Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PROMOSI KESEHATAN PADA STUNTING

Dosen Pengampu : Zuraidah SKM.,MKM

Di Susun oleh :

1. Shilvi Monica PO7120322029


2. Yolla Inge Aprilia Loka PO7120322025
3. Andem Dwi Lala Sibra PO7120322040
4. Siti Thoriqutul Mutmainah PO7120322015
5. Diva Adhe Berlian PO7120322017
6. Jumaril Akbar PO7120322022

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI D-III KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

TAHUN 2023/2024
PRAKTIKUM 2

 Kasus

Seorang perawat melakukan kunjungan rutin kerumah keluarga Tn.Y setiap 1 bulan
sekali. Tn.Y (36 tahun) tinggal bersama istrinya Ny.T(33 tahun) dan satu anaknya An.A
(5 tahun). Tn.Y bekerja sebagai buruh dan Ny.T hanya seorang ibu rumah tangga. Tn.Y
dan Ny.T berpendidikan SMP, mereka mampu membaca dan menulis. Pendapatan
keluarga <Rp.1,000,000,00 akan tetapi tidak tentu mencukupi untuk kebutuhan sehari
hari. Keperluan keluarga untuk pengobatan ditanggung oleh BPJS. Sejak beberapa hari
yang lalu An.A dicurigai resiko stunting karena berat badan An.A lebih rendah dari ideal
pada umurnya, dengan Bb :20kg Tb: 99cm.Berdasarkan hasil pengkajian An.A hampir
kurang tercukupi gizinya atau biasa disebut juga stunting. Setelah dikaji lebih dalam
didapatkan data bahwa keluarga belum mengetahui pengertian tentang stunting.
Penyebab dan pengobatannya. Keluarga sangat ingin tahu tentang stunting karena ingin
An.A anaknya dapat bertumbuh kembang dengan baik agar mendukung An.A menjadi
anak sehat sama seperti seusianya. Tn.Y dan Ny.T siap mengikuti saran dari petugas
kesehatan. Jarak rumah dengan Puskesmas terdekat adalah 700 meter dapat dijangkau
dengan jalan kaki maupun sepeda motor. Perangkat desa sangat mendukung
pemberantasan anak dengan stunting yang ada di wilayah dengan mengajak warga untuk
bersama-sama menjaga dan merawat gizi seimbang, lingkungan, kebersihan air dirumah
serta menjaga asupan ibu ibu hamil agar melahirkan anak anak bebas dari stunting. Tn.Y
juga sangat mendukung edukasi stunting terhadapanaknya (An.A) karna dapat
mengedukasi kepada masyarat sekitar.
A. PENGKAJIAN

 Identitas
Pasien
Nama Pasien : An. A
Umur : 5 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan : Belum bekerja
Status Perkawinan : Belum kawin
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesi
Alamat : Marga Rahayu Rt.02, Kec. Lubuklinggau Selatan. II. Kota
Lubuklinggau Sumatera Selatan
Diagnosis Medis : Stunting

 Penanggung Jawab/Keluarga

Nama : Tn. Y
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Buruh Lepas Harian
Alamat : Marga Rahayu Rt.02, Kec. Lubuklinggau Selatan. II. Kota
Lubuklinggau Sumatera Selatan
Status Perkawinan : Kawin
B. FAKTOR PREDISPOSISI, ENABLING, DAN REINFORCING

Predisposisi:
 Tingkat pendidikan Tn.Y dan Ny.T yang hanya SMP dapat menjadi faktor predisposisi
karena mereka mungkin memiliki pengetahuan yang terbatas tentang gizi dan kesehatan
anak.
 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang stunting serta penyebab dan pengobatannya
juga dapat menjadi faktor predisposisi.
 Kondisi sosial-ekonomi keluarga, seperti pendidikan rendah (SMP), dan pendapatan
keluarga yang kurang dari Rp. 1.000.000,00.

Enabling:
 Ketersediaan BPJS untuk menanggung biaya pengobatan An.A adalah faktor enabling
yang signifikan karena ini memungkinkan keluarga untuk mendapatkan perawatan medis
tanpa khawatir akan biaya.
 Aksesibilitas Puskesmas yang dekat (hanya 700 meter) juga merupakan faktor enabling
yang penting karena memudahkan keluarga untuk mengakses layanan kesehatan secara
teratur.

Reinforcing:
 Dukungan perangkat desa dalam upaya pemberantasan stunting dan edukasi kepada
warga merupakan faktor reinforcing yang kuat karena hal ini memberikan motivasi
tambahan bagi keluarga untuk terlibat aktif dalam menjaga gizi anak mereka.
 Kesiapan Tn.Y dan Ny.T untuk mengikuti saran dari petugas kesehatan dan dukungan
Tn.Y terhadap edukasi stunting terhadap anak mereka juga merupakan faktor reinforcing
yang penting karena ini menunjukkan komitmen keluarga terhadap perbaikan kondisi
kesehatan An.A.

Anda mungkin juga menyukai