CBR PDD Critical Book Review
CBR PDD Critical Book Review
NIM : 7213143013
PENDIDIKAN BISNIS-KELAS A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan critical book review mengenai mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik.
Critical book review ini bertujuan untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan suatu
buku pengetahuan bagi pembaca dan juga penulis mengenai Perkembangan Peserta Didik.
Penulis menyadari bahwa critical book review ini masih kurang memadai dan masih perlu
untuk disempurnakan, untuk itu diharapkan ada kritik dan saran dari pembaca.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga critical book review ini dapat diselesaikan. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberkati kita semua dengan keberkahan dan ilmu yang berguna.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB IV PENUTUP..............................................................................................50
A. Kesimpulan .......................................................................................50
B. Saran..................................................................................................50
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Sebagai seorang mahasiswa kita tentu saja bisa kesulitan dalam menemukan buku
yang dapat mempermudah proses belajar, salah satunya juga mengenai materi
Perkembangan Peserta Didik. Maka dari itu, pentingnya membuat Critical Book
Review adalah agar memudahkan pembaca dalam memilah buku yang efisien untuk
dipelajari. Dari sini jugalah penyusun dapat membandingkan buku yang akan dikritisi
guna mempertajam kepekaan terhadap isi buku.
Mengkritisi serta membandingkan kelebihan dan kelemahan suatu buku, dari segala
aspek yang berkaitan dengan topik Perkembangan Peserta Didik.
D. Identitas Buku
ISBN : 978-602-79339-7
2. Buku Pembanding
ISBN : 978-623-7743-95- 8
BAB II
Jadi dapat diartikan suatu perkembangan ialah perubahan yang terjadi kepada
seseorang yang dimana perubahan tersebut berkala (sistematis, progresif,
berkesinambungan) dari awal sampai akhir (lahir sampai mati) menuju yang lebih
sempurna, dimana perubahan tersebut tidak dapat diulang kembali.
Contoh contoh perubahan yang terjadi secara umum yang dapat disebut dengan
perkembangan ialah :
1. Terjadi pada perubahan dalam aspek fisik seperti perubahan tinggi dan
berat badan, aspek psikis semakin bertambahnya koleksi kata dan
matangnya kemampuan berpikir mengingat menggunakan imajinasi.
2. Terjadi perubahan dalam proporsi dalam aspek fisik proporsi tubuh anak
berubah sesuai dengan fase perkembangan, dalam aspek psikis perubahan
imajinasi yang fantastis ke realitas
3. Lenyapnya tanda tanda yang lama dalam aspek fisik banyaknya kelenjar
thymus yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah
otak, rambut rambut halus dan gigi susu, dalam aspek lenyapnya masa
mengoceh, bentuk gerak gerik kekanak kanakam, dan perilaku implusif.
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahap atau fase perkembangan
dapat dijelaskan bahwa setiap kehidupan yang dijalani oleh seseorang individu
yang normal pasti akan mengalami namanya fase fase perkembangan seperti
dari fase bayi, balita anak anak, remaja, dewasa dan lansia.
7. Prinsip kematangan
Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan perhatian yang serius bukan
usaha yang timbul dengan sendirinya untuk menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan perlu diperhatikan berupa perawatan fisik dan psikis yang
dibimbing dari orangtua guru maupun lingkungan masyarakat.dengan
sendirinya untuk menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan perlu
diperhatikan berupa perawatan fisik dan psikis yang dibimbing dari orangtua
guru maupun lingkungan masyarakat.
Tahap perkembangan ini yaitu suatu perpindahan dari fase ke fase yang lain
yang dapat dilukiskan sebagai proses evolusi menjadi revolusi yang dimana
dalam perjalanan tersebut terdapat goncangan goncangan secara psikis.
1) Masa vital
Yaitu individu menggunakan fungsi fungsi biologis untuk menemukan
berbagai hal dalam dunia, ahli menamakan masa Rita ini sebagai masa
oral atau mulut.
2) Masa estetik
Yaitu masa yang menggunakan panca indra dalam perkembangannya
yaitu seperti kepekaan terhadap sesuatu masa ini juga dianggap masa
perkembangan masa keindahan.
Pada masa ini bertepatan dengan masa remaja yaitu merupakan masa banyak
menarik perhatian karena sifat sifat khasnya dan peran dalam menentukan
kehidupan individu dalam masyarakat dewasa terbagi atas :
Yang digolongkan masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa
Madya. Pada masa ini telah mencapai kematangan untuk memilih pasangan
hidup dan mampu menentukan masa depan walaupun masih terdpaatnya
keraguan keraguan pada diri seseorang.
Jadi dapat diartikan suatu perkembangan ialah perubahan yang terjadi kepada
seseorang yang dimana perubahan tersebut berkala (sistematis, progresif,
berkesinambungan) dari awal sampai akhir (lahir sampai mati) menuju yang lebih
sempurna, dimana perubahan tersebut menyangkut fisik, dan psikis serta perubahan
tersebut tidak dpat diulang kembali dan dalam perkembangan terdapat fase yang
dilalui setiap imdividu.
1. Teori Freud
a) Mekanisme pertahanan
2. Teori Erikson
b) Tahap onotomi dengan rasa malu dan ragu (autonomi versus shame
and doubt), yaitu tahap kedua perkembangan psikososial yang
berlangsung pada akhir masa bayi dan masa baru pandai berjalan.
Contohnya anak mulai berlatih untuk pergi ke toilet.
3. Teori pemrosesan-informasi
Contoh menjadi pembaca lebih baik itu meliputi belajar memonitor tema
tema penting dan materi materi yang dibaca.
1. Behaviorisme Skinner
Yaitu membahas mengenai respon perilaku yang teramati serta determinan
determinan lingkungan dalam pikiran lingkungan dalam pikiran kesadaran
atau ketidaksadaran yang tidak dibutuhkan menjelaskan perilaku dan
perkembangan.
Contoh dalam teori ini seperti perilaku agresif dibentuk menjadi perilaku
jinak, perilaku dan membosankan dpat diubah menjadi tingkah laku
antusias dan menarik.
2. Mesosistem, yaitu relasi yang terjadi antara dua mikrosistem atau lebih,
contohnya relasi antar pengalaman keluarga dengan pengalaman sekolah,
pengalaman sekolah dengan pengalaman keagmaan, pengalaman keluarga
bersama dengan kawan sebaya
Yaitu suatu teori yang memilih dan menggunakan segi segi yang dianggap
paling baik dari masing masing teori yang ada, yang memberikan kontribusi
yang berarti terhadap pemahaman perkembangan masing masing teori.
A. Perkembangan Fisik
Contoh terjadinya masa pubertas, proporsi ukuran tinggi dan berat badan
berubah secara signifikan, meningkatnya daya ketertarikan terhadap lawan
jenis dan lainnya.
b. Faktor eksternal, faktor yang berasl dari luar diri individu sebgai
berikut
Kesehatan
Makanan
Simulasi lingkungan
B. Perkembangan Intelektual
C. Faktor Emosi
1. Pengertian emosi
Emosi adlah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan nafsu,
setiap keadaan mental yang hebat yang meluap luap yang terangsang
dari keadaan organisme mencakup perubahan yang disadari mendalam
sifatnya dari perubahan perilaku.
D. Perkembangan Bahasa
b. Faktor eksternal
Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
Sarana dan prasarana
Dukungan dan dorongan orang tua atau keluarga
Limgkungan tempat tinggal
Pola asuh orang tua
Tugas perkembangan adlah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu
periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan
fase kebahagiaan dan membawa keberhasilan dlaam melaksanakan tugas
tugas berikutnya, akan tetapi kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak
bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas tugas berikutnya.
10. Memperoleh suatu himpunan nilai nilai dan sistem etika sebagai
pedoman tingkah laku.
A. Teori Kebutuhan
Pada materi ini perbedaan kebutuhan remaja dalam usia sekolah menengah
terbagi atas dua yaitu itu kebutuhan
Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan,
pandangan dan penilaian seseorang terhadap diri sendirinya, seperti
bagaimana cara kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita
merasa tentang diri sendiri, dan bagaiaman kita menginginkan diri sendiri
menjadi manusia sebagaimana yang diharapkan.
1. Pengetahuan, dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita
ketahui tentang diri sendiri atau penjelasan dari siapa saja yang akan
memberikan gambaran tentang diri sendiri.
2. Harapan, dimensi kedua dari konsep diri adlah dimensi harapan atau
diri yang dicita citakan dimasa depan yang diharapkan kepada diri
sendiri yang berhubungan dengan minat dan bakat seseorang
3. Penilaian, dimensi ketiga konsep diri adlah penilaian kita terhadap diri
kita sendiri yang merrupakan pandangan kita tentang harga atau
kewjiban kita sebgai pribadi
Perkembangan konsep diri peserta didik yaitu terbentuk melalui proses belajar
yang berlangsung sejak maasa pertumbuhan hingga dewasa yang juga
dipengaruhi lingkungan pengalaman, pola asuh orang tua dan lain sebagainya.
Karakteristik konsep diri anak usia sekolah dasar meliputi karakteristik utama
yaitu
1. Karakteristik internal
2. Karakter aspek aspek sosial
3. Karakter berbanding
Konsep diri dan prestasi belajar mempunyai hubungan yang erat. Dimana
konsep diri menentukan prestasi sesorang dalam belajar, kebanyakan sesorang
yang berprestasi tinggi cenderung memiliki konsep diri yang berbeda dengan
seseorang yang prestasi rendah, disebabkan seseorang yang berprestasi rendah
akan memandang diri mereka sebagai orang yang tidak mempunyai
kemampuan dan kurang dapat melakukan penyesesuaian diri yang kuat
dengan siswa lainnya.
Penyesuaian diri adalah sebagai suatu proses yang mencakup respon respon
mental dan tingkah laku yang dihandalkan individu agar dapat berhasil
menghadapi kebutuhan kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta
untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri
individu maupun tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.
Dimana pengertian penyesuaian diri diatas ditinjau dari sudut pandang yaitu :
1. Motivasi
2. Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri
3. Pola dasar proses penyesuaian diri
Faktor faktor yang mempengaruhi poses penyesuaian diri remaja terbagi atas:
1. Kondisi fisik, dalam kondisi fisik terdapa aspek aspek yang berkaitan dengan
penyesuaian diri yaitu
a. Pengaturan diri
b. Realisasi diri
c. Intelegensi
3. Edukasi atau pendidikan, unsur unsur atau aspek edukasi atau pendidikan
yang mempengaruhi penyesuaian diri meliputi
a. Belajar
b. Pengalaman
c. Latihan
d. Determinasi diri
Penerimaan
Identifikasi
Idealisasi
Identifikasi negatif
Identifikasi menyilang
Tindakan hukuman dan disiplin yang terlalu keras
Kecemburuan dan kebencian
Pemanjaan dan perlindungan yang berlebihan
Penolakan.
b. Lingkungan sekolah
c. Lingkungan masyarakat
Perkembangan fisik yang sangat rentan terjadi pada usia remaja terutama
remaja awal berlangsung sanagt cepat yang menyebabkan kekurangan
kesimbangan pada proporsi fisik tubuh seseorang seperti tinggi atau berat
badan. Dengan adanya keadaan tersebut menyebabkan timbulnya perilaku
psikomotorik pada usia remaja yaitu menunjukkan gerkaan gerakan yang
canggung dan kurang terkoordinasikan.
f. Mengurangi stress
g. Memahami perbedaan
Konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik maka dari itu ada beberapa cara untuk mengembangkan dan
meningkatkan konsep diri seseorang yaitu :
BAB 1 PENDIDIKAN
sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi
tingkah laku seseorang.
Dapat dikatakan orang yang belajar maka akan mengalami sebuah perubahan
dan tentunya perubahan menjadi yang lebih baik, yang awal mulanya tidak tahu
maka akan menjadi tahu dengan sebab belajar. Belajar dilakukan secara sadar tidak
dikatakan belajar kalau dilakukan secara tidak sadar, begitu juga dengan sebab
belajar akan menimbulkan sebuah perubahan jiwa bukan berubah sebuah fisik
seseorang yang sudah belajar.
B. Lembaga Pendidikan
Berbicara mengenai pendidikan, apa lagi dalam ruang lingkup sekolah dapat
dipastikan ada sosok yang berperan penting didalamnya, yaitu seorang guru. Sudah
kita ketahui bersama bahwa tugas guru ini tidak hanya mengajar saja tetapi ia juga
sangat berperan dalam membimbing anak didiknya.
Dalam pengembangan diri atau pembiasaan ini tidak bisa terlepas dari seorang
pembimbing yang akan menunjukkan jalan atau kebiasaan yang baik yang harus
dikerjakan anak hal ini agar yang dibimbing tidak akan salah melangkah atau
tersesat dalam pembentukan kepribadian. Guru merupakan orang tua kedua
disekolah bagi anak didiknya, tugas guru bukan hanya mentransferkan ilmu saja
kepada anak didik, tetapi guru juga harus menjadi suri teladan bagi anak didiknya.
Untuk menciptakan anak didik (manusia) dewasa susila, guru harus memiliki
kepribadian dewasa susila. Guru jangan hanya mengajar, tetapi dia harus mendidik.
Mengajari lebih cenderung mendidik anak didik menjadi orang yang pandai
tentang ilmu pengetahuan saja, tetapi jiwa dan watak anak didik tidak dibangun
dan dibina. Untuk membentuk jiwa dan watak anak didik, mendidiklah
jawabannya, karena mendidik adalah kegiatan transfer of values, memindahkan
sejumlah nilai kepada anak didik.
Pada dasarnya dalam mendidik dan pengembngan diri anak tidak hanya tugas
sorang guru pada sebuah lembaga formal saja hal tersebut harus didukung oleh
keluarga atau orangtua, artinya tugas bersama antara orantua dan guru dalam
melahirkan generasi penerus yang diharapkan. Pendidikan merupakan sebuah
kebutuhan primer bagi anak khusunya pada anak dalam masa perkembangan atau
juga bisa disebut pendidikan anak usia dini, hal ini tentu sebagai bentuk dari upaya
memberikan sebuah bekal dasar dimasa akan datang sianak untuk memasuki
jenjang selanjutnya.
Pendidikan anak pada masa ini merupakan salah satu strategi sekaligus tolak
ukur keberhasilan pada tahap berikutnya, dalam hal ini indikator keberhasilan
tentunya berkaitan dengan fase perkembangan sianak dan merupakan salah satu
strategi dalam proses pendidikan ditahap berikutnya. Anak tentunya membutuhkan
pengawasan dan bimbingan pada masa pertumbuhan dan perkembangannya,
keluarga merupakan pondasi utama orangtua adalah pendidik pertama yang alami,
mereka merupakan pendidik kodrat bagi anak-anak mereka seorang ibu dan bapak
diberikan anugrah naluri oleh Tuhan yang menimbulkan dan menumbuhkan rasa
kasih sayang untuk itulah dalam konteks moral kedua orangtua memiliki rasa
tanggung jawab yang besar dalam melindungi dan mengawasi tahap pertumbuhan
dan perkembangan anak mereka.
Dengan melihat penjelasan diatas dapat kita katakan atau tarik sebuah
kesimpulan bahwa, pembiasaan dalam pendidikan sangatlah penting, terutama
dalam pembentukan pribadi atau diri anak, hal ini agar anak mempunyai akhlak
dan moral yang baik yang dituntun agama. Karena pembiasaan-pembiasaan agama
tersebut akan memasukkan unsur-unsur positif dalam diri pribadi anak yang sedang
dalam masa pertumbuhan. Semakin banyak pengalaman yang dilaluinya dan
dirasakan anak terutama pada pembiasaan agama yang dijelaskan diatas maka
semakin banyak unsur agama dalam pribadinya dan semakin mudahlah ia
memahami ajaran agama yang akan dijelaskan nantinya oleh guru dan
orangtuanya.
Dari penjelasan diatas perkembangan yang sangat pesat berada pada masa
kanak-kanak hal ini dapat dikatakan karena pada masa anak-anak adalah masa
pertumbuhan, memiliki rasa ingin tahu, mencoba, dan lain sebagainya, oleh sebab
itulah dalam masa seperti itu orang tua atau guru harus memperhatikan dan selalu
membimbing anak dalam masa perkembangannya.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang tua sendiri.
Faktor internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor
genetis maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan
merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah
satu dari kedua orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari
sifat kedua orang tuanya. Oleh karena itu sering kali kita mendengar istilah
“buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor
eksternal ini biasanya merupakan engaruh yang berasal dari lingkungan
seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman,
tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media audiovisual seperti
TV dan VCD dan lain sebagainya.
1. Perubahan Fisik
4. Konstitusi Tubuh
8. Kesungguh-sungguhan
1. Keluarga
2. Sekolah
Pada masa anak usia dini atau sekolah mempunyai perkembangan aspek psikis
anak dalam masa ini dapat dikemukakan sebagai berikut yaitu:
1. Pengamatan
2. Berpikir
3. Daya Ingatan
4. Perasaan
5. Moral Anak
6. Sosial
7. Rasa Keagamaan
8. Tanggung Jawab
10.Keseimbangan
Apabila cara yang disebut diatas dikombinasikan dan dilakukan oleh setiap guru
atau orangtua, maka pengembangan diri peserta didik/ anak akan terarah sesuai
dengan yang diinginkan oleh orangtua, guru dan bahkan akan menjadi manusia
yang berguna kelak.
Langkah langkah pengembangan diri :
1. Percaya diri
2. Belajar dari pengalaman
3. Menghargai waktu
4. Jangan menutup diri
5. Menghargai diri sendiri dan orang lain
6. Adanya dorongan untuk berprestasi
1. Orang tua
2. Teman sebaya
3. Masyarakat
4. Hasil dan proses belajar
C. Konsep diri
Untuk lebih mngetahui dan memahami diri maka disini akan dibahas sedikit
mengenai konsep diri, semoga dengan penjelasan ini akan memepermudah dalam
tahap pendidikan pengembangan diri dan dapat mengantisipasi permasalahan atau
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan pengembangan diri,
yaitu :
1. Pengetahuan
Sikap ini mencakup presepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi,
penampilan dan potensi tubuh saat ini di masa lalu. Hal ini berkaitan
erat dengan kepribadian.
2. Pengharapan
Pengharapan tentang diri kita tidak terlepas dari kemungkinan kita menjadi
apa di masa yang akan datang. Setiap harapan dapat membangkitkan
kekuatan yang mendorong untuk mencapai harapan tersebut di masa
depan.
3. Penilaian
Penilaian menyangkut unsur evaluasi, seberapa besar kita menyukai diri
kita sendiri. Semakin besar ketidak-sesuaian antara gambaran kita tentang
diri kita yang ideal dan aktual maka akan semakin rendah harga diri kita.
Sebaliknya orang yang punya harga diri yang tinggi akan menyukai siapa
dirinya, apa yang dikerjakannya dan sebagainya. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa dimensi penilaian merupakan komponen pembentukan
konsep diri yang cukup signifikan.
A. Pengertian Pembiasaan
Secara etimologi pembiasaan asal kata “biasa”. Dengan adanya perfiks “pe”
dan sufiks “an” menunjukkan arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan
dengan proses membuat sesuatu atau seseorang menjadi terbiasa. Sedangkan
kaitannya dengan metode pendidikan Islam, metode pembiasaan merupakan
sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan peserta didik berfikir,
bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Pembiasaan
merupakan salah satu metode pendidikan Islam yang sangat penting bagi anak,
karena dengan pembiasaan inilah akhirnya suatu aktifitas akan menjadi milik
anak di kemudian hari. Pembiasaan yang baik akan membentuk sosok manusia
yang berkepribadian baik, begitu pula sebaliknya pembiasaan yang a yang
berkepribadian buruk.
1. Kelebihan pembiasaan
a. Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.
b. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan lahiriyah aspek tetapi juga
berhubungan dengan aspek batiniah.
c. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil
dalam pembentuan kepribadian anak didik.
2. Kelemahan pembiasaan
a. Apabila telah tertanam kebiasaan buruk, sulit untuk dihilangkan.
b. Memerlukan pengawasan, supaya kebiasaan yang dilakukan tidak
menyimpang.
A. Efisiensi Pembelajaran
Di samping kedua hal tersebut, sumber belajar juga sebagai penentu efesiensi
pembelajaran. Adapun rincian pengunaan masing-masing sumber belajar, seperti
ruang, computer, biaya, media, dan lain sebagainya dapat memberikan tingkat
keefisiensian suatu pembelajaran. Cara lain untuk mengukur tingkat efisiensi
pembelajaran dalam membandingkan jumlah siswa yang memanfaatkan media
dalam kurun waktu tertentu.
B. Efektivitas Pembelajaran
Sedangkan efektivitas berasal dari kata efektif yang mempunyai arti ada
efeknya; manjur, mujarab; berpengaruh sekali dan cepat, berhasil-guna; mudah
dan cepat (pemakaiannya) membawa hasil serta praktis.96 Dari penjelasan arti
dari kata efektif dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa efektivitas berarti suatu
keadaan yang membawa hasil dengan praktis dengan hasil yang optimal.
efektivitas berarti harus yang mudah dikerjakan atau dilaksanakan dengan hasil
yang bagus serta sesuai dengan tujuan pembelajaran.
1. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental
ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya,
kemampuan berfikir kritis dan secara fisik, misalnya mencari sebuah
intisari pelajaran, membuat kesimpulan dari pelajaran yang sudah
dipelajari.
2. Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan
kelas menjadi hidup serta tentunya akan membuat siswa bersemangat
dalam menerima pelajaran yang diberikan.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Kelebihan
Dari aspek face value, buku ini memiliki cover yang bagus dengan
menampilkan kata stilistika. Warna Covernya pun cukup bagus
dipandang mata hingga membuatkita tertarik untuk membacanya.
Dari aspek tata letak, buku ini sudah rapi peletakan kalimat-
kalimatnya. Huruf babdibuat besar dan jelas hingga mudah untuk
dibaca. Untuk tata bahasa, buku ini memiliki bahasa yang ringan dan
mudah dimengerti.
Dilihat dari isi buku, buku ini memiliki banyak memilki teori atau
pendapat seorang ilmu, pandangan luar, seperti berbagai ilmu
pengetahuan lainnya.
Pembahasan di buku Perkembangan Peserta Didik ini begitu lengkap
dalam membahas kajian tentang materi pengertian perkembangan,
psikologi anak, cara berkembang dengan benar sesuai dengan kaidah
yang ada, masalah perkembanganserta cara mengatasi nya, cara
membentuk konsep diri yang benar, factor-faktor yang menpengaruhi
perkembangan dan lainnya. Buku ini bisa menjadi pegangan dalam
membentuk perkembangan yang baik dan benar.
Adanya perbedaan dalam penulisan bahasa, contohnya membedakan
cara penulisan bahasa asing.
Adanya rangkuman di setiap bab, mempermudahkan pembaca
menangkap inti materi setiap bab.
Disetiap bab terdapat evaluasi berupa soal – soal yang diberikan
kepada pemaba supaya materi yang dibaca bisa disampaikan melalui
pemikiran dan pendapatnya sendiri. Dan juga di akhir buku
menyediakan soal – soal latihan yang berupa pilihan berganda
membuat nilai plus pada buku
Disetiap bab terdapat nya daftar pustaka membuat kita tahu buku
tersebut berasal sumbernya dari mana.
Buku ini juga menjabarkan bagaimana caranya agar kita bisa
mengetahui perbedaaan atau menelaah gaya bahasa pengarang, dan
juga pendapat pribadi si pengarang
2. Kekurangan
1. Kelebihan
Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
Banyak terdapat poin penting dan definisi definisi tentang materi yang
dibahas
Ukuran buku yang kecil dan ringan sehingga mudah dibawa ke mana
mana
Cover memiliki warna yang cerah
Jenis kertas yang baik dan halus
Harga buku terjangkau.
2. Kelemahan
Ada beberapa materi yang sulit dipahami
Banyak bahasa asing kurang dipahami
Didalam buku ini terlalu kalimat kalimat yang btidak terlalu penting
sehingga membuat tampilan teks begitu banyak dan artinya termasuk
pemborosan kata.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan peserta didik adalah suatu dimana ilmu yang mengajarkan bagaimana
kita dalam bersikap dan tindakan kita kepada individu dalam menjalani proses
perkembangan yang terjadi yang dimana proses perkembangan tersebut dipengaruhi
faktor faktor secara keseluruhan yang ada dimuka bumi ini. Serta didalam proses
perkembangan tersebut dilakukan dengan yang namanya pertumbuhan
B. Saran
Secara keseluruhan isi yang terdapat dalam buku buku Perkembangan Peserta Didik
tersebut sangat layak untuk dijadikan buku pegangan bagi mahasiswa atau pembaca
karna selain informasi yang disajikan lengkap dan memudahkan pembaca memahami
Perkembangan Peserta Didik.
DAFTAR PUSTAKA