Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

“Backup and Recovery Data Base”

OLEH :
ANDI FAJRIAL ICHSAN
NIM : 425-15-010

PRODI : D4 TEKNIK KOMPUTER DAN


JARINGAN

KELAS : 2A-TKJ

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami apa itu Backup dan Recovery.
2. Melakukan Backup dan Recovery dari database tertentu.
3. Melakukan Troubleshoot terhadap kesalahan yang terjadi saat melakukan Backup dan
Recovery database

B. Dasar Teori

1. Backup dan Metode Recovery


Backup adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yang
tersimpan di dalam harddisk komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat
ke lokasi/perangkat lain. Data atau kumpulan informasi tersebut bisa berupa file dokumen,
gambar, video, audio, system windows, driver, atau software/ program tertentu.

Backup adalah hal yang sangat penting dilakukan. Dikarenakan banyak kemungkinan
untuk kehilangan data, baik kesalahan yang diakibatkan oleh pengguna atau kesalahan
teknis lainnya seperti harddisk yang tak layak pakai. Untuk mempermudah backup maka
para pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network client-server
sehingga data-data yang akan dibackup lebih teratur dan aman.

a. Metode backup data


Backup data merpakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola
database untuk melakukan penyalinan sistem, data, dan aplikasi. Backup data harus
dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan sistem dari luar maupun dari dalam
sistem yang disengaja atau ditentukan.

1) Konsep Backup
Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada penyalinan data,
sehingga salinan tambahan tersebut bisa digunakan untuk mengebalikan (restore)
setelah peristiwa kehilangan data.
Backup sangat berguna terutama dua tujuan yaitu untuk memulihhkan keadaan
setelah bencana (disaster recovery) dan untuk mengembalikan beberapa file yang
disengaja dihapus atau rusak. 66% pengguna internet telah kehilangan data yang
serius. Konsistensi data dalam proses backup harus dijaga sebelum melakukan
backup data.
Mengecek konsistensi data dengan membandingkan data pada struktur
direktori dengan data pada blok. Lalu, apabila ditemukan kesalahan maka program
backup akan mencoba memperbaiki. Pengecekan kekonsistensinan data inilah yang
disebut dengan Recovery. Backup dapat dibagi berdasarkan lingkup datanya
menjadi :
- Full Backup
- Network Backup
- Dump Backup
- Incremental Backup
- Diferensial Backup

2) Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data
dengan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melakukan
sinkronasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin. Jenis-jenis
replikasi meliputi :
- Snapshot Replication
- Transactional Replication
- Merge Replication

3) Konsep MySQL Dump


Untuk keperluan ini MySQL memerlukan utility yang dinamakan MySQL
Dump. MySQL Dump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali
ditulis oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah
database, untuk cadangan (backup) atau pemindahan (transfer) data keserver lain.
Hasil dumping dapat berisi pernyataan SQL untuk membuat tabel, insert dan
yang lain dalam bentuk CSV, teks editor, atau format XML.
Berikut ini adalah metode yang bisa dilakukan saat akan melakukan backup
data :
a) Backup Logika dan Backup Physic
Backup Logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan
isinya yang dipresentasikan dalam perintah SQL. Seperti CreateData Base,
Create Table dan Insert Data.
Berikut ini karakteristik backup secara logika :
- Backup dilakukan melauli server MySQL untuk mengambil
struktur dan informasi data.
- Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses
informasi data dan mengirimkannya dalam bentuk logika pada file
backup.
- Outpurbisa lebih besar daripada bentuk fisik, misalkan data yang
disimpan 5MB dalam bentuk file SQL maka pada saar recovery
akan terjadi kehabisan memori karena prosesnya akan
menghabiskan banyak memori untuk mengembalikan dalam bentuk
semula.
- Backup dan restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang
digunakan
- Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya 1 file SQL.
- Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL
dan DML.
- Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan.
- Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil
file dikeluarkan dalam benruk logika seperti tsiswa.sql atau
[nama_databasenya.exe]
- Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan
perintah : SELEC ..... INTO OUTFILE

Backup fisik adalah mengambil database dalam bentuk fisik, untuk


database yang menggunakan Appserv. Secara fisik data disimpan pada folder
C:\\Appserv\Mysql\data\. Pada folder tersebut terdapat file database, setiap
table diciptakan dari3 file yaitu ; MYD, FRM, dan MYI. Pada saat
pengambilan data dilakukan dengan mengcopy folder yang didalamnya
menyimpan data dari database yang kita punya.

Data yang diambil adalah seluruh database dan tidak bisa dipilih secara
custom, sangat berbeda dengan backup secara logika, data yang diambil bisa
dipilih sesuai keinginan.

 Backup terdiri dari salinan file dan database, ini adalah salinan dari
semua bagian direktori MySQL, data dari tabel memori tidak
disimpan pada disk.
 Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan proses
logika, hanya mengcopy secara fisik.
 Outputnya lebih sederhana dibandingkan dengan backup logika.
 Sebagai tambahan dari database, backup data meliputi file manapun
yang terdiri atas file MYI, MYD, dan FRM.

b) Backup online dan Backup Offline


Backup Online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan; sedangkan
Backup Offline dilakukan saat server sedang dihentikan. Media penyimpanan
Backup data yang paling simpel dan sederhana adalah Flashdisk, Memori
Card, CD/DVD, harddisk eksternal atau data cadangan dikomputer lain.
Untuk versi Online kita bisa menyimpannya diserver tempat penyimpanan
layanan data seperti Couls Service Dropbox (jika sudah menginstall aplikasi
ini kita bisa selalu mensingkronkan semua data-data di laptop dengan data
yang ada diserver dropbox, Visual SVN Server, atau media penyimpanan
diinternet seperti 4Shared dan yang lainnya.
Atau bisa memanfaakan tempat penyimpanan dari Google seperti Google
Drive, dengan Google Drive kita bisa membuat, berbagi dan menyimpan
semua file di satu tempat, setelah itu kita juga bisa mengakses dokumen dari
mana saja, dirmah, dikantor, saat menjalankan tugas, dan dari semua perangkat
anda. Kapasitas yang diberikan adalah 5GB (Gratis). Khusus untuk pengguna
wordpress dengan hosting sendiri, dengan Google Drive kita juga bisa
memanfaatkannya untuk tempat penyimpanan hasil backup database
WordPress kita secara otomatis. Penyimpanan backup database WordPress
bisa disetting harian atau bulanan.
Untuk backup data kontak, email, dan agenda (kalender) kita bisa
memanfaatkan layanan Google Sync (Backup gratis nomor ponsel dengan
Google Sync). Dengan fasilitas sinkronasi maka data kontak yang ada di
phonebook ponsel/tablet akan dicopi ke dalam daftar kontak Gmail.
Sebaliknya data kontak yang ada diGmail juga akan dicopikan kedalam
ponsel. Ketika ponsel kita rusak/hilang maka tinggal kita setting akun gmail
kita dan otomatis akan menyalin hasil backup data kontak/agenda dari Gmail
keponsel kita.

c) Backup database di Cpanel


Melakukan backup file diakun Cpanel kita secara mandiri akan
memudahkan kita jika suatu saat ada sesuatu yang bermasalah diserver.
Misalnya, harddisk utama mengalami kebakaran ataupun bad sector/crash
yang membutuhkan waktu lama untuk repair/perbaikan. Biasanya dalam hal
ini webhoster akan memindahkan akun kita keserver lain yang masih berjalan
normal. Backup bisa digunakan untuk restore setelah failure. Failure
disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut :
 Media Failure;
 User error, misal : tidak sengaja drop table;
 Hardware failure, misal : disk-drive rusak atau permanent loss sebuah
server dan;
 Natural disasters

Strategi Backup dan Restore meliput :


 Tipe dan frekuensi Backup
 Kecepatan hardware
 Bagaimana backup diuji
 Dimana dan bagaimana media backup disimpan

Strategi restore meliputi :


 Siapa yang melakukan Restore.
 Desain Strategi Backup

Apakah terjadi perubahan yang kecil atau besar pada database? Untuk data
base besar yang terkonsenreasi pada bagian file atau filegroups, pilih partial
backup atau file backup. Berapa banyak ruang disk dibutuhkan untuk backup
? perkiraan disk space terutama untuk full database backup. Backup berisi data
actual pada database, tidak termasuk space kosong/tidak digunakan.
Seharusnya ukuran backup lebih kecil dibanfing database itu sendiri. Gunakan
system Stored Procedure sp_spaceused.
2. Recovery
Adalah suatu proses untuk mengupdate database dengan file backup yang telah
disimpan terakhir kalinya. Recovery ini memiliki model yaitu recovery model yang
digunakan untuk menentukan tipe backup dan skenario restore dan mengontrol bagaimana
transaction log dikelola. Pada saat crash, database berada pada posisi tn, kemudian
dilakukan restore. Restore hanya bisa mengembalikan database ke kondisi backup yang
terakhir.
Proses pengembalian transaksi yang terjadi antara posisi backup terakhir sampai
terjadinya crash inilah yang disebut proses recovery. Jadi proses recovery secara normal
harus bisa mengembalikan semua transaksi sampai sesaat sebelum terjadinya crash
database.
Lebih lanjut proses recovery ini nantinya dibagi menjadi beberapa mode dan strategi
tergantung dari jenis backup yang kita miliki dan jenis kerusakan yang terjadi pada
database.
Database yang menggunakan model recovery adalah sebagai berikut :

a. Full Recovery Model


Pada model ini transaction log tidak akan berpengaruh pada ukuran transaction
log. Full recovery model menggunakan Log backup untuk menghindari kehilangan
data karena skenario kegagalan. Dapat me-restore database kesuatu titik waktu yang
terdapat dalam log backup (pint- in-time recovery). Dapat menggunakan log backup
untuk roll-ford-ward database kesuatu titik pada suatu log-backup. Misal, bisa
membackup active log (tail) setelah terjadi bencana maka dapat merestore database
ketitik terjadi kegagalan tanpa kehilangan data.
Kelemahannya membutuhkan media penyimpanan besar dan wakti restore dan
kompleksitas meningkat.

b. Bulk-Logged Recovery model


Beberapa operasi akan bersifat minumally logged. Misalnya, bulk insert, insert ..
select, create index, alter index, drop index, dsb. Sama seperti full recovery,
transaction log akan dipotong hanya pada saat backup transaction log. Sehingga
backup transaction log harus dijalankan secara berkala.
Bulk-logged recovery model akan menuliskan datat page yang telah dimodifikasi
kedalam file data sebelum transaksi dinyatakan selesai. Berlawanan dengan full
recovery model yang hanya membutuhkan penulisan kelog untuk menyatakan
transaksi selesai. Operasi bulk akan lebih pelan pada sistem IO yang pelan.
Hal ini juga berpengaruh pada backup transaction log. Untuk minimally logged
transaction, kadang menyertakan data page dalam backupnya. Sehingga backup
transaction log dibulk logged bisa lebih besar dari full recovery model.

c. Simple recovery model


Hampir sama dengan bulk-logged, beberapa operasi bersifat minimally logged.
Perbedaan mendasar adalah pemotongan transaction log otomatis terpotong pada saat
Checkpoint selesai.
Karena tidak ada backup log maka ketika terjadi database failure yang bisa
dilakukan adalah merestore full backup atau differential backup yang terakhir.

3. Restore
Restore adalah Proses mengembalikan atau copy file backup database ke server
database. Setelah proses restore selesai berarti database kembali pada kondisi saat terakhir
kali dibackup.

C. Langkah Kerja
1. MySQL
a) Backup
Ada 2 cara melakukan backup pada DBMS MySQL yaitu :
Cara I :

- Pertama buka Xampp lalu buka Shell untuk melakukan backup dengan
menggunakan line command.

- Ketikkan mysqldump -u (usernamenya) disini kita masukkan root -p (untuk


password) [nama_database] > tanda lebih besar dari menandakan data base
ini akan dibackup kemudian [nama_baru.sql] harus menggunakan file
ekstensi .sql. untuk password kita tidak masukkan apa- apa, kita tinggal
menekan enter.

- Setelah melakukan backup, buka file hasil backup.sqlnya di dilokasi atau


folder C:\Xampp lalu search filenya. Itu adalah file backup dari database kita.
Cara II:

- Dengan menggunakan fitur ekspor yang sudah ada di dalam DBMS MySQL
kita sudah bisa membackup database kita, karena file keluarannya akan
berekstensi .sql

b) Restore
Selain Backup, juga ada 2 cara untuk melakukan restore database, yaitu :
Cara I :
- Untuk membuktikan bahwa file kita berhasil di restore, kita bisa mengubah
database kita terlebih dahulu atau dengan menghapus isi dari table database
kita.
- Setelah mengahpus beberapa isi table kita bisa menjalankan perintah untuk
merestore file database kita.

- Yang berbeda dari cara membackup adalah tanda “<” yang menandakan
bahwa file backup kita akan dimasukkan ke dalam database atau merestore
database kita
- Dari hasil di atas bisa kita lihat bahwa file backup tadi berhasil kita restore
kembali ke dalam database kita. Jadi data yang kita hapus tadi kembali masuk
ke dalam tabel yang telah kita hapus isinya tadi.

Cara II :
- Dengan menggunakan fitur Impor yang sudah ada di DBMS MySQL, kita
tinggal memasukkan file hasil backup tadi, kemudian program secara otomatis
merestore database kita.
e

2. Oracle
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan sebleum melakukan Backup, Restore
dan Recovery di Oracle, yaitu :
1) Membuka command-line kemudian melakukan koneksi ke server Oracle,
serelah itu kita harus mengaktifkan archive log nya.
2) Selanjutnya kita masuk di RMAN command-line.
3) Lihat apakah control file untuk backupnya aktif atau tidak, jika tidak aktif, kita
harus aktifkan terlebih dahulu.

4) Masukkan perintah configure controlfile autobackup on; agar controlfilenya


menjadi aktif
a) Backup
1. Setelah semuanya telah dilakukan, disinilah kita memulai untuk
melakukan backup, dengan menggunakan perintah backup as backupset
database plus archivelog;

2. Sekarang file backupnya berada di archive log, kita perlu membuatkan


wadah yang namanya pfile.

3. Jadi pfile tadi sebagai wadah agar kita bisa mengambil file backup kita,
karena sebelum dipindahkan dari archive log, file backup kita masih
berbentuk backup-logic.
b) Restore
1. Sebelum merestore kita harus melakukan mount pfile dari file backup kita
tadi.
2. Restore spfile dengan perintah restore spfile from autobackup;

3. Restore file controlfile dari basis data kita dengan perintah restore
controlfile from autobackup;

4. Setelah spfile dan controlfilenya di restore, sekarang kita bisa merestore


database kita dengan perintah restore database;. Adapun kesalahan yang
sering terjadi disini adalah lupa untuk melakukan mount terhadap database
yang akan di restore. Setelah
5. Untuk melihat apa-apa saja yang telah dibackup kita bisa melihatnya
melalui perintah list backup;

c) Recovery
Untuk melakukan recovery kita dapat melakukan dengan perintah recover
database; jadi kita bisa melihat rincian dari proses recovery apa saja yang
telah di recover dan destinasi dari file tersebut.

D. Kesimpulan
Jadi berdasarkan praktikum yang telah kita lakukan, kita dapat menyimpulkan bahwa
keutuhan data dari database kita sangatlah penting jadi ada beberapa metode agar data
dari database kita bisa selamat atau dengan kata lain data cadangan ketika data aslinya
rusak. Jadi kita sebagai administrator dari suatu database harus mengetahui hal tersebut
untuk mencegah terjadinya kerusakan file dari database. Adapun metode tersebut terdiri
dari :
a. Backup : proses penyalinan file asli dari database, mulai dari penyalinan
sistem, data dan aplikasi. Sehingga ketika terjadi kerusakan kita bisa
mengatasinya dengan mengembalikan data yang sudah menjadi cadangan tadi.
b. Restore : proses pengembalian data dari proses backup file database yang
dilakukan terakhir kali. Jadi ketika terjadi kerusakan data, kita dapat
menggantikan data yang rusak atau yang hilang ke dalam database.
c. Recovery : proses pemulihan data saat terjadi crash pada saat merestore data dari
file backup yang telah dibuat dari database.

Anda mungkin juga menyukai