OLEH :
ANDI FAJRIAL ICHSAN
NIM : 425-15-010
KELAS : 2A-TKJ
B. Dasar Teori
Backup adalah hal yang sangat penting dilakukan. Dikarenakan banyak kemungkinan
untuk kehilangan data, baik kesalahan yang diakibatkan oleh pengguna atau kesalahan
teknis lainnya seperti harddisk yang tak layak pakai. Untuk mempermudah backup maka
para pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network client-server
sehingga data-data yang akan dibackup lebih teratur dan aman.
1) Konsep Backup
Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada penyalinan data,
sehingga salinan tambahan tersebut bisa digunakan untuk mengebalikan (restore)
setelah peristiwa kehilangan data.
Backup sangat berguna terutama dua tujuan yaitu untuk memulihhkan keadaan
setelah bencana (disaster recovery) dan untuk mengembalikan beberapa file yang
disengaja dihapus atau rusak. 66% pengguna internet telah kehilangan data yang
serius. Konsistensi data dalam proses backup harus dijaga sebelum melakukan
backup data.
Mengecek konsistensi data dengan membandingkan data pada struktur
direktori dengan data pada blok. Lalu, apabila ditemukan kesalahan maka program
backup akan mencoba memperbaiki. Pengecekan kekonsistensinan data inilah yang
disebut dengan Recovery. Backup dapat dibagi berdasarkan lingkup datanya
menjadi :
- Full Backup
- Network Backup
- Dump Backup
- Incremental Backup
- Diferensial Backup
2) Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data
dengan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melakukan
sinkronasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin. Jenis-jenis
replikasi meliputi :
- Snapshot Replication
- Transactional Replication
- Merge Replication
Data yang diambil adalah seluruh database dan tidak bisa dipilih secara
custom, sangat berbeda dengan backup secara logika, data yang diambil bisa
dipilih sesuai keinginan.
Backup terdiri dari salinan file dan database, ini adalah salinan dari
semua bagian direktori MySQL, data dari tabel memori tidak
disimpan pada disk.
Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan proses
logika, hanya mengcopy secara fisik.
Outputnya lebih sederhana dibandingkan dengan backup logika.
Sebagai tambahan dari database, backup data meliputi file manapun
yang terdiri atas file MYI, MYD, dan FRM.
Apakah terjadi perubahan yang kecil atau besar pada database? Untuk data
base besar yang terkonsenreasi pada bagian file atau filegroups, pilih partial
backup atau file backup. Berapa banyak ruang disk dibutuhkan untuk backup
? perkiraan disk space terutama untuk full database backup. Backup berisi data
actual pada database, tidak termasuk space kosong/tidak digunakan.
Seharusnya ukuran backup lebih kecil dibanfing database itu sendiri. Gunakan
system Stored Procedure sp_spaceused.
2. Recovery
Adalah suatu proses untuk mengupdate database dengan file backup yang telah
disimpan terakhir kalinya. Recovery ini memiliki model yaitu recovery model yang
digunakan untuk menentukan tipe backup dan skenario restore dan mengontrol bagaimana
transaction log dikelola. Pada saat crash, database berada pada posisi tn, kemudian
dilakukan restore. Restore hanya bisa mengembalikan database ke kondisi backup yang
terakhir.
Proses pengembalian transaksi yang terjadi antara posisi backup terakhir sampai
terjadinya crash inilah yang disebut proses recovery. Jadi proses recovery secara normal
harus bisa mengembalikan semua transaksi sampai sesaat sebelum terjadinya crash
database.
Lebih lanjut proses recovery ini nantinya dibagi menjadi beberapa mode dan strategi
tergantung dari jenis backup yang kita miliki dan jenis kerusakan yang terjadi pada
database.
Database yang menggunakan model recovery adalah sebagai berikut :
3. Restore
Restore adalah Proses mengembalikan atau copy file backup database ke server
database. Setelah proses restore selesai berarti database kembali pada kondisi saat terakhir
kali dibackup.
C. Langkah Kerja
1. MySQL
a) Backup
Ada 2 cara melakukan backup pada DBMS MySQL yaitu :
Cara I :
- Pertama buka Xampp lalu buka Shell untuk melakukan backup dengan
menggunakan line command.
- Dengan menggunakan fitur ekspor yang sudah ada di dalam DBMS MySQL
kita sudah bisa membackup database kita, karena file keluarannya akan
berekstensi .sql
b) Restore
Selain Backup, juga ada 2 cara untuk melakukan restore database, yaitu :
Cara I :
- Untuk membuktikan bahwa file kita berhasil di restore, kita bisa mengubah
database kita terlebih dahulu atau dengan menghapus isi dari table database
kita.
- Setelah mengahpus beberapa isi table kita bisa menjalankan perintah untuk
merestore file database kita.
- Yang berbeda dari cara membackup adalah tanda “<” yang menandakan
bahwa file backup kita akan dimasukkan ke dalam database atau merestore
database kita
- Dari hasil di atas bisa kita lihat bahwa file backup tadi berhasil kita restore
kembali ke dalam database kita. Jadi data yang kita hapus tadi kembali masuk
ke dalam tabel yang telah kita hapus isinya tadi.
Cara II :
- Dengan menggunakan fitur Impor yang sudah ada di DBMS MySQL, kita
tinggal memasukkan file hasil backup tadi, kemudian program secara otomatis
merestore database kita.
e
2. Oracle
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan sebleum melakukan Backup, Restore
dan Recovery di Oracle, yaitu :
1) Membuka command-line kemudian melakukan koneksi ke server Oracle,
serelah itu kita harus mengaktifkan archive log nya.
2) Selanjutnya kita masuk di RMAN command-line.
3) Lihat apakah control file untuk backupnya aktif atau tidak, jika tidak aktif, kita
harus aktifkan terlebih dahulu.
3. Jadi pfile tadi sebagai wadah agar kita bisa mengambil file backup kita,
karena sebelum dipindahkan dari archive log, file backup kita masih
berbentuk backup-logic.
b) Restore
1. Sebelum merestore kita harus melakukan mount pfile dari file backup kita
tadi.
2. Restore spfile dengan perintah restore spfile from autobackup;
3. Restore file controlfile dari basis data kita dengan perintah restore
controlfile from autobackup;
c) Recovery
Untuk melakukan recovery kita dapat melakukan dengan perintah recover
database; jadi kita bisa melihat rincian dari proses recovery apa saja yang
telah di recover dan destinasi dari file tersebut.
D. Kesimpulan
Jadi berdasarkan praktikum yang telah kita lakukan, kita dapat menyimpulkan bahwa
keutuhan data dari database kita sangatlah penting jadi ada beberapa metode agar data
dari database kita bisa selamat atau dengan kata lain data cadangan ketika data aslinya
rusak. Jadi kita sebagai administrator dari suatu database harus mengetahui hal tersebut
untuk mencegah terjadinya kerusakan file dari database. Adapun metode tersebut terdiri
dari :
a. Backup : proses penyalinan file asli dari database, mulai dari penyalinan
sistem, data dan aplikasi. Sehingga ketika terjadi kerusakan kita bisa
mengatasinya dengan mengembalikan data yang sudah menjadi cadangan tadi.
b. Restore : proses pengembalian data dari proses backup file database yang
dilakukan terakhir kali. Jadi ketika terjadi kerusakan data, kita dapat
menggantikan data yang rusak atau yang hilang ke dalam database.
c. Recovery : proses pemulihan data saat terjadi crash pada saat merestore data dari
file backup yang telah dibuat dari database.