagi

Pilih lokasi penyimpanan data Kemudian isi nama file-klik OK

· Selesai

Cek hasil backup data melalui Windows Wxplorer, lihat penyimpanan data tersebut.

Downtime merupakan keadaan dimana web anda bisa diakses dalam waktu tertentu.

Ada 3 backup dalam mengembalikan basis data ke keadaan yang dianggap benar setelah terjadinya
downtime ;

1. Pemulihan terhadap kegagalan transaksi


2. Pemulihan terhadap kegagalan media

3. Pemulihan terhadap kegagalah system

Fasilitas backup pada DBMS :

1. Fasilitas logging dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung dan pada saat
database berubah

2. Fasilitas checkpoint, uptade database yang terbaru

3. Manager pemulihan, memperbolehkan system untuk menyimpan ulang database

Teknik backup :

· Deferred Uptade/perubahan yang ditunda

· Immediate Update/perubahan langsung

· Shadow Paging

FILE BACKUP ONLINE SESUAI KEBUTUHAN ORGANISASI DAN KEAMANAN DENGAN WAKTU MATI (DOWN
TIME) MINIMAL

Backup online adalah metode penyimpanan data offsite dimana file, folder, atau seluruh isi system
secara teratur didukung pada remote server atau computer dengan koneksi jaringan. Sebuah organisasi
menyediakan layanan backup online untuk pelanggan computer yang terhubung ke internet, secara
otomotis menyalin file yang dipilih untuk cadangan penyimpan di penyedia layanan.

Cloud storage adalah generasi berikutnya dari host system penyimpanan.layanan penyimpanan lebih
jauh lebih mudah untuk memanfaatkan. Hal ini juga berarti lebih responsive dan terukur layanan host
dapat disediakan sesuai dengan tuntutan dari seorang atau organisasi.

Ada beberapa keuntungan dari layanan backup online yaitu sebagai berikut :

1. Otomotis

2. Aman

3. Diakses dan dikelola darimana saja

4. Efisien penggunaan internet

5. Tidak ada penanaman modal


6. Kepatuhan peraturan

Tujuan dari setiap backup online dan rencana pemulihan yaitu untuk menjaga integritas system dan
organisasi dengan sedikit atau tidak ada gangguan dalam proses.

Sebaik apapun suatu teknologi pasti juga memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan yang ditimbulkan
dari layanan backup online ini meliputi :

1. Computer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermaslah atau
kelebihan beban.

2. Organisasi yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber
daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing.

3. Jika server vendor rusak atau punya layanan yang buruk, maka organisasi akan mengalami
kerugian besar.

Anda mungkin juga menyukai