Hijriani
Hijriani
SKRIPSI
Oleh:
HIJRIANI
(14.601020.077)
SKRIPSI
Oleh:
HIJRIANI
NPM 14.601020.077
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
pada
Universitas Borneo Tarakan
i
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Nilai Nilai
Religi Pada Novel Islammu Adalah Maharku” adalah karya saya dengan arahan
dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Penulisan
ini ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah.
Hijriani
NPM 14.601020.077
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NPM : 14.601020.077
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan,
Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Analisis Nilai Religi Yang
Terdapat Pada Novel Islammu Adalah Maharku Karya Ario Muhammad (Kajian
Sosiologi Sastra)”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Strata-1 di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Indonesia, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Borneo Tarakan.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan
membawa perubahan serta manfaat, baik bagi penulis maupun pihak-pihak yang
bergerak dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan Bahasa Indonesia di
masa yang akan datang.
iv
ANALISIS NILAI RELIGI PADA NOVEL ISLAMMU ADALAH MAHARKU
KARYA ARIO MUHAMMAD (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan aspek nilai religi
yang terdapat dalam Novel Islammu Adalah Maharku Karya Ario Muhammad.
Data dalam penelitian ini berupa kutipan novel, Data dikumpulkan dengan cara
observasi. Kemudian diikuti dengan teknik menyimak, membaca dan catat, yaitu
mencatat semua hasil data kedalam tabel pancatatan data. Pengumpulan data
diakhiri dengan mengelompokkan data berdasarkan Nilai religi, kemudian
dianalisis. Teknik analisis yang dilakukan dengan memberikan interpretasi
terhadap data yang berwujud Nilai religi. Dari kutipan novel yang yang telah
dianalisis dengan kajian Sosiologi Sastra dapat diambil kesimpulan bahwa Aspek
nilai religi dalam novel Islammu Adalah Maharku karya Ario Muhammad yang
dibahas dalam skripsi ini terdiri aspek hubungan manusia dengan Tuhan, seperti
salat, berdoa, membaca Al-Quran, berdzikir, dan bersyukur. Aspek hubungan
manusia dengan manusia, seperti keakraban, persaudaraan, tolong menolong,
peduli, sopan santun, silahturahmi, dan kasih sayang. Aspek hubungan manusia
dengan diri sendiri, seperti sabar, pantang menyerah, bijak, mandiri. Aspek
hubungan manusia dengan alam sekitar, seperti mengagumi keindahan dan
keagungan ciptaan Tuhan. Secara keseluruhan data yang didapatkan yaitu terdapat
54 data Nilai Religi. Dalam novel Islammu adalah Maharku Karya Ario
Muhammad lebih mengarah pada nilai religi yang membahas tentang kisah
percintaan antara prof. Chen dan Syakila yang didasarkan nilai-nilai religi.
Kata kunci: Nilai Religi, Novel Islammu Adalah Maharku. Sosiologi Sastra.
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINILITAS ii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
vii
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 13
3.5 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data 14
BAB IV PEMBAHASAN 17
BAB V PENUTUP 55
5.1 Kesimpulan 55
5.2 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 57
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra merupakan ungkapan perasaan manusia yang bersifat
pribadi berupa pengalaman, pemikiran, ide, gagasan ataupun perasaan melalui
pengalaman yang di alami ataupun setelah menyaksikan berbagai fenomena
yang terjadi kehidupan dalam lingkungan sosialnya dan dilukiskan dalam
bentuk tulisan. Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi fenomena
kehidupan yang beranekaragam baik yang mengandung aspek sosial, budaya,
agama , politik, kemanusiaan, maupun moral.
Pada hakikatnya karya sastra merupakan sebuah karya yang
menyampaikan suatu pesan. Keindahan dalam karya sastra dapat diwujudkan
melalui media bahasa. Media bahasa merupakan sarana yang digunakan
pengarang dalam menyampaikan sebuah pemikiran dan imajinasinya dalam
proses penciptaan karya sastra. Dalam hal memahami sebuah karya sastra
akan timbul kendala, karena sifat karya sastra yang kompleks, bervariasi serta
dalam pengungkapan makna seringkali disampaikan secara tidak langsung.
Faktor tersebut kemudian yang menyebabkan sulitnya seorang pembaca atau
penikmat karya sastra untuk dapat memahami dan mentafsirkan isi dari
sebuah karya sastra. Salah satunya karya sastra yang sering kali kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari yaitu novel.
Melalui karya sastra yang di dalamnya terdapat aspek religi, pembaca
dapat memperoleh manfaatnya untuk menerapkan hidup yang berpatokan
pada agama. Setidaknya dalam nilai religi dalam karya sastra mem-bawa
pengaruh yang baik bagi pembaca meskipun pengaruh tersebut hanya sedikit
tetapi dapat mengubah perilaku moral manusia sedikit lebih baik ka-rena
didalam karya sastra tersebut mengandung aspek religi.
Novel merupakan karya sastra yang menggambarkan apa yang ada
dalam pikiran pengarang. Ketika seorang pengarang akan memunculkan nilai
religi dalam karyanya dapat diperoleh dari cerita orang lain atau penga-laman
pengarang sendiri. Karya sastra yang diciptakan oleh pengarang pasti
1
mengandung nilai tertentu yang akan disampaikan kepada pembaca, misalnya
nilai religi.
Karya sastra dalam sebuah novel tentu kita akan banyak mendapatkan
nilai-nilai religi yang bisa membuat kita untuk dapat meningkatkan keimanan
kita terhadap Tuhan karena dari dalamnya terdapat pesan nilai religi yang
disampaikan oleh pengarang. Dengan harapan pesan dalam novel tersebut
bisa kita jadikan acuan atau motivasi dan memberikan wawasan, pengetahuan
dan pencerahan ke arah kehidupan yang lebih baik agar lebih taatan terhadap
Tuhan. Sebagian orang berpendapat bahwa novel islami hanya buku agama
yang berisi norma agama sebagai dakwah tanpa mengindahkan segi
keestetikaannya atau nilai keindahan yang dituangkan oleh pengarang lewat
sebuah tulisan. Dalam Novel Islammu adalah Maharku karya Ario
Muhammad ini merupakan sebuah novel islami sekaligus novel pembangun
jiwa yang di dalamnya memiliki nilai religi tanpa meninggalkan segi
keestetikaannya.
Novel Islammu adalah Maharku karya Ario Muhammad dengan
jumlah 242 halaman dan terbit pada tahun 2015 oleh penerbit Elek Media
Komputindo merupakan sebuah novel yang laris dikalangan masyarakat
terutama yang menyukai genre religi dan romance. Novel ini menceritakan
tentang kisah cinta antara dua manusia yang berbeda keyakinan, antara terus
dipendam atau harus diungkapkan, karena perbedaan agama menjadikan
langkah yang diambil serba salah. Keteguhan hati Syakila terhadap Allah
SWT membuat Prof. Muda Chen galau dan bimbang hatinya. Kecintaan pada
Sang Rabb menjadikan Syakila tak gentar hati walaupun profesor muda yang
diam-diam dicintainya berbeda keyakinan dengannya, ia tak patah semangat
lantas galau seperti layaknya anak muda zaman sekarang yang dimabuk cinta
justru hal itu semakin membawanya untuk dekat kepada Rabbnya. Profesor
muda Chen pun demikian, ketika ia mulai menyadari adanya kebenaran
didepannya tak lantas menjadikan semuanya serba instan, tapi lebih dulu
mempelajarinya dari nol, ketika hatinya sudah mantap dan jiwanya mampu
bergetar akhirnya keputusan mengambil langkah yang sudah diyakininya
mampu membawanya menjadi hamba yang lebih baik dari sebelumnya pun
2
diambilnya. Dengan berbagai kendala ini tak menjadikan keduanya lantas
putus asa dalam hidup mereka, justru inilah cobaan yang harus dijalaninya
dan bukan malah lari.
Nilai-nilai dalam novel perlu untuk diteliti terutama nilai religi dalam
novel, karena banyak manusia yang lupa akan ketaqwaannya dan melupakan
dasar-dasar agama akibat perkembangan zaman yang semakin modern. Nilai
religi merupakan nilai yang sangat penting bagi seseorang bukan hanya
menyangkut hubungan mendasar antara individu dengan Tuhannya, tetapi
tentang bagaimana agar bisa megubah kehidupannya lebih baik lagi melalui
pesan dan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan oleh pengarang lewat
tulisannya dalam novel tersebut. Hal ini karena nilai-nilai tersebut akan
mempengaruhi segala perilaku dan sikap atau perbuatan orang-orang itu
dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat dikatakan religi jika
mempunyai moral dan akhlak yang baik, memegang teguh sifat-sifat terpuji
serta dapat diberlakukan dalam tingkah laku dan perbuatan sehari-hari baik
dalam lingkungan keluarga maupun bermasyarakat. Terdapat empat aspek
nilai religi yang patut untuk dipelajari yaitu hubungan manusia kepada Tuhan,
manusia kepada diri sendiri, manusia kepada manusia atau sesama serta
hubungan manusia kepada alam.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganalisis novel Islammu
Adalah Maharku karya Ario Muhammad. Penelitian ini berjudul “ Analisis
Nilai-Nilai Religi dalam Novel Islammu Adalah Maharku karya Ario
Muhammad Kajian Sosiologi Sastra menarik untuk dikaji karena berkaitan
dengan nilai-nilai religi serta dapat menginspirasi pembaca dalam menjalani
hidup, sabar dan tetap bersyukur dengan hidup yang tengah dijalaninya
khususnya bagi siswa dengan pendamping pihak terkait terutama pendidik
sebagai bahan kajian tentang pendidikan religi dan sosial di kehidupan
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah nilai-
3
nilai religi yang terkandung dalam novel Islammu adalah Maharku karya
Ario Muhammad”?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai religi yang terkandung
dalam novel Islammu Adalah Maharku karya Ario Muhammad.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian,
maka harapan peneliti, hasil penelitian ini bisa bermanfaat untuk para
pembaca baik secara teoritis maupun praktis. Pembagiannya sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoritis
1.4.1.1 Dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai salah satu
aplikasi teori sastra, yaitu sosiologi sastra.
1.4.1.2 Memperluas wawasan mengenai nilai religi dalam novel
islammu adalah maharku.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pembaca
dalam peneliti sastra selanjutnya.
1.4.2.2 Memberikan kontribusi bagi peneliti lain mengenai kajian
sastra
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
Menurut Faruk (2010: 17) sosiologi sastra adalah ilmu pengetahuan
yang mampu menghubungkan antara hasil karya manusia dengan kehidupan
yang ada dalam masyarakat. Dengan menggunakan teori dan juga metodologi
yang berbeda tapi pada prinsipnya memiliki banyak kesamaan di dalamnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sosiologi
sastra merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masyarakat yang
berkaitan dalam bidang sosial, budaya, agama maupun ras lalu dikaji dengan
ilmu sastra.
2.3 Pengertian Novel
Novel merupakan hasil pemikiran, ide ataupun gagasan seorang
pengarang yang dialami lewat kehidupannya ataupun setelah menyaksikan
kejadian dilingkungan sekitarnya kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan
dan mengandung pesan ataupun maksud yang ingin disampaikan pengarang
kepada pembaca.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, novel adalah karangan prosa
yang panjang, mengandung kisah-kisah tentang kehidupan seseorang dengan
orang lain maupun orang yang berada disekitarnya yang lebih dominan
menunjukkan tentang karakter maupun watak setiap perilaku tokoh.
Menurut Kosasih (2008:54) Novel diadopsi dari bahasa Italia, yang
berarti novella artinya „sebuah barang baru yang kecil‟. Dalam
perkembangannya, novel diartikan sebagai sebuah karya sastra dalam bentuk
prosa. Novel adalah karya fantasi yang menceritakan sebuah permasalahan-
permasalahan yang terdapat dalam kehidupan seseorang atau beberapa orang.
Cerita dalam sebuah novel tercipta berawal dari timbulnya konflik atau
permasalahan yang dialami oleh tokoh hingga berakhirnya masalah tersebut.
Menurut Nurgiyantoro (2015:12) menjelaskan bahwa novel
merupakan sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu
panjang juga tidak terlalu pendek. Dari aspek jalan cerita, novel dapat
mengungkapkan sesuatu secara rinci dan spesifik, lebih banyak dan detail,
serta melibatkan permasalahan secara lebih nyata.
Selain itu, Ginanjar (2012: 5) juga mengemukakan bahwa pengertian
novel adalah pengungkapan dari fragmen kehidupan manusia dalam jangka
6
yang lebih panjang. Itu artinya peristiwa yang ada lebih kompleks atau
beragam kemudian terangkai menjadi sebuah novel. Dengan kata lain novel
terangkai tidak hanya oleh satu peristiwa penting namun lebih luas dan lebih
panjang.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
novel adalah sebuah ide maupun gagasan karangan fiksi diciptakan oleh
pengarang dengan maksud untuk menyampaikan pesan kepada pembaca dari
tulisan yang di buat. Adapun novel tersebut merupakan pengalaman yang
dialami langsung oleh penulis ataupun setelah menyaksikan fenomena yang
terjadi dilingkungan sekitarnya. Novel menceritakan lebih dari satu
permasalahan atau peristiwa sehingga tidak cepat selesai dibaca pembaca.
2.4 Pengertian Religi
Harimurti (1994) kata religi yaitu berarti kepercayaan kepada Tuhan;
kepercayaan; agama. Mangunwijaya (dalam Nurgiyantoro, 2015:446)
menyatakan bahwa kehadiran unsur religi dan keagamaan dalam sastra adalah
setua keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan, sastra tumbuh dari sesuatu yang
bersifat religi. Pada awal mula sastra adalah religi. Istilah “religi” memiliki
arti lebih mengarah pada nilai agama. Religi dan agama memang memiliki
kaitan yang sangat erat, dan berdampingan serta menopang satu dengan
lainnya dalam satu kesatuan, namun sebenarnya keduanya menunjuk pada
makna yang berbeda.
Seorang religi dapat diartikan yaitu manusia yang memiliki hati nurani
serius, soleh/soleha, dan senantiasa berikhtiar pada Tuhan. Religi lebih
melihat aspek yang di dalam lubuk hati. Jadi religi sendiri berarti kepercayaan
kepada Tuhan; kepercayaan akan kekuatan di atas manusia. Tapi dipihak lain,
pengertian religi itu terkait dengan nilai moral dalam agama, kebaikan, sopan
santun, dan ketaatan terhadap Tuhan.
Mangunwijaya (1994: 4) menegaskan bahwa religiitas berasal dari
kata religio yang berarti memeriksa lagi, menimbang- nimbang, merenungkan
keberatan hati nurani. Manusia yang religi dapat diartikan sebagai manusia
yang berhati nurani serius, saleh dan teliti dalam mempertimbangkan batin,
jadi belum menyebut dia menganut agama mana.
7
Dari pengertian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian religi
harus dibedakan dari pengertian agama. Bahwa agama lebih membedakan
istilah religi dengan nama agama atau religi. Agama lebih menunjuk pada
kelembagaan kebaktian kepada Tuhan atau pada “dunia atas” dalam aspeknya
yang resmi, yuridis, peraturan- peraturan dan hukum- hukumnya serta
keseluruhan organisasi tafsir Al- kitab dan sebagainya yang melingkupi segi-
segi kemasyarakatan. Religiitas lebih melihat aspek yang di dalam lubuk hati.
Sikap- sikap religi seperti berdiri khidmat, membungkuk dan mencium tanah
selaku ekspresi bakti terhadap Tuhan, mengatupkan mata selaku konsentrasi
diri pasrah dan siap mendengarkan sabda ilahi dalam hati.
Dari uraian di atas Mangunwijayya menempatkan agama lebih
menitikberatkan pada hubungan manusia dengan Tuhan sesuai dengan
petunjuk dan hukum yang diberlakukan secara resmi seperti halnya pada
kitab- kitab yang diturunkan kepada utusan-Nya. Sedangkan religi lebih
menitikberatkan pada sebuah sikap tentang getaran nurani, termasuk rasa
manusiawi. Oleh karena itu religi tidak memandang berasal dari agama apa
tetapi lebih memnadang pada sikap dan bagaimana rasa atau nuraninya.
2.5 Aspek-aspek Nilai Religi
Menurut Mangunwijaya (1994: 15) menegaskan bahwa nilai religi
adalah nilai- nilai yang terdapat dalam karya sastra fiksi berupa penentuan
manusia yang berhati nurani, berakhlak mulia atau saleh ke arah segala
makna yang baik. Bagi manusia religi terdapat makna yang harus dihayati,
suci dan nyata dalam bentuk kekuasaaan dan kekuatan yang tidak terhingga,
sumber hidup dan kesuburan. Sesuatu yang dapat dihayati manusia religi
yaitu kesadaran batin, mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan berupa
sumber kehidupan dan kesuburan bagi manusia.
Dorongan untuk menghargai dan memelihara semua yang Tuhan
berikan berupa bakti kepada Tuhan. Aktualisasi manusia religi terlihat dari
hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan
alam. Adapun uraianya adalah sebagai berikut:
8
2.1.1 Hubungan Manusia dengan Tuhan
Perintah Tuhan itu bermula dari pelaksanaan tugas manusia
untuk mengabdi padanya (Ali,2013:368). Pemeliharaan hubungan
dengan Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa itu, dapat dilakukan antara lain:
(1) beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut cara-cara yang di
ajarkan-Nya sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia, (2)
beribadah kepada-Nya dengan jalan melaksanakan salat lima kali
sehari semalam, menunaikan zakat apabila telah sampai nisab dan
haulnya, berpuasa selama sebulan dalam setahun, melakukan ibadah
haji sekali seumur hidup, menurut cara-cara yang ditetapkan-Nya, (3)
mensyukuri nikmat-Nya dengan jalan menerima, mengurus,
memanfaatkan semua pemberian Allah kepada manusia, (4) bersabar
menerima cobaan Tuhan dalam makna tabah, tidak putus asa ketika
mendapat musibah atau menerima bencana, (5) memohon ampun atas
segala dosa dan tobat dalam makna sadar untuk tidak lagi melakukan
segala perbuatan jahat atau tercela.
Contoh teks :
“Kuseka air mataku kemudian mengambil wudu dan salat di musala jurusan
Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh”
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hubungan
manusia dengan Tuhan merupakan suatu hubungan yang bersifat
keTuhanan yang sudah ditentukan tata caranya oleh Tuhan. Ibadah
salat, zakat, puasa, dan haji ( bagi yang mampu) merupakan sarat
menjadi muslim.
2.1.2 Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri
Hubungan manusia dengan hati nurani atau diri sendiri sebagai
dimensi takwa yang kedua yang dapat dipelihara dengan jalan
menghayati aturan-aturan akhlak dalam berbagai ayat Al-Quran (Ali,
2013:369). Hubungan manusia dengan dirinya sendiri disebutkan
cara-caranya di dalam ayat-ayat takwa dan dicontohkan dengan
keteladanan Nabi Muhammad. Di antaranya dengan senantiasa
berlaku : (1) sabar, (2) pemaaf, (3) adil, (4) ikhlas, (5) berani, (6)
9
memegang amanh, (7) mawas diri, dan (8) mengembangkan semua
sikap yang terkandung dalam akhlak atau budi pekerti yang baik (Ali,
2013:370)
Contoh teks:
“Sabar ya di sana. Akan banyak kesulitan. Pengalamanmu melihat Ayah
dan Ibu selama di luar negeri semoga menjadi pelajaran penting. Jangan
lupa salat, doa, dan jaga makannya ,‟‟pesan ibuku.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan hubungan
manusia dengan diri sendiri merupakan aspek kedua dari religi
meliputi: sabar, pemaaf, adil, ikhlas, berani, memegang amanah,
mawas diri, dan mengembangkan semua sikap yang terkandung dalam
akhlak atau budi pekerti yang baik.
2.1.2.1 Hubungan Manusia dengan Manusia Lain
Hubungan antar manusia ini dapat dibina dan
dipelihara dengan mengembangkan cara dan gaya hidup yang
selaras dengan nilai dan norma yang dispakati bersama dalam
masyarakat dan negara yang sesuai dengan nilai dan norma
yang disepakati bersama dalam masyarakat dan negara yang
sesuai dengan nilai dan norma agama (Ali, 2013:370).
Hubungan manusia dengan sesama manusia dapat dipelihara
melalui : (1) tolong menolong, (2) memaafkan kesalahan orang
lain, (3) menepati janji, (4) lapang dada, dan (5) menegakkan
keadilan dan berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain.
Contoh teks:
“Tolong! Tolong!55 Kukencangkan suaraku. Tidak ada respons dari
sekeliling. Segera aku bergegas mendatangi ruangan 605.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
hubungan manusia dengan sesama manusia adalah poin ketiga
dari nilai religi yang memelihara dan membina hubungan baik
sesama.
2.1.3 Hubungan Manusia dengan Lingkungan Alam
Hubungan manusia dengan lingkungan dapat dikembangkan
melalui menyayangi binatang, tumbuhan, tanah air, udara, dan seluruh
10
alam semesta yang sengaja diciptakan Allah. Hubungan manusia
dengan alam sekitar dimaksudkan untuk menjaga segala sesuatu yang
telah Allah ciptakan. Banyak ayat-ayat takwa yang berkenaan dengan
tata hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya untuk
memelihara alam, mencegah perusakan, memelihara keseimbangan
dan pelestariannya (Ali, 2013:371). Hubungan manusia dengan
lingkungan dimaksudkan untuk menjaga segala sesuatu yang telah
Allah ciptakan.
Contoh teks:
“Sebuah danau eksotis yang indah ketika matahari terbenam, siang,
ataupun malam hari.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan hubungan manusia
dengan lingkungan alam adalah poin keempat dari nilai religi yang
mengagumi keindahan ciptaan Tuhan.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
Proposal
3. Seminar
Proposal
4. Penyusunan
Skripsi
5. Seminar
Hasil
13
Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
adalah sebagai berikut ini:
3.5.1 Membaca secara kritis keseluruhan teks novel Islammu adalah
Maharku karya Ario Muhammad.
3.5.2 Mencatat data yang berupa narasi dan percakapan yang relevan
dengan nilai-nilai religi yang berkenaan dengan hubungan manusia
dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan diri sendiri
dan manusia dengan alam yang terdapat pada novel Islammu adalah
Maharku karya Ario Muhammad
3.5.3 Menganalisis nilai-niali religi yang terdapat dalam novel Islammu
adalah Maharku karya Ario Muhammad.
3.5.4 Mendeskripsikan nilai religi yang terdapat dalam novel Islammu
adalah Maharku karya Ario Muhammad.
3.6 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data
Teknik penyajian analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik penyajian informal. Teknik penyajian informal adalah
perumusan dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 2015 :241). Jadi, teknik
penyajian hasil analisis data yang berupa nilai religi (hubungan manusia
dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan diri sendiri dan
manusia dengan alam).
Table 3.2 Klasifikasi Data Nilai Religi Aspek Hubungan Manusia
Dengan Tuhan
Penyajian Halaman
No Aspek-aspek Religi Kutipan Novel
Data Novel
1. Aspek Hubungan a. Berdoa “Aku tak pernah tahu wujud-Mu 54
14
“tanyaku singkat sembari 72
mengambil ransel dan perlahan
meninggalkan ruangan pertemuan
rapat lab tanpa memandang wajah
Pro£ Chen. Aku berdoa kepada Allah
semoga ia tidak murka dengan
reaksiku.”
Table 3.3 Klasifikasi Data Nilai Religi Aspek Hubungan Manusia Dengan
Diri Sendiri
Penyajian Halaman
No Aspek-aspek Religi Kutipan Novel
Data Novel
Table 3.4 Klasifikasi Data Nilai Religi Aspek Hubungan Manusia Dengan
Manusia Lain
Penyajian Halaman
No Aspek-aspek Religi Kutipan Novel
Data Novel
15
Table 3.5 Klasifikasi Data Nilai Religi Aspek Hubungan Manusia Dengan
Alam Sekitar
Aspek-aspek Halaman
No Penyajian Data Kutipan Novel
Religi Novel
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Nilai-nilai Religi Dalam Novel Islammu Adalah Maharku Karya Ario
Muhammad
Nilai religi novel Islammu Adalah Maharku karya Ario Muhammad
meliputi a. hubungan antara manusia dengan Tuhan, b. hubungan manusia
antara manusia dengan manusia, c. hubungan antara manusia dengan diri
sendiri, dan d. hubungan antara manusia dengan alam sekitar. Empat aspek
nilai religi tersebut dapat dilihat pada pembahasan berikut ini.
4.1.1 Aspek Hubungan Manusia dengan Tuhan
Hubungan manusia dengan Tuhan adalah hubungan vertikal
yang menghubungkan perasaan manusia dengan Tuhan-Nya.Wujud
nilai religi hubungan manusia dengan Tuhan pada novel Islammu
Adalah Maharku Karya Ario Muhammad adalah hubungan tokoh-
tokoh dalam novel ini dengan Tuhan.
4.1.1.1 Membaca Al-Quran
Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang wajib
di sembah, dimohon, ditaati perintahnya dan dijauhi
larangannya. Semua itu tertuang dalam bentuk kitab suci yaitu
Al-Quran yang dari dalamnya terdapat perintah-perintah dan
laranganNya. Salah satu bentuk hubungan kita dengan Tuhan
yaitu dengan membaca Al-Quran hal ini dapat dilihat dalam
kutipan novel berikut.
Data 1.a :
“Setiap hari, aku selalu meluangkan waktu untuk membaca
ayat-ayat dalam Alquran.”( Iam Ario, 2015:161)
17
mutlak sehingga membaca Alquran diperintahkan pada setiap
waktu dan setiap kesempatan.
Membaca kitab Allah merupakan salah satu perintah
yang harus di kerjakan umat islam. Adapaun dengan membaca
Alquran dapat membuat hati menjadi tenang dan damai. Hal
ini dapat dibuktikan dalam kutipan novel berikut.
Data 1.b :
“Tidak ada kata lain selain kedamaian yang kurasakan setiap
kali mengamati ayat demi ayat di dalam Alquran.”(Iam Ario,
2015:161)
Dari kutipan novel tersebut menggambarkan
bagaimana suasana hati prof. Chen saat membaca Alquran.
Kedamaian selalu ia rasakan saat membaca kitab suci Alquran.
Sebagai salah satu bentuk rasa syukur dan ingin mendekatkan
diri kepada Tuhan hal itu ia lakukan agar mendapatkan sebuah
hidayah. Ditunjukan juga bahwa prof. Chen sangat rutin
membaca Alquran dalam kutipan novel berikut ini.
Data 2 :
“Saat ini saya sedang rutin membaca Alquran, balasku
memotong pembicaraan Pro£ Nabil. Ia tersenyum
menatapku.”(Iam Ario, 2015:165)
18
Meskipun seorang Prof. Chen bukanlah muslim namun
iya mempelajari ayat-ayat suci Alquran karena ingin
mendapatkan hidayah dan ingin masuk menjadi seorang
muslim. Oleh sebab itu Prof. Chen sangat rutin dan rajin
mempelajari Alquran dan membacanya setiap hari sehingga
nikmat dan kedamaian pun ia rasakan setiap kali membaca
Alquran.
Data 4:
“Pekan kedua dan ketiga, aku mulai meminta seorang guru
privat untuk mengajariku membaca Alquran selama tiga kali
dalam sepekan. Di pekan ketiga ini, aku sudah bisa meng-
hafal beberapa surat dalam Alquran. Tiga surat pendek lebih
tepatnya. Surat Alfatihah sudah kuhafalkan di pekan pertama.
Otak yang cemerlang ternyata cukup membantuku memahami
Islam dengan baik.”( Iam Ario, 2015:193)
Pada kutipan diatas dijelaskan tentang Prof. Chen yang
sangat giat dalam mempelajari Alquran sehingga dia
melakukan privat dan mencari seorang guru untuk mengajari
membaca ayat-ayat suci dalam Alquran. Hal itu dilakukannya
selama tiga kali dalam sepekan. Sehingga dari giatnya Prof.
Chen pun mulai bias menghafalkan tiga surat pendek dalam
sepekan. Disamping itu Prof. Chen juga belajar bagaimana
tentang cara salat yang benar.
Data 5 :
“Hari ini aku berencana seharian di apartemen. Membaca
beberapa buku penting terkait dengan Islam. Aku juga mencari
berbagai video tutorial salat, wudu, cara membaca Alquran,
hingga ceramah-ceramah Islam.”( Iam Ario, 2015:194)
Dalam kutipan novel tersebut, dijelaskan bahwa Prof.
Chen sangat ingin sekali mempelajari dan memhami semua
yang menyangkut tentang Islam, sehingga dia mempelajarinya
19
agar ia mendapatkan hidayahnya. Banyak hal yang ia dapatkan
saat mulai mengenal agama Islam dan dari sanalah prof. Chen
mulai tertarik dan mempelajari agama Islam. Hingga pada
akhirnya prof. Chen menjadi seorang muslim.
Al-quran merupakan kitab pedoman umat islam,
membacanya merupakan salah satu perintah Allah yang harus
kita jalankan. Dalam kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa
syakila dan juga prof. chen mengisi harinya dengan membaca
ayat-ayat suci Al-quran, dan selalu mengisi harinya dengan
ibadah.
4.1.1.2 Melaksanakan salat
Shalat merupakan kewajiban bagi umat islah, dengan
shalat kita dapat berkomunikasi dengan Allah.dalam firman
Allah surat Annisa 162 bahwa orang-orang yang mendirikan
shalat akan mendapat pahala yang besar. Salah satu bentuk
dan cara kita mengimani untuk mendekatkan diri kepada
Tuhan juga dapat dilihat dari kita melakukan perintah-
perintahnya. Salah satunya perintah yang dapat kita lakukan
yaitu dengan melakukan salat. Dalam novel ini terdapat
kutipan yang menunjukan bahwa kita harus melaksanakan
kewajiban kita yaitu melaksanakan salat.
Data 6:
“Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia. Sama
halnya dengan orang lain yang menghargaiku untuk memilih
menjadi seorang agnostik. Pertama kali melihatnya melakukan
salat, aku heran dengan apa yang dia lakukan. Setelah diberi
penjelasan bahwa itu adalah gerakan-gerakan yang harus
dilakukan untuk bisa berkomunikasi dengan Tuhannya”(Iam
Ario, 2015:93)
Dalam kutipan novel tersebut menjelaskan tentang
prof. Chen yang melihat syakila melakukan salat dan itu
menarik perhatian dari seorang prof. Chen yang belum
20
mengenal agama Islam. Sehingga iya mulai bertanya-tanya dan
berbicara dengan syakila. Saat itu lah Prof. Chen mulai tertarik
untuk mengenal seperti apa Islam itu. Syakila adalah seorang
muslim yang taat dalam beribadah.
Data 7 :
“Kuseka air mataku kemudian mengambil wudu dan salat di
musala jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS)”(Iam Ario, 2015:4)
Dari kutipan novel tersebut, digambarkan syakila yang
sedang melaksanakan salat. Pada saat itu ia melakukan salat
nya di Institut Teknologi Sepuluh November, ia mendapat
desakan untuk segera melanjutkan S2 agar dapat melanjutkan
karier nya sebagai seorang dosen. Meskipun banyak rintangan
dan masalah yang dilalui oleh syakila namun ia tidak
melupakan salat nya dan tetap mendekatkan diri dengan
Tuhan.
Data 8 :
“Air mataku masih menetes. Aku bergerak cepat menuju
asrama. Mengganti baju, wudu, salat serta berdoa kepada
Allah. Memohon ampun atas rasa yang tak seharusnya”(Iam
Ario, 2015:73)
21
Data 9 :
“Sabar ya di sana. Akan banyak kesulitan. Pengalamanmu
melihat Ayah dan Ibu selama di luar negeri semoga menjadi
pelajaran penting. Jangan lupa salat, doa, dan jaga
makannya‟‟(Iam Ario, 2015:19)
Pada kutipan novel diatas dapat dilihat orang tua
syakila yang selalu mengingatkan nya agar tidak lupa berdoa
dan salat. Karena syakila kuliah diluar negeri. Syakila bahkan
rela meninggalkan diskusi jika waktu salatnya tela tiba. Hal ini
dapat dilihat pada kutipan novel berikut
Data 10 :
“Dia sering meminta izin untuk salat ketika kami sedang asyik
berdikusi.”(Iam Ario, 2015:119)
22
Prof. Chen merupakan dosen dari syakila dan dia juga
memiliki perasaan terhadap syakila. Berdoa merupakan cara
kita untuk mendekatkan diri dengan sang pencipta, hal tersebut
yang dilakukan syakila saat sedang dalam masalah ia selalu
berdoa untuk melepaskan dan mencurahkan apa yang menjadi
kegelisahannya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan novel
berikut.
Data 12 :
„"Aku salat malam dulu ya, Dew, sebelum kita istrahat. Aku
ingin bercerita kepada Allah meskipun Dia sudah mengetahui
semuanya.” Kulepas pelukanku. Dewi mengangguk sesaat
pertanda ia memberikan ruang agar aku punya waktu sendiri
dengan penciptaku.”(Iam Ario, 2015:108)
Dari kutipan novel diatas, terlihat bahwa syakila yang
meminta ijin kepada temannya yaitu dewi, ia ingin berdoa
terlebih dahulu sebelum tidur dan ingin melepaskan rasa
gundahnya dengan cara bercerita pada Tuhan tentang apa yang
dia rasakan. Berserah dan meminta petunjuk kepada Tuhan
saat sedang dalam masalah hal itu lah yang selalu dilakukan
syakila.
Dari kutipan yang telah dipaparkan di atas dapat
disimpulkan bahwa salat adalah salah salah satu kewajiban
yang harus dilakukan oleh manusia terutama umat muslim.
Dalam cerita ini terlihat syakila sering melakukan salat
tersebut agar dapat memohon pertolongan dari Allah bagi ujian
yang tengah di hadapi.
4.1.1.3 Berzikir
Dzikir yang terdapat dalam novel Islammu Adalah
Maharku adalah menyebut atau mengingat nama Allah. Dzikir
menasbihkan nama Allah agar kita senantiasa ingat akan
keesaan dan keagungan Allah Swt. Syurga jaminan untuk
manusia yang gemar berdzikir lewat lisan dan hati mereka.
23
Mengucapkan syukur atas nikmat dan rahmat yang
selalu diberikan oleh sang pencipta adalah suatu keharusan.
Karena begitu banyak berkah yang selalu diberikan kepada
kita. Bentuk ucap syukur yang dapat kita lakukan adalah
dengan berzikir. Hal ini dapat kita lihat pada kutipan novel
berikut.
Data 13 :
“Azan sebentar lagi berkumandang. Maryam membuyarkan
lamunanku. Aku bersama Maryam kemudian menuju lantai
dua. Duduk menepi di ujung masjid sambil berzikir
mengagungkan kebesaran Allah. Sayup-sayup panggilan azan
terdengar lirih.”(Iam Ario, 2015:170)
Pada kutipan novel diatas terlihat bahwa syakila dan
Maryam yang sedang menunggu untuk melakukan salat.
Namun sambil menunggu waktu salat mereka duduk tdi tepi
ujung masjid sambil berzikir dan mengagungkan kebesaran
Tuhan. Dan mengucap syukur atas rahmat yang selalu
dirasakan.
Pada kutipan diyang telah di paparkan di atas dapat
disimpulkan bahwa dzikir merupakan lantunan asma Allah
yang bertujuan agar kita senaantiasa mengingat akan
keagungan Allah. Seperti yang dilakukan syakila dan dewi saat
dalam istirahat menunggu azan ia selalu dipenuhi dengan
dzikir
4.1.1.4 Berdoa
Berdoa yang terdapat dalam novel Islammu Adalah
Maharku karya Ario Muhammad adalah permohonan (harapan,
permintaan, pujian) kepada Tuhan yang dilakukan oleh tokoh-
tokoh dalam novel. Doa yang dilakukan tokoh dalam novel
untuk memohon atau meminta sesuatu yang baik kepada Allah
Swt.
24
Mendekatkan diri dengan sang pencipta adalah suatu
keharusan sebagai bentuk rasa syukur akan hidup yang telah
diberikan. Ada begitu banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mendekatkan diri dengan Tuhan salah satunya yaitu dengan
berdoa. Hal ini pula yang dilakukan oleh prof. chen tentang
apa yang dirasakannya ia sampaikan lewat doa-doanya.
Terlihat jelas pada kutipan novel berikut.
Data 14 :
“Tidak salah juga kan berharap? Mungkin aku bisa berdoa
kepada Tuhan malam ini. Entah seperti apa wujud-Nya. Aku
ingin berdoa agar besok wajah Syakila bisa kupandang. Agar
sosok lembut itu bisa kutemui.”(Iam Ario, 2015:52)
Pada kutipan novel diatas terlihat bahwa Prof. Chen
yang berdoa kepada Tuhan agar dapat bertemu dengan wanita
yang disukainya yaitu syakila. Bagi Prof. Chen, syakila adalah
wanita terbaik yang pernah ditemuinya. Sosok lembut dan
perhatian membuat Prof. Chen jatuh cinta terhadap syakila.
Hal itu dia ungkapkan lewat doa yang dipanjatkannya. Tanpa
disadari ternyata syakila juga memiliki perasaan yang sama
terhadap Prof. Chen, sehingga ia tidak ingin melihat Prof.
Chen kecewa akan perbuatan yang dilakukannya. Hal ini dapat
dilihat pada kutipan novel berikut.
Data 15 :
“tanyaku singkat sembari mengambil ransel dan perlahan
meninggalkan ruangan pertemuan rapat lab tanpa
memandang wajah Pro£ Chen. Aku berdoa kepada Allah
semoga ia tidak murka dengan reaksiku.” (Iam Ario, 2015:72)
Dalam kutipan novel diatas dijelaskan bahwa syakila
yang sedang terburu-buru menginggalkan ruangan pertemuan
rapat, sehingga ia lupa untuk berpamitan terhadap Prof. Chen.
perasaan gelisa pun menghampirinya seakan takut jika Prof.
Chen akan marah kepadanya karena sudah mengabaikannya.
25
Syakila pun berdoa agar prof. chen tidak murka terhadapnya.
Syakila yang tidak mengetahui jika Prof. Chen juga menyukai
dirinya, seakan membuatnya merasa bersalah terhadap
perasaan yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
novel berikut.
Data 16 :
“Aku bergerak cepat menuju asrama. Mengganti baju, wudu,
salat „serta berdoa kepada Allah. Memohon ampun atas rasa
yang tak seharusnya.”( Iam Ario, 2015:73)
26
Data 18 :
27
Pada kutipan novel diatas terlihat bahwa syakila yang
memberikan Alquran kepada Prof. Chen agar dirinya
menghilangkan pra-sangka buruk terhadap agama itu tidak
benar. Syakila adalah seorang muslim dan itu membuat syakila
harus memperkenalkan dan menunjukan jalan kepada Prof.
Chen bahwa Tuhan itu ada.
Data 20 :
“Bantu aku menjadi seorang muslim terbaik di hadapan-Mu.
Didik aku dalam kemudahan memahami ayat-ayat-Mu. Dan
aku mohon, ya Rabb...
Aku lirih berdoa dalam kekhusyukan. Semoga ia menembus
langit dan tersampaikan kepada Allah.”(Iam Ario, 2015:198)
4.1.1.5 Bersyukur
Bersyukur merupakan merupakan suatu ungkapan
terimakasih atas apa yang kita dapatkan dalam hidup ini. Di
dalam Al-Quran, kata syukur dengan kata nikmat disejajarkan
oleh Allah. Nikmat yang diberikan oleh Allah patut kita
syukuri sesuai dengan kemampuan kita.
28
Mengucapkan syukur adalah hal yang kita lakukan saat
dalam keadaan suka maupun duka. Bentuk dari rasa kecintaan
terhadap Tuhan akan berkah yang selalu diberikan maka kita
sebagai manusia hendaklah harus mengucapkan syukur.
Bersyukur juga merupakan salah satu bentuk hubungan kita
dengan Tuhan. Hal yang sering kali kita lakukan baik itu
dalam keadaan senang dan duka. Begitu pula yang dirasakan
oleh syakila saat ia merasa beryukur karena bertemu dengan
orang-orang yang hebat yang bisa mengajarinya akan arti
kehidupan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan novel
berikut.
Data 21 :
“Aku benar- benar bersyukur dikirim ke negeri Formosa.
Bertemu dengan para tenaga kerja wanita yang biasa aku
ajari komputer tiap pekannya. Juga Pro£ Chen. Aku benar-
benar bersyukur mengenalnya. Belajar tentang kerja keras,
tentang merealisasikan mimpi, hingga tentang di- siplin dan
fokus dengan apa pun yang kita kerjakan saat ini. Aku
bersyukur mengenalnya.”(Iam Ario, 2015:134)
29
Data 22 :
“bersyukur terlahir sebagai seorang muslim.
Di bawah langit senja yang keemasan ini, kubiarkan pikiran-
ku menyatu dengan semua tentang keindahan.”(Iam Ario,
2015:136)
30
kami. Aku bersyukur, perbedaan budaya, bahasa, dan agama
tidak menjadi kendala berarti.”(Iam Ario, 2015:225)
31
Maharku Karya Ario Muhammad adalah hubungan tokoh-tokoh
dalam novel ini dengan manusianya.
4.1.2.1 Keakraban
Keakraban terdapat dalam novel Islammu Adalah
Maharku Karya Ario Muhammad dapat dilihat dari sikap tokoh
Syakila dan Prof. Chen. Sebagai mahkluk sosial tentu kita
harus saling bersosialisasi dengan sesama kita manusia. Hal ini
tentu menimbulkan hubungan antar sesama terjalin satu sama
lainnya. Oleh karena itu akan timbul keakraban dan
komunikasi antar sesama. Hal ini pun dapat dilihat pada
kutipan novel berikut ini.
Data 25 :
“Aku tersenyum senang mendengarnya. Prof Nabil sangat
tahu bagaimana membuat suasana diskusi menjadi lebih
akrab.”(Iam Ario, 2015:162)
32
Kutipan novel di atas menunjukan bahwa keakraban
dapat terjalin jika kita saling menghargai satu sama lain.
Walaupun terdapat perbedaan dari Bahasa, budaya maupun
agama, tapi tidak menyurutkan rasa persaudaraan yang terjalin
satu dengan yang lainnya. Hal ini juga terjadi saat diadakannya
pertemuan yang dilakukan oleh Prof. Chen. mereka merasa
dekat dan banyak berdiskusi. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
novel berikut.
Data 27 :
“Pertemuan malam ini menjadi sangat istimewa karena
nuansa keakraban dan kekeluargaan yang kental. Kami kemu-
dian banyak berdiskusi tentang keluargaku di Taiwan. Tentang
latar belakang keluargaku, masa kecilku.”(Iam Ario,
2015:215)
33
4.1.2.2 Persaudaraan
Persaudaraan yang terdapat dalam novel Islammu
Adalah Maharku Karya Ario Muhammad merupakan
persaudaraan yang terjalin antara prof. Chen dan sesama umat
muslim. Persaudaraan adalah hal yang penting dalam menjalin
hubungan dengan sesama, oleh sebab itu kita harus menjaga
dan menghargai rasa persaudaraan tersebut. Terjalinnya
persaudaraan dapat terjalin karena rasa saling melengkapi dan
memiliki satu dengan yang lain. Demikian juga yang dirasakan
oleh prof. chen saat ia mulai menjadi seorang mualaf dan ia
merasa memiliki saudara baru yang sangat peduli dan
menghargai kehadirannya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan
novel berikut ini.
Data 28.a :
“Saat ini kamu seperti bayi, Mr. Chen. Kamu suci kembali.
Maka, mulailah harimu dengan kebaikan. Semoga Allah
senan- tiasa bersamamu,” tutup Imam Ma. Aku hanya terdiam
bahagia. Memeluk mereka satu per satu. Aku akan menambah
saudara lagi. Kali ini adalah saudara yang terikat karena
iman. Karena cinta. Sebuah cinta yang agung hanya kepada
Allah Swt.”(Iam Ario, 2015:192)
34
dalam Islam,” sapanya lembut. Aku mengucapkan terima
kasih atas bantuannya di malam yang bersejarah ini.”(Iam
Ario, 2015:192)
35
selesaikan,” jawab Pro£ Chen sembari membuka pintu
ruangan. Pro£ Chen kemudian mempersilakanku duduk. Saat
dia menuju kursi, tiba-tiba beliau jatuh pingsan. Tubuhnya
tergeletak dan menggeser kursi. Aku panik. Kaget. Aku
ke¬mudian mengecek kondisinya sambil berteriak minta
tolong.”(Iam Ario, 2015:76)
36
sedang dalam keadaan tidak sehat dan dirawat di rumah sakit.
Hal ini dapat dilihat pada kutipan novel berikut.
Data 31 :
“Saya juga minta tolong beri tahu jurusan. Jangan lupa minta
bukti dari rumah sakit bahwa saya sedang rawat inap.
Beri tahukan kepada petugas jurusan bahwa kamu yang akan
mengganti kelasku.”(Iam Ario, 2015:82)
37
banyak yang peduli terhadap dirinya. Hal ini dapat dilihat pada
kutipan novel berikut ini.
Data 32 :
“Nanti akan terlihat bahwa sungguh Islam itu merupakan
agama yang indah dan sangat murni. Agama yang memiliki
sejarah begitu agung serta standar-standar yang tinggi. Kami
saling peduli satu sama lain, baik dalam senang, maupun
susah.”(Iam Ario, 2015:126)
Berdasarkan kutipan novel diatas dijelaskan bahwa
setiap agama tentu mengajarkan tentang kepedulian akan
sesama kita. Ini lah yang dirasakan oleh Prof. Chen saat
pertama kali ia menjadi seorang mualaf dan merasa dirinya
sangat dikelilingi oleh orang-orang yang peduli akan dirinya.
Prof. Chen sangat bahagia karena memiliki saudara yang
peduli terhadapnya. Memang sangat penting bagi kita untuk
saling memahami dan saling peduli satu dengan yang lain,
karena tanpa kita sadari hal ini tentu berdampak positif bagi
orang yang mungkin merasa dirinya tidak lagi ada yang
memperdulikannya sehingga merasa hidup ini seakan hanya
berlalu begitu saja.
Hal-hal kecil yang mungkin kita lakukan terhadap
sesama kita mungkin akan berdampak baik jika kita
memperlakukannya dengan rasa kepedulian. Begitu pula yang
dilakukan oleh syakila saat menolong Prof. Chen yang sedang
jatuh pingsan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan novel berikut
ini.
Data 33 :
“Tolong! Tolong!55 Kukencangkan suaraku. Tidak ada
respons dari sekeliling. Segera aku bergegas mendatangi
ruangan 605.
38
Untungnya ada Guan dan Hsieh di sana. Mereka
menggunakan headset sehingga tidak mendengarkan
teriakanku.
“Pro£ Chen pingsan! Tolong bantu saya.” Aku berseru cepat
ketika membuka ruangan 605.”(Iam Ario, 2015:79)
39
Data 34 :
“Yaaah ... padahal ingin dengar cerita Prof Chen apakah
sudah punya pacar atau belum.,^ Tiba-tiba Dewi spontan
meres- pons pernyataanku. Kulihat Syakila menyenggol
tangannya. Seperti mengingatkan bahwa dia kurang sopan.
Guan dan Hsieh tertawa melihat mereka. Aku hanya
tersenyum.”(Iam Ario, 2015:97)
Pada kutipan novel diatas menjelaskan syakila yang
menyingung temannya dewi untuk berhenti menanyakan hal
yang kurang sopan untuk di ceritakan, apalagi Prof. Chen
adalah seorang dosen mereka. Bagi syakila itu terkesan tidak
sopan karena bisa menyingung perasaan orang lain jika ia
merasa tidak nyaman. Dari kutipan diatas dapat kita simpulkan
bahwa pentingnya menjaga etika dan sopan santun dalam
berkomunikasi, karena mungkin saja hal yang anggap biasa,
ternyata bagi orang lain itu adalah hal yang kurang baik untuk
diceritakan. Hal ini pula yang dirasakan oleh Prof. Chen ketika
adik syakila mampu berkomunikasi dengan baik dan membuat
Prof. Chen betah berdiskusi dengannya. Dapat dilihat pada
kutipan novel berikut.
Data 35 :
“Rangga. Dia sudah seperti adikku sendiri. Kecerdasannya
memang tidak berbeda jauh dengan Syakila. Beberapa sifatnya
kuperhatikan sangat mirip. Hobinya memberikan bantuan
tanpa pamrih, respons- responsnya yang jujur, hingga
kesopanannya dalam berbicara membuatku sangat betah
berdikusi dengannya.”(Iam ario, 2015:206)
Kutipan novel diatas menjelaskan tentang rangga yang
sedang berdiskusi dengan Prof. Chen. rangga adalah adik dari
syakila, sehingga Prof. Chen memperhatikan terdapat
kemiripan yang hampir serupa antara syakila dan rangga. Prof.
Chen merasa betah karena cara berkomunikasi rangga yang
40
santun. Komunikasi yang baik diawali dari respon yang jujur
dan santun, sehingga orang lain akan merasa nyaman saat
berkomunikasi dengan kita.
Berdasarkan kutipan novel diatas dapat disimpulkan
sopan santun adalah hal yang perlu menjadi perhatian kita
dalam berkomunikasi. Sehingga nilai religi yang dapat di
ambil yaitu nilai sopan santun dalam berbicara ataupun
bertindak dan tidak membuat orang lain menjadi tersinggung.
4.1.2.6 Silahturahmi
Silahturahmi yang terdapat dalam novel Islammu
Adalah Maharku karya Ario Muhammad yaitu tentang syakila
dan sesama saudaranya TKW Indonesia. Menjaga hubungan
dan komunikasi yang baik sangatlah penting dalam kehidupan
kita. Karena dengan menjaga hubungan yang baik dengan
orang lain akan menjadikan kita lebih muda dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Silahturahmi adalah hal
penting untuk dilakukan agar dapat menjaga hubungan yang
baik dengan orang lain. Begitulah hal yang dilakukan syakila
terhadap teman-teman TKW diluar negeri. Ia selalu menjaga
hubungan yang baik dengan para TKW. Hal ini dapat dilihat
pada kutipan novel berikut.
Data 36 :
“Tiga bulan sudah keberadaanku di lab Prof Chen. Aku
berhasil melewati masa orientasi dengan baik. Kuncinya ada
dalam manajemen waktu. Berangkat pukul tujuh pagi dari
asrama dan baru kembali pukul sembilan malam. Setiap hari
aku melakukannya. Kecuali hari Minggu yang kugunakan
untuk refreshing, jalan-jalan, membaca novel, atau ke Grand
Mosque sekadar bersilaturahmi dengan rekan-rekan TKW dari
Indonesia.”(Iam Ario, 2015:64)
41
Pada kutipan novel diatas dijelaskan syakila yang
adalah seorang mahasiswa diluar negeri. Meskipun ia memiliki
jadwal yang padat, namun ia tidak lupa mengunjungi teman-
teman TKW dari Indonesia. Bagi syakila manajeman waktu
sangatlah penting agar bisa membagi jadwal yang begitu padat.
Syakila selalu meluangkan waktu untuk bisa bersilahturahmi
dengan teman-teman TKW dari Indonesia.
Dari kutipan novel diatas dapat disimpulkan bahwa
menjaga hubungan yang baik dengan sesama kita sangatlah
penting. Nilai religi yang dapat di ambil pada kutipan ini
adalah tentang menjaga hubungan antara sesama kita.
4.1.2.7 Kasih Sayang
Kasih sayang yang terdapat dalam novel Islammu
Adalah Maharku karya Ario Muhammad yaitu syakila dan
Prof. Chen. Ketika menjalani hubungan bersama orang lain
tentu akan menimbulkan sebuah kenyamanan ataupun hal yang
tidak diinginkan. Namun ada hal yang pastinya akan terjadi
saat komunikasi yang baik terjalin satu dengan yang lain.
Perasaan saling menghargai, rasa saling memiliki dan rasa
kasih sayang. Hal tersebut akan timbul dengan sendirinya saat
kita mampu membangun komunikasi yang baik dengan orang
lain. Begitu pula yang dirasakan oleh Prof. Chen yang merasa
apakah dia pantas untuk mendapatkan rasa kasih sayang dari
syakila, sementara dia tidak mempercayai adanya kehadiran
Tuhan, sementara syakila adalah seorang muslim yang taat
dalam beribadah. Hal ini dapat kita lihat pada kutipan novel
berikut.
Data 37 :
“Apakah aku selama ini hilang dan berjalan di arah yang
salah? Aku bukanlah orang yang beriman. Yang percaya
Tuhan dan Alquran. Benarkah aku takkan pernah bisa
mendapatkan kasih sayang dari-Nya?
42
Aku kemudian lanjut membuka beberapa lembar Alquran,
masih secara acak.”(Iam Ario, 2015:182)
Pada kutipan novel diatas digambarkan posisi Prof.
Chen yang binggung akan perasaan yang di milikinya. Ia takut
terhadap perasaan sayang yang ia rasakan kepada syakila
karena ia merasa bahwa dirinya memiliki perbedaan dengan
syakila. Namun karena perasaan itu Prof. Chen juga akhirnya
mulai tertarik dan mulai mempelajari ilmu agama islam.
Sehingga dari apa yang dipelajarinya ia mulai merasakan
bahwa Tuhan itu ada dan bekerja dalam kehidupannya.
Akhirnya Prof. Chen kini mulai memperlajari Alquran dan
berharap suatu saat ia bisa bersama dengan syakila. Usaha dan
kerja keras yang dilakukan Prof. Chen kini membuahkan hasil
karena pada akhirnya Prof. Chen dan syakila kini menjalin
hubungan bersama dan menikah. Hal ini dapat dilihat pada
kutipan novel berikut.
Data 38 :
“Iiih,gombal lagi!” balasku manja. Dia kembali tersenyum.
Kami menikmati perjalanan ini dengan kebahagiaan yang
begitu dalam. Sebuah kebahagiaan yang lahir karena
ketenangan, cinta, dan kasih sayang di antara kami”(Iam
Ario, 2015:228)
Pada kutipan novel diatas dijelaskan bahwa Prof. Chen
dan syakila yang pada akhirnya menjalin hubungan yang serius
dan menikah. Bermula dari perjumpaan di Universitas, dan
menjalin komunikasi yang baik sehingga mereka jatuh dalam
perasaan yang sama dan saling mencintai.
Berdasarkan kutipan novel diatas dapat disimpulkan
bahwa perlunya bagi kita untuk saling menyayangi sesama
kita. Nilai religi yang dapat diambil dari kutipan novel diatas
yaitu supaya kita saling menjaga dan menyayangi satu sama
lain.
43
Berdasarkan uraian diatas, keakraban, persaudaraan,
tolong-menolong, peduli, sopan santun, silahturahmi, dan kasih
sayang merupakan aspek hubungan manusia dengan manusia.
Unsur-unsur tersebut termasuk dalam kategori aspek hubungan
manusia dengan manusia karena sesama manusia yang
merupakan ciptaan Tuhan, kita diajarkan untuk saling menjaga
rasa persaudaraan, kepedulian, keakraban, kasih sayang dan
saling tolong menolong saat sesama kita dalam keadaan susah.
4.1.3 Hubungan Manusia Dengan Diri Sendiri
Hubungan manusia dengan diri sendiri adalah hubungan yang
menghubungkan perasaan manusia dengan diri sendiri. Wujud nilai
religi hubungan manusia dengan diri sendiri pada novel Islammu
Adalah Maharku Karya Ario Muhammad adalah hubungan tokoh-
tokoh dalam novel ini dengan diri sendiri.
4.1.3.1 Sabar
Menjalani kehidupan tak luput dari ujian hidup, Allah
memberikan cobaan kepada manusia baik berupa kenikmatan,
kesenangan ataupun penderitaan.Sabar sangat di butuhkan oleh
setiap orang dalam menjalani setiap ujian yang dihadapi.
Sabar dalam novel Islammu Adalah Maharku Karya
Ario Muhammad saat Syakila yang mendapat cobaan selama
diluar negeri, tetapi syakila tetap sabar dan tabah. Hal tersebut
terbukti dari kutipan di bawah ini.
Data 39 :
Sabar ya di sana. Akan banyak kesulitan. Pengalamanmu
melihat Ayah dan Ibu selama di luar negeri semoga menjadi
pelajaran penting. Jangan lupa salat, doa, dan jaga
makanny‟‟(Iam Ario, 2015:19)
44
tetap kuat dan sabar walaupun ada masalah yang ia dapati
selama diluar negeri. Tidak hanya orang tua syakila, prof.
Chen juga memberikan dukungan kepada syakila agar tetap
kuat dan tabah. Hal ini dapat dilihat pada kutipan novel berikut
ini.
Data 40 :
“Prof. Chen memeluk erat tubuhku, memberi kekuatan
kesabaran, dan meyakinkanku bahwa aku baik-baik saja di
sini. Air mataku tak bisa kutahan untuk terus tumpah.”(Iam
Ario, 2015:226)
Dari kutipan diatas terlihat bahwa prof. Chen yang
berusaha memberikan kekuatan kepada syakila istrinya, bahwa
ia adalah orang yang kuat dan bisa menjalani semua
masalahnya. Dari kutipan diatas dapat dilihat bahwa syakila
adalah orang yang sabar dalam menjalani sebuah masalah.
Pada kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa kesabaran
seseorang memiliki batas untuk menghadapi ujian hidup yang
menimpa, namun kegigihan dan kesabaran adalah kunci untuk
menjadi pedoman kita agar senantiasa ikhlas dan sabar dalam
menghadapi ujian, karena sebenarnya Allah tidak akan
memberikan ujian diatas kemampuan umatnya.
4.1.3.2 Pantang Menyerah
Pantang menyerah merupakan upaya keras untuk terus
berusaha mencapai sesuatu.Pantang menyerah dilakukan
seseorang apabila mempunyai tujuan tertentu guna
mendapatkan yang diinginkan. Sikap pantang menyerah dalam
novel Islammu Adalah Maharku Karya Ario Muhammad
adalah sikap yang dimiliki Syakila saat ia berusaha mencari
beasiswa S2. Hal itu terbukti dari kutipan di bawah ini.
