Anda di halaman 1dari 2

Baby boomers

"Boomer" dan "Baby Boomer" dialihkan ke halaman ini. Untuk penggunaan lain,
lihat Boomer (disambiguasi). Untuk permainan video, lihat Baby Boomer (permainan
video).

Sensus Penduduk 2020 Indonesia mencatat


persentase baby boomer sebesar 11,56% dari jumlah penduduk Indonesia.

Bagian dari seri tentang

Generasi besar di dunia Barat

 Generasi Hilang
 Generasi Terbesar
 Generasi Bisu
 Baby boomers
 Generasi X
 Milenial
 Generasi Z
 Generasi Alpha

 l

Baby boomers (seringkali disingkat sebagai boomers)


adalah kelompok demografi menyusul Generasi Bisu dan mendahului Generasi
X. Generasi tersebut umum diartikan sebagai orang-orang yang lahir dari 1946
sampai 1964, pada masa ledakan kelahiran setelah Perang Dunia II.[1] Istilah tersebut
juga dipakai di luar Amerika Serikat namun penanggalan, konteks demografi dan
identifikasi budayanya beragam.[2][3][4][5] Ledakan kelahiran banyak diartikan sebagai
"gelombang kejut"[6] dan "babi dalam piton".[7][8] Kebanyakan baby boomers adalah
anak-anak dari Generasi Terbesar atau Generasi Bisu, dan biasanya orangtua dari
Generasi X, Milenial, serta sebagian Generasi Z.[9]
Di Dunia Barat, masa kecil para boomer pada 1950an dan 1960an mengalami
reformasi signifikan dalam pendidikan, baik sebagai bagian dari konfrontasi ideologi
yang menjadi Perang Dingin,[10][11] dan sebagai kelanjutan dari periode antar-perang.[12]
[13]
Pada 1960an dan 1970an, karena jumlah yang relatif besar dari orang-orang
muda yang memasuki masa remaja dan dewasa muda—yang tertua menginjak usia
18 tahun pada 1964—mereka, bersama dengan orang-orang di sekitar mereka,
menciptakan retorika yang sangat spesifik di kalangan kelompok mereka[14] dan
gerakan-gerakan sosial timbul di sejumlah besar orang dari mereka, seperti kontra-
budaya pada 1960an[15] dan timbal baliknya.[16]
Di kebanyakan negara, periode tersebut adalah salah satu periode ketidakstabilan
politik yang mendalam karena ketonjolan pemuda setelah perang.[16][17] Di Tiongkok,
boomer melewati Revolusi Kebudayaan dan menjadi subyek dari kebijakan satu
anak pada masa dewasa.[18]

Anda mungkin juga menyukai