Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas membuat buku
yang saya beri judul “Biografi Yolanda Santosa”. Adapun
penulisan ini untuk menyelesaikan salah satu tugas
informatika. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya guru pembimbing saya Pak Arival
yang banyak membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Harapan saya semoga buku yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta
pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki
bentuk ataupun isi buku ini menjadi lebih baik lagi.
Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya
masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya
baik dari segi penyusunan bahasa maupun penulisannya.
Oleh karena sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik
dan saran demi lebih memperbaiki buku ini. Khususnya
guru pembimbing saya Pak Arival.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................ 2
C. Manfaat dan tujuan ............................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................ 3
A. Siapa Yolanda Santosa ......................................... 3
B. Awal Mula Yolanda Menyukai Seni .................... 4
C. Dimana yolanda bersekolah.................................. 4
D. Karir Yolanda Santosa .......................................... 6
a. Melejitnya Lewat Desperate Housewives dan
Ugly Bety ................................................................ 7
b. Proyek Pinkberry ............................................ 10
c. Tekad membangun usaha sendiri .................... 12
d. Melebarkan Sayap ........................................... 17
BAB III PENUTUP ....................................................... 22
A. Kesimpulan ......................................................... 22
B. Saran ................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biografi adalah sebuah jenis karya sastra yang
berisi riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah
riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.
Umumnya, biografi berisi cerita riwayat hidup
seseorang yang bisa menjadi motivasi. Contohnya seperti
tokoh-tokoh terkenal, orang sukses, atau orang yang telah
berperan besar dalam suatu bidang yang menyangkut
kehidupan banyak orang.

Tulisan biografi mencakup seluruh ruang lingkup


kehidupan tokoh yang diceritakan, mulai dari identitas
pribadi, tempat kelahiran, informasi latar belakang
pendidikan, riwayat pekerjaan, hubungan, kematian, dan
lain sebagainya.

Karena mencakup informasi yang sangat detail,


penulisan biografi tidak boleh dilakukan dengan asal-
asalan. Diperlukan penelitian yang mendalam serta
memastikan keakuratan data yang dicantumkan dalam
tulisan biografi.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai
berikut:

1. Siapa Yolanda Santosa?


2. Bagaimana awal mula Yolanda Santosa menyukai
seni?
3. Dimana saja Yolanda Santosa bersekolah?
4. Bagaimana karir Yolanda Santosa?
5. apa saja karya Yolanda Santosa?

C. Manfaat dan tujuan


Adapun manfaat masalah, antara lain:

1. Untuk mengetahui siapa Yolanda Santosa


2. Untuk mengetahui bagaimana awal mula Yolanda
Santosa menyukai seni
3. Untuk mengetahui dimana Yolanda Santosa
bersekolah
4. Untuk mengetahui karir Yolanda Santosa
5. Untuk mengetahui karya Yolanda Santosa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Siapa Yolanda Santosa

Siapa bilang wanita tidak


bisa sukses di bidang pekerjaan
yang biasa dilakukan oleh laki-
laki? Yolanda Santosa-lah
buktinya. Dunia desain grafis
dikenal sebagai salah satu bidang
yang ditekuni banyak kaum
adam, namun Yolanda tidak mau kalah di bidang ini.
Melalui desain grafis pula ia mencapai kesuksesan dan
mengharumkan nama Indonesia di kancah perfilman
dunia. “Menurut saya, wanita Indonesia harus berani
tampil beda dan menonjol. Jangan takut untuk terus
berkarya dan menunjukkan hal tersebut kepada orang.
Cintailah pekerjaan Anda,”

Yolanda Santosa atau kerap di panggil Yo, lahir di


Jakarta pada Februari 1987. Ibunya bernama Christina
Santosa dan sang adik, Sylvia Santosa. Beliau merupakan
salah satu desainer wanita terbaik di Indonesia, beliau
memiliki ketertarikan di bidang seni. Darah seni memang
mengalir di dalam keluarga Yo. “Ibu saya kreatif dalam hal
membuat kue. Ayah saya senang menggambar, walaupun
dia bekerja di bidang keuangan. Kakek saya adalah penulis

3
kaligrafi. Lalu, tante saya pelukis keramik dan paman saya
adalah seorang arsitek dan desainer interior,” cerita Yo.

B. Awal Mula Yolanda Menyukai Seni

Kecintaan yo terhadap dunia seni memang sudah


timbul sejak kecil. Yo sangat senang menggambar
karakter-karakter jepang dan binatang. “Sewaktu SMA
saya benci pelajaran matematika, menulis, ilmu
pengetahuan alam. Satu-satunya pelajaran yang saya
senangi adalah seni.” Tak pernah terpikir oleh Yo kalau
bidang desain grafis ini akan menjadi bagian dari karier
dan kehidupannya. Yo mengira dirinya akan hidup seperti
wanita timur yang tradisional. “Dulu saya berpikir bahwa
saya akan sekolah, lalu menikah di umur tertentu dan
menjadi ibu rumah tangga yang baik. Bukan berarti kita
tidak bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik dan sukses
dalam waktu yang bersamaan, tetapi setelah saya kuliah
di Art Center College of Design, barulah saya sadar bahwa
seni ini bukanlah sekedar hobi,” papar Yo.

C. Dimana yolanda bersekolah

Yo hijrah ke Singapura sewaktu berumur 10 tahun


untuk melanjutkan studi di Opera Estate Primary School

dan Opera Estate Secondary School . Pada usianya yang

4
ke-17 tahun, Yo kemudian pindah ke Amerika untuk
kuliah
pada bidang seni di Columbu’s College of Art and Design
di Columbus, Ohio. Merasa tidak cocok dengan program
yang diambilnya di sana, Yo kemudian memutuskan untuk
keluar dan meneruskan kuliahnya di Art Center College of
Design di Pasadena hingga lulus dan mendapat gelar S1
dengan jurusan desain grafis pada tahun 2000.

5
D. Karir Yolanda Santosa

Pada awalnya orang tua Yo ragu akan


keinginannya menekuni dunia seni. Namun, pada akhirnya
mereka setuju dengan jalan yang diambil olehnya.
“Mereka tahu saya tidak unggul di pelajaran yang lain.
Saya hampir tidak lulus di pelajaran lain kecuali seni.
Akhirnya mereka menyetujui keinginan saya untuk terjun
ke bidang seni,” kenang Yo.

“Sepertinya dulu orang tua yang berasal dari Asia


merasa bahwa kita tidak bisa mendapat penghasilan jika
terjun ke bidang seni. Kamu harus jadi pengacara, dokter
atau pengusaha. Jadi saya berpikir mungkin saya
mengambil jurusan seni hanya untuk mengembangkan diri
saya saja dan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya
saya suka. Namun, saya menyadari ketika saya kuliah
di Art Center College of Design , saya mahir di bidang seni
dan saya sangat menikmatinya,” tambah Yo yang juga
pernah menjadi pengajar di Art Center College of Design di
Pasadena.

Walaupun begitu, kecintaan terhadap seni tentunya


juga harus diimbangi dengan adanya passion. “Kita harus
punya passion. Harus percaya kepada diri sendiri dan
jangan pernah berhenti belajar. Jangan pernah berpikiran

6
bahwa kita sudah mencapai titik kesuksesan, karena akan
selalu ada orang yang lebih baik dari kita,” kata Yo.
Motivasi untuk menjadi sukses beliau adalah “to
get paid doing what i love”

a. Melejitnya Lewat Desperate Housewives dan Ugly


Bety

Lulus kuliah, Yo mengawali kariernya


sebagai seorang desainer dan kemudian
setelah beberapa tahun diangkat menjadi
Art Director di yU+co, dimana dia
Terlibat dalam penggarapan main title
sequence atau opening show untuk serial televisi Desperate
Housewives, Ugly Betty ,

dan the Triangle , juga untuk film-film layar lebar seperti


My Super Ex -girlfriend, Cat Woman, Taking Lives, Paycheck,

300, Cat Woman , dan the Hulk. Di sinilah Yo memperoleh


pengalaman bekerja sama dengan sutradara serta aktor
Hollywood.

7
karya Yolanda Santosa

8
9
Berbagai tantangan pun kerap di hadapi oleh Yo di
awal kariernya di Amerika. “Sebagai orang yang
dibesarkan di Asia, terkadang kita suka malu untuk
menyampaikan pendapat. Itulah salah satu tantangan
terbesar yang harus saya hadapi. Kadang-kadang kita
perlu memberikan pendapat dan saling berbagi ide,” papar
Yo. Kemampuan dan talenta Yo telah mendatangkan
berbagai nominasi dan penghargaan prestisius di Amerika,
antara lain nominasi penghargaan Emmy, yaitu
penghargaan teratas untuk film televisi di Amerika Serikat
selama tiga tahun berturut-turut. “Saya dinominasikan tiga
kali untuk Desperate Housewives, the Triangle , dan Ugly
Betty,” ujar Yo.

b. Proyek Pinkberry

Walaupun sudah sukses di bidang desain grafis, Yo


masih memiliki satu kecintaan yang pada waktu itu belum
terwujudkan, yaitu keinginannya untuk bisa bekerja di
bidang jasa branding. Sampai suatu hari Yo mendapat
kabar dari seorang teman mengenai sebuah proyek
istimewa yang telah mengubah kehidupannya. “Teman
saya bilang ada perusahaan frozen yogurt bernama
Pinkberry yang baru memiliki satu toko dan sedang
mencari perusahaan yang bisa membantu mereka untuk
mengembangkan brandnya dan saya memang selalu
tertarik dengan branding,” papar wanita kelahiran Jakarta
ini kepada VOA Indonesia.
10
Sambil melakukan riset, Yo kemudian pergi ke
toko frozen yogurt tersebut dan mencicipinya. “Saya
sangat menyukai rasanya,” ujarnya. Dari situ Yo kemudian
memberanikan diri untuk mengkontak si pemilik
perusahaan tersebut. “Saya bilang, saya mau kasih
presentasi mengenai strategi pemasaran yang bisa
dilakukan,” tambah Yo.
Pinkberry yang pertama kali beroperasi pada tahun
2005 merupakan salah satu pelopor hidangan pencuci
mulut frozen yogurt pertama di Amerika. Pada waktu itu
Pinkberry hanya memiliki satu toko tanpa Website
maupun foto. “Saya lalu meminta ijin satu minggu dari
kantor untuk membuat presentasi. Hari Sabtu saya
presentasi dan saya mendapat proyeknya, lalu hari Senin
saya berhenti bekerja dan mendirikan perusahaan bernama
Ferro-Concrete,” tambah wanita yang pernah bersekolah
di Don Bosco, Jakarta ini.

Dengan kreativitasnya, Yo berhasil melejitkan nama


Pinkberry yang awalnya hanya merupakan perusahaan
dengan penghasilan US$70 di bulan pertamanya menjadi
perusahaan frozen yogurt dengan 70 toko di berbagai
negara bagian di Amerika hanya dalam kurun waktu dua
tahun. Saat ini Pinkberry memiliki lebih dari 100 toko
yang tersebar di berbagai negara. Tak heran jika Yo
menganggap bahwa Pinkberry ini adalah proyek yang
paling berkesan dalam hidupnya. Pinkberry seperti pintu
gerbang Ferroconcrete untuk mendapatkan project
lainnya, seperti dari perusahaan kenamaan Hustler
11
maupun TODAY. Perusahaan besar lainnya juga
menghubungi Ferroconcrete setelah keberhasilannya
menangani Pinkberry.

Kira-kira apa kunci sukses Yo untuk semua


kesuksesannya tersebut? Jawabannya “begitu sederhana
namun bermakna mendalam, yakni cintai apa yang kamu
kerjakan”

c. Tekad membangun usaha sendiri

Secara resmi pada


tahun 2006, Yo mendirikan
Ferro-Concrete, perusahaan
yang menyediakan jasa branding dan desain grafis. Nama
Ferro-Concrete sendiri diciptakannya ketika masih
sekolah dulu. Bagi Yo, Ferro yang berarti besi
dan Concrete atau beton adalah fondasi. Ini merupakan
sebuah metafora bagi Yo agar bisa mengembangkan
sebuah brand hingga setinggi gedung pencakar langit.

Desain grafis dan branding sebenarnya dua hal


yang berbeda, namun Yo memandangnya sama dan dapat
berjalan beriringan bila dikelola dengan baik. Kedua
bidang tersebut merupakan suatu cara kreatif yang dinilai
Yo sebagai cara memecahkan masalah dalam

12
berkomunikasi. Ditambah dengan rasa cinta terhadap
kedua bidang tersebut lah yang membuat Yo menjadi
seseorang yang mengerti filosofi branding dan juga desain
grafis. Tidak heran jika ia juga kerap diundang dalam
seminar sebagai pembicara namun sayangnya ia belum
berminat untuk menjadi pengajar.

“Tidak ada kata mudah untuk menjadi seperti Yo.


Meskipun dibekali ilmu, tetapi tidak banyak yang berani
mengambil risiko dan meninggalkan zona nyaman seperti
dirinya”

Sejak itu, ia telah bekerja dengan klien-klien besar


seperti Stasiun TV ABC, CNN Paramount Pictures,
Pinkberry, Sci Fi Channel, Showtime, Sony, Universal
Pictures, , Universal Pictures, Walt Disney Pictures,
Warner Bros Pictures, dan 20th Century Fox. Dibawah
kepemimpinan yo, Ferroconcreate merancang identitas
merk Pinkberry, yang berkembang dari satu toko menjadi
merk global dengan lebih dari 200 toko di seluruh dunia.

13
KERJA SAMA FERROCONCREATE

14
15
Kreativitas Yo dan timnya
di Ferroconcreate juga diakui

yang menyebut rancangan identitas


TBS mereka sebagai salah satu
proyek branding terfavorit di tahun 2011.

Pada tahun 2012, Ferroconcreate meraih


penghargaan Promax Silver untuk kampanye “TCM 31
Days of Oscar” dan memenangkan One Show untuk
karyanya bersama TBS dan TCM

16
Pada awalnya, Yo bekerja
dari Apartemennya dengan hanya
bermodalkan satu komputer.
“Agak aneh untuk karyawan-
karyawan saya,”cerita Yo. Setelah satu tahun, Ferro-
Concrete pindah ke sebuah gedung kantor berlantai dua
yang berlokasi di downtown Los Angeles. “Di lantai satu
itu tempat tim desain bekerja dan ada dapur. Lalu di lantai
dua ada ruang konferensi dan kamar mandi, “ jelasnya.
Sebagai perusahaan yang menyediakan jasa branding dan
desain grafis tentunya Yo juga harus bersaing dengan
perusahaan yang lain, terutama dalam mendapatkan klien
agar bisa terus bertahan dan mendapatkan penghasilan
yang stabil. “Yang menguntungkan saya adalah
kesuksesan Pinkberry. Orang-orang kemudian menelpon
dan meminta kami untuk mengembangkan brand mereka,”
kata Yo.
Selain Pinkberry, berbagai stasiun televisi ternama di
Amerika dan bahkan perusahaan Hustler, yaitu perusahaan
majalah juga telah menjadi klien Ferro-Concrete.

d. Melebarkan Sayap

Setelah tujuh tahun beroperasi, Yo dan Ferro-Concrete


pun melebarkan sayapnya melalui beberapa proyek, salah
satunya adalah Fruute, sebuah perusahaan kue dan

17
souvenir yang diakui sebagai “ide yang jenius” oleh
Brides Magazine dan “salah satu dari 20 alasan untuk ke
Amerika Serikat” oleh Wallpaper Magazine. usaha
keluarga yang merupakan kolaborasi Yo dengan sang ibu,
Christina Santosa, dan sang adik, Sylvia Santosa, yang
dimulai sekitar dua tahun lalu.
Dalam hal ini Yo berperan sebagai
pengembang brand Fruute, pembangun Website, dan juga
pemasarannya. Sedangkan sang adik bertugas
menjalankan operasi harian Fruute. “Fruute itu toko online
yang menjual bingkisan kue gourmet, seperti white
chocolate macadamia dan raspberry almond
crumble. Semuanya resep ibu saya,” papar Yo.

Selain memang menggunakan bahan yang


berkualitas tinggi, Kue-kue di Fruute disajikan dalam
keranjang-keranjang yang unik dengan penyajian yang
cantik. Menurut Yo, pelanggan terbaik mereka adalah
perusahaan yang seringkali memesan untuk klien-klien
mereka. “Biasanya sekali pesan bisa untuk 10 klien,”
tambahnya

18
Selain Fruute, proyek yang tengah dikerjakan
juga oleh Yo adalah perusahaan minyak wangi online
bernama Commodity yang merupakan kolaborasi Yo
dengan salah satu Art Director di Ferro-Concrete, yang
telah mendapat pengakuan dari GQ, Fast Co., Esquire,
dan W Magazine

19
“Saya belajar banyak dari Commodity, karena
untuk menjalankan perusahaan minyak wangi kami
memerlukan biaya untuk produksi dan packaging, jadi
kami mencari investor, yang belum pernah saya lakukan
sebelumnya,” papar wanita yang suka masakan Padang
ini.
Rencananya produk minyak wangi Commodity ini
akan diluncurkan pada bulan Januari 2014 mendatang.
Untuk saat ini baik produk Frutte dan Commodity hanya
akan dijual melalui Internet. Menurut Yo, memulai bisnis
lewat online jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan
membuka toko. “Lebih murah juga biayanya,” tambah Yo.

Selain kedua proyek tersebut, saat ini Yo juga


tengah berencana mendirikan sebuah prep art
school bersama seorang temannya dan menggarap proyek
yang berhubungan dengan fashion. Namun untuk saat ini
belum ada rencana untuk menggarap proyek di Indonesia.
“Sebetulnya saya masih punya banyak teman di Indonesia
yang bisa saya ajak berkolaborasi," paparnya.

Selama kariernya, Yo juga berbagi


pengetahuannya sebagai
instruktur di Art Center, menjadi juri untuk
Communication
Arts, dan menjadi pembicara di berbagai acara seperti

20
Dieline Design Conference, Art Center 3x3, AIGA, dan
Brand New Conference Di New York City.
Salah satu acara yang di mc kan oleh Yolanda Santosa

Selama kariernya, Yo juga berbagi


pengetahuannya sebagai instruktur di Art Center, menjadi
juri untuk Communication Arts, dan menjadi pembicara di
berbagai acara seperti Dieline Design Conference, Art
Center 3x3, AIGA, dan Brand New Conference Di New
York City

21
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Yolanda Santosa, adalah bukti nyata bahwa


seorang wanita dapat sukses di bidang pekerjaan yang
umumnya diisi oleh laki laki-laki, seperti desain grafis.
Dengan ketertarikan dan cinta pada seni sejak kecil,
keputusan untuk mengejar karier di bidang desain grafis
membawa Yo mencapai kesuksesan, mengharumkan nama
Indonesia di kancah perfilman dunia, dan membuktikan
bahwa passion serta keberanian untuk mengambil risiko
dapat membawa seseorang meraih puncak kesuksesan.

B. Saran
Dengan buku ini kita bisa mengetahui salah satu karier
desaner grafis Indonesia yakni Yolanda Santosa. Dan
dengan buku ini, semoga kita bisa mengambil pelajaran
dan bisa di jadikan motivasi untuk terus menerus belajar
dan mencintai pekerjaan kita.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6364712/biografi-
adalah-apa-ini-pengertian-ciri-ciri-struktur-dan-
contohnya
https://www.hellymedia.com/trending/79210762791/yola
nda-santosa-desainer-grafis-wanita-indonesia-yang-
mendunia
https://www.voaindonesia.com/a/yo-santosa-desainer-
grafis-indonesia-di-los-angeles/1795676.html
https://www.gadis.co.id/Life/86668/yolanda-santosa:-
sukses-di-amerika!-
https://indonesiaproud.wordpress.com/2010/02/01/yoland
a-santosa-peraih-webby-award-honoree-graphic-design-
usa/
https://uprint.id/blog/yolanda-santosa/
https://youtu.be/ZzB9EZwJDgo?si=kTxIPikaX_QxU09D

23

Anda mungkin juga menyukai