Data 41 :
Baik, Yah. Syakila akan ambil kesempatan ini. Terima kasih,
Ayah. Terima kasih atas dukungan doa dan moril untuk
45
Syakila hingga tetap semangat mencari beasiswa S2. Walau
gagal ke Eropa, siapa tahu ketika studi S3 nanti Syakila bisa
sekolah di Belanda atau Inggris. Nggak mau kalah sama Ibu
dan Ayah,‟‟ jawabku mantap. Ayahku tersenyum.”(Iam Ario,
2015:15)
Dari kutipan di atas terlihat bahwa rasa pantang
meyerah yang dilakukan oleh Syakila sangat besar. Dengan
percaya kepada Allah dan dukungan dari orang tua Syakila
tetap semangat tanpa putus asa. Rasa pantang menyerah juga
terlihat pada kutipan berikut ini:
Data 42 :
“Ayahku terlihat tegar, sedangkan Rangga dan Radit menun-
jukkan wajah sedih sekaligus bahagia. Mereka terus
memberikan semangat agar tidak menyerah dan sukses
menyelesaikan studiku.”(Iam Ario, 2015:18)
Dari kutipan novel diatas dijelaskan bahwa keluarga
syakila yang mendukung agar syakila semangat terus dalam
menjalani masa pendidikannya. Syakila memiliki semangat
yang tinggi sehingga ia tidak mudah menyerah untuk bisa
menyelesaikan masa pendidikan S2 dengan mencari beasiswa.
Syakila juga semangat dalam mengikuti kuliahnya. Hal ini
dapat dilihat pada kutipan novel berikut.
Data 43 :
“Aku semakin bersemangat menuju kampus setiap hari. Jika
biasanya aku berangkat ke kampus pukul sembilan pagi, kali
ini aku percepat kedatanganku menjadi pukul delapan
pagi.”(Iam Ario, 2015:48)
46
mudah menyerah dalam menjalani masa pendidikan S2.
Syakila merasa sangat semangat dan senang sekali dalam
menjalani kuliahnya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan novel
berikut.
Data 44 :
“Aku terlihat seperti seorang anak sekolahan yang merasakan
cinta pertama. Begitu bersemangat menuju sekolah,
menunggunya datang, bertemu, bercengkerama, bercerita, dan
apa saja yang bisa mempertemukan dua hati yang terbius
cinta di masa sekolah memang selalu memberikan energi
bahagia yang tak putus-putusnya.”(Iam Ario, 2015:50)
Dari kutipan novel diatas dijelaskan tentang syakila
yang begitu antusias dalam kuliah, sehingga ia merasa seperti
seorang anak sekolahan yang merasakan cinta pertama. Syakila
juga rela naik sepeda untuk berangkat ke kampusnya. Hal ini
dilihat pada kutipan novel berikut.
Data 45 :
“Hari ini cerah. Langit mulai terang setelah dihantam hujan
selama tiga hari. Aku semakin bersemangat mengayuh sepeda
menuju kampus.”(Iam Ario, 2015:55)
Dari kutipan novel diatas digambarkan syakila yang
dengan penuh semangat dalam menjalani hari-harinya selama
kuliah. Ia bahkan rela naik sepeda untuk bisa pergi
kekampusnya. Begitu juga yang dirasakan oleh prof.Chen yang
tidak mudah menyerah dalam mendalami agama islam. Hal ini
dilihat pada kutipan novel berikut.
Data 46 :
“Banyak sekali berita yang tersebar di media-media
mainstream yang mencela Islam. Terkadang aku dibuat ragu
untuk terus memperdalamnya. Tapi, semakin banyak isu
miring yang diangkat, semakin menambah semangatku
memperdalam agama ini. Aku benar-benar tak tahu alasan
47
rasional apa yang bisa menjelaskan keingintahuanku ini.”(Iam
Ario, 2015:127)
Dari kutipan novel diatas dijelaskan Prof. Chen yang
mendalami agama islam. Namun semakin mendengar isu-isu
yang ingin menjatuhkan agama islam, justru membuat prof.
Chen semakin antusias untuk mempelajari agama islam dan itu
tidak mematahkan semangatnya untuk tetap belajar ilmu
agama islam.
Kutipan yang telah dipaparkan di atas memberi
kesimpulan bahwa Sepatutnya kita sebagai manusia tidak
berputus asa dalam menghadapi kesulitan atau masalah,
dengan bekerja keras dan pantang menyerah pasti akanada
jalan untuk menghadapi masalah kehidupan.
4.1.3.3 Bijak
Sikap bijak merupakan suatu tindakan disertai dengan
pemikiran yang cukup matang sehingga apa yang kita lakukan
adalah hal yang benar. Sikap bijak yang terdapat dalam novel
Islammu adalah Maharku Karya Ario Muhammad adalah sikap
Syakila saat dihadapkan dengan kebingungan karena terlalu
cepat dalam mendapatkan beasiswa maternya. Syakila tidak
ingin tergesah-gesah dalam mengambil kesimpulan. Hal
tersebut terlihat dalam kutipan berikut ini.
Data 47 :
“Aku masih berdiri di depan meja sambil menatap bingung
Pro£ Yang. “Trima kasih. Aku akan mempertimbangkan
keputusan- mu, Profesor,” jawabku singkat. Ini mungkin
kalimat tepat yang mewakili kebingunganku mengetahui kabar
ini.”(Iam Ario, 2015:9)
Dari kutipan diatas dijelaskan sikap bijak dari syakila
yang tidak cepat dalam mengambil kesimpulan yang nantinya
bisa merugikan dirinya. Hal ini tentu keputusan yang tepat
karena kita perlu mengetahui terlebih dulu apa sebab dan
48
akibatnya sehingga kita bisa menarik sebuah kesimpulan.
Syakila memiliki sikap bijak saat ia ingin memutuskan kuliah
S2 diluar negeri. Hal tersebut terlihat dalam kutipan novel
berikut.
Data 48 :
“Syakila kuatkan dengan istikharah dulu deh, Bu. Mudah-
mudahan ada keputusan terbaik.” Ibuku tersenyum sambil
memandangku penuh cinta. “Ibu sebenarnya lebih ingin kamu
S2 di Indonesia.”(Iam Ario, 2015:11)
Dari kutipan novel diatas dijelaskan syakila yang sangat
bijak dalam mengambil keputusannya untuk kuliah diluar
negeri, walaupun orang tuanya ingin syakila untuk tetap kuliah
S2 di Indonesia. Keputusan yang diambil oleh syakila tidak
sia-sia karena pada akhirnya ia juga bertemu dengan pasangan
hidup yang bisa membuatnya bahagia.
Syakila juga memiliki sikap bijak saat mengambil
keputusan melepaskan temannya Ru Yi pergi dari
Apartemennya. Karena terlalu banyak perbedaan dan membuat
tidak nyaman satu dengan lainnya. Hal tersebut dapat dilihat
pada kutipan novel berikut.
Data 49 :
“Hatiku masih terasa sesak mengingat kejadian semalam.
Pagi ini aku menerima SMS dari Ru Yi. Dia akan mengambil
sisa barangnya dari apartemenku dan akan kembali ke
apartemen lamanya di daerah Nanshijiao. Aku hanya
membalas pesan singkat darinya dengan ucapan terima kasih.
Mungkin ini memang keputusan yang terbaik bagi kami
berdua. Terlalu banyak perbedaan dan cara pandang hidup
antara aku dan Ru Yi.”(Iam Ario, 2015:26)
Dari kutipan novel diatas terlihat syakila dan Ru Yi
yang bertengkar karena tidak sejalan dalam berpikir. Sehingga
bagi Syakila itu adalah keputusan terbaik jika merelakan Ru Yi
49
untuk pindah dari apartemennya, karena mereka sudah tidak
sejalan dalam berpikir dan terdapat banyak perbedaan juga
diantara mereka. Prof. Chen juga sangat bijak dalam
mengambil sebauh keputusan. Hal ini dibuktikan dari kutipan
novel berikut ini.
Data 50 :
“Saya tidak bisa melepaskanmu, Syakila. Apakah ada cara
lain untuk bisa memilikimu? Saya sudah mempersiapkan
semua ini. Rasanya tidak adil jika jawaban seperti ini yang
kudapat darimu.” Nadaku meninggi. Aku mulai emosi.
Rasanya semua egoku sudah kubuang jauh-jauh untuk
melamarnya malam ini. “Saya hanya ingin menghabiskan sisa
hidup denganmu. Apakah kamu bisa mempertimbangkan
keputusanmu lagi?”(Iam Ario, 2015:105)
Dari kutipan novel diatas dijelaskan tentang prof.Chen
yang sangat teliti dalam mengambil sebuah keputusan tentang
perasaannya terhadap Syakila. Meskipun ada terdapat
perbedaan namun hal itu menjadi pertimbangan yang penting
bagi prof. Chen apakah akan lanjut untuk meneruskan perasaan
yang dimilikinya. Namun pada akhirnya prof. Chen
mengambil keputusan untuk belajar islam agar dapat
melanjutkan hubunganya kedepan dengan Syakila. Hal ini
dapat dilihat pada kutipan novel berikut ini.
Data 51 :
„"Aku lahir dan besar dalam keluarga dengan multi-ke-
percayaan. Ayah seorang ateis, sementara ibuku penganut
agama Buddha walau tidak setaat kakek dan nenek. Secara
umum, keputusanku untuk menjadi mualaf tidak mendapat
penentangan yang berarti dari keluarga.”(Iam Ario,
2015:159)
50
Dari kutipan novel diatas dijelaskan Prof. Chen yang
mengambil keputusan untuk menjadi seorang mualaf dan dia
sangat senang. Prof. Chen merasa kedamaian ada di hatinya
saat mempelajari islam. Bagi prof. chen keputusan yang
diambil merupakan pilihan terbaik baginya.
Kutipan yang dipaparkan di atas memberikan
kesimpulan bahwa kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini
haruslah memiliki sikap bijak. Banyak sekali pilihan yang
dalam kehidupan ini. Kita haruslah bijak dalam memilih segala
sesuatu agar baik dan bermanfaat bagi kita dan orang lain.
Dengan mengikuti perintah dan ketentuan Allah kita pasti
dapat memilih dengan bijak segala sesuatu yang terjadi di
kehidupan kita.
4.1.3.4 Mandiri
Mandiri merupakan sikap yang perlu dimiliki oleh
setiap manusia. Berusaha untuk mendapatkan apa yang kita
butuhkan dan apa yang kita inginkan merupakan sikap
mandiri, jangan karena kita taidak bisa kita terus menyusahkan
orang tua atau orang lain. Sikap mandiri dalam novel Islammu
Adalah Maharku Karya Ario Muhammad adalah saat Prof.
Chen berusaha untuk menghidupi mengejar impiannya dan
merantau keluar negeri. Hal tersebut terlihat pada kutipan
berikut ini.
Data 52 :
“Saya bekerja keras untuk meraihnya. Merantau ke Amerika
dengan kerja paruh waktu sambil kuliah di Harvard University
bukanlah perkara gampang.”(Iam ario, 2015:147)
51
juga yang dirasakan oleh syakila berjuang sendiri untuk bisa
melanjutkan studi S2 dengan cara mencari beasiswa dan ia
berhasil mendapatkannya dengan usahanya. Hal ini dapat
dilihat pada kutipan novel berikut.
Data 53 :
“Aku memandang Ayah dengan sedikit ragu. Tapi, aku ingin
menanyakan pendapatnya segera. “Yah ,Syakila diterima S2
berbeasiswa di Taiwan. Ambil nggak, Yah?M tanyaku tanpa
basa-basi. Ayahku bukan tipe orang yang suka bertele-tele.
Tegas, tidak banyak omong, dan sangat gamblang. Kulihat
beliau mendongak dan memandangku sejenak.” (Iam Ario,
2015:14)
Pada kutipan novel diatas digambarkan syakila yang
berhasil mendapatkan beasiswa S2 ke Taiwan. Ia berhasil
berkat usahanya memasukkan ke aplikasi untuk mendapatkan
beasiswa. Kerja keras dan usaha yang dilakukannya
membuahkan hasil yang baik.
Dari kutipan yang telah dipaparkan di atas dapat
disimpulkan bahwa sikap mandiri harus kita miliki.
Kemandirian dalam menghadapi segala hal yang terjadi dalam
kehidupan kita, mencari solusi bagaimanacara kita
menyelesaikan berbagai masalah. Dengan kemandirian dapat
mendewasakan kita serta menjadikan kita manusia yang lebih
baik.
Berdasarkan uraian diatas, sabar, pantang menyerah,
bijak, mandiri termasuk dalam kategori aspek hubungan
manusia dengan diri sendiri. Pada unsur-unsur diatas
merupakan aspek hubungan manusia dengan diri sendiri
karena unsur tersebut merupakan sifat-sifat dasar yang dimiliki
oleh manusia. Sabar dalam menghadapi masalah, pantang
menyerah dan bijak dalam mengambil suatu keputusan. Hal-
hal tersebut merupakan sifat dasar dari manusia.
52
4.1.4 Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar
Nilai peribadatan juga terjalin antara manusia dengan alam
sekitarnya dimana Allah menciptakan alam semesta ini, sebelum
manusia sebagai wujud adanya Allah Swt. Dalam novel Islammu
Adalah Maharku Karya Ario Muhammad digambarkan keindahan alam
semesta sebagai ciptaan Tuhan. Hal ini dibuktikan pada kutipan novel
berikut ini.
Data 54.a :
“Kami melewati tebing-tebing yang hanya terpisah beberapa meter
dengan bibir-bibir danau. Sungguh begitu indah menyaksikan
hamparan permadani hijau yang menyatu bersama pepohonan rindang,
hewan-hewan liar, ilalang, maupun bunga-bunga khas musim semi
yang bermekaran di sekitar danau. Aku mengamati keindahan alam
yang menakjubkan ini dengan penuh ketenangan. Kututup mataku dan
menikmati angin yang perlahan masuk melalui kaca jendela
mobil.”(Iam Ario, 2015:93)
Kutipan novel diatas menjelaskan Prof. Chen yang menikmati
keindahan alam. Begitu indah susasana alam yang dirasakannya hingga
dia terpesona akan dan takjub begitu luar biasa ciptaan Tuhan ketika
kita mensyukuri dan menikmati alamNya.
Data 54.b :
“Tepat ketika matahari terbenam, kami memulai acara barbeque
sambil menikmati keindahan alam yang memesona. Matahari mulai
terbenam, turun perlahan di antara dua bukit hijau yang menggelap.
Pancaran sinar berwarna jingga mulai menyeruak langit dan air
danau—menambah kesempurnaan alam senja itu. Aku takjub sesaat,
menikmati keindahan alam yang begitu mengagumkan.”(Iam Ario,
2015:98)
Berdasarkan kutipan diatas digambarkan suasana ketika
matahari terbenam dan sungguh indah. Sehingga semua orang yang
menikmati dan melihat itu akan terpesona akan keindahannya. Tuhan
menciptakan semua ciptaanya baik. Alam adalah ciptaan sang kuasa
53
yang mempunyai pesona indah dan kita akan takjub betapa besar kuasa
Tuhan saat menciptakan semua alam yang luar biasa ini.
Berdasarkan uraian diatas termasuk dalam kategori aspek
hubungan manusia dengan alam sekitar. Hal tersebut masuk dalam
kategori hubungan manusia dengan alam sekitar karena pada kutipan
diatas dijelaskan bahwa kita sebagai manusia yang hidup dialam
semesta ini tentu begitu banyak ciptaan Tuhan salah satunya yaitu alam
yang indah dan menakjubkan sehingga kita sebagai manusia sudah
selayaknya harus menjaga alam yang sudah disediakan
54
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Aspek nilai religi dalam novel Islammu Adalah Maharku karya Ario
Muhammad yang dibahas dalam skripsi ini terdiri (1) aspek hubungan
manusia dengan Tuhan, seperti salat, berdoa, membaca Al-Quran, berdzikir,
dan bersyukur; (2) aspek hubungan manusia dengan manusia, seperti
keakraban, persaudaraan, tolong-menolong, peduli, sopan santun,
silahturahmi, dan kasih sayang; (3) aspek hubungan manusia dengan diri
sendiri, seperti sabar, pantang menyerah, bijak, mandiri; (4) aspek hubungan
manusia dengan alam sekitar, seperti mengagumi keindahan dan keaguangan
ciptaan Tuhan.
5.2 Saran
Merujuk pada simpulan di atas, selanjutnya penulis menyampaikan
saran yang kaitannya dengan penelitian yang telah dilakukan. Saran tersebut
mengarah pada pembaca, siswa, guru dan peneliti selanjutnya.
5.2.1 Bagi Guru
Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, penelitian ini
diharapkan sebagai perbandingan terhadap pengajaran sastra, serta
memperkaya pengetahuan terkait sastra dan diharapkan dapat
menambah alternatif pembelajaran sastra yang lebih kreatif serta
menarik.
5.2.2 Bagi Siswa
Bagi siswa, penelitian ini dapat menambah wawansan
pengetahuan dalam bidang sastra khususnya dalam nilai-nilai
pendidikan lewat karya sastra yang dibacanya agar dapat mengubah
pola pikir serta menambah hasil-hasil penelitian sastra.
5.2.3 Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan pembaca dapat lebih
memahami isi novel novel Islammu Adalah Maharku karya Ario
Muhammad dan mengambil manfaat dari novel tersebut. Selain itu,
diharapkan pembaca semakin jeli dalam memilih bahan bacaan
55
(khususnya novel) dengan memilih novel yang bermutu dan dapat
menggunakan hasil penelitian ini untuk sarana pembinaan watak diri
pribadi.
5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya,
Penelitian ini hendakya perlu dilahirkan kembali dan
ditingkatkan dengan konsep pemikiran yang lebih mendalam. Oleh
sebab itu, bagi peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya.
56
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad Daud. 2013. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Damono, Sapardi Djoko: 1978. Pedoman Penelitian Sosiologi Sastra- Jakarta:
Pusat Bahasa.
Faruk. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ginanjar, Nurhayati. 2012. Pengkajian Prosa Fiksi: Teori dan Praktik. Surakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kosasih, E. 2008. Apresisasi Sastra Indonesia Puisi, Prosa dan Drama. Jakarta:
Nobel Edumedia.
Nurgiyantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah mada
University Press.
. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah mada
University Press.
Maelong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Manggunwijaya, Y.B. 1998. Sastra dan Religiositas. Yogyakarta: Kanisius
Setyami, Inung. 2018. Kritik Sastra. Jember:Pustaka Abadi
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Sugiyono. 2010. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:
Angkasa.
Wellek, Renne dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Jakarta: Pustaka
Jaya.
57
LAMPIRAN
58
Lampiran 1
59
tiga kali dalam sepekan. Di pekan ketiga ini, aku sudah
bisa meng- hafal beberapa surat dalam Alquran. Tiga
surat pendek lebih tepatnya. Surat Alfatihah sudah
kuhafalkan di pekan pertama. Otak yang cemerlang
ternyata cukup membantuku memahami Islam dengan
baik.”
“Hari ini aku berencana seharian di apartemen. 194
Membaca beberapa buku penting terkait dengan Islam.
Aku juga mencari berbagai video tutorial salat, wudu,
cara membaca Alquran, hingga ceramah-ceramah
Islam.”
b. Sholat “Kuseka air mataku kemudian mengambil wudu dan salat 4
di musala jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS)”
“Sabar ya di sana. Akan banyak kesulitan. 19
Pengalamanmu melihat Ayah dan Ibu selama di luar
negeri semoga menjadi pelajaran penting. Jangan lupa
salat, doa, dan jaga makannya‟‟
“Air mataku masih menetes. Aku bergerak cepat menuju 73
60
asrama. Mengganti baju, wudu, salat serta berdoa
kepada Allah. Memohon ampun atas rasa yang tak
seharusnya”
“Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia. Sama 93
halnya dengan orang lain yang menghargaiku untuk
memilih menjadi seorang agnostik. Pertama kali
melihatnya melakukan salat, aku heran dengan apa yang
dia lakukan. Setelah diberi penjelasan bahwa itu adalah
gerakan-gerakan yang harus dilakukan untuk bisa
berkomunikasi dengan Tuhannya”
“Aku menyadari bahwa sejak mengenal Syakila, aku 94
mulai merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupku.
Terkadang aku suka diam-diam memandangnya ketika ia
menunaikan salat di ruang kelas yang berdampingan
dengan ruang 603”
„"Aku salat malam dulu ya, Dew, sebelum kita istrahat.
Aku ingin bercerita kepada Allah meskipun Dia sudah
mengetahui semuanya.” Kulepas pelukanku. Dewi
mengangguk sesaat pertanda ia memberikan ruang agar
61
aku punya waktu sendiri dengan penciptaku.”
108
c. berzikir “Azan sebentar lagi berkumandang. Maryam 170
membuyarkan lamunanku. Aku bersama Maryam
kemudian menuju lantai dua. Duduk menepi di ujung
masjid sambil berzikir mengagungkan kebesaran
Allah. Sayup-sayup panggilan azan terdengar lirih.”
d. berdoa “Tidak salah juga kan berharap? Mungkin aku bisa 52
berdoa
kepada Tuhan malam ini. Entah seperti apa wujud-Nya.
Aku ingin berdoa agar besok wajah Syakila bisa
kupandang. Agar sosok lembut itu bisa kutemui.”
“tanyaku singkat sembari mengambil ransel dan 72
perlahan meninggalkan ruangan pertemuan rapat lab
tanpa memandang wajah Pro£ Chen. Aku berdoa kepada
Allah semoga ia tidak murka dengan reaksiku.”
“Aku bergerak cepat menuju asrama. Mengganti baju, 73
wudu, salat „serta berdoa kepada Allah. Memohon ampun
atas rasa yang tak seharusnya.”
62
“Aku masih tergugu di ujung sajadah. Memohon ampun 73
atas kelalaianku. Aku terus bersujud meski salatku sudah
usai. Menangis sambil memohon ampun kepada Allah.
Ada hangat di jiwa yang tiba-tiba terasa, seperti dipeluk
erat oleh-Nya, menenangkanku seperti yang biasa Allah
lakukan ketika aku bersujud dan berdoa kepada-Nya.”
“Jika memang ada Tuhan di dunia ini, kenapa Dia mem- 147
biarkanku menderita padahal setiap hari saya diajarkan
Ibu untuk berdoa kepada-Nya. Kesuksesan yang saya
raih hingga menjadi seorang profesor bidang anatomi di
sini saya yakin karena keserdasan. Tidak ada campur
tangan tuhan.”
„"Alquran ini aku berikan untukmu. Hilangkan semua 152
pra- sangka buruk bahwa agama itu tidak benar,
memiliki Tuhan itu adalah perkara bodoh. Hilangkan
semuanya. Saya sudah membuktikannya. Saya berdoa
kepada Allah agar suatu saat Prof Chen akan merasakan
kenikmatan iman ini,” bisiknya lirih
63
“Bantu aku menjadi seorang muslim terbaik di hadapan- 198
Mu. Didik aku dalam kemudahan memahami ayat-ayat-
Mu. Dan aku mohon, ya Rabb...Aku lirih berdoa dalam
kekhusyukan. Semoga ia menembus langit dan
tersampaikan kepada Allah.”
e. Bersyukur “Aku benar- benar bersyukur dikirim ke negeri Formosa. 134
Bertemu dengan para tenaga kerja wanita yang biasa aku
ajari komputer tiap pekannya. Juga Pro£ Chen. Aku
benar-benar bersyukur mengenalnya. Belajar tentang
kerja keras, tentang merealisasikan mimpi, hingga
tentang di- siplin dan fokus dengan apa pun yang kita
kerjakan saat ini. Aku bersyukur mengenalnya.”
“bersyukur terlahir sebagai seorang muslim. 136
Di bawah langit senja yang keemasan ini, kubiarkan
pikiran- ku menyatu dengan semua tentang keindahan.”
“saya lalu memeluk Islam 15 tahun yang lalu ketika kami 151
bertemu lagi di Pakistan dalam sebuah forum ilmiah
bersama peneliti lain dari berbagai dunia. Dan kamu
tahu apa yang saya rasakan setelahnya, Prof Chen? Saya
64
benar-benar bersyukur kepada Allah karena telah
memberikan hadiah teragung ini. Saya merasakan
kebahagiaan hidup yang jauh lebih tentram dibanding
sebelumnya.”
“Keindahan pemandangan di malam hari bersama 225
deruan ombak menambah suasana keakraban dua
keluarga besar kami. Aku bersyukur, perbedaan budaya,
bahasa, dan agama tidak menjadi kendala berarti.”
2 Aspek Hubungan a. keakraban “Aku tersenyum senang mendengarnya. Prof Nabil 162
Manusia dengan sangat tahu bagaimana membuat suasana diskusi
Manusia menjadi lebih akrab.”
“Pertemuan malam ini menjadi sangat istimewa karena 215
nuansa keakraban dan kekeluargaan yang kental. Kami
kemu- dian banyak berdiskusi tentang keluargaku di
Taiwan. Tentang latar belakang keluargaku, masa
kecilku.”
“Keindahan pemandangan di malam hari bersama 225
deruan ombak menambah suasana keakraban dua
keluarga besar kami. Aku
65
bersyukur, perbedaan budaya, bahasa, dan agama tidak
menjadi kendala berarti.”
b. persaudaraa “Saat ini kamu seperti bayi, Mr. Chen. Kamu suci 192
n kembali. Maka, mulailah harimu dengan kebaikan.
Semoga Allah senan- tiasa bersamamu,” tutup Imam Ma.
Aku hanya terdiam bahagia. Memeluk mereka satu per
satu. Aku akan menambah saudara lagi. Kali ini adalah
saudara yang terikat karena iman. Karena cinta. Sebuah
cinta yang agung hanya kepada Allah Swt.”
“Hasan rupanya memberikanku paket makanan halal 192
yang terlihat lezat. “Ini gratis. Sebuah hadiah untuk
saudara baruku dalam Islam,” sapanya lembut. Aku
mengucapkan terima kasih atas bantuannya di malam
yang bersejarah ini.”
c. Tolong “Tenang saja. Biasalah. Banyak kerjaan yang harus saya 76
menolong selesaikan,” jawab Pro£ Chen sembari membuka pintu
ruangan. Pro£ Chen kemudian mempersilakanku duduk.
Saat dia menuju kursi, tiba-tiba beliau jatuh pingsan.
66
Tubuhnya tergeletak dan menggeser kursi. Aku panik.
Kaget. Aku ke¬mudian mengecek kondisinya sambil
berteriak minta tolong.”
“Keluarga dekatku tidak ada di Taipei. Ayah dan Ibu 80
berada di Kaohsiung. Lima jam menggunakan bus dari
sini. Tolong hubungi mereka.” Pro£ Chen kemudian
menulis beberapa angka yang merupakan nomor telepon
Ibunya.”
“Saya juga minta tolong beri tahu jurusan. Jangan lupa 82
minta bukti dari rumah sakit bahwa saya sedang rawat
inap.
Beri tahukan kepada petugas jurusan bahwa kamu yang
akan mengganti kelasku.”
d. kepedulian “Tolong! Tolong!55 Kukencangkan suaraku. Tidak ada 79
respons dari sekeliling. Segera aku bergegas mendatangi
ruangan 605. Untungnya ada Guan dan Hsieh di sana.
Mereka menggunakan headset sehingga tidak
mendengarkan teriakanku.
“Prof Chen pingsan! Tolong bantu saya. “aku berseru
67
cepat ketika membuka ruangan 605.”
68
dengannya.”
f. silaturahmi “Tiga bulan sudah keberadaanku di lab Prof Chen. Aku 64
berhasil melewati masa orientasi dengan baik. Kuncinya
ada dalam manajemen waktu. Berangkat pukul tujuh pagi
dari asrama dan baru kembali pukul sembilan malam.
Setiap hari aku melakukannya. Kecuali hari Minggu yang
kugunakan untuk refreshing, jalan-jalan, membaca novel,
atau ke Grand Mosque sekadar bersilaturahmi dengan
rekan-rekan TKW dari Indonesia.”
g. Kasih “Apakah aku selama ini hilang dan berjalan di arah yang 182
Sayang salah? Aku bukanlah orang yang beriman. Yang percaya
Tuhan dan Alquran. Benarkah aku takkan pernah bisa
mendapatkan kasih sayang dari-Nya?
Aku kemudian lanjut membuka beberapa lembar Alquran,
masih secara acak.”
“Iiih,gombal lagi!” balasku manja. Dia kembali 228
tersenyum. Kami menikmati perjalanan ini dengan
kebahagiaan yang begitu dalam. Sebuah kebahagiaan
69
yang lahir karena ketenangan, cinta, dan kasih sayang di
antara kami”
3 Aspek Hubungan a. Sabar “Sabar ya di sana. Akan banyak kesulitan.
Manusia dengan diri Pengalamanmu melihat Ayah dan Ibu selama di luar
sendiri negeri semoga menjadi
pelajaran penting. Jangan lupa salat, doa, dan jaga
makanny‟‟
“Prof. Chen memeluk erat tubuhku, memberi kekuatan 226
kesabaran, dan meyakinkanku bahwa aku baik-baik saja
di sini. Air mataku tak bisa kutahan untuk terus tumpah.”
b. Pantang “Baik, Yah. Syakila akan ambil kesempatan ini. Terima 15
Menyerah kasih, Ayah. Terima kasih atas dukungan doa dan moril
untuk Syakila hingga tetap semangat mencari beasiswa
S2. Walau gagal ke Eropa, siapa tahu ketika studi S3
nanti Syakila bisa sekolah di Belanda atau Inggris.
Nggak mau kalah sama Ibu dan Ayah,‟‟ jawabku
mantap. Ayahku tersenyum.”
Ayahku terlihat tegar, sedangkan Rangga dan Radit 18
70
menun- jukkan wajah sedih sekaligus bahagia. Mereka
terus memberikan semangat agar tidak menyerah dan
sukses menyelesaikan studiku.”
“Aku semakin bersemangat menuju kampus setiap hari. 48
Jika biasanya aku berangkat ke kampus pukul sembilan
pagi, kali ini aku percepat kedatanganku menjadi pukul
delapan pagi.”
“Aku terlihat seperti seorang anak sekolahan yang 50
merasakan cinta pertama. Begitu bersemangat menuju
sekolah, menunggunya datang, bertemu, bercengkerama,
bercerita, dan apa saja yang bisa mempertemukan dua
hati yang terbius cinta di masa sekolah memang selalu
memberikan energi bahagia yang tak putus-putusnya.”
71
ragu untuk terus memperdalamnya. Tapi, semakin banyak
isu miring yang diangkat, semakin menambah
semangatku memperdalam agama ini. Aku benar-benar
tak tahu alasan rasional apa yang bisa menjelaskan
keingintahuanku ini.
c. Bijak “Aku masih berdiri di depan meja sambil menatap 9
bingung Pro£ Yang. “Trima kasih. Aku akan
mempertimbangkan keputusan- mu, Profesor,” jawabku
singkat. Ini mungkin kalimat tepat yang mewakili
kebingunganku mengetahui kabar ini.”
“Syakila kuatkan dengan istikharah dulu deh, Bu. 11
Mudah- mudahan ada keputusan terbaik.” Ibuku
tersenyum sambil memandangku penuh cinta. “Ibu
sebenarnya lebih ingin kamu S2 di Indonesia.”
“Hatiku masih terasa sesak mengingat kejadian semalam. 26
Pagi ini aku menerima SMS dari Ru Yi. Dia akan
mengambil sisa barangnya dari apartemenku dan akan
kembali ke apartemen lamanya di daerah Nanshijiao.
Aku hanya membalas pesan singkat darinya dengan
72
ucapan terima kasih. Mungkin ini memang keputusan
yang terbaik bagi kami berdua. Terlalu banyak
perbedaan dan cara pandang hidup antara aku dan Ru
Yi.”
“Saya tidak bisa melepaskanmu, Syakila. Apakah ada 105
cara lain untuk bisa memilikimu? Saya sudah
mempersiapkan semua ini.
Rasanya tidak adil jika jawaban seperti ini yang kudapat
darimu.” Nadaku meninggi. Aku mulai emosi. Rasanya
semua egoku sudah kubuang jauh-jauh untuk
melamarnya malam ini. “Saya hanya ingin menghabiskan
sisa hidup denganmu. Apakah kamu bisa
mempertimbangkan keputusanmu lagi?”
„"Aku lahir dan besar dalam keluarga dengan multi-ke- 159
percayaan. Ayah seorang ateis, sementara ibuku
penganut agama Buddha walau tidak setaat kakek dan
nenek. Secara umum, keputusanku untuk menjadi mualaf
tidak mendapat penentangan yang berarti dari
keluarga.”
73
d. Mandiri “Aku memandang Ayah dengan sedikit ragu. Tapi, aku 14
ingin menanyakan pendapatnya segera. “Yah,Syakila
diterima S2 berbeasiswa di Taiwan. Ambil nggak, Yah?M
tanyaku tanpa basa-basi. Ayahku bukan tipe orang yang
suka bertele-tele. Tegas, tidak banyak omong, dan sangat
gamblang. Kulihat beliau mendongak dan memandangku
sejenak.”
“Saya bekerja keras untuk meraihnya. Merantau ke 147
Amerika dengan kerja paruh waktu sambil kuliah di
Harvard University bukanlah perkara gampang.”
4 Aspek Hugungan a. Mengagumi “Kami melewati tebing-tebing yang hanya terpisah 93
Manusia Dengan Alam Keindahan beberapa meter dengan bibir-bibir danau. Sungguh
Sekitar dan begitu indah menyaksikan hamparan permadani hijau
Keagungan yang menyatu bersama pepohonan rindang, hewan-
Ciptaan hewan liar, ilalang, maupun bunga-bunga khas musim
Tuhan semi yang bermekaran di sekitar danau. Aku mengamati
keindahan alam yang menakjubkan ini dengan penuh
ketenangan. Kututup mataku dan menikmati angin yang
74
perlahan masuk melalui kaca jendela mobil.”
“Tepat ketika matahari terbenam, kami memulai acara 98
barbeque sambil menikmati keindahan alam yang
memesona. Matahari mulai terbenam, turun perlahan di
antara dua bukit hijau yang menggelap. Pancaran sinar
berwarna jingga mulai menyeruak langit dan air danau—
menambah kesempurnaan alam senja itu. Aku takjub
sesaat, menikmati keindahan alam yang begitu
mengagumkan.”
75
Lampiran 2
76
Lampiran 3
77
Islam. Professor Chen melakukan kunjungan ke Indonesia, ia mendatangi kedua
orang tua Syakila berdiskusi ingin menikahi Syakila. Kedua orang tua Syakila
merestui begitu juga dengan kedua adik laki-laki Syakila. Setelah itu Professor
Chen kembali ke Taiwan berniat untuk melamar Syakila kembali. Akhir dari
cerita Syakila menerima lamaran Professor Chen, setelah mengaku mualaf yang
dilakukan atas keinginannya sendiri.
78
RIWAYAT HIDUP
79