Anda di halaman 1dari 88

MODUL AJAR

PENDIDIKAN PANCASILA
KELAS VII SEMESTER
GANJIL
BAB I PERUMUSAN DAN PENETAPAN PANCASILA
BAB II NORMA, HAK DAN KEWAJIBAN
BAB III KESATUAN INDONESIA DAN
KARAKTERISTIK DAERAH

Amrin, S.Pd.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 4 PRAYA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

3
LEMBAR PENGESAHAN

Perangkat Ajar ini telah dibaca, dipelajari, dan disahkan

oleh Kepala SMP Negeri 4 Praya Timur

Marong, 17 Juli 2023


Mengetahui
Waka Kurikulum Guru Mata Pelajaran

Amrin, S.Pd. Amrin, S.Pd.


NIP. 197412312014071009 NIP. 197412312014071009

Disahkan oleh
Kepala Sekolah

Drs. DARMANAN
NIP. 19612312007011358
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Nama Amrin, S.Pd. Jenjang/Kelas SMP/7

Asal Sekolah SMPN 4 Praya Timur Mapel Pendidikan Pancasila


Jumlah Peserta
Alokasi Waktu 6 X Pertemuan 32
Didik
- Beriman dan Bertakwa
Kepada Tuhan Yang
Profil Pelajar Maha Esa dan Berahlak
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Pancasila Mulia
- Bernalar Kritis
- Bergotong royong
Fase D Elemen Pancasila

Perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara ; Fungsi dan


Kata Kunci
kedudukan Pancasila

a. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang Perumusan dan


penetapan Pancasila sebagai dasar negara : dan Fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
b. Peserta didik mencari dan membaca referensi tentang Perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar negara : dan Fungsi dan kedudukan
Deskripsi
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
Umum
c. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok tentang Perumusan dan
Pembelajaran
penetapan Pancasila sebagai dasar negara : dan Fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
d. Peserta didik menyajikan laporan hasil diskusi tentang Perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar negara : dan Fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Materi :
a. Perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
b. Fungsi dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
c. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Materi Ajar,
alat dan bahan
Alat dan Bahan :
a. Gambar sidang BPUPKI dan PPKI
b. Video sidang BPUPKI dan PPKI
c. Gambar contoh prilaku sesuai Pancasila
d. Lembar Aktivitas Peserta Didik
Sarana  Ruang kelas dengan pengaturan tempat duduk berkelompok
Prasarana  LCD
Fase D
Elemen Pancasila
Tujuan Pembelajaran - Peserta didik mampu menganalisis, dan menyajikan laporan
kronologis lahirnya Pancasila sebagai dasar negara
- Peserta didik mampu mengidentifikasi, dan menyajikan laporan
usulan konsep rumusan dasar negara yang disampaikan para pendiri
negara.
- Peserta didik mampu menelaah dan mempraktikkan sikap positif
para pendiri negara dalam merumuskan dan menetakpan Pancasila
sebagai dasar negara.
Indikator Tujuan Peserta didik dapat :
Pembelajaran 1. Memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan selalu bersyukur
atas perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
dengan penuh tanggung jawab.
2. Mendeskripsikan Latar sejarah lahirnya Pancasila
3. Mendeskripsikan sejarah pembentukan BPUPKI dengan runut.
4. Mendiskripsikan keanggotaan BPUPKI dengan benar
5. Menunjukan tokoh-tokoh yg memberi usul dasar negara RI dengan
benar
6. Mendeskripsikan penetapan Pancasila sebagai dasar negara dalam
sidang PPKI dengan benar
7. Menjelaskan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dengan
benar
8. Memiliki keterampilan untuk menyusun dan menyajikan laporan
hasil telaah mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan percaya diri.
9. Menunjukkan upaya mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Kata Kunci Perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara; fungsi dan
kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pertanyaan Pemantik - Mengapa Dasar Negara penting bagi sebuah negara
- Bagaimana pendapat kalianjika negara tidak memiliki dasar
Profil Pelajar Pancasila
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berahlak mulia
- Bernalar Kritis
- Bergotong royong dan
- Berkebinekaan Global
Alat dan Bahan
- Laptop,
- Spidol
- Papan Tulis
- Pengahpus
- Proyektor
- Gambar Sidang BPUPK
- Kertas manila
Target peserta didik
□ Siswa regular/tipikal
□ Siswa dengan hambatan belajar
□ Siswa cerdas istimewa berbakat (CIBI)
□ Siswa dengan ketunaan (tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, tunaganda)
Jumlah siswa
Maksimum 32 peserta didik
Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk siswa CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami konsep :
YA/TIDAK
Model Pembelajaran

□ Tatap Muka
□ PJJ Daring
□ PJJ Luring
□ Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
Pengaturan siswa : Metode :
□ Individu □ Diskusi □ Kunjungan
□ Berpasangan □
□ Berkelompok (>4 orang) □ Presentasi
Permainan
□ Demonstrasi □ Ceramah
□ Project □ Simulasi
□ Eksperimen □ Discovery
Materi Ajar, Alat dan Bahan
Materi
 Perumusan dasar negara
 Penetapan dasar negara
 Perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila
Alat dan Bahan
 PPt Perumusan dan penetapan Dasar negara
 PPt Fungsi dan kedudukan Pancasila
 Video pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Biaya :
Foto kopi LAS : 20 x Rp. 200;- = Rp 4.000,-
Kertas plano = Rp. 17.000,-
Spidol Snowman 2 pak = Rp. 34.000,-
Isolasi = Rp. 12.000,-
Persiapan pembelajaran

 Guru membaca dan menelaah tentang perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara;
Fungsi dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
 Guru membuat Perangkat Pembelajaran
 Guru membuat LAS tentang perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara; fungsi
dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Pertemuan Pertama

Kegiatan Pendahuluan
a. Persiapan Peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali
dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional “ Hari Merdeka”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab tentang rasa senang menjadi pelajar SMP.
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran yang akan 15 Menit
dicapai serta teknik dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran yang akan
dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran Pendidikan
Pancasila yang akan dicapai dengan teknik dan bentuk serta proses penilaian
pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran
Pendidikan Pancasila.
c. Peserta didik dan Guru membuat kesepakatan tentang hak dan kewajiban bersama
selama kegiatan pembelaran Pendidikan Pancasila berlangsung.
d. Peserta didik mengerjakan tes diagnostik untuk tujuan pembelajaran pertama 90 Menit
e. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru tentang perumusan Pancasila
sebagai dasar negara; sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. 15 menit
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan ke Dua
Kegiatan Pendahuluan
a. Persiapan Peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali
dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional “ Garuda 15 menit
Pancasila”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab tentang perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai dasar negara;
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai serta teknik dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran yang akan
dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru/menyaksikan video tentang
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara; sehingga menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik.
b. Peserta didik mengidentifikasi proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai
dasar negara
c. Peserta didik membentuk kelompok dengan bimbingan guru, tiap kelompok
beranggotan 5 sampai 6 orang
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan dengan Tugas Kelompok dengan
membaca buku, melakukan studi pustaka, browsing di internet (kalau 90 menit
memungkinkan) dengan bimbingan dan arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang
perumusan Pancasila sebagai dasar negara
f. Dengan bimbingan guru, kelompok diundi sebagai penyaji, pendokumentasi dan
penanggap hasil diskusi kelompok.
g. Peserta didik dalam kelompok secara bergiliran kelompok penyaji menyajikan hasil
kerja, kelompok pendokumentasi mendokumentasikan kegiatan kelompok penyaji
dan kelompok penanggap menanggapi hasil kerja kelompok penyaji. Kegiatan ini
semua kelompok mendapat giliran.
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah
15 menit
dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan ke Tiga
Kegiatan Pendahuluan
a. Persiapan Peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
diawali dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional “ Dari Sabang
Sampai Merauke”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab tentang fungsi dan kedudukan Pancasila
15 menit
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai serta teknik dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran yang akan
dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru tentang fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ; sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
b. Peserta didik membentuk kelompok dengan bimbingan guru, tiap kelompok
beranggotan 5 sampai 6 orang
c. Peserta didik dalam kelompok mendapat tugas ”LKPD” untuk diselesaikan.
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan dengan Tugas Kelompok dengan
membaca buku, melakukan studi pustaka, browsing di internet (kalau 90 menit
memungkinkan) dengan bimbingan dan arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang fungsi
dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
f. Peserta didik dalam kelompok menyajikan hasil kerja kelompok, kelompok lain
diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapat terhadap hasil
kelompok penyaji.
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah
15 menit
dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan Keempat
Kegiatan Pendahuluan
a. Persiapan Peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali
dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional “ Garuda
Pancasila”.
c. Melakukan apersepsi dengan dengan mengamati gambar dan menghubungkannya
dengan materi ajar

90 Menit

d. Peserta didik diberikan pertanyaan Pemantik “Bagaimanakah peran tokoh-tokoh


tersebut dalam merumuskan dasar negara”
e. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai serta teknik dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran yang akan
dilakukan.
f. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
g. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru tentang fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ; sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
b. Peserta didik membentuk kelompok dengan bimbingan guru, tiap kelompok
beranggotan 4 sampai 5 orang
c. Peserta didik dalam kelompok mendapat tugas untuk menganalisis usulan dasara
negara oleh para pendiri negara dalam siding BPUPK
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan dengan Tugas Kelompok dengan
membaca buku, melakukan studi pustaka, browsing di internet (kalau
memungkinkan) dengan bimbingan dan arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang peran
tokoh pendiri negara dalam penetapan dasar negara
f. Peserta didik dalam kelompok menyajikan hasil kerja kelompok, kelompok lain
diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapat terhadap hasil
kelompok penyaji
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan Kelima
Pendahuluan
a. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan berdo‟a.
b. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan pemakaian seragam
sekolah serta menyediakan alat tulis serta kebersihan kelas.
c. Menyanyikan lagu wajib nasional/yel-yel
d. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema yang berkaitan
dengan norma dan mengaitkannya dengan materi yang akan dibahas
e. Dalam kegiatan Apersepsi, Guru mengajak peserta didik mengamati gambar
c
menghubungkannya dengan materi yang dipelajari
1. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik
berikut untuk mengajak peserta didik
memprediksi isi cerita.
a. Suasana siding apakah dalam gambar
tersebut ?
b. Menurutmu Apa yang terjadi dalam siding
tersebut ?
c. Menurutmu bagaimana kondisi sidang
tersebut?
(Dapatkah peserta didik menebak
kesepakatan dalam siding tersebut?
2. Guru meminta peserta didik mencatat prediksi pada buku tulis mereka yang nanti
akan dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran terkait penetapan dasar negara.
b. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru terkait materi penetapan dasar
negara.
c. Peserta didik diberikan LKPD tentang Suasana sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan dengan Tugas Kelompok dengan
membaca buku, melakukan studi pustaka, browsing di internet (kalau 90 Menit
memungkinkan) dengan bimbingan dan arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang suasana
siding penetapan dasar negara
f. Peserta didik dalam kelompok menyajikan hasil kerja kelompok, kelompok lain
diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapat terhadap hasil
kelompok penyaji
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.

b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan
15 Menit
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan Keenam
Pendahuluan
a. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan berdoa.
b. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan pemakaian seragam
sekolah serta menyediakan alat tulis serta kebersihan kelas.
c. Menyanyikan lagu wajib nasional/yel-yel
d. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema yang berkaitan dengan
contoh prilaku yang baik dengan materi yang akan dibahas.
e. Dalam kegiatan Apersepsi, Guru mengajak peserta didik mengamati gambar
15 Menit
menghubungkannya dengan materi yang dipelajari
f. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik berikut untuk mengajak peserta didik
memprediksi isi cerita.
• Perilaku apakah yang ditunjukkan dalam gambar tersebut ?
g. Guru meminta peserta didik mencatat prediksi pada buku tulis mereka yang nanti
akan dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran.
h. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru tentang fungsi dan kedudukan
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ; sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
b. Peserta didik membentuk kelompok dengan bimbingan guru, tiap kelompok
beranggotan 5 sampai 6 orang
c. Peserta didik dalam kelompok mendapat tugas untuk mengidentifikasi prilaku-
prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di 90 Menit
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat bangsa dan Negara
d. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang suasana
siding penetapan dasar negara
e. Peserta didik dalam kelompok menyajikan hasil kerja kelompok, kelompok lain
diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapat terhadap hasil
kelompok penyaji
Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Refleksi guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan seperti
perencanaan ?
2. Apakah tiap kelompok bisa kompak dalam menjalankan tugasnya ?
3. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran hari ini ?

Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Kriteria Ketercapaian tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi yang dinilai :
1. Kompetensi sikap : Menunjukkan bertakwa kepada Tuhan YME, bernalar kritis,
bergotong royong dan berakhlak mulia.
2. Kompetensi pengetahuan : Mengidentifikasi Perumusan dan penetapan Pancasila sebagai
dasar negara : dan Fungsi dan kedudukan Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3. Kompetensi keterampilan : Kemampuan kerja dalam kelompok serta kemampuan
menyampaikan gagasan dengan lugas dan percaya diri
Bagaimana menilai ketercapaian Tujuan Pembelajaran :
1. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Penilaian pengetahuan melalui prodak dan tes tertulis
3. Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok
4. Penilaian mencakup asessmen individu dan asessmen kelompok
Jenis asesmen:
□ Performa
□ Tertulis
Lembar Kerja Peserta Didik
Terlampir
Rubrik Penilaian
Penilaian Keterampilan
Assessmen dilakukan melalui pressentasi kelompok, observasi dan hasil pekerjaan.
Sangat Baik Cukup Perlu Pendampingan
Kriteria Baik
4 3 2 1
Memaparkan dengan percaya diri
Konten jawaban
Tata bahasa dan intonasi
Kriteria
Memaparkan dengan Tata bahasa dan
No Nama Siswa Konten jawaban
percaya diri intonasi
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. AFIZA JUNI ARSA
2. AIRIL ALFANDIKA
3. AMELIA CANTIKA
4. AZAN AL HIKLAS
5. BAIQ ADELIA FIRA ANANDA
6. BAIQ ELSYANA JULIA ASTUTI
7. BAIQ EMA CINDRE NINGRAT
8. BAIQ ZASKIA AYRELIAS
9. CANDRA AUZIATUL
10. EDWIN ERLANGGA
11. LALU ALUNG MAULANA FIRDAUS
12. LALU DENIA JANUARTA
13. LALU DIMAS PURNAMA R
14. LALU HAMID ATMAJI
15. LALU YASIR LUTFI ALGIFARI
16. LARA DARSIH
17. LUFIA YELSA ASIFA
18. RIKI APANDU
19. RISYA ARSITA
20. SRI AFRIA HARIANI
21. TATAS DHARMA WIJAYA
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Perlu Pendampingan
Pedoman Penskoran :
Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu:
• Skor 1, apabila sikap peserta didik tidak pernah sesuai aspek yang dinilai
• Skor 2, apabila sikap peserta didik kadang-kadang sesuai aspek yang dinilai
• Skor 3, apabila sikap peserta didik sering sesuai aspek yang dinilai
• Skor 4, apabila sikap peserta didik selalu sesuai aspek yang dinilai
Skor Maksimal = 12
Nilai = ( Jumlah skor/ Skor Maksimal ) X 100
 Penilaian Pengetahuan:
Bentuk Pilihan Ganda dan Esai : Terlampir dalam bentuk Lembar Kerja peserta Didik

 Penilaian Sikap:
Bentuk Jurnal

No Nama Keaktifan Peduli Gotong Royong


1. AFIZA JUNI ARSA
2. AIRIL ALFANDIKA
3. AMELIA CANTIKA
4. AZAN AL HIKLAS
5. BAIQ ADELIA FIRA ANANDA
6. BAIQ ELSYANA JULIA ASTUTI
7. BAIQ EMA CINDRE NINGRAT
8. BAIQ ZASKIA AYRELIAS
9. CANDRA AUZIATUL
10. EDWIN ERLANGGA
11. LALU ALUNG MAULANA FIRDAUS
12. LALU DENIA JANUARTA
13. LALU DIMAS PURNAMA R
14. LALU HAMID ATMAJI
15. LALU YASIR LUTFI ALGIFARI
16. LARA DARSIH
17. LUFIA YELSA ASIFA
18. RIKI APANDU
19. RISYA ARSITA
20. SRI AFRIA HARIANI
21. TATAS DHARMA WIJAYA

Pertanyaan refleksi untuk peserta didik


 Apa yang akan kamu peroleh dari pembelajaranmu hari ini ?
 Apa yang akan kamu lakukan setelah memahami pelajaran hari ini ?
 Bagian mana yang menurutmu yang paling sulit dari pelajaran in i?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini ?
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang akan mau berikan
pada pembelajaran hari ini ?

Daftar Pustaka
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Siswa Kelas VII.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Siswa Kelas VIII.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
3. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Guru Kelas VII.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Sumber Bacaan Guru
Guru dapat menambah bahan materi untuk disampaikan kepada peserta didik dengan membaca
informasi pada link sebagai berikut ini:
= https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila#Sejarah_perumusan_dan_lahirnya_Pancasila
= http://masgun.blog.unnes.ac.id/wp-content/uploads/sites/2821/2017/02/HANA-AMIROH-Y.pdf
= https://mahasiswa.ung.ac.id/613413023/home/2014/3/26/proses-perumusan-dan-pengesahan-
pancasila-sebagai-dasar-negara.html

Materi Pengayaan untuk peserta didik yang Tuntas Belajar


Alternatif bentuk pengayaan adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik yang sudah tuntas membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya.
b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi kunci dari berbagai
sumber dan mencatat hal-hal penting, dan menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau
membacakan di depan kelas.
Materi Pengayaan untuk peserta didik dengan hambatan belajar
Alternatif program remedial antara lain:
a. Mengulang materi kunci di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
d. Memberi bantuan pembelajaran melalui tutor sebaya.
Lampiran :
Materi Pembelajaran
A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
1. Pembentukan BPUPKI
Kemenangan Jepang di Asia tidak bertahan lama, pihak Sekutu (Inggris, Amerika
Serikat, Belanda) melakukan serangan balasan. Satu persatu daerah yang dikuasai Jepang,
kembali ke tangan Sekutu. Melihat hal itu, pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe
tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai
(Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI) untuk
menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan.
Janji Jepang membentuk BPUPKI direalisasikan, pada tanggal 29 April 1945 bersamaan
dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Secara resmi BPUPKI dilantik oleh Jepang,
dengan anggota berjumlah enam puluh dua (62) orang yang terdiri atas tokoh-tokoh
bangsa Indonesia dan tujuh (7) orang anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI
adalah dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase
Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali, sidang pertama dilaksanakan tanggal 29
Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang dasar negara. Sidang kedua
berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan membahas rancangan
Undang- Undang Dasar.
Pada pelaksanaan sidang ke dua hanya dihadiri oleh tiga puluh delapan (38) orang,
kegiatan ini berlangsung di masa reses antara sidang pertama dan sidang ke dua,
tujuannya untuk membahas rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
dipimpin oleh anggota BPUPKI Ir. Soekarno. Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung
”Chuo Sangi In”, dan kini gedung itu dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila
2. Perumusan Dasar Negara
Dasar negara merupakan pondasi berdirinya sebuah negara. Ibarat sebuah bangunan,
tanpa pondasi yang kuat tentu tidak akan berdiri dengan kokoh. Oleh karena itu, dasar
negara sebagai pondasi harus disusun sekuat mungkin sebelum suatu negara berdiri.
Ketua BPUPKI dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat pada pidato awal sidang pertama,
menyatakan bahwa untuk mendirikan Indonesia merdeka diperlukan suatu dasar negara.
Untuk menjawab permintaan Ketua BPUPKI, beberapa tokoh pendiri negara
mengusulkan rumusan dasar negara. Rumusan yang diusulkan memiliki perbedaan satu
dengan yang lain. Namun demikian, rumusan-rumusan tersebut memiliki persamaan dari
segi materi dan semangat yang menjiwainya. Meskipun diilhami oleh gagasan-gagasan
besar dunia, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan besar dari bangsa
Indonesia sendiri.
Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI secara
berurutan dikemukakan oleh Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pada
sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin, saat mengusulkan
rancangan dasar negara Indonesia mengatakan bahwa :
”...rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara yang berasal
daripada peradaban kebangsaan Indonesia; orang timur pulang
kepada kebudayaan timur.”
”... kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara
negeri haram. Kita bangsa Indonesia masuk yang beradab dan
kebudayaan kita beribu-ribu tahun umurnya.
Muhammad Yamin mengusulkan secara lisan lima dasar bagi negara Indonesia merdeka,
yaitu sebagai berikut.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial

Setelah selesai berpidato, Muhammad Yamin menyampaikan konsep mengenai dasar


negara Indonesia merdeka secara tertulis kepada ketua sidang, konsep yang disampaikan
berbeda dengan isi pidato sebelumnya. Asas dan dasar Indonesia merdeka secara tertulis
menurut Muhammad Yamin adalah sebagai berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan pidatonya tentang dasar
negara. Menurut Soepomo, dasar negara Indonsia merdeka adalah sebagai berikut.
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Soepomo juga menekankan bahwa negara Indonesia merdeka bukanlah negara yang
mem- persatukan dirinya dengan golongan terbesar dalam masyarakat dan tidak
mempersatukan dirinya dengan golongan yang paling kuat (golongan politik atau
ekonomi yang paling kuat). Akan tetapi mengatasi segala golongan dan segala paham
perorangan, mempersatukan diri dengan segala pisan rakyat
Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan pidato tentang dasar negara
Indonesia merdeka. Usulannya berbentuk philosophische grondslag atau weltanschauung.
Philosophische Grondslag atau weltanschauung adalah fundamen, filsafat, pikiran, jiwa,
hasrat yang sedalam-dalamny untuk diatasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal
dan abadi. Negara Indonesia yang kekal abadi itu dasarnya adalah Pancasila. Rumusan
dasar negara yang diusulkan olehnya adalah sebagai berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Pada akhir masa persidangan pertama, Ketua BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang
bertugas untuk mengumpulkan usulan para anggota yang akan dibahas pada masa sidang
berikutnya. Panitia Kecil beranggotakan delapan orang di bawah pimpinan Ir. Soekarno,
dengan anggota terdiri atas Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kyai Haji Wachid Hasjim, Mr.
Muhammad Yamin, Sutardjo Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto Iskandardinata,
dan Drs. Mohammad Hatta.
Panitia kecil mengadakan pertemuan untuk mengumpulkan dan me- meriksa usul-usul
menyangkut beberapa masalah, yaitu Indonesia Merdeka. Usul-usul yang telah
dikumpulkan dimasukkan dalam beberapa golongan, yaitu :
(1) golongan usul yang minta Indonesia merdeka selekas-lekasnya;
(2) golongan usul yang mengenai dasar;
(3) golongan usul yang mengenai soal unifikasi dan federasi,
(4) golongan usul mengenai bentuk negara dan kepala negara;
(5) golongan usul yang mengenai warga negara;
(6) golongan usul yang mengenai daerah;
(7) golongan usul yang mengenai soal agama dan negara;
(8) golongan usul yang mengenai pembelaan, dan
(9) golongan usul yang mengenai soal keuangan.

Sesudah sidang Chuo Sangi In, Panitia Kecil mengadakan rapat dengan tiga puluh
delapan (38) anggota BPUPKI di Kantor Besar Djawa Hookokai. Pertemuan tersebut
membentuk lagi satu Panitia Kecil yang terdiri atas anggota-anggota sebagai berikut : Ir.
Soekarno sebagai ketua, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A.A Maramis, Mr.
Achmad Soebardjo (golongan kebangsaan), Kyai Haji Wahid Hasjim, Kyai Haji Kahar
Moezakir, Haji Agoes Salim, dan R. Abikusno Tjokrosoejoso (golongan Islam). Panitia
Kecil yang berjumlah sembilan orang ini dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan,
bertugas untuk menyelidiki usul-usul mengenai perumusan dasar negara.
Panitia sembilan mengadakan rapat di rumah kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan
Timur Nomor 56 Jakarta. Setelah itu, pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan telah
mencapai satu persetujuan atau kesepakatan tentang rancangan pembukaan hukum dasar
(Undang-Undang Dasar). Rapat berlangsung secara alot karena terjadi perbedaan paham
antarpeserta tentang rumusan dasar negara terutama soal agama dan negara. Persetujuan
Panitia Sembilan ini termaktub di dalam satu rancangan pembukaan hukum dasar
(Undang-Undang Dasar). Oleh Ir. Soekarno, rancangan pembukaan hukum dasar ini
diberikan nama ”Mukadimah”, oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan ”Piagam
Jakarta”, dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut ”Gentlemen’s Agreement´.
Setelah rapat yang cukup alot, disepakati rumusan konsep dasar negara yang tercantum
dalam rancangan mukadimah hukum dasar. Naskah ini memiliki banyak persamaan
dengan Pembukaan UUD 1945. Adapun bunyi lengkap naskah mukadimah hukum dasar
adalah sebagai berikut.
”Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan
yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan
kepada: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Naskah ”Mukadimah” yang ditandatangani oleh sembilan orang anggota Panitia
Sembilan, dikenal dengan nama ”Piagam Jakarta” atau ”Jakarta Charter”. Panitia Kecil
penyelidik usul-usul berkeyakinan bahwa ”Mukadimah” dapat menghubungkan,
mempersatukan paham-paham yang ada di kalangan anggota-aggota BPUPKI.
Selanjutnya, naskah ”Mukadimah” tersebut dibawa ke sidang kedua BPUPKI tanggal 10
– 17 Juli 1945. Pada tanggal 14 Juli 1945, mukadimah disepakati oleh BPUPKI. Dalam
alinea keempat naskah Piagam Jakarta tersebut, terdapat rumusan dasar negara sebagai
berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk- pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan dasar negara yang tercantum dalam naskah ”Piagam Jakarta” tersebut, dalam
sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 mengalami perubahan. Rumusan dasar negara yang
diubah adalah sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, diubah menjadi “Ketuhanan
Yang Maha Esa”.
Latar belakang perubahan sila pertama, menurut Mohammad Hatta bermula dari
datangnya utusan opsir Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Mereka memberitahukan bahwa
wakil-wakil Protestan dan Katolik dari wilayah yang dikuasai oleh Angkatan Laut Jepang
merasa keberatan dengan bagian kalimat rumusan dasar negara dalam naskah Piagam
Jakarta. Kalimat yang dimaksud adalah ”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Terhadap keberatan tersebut, sebelum sidang PPKI dimulai, Mohammad Hatta mengajak
Ki Bagus Hadikusumo, K.H Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr. Teuku
Mohammad Hasan mengadakan suatu rapat pendahuluan. Supaya tidak terpecah sebagai
bangsa, tokoh pendiri bangsa yang bermusyawarah telah bermufakat untuk
menghilangkan bagian kalimat tersebut dan menggantikannya dengan rumusan
”Ketuhanan Yang Maha
Dengan demikian, rumusan dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan Tang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara


Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia
untuk mempersiapkan kemerdekaan atas dasar prakarsa sendiri. Lalu bagaimana dampaknya
terhadap keberadaan BPUPKI? Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan
sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai.
Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang
tokoh pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat berangkat menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon.
Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta
sebagai wakilnya. PPKI beranggotakan 21 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua.
Setelah kembali ke tanah air, pada tanggal 14 Agustus 1945 Ir. Soekarno mengumumkan
bahwa Indonesia akan merdeka secepat mungkin dan bukan merupakan pemberian dari
Jepang melainkan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai buktinya, atas
kehendak bangsa Indonesia sendiri, anggota PPKI ditambah enam orang sehingga anggota
seluruhnya menjadi 27 (dua puluh tujuh) orang. Semua anggota PPKI berasal dari bangsa
Indonesia.
Setelah Jepang menyerah kepada pihak sekutu tanggal 14 Agustus 1945, kesempatan
tersebut digunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang untuk segera menyatakan kemerdekaan
bangsa Indonesia. Pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno didampingi oleh
Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia ke seluruh dunia.
Keesokan harinya, pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang dan
menghasilkan keputusan sebagai berikut
1. Menetapkan UUD 1945.
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.

Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai
dasar negara.

C. Fungi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

1. Pancasila sebagai Idiologi Negara


Idiologi adalah himpunan nilai, ide, norma, kepercayaan dan kenyakinan yang
dimiliki seseorang/sekelompok orang yang menjadi dasar dalam menentukan sikap
terhadap kejadian dan problem politik dan menentukan tingkah laku politik.
Pancasila sebagai idiologi negara berarti Pancasila adalah nilai yang dianggap benar dan
dicita-citakan dan akan dicapai oleh bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara
Semua negara di dunia haruslah memiliki dasar atau fondasi negara. Fondasi
tersebut berupa ciri, cita-cita, acuan, dan tujuan yang akan dicapai suatu negara yang
tentunya berbeda dari negara lain. Para pendiri negara Republik Indonesia sudah dengan
jelas menyatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan sebuah dasar bagi
penyelenggaraan negara. Dasar tersebut dijadikan tujuan, cita-cita, dan acuan yang ingin
dicapai.

Di dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan ditegaskan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum negara. Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara
adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Pancasila ditempatkan sebagai dasar sehingga setiap materi muatan
peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.

3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup


Pandangan hidup merupakan suatu prinsip atau asas yang mendasari segala
jawaban terhadap pertanyaan dasar, untuk apa seseorang itu hidup. Berdasarkan
pengertian tersebut, dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi dasar mengenai
kehidupan yang dicita–citakan, terkandung pula dasar pikiran terdalam dan gagasan
mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.
Pancasila dianggap oleh pendiri bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai kehidupan
yang paling baik. Pancasila dijadikan dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku, dan
perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila dijadikan
dasar untuk mencapai tujuan negara sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pancasila sebagai pandangan hidup, berarti Pancasila dijadikan pedoman dalam
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Fungsi dan peranan Pancasila sebelumnya telah kita kenal sebagai:
1) Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai jiwa bangsa berfungsi agar Indonesia tetap hidup dalam Jiwa
Pancasila.Dalam hal ini, Pancasila menjadi jiwa Bangsa Indonesia.
2) Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai pribadi bangsa Indonesia memiliki fungsi, yaitu sebagai hal yang
memberikan corak khas bangsa Indonesia dan menjadi pembeda yang membedakan
bangsa kita dengan bangsa yang lain.
3) Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
Pancasila sebagai sumber hukum berfungsi sebagai sumber hukum yang mengatur
segala hukum yang berlaku di Indonesia. Semua hukum harus tunduk dan bersumber
dari Pancasila. Setiap hukum tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
4) Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Pancasila sebagai perjanjian luhur telah berfungsi dan disepakati melalui sidang
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tanggal 18 Agustus 1945. Walaupun
disahkannya Pancasila hanya oleh sebuah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia,
tetapi PPKI sebenarnya adalah suatu badan yang mewakili suara rakyat. Jadi,
Pancasila merupakan hasil perjanjian bersama rakyat.
5) Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai cita-cita bangsa memiliki fungsi, yaitu untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur.
6) Pancasila sebagai Satu-Satunya Asas dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pancasila sebagai satu-satunya asas adalah sebagai konsekuensi ditetapkannya
Pancasila oleh bangsa Indonesia sebagai dasar negara dan juga merupakan
perwujudan melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen.
7) Pancasila sebagai Moral Pembangunan
Pancasila dijadikan kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari
pembangunan.
LEMBAR AKTIVITAS SISIWA (LAS)

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila


Kelas/Semester : VII/ 1
Capaian Pembelajaran : Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !


1. Lambang negara Indonesia adalah ...
A. Burung Garuda
B. Garuda Pancasila
C. Gedung Pancasila
D. Garuda Indonesia

2. Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas, dan pada tanggal 7 September 1944
Jepang mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak di kemudian hari. Adapun
pengumuman ini disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang bernama ...
A. Jendral Kuniaki Koiso
B. Jendral Kuniaki Harada
C. Jendral Izagaki
D. Jendral Yuichiro Nagano

3. BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945 yang dinamakan dalam bahasa Jepang ....
A. Dokuritsu Junbi Cosakai
B. Dokuritsu Junbi Inkai
C. Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
D. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
4. Tugas Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah ....
A. menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
B. menjadi panitia pendirian bagi suatu negara Indonesia yang merdeka
C. memilih presiden dan wakil persiden yang pertama setelah Indonesia merdeka
D. mempelajari persiapan hal-hal penting guna mendirikan negara Indonesia merdeka

5. Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat, maka
agenda pertama mendengarkan pidato tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia yang
mengajukan pendapat tentang rumusan dasar negara Republik Indonesia, antara lain....
A. Mr. Assaat
B. Mr. Kasman Singodimedjo
C. Radjiman Wedyodiningrat
D. Ir. Soekarno

6. Pernyataan:
1. Peri Ketuhanan
2. Peri Kebangsaan
3. Peri Kemanusiaan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Prof. Mohammad Yamin berpidato mengemukaakan gagasan
lima asas dasar negara Republik Indonesia yaitu dengan urutan dari pernyataan diatas
nomor ....
A. 1, 2, 3, 4, 5
B. 2, 3, 1, 4, 5
C. 2, 3, 4, 1, 5
D. 2, 3, 4, 5, 1

7. Sila Pertama yang berbunyi “ Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam
bagi pemeluk- pemeluknya” adalah isi Sila pertama dari rumusan ....
A. Eka Sila
B. Tri Sila
C. Pancasila
D. Piagam Jakarta

8. Istilah “Pancasila” sebagai dasar negara pertama kali pada tanggal 1 Juni 1945 dikemukan
oleh ....
A. Mr. Mohammad Yamin
B. Mr. Soepomo
C. Mr. Achmad Subardjo
D. Ir. Soekarno

9. Rumusan Pancasila hasil dari Jakarta Charter sepakat oleh tokoh-tokoh pendiri negara
dirubah dengan alasan ....
A. atas kehendak dari sebagaian tokoh –tokoh Panitia Sembilan
B. agar tidak terjadi perpecahan antar agama , atas usulan dari Indonesia timur
C. rencana Indonesia akan dibentuk sebagai negara agama
D. karena penduduk Indonesia sebagaian besar adalah umat Islam

10. Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan, maka sebagai gantinya dibentuk ....
A. Dokuritsu Junbi Cosakai
B. Dokuritsu Junbi Inkai
C. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
D. Panitia Persiapan Indonesia Merdeka

11. Perhatika pernyataan di bawah ini !


1) menetapkan UUD Negara RepublikIndonesia Tahun 1945
2) memilih Presiden dan wakil PresidenPertama
3) membentuk sebuah komite nasional sebagai pembantu presiden
4) mengesahkan lambang Garuda Pancasila
Hasil sidang pertama PPKI yang berlangsung tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan
adalah...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4

12. Rumusan Pancasila yang benar dan syah terdapat dalam ...
A. Pembukaan UUD 1945 alinea 4
B. Batang tubuh UUD 1945
C. Preambule Piagam Jakarta
D. Naskah asli hasil sidang PPKI

13. Perhatikan gambar di bawah ini:

Dalam di atas adalah salah satu pendiri negara dan anggota BPUPKI ....
A. Mr. Moh. Yamin
B. Ir. Soekarno
C. Drs. Moh Hatta
D. Dr. Radjiman Widyadiningrat

14. Perhatikan gambar di bawah ini :

Beliau adalah salah satu pendiri negara dan tokoh BPUPKI yaitu ....
A. Mr. Moh. Yamin
B. Ir. Soekarno
C. Drs. Moh Hatta
D. Dr. Radjiman Widyadiningrat

15. Dalam sidang BPUPKI yang pertama dilaksanakan tanggal ....


A. 29 Mei – 1 Juni 1945
B. 10 Juni –17 Juli 1945
C. 18 Agustus 1945
D. 19 Sgustus 1945

16. Dalam sidang BPUPKI yang pertama bertujuan ….


A. merumuskan calon dasar negara
B. meumuskan calon UUD RI
C. merumuskan calon presiden
D. merumuskan bentuk pemerintahan

17. Menurut Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998, kedudukan Pancasila bagi Indonesia
adalah sebagai ...
A. Dasar negara
B. Pandangan hidup bangsa
C. Sumber nilai
D. Sumber dari segala sumber hukum

18. Sebagai dasar negara, Pancasila dipergunakan untuk ...


A. Pedoman hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
B. Menentukan tujuan negara
C. Menyusun program – program pembangunan
D. Dasar dalam mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan negara

19. Pancasila sebagai Dasar Negara memiliki arti bahwa Pancasila ….


A. menjadi cara pandang bangsa Indonesia dalam menghadapi permasalahan.
B. sebagai acuan norma dalam proses penyelenggaraan pemerintahan.
C. adalah sumber ide serta impian hidup untuk bangsa Indonesia.
D. sebagai penggabungan antara nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia.

20. Bangsa Indonesia mempunyai Pancasila sebagai pandangan hidupnya. Artinya bangsa
Indonsia ....
A. bebas menentukan sikapnya terhadap bangsa lain di dunia
B. tidak perlu tahu ideologi bangsa lain yang berasal dari luar
C. memiliki pegangan dan pedoman dalam memecahkan masalah bangsa
D. tidak perlu menjalin kerja sama dengan negara yang pernah menjajah Indonesia

21. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila dipergunakan untuk ...


A. Pedoman hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
B. Menentukan tujuan negara
C. Menyusun program – program pembangunan
D. Dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara

22. Dalam kedudukannya sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila


merupakan….
A. Cita-cita dan tujuan hidup bangsa
B. Dasar negara mengatur pemerintahan negara
C. Pegangan dan pedoman hidup bangsa Indonesia
D. Perjanjian luhur bangsa Indonesia
LEMBAR AKTIVITAS SISIWA (LAS)

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila


Kelas/Semester : VII/ 1
Capaian Pembelajaran : Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Kelompok Kelas Nama Nomor absensi

1. Jawablah dengan benar !

No Pernyataan Pilihan Jawaban Jawaban


1. Seorang wartawan yang mengabadikan A Dokuritsu Junbi Iinkai 1
pelaksanaan upacara Proklamasi B. Kasman Singodimejo 2
Kemerdekaan RI C. Sayuti Melik 3
D. Ir. Sukarno 4.
2. Pengetik naskah proklamasi E. Kuniaci Kaiso 5.
F. Latif Hendraningrat 6.
3. Pengibar bendera merah putih pada tanggal 17 G. Mendur 7.
Agustus 1945 H. Achmad Subarjo
I. PPKI
4 Ketua PPKI J. BPUPKI
. K. Maeda
5. Perdana Menteri Jepang yang mengucapkan
janji Kemerdekaan kepada Indonesia

Nama lain PPKI


6.
Badan yang dibentuk Jepang untuk
7. meyakinkan tentang janji kemerdekaan

2. Rumusan dasar negara yang dikemukakan Ir. Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945 ;
1.
2.
3.
4.
5.

2. Rumusan dasar negara yang dikemukakan Mr. Muhamad Yamin.


1.
2.
3.
4.
5.
3. Rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta :
1.
2.
3.
4.
5.
4. Rumusan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 ;
1.
2.
3.
4.
5.
5. Hasil Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 :

Mengetahui Marong, Juli 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. DARMANAN Amrin, S.Pd.


NIP. 19612312007011358 NIP. 197412312014071009
TES SUMATIF I

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila


Kelas/Semester : VII/ 1
Capaian Pembelajaran : Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas, dan pada tanggal 7 September
1944 Jepang mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak di kemudian
hari. Adapun pengumuman ini disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang bernama ...
A. Jendral Kuniaki Koiso
B. Jendral Kuniaki Harada
C. Jendral Izagaki
D. Jendral Yuichiro Nagano

2. Tugas Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah ....


A. menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
B. menjadi panitia pendirian bagi suatu negara Indonesia yang merdeka
C. memilih presiden dan wakil persiden yang pertama setelah Indonesia merdeka
D. mempelajari persiapan hal-hal penting guna mendirikan negara Indonesia
merdeka

3. Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat,
maka agenda pertama mendengarkan pidato tiga tokoh utama pergerakan nasional
Indonesia yang mengajukan pendapat tentang rumusan dasar negara Republik Indonesia,
antara lain....
A. Mr. Assaat
B. Mr. Kasman Singodimedjo
C. Radjiman Wedyodiningrat
D. Ir. Soekarno

4. Sila Pertama yang berbunyi “ Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam
bagi pemeluk- pemeluknya” adalah isi Sila pertama dari rumusan ....
A. Eka Sila
B. Tri Sila
C. Pancasila
D. Piagam Jakarta

5. Istilah Pancasila sebagai dasar negara pertama kali pada tanggal 1 Juni 1945 dikemukan
oleh ....
A. Mr. Mohammad Yamin
B. Mr. Soepomo
C. Mr. Achmad Subardjo
D. Ir. Soekarno

6. Rumusan Pancasila hasil dari Jakarta Charter sepakat oleh tokoh-tokoh pendiri negara
dirubah dengan alasan ....
A. atas kehendak dari sebagaian tokoh –tokoh Panitia Sembilan
B. agar tidak terjadi perpecahan antar agama , atas usulan dari Indonesia timur
C. rencana Indonesia akan dibentuk sebagai negara agama
D. karena penduduk Indonesia sebagaian besar adalah umat Islam

7. Perhatika pernyataan di bawah ini !


1) menetapkan UUD Negara RepublikIndonesia Tahun 1945
2) memilih Presiden dan wakil PresidenPertama
3) membentuk sebuah komite nasional sebagai pembantu presiden
4) mengesahkan lambang Garuda Pancasila

Hasil sidang pertama PPKI yang berlangsung tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan
adalah...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4

8. Rumusan Pancasila yang benar dan syah terdapat dalam ...


A. Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea 4
B. Batang tubuh UUD NRI Tahun 1945
C. Preambule Piagam Jakarta
D. Naskah asli hasil sidang PPKI

9. Perhatikan gambar di bawah ini:

Dalam di atas adalah salah satu pendiri negara dan anggota BPUPKI ....
A. Mr. Moh. Yamin
B. Ir. Soekarno
C. Drs. Moh Hatta
D. Dr. Radjiman Widyadiningrat
10. Dalam sidang BPUPKI yang pertama dilaksanakan tanggal ....
A. 29 Mei – 1 Juni 1945
B. 10 Juni –17 Juli 1945
C. 18 Agustus 1945
D. 19 Sgustus 1945
11. Pancasila sebagai Dasar Negara memiliki arti bahwa Pancasila ….
A. menjadi cara pandang bangsa Indonesia dalam menghadapi permasalahan.
B. sebagai acuan norma dalam proses penyelenggaraan pemerintahan.
C. adalah sumber ide serta impian hidup untuk bangsa Indonesia.
D. sebagai penggabungan antara nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia.

12. Bangsa Indonesia mempunyai Pancasila sebagai pandangan hidupnya. Artinya bangsa
Indonsia ....
A. bebas menentukan sikapnya terhadap bangsa lain di dunia
B. tidak perlu tahu ideologi bangsa lain yang berasal dari luar
C. memiliki pegangan dan pedoman dalam memecahkan masalah bangsa
D. tidak perlu menjalin kerja sama dengan negara yang pernah menjajah Indonesia

Mengetahui Marong, Juli 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. DARMANAN Amrin, S.Pd.
NIP. 19612312007011358 NIP. 197412312014071009
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS VII
BAB II NORMA, HAK dan KEWAJIBAN

I. INFORMASI UMUM

Nama Penyusun : Amrin, S.Pd.


Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Praya Timur
Tahun Penyusunan
: 2023
Jenjang
: SMP
Kelas
: VII (Fase D)
Alokasi Waktu
: 6 x 3 JP

Kompetensi awal yang harus sudah dimiliki oleh peserta didik dan diperoleh di
fase sebelumnya adalah:
 Kemampuan mengetahui (1) bentuk-bentuk sederhana sebuah norma,
aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota
keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat.
 Kemampuan mengetahui bentuk pelaksanaan norma, aturan, hak, dan
kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah.
 Kemampuan mengetahui contoh pelaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat.
Kompetensi awal ini dijadikan salah satu dasar dalam penyusunan asesmen
diagnosis kognitif yang hasilnya dijadikan sebagai pertimbangan klasifikasi
kelompok peserta didik yang paham penuh, paham sebagian, dan tidak/belum
paham. Digunakan nama sebagai pengganti nama tersebut dengan Kelompok A
(=Paham Penuh), Kelompok B (=Paham Sebagian), dan Kelompok C (=Tidak
Paham) atau dapat digunakan nama lain sesuai kesepakatan peserta didik dengan
guru.
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan memiliki
sikap beriman dan bertaqwa kepadaa Tuhan Yang Maha Esa, Bernalar kritis dan mandiri.

Sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah: Laptop/HP,
LCD, Video pelaksanaan hak, Bahan Bacaan, Lembar Kerja Peserta Didik.

Pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka langsung. Model pembelajaran yang


digunakan adalah model pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan di
dukung dengan model pengatur grafis tabel prediksi, adiksimba, dan masalah – solusi
sebagai bagian dari strategi pembelajaran berbasis literasi.

Target peserta didik bersifat deferensiasi sesuai dengan kelompok paham penuh
(A), paham sebagian (B), dan tidak/belum paham (C).

Kelompok A:
Peserta didik dapat mematuhi norma dan aturan serta dapat
menyeimbangkan pelaksanaan hak tanpa ada imbauan/arahan guru /
berinisiatif sendiri
Kelompok B:
Peserta didik dapat mematuhi norma dan menyeimbangkan pelaksanaan
hak dengan diberikan imbauan/arahan guru untuk menumbuhkan inisiatif
Kelompok C:
Peserta didik dapat mematuhi norma dan menyeimbangkan pelaksanaan
hak dengan diberikan imbauan/arahan guru serta sanksi.
7.3 Peserta didik dapat mematuhi pentingnya norma dan aturan,
7.4 Peserta didik dapat menyeimbangkan pelaksanaan hak dan
kewajiban warga Negara.

Setelah mempelajari materi ini peserta didik dapat memahami bahwa di Setiap wilayah
terdapat sebuah aturan dan setiap peserta didik paham akan hak dan kewajibannya
sebagai bagian dari anggota masyarakat terhadap sebuah aturan. Selain itu Aturan di
setiap wilayah akan berbeda, peserta didik juga dapat mematuhi aturan yang ada
disekitarnya dengan penuh kesadaran.

Tujuan Pembelajaran 7.3 Peserta didik dapat mematuhi pentingnya norma dan
aturan (Pertemuan 1/ 3 X 40‟))
7.4 Peserta didik dapat menyeimbangkan pelaksanaan hak
dan kewajiban warga Negara. (Pertemuan 2 dan 3 /3 X
40‟)
Materi Norma, Hak dan Kewajiban, Hak dan Kewajban
sebagai warga negara
Alokasi Waktu 3 X 40 menit ( 6 pertemuan)
Alat Bantu Grafis Tabel Prediksi dan Masalah Solusi
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan P
Pendahuluan 4. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan
(15 Menit) berdo‟a.
5. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan
pemakaian seragam sekolah serta menyediakan alat tulis serta
kebersihan kelas.
6. Menyanyikan lagu wajib nasional/yel-yel Perilaku taat norma
“Macam-macam norma semua ada 4 Janganlah
lupa harus selalu diingat
Norma Agama, norma kesopnanan, norma kesusilaan, norma hokum
Siapa yang melanggar pasti kena sanksinya Siapa yang
poatuh manusia terpuji
Aku bisa, kamu bisa, semua pasti bisa, mari kita patuhi
norma yang ada”
7. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema
yang berkaitan dengan norma dan mengaitkannya dengan materi
yang akan dibahas
8. Dalam kegiatan Apersepsi, Guru mengajak peserta didik
mengamati gambar menghubungkannya dengan judul bacaan
“Pelanggaran Norma”

6. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik berikut untuk mengajak


peserta didik memprediksi isi cerita.
 Menurutmu Apa yang terjadi pada anak di dalam gambar
tersebut ?
 Menurutmu bagaimana kondisi anak itu?
 (Dapatkah peserta didik menebak isi cerita dengan membaca
judul dan gambar tersebut?) Kira-kira, gambar tersebut
menceritakan tentang apa?
7. Guru meminta peserta didik mencatat prediksi pada buku tulis
mereka yang nanti akan dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran.
8. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan
Pembelajaran

Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran terkait norma dalam


(60 menit) masyarakat.
2. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru terkait materi norma
dalam masyarakat.
3. Peserta didik diberikan LKPD tentang artikel pelanggaran norma yang
berkaitan dengan apersepsi di awal pembelajaran
4. Saat membaca, peserta didik memeriksa kebenaran
prediksi tersebut. Dengan cara membandingkan jawaban

prediksi dan jawaban berdasarkan apa yang ada dalam bacaan,


memanfaatkan tabel perbandingan berikut:
Jawaban yang
Jawaban ada dalam isi
No. Pertanyaan
prediksi bacaan

1 Menurutmu Apa yang terjadi


pada anak di dalam gambar
tersebut?

2 Menurutmu bagaimana
kondisi
anak itu?
3 Kira-kira, gambar tersebut
menceritakan tentang apa?
5. Kemudian peserta didik dapat menganalisis masalah apa yang tersurat
dalam bacaan tersebut dan menentukan solusi dari permasalahan
tersebut dengan mengisi tabel
masalah-solusi berikut ini!
Masalah Siapa
yang Apa
terdapat di Kapan
bacaan Dimana
Mengapa
Solusi Alternatif solusi
permasalaha Alasan pemberian
n alternatif solusi
Hasil (akibat dari
pelaksanaan alternatif
solusi jika dilakukan dan
jika tidak
6. Setelah mengisi tabel masalah-solusi, peserta didik membuat kesimpulan bahwa
masalah tersebut termasuk contoh pelanggaran norma apa di dalam masyarakat
dan peserta didik dapat memberikan contoh sikap yang seharusnya dilakukan.
7. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas, saling
menanggapi dan menyempurnakan hasil kerja temannya.

Penutup 1. Peserta didik meyimpulkan materi pembelajaran dan refleksi


(15 menit) 2. Guru menjelaskan rencana materi berikutnya yaitu meminta peserta
didik untuk mempelajari materi tentang hak dan kewajiban terhadap
norma
3. Pembelajaran di akhiri dengan berdo‟a secara bersama-
sama dan memberi salam kepada guru

Pertemuan Kedua
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan
(15 menit) berdo‟a.
2. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan
pemakaian seragam sekolah serta menyediakan alat tulis serta
kebersihan kelas.
3. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema
yang berkaitan dengan hak dan kewajiban terhadap norma dan
mengaitkannya dengan materi yang akan dibahas.
4. Dalam kegiatan Apersepsi, Guru mengajak peserta didik mengamati
gambar tumpukan sampah di pinggir sungai dengan topik hak dan
kewajiban terhadap norma.
5. mengamati gambar menghubungkannya dengan judul bacaan
“Mentaati Norma”

6. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik berikut untuk mengajak


peserta didik memprediksi isi cerita.
 Bagaiman pendapat kalaian tentang gambar tersebut ?
7. Guru meminta peserta didik mencatat pendapatnya pada buku tulis
mereka yang nanti akan dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran.
8. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran terkait norma dalam
(90 Menit) masyarakat.
2. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru terkait materi
norma dalam masyarakat.
3. Peserta didik diberikan LKPD tentang artikel pentingnya mentaati
norma dalam kehidupan sehari-hari
4. Peserta didik dapat menganalisis manfaat apa yang tersurat dalam
bacaan tersebut dan menentukan Tindakan yang akan diambil
5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai contoh sikap yang
seharusnya dilakukan dalam kehidupan di masyarakat.
6. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas,
saling menanggapi dan menyempurnakan hasil kerja temannya
Penutup (15 1. Peserta didik meyimpulkan materi pembelajaran dan refleksi
Menit) 2. Guru menjelaskan rencana materi berikutnya yaitu meminta peserta didik
untuk mempelajari materi tentang hak dan kewajiban terhadap norma
3. Pembelajaran di akhiri dengan berdo‟a secara bersama-sama dan
memberi salam kepada guru

Pertemuan Ketiga

1. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan


berdo‟a.
2. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan
pemakaian seragam sekolah serta menyediakan alat tulis serta
kebersihan kelas.
3. Menyanyikan lagu wajib nasional/yel-yel Perilaku taat norma
4. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema yang
berkaitan dengan norma dan mengaitkannya dengan materi yang akan
dibahas Dalam kegiatan Apersepsi, Guru mengajak peserta didik

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini.


Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran terkait hak dan kewajiban
(60 menit) terhadap norma.
2. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru terkait materi hak
dan kewajiban terhadap norma.
3. Peserta didik diberikan LKPD tentang artikel pelanggaran hak dan
kewajiban terhadap norma yang berjudul “Pemkab Sukabumi Sidang 8
Warga yang Kena OTT Buang Sampah ke Sungai”
4. Setelah membaca artikel yang diberikan peserta didik diminta untuk
menganalisis artikel tersebut dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
a. artikel tersebut membahas tentang apa?
b. Apa hak dan kewajiban yang tersirat dalam berita ?
c. Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban yang seharusnya
berdasarkan permasalahan tersebut ?
5. Peserta didik menganalisis dari artikel tersebut dan memberikan
kesimpulan permasalahan tersebut apakah sesuai dengan hak dan
kewajiban seseorang terhadap norma dalam masyarakat dan
bagaimana hak dan
kewajiban yang seharusnya dilakukan yang sesuai
dengan norma.
6. Pesertadidik mempresentasikan hasil pekerjaannya di
depan kelas, saling menanggapi dan menyempurnakan hasil kerja
temannya.
Penutup 1. Peserta didik meyimpulkan materi pembelajaran dan refleksi
(15 menit) 2. Guru menjelaskan rencana materi berikutnya yaitu meminta peserta
didik untuk mempelajari materi tentang hak dan kewajiban warga
negara
3. Pembelajaran di akhiri dengan berdo‟a secara bersama-
sama dan memberi salam kepada guru

Pertemuan Keempat
Pendahuluan 1. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin
(15 menit) kegiatan berdo‟a.
2. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan
pemakaian seragam sekolah serta menyediakan alat tulis serta
kebersihan kelas.
3. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema
yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara dan
mengaitkannya dengan materi yang akan dibahas.
4. Dalam kegiatan Apersepsi, peserta didik mengamati gambar dibawah
ini dengan pertanyaan pematik :

*Menurutmu apa maksud dari gambar tersebut?


5. Setelah itu guru mengajak peserta didik untuk
menyebutkan hak dan kewajiban yang diketahui oleh

peserta didik baik ketika ada di lingkungan keluarga, sekolah, atau


masyarakat.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini.
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran terkait hak dan kewajiban
(60 menit) warga Negara yang termuat dalam UUD NRI Tahun 1945.
2. Guru memutarkan video yang berjudul “Demo – Ekstrakurikuler
PMR (Palang Merah Remaja)” https://www.youtube.com/watch?
v=F5twKqDOKLE
3. Setelah melihat tayangan video yang diputar oleh Guru, peserta didik
diminta untuk menganalisis permasalah dalam video tersebut dengan
menjawab pertanyaan berikut ini :
a. Jika dikaitkan dengan UUD NRI Tahun 1945, kegiatan tersebut
apakah termasuk salah satu hak warga negara yang sesuai dengan
pasal berapa?
b. Berdasarkan peristiwa tersebut bagaimana kaitannya dengan hak
dan kewajiban?
4. Peserta didik menyampaiakan hasil dari analisisnya
terkait dengan video yang telah diputar.

Penutup 1. Peserta didik meyimpulkan materi pembelajaran dan refleksi


(15 menit) 2. Guru menjelaskan meminta peserta didik untuk mengerjakan latihan
soal sebagai pemantapan pemahaman peserta didik mengenai materi
norma, hak dan kewajiban.
4. Guru menjelaskan rencana materi berikutnya yaitu meminta peserta
didik untuk mengamati Peta Indonesia
5. Pembelajaran diakhiri dengan berdo‟a secara bersama-sama dan
memberi salam kepada guru

Pertemuan Kelima
Pendahulua 1. Salam pembuka dan meminta peserta didik untuk mempimpin kegiatan
n (15 berdo‟a.
Menit) 2. Mengecek kesiapan siswa seperti memeriksa kehadiran siswa dan
pemakaian seragam sekolah serta menyediakan alat tulis serta
kebersihan kelas.
3. Memberikan motivasi peserta didik serta menanyakan materi/tema yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara dan mengaitkannya
dengan materi yang akan dibahas.
4. Dalam kegiatan Apersepsi, peserta didik mengamati gambar dibawah ini
dengan pertanyaan pematik :

*Bagaimana pendapat kalian tentang gambar tersebut terkait hak dan


kewajiban ?
5. Setelah itu guru mengajak peserta didik untuk
menyebutkan hak dan kewajiban yang diketahui oleh peserta didik
baik ketika ada di lingkungan keluarga, sekolah, atau masyarakat.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini.
Kegiatan 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran terkait hak dan kewajiban
Inti warga Negara yang termuat dalam UUD NRI Tahun 1945.
2. Guru memutarkan video yang berjudul “Pelaksanaan hak dan
kewajiban warga masyarakat” https://www.google.com/search?
q=video+tentang+hak+dan+kewajiban+warga+negara&sca_esv=572214004
&rlz=1C1CHBD_enID1039ID1039&sxs.
3. Setelah melihat tayangan video yang diputar oleh Guru, peserta didik
diminta untuk menganalisis permasalah dalam video tersebut dengan
menjawab pertanyaan berikut ini :
• Jika dikaitkan dengan UUD NRI Tahun 1945, kegiatan tersebut
apakah termasuk salah satu hak warga negara yang sesuai dengan
pasal berapa?
• Berdasarkan peristiwa tersebut bagaimana kaitannya dengan hak
dan kewajiban?
4. Peserta didik menyampaiakan hasil dari analisisnya terkait dengan
video yang telah diputar.
Penutup 1. Peserta didik meyimpulkan materi pembelajaran dan refleksi
2. Guru menjelaskan meminta peserta didik untuk mengerjakan latihan
soal sebagai pemantapan pemahaman peserta didik mengenai materi
norma, hak dan kewajiban.
3. Guru menjelaskan rencana materi berikutnya yaitu meminta peserta
didik untuk mengamati Peta Indonesia
6. Pembelajaran diakhiri dengan berdo‟a secara bersama-sama dan
memberi salam kepada guru
INFORMASI YANG INGIN PERTANYAAN DAN PILIHAN
DIGALI JAWABAN
ASESMEN
Mengali DIAGNOSIS NON KOGNITIF
kondisi emosional 1. Saya merasa ...... jika melaksanakan
peserta didik saat menaati aturan dengan kesadaran diri atau tanpa
aturan dihimbau.
a. Bangga
b. Senang
c. Biasa saja
d. Was-was
e. Sedih
f. Lainnya .......
2. Saya merasa harus melaksankan aturan
jika saya tahu hukuman atau akibat tidak
melaksanakannya.
a. Iya
b. Tidak
3. Saya ….... melaksankan aturan yang ada
di sekolah
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4. Saya........datang terlambat ke sekolah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Saya.......terkena hukuman atau
merasakan akibat dari tidak mematuhi
aturan.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Saya perlu role model atau panutan atau
contoh untuk bisa mematuhi aturan
a. Iya
b. Tidak
7. Saya mengetahui semua aturan yang ada
di lingkungan sekitar saya baik di sekolah
maupun di rumah.
a. Iya
b. Tidak
8. Saya merasa......jika ada orang yang tidak
mematuhi aturan.
a. Bahagia
b. Senang
c. Risih
d. Sedih
e. Biasa saja
f. Lainnya ....
9. Saya merasa.....jika ada aturan di
lingkungan sekitar saya.
a. Bahagia
b. Senang
c. Risih
d. Sedih
e. Biasa saja
f. Lainnya ...
10. Saya akan melakukan......jika ada orang
yang tidak mematuhi aturan.
a. Menasehati
b. Membiarkan
c. Pura-pura tidak tahu
d. Memarahi
e. Lainnya ....
ASESMEN DIAGNOSIS KOGNITIF

Materi/ Kunci Jawaban/


Soal Skor
Sub Materi Alternatif Jawaban
Bentuk – bentuk 1. Yang termasuk bentuk norma Semua jawaban benar 10
sederhana sederhana adalah.… (boleh
norma pilih lebih dari satu)
A. Ketuklah pintu sebelum
masuk kamar orang lain!
B. Berkata jujur kepada
orang tua
C. Siswa datang 15 menit
sebelum bel berbunyi
D. Setiap kepala keluarga
wajib memiliki kartu keluarga

2. Reva merupakan anak yang B. 10


rajin dan cerdas. Dia juga selalu
bertutur kata yang baik ketika
berbicara dengan siapa saja. Hal
itu membuat Reva menjadi anak
yang disayangi oleh orang tua dan
teman-temanya. Perilaku yang
ditampilkan oleh Reva merupakan
bentuk pengamalan norma....
A. adat
B. kesopanan
C. hukum
D. Kesusilaan
bentuk-bentuk 3. Yang merupakan hak sebagai A dan B 10
hak, dan anak dirumah.....(boleh memilih
kewajiban salah satu)
dalam  A. Untuk didengar
kedudukannya pendapatnya
sebagai anggota  B. Untuk bermain
keluarga  C. Datang tidak terlambat
 D. Menjadi anggota
perpustakaan
4. Yang merupakan kewajiban B dan D 10
sebagai anak dirumah......(boleh
memilih salah satu)
 A. Mendapatkan pakaian
 B. Membantu pekerjaan rumah
 C. Datang tidak terlambat
 D. Belajar
Bentuk 5. Jika kita mendapat jatah piket C. 10
pelaksanaan kelas, maka kita harus datang ….
norma, aturan, A. Terlambat
B. Lebih siang
hak, dan
C. Lebih pagi
kewajiban D. Seperti biasanya
sebagai anggota 6. Berikut ini adalah perbuatan- C. 10
keluarga, dan perbuatan yang dilarang di
warga sekolah. sekolah, kecuali ….
A. Membaca senjata tajam
B. Merokok di sekolah
C. Membawa banyak buku
D. Berkelahi dengan teman
Contoh Pelanggaran 10
pelaksanakan kewajiban sebagai
kewajiban dan bagian dari warga
hak sebagai sekolah
anggota
keluarga, warga
sekolah, dan
bagian dari
masyarakat