Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 1410 – 7104

Implementasi Sistem Backup Data Perusahaan Sebagai Bagian dari


Disaster Recovery Plan
Implementation of Corporate Data Backup Systems As Part of a
Disaster Recovery Plan

Eko Haryadi1, Abdussomad2 dan Robi3


1
Universitas Bina Sarana Informatika
E-mail : Eko.ehy@bsi.ac.id
2,3
STMIK Nusa Mandiri Jakarta
E-mail : 2shomadresas@gmail.com,3robi.rbs@nusamandiri.ac.id

Abstrak--- Backup data merupakan sebuah aktivitas yang harus dilakukan secara baik dan teratur. Pemahaman
setiap user terhadap pentingnya penyelamatan data dan proses Backup terhadap data mutlak diperlukan.
Perusahaan harus mempunyai sebuah standard operating procedure untuk bisa menjaga data yang dimilki
sebagai sebuah asset yang tidak ternilai harganya. Backup data merupakan salah satu bagian dari disaster
recovery plan perusahaan. Pemanfaatan teknologi dan infrastruktur jaringan mutlak diperlulan dalam
melakukan proses Backup data. Proses Backup dan recovery harus dituangkan dalam disaster recovery plan
atau juga bisa dituangkan dalam standard operating procedure perusahaan dan harus diterapkan secara nyata
dalam aktivitas seharian. Salah satu teknologi yang bisa diterapkan adalah dengan memanfaatkan virtual mesin
dan Veeam untuk melakukan proses Backup data perusahaan.

Kata Kunci--- VMware, Veeam, Backup, Recovery

Abstract--- Data Backup is an activity that must be done well and regularly. Understanding of each user
towards the importance of saving data and the process of Backup of data is absolutely necessary. The company
must have a standard operating procedure to be able to maintain the data owned as an invaluable asset. Data
Backup is one part of the company's disaster recovery plan. The use of technology and network infrastructure is
absolutely needed in the process of data Backup. The Backup and recovery process must be outlined in the
disaster recovery plan or it can also be stated in the company's standard operating procedures and must be
applied in a real way throughout the day. One of the technologies that can be applied is to use virtual machines
and Veeam to process company data Backups.

Keywords--- VMware, Veeam, Backup , Recovery

1. PENDAHULUAN resiko kerugian akibat dari kehilangan data ataupun


Data merupakan asset perusahaan yang sangat kerusakan data. Terdapat banyak faktor yang
penting sehingga perlu di jaga dan mutlak untuk menyebabkan data perusahaan hilang atau rusak,
dibuatkan suatu sistem untuk bisa merawatnya. bisa terjadi karena virus, kelalaian user, sabotase,
Terdapat berbagai bentuk data perusahaan yang kegagalan sistem ataupun terjadi karena bencana
perlu disiapkan sistem pemeliharannya, diantara alam atau benacana kebakaran gedung.
adalah data-data pekerjaan karyawan, database
serta data hasil pengolahan dari sebuah transaksi. 2. LANDASAN TEORI
Semua bentuk data diatas diperlukan suatu mana 2.1 Backup dan recovery
jemen atau sistem dalam mengolah dan memeli- File Backup merupakan penyalinan sebuah file
haranya. Salah satu sistem yang harus di buat yang disimpan ditempat yang berbeda dengan file
adalah dengan melakukan manajemen Backup data aslinya. Proses pencadangan (backing up) merupa
yang baik dan benar. Sistem Backup data yang baik kan proses penyalinan yang bisa digunakan untuk
dan benar akan membantu baik manajemen menggantikan file yang rusak atau digunakan
perusahaan atau juga para pelaku dibidang dalam proses mengembalikan data (restore data).
teknologi informasi untuk bisa menyimpan data Definisi lain menyebutkan bahwa Backup adalah
perusahaan sebaik mungkin dan mengembalikan kegiatan menyalin file atau database sehingga
data tersebuat apabila diperlukan oleh pihak yang salinan tersebut dapat digunakan untuk memulih-
membutuhkannya. Sistem Backup data yang baik kan data asli yang rusak karena berbagai sebab[1].
dan benar merupakan salah satu dari penerapan Melakukan Backup pada database agak sedikit ber-
Disaster Recovery Plan. Sistem Backup data akan beda dengan melakukan Backup pada server dan
membantu perusahaan dalam menghindari dari client Ada beberapa pertimbangan dalam

6
Sainstech Vol. 29, No. 2, Juli 2019
ISSN : 1410 – 7104

perencanaan Backup dan recovery [2]. Hal pertama Backup dilakukan secara berkala[4]. Backup
yang harus dipertimbangkan adalah jenis database differential adalah Backup yang dirancang untuk
apa yang akan diBackup. Database sistem dan melakukan Backup pada data yang telah berubah
database pengguna sering memiliki kebutuhan dan sejak Backup full berakhir. Backup log transaksi
recovery yang berbeda. Sebagai contoh database merupakan Backup terhadap log-log transaksi yaitu
master adalah database yang sangat penting dalam record-record berangkaian dari semua modifikasi
untuk seluruh operasi dari Microsoft SQL server, database dan digunakan selama operasi recovery
apabila database master gagal maka keseluruhan untuk commit yaitu operasi menulis ke dalam
server akan mengalami masalah yang sama. Proses database, yang terakhir adalah Backup file dan
Backup pada database master tidak perlu dilakukan grup file. Jenis Backup ini dalam database
setiap jam tetapi bisa dilakukan setelah database cenderung untuk Backup file database dan file
dibuat, mengubah nilai-nilai konfigurasi, konfi- ketimbang seluruh database. Untuk recovery ada
gurasi login SQL atau aktivitas lain yang meng- beberapa jenis yang bisa dilakukan dalam
akibatkan perubahan-perubahan pada database di database, yaitu Simple Recovery, model recovery
dalam sebuah server. Hal yang kedua adalah ini biasanya hanya akan dilakukan pada semua data
seberapa penting data dalam database tersebut. yang dipulihkan hingga ke titik Backup yang
Penting atau tidaknya sebuah data dalam database terakhir. Strategi Backup ini akan terdiri dari
tergantung dari perusahaan tersebut menilai data strategi Backup full dan differential. Full recovery
tersebut. Derajat kepentingan sangat menentukan merupakan model recovery yang di rancang untuk
jenis Backup yang harus dilakukan. Hal yang database-database yang perlu dipulihkan hingga ke
ketiga adalah seberapa sering perubahan-perubahan titik kegagalan atau ke titik tertentu dari waktu[2].
dilakukan pada database. Frekuensi perubahan bisa
menentukan seberapa sering database harus 2.2. Disaster recovery Planning (DRP) dan
diBackup. Untuk sebuah database yang sifatnya Business Continuity Planning (BCP)
read only maka database tersebut tidak perlu di Disaster recovery Planning dan Business
Backup secara teratur. Hal keempat adalah Continuity Planning[3], DRP adalah merupakan
seberapa cepat recovery data bisa dilakukan. Ini bagian perencanaan dari sebuah institusi untuk
menjadi sangat penting untuk mempertimbangkan melakukan tahapan tertentu yang nantinya akan
lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan menjamin kelangsungan pelayanan (khususnya dari
recovery terhadap data yang hilang. Hal yang segi sistem informasi) yang diberikan tanpa
kelima adalah perlengkapan yang dimiliki untuk mengurangi kapabilitas serta kinerja dari sebuah
melakukan Backup. Untuk hal ini maka diperlukan sistem jika terjadi sebuah bencana didalamnya.
perangkat keras untuk melakukan Backup. Apabila Sedangkan BCP adalah merupakan perencanaan
perangkat keras tidak tersedia maka Backup tidak kelanjutan proses bisnis dan layanan dari sistem
bisa dilakukan. Ada beberapa media yang bisa informasi pasca terjadinya bencana yang menimpa
digunakan yaitu mencakup tape drive, drive optik, sistem informasi tersebut. Meskipun keduanya
drive harddisk yang bisa dilepas atau juga ke terkait dengan pemulihan, DRP dan BCP adalah
harddisk biasa. kegiatan yang berbeda dengan yang berbeda fokus,
Tipe-tipe dasar Backup data meliputi beberapa sasaran, dan hasil. DRP berfokus pada pemulihan
hal[2] ; sistem dan aplikasi TI. Ini terutama didorong dari
Back up database full, jenis Backup ini digunakan perspektif teknis. BCP, di sisi lain, prihatin dengan
untuk melakukan Backup sepenuhnya dari database pemulihan dan dimulainya kembali kegiatan bisnis
yang meliputi semua objek, tabel sistem, dan data. di seluruh organisasi. Dengan demikian, DRP
sewaktu Backup ini dimulai, SQL server akan adalah bagian dari BCP. Karena ruang lingkup
mengkopi semua yang ada di dalam database dan BCP adalah organisasi, itu harus (di bagian paling
juga menyertakan semua log-log dalam transaksi bawah) paling tidak didukung oleh manajemen
yang diperlukan pada saat Backup berlangsung. senior organisasi[6].
Full Backup, data diduplikasi secara keseluruhan
baik data yang sudah pernah diduplikasi maupun 2.3 Veeam Backup dan Replicatioin
belum pernah kedalam media yang terpisah. Merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh
Backup dilakukan secara berkala[4]. Snapshot Veeam untuk lingkungan virtual yang dibangun di
Backup, data diduplikasi secara live dengan melaku atas VMware vSphere dan Microsoft Hyper-V
kan penguncian terhadap seluruh data untuk hypervisors. Perangkat lunak ini menyediakan
sementara waktu dan kemudian dilakukan snapshot fungsi pencadangan, pemulihan, dan replikasi
terhadap data tersebut yang dilanjutkan dengan untuk mesin virtual, server fisik dan workstation
dilepas agar dapat beroperasi kembali. Incremental serta beban kerja berbasis cloud[5].
Backup, data yang diduplikasi hanya data yang
belum pernah dilakukan Backup. Bila terjadi 3. METODA
perbedaan byte pada data, maka hanya perbedaan Mengadopsi metode NDLC yang digunakan
dari byte data tersebut yang akan diduplikasi. dalam penelitian ini merupakan kategori penelitian

7
Sainstech Vol. 29, No. 2, Juli 2019
ISSN : 1410 – 7104

kualitatif yang bersifat deskriptif, dimana frame- nai perangkat jaringan, perangkat komunikasi
work yang digunakan adalah Network Development teknologi informasi serta penggunaan virtual mesin
Life Cycle (NDLC) yang menjadi model penting yang mana semuanya akan digunakan dalam
dalam proses perancangan jaringan komputer. Backup data.
NDLC sendiri merupakan siklus proses yang
berupa tahapan dari mekanisme yang dibutuhkan 4.1. Topologi VMware dan Storage
dalam suatu rancangan proses pembangunan atau Perencanaan untuk proses Backup dan restore
pengembangan suatu sistem jaringan komputer. dilakukan sebaik mungkin. Perencanaan yang baik
Berikut adalah tahapan dalam Metode Network meliputi aturan proses Backup yang terdiri dari
Development Life Cycle[7]. spesifikasi versi, tempat penyimpanan Backup serta
a. Analisis prosedure yang dilakukan untuk proses restore. Per
Merupakan tahap awal yang melakukan analisa bedaan prosedur akan terjadi dengan memper
kebutuhan yang diperlukan serta analisa per- timbangkan lokasi penyimpanan, banyaknya data
masalahan yang muncul, analisa keinginan yang diBackup serta banyaknya sistem yang ter
pengguna dan analisa topologi atau analisa libat. Secara umum Backup bisa dilakukan dengan
jaringan yang telah ada, ada beberapa cara yang beberapa cara, baik dengan menggunakan tape
dilakukan pada tahapan ini, seperti wawancara, backup, harddisk external atau juga dengan meng-
study literature, atau dengan membaca blue gunakan storage khusus yang dikombinasikan
print dokumentasi. dengan mesin mesin virtual. Sebagai tahap awal
b. Desain maka perlu disebutkan konfigurasi dari storage
Pada tahap ini, dilakukan perancangan infra- yang akan dipakai yaitu type Huawei Hyper Metro
struktur jaringan komputer untuk menghubung cluster dengan spesifikasi Dual-Controller, 128 GB
kan semua lokasi diarea produksi, gudang dan cache, 20x 1.2TB 10k SAS HDDs in RAID6
ruang server dimana semua peralatan utama configuration, 8 TB net capacity serta 2x Cisco
perangkat jaringan komputer tersimpan. Pada C2960X-24TS-L Switches untuk iSCSI network.
tahap ini dibuat gambar topologi, estimasi Sedangkan operasi yang bisa dilakukan meliputi
kebutuhan yang ada. Synchronous mirror antara Storage 1 and 2
c. Simulasi (“HyperMetro”), iSCSI Mapping ke ESXi hosts
Pada tahap ini akan dilakukan pemilihan (Multipathing) sehingga terjadi Transparent
simulator yang akan digunakan. besar model Failover, dan melakukan sinkronisasi secara
elemen jaringan, dan memiliki berbagai transparan. Secara topologi maka bisa digambarkan
kemampuan jaringan yang nyata dalam konfi- sebagai berikut :
gurasinya. Ada beberapa simualsi yang memang
juga menggunakan cara pengujian langsung.
d. Implementation
Pada tahapan ini akan memakan waktu lebih
lama dari tahapan sebelumnya. Dalam
implementasi ini akan menerapkan semua yang
telah direncanakan dan didesign sebelumnya.
Implementasi merupakan tahapan yang sangat
menentukan dari berhasil atau gagalnya project
yang akan dibangun dan ditahap inilah Team
Work akan diuji di lapangan untuk menyelesai-
kan masalah teknis dan non teknis.
e. Monitoring
Setelah implementasi maka tahapan moni-
toring merupakan tahapan yang penting, agar
jaringan komputer dan komunikasi dapat ber
jalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal Gambar 1. Topologi VMware dan Storage
dari perancangan.
f. Management
Pada tahap manajemen atau pengaturan, salah Topologi di atas menggambarkan hubungan antar
satu yang menjadi perhatian khusus adalah mesin-mesin virtual esx1 dan esx2 yang tersimpan
masalah Policy, kebijakan perlu dibuat oleh di ruang server berbeda, masing-masing mesin esx
pihak terkait untuk membuat atau mengatur agar akan terhubung ke storage melalui switch iScsi
sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan yang telah di konfigurasi. Setiap storage yang ada
baik perusahaan. akan terhubung ke switch yang lainnya sebagai
switch management dengan menggunakan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Vlan2000.
Dalam tulisan akan banyak membahas menge-

8
Sainstech Vol. 29, No. 2, Juli 2019
ISSN : 1410 – 7104

4.2. Veeam Backup proses Backup telah selesai dan sukses dan bisa dilakukan
Proses instalasi dimulai dengan memilih lewat email untuk mengirimkan informasi tersebut.
directory dan file setup.exe untuk versi 64bit.
Proses instalasi akan membutuhkan .net.Frame-
work, pada saat instalasi berlangsung maka secara
otomastis.net akan diinstal dan harus dipastikan
server terkoneksi ke internet. Proses instalasi akan
dimulai dan dipastikan lisensi untuk veeam sudah
tersedia dan bisa digunakan. Setelah instalasi
selesai, selanjutnya adalah konfigurasi veeam
Backup dan Replikasi. Sistem akan meminta untuk
konfigurasi VMware virtual centre. Langkah
selanjutkan adalah penentuan Backup Repository
Setelah selesai maka selanjutnya adalah konfigurasi
untuk simple mail transfer protocol (SMTP) dan
error message dengan mengaktifkan “enable E-
mail Notification” selanjutkan adalah menetapkan Gambar 3. Backup Configuration jobs
Backup job dengan menentukan jenis Backup yang
akan dibuat misalnya dengan menggunakan Backup Untuk proses restore data maka disarankan dengan
incremental atau reversed incremental. Pada proses menggunakan pilihan Guest file hal ini dilakukan
ini harus ditentukan, waktu terbaik untuk melaku untuk menghindari proses restore data dengan
kan Backup dan penentuan hari serta jam untuk metode full Backup. Apabila restore full Backup
proses Backup. dilakukan maka akan menghentikan proses mesin
Proses untuk akses ke veeam Backup bisa virtual lainnya dan mengakibatkan mesin server
menggunakan remote desktop protocol yaitu tepat penyimpanan data akan terhenti selama
dengan mengakses desktop dari jarak jauh dan proses restore berlangsung. Berikutnya adalah
tanpa masuk langsung ke server tersebut. Secara menentukan restore point dan lokasi penyimpanan
umum untuk proses Backup harus ditentukan, misal data untuk proses restore.
nya menggunakan Backup incremental forever.
Incremental forever Backup sering digunakan oleh 4. SIMPULAN
sistem Backup dengan disk-ke-disk-ke-tape. Gagas- Penentuan infrastruktur jaringan komputer
an dasarnya adalah bahwa, seperti cadangan dengan VMware dan instalasi Veeam backup dan
tambahan, cadangan tambahan selamanya dimulai replication sangat menentukan keberhasilan proses
dengan mengambil cadangan penuh dari kumpulan implementasi manajemen data atau backup data
data. Setelah itu, hanya pencadangan inkremental perusahaan. Instalasi dan konfigurasi mempunyai
yang dilakukan. peranan sangat penting sehingga target implemen-
tasi manajemen backup data bisa dicapai sesuai
target yang telah ditentukan yaitu mempunyai
sistem manajemen backup yang akurat, terkendali
dan memberikan kepastian jangka panjang untuk
perusahaan dalam hal ketersediaan data untuk
menunjang kinerja perusahaan dan karyawan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Elyyani (2012). “Metode Manajemen Backup
Data Sebagai Upaya Penyelematan Data
Online Web Lapan Bandung”, Berita
Dirgantara 13 (1), 22–27.
[2] William, R S (2009). “Microsoft SQL server
2005 Administrator’s Pocket consultant”,
Gambar 2. Login masuk ke Veeam Backup Microsoft Press.
[3] Rizky, S. (2018). “Disaster Recovery
Proses login ke Veeam Backup bisa dilakukan
Planning”, (July). Retrieved from
dengan menggunakan default user admin untuk
Https://www.researchgate.net/publication/3263
masuk ke Windows Server. Untuk proses Backup
14137
dilakukan dengan cara semua data di VM (full
[4] Andry, J., (2018). “Pengembangan Aplikasi
Backup) atau juga dengan menggunakan
backup dan Restore Secara Automatisasi
incremental foreever.
menggunakan SDLC untuk mencegah
Untuk setiap proses Backup yang telah
bencana, Sains, Teknologi, dan Ilmu
dilakukan akan mendapatkan notifkasi proses
Kesehatan” Vol. 1 No. 1 (March). 30-38.

9
Sainstech Vol. 29, No. 2, Juli 2019
ISSN : 1410 – 7104

[5] Software, V. (2016). “Veeam Backup &


Replication, user Guide for Vmware Vsphere”.
[6] Cervone, H. F. (2017). “Disaster recovery
planning and business continuity for
informaticians”. https://doi.org/10.1108/DLP-
02-2017-0007
[7] Setiawan, D. (2009). “Fundamental
Internetworking Development & Design Life
Cycle”. Fasilkom Unsri, (April), 1–13

10
Sainstech Vol. 29, No. 2, Juli 2019
ISSN : 1410 – 7104

7
Sainstech Vol. 29, No. 2, Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai