PENDIDIKAN PANCASILA
KELAS VII SEMESTER
GANJIL
BAB I PERUMUSAN DAN PENETAPAN PANCASILA
BAB II NORMA, HAK DAN KEWAJIBAN
BAB III KESATUAN INDONESIA DAN
KARAKTERISTIK DAERAH
Amrin, S.Pd.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 4 PRAYA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
3
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan oleh
Kepala Sekolah
Drs. DARMANAN
NIP. 19612312007011358
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA
Materi :
a. Perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
b. Fungsi dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
c. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Materi Ajar,
alat dan bahan
Alat dan Bahan :
a. Gambar sidang BPUPKI dan PPKI
b. Video sidang BPUPKI dan PPKI
c. Gambar contoh prilaku sesuai Pancasila
d. Lembar Aktivitas Peserta Didik
Sarana Ruang kelas dengan pengaturan tempat duduk berkelompok
Prasarana LCD
Fase D
Elemen Pancasila
Tujuan Pembelajaran - Peserta didik mampu menganalisis, dan menyajikan laporan
kronologis lahirnya Pancasila sebagai dasar negara
- Peserta didik mampu mengidentifikasi, dan menyajikan laporan
usulan konsep rumusan dasar negara yang disampaikan para pendiri
negara.
- Peserta didik mampu menelaah dan mempraktikkan sikap positif
para pendiri negara dalam merumuskan dan menetakpan Pancasila
sebagai dasar negara.
Indikator Tujuan Peserta didik dapat :
Pembelajaran 1. Memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan selalu bersyukur
atas perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
dengan penuh tanggung jawab.
2. Mendeskripsikan Latar sejarah lahirnya Pancasila
3. Mendeskripsikan sejarah pembentukan BPUPKI dengan runut.
4. Mendiskripsikan keanggotaan BPUPKI dengan benar
5. Menunjukan tokoh-tokoh yg memberi usul dasar negara RI dengan
benar
6. Mendeskripsikan penetapan Pancasila sebagai dasar negara dalam
sidang PPKI dengan benar
7. Menjelaskan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dengan
benar
8. Memiliki keterampilan untuk menyusun dan menyajikan laporan
hasil telaah mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan percaya diri.
9. Menunjukkan upaya mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Kata Kunci Perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara; fungsi dan
kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pertanyaan Pemantik - Mengapa Dasar Negara penting bagi sebuah negara
- Bagaimana pendapat kalianjika negara tidak memiliki dasar
Profil Pelajar Pancasila
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berahlak mulia
- Bernalar Kritis
- Bergotong royong dan
- Berkebinekaan Global
Alat dan Bahan
- Laptop,
- Spidol
- Papan Tulis
- Pengahpus
- Proyektor
- Gambar Sidang BPUPK
- Kertas manila
Target peserta didik
□ Siswa regular/tipikal
□ Siswa dengan hambatan belajar
□ Siswa cerdas istimewa berbakat (CIBI)
□ Siswa dengan ketunaan (tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, tunaganda)
Jumlah siswa
Maksimum 32 peserta didik
Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk siswa CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami konsep :
YA/TIDAK
Model Pembelajaran
□ Tatap Muka
□ PJJ Daring
□ PJJ Luring
□ Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
Pengaturan siswa : Metode :
□ Individu □ Diskusi □ Kunjungan
□ Berpasangan □
□ Berkelompok (>4 orang) □ Presentasi
Permainan
□ Demonstrasi □ Ceramah
□ Project □ Simulasi
□ Eksperimen □ Discovery
Materi Ajar, Alat dan Bahan
Materi
Perumusan dasar negara
Penetapan dasar negara
Perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila
Alat dan Bahan
PPt Perumusan dan penetapan Dasar negara
PPt Fungsi dan kedudukan Pancasila
Video pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Biaya :
Foto kopi LAS : 20 x Rp. 200;- = Rp 4.000,-
Kertas plano = Rp. 17.000,-
Spidol Snowman 2 pak = Rp. 34.000,-
Isolasi = Rp. 12.000,-
Persiapan pembelajaran
Guru membaca dan menelaah tentang perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara;
Fungsi dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Guru membuat Perangkat Pembelajaran
Guru membuat LAS tentang perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara; fungsi
dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan
a. Persiapan Peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali
dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional “ Hari Merdeka”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab tentang rasa senang menjadi pelajar SMP.
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran yang akan 15 Menit
dicapai serta teknik dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran yang akan
dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran Pendidikan
Pancasila yang akan dicapai dengan teknik dan bentuk serta proses penilaian
pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran
Pendidikan Pancasila.
c. Peserta didik dan Guru membuat kesepakatan tentang hak dan kewajiban bersama
selama kegiatan pembelaran Pendidikan Pancasila berlangsung.
d. Peserta didik mengerjakan tes diagnostik untuk tujuan pembelajaran pertama 90 Menit
e. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru tentang perumusan Pancasila
sebagai dasar negara; sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. 15 menit
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan ke Dua
Kegiatan Pendahuluan
a. Persiapan Peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali
dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional “ Garuda 15 menit
Pancasila”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab tentang perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai dasar negara;
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai serta teknik dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran yang akan
dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru/menyaksikan video tentang
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara; sehingga menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik.
b. Peserta didik mengidentifikasi proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai
dasar negara
c. Peserta didik membentuk kelompok dengan bimbingan guru, tiap kelompok
beranggotan 5 sampai 6 orang
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan dengan Tugas Kelompok dengan
membaca buku, melakukan studi pustaka, browsing di internet (kalau 90 menit
memungkinkan) dengan bimbingan dan arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang
perumusan Pancasila sebagai dasar negara
f. Dengan bimbingan guru, kelompok diundi sebagai penyaji, pendokumentasi dan
penanggap hasil diskusi kelompok.
g. Peserta didik dalam kelompok secara bergiliran kelompok penyaji menyajikan hasil
kerja, kelompok pendokumentasi mendokumentasikan kegiatan kelompok penyaji
dan kelompok penanggap menanggapi hasil kerja kelompok penyaji. Kegiatan ini
semua kelompok mendapat giliran.
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah
15 menit
dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan ke Tiga
Kegiatan Pendahuluan
a. Persiapan Peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
diawali dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional “ Dari Sabang
Sampai Merauke”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab tentang fungsi dan kedudukan Pancasila
15 menit
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai serta teknik dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran yang akan
dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru tentang fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ; sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
b. Peserta didik membentuk kelompok dengan bimbingan guru, tiap kelompok
beranggotan 5 sampai 6 orang
c. Peserta didik dalam kelompok mendapat tugas ”LKPD” untuk diselesaikan.
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan dengan Tugas Kelompok dengan
membaca buku, melakukan studi pustaka, browsing di internet (kalau 90 menit
memungkinkan) dengan bimbingan dan arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang fungsi
dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
f. Peserta didik dalam kelompok menyajikan hasil kerja kelompok, kelompok lain
diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapat terhadap hasil
kelompok penyaji.
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah
15 menit
dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan Keempat
Kegiatan Pendahuluan
a. Persiapan Peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali
dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional “ Garuda
Pancasila”.
c. Melakukan apersepsi dengan dengan mengamati gambar dan menghubungkannya
dengan materi ajar
90 Menit
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan
15 Menit
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan Keenam
Pendahuluan
a. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan berdoa.
b. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan pemakaian seragam
sekolah serta menyediakan alat tulis serta kebersihan kelas.
c. Menyanyikan lagu wajib nasional/yel-yel
d. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema yang berkaitan dengan
contoh prilaku yang baik dengan materi yang akan dibahas.
e. Dalam kegiatan Apersepsi, Guru mengajak peserta didik mengamati gambar
15 Menit
menghubungkannya dengan materi yang dipelajari
f. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik berikut untuk mengajak peserta didik
memprediksi isi cerita.
• Perilaku apakah yang ditunjukkan dalam gambar tersebut ?
g. Guru meminta peserta didik mencatat prediksi pada buku tulis mereka yang nanti
akan dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran.
h. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru tentang fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ; sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
b. Peserta didik membentuk kelompok dengan bimbingan guru, tiap kelompok
beranggotan 5 sampai 6 orang
c. Peserta didik dalam kelompok mendapat tugas untuk mengidentifikasi prilaku-
prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di 90 Menit
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat bangsa dan Negara
d. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang suasana
siding penetapan dasar negara
e. Peserta didik dalam kelompok menyajikan hasil kerja kelompok, kelompok lain
diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapat terhadap hasil
kelompok penyaji
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Refleksi guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan seperti
perencanaan ?
2. Apakah tiap kelompok bisa kompak dalam menjalankan tugasnya ?
3. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran hari ini ?
Penilaian Sikap:
Bentuk Jurnal
Daftar Pustaka
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Siswa Kelas VII.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Siswa Kelas VIII.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
3. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Guru Kelas VII.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Sumber Bacaan Guru
Guru dapat menambah bahan materi untuk disampaikan kepada peserta didik dengan membaca
informasi pada link sebagai berikut ini:
= https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila#Sejarah_perumusan_dan_lahirnya_Pancasila
= http://masgun.blog.unnes.ac.id/wp-content/uploads/sites/2821/2017/02/HANA-AMIROH-Y.pdf
= https://mahasiswa.ung.ac.id/613413023/home/2014/3/26/proses-perumusan-dan-pengesahan-
pancasila-sebagai-dasar-negara.html
Soepomo juga menekankan bahwa negara Indonesia merdeka bukanlah negara yang
mem- persatukan dirinya dengan golongan terbesar dalam masyarakat dan tidak
mempersatukan dirinya dengan golongan yang paling kuat (golongan politik atau
ekonomi yang paling kuat). Akan tetapi mengatasi segala golongan dan segala paham
perorangan, mempersatukan diri dengan segala pisan rakyat
Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan pidato tentang dasar negara
Indonesia merdeka. Usulannya berbentuk philosophische grondslag atau weltanschauung.
Philosophische Grondslag atau weltanschauung adalah fundamen, filsafat, pikiran, jiwa,
hasrat yang sedalam-dalamny untuk diatasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal
dan abadi. Negara Indonesia yang kekal abadi itu dasarnya adalah Pancasila. Rumusan
dasar negara yang diusulkan olehnya adalah sebagai berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Pada akhir masa persidangan pertama, Ketua BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang
bertugas untuk mengumpulkan usulan para anggota yang akan dibahas pada masa sidang
berikutnya. Panitia Kecil beranggotakan delapan orang di bawah pimpinan Ir. Soekarno,
dengan anggota terdiri atas Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kyai Haji Wachid Hasjim, Mr.
Muhammad Yamin, Sutardjo Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto Iskandardinata,
dan Drs. Mohammad Hatta.
Panitia kecil mengadakan pertemuan untuk mengumpulkan dan me- meriksa usul-usul
menyangkut beberapa masalah, yaitu Indonesia Merdeka. Usul-usul yang telah
dikumpulkan dimasukkan dalam beberapa golongan, yaitu :
(1) golongan usul yang minta Indonesia merdeka selekas-lekasnya;
(2) golongan usul yang mengenai dasar;
(3) golongan usul yang mengenai soal unifikasi dan federasi,
(4) golongan usul mengenai bentuk negara dan kepala negara;
(5) golongan usul yang mengenai warga negara;
(6) golongan usul yang mengenai daerah;
(7) golongan usul yang mengenai soal agama dan negara;
(8) golongan usul yang mengenai pembelaan, dan
(9) golongan usul yang mengenai soal keuangan.
Sesudah sidang Chuo Sangi In, Panitia Kecil mengadakan rapat dengan tiga puluh
delapan (38) anggota BPUPKI di Kantor Besar Djawa Hookokai. Pertemuan tersebut
membentuk lagi satu Panitia Kecil yang terdiri atas anggota-anggota sebagai berikut : Ir.
Soekarno sebagai ketua, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A.A Maramis, Mr.
Achmad Soebardjo (golongan kebangsaan), Kyai Haji Wahid Hasjim, Kyai Haji Kahar
Moezakir, Haji Agoes Salim, dan R. Abikusno Tjokrosoejoso (golongan Islam). Panitia
Kecil yang berjumlah sembilan orang ini dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan,
bertugas untuk menyelidiki usul-usul mengenai perumusan dasar negara.
Panitia sembilan mengadakan rapat di rumah kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan
Timur Nomor 56 Jakarta. Setelah itu, pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan telah
mencapai satu persetujuan atau kesepakatan tentang rancangan pembukaan hukum dasar
(Undang-Undang Dasar). Rapat berlangsung secara alot karena terjadi perbedaan paham
antarpeserta tentang rumusan dasar negara terutama soal agama dan negara. Persetujuan
Panitia Sembilan ini termaktub di dalam satu rancangan pembukaan hukum dasar
(Undang-Undang Dasar). Oleh Ir. Soekarno, rancangan pembukaan hukum dasar ini
diberikan nama ”Mukadimah”, oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan ”Piagam
Jakarta”, dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut ”Gentlemen’s Agreement´.
Setelah rapat yang cukup alot, disepakati rumusan konsep dasar negara yang tercantum
dalam rancangan mukadimah hukum dasar. Naskah ini memiliki banyak persamaan
dengan Pembukaan UUD 1945. Adapun bunyi lengkap naskah mukadimah hukum dasar
adalah sebagai berikut.
”Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan
yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan
kepada: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Naskah ”Mukadimah” yang ditandatangani oleh sembilan orang anggota Panitia
Sembilan, dikenal dengan nama ”Piagam Jakarta” atau ”Jakarta Charter”. Panitia Kecil
penyelidik usul-usul berkeyakinan bahwa ”Mukadimah” dapat menghubungkan,
mempersatukan paham-paham yang ada di kalangan anggota-aggota BPUPKI.
Selanjutnya, naskah ”Mukadimah” tersebut dibawa ke sidang kedua BPUPKI tanggal 10
– 17 Juli 1945. Pada tanggal 14 Juli 1945, mukadimah disepakati oleh BPUPKI. Dalam
alinea keempat naskah Piagam Jakarta tersebut, terdapat rumusan dasar negara sebagai
berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk- pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan dasar negara yang tercantum dalam naskah ”Piagam Jakarta” tersebut, dalam
sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 mengalami perubahan. Rumusan dasar negara yang
diubah adalah sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, diubah menjadi “Ketuhanan
Yang Maha Esa”.
Latar belakang perubahan sila pertama, menurut Mohammad Hatta bermula dari
datangnya utusan opsir Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Mereka memberitahukan bahwa
wakil-wakil Protestan dan Katolik dari wilayah yang dikuasai oleh Angkatan Laut Jepang
merasa keberatan dengan bagian kalimat rumusan dasar negara dalam naskah Piagam
Jakarta. Kalimat yang dimaksud adalah ”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Terhadap keberatan tersebut, sebelum sidang PPKI dimulai, Mohammad Hatta mengajak
Ki Bagus Hadikusumo, K.H Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr. Teuku
Mohammad Hasan mengadakan suatu rapat pendahuluan. Supaya tidak terpecah sebagai
bangsa, tokoh pendiri bangsa yang bermusyawarah telah bermufakat untuk
menghilangkan bagian kalimat tersebut dan menggantikannya dengan rumusan
”Ketuhanan Yang Maha
Dengan demikian, rumusan dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan Tang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai
dasar negara.
2. Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas, dan pada tanggal 7 September 1944
Jepang mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak di kemudian hari. Adapun
pengumuman ini disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang bernama ...
A. Jendral Kuniaki Koiso
B. Jendral Kuniaki Harada
C. Jendral Izagaki
D. Jendral Yuichiro Nagano
3. BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945 yang dinamakan dalam bahasa Jepang ....
A. Dokuritsu Junbi Cosakai
B. Dokuritsu Junbi Inkai
C. Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
D. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
4. Tugas Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah ....
A. menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
B. menjadi panitia pendirian bagi suatu negara Indonesia yang merdeka
C. memilih presiden dan wakil persiden yang pertama setelah Indonesia merdeka
D. mempelajari persiapan hal-hal penting guna mendirikan negara Indonesia merdeka
5. Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat, maka
agenda pertama mendengarkan pidato tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia yang
mengajukan pendapat tentang rumusan dasar negara Republik Indonesia, antara lain....
A. Mr. Assaat
B. Mr. Kasman Singodimedjo
C. Radjiman Wedyodiningrat
D. Ir. Soekarno
6. Pernyataan:
1. Peri Ketuhanan
2. Peri Kebangsaan
3. Peri Kemanusiaan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Prof. Mohammad Yamin berpidato mengemukaakan gagasan
lima asas dasar negara Republik Indonesia yaitu dengan urutan dari pernyataan diatas
nomor ....
A. 1, 2, 3, 4, 5
B. 2, 3, 1, 4, 5
C. 2, 3, 4, 1, 5
D. 2, 3, 4, 5, 1
7. Sila Pertama yang berbunyi “ Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam
bagi pemeluk- pemeluknya” adalah isi Sila pertama dari rumusan ....
A. Eka Sila
B. Tri Sila
C. Pancasila
D. Piagam Jakarta
8. Istilah “Pancasila” sebagai dasar negara pertama kali pada tanggal 1 Juni 1945 dikemukan
oleh ....
A. Mr. Mohammad Yamin
B. Mr. Soepomo
C. Mr. Achmad Subardjo
D. Ir. Soekarno
9. Rumusan Pancasila hasil dari Jakarta Charter sepakat oleh tokoh-tokoh pendiri negara
dirubah dengan alasan ....
A. atas kehendak dari sebagaian tokoh –tokoh Panitia Sembilan
B. agar tidak terjadi perpecahan antar agama , atas usulan dari Indonesia timur
C. rencana Indonesia akan dibentuk sebagai negara agama
D. karena penduduk Indonesia sebagaian besar adalah umat Islam
10. Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan, maka sebagai gantinya dibentuk ....
A. Dokuritsu Junbi Cosakai
B. Dokuritsu Junbi Inkai
C. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
D. Panitia Persiapan Indonesia Merdeka
12. Rumusan Pancasila yang benar dan syah terdapat dalam ...
A. Pembukaan UUD 1945 alinea 4
B. Batang tubuh UUD 1945
C. Preambule Piagam Jakarta
D. Naskah asli hasil sidang PPKI
Dalam di atas adalah salah satu pendiri negara dan anggota BPUPKI ....
A. Mr. Moh. Yamin
B. Ir. Soekarno
C. Drs. Moh Hatta
D. Dr. Radjiman Widyadiningrat
Beliau adalah salah satu pendiri negara dan tokoh BPUPKI yaitu ....
A. Mr. Moh. Yamin
B. Ir. Soekarno
C. Drs. Moh Hatta
D. Dr. Radjiman Widyadiningrat
17. Menurut Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998, kedudukan Pancasila bagi Indonesia
adalah sebagai ...
A. Dasar negara
B. Pandangan hidup bangsa
C. Sumber nilai
D. Sumber dari segala sumber hukum
20. Bangsa Indonesia mempunyai Pancasila sebagai pandangan hidupnya. Artinya bangsa
Indonsia ....
A. bebas menentukan sikapnya terhadap bangsa lain di dunia
B. tidak perlu tahu ideologi bangsa lain yang berasal dari luar
C. memiliki pegangan dan pedoman dalam memecahkan masalah bangsa
D. tidak perlu menjalin kerja sama dengan negara yang pernah menjajah Indonesia
2. Rumusan dasar negara yang dikemukakan Ir. Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945 ;
1.
2.
3.
4.
5.
1. Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas, dan pada tanggal 7 September
1944 Jepang mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak di kemudian
hari. Adapun pengumuman ini disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang bernama ...
A. Jendral Kuniaki Koiso
B. Jendral Kuniaki Harada
C. Jendral Izagaki
D. Jendral Yuichiro Nagano
3. Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat,
maka agenda pertama mendengarkan pidato tiga tokoh utama pergerakan nasional
Indonesia yang mengajukan pendapat tentang rumusan dasar negara Republik Indonesia,
antara lain....
A. Mr. Assaat
B. Mr. Kasman Singodimedjo
C. Radjiman Wedyodiningrat
D. Ir. Soekarno
4. Sila Pertama yang berbunyi “ Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam
bagi pemeluk- pemeluknya” adalah isi Sila pertama dari rumusan ....
A. Eka Sila
B. Tri Sila
C. Pancasila
D. Piagam Jakarta
5. Istilah Pancasila sebagai dasar negara pertama kali pada tanggal 1 Juni 1945 dikemukan
oleh ....
A. Mr. Mohammad Yamin
B. Mr. Soepomo
C. Mr. Achmad Subardjo
D. Ir. Soekarno
6. Rumusan Pancasila hasil dari Jakarta Charter sepakat oleh tokoh-tokoh pendiri negara
dirubah dengan alasan ....
A. atas kehendak dari sebagaian tokoh –tokoh Panitia Sembilan
B. agar tidak terjadi perpecahan antar agama , atas usulan dari Indonesia timur
C. rencana Indonesia akan dibentuk sebagai negara agama
D. karena penduduk Indonesia sebagaian besar adalah umat Islam
Hasil sidang pertama PPKI yang berlangsung tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan
adalah...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
Dalam di atas adalah salah satu pendiri negara dan anggota BPUPKI ....
A. Mr. Moh. Yamin
B. Ir. Soekarno
C. Drs. Moh Hatta
D. Dr. Radjiman Widyadiningrat
10. Dalam sidang BPUPKI yang pertama dilaksanakan tanggal ....
A. 29 Mei – 1 Juni 1945
B. 10 Juni –17 Juli 1945
C. 18 Agustus 1945
D. 19 Sgustus 1945
11. Pancasila sebagai Dasar Negara memiliki arti bahwa Pancasila ….
A. menjadi cara pandang bangsa Indonesia dalam menghadapi permasalahan.
B. sebagai acuan norma dalam proses penyelenggaraan pemerintahan.
C. adalah sumber ide serta impian hidup untuk bangsa Indonesia.
D. sebagai penggabungan antara nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia.
12. Bangsa Indonesia mempunyai Pancasila sebagai pandangan hidupnya. Artinya bangsa
Indonsia ....
A. bebas menentukan sikapnya terhadap bangsa lain di dunia
B. tidak perlu tahu ideologi bangsa lain yang berasal dari luar
C. memiliki pegangan dan pedoman dalam memecahkan masalah bangsa
D. tidak perlu menjalin kerja sama dengan negara yang pernah menjajah Indonesia
I. INFORMASI UMUM
Kompetensi awal yang harus sudah dimiliki oleh peserta didik dan diperoleh di
fase sebelumnya adalah:
Kemampuan mengetahui (1) bentuk-bentuk sederhana sebuah norma,
aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota
keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat.
Kemampuan mengetahui bentuk pelaksanaan norma, aturan, hak, dan
kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah.
Kemampuan mengetahui contoh pelaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat.
Kompetensi awal ini dijadikan salah satu dasar dalam penyusunan asesmen
diagnosis kognitif yang hasilnya dijadikan sebagai pertimbangan klasifikasi
kelompok peserta didik yang paham penuh, paham sebagian, dan tidak/belum
paham. Digunakan nama sebagai pengganti nama tersebut dengan Kelompok A
(=Paham Penuh), Kelompok B (=Paham Sebagian), dan Kelompok C (=Tidak
Paham) atau dapat digunakan nama lain sesuai kesepakatan peserta didik dengan
guru.
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan memiliki
sikap beriman dan bertaqwa kepadaa Tuhan Yang Maha Esa, Bernalar kritis dan mandiri.
Sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah: Laptop/HP,
LCD, Video pelaksanaan hak, Bahan Bacaan, Lembar Kerja Peserta Didik.
Target peserta didik bersifat deferensiasi sesuai dengan kelompok paham penuh
(A), paham sebagian (B), dan tidak/belum paham (C).
Kelompok A:
Peserta didik dapat mematuhi norma dan aturan serta dapat
menyeimbangkan pelaksanaan hak tanpa ada imbauan/arahan guru /
berinisiatif sendiri
Kelompok B:
Peserta didik dapat mematuhi norma dan menyeimbangkan pelaksanaan
hak dengan diberikan imbauan/arahan guru untuk menumbuhkan inisiatif
Kelompok C:
Peserta didik dapat mematuhi norma dan menyeimbangkan pelaksanaan
hak dengan diberikan imbauan/arahan guru serta sanksi.
7.3 Peserta didik dapat mematuhi pentingnya norma dan aturan,
7.4 Peserta didik dapat menyeimbangkan pelaksanaan hak dan
kewajiban warga Negara.
Setelah mempelajari materi ini peserta didik dapat memahami bahwa di Setiap wilayah
terdapat sebuah aturan dan setiap peserta didik paham akan hak dan kewajibannya
sebagai bagian dari anggota masyarakat terhadap sebuah aturan. Selain itu Aturan di
setiap wilayah akan berbeda, peserta didik juga dapat mematuhi aturan yang ada
disekitarnya dengan penuh kesadaran.
Tujuan Pembelajaran 7.3 Peserta didik dapat mematuhi pentingnya norma dan
aturan (Pertemuan 1/ 3 X 40‟))
7.4 Peserta didik dapat menyeimbangkan pelaksanaan hak
dan kewajiban warga Negara. (Pertemuan 2 dan 3 /3 X
40‟)
Materi Norma, Hak dan Kewajiban, Hak dan Kewajban
sebagai warga negara
Alokasi Waktu 3 X 40 menit ( 6 pertemuan)
Alat Bantu Grafis Tabel Prediksi dan Masalah Solusi
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan P
Pendahuluan 4. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan
(15 Menit) berdo‟a.
5. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan
pemakaian seragam sekolah serta menyediakan alat tulis serta
kebersihan kelas.
6. Menyanyikan lagu wajib nasional/yel-yel Perilaku taat norma
“Macam-macam norma semua ada 4 Janganlah
lupa harus selalu diingat
Norma Agama, norma kesopnanan, norma kesusilaan, norma hokum
Siapa yang melanggar pasti kena sanksinya Siapa yang
poatuh manusia terpuji
Aku bisa, kamu bisa, semua pasti bisa, mari kita patuhi
norma yang ada”
7. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema
yang berkaitan dengan norma dan mengaitkannya dengan materi
yang akan dibahas
8. Dalam kegiatan Apersepsi, Guru mengajak peserta didik
mengamati gambar menghubungkannya dengan judul bacaan
“Pelanggaran Norma”
2 Menurutmu bagaimana
kondisi
anak itu?
3 Kira-kira, gambar tersebut
menceritakan tentang apa?
5. Kemudian peserta didik dapat menganalisis masalah apa yang tersurat
dalam bacaan tersebut dan menentukan solusi dari permasalahan
tersebut dengan mengisi tabel
masalah-solusi berikut ini!
Masalah Siapa
yang Apa
terdapat di Kapan
bacaan Dimana
Mengapa
Solusi Alternatif solusi
permasalaha Alasan pemberian
n alternatif solusi
Hasil (akibat dari
pelaksanaan alternatif
solusi jika dilakukan dan
jika tidak
6. Setelah mengisi tabel masalah-solusi, peserta didik membuat kesimpulan bahwa
masalah tersebut termasuk contoh pelanggaran norma apa di dalam masyarakat
dan peserta didik dapat memberikan contoh sikap yang seharusnya dilakukan.
7. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas, saling
menanggapi dan menyempurnakan hasil kerja temannya.
Pertemuan Kedua
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan
(15 menit) berdo‟a.
2. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan
pemakaian seragam sekolah serta menyediakan alat tulis serta
kebersihan kelas.
3. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema
yang berkaitan dengan hak dan kewajiban terhadap norma dan
mengaitkannya dengan materi yang akan dibahas.
4. Dalam kegiatan Apersepsi, Guru mengajak peserta didik mengamati
gambar tumpukan sampah di pinggir sungai dengan topik hak dan
kewajiban terhadap norma.
5. mengamati gambar menghubungkannya dengan judul bacaan
“Mentaati Norma”
Pertemuan Ketiga
Pertemuan Keempat
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin
(15 menit) kegiatan berdo‟a.
2. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan
pemakaian seragam sekolah serta menyediakan alat tulis serta
kebersihan kelas.
3. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema
yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara dan
mengaitkannya dengan materi yang akan dibahas.
4. Dalam kegiatan Apersepsi, peserta didik mengamati gambar dibawah
ini dengan pertanyaan pematik :
Pertemuan Kelima
Pendahulua 1. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan
n (15 berdo‟a.
Menit) 2. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan
pemakaian seragam sekolah serta menyediakan alat tulis serta
kebersihan kelas.
3. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara dan mengaitkannya
dengan materi yang akan dibahas.
4. Dalam kegiatan Apersepsi, peserta didik mengamati gambar dibawah ini
dengan pertanyaan pematik :
Pedoman Penskoran
Nilai pesertad idik
Kegiatan 1
Jawaban Jawaban yang ada
No. Pertanyaan
prediksi dalam isi bacaan
1 Menurutmu Apa Tindakan bullying /
yang terjadi pada perundungan
anak di dalam
gambar tersebut?
2 Menurutmu Tertekan, menangis,
bagaimana kondisi sedih, takut
anak itu?
3 Kira-kira, gambar Anak yang sedang
tersebut mengalami tindakan
menceritakan bullying/ perundungan
tentang apa?
*Jika jawaban Prediksi sama dengan jawaban yang ada dalam isi bacaan maka
mendapatkan skor nilai 5, Jika jawaban prediksi sama dengan jawaban salah
atau tidak sesuai maka mendapatkan skor nilai 0.
*Total skor adalah 15
* petunjuk pengisian
1 = sikap yang dilakukan dengan pemberian hukuman 2 = sikap yang dilakukan sesuai dengan imbauan
3 = sikap yang dilakukan terkait norma tanpa ada imbauan
Alternatif bentuk pengayaan adalah sebagai berikut :
Pengayaan
a. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya.
b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok
melalui link https://www.youtube.com/watch?v=icWCfKqcGyQ&t=51s dan
https://www.youtube.com/watch?v=mRQPfkACzUw
Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum
mencapai target belajar diberikan kegiatan pembelajaran dalam bentuk:
1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang
belum tuntas
2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas.
1. Bagiamana menurutmu yang paling sulit dari materi norma, hak dan
kewajiban warga Negara?
2. Apa yang kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
3. Nilai / pembelajaran apa yang dapat kamu peroleh dari memahami
materi norma serta hak dan kewajiban warga negara?
4. Setelah mempelajari materi norma, hak dan kewajiban warga Negara,
bagaimana upaya kalian untuk mempraktikan dalam kehidupan sehari-
hari ?
Lembar Kerja 01
Kegiatan 01
Nama : ....
No.absen/Kelas : .....
Petunjuk:
Amati gambar yang ada, kemudian prediksilah/perkirakanlah tentang isi
artikel yang akan kalian baca dengan menggunakan format/tabel prediksi
berikut!
Tabel Prediksi
No. Pertanyaan Jawaban prediksi
1 Menurutmu Apa yang
terjadi pada anak di dalam
gambar tersebut?
2 Menurutmu bagaimana
kondisi anak itu?
3 Kira-kira, gambar tersebut
menceritakan tentang apa?
Kegiatan 02
Nama : ....
No.absen/Kelas : .....
Petunjuk:
Silakan membaca artikel “Pelanggaran Norma”
Pelanggaran Norma
Bekasi - Sebuah video memuat aksi perundungan terhadap seorang bocah laki- laki
viral di media sosial. Dalam video itu disebut korban merupakan anak SD kelas III.
Peristiwa itu disebut terjadi di sebuah perumahan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Pelaku
bullying disebut-sebut siswa kelas I sekolah menengah pertama (SMP).
"Bantu viralkan anak kelas 3 SD di-bully secara tidak manusiawi oleh anak klas 1
SMP di Perumahan MGT Bekasi," caption pada video viral seperti dilihat, Rabu
(12/1/2022).Di video itu terlihat korban menggunakan baju dan celana warna biru.
Korban tampak menangis di jalan beton dengan posisi telungkup. Di sekeliling korban
itu terdapat sejumlah anak dan remaja lainnya. Para remaja itu sibuk merekam korban
yang tengah menangis tersebut. "Videoin, videoin," teriak salah satu orang di
lokasi.Sejumlah remaja itu tampak mengejek anak kecil yang tengah menangis
tersebut. Beberapa di antaranya bahkan terlihat sempat memegang bagian bokong
bocah itu. Kumpulan anak itu terlihat tidak mempedulikan kondisi korban. Mereka
tetap bermain dan tertawa mengelilingi korban yang tengah menangis.
Dimintai konfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol
Alexander Yuriko mengatakan pihaknya telah mengetahui adanya
informasi yang kini viral tersebut. Polisi bakal mengecek kebenaran informasi itu."Kita
konfirmasi dulu ya (dugaan peristiwa perundungan)," kata Alexander. Alexander belum
mengetahui apakah pihak keluarga korban telah membuat laporan polisi. Namun dia
memastikan pihak kepolisian akan aktif menyelidiki kasus tersebut."Insyaallah kita
proaktif," jelas Alexander.
Jakarta - Aksi perundungan terhadap seorang bocah SD oleh sekelompok siswa SMP di
sebuah perumahan di Bekasi Timur, Kota Bekasi, menjadi sorotan. Lalu apa yang
menjadi alasan para pelaku mem-bully korban?
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, yang menangani kasus
tersebut, mengungkap motif di balik aksi perundungan tersebut. Ketua KPAD Kota
Bekasi Aris Setiawan menyebut kasus itu terjadi karena korban dirasa lebih jago
bermain bola dibanding para pelaku.
"Kalau informasi dari orang tua korban, iya (lebih jago main bola). Cuma kan nanti kita
gali, apakah karena faktor seperti merasa tersaingi atau lain dan sebagainya. Tapi kan
nanti kita akan panggil lebih mendalam karena tindak lanjut kita kan. Satu sampai dua
hari ke depan kita akan panggil pihak yang dilaporkan," tutur Aris Setiawan kepada
wartawan, Rabu (12/1/2022).
Berdasarkan laporan orang tua korban, peristiwa perundungan itu diketahui terjadi pada
Selasa (11/1). Aris menerangkan pihaknya bakal melakukan upaya mediasi dengan cara
memanggil kedua belah pihak.
"Upaya yang akan kita lakukan adalah memanggil terpisah nanti masing- masing. Pihak
baik pihak yang mengadukan maupun teradu kan lengkap dengan korban dan terduga
pelakunya," ujar Aris.
Namun, Aris berkata, orang tua korban tidak menerima upaya mediasi tersebut.
Alasannya, orang tua korban ingin para pelaku diganjar hukuman yang membuat jera.
"Hanya, memang terkait dengan efek jera. Yang sering diinginkan oleh pihak pelapor
biasanya juga kita akan lakukan mediasi. Tapi, kalau di jalur hukum kan memang di
kita ada restorative justice-lah, ini kan masuknya nonlitigasi, jadi memang
penanganannya berbeda dengan kasus hukum yang dilakukan oleh orang dewasa,"
ungkap Aris.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Bekasi Timur AKP Samsono menyebut pihaknya telah
menerima adanya laporan terkait kasus tersebut. Polisi akan melakukan penyelidikan
lebih lanjut."Masih dilidik dulu, kita dapat laporannya dari masyarakat," ujar Samsono.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5895219/viral-bocah-sd-di-bekasi-di-bully-hingga- menangis-
direkam-pelaku?_ga=2.56618603.1704320229.1650266838- 1353517567.1635119377
Setelah membaca artikel tersebut, silakan menjawab pertanyaan yang
sama dengan pertanyaan di LK 01 kegiatan 01, kemudian silakan
mencocokkan jawaban prediksi kalian dengan jawaban yang sesuai dengan
isi bacaan !
Nama : ....
No.absen/Kelas : .....
Petunjuk:
Berdasarkan isi bacaan, analisislah masalah dan solusi
berdasarkan tabel masalah-solusi berikut ini !
Kemudian buatlah kesimpulan dari analisis kalian !
Jadi berdasarkan artikel pelanggaran norma, bahwa pelanggaran norma yang dilakukan
adalah melanggar norma ...............................................................................
........................................................................................................................................
Lembar Kerja 02
Nama : ....
No.absen/Kelas : .....
Petunjuk:
Silakan membaca berita di bawah ini !
Kemudian setelah membaca silakan menganalisis berdasarkan pertanyaan
di bawah berita !
Pemkab Sukabumi Sidang 8 Warga
Yang Kena OTT Buang Sampah ke
Sungai
Pemerintah
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
intensifkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) warga
nakal yang kedapatan membuang sampah ke sungai.
Hari ini, 8 orang warga di Kecamatan Cicantayan
menjalani sidang di tempat dan terjerat denda. Penegakan Peraturan Daerah (Perda) itu
merupakan salah satu upaya pemkab setempat memberantas oknum warga yang kerap
mengotori sungai dengan membuang sampah sembarangan.
"Hari ini kita menjaring 8 orang hasil pengintaian tim gabungan sejak pukul
02.00 WIB dinihari sampai pukul 07.00 WIB pagi tadi. Setelah terjaring kita lakukan
sidang di tempat di salah satu ruangan di Balai Desa Cimahi," kata Saepudin, Kepala
Bidang Penegakan Hukum dan Perundangan, Satpol PP Kabupaten Sukabumi, Senin
(5/11/2018). Para pelanggar tersebut dikatakan Saepudin, kedapatan membawa sampah
yang dibungkus kantong plastik untuk dibuang ke sungai."Operasi yustisi ini
merupakan bagian dari penegakan Perda
No 13 Tahun 2016 tentang pengelolaan sampah dan retribusi persampahan/kebersihan.
Kepada pelanggar sebenarnya sanksinya cukup berat yakni denda sebesar Rp 15
Juta dan kurungan badan selama 2 bulan," lanjut dia."Namun untuk hari ini masih
bersifat sosialisasi, denda tidak kita kenakan maksimal. Rata-rata kita denda Rp 100
ribu, kalau tidak membayar maka diganti dengan kurungan badan 3 hari,"
tambahnya.Dia juga menjelaskan, operasi yang melibatkan personel TNI dan Polri itu
sudah beberapa kali dilakukan di wilayah kecamatan yang berbeda. "Operasi sudah
dilakukan beberapa kali OTT- di Kecamatan Cisaat, Jembatan Cigunung, Kecamatan
Sukalarang," ungkapnya.Saepudin mengimbau warga untuk mentaati Perda soal
sampah ini. "Ketika aturan atau aspek legal sudah disahkan berarti harus diketahui
masyarakat umum," katanyanya.Sementara itu, Rizal (40) warga setempat
mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah setempat."Bagus sih, langkahnya
langsung sidak seperti ini. Untuk kepentingan kebersihan sungai juga, namun
sosialisasi Perdanya mesti digencarkan karena tidak seluruh masyarakat juga tahu
ancaman dan sanksinya," kata dia. (sya/ern)
Sumber : https://sukabumi.news.blog/2018/11/05/pemkab-sukabumi-sidang-8-warga-yang- kena-ott-
buang-sampah-ke-sungai/
Dari bacaan teks berita diatas, analisislah dengan menjawab pertanyaan di bawah ini !
1. Apa hak dan kewajiban yang tersirat dalam berita ?
2. Berdasarkan peristiwa tersebut bagaimana kaitannya dengan hak dan kewajiban?
Lembar Kerja 03
Nama : ....
No.absen/Kelas : .....
Petunjuk:
Silakan menikmati tayangan video yang berjudul “Demo -
Ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja)” melalui link berikut ini !
https://www.youtube.com/watch?v=F5twKqDOKLE
Setelah kalian menyaksikan tayangan video tersebut, sekarang
analisislah video tersebut dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1. Jika dikaitkan dengan UUD NRI Tahun 1945, kegiatan tersebut
apakah termasuk salah satu hak warga negara yang sesuai dengan
pasal berapa?
2. Berdasarkan peristiwa tersebut bagaimana kaitannya dengan hak
dan kewajiban?
A. Norma Masyarakat
Kalau mau masuk rumah, apa
yang semestinya dilakukan?
Seorang warga yang baik tentu
akan mengucap salam lebih
dahulu sebelum masuk rumah.
Walaupun rumah tersebut
adalah rumahnya sendiri.
Apalagi kalau rumah itu rumah orang lain. Harus mengucap salam lebih dahulu,
sampai pemilik rumah itu keluar dan mempersilakan masuk. Mengucap salam sebelum
memasuki rumah merupakan salah satu contoh norma. Begitu pula untuk selalu
menghormati orang tua serta guru, walaupun orang tua atau guru tersebut mungkin
keliru. Norma-norma seperti itu diperlukan agar suasana kehidupan bersama menjadi
tertib, dan seluruh warganya damai.
1. Pengertian Norma
Norma merupakan aturan untuk menata kehidupan manusia di dalam
masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah
“Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat.”
Karena bersifat mengikat, maka norma harus dipatuhi oleh semua orang di dalam
masyarakat tersebut. Bagi yang tidak mematuhi norma dapat dikenakan sanksi atau
hukuman. Sanksinya dapat bermacam- macam bentuknya, baik ringan maupun
berat, sesuai dengan kesepakatan masyarakat setempat. Di Aceh, sanksi melanggar
norma antara lain dicambuk punggungnya. Di Kalimantan serta Papua ada sanksi
berupa keharusan membayar denda berupa hewan ternak untuk pelanggaran norma.
Di masing-masing daerah tentu ada jenis sanksi khusus yang ditetapkan
masyarakatnya.
bersyukur pada Tuhan Yang Ma ha Esa atas segala nikmat yang diperoleh.
Kebiasaan bersyukur itulah yang perlu jadi karakter setiap orang.
d. Menjadi petunjuk bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan di
masyarakat.
Setelah terjadi bencana pan demi Covid-19, pemerintah mengeluarkan
peraturan agar semua orang selalu menggunakan masker penutup hidung dan
mulut saat di luar rumah, serta menjaga jarak antarsesama. Aturan tersebut
merupakan norma untuk memberi petunjuk masyarakat agar sehat dan
terhindar dari virus tersebut.
e. Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Bila seseorang merasa dirugikan oleh orang lain, orang tersebut dapat
mengajukan gugatan ke pengadilan sehingga ia dapat memperoleh haknya.
Ada aturan yang mengatur hal itu. Aturan itu adalah yang menjaga agar
keadilan di masyarakat terwujud. Maka banyak ahli menyebutkan bahwa nilai
penting utama norma adalah keadilan di masyarakat. Dengan adanya
pengaturan dengan norma, setiap orang akan mendapatkan manfaat yang sama
atas pengaturan tersebut. Itulah yang melahirkan keadilan bagi semua orang di
masyarakat, sejalan dengan sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.” Begitu penting norma bagi masyarakat, maka norma perlu
dibudayakan sejak dini.
Salah satu cara membudayakannya adalah dengan memberlakukan
sanksi. Sanksi dapat besifat ringan, seperti berupa teguran atau peringatan
agar tidak melanggar norma yang sama di waktu lainnya. Sedangkan sanksi
yang lebih berat dapat berupa denda hingga hukuman bagi pelanggar sanksi.
Dengan adanya sanksi itu diharapkan tidak ada pelanggaran norma lagi.
3. Jenis Norma
Secara umum norma dikelompokkan menjadi empat jenis. Keempat norma
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Norma agama
Norma agama adalah kaidah atau aturan yang bersumber pada hukum agama
atau kitab suci yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini berisi
perintah dan larangan, yang bertujuan mengatur manusia agar mendapatkan
kebahagiaan dunia akhirat.
b. Norma susila
Norma ini berasal dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan mengajarkan kita
untuk selalu berbuat baik sesuai dengan kata hati. Setiap manusia dikaruniai hati
nurani agar dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk.
c. Norma sosial
Norma sosial atau kesopanan bersumber dari tatakrama atau kebiasaan
masyarakat. Norma ini bersifat lokal. Norma kesopanan berawal dari hubungan
yang terjadi antar manusia yang kemudian membentuk aturan-aturan yang
disepakati bersama.
d. Norma hukum
Norma hukum merupakan aturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan bernegara. Norma ini dibuat oleh pemerintah dan bersifat tegas serta
memaksa. Pelanggaran terhadap norma ini akan
mendapatkan sanksi berupa hukuman penjara atau denda.
Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Dalam sila ini,
kita memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Berhak memeluk agama dan kepercayaan sesuai pilihan dan keyakinan
masing-masing.
b) Berhak beribadah sesuai agama dan kepercayaan yang dipilih.
c) Wajib memberikan orang lain kebebasan dalam memilih agama dan
kepercayaannya.
d) Wajib memberikan kebebasan orang lain untuk beribadah.
e) Wajib menghormati kepercayaan agama lain.
Sila ketiga Pancasila berbunyi, "Persatuan Indonesia". Dalam sila ini, kita
memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Berhak ikut serta dalam bela negara.
b) Berhak untuk menjadi abdi negara.
c) Wajib memupuk persatuan berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.
d) Wajib menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada di
Indonesia.
Sila kelima berbunyi, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Dalam
sila ini, kita memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai
berikut:
a) Berhak mendapat pengayoman dari orang lain dan pemerintah.
b) Berhak mendapatkan kesejahteraan di berbagai hal.
c) Wajib mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat.
d) Wajib mengikuti kegiatan negara dalam rangka mewujudkan
keadilan sosial.
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD NRI Tahun 1945
Selain memuat aturan dalam bernegara, UUD 1945 juga mengatur hak dan
kewajiban warga negara hingga ke tingkat individu. Semua itu mengikat dan
tercantum dalam sejumlah pasal dalam UUD 1945. Hak warga negara menurut
UUD 1945 meliputi:
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang”
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal
28C ayat 2).
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”.
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang
lain.
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan: “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Hak : Sesuatu yang harus diperoleh warga negara setelah
melakukan kewajiban
Hak Asasi Manusi : Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
Hukum : Peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah
Kewajiban : Sesuatu yang harus dilaksanakan dan merupakan suatu keharusan
Norma : Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat
Warga Negara : Penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban
dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
B. KOMPETENSI AWAL
C. PROFILPELAJAR PANCASILA
Bernalar kritis
Kreatif
Mandiri
D. SARANADAN PRASARANA
Sumber Belajar: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021,Buku Panduan GuruPendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, untuk SMP Kelas VII, Penulis: Zaim Uchrowi, Ruslinawati.
Media Pembelajaran: Komputer / laptop serta LCD, jaringan internet, proyektor.
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ
Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.
KOMPNEN INTI
Alur TujuanPembelajaran :
1. Peserta didik mampu memahami dan menghargai wilayah negaraRepublik
Indonesia dan karakteristik daerahnya.
2. Peserta didik mampu menjelaskan pembentukan Indonesia sebagai negara
kesatuan.
3. Peserta didik mampu berkontribusi menguatkan persatuan dan kesatuanbangsa
sesuai tingkatnya.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
b. Peserta didik menyiapkan diri secara fisik dan
1 Pendahuluan
psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali
(15 Menit)
dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta
didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis dan sumber belajar.
c. Peserta didik menerima memotivasi dengan
menyanyikan lagu wajib nasional “ Tanah Airku ”.
d. Peserta didik memerima apersepsi dengan tanya-
jawab mengenai hakekat negara Republik
Indonesia
e. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta teknik
dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran
yang akan dilakukan.
f. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab
tentang manfaat proses pembelajaran.
g. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan peserta didik
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari
Kegiatan
Inti guru tentang hakekat negara
b. Peserta didik membentuk 6 kelompok dengan
(90 Menit) bimbingan guru,
c. Peserta didik menerima tugas kelompok dari guru
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan
dengan Tugas Kelompok dengan membaca buku,
melakukan studi pustaka, browsing di internet
(kalau memungkinkan) dengan bimbingan dan
arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan
tertulis hasil telaah tentang hakekat negara dalam
bentuk map mapping pada ketas karton yang
disediakan
f. Peserta didik dalam kelompok memajang hasil
kerja kelompok di dinding kelas
g. Dengan bimbingan guru, tiap kelompok
melakukan window shopping :
1) Tiap kelompok membagi anggotanya, ada
yang bertugas menjaga stand, dan yang
berbelanja ke kelompok lain
2) Pengunjung menerima penjelasan dari penjaga
stand
3) Pengunjung memberi tanda tangan di lembar
mind mapping kelompok yang dikunjungi
h. Setelah selesai berbelanja, tiap kelompok
memberi laporan hasil belanjanya
a. Peserta didik dengan dibimbing guru
Penutup
menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
(15 Menit) jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan
tindakan yang akan dilakukan.
c. Peserta didik menerima umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan
d. Peserta didik menerima penjelasan rencana
kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan Kedua
a. Peserta didik mmeprsiapkan diri secara fisik
2 Pendahuluan
dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
(15 Menit) diawali dengan berdoa, guru menanyakan
kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber
belajar.
b. Peseta didik menerima motivasi dengan
menyanyikan lagu wajib nasional “Berkibarlah
Benderaku”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab
tentang materi minggu lalu
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta
teknik dan bentuk serta proses penilaian
pembelajaran yang akan dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab
tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik.
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat arti
Kegiatan
Inti penting persatuan dan kesatuan untuk
memperkuat dan memperkokoh Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
b. Peserta didik membentuk menjadi 6 kelompok
dengan bimbingan guru,
c. Peserta didik memerima tugas kelompok
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan
dengan Tugas Kelompok dengan membaca buku,
melakukan studi pustaka, browsing di internet
(kalau memungkinkan) lalu mendiskusikannya
dengan bimbingan dan arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan
tertulis hasil telaah tentang arti penting persatuan
dan kesatuan untuk memperkuat dan
memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
a. Tiga kelompok menyajikan hasil kerja
kelompok, kelompok lain diberi kesempatan
untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapat
terhadap hasil kelompok penyaji.
f. Peserta didik menerima pelurusan jawaban
kelompok dari guru
f. Peserta didik dengan dibimbing guru
Penutup
menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
jawab secara klasikal.
g. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan.
h. Peserta didik menerima umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan tiap kelompok
i. Peserta didik menerima penjelasan rencana
kegiatan pertemuan berikutnya
j. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan Ketiga
a. Peserta didik mempersiapkan diri secara fisik
Pendahuluan
dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
diawali dengan berdoa, guru menanyakan
kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber
belajar.
b. Peserta didik menerima motivasi dari guru
dengan menyanyikan lagu wajib nasional “
Garuda Pancasila”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab
tentang materi minggu lalu.
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta
teknik dan bentuk serta proses penilaian
pembelajaran yang akan dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab
tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik.
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari
Kegiatan
Inti guru tentang usaha memperkuat persatuan dan
kesatuan sebagai cermin komitmen terhadap
NKRI
b. Peserta didik berkelompok membentuk 6
kelompok dengan bimbingan guru,
c. Tiap kelompok menerima tugas kelompok
d. Peserta didik mengumpulkan informasi
berkaitan dengan Tugas Kelompok dengan
membaca buku, melakukan studi pustaka,
browsing di internet (kalau memungkinkan) dan
mendiskusikannya dengan bimbingan dan
arahan guru.
e. Peserta didik gengan bimbingan guru
menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang
bentuk negara
f. Tiga kelompok menyajikan hasil kerja
kelompoknya, kelompok lain diberi
kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan
atau pendapat terhadap hasil kelompok penyaji.
g. Peserta didik menerima pelurusan jawaban dari
guru atas hasil kerja kelompok
a. Peserta didik dengan dibimbing guru
Penutup
menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat
proses pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya
Pertemuan Kempat
Pertemuan Kelima
Pertemuan Keenam
F. REFLEKSI
Refleksi
Bayangkan betapa luas wilayah Indonesia sebesar 1.9 juta kilometerpersegi yang
mencakup sekitar 17.000 pulau yang dipersatukan olehlautan. Wilayah ini terdiri dari
daerah-daerah yang dikelola sebagaisatu kesatuan pemerintahan.
Sempat ada diskusi tentang bentuk pemerintahan. Supomo,Yamin, dan Soekarno
mengusulkan bentuk negara kesatuan, Hattamengusulkan bentuk negara serikat atau
federal. Semua lalu sepakatmenjadikan Republik Indonesia sebagai negara kesatuan.
Untuk dapat menjadi negara kesatuan yang kuat, perlu upaya kerassungguh-
sungguh membangun persatuannya. Seperti agar terwujudOSIS sebagai kesatuan
yang utuh, para pelajar perlu bersungguhsungguhbersatu. Hingga terbangun persatuan
dan kesatuan yangkuat.
Nah, sudahkah kalian menjaga persatuan dan kesatuan daritingkat terkecil di
keluarga atau lingkungan sekolah. Tanyakan padadiri sendiri, sudahkah saya selalu
berusaha membantu kawan-kawanyang perlu bantuan? (Tidak pernah/jarang/kadang-
kadang/sering/selalu).
Refleksi Guru
Dalam memfasilitasi proses pembelajaran Kesatuan Indonesia danKarakteristik
Daerah bagi siswa, apakah saya sebagai guru sudah:
1. Konsisten memberi keteladanan pada siswa dalam sikap danperilaku sehari-hari
secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurangbaik)
2. Menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru,melainkan
berpusat pada siswa secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
3. Menggunakan pembelajaran secara kontekstual secara baik?
(Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
4. Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran padaKebinekaan
Indonesia mendatang?
G. UJI KOMPETENSI
1. Menurutmu, apa yang akan terjadi pada bangsa dan negaraIndonesia saat ini bila di
tahun 1945 dulu para pemimpin memilihbentuk negara serikat/federal dan bukan
bentuk negara kesatuanseperti sekarang?
2. Sebagai negara kepulauan, mana yang lebih penting bagi bangsaIndonesia untuk
dikembangkan. Apakah usaha perikanan ataukelautannya atau usaha pertaniannya?
Mengapa demikian?
3. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia, perludibangun di lingkungan
sekolah, di lingkungan masyarakatsekitar, serta di lingkungan bangsa dan negara
secara luas.Menurutmu, mana yang lebih perlu didahulukan?
H. ASESMEN/ PENILAIAN
3 .............
... .............
.
... .............
.
Adapun penilaian sikap secara berkala per semester dapat dilakukandengan format
sebagai berikut:
Tabel 3.9Penilaian Sikap Berkala
1 Haidar A B B C B
2 Halwa B A A A A
3 .............
... .............
.
... .............
.
... Said A A B A A
.
Nilai sikap pada akhir semester = (Nilai rata-rata per pertemuan + Nilaiberkala rata-
rata)/2.
1 Mampu menyampaikan
hasil
diskusi kelompok secara
tegas dan lugas
2 Mampu
mengomunikasikan
ide dan gagasan dengan
terarah dan sistematis
3 Mampu merespons
pertanyaan
yang pada sesidiskusi
... .........................................
. ......
Nilai Akhir
Pengayaan
Untuk memperkaya pembelajaran ini, guru dapat mengajak siswa untukmemindai
tautan berikut ini:
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Carilah puisi-puisi perjuangan dari Chairil Anwar seperti yang berjudul‘Diponegoro’
atau ‘Antara Karawang dan Bekasi’. Baca dengan cermat puisitersebut dan hayati.
Coba diskusikan dengan teman sebangkumu, apa maknadari puisi tersebut.
Selanjutnya bergiliranlah maju ke depan kelas, dan bacakanpuisi tersebut dengan
syahdu.
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Buatlah gambar apa karakteristik daerah perkotaan dengan daerah perdesaan.
Apa yang berbeda dari kedua karakteristik itu? Diskusikan gambarmutersebut dengan
teman sebangkumu.
Selanjutnya buatlah gambar lagi. Kali ini adalah mengenai karakteristikdaerah
daratan/pegunungan serta daerah kepulauan/pesisir. Diskusikankembali gambar itu
pada teman sebangku kalian!
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Kenali berita-berita palsu atau hoax yang dapat memecah belah persatuandan
kesatuan. Apa saja contohnya? Diskusikan dengan kawan-kawan sebangkumu.
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
BahanBacaan Guru
Untuk memperkaya pembelajaran bagian Kesatuan Indonesia dan
KarakteristikWilayah, silakan pindai tautan di bawah ini:
BahanBacaanPesertaDidik
Kalian sudah belajar banyak tentang Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945). Yakni bahwaPancasila
menjadi pondasi atau dasar negara ini, dan UUD NRI Tahun 1945merupakan dasar
hukum tertulis atau induk segala aturannya. Ibarat rumahyang utuh punya pondasi
dan aturan kuat, negara ini punya pondasi sertainduk aturan yang kuat pula. Tidak
semua negara memiliki pondasi sertadasar hukum tertulis yang kuat.
Keberadaan Indonesia seperti itu perlu kalian syukuri, antara lain
denganmempelajari lebih lanjut tentang negara ini. Salah satunya adalah
tentangkeutuhannya sebagai negara. Untuk itu, kalian perlu mempelajari
negaraIndonesia sebagai satu kesatuan. Juga mengenai ciri-ciri khas atau
karakteristikdaerah-daerah yang ada di negara ini.
Untuk dapat memahami kesatuan negara, perlu tahu wilayah negaratersebut
dengan batas-batasnya. Seberapa luas negara Indonesia, dan di manasaja batas-
batasnya. Seperti dalam kisah tentang rumah di dua negara tersebutdi atas, perbatasan
antarnegara itu kadang malah membelah perkampungansecara langsung.
Selain mengenal batas-batas wilayahnya, karakteristik daerah-daerahyang berada
di dalam wilayah Indonesia sebagai negara juga perlu dikenali.Karakteristik daerah
yang berbeda-beda ternyata bersatu membentuk kesatuanIndonesia. Persatuan dan
kesatuan itulah yang perlu dipahami untukkemudian dijaga secara bersama-sama.
Hakekat negara
Hakekat Negara Republik Indonesia.
A. Pengertian Negara
Istilah negara berasal dari bahasa Sansekerta “nagari” atau “nagara” yang berarti
kota.Dalam bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa
Perancis “l’etat” dan bahasa Latin “statum”. Banyak sekali pengertian tentang apa itu
negara, diantaranya :
1. J Rousseau : hakikat negara adalah perserikatan rakyat dalam melindungi dan
mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda anggota-anggota yang
tetap hidup dengan bebas merdeka;
2. Hans Kelsen : hakikat negara adalah suatu pergaulan hidup bersama dengan tata
paksa;
3. Kranenburg : hakikat negara adalah suatu organisasi yang kekuasaannya diciptakan
oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa;
B. Sifat-sifat suatu negara :
1. Memaksa
Negara bersifat memaksa artinya bahwa setiap warga negara dipaksa untuk
tunduk/takut pada negara dan untuk mentaati peraturan perundang-undangan demi
mencapai keamanan dan ketertiban. Untuk mencapai tujuan tersebut, negara
memiliki kekuasaan fisik yang bersifat legal dimana pelaksanaannya menggunakan
peran aparatur negara (polisi, hakim, jaksa, militer).
2. Monopoli
Negara bersifat monopoli artinya bahwa negara menetapkan tujuan bersama
masyarakat, yaitu dengan menentukan mana yang boleh/baik dan juga mana yang
tidak boleh atau tidak baik karena akan dianggap bertentangan dengan tujuan suatu
negara dan masyarakat. Dalam hal ini, negara dan masyarakat sepakat untuk
mempertahankan negara kesatuan.
3. Mencakup Semua
Negara bersifat mencakup semua artinya bahwa setiap peraturan perundang-
undangan yang berlaku adalah untuk semua warga negara tanpa terkecuali.
C. Unsur-unsur Pembentuk Negara
Unsur pembentuk negara merupakan serangkaian syarat yang harus dipenuhi oleh
sebuah negara agar layak disebut sebagai sebuah negara. Unsur terbentuknya suatu
negara terdiri dari dua bagian, yaitu
a. Unsur Pokok (Konstitutif) Negara
Unsur konstitutif merupakan unsur pembentuk suatu negara yang mutlak harus ada.
Suatu negara tidak dapat disebut sebagai suatu negara apabila salah satu dari unsur
pokok/konstitutif ini tidak ada. Berdasarkan unsur konstitutif, negara dipandang
sebagai suatu kesatuan politis yang konkret atau negara in concreto. Negara
dipandang sebagai gabungan antara penduduk, wilayah, dan pemerintah.
1) Penduduk, yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu
negara untuk jangka waktu yang lama. Penduduk Indonesia dibedakan menjadi
dua status kewarganegaraan, yaitu Warga Negara Indonesia (WNI) yang
merupakan orang Indonesia asli dan Warga Negara Asing (WNA)
2) Bukan Penduduk, yaitu orang yang berada dalam suatu negara tidak secara
menetap atau tinggal di suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu.
Status kewarganegaraan yang djmiliki adalah Warga Negara Asing (WNA).
Contohnya adalah turis asing yang sedang berlibur di suatu negara
a) Wilayah
Luas wilayah negara ditentukan oleh perbatasannya, dimana di dalam batas-
batas itu suatu negara menjalankan yurisdiksi territorial atas orang dan
benda yang berada dalam wilayah itu. Wilayah negara secara umum dapat
dibedakan atas wilayah daratan, lautan, udara, dan ekstrateritorial.
b) Pemerintahan yang Sah dan Berdaulat
Yaitu suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan
segenap rakyatnya. Pemerintahan yang sah berarti pemerintah yang diakui
oleh rakyat untuk menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan pemerintahan
yang berdaulat berarti memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur jalannya
negara.
c) Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain terdiri dari dua macam, yaitu :
Pengakuan de facto, yaitu pengakuan yang berdasarkan kenyataan yang ada
atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara.
Pengakuan de facto dapat bersifat tetap dan sementara.
Pengakuan de jure, yaitu pengakuan yang berdasarkan pada pernyataan
resmi menurut hukum internasional. Pengakuan de jure dapat bersifat tetap
dan bersifat penuh.
D. Fungsi Negara
1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan
Negara wajib melindungi unsur negara(rakyat, wilayah, dan pemerintahan) dari
segala ancaman, hambatan, dan gangguan, serta tantangan lain yang berasal dari
internal atau eksternal. Contoh: TNI menjaga perbatasan negara
2. Fungsi Keadilan
Negara wajib berlaku adil dimuka hukum tanpa ada diskriminasi atau kepentingan
tertentu. Contoh: Setiap orang yang melakukan tinfakan kriminal dihukum tanpa
melihat kedudukan dan jabatan.
3. Fungsi Pengaturan dan Keadilan
Negara membuat peraturan-perundang-undangan untuk melaksanakan kebijakan
dengan ada landasan yang kuat untuk membentuk tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsan dan juga bernegara.
4. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Negara bisa mengeksplorasi sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan
kehidupan masyarakat agar lebih makmur dan sejahtera.
E. Tujuan Negara
Negara sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mengejar beberapa
tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan akhir setiap negara adalah menciptaka
kebahagiaan bagi rakyatnya Sedangkan tujuan Negara Indonesia adalah yang tertulis
dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat;
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
F. Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah.
2. Negara Serikat
Negara Serikat adalah beberapa negara bagian yang menjadi sebuah negara
berdaulat. Negara bagian tidak memiliki kedaulatan. Berbeda dengan negara
kesatuan, negara bagian memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang
sendiri akan tetapi tetap harus sesuai dengan Konstitusi negara serikat tersebut.
Negara bagian juga bisa memiliki kepala negara sendiri, dan parlemen sendiri.
Negara pusat (federal) memiliki kedaulatan atas negara bagian dan mengambil alih
beberapa kekuasaan yang diatur dalam konstitusi
Arti penting Persatuan dan kesatuan
1. Arti Penting bagi Diri Sendiri
Bagi diri sendiri, persatuan dan kesatuan mengandung arti bahwa kita sebagai pribadi
memiliki keinginan dan sikap sendiri namun karena kita merupakan bagian dari
masyarakat, maka kita hidup menyesuaikan diri dan menjungjung kepentingan
masyarakat diatas kepentingan pribadi.
Menghargai semangat persatuan memiliki arti penting bagi diri sendiri diantaranya
yaitu :
1) Dengan semangat persatuan kesatuan maka kehidupan pribadi akan damai dan
tentram
karena kita dapat hidup di antara orang lain dengan sikap saling menghargai.
2) Semangat persatuan yang diperlihatkan diri sendiri, akan mewarnai persatuan
dalam
keluarga. Semangat persatuan dalam keluarga mempengaruhi semangat persatuan
di
masyarakat.
2. Arti Penting bagi Masyarakat
Arti penting semangat persatuan dan kesatuan bagi masyarakat diantaranya :
1) Kehidupan masyarakat akan tentram dan damai apabila dalam masyarakat terdapat
persatuan kesatuan.
2) Hilangnya konfl ik yang dapat memecah belah masyarakat.
3) Tumbuhnya sikap saling menghormati, bekerjasam dan gotongroyong dalam
masyarakat.
3. Arti Penting bagi Bangsa dan Negara
Rasa persatuan dan kesatuan memiliki makna tersendiri bagi kehidupan bangsa kita.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam
proses yang dinamis dan berlangsung lama. Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk
dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri,
yang dibentuk dalam jangka waktu yang lama. Dengan persatuan dan kesatuan kita
bisa mengusir penjajah dan mendiriksn Negara Republik Indonesia yang merdeka.
Memperkuat persatuan dan kesatuan
a. Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Lingkungan Sekolah Semangat persatuan
dan kesatuan harus dipelihara dalam semua aspek kehidupan. Di sekolah rasa
persatuan dan kesatuan harus dimiliki semua warga sekolah Pelajar sebagai generasi
penerus bangsa memiliki kewajiban untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan.
b. Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Lingkungan Pergaulan Semangat persatuan
dan kesatuan harus ditanamkan di kalangan remaja untuk mengatasi masalah-masalah
perkembangan dan kenakalan remaja. Membiasakan semangat persatuan dan kesatuan
akan menumbuhkan rasa saling menolong dengan teman yang lain, rasa solidaritas,
dan saling berbagi.
c. Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Lingkungan Masyarakat Masyarakat yang
bersatu tentunya akan memperkuat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bernegara. Oleh karena itu berbagai tindakan yang perlu kita lakukan untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan.
C. GLOSARIUM
Glosarium
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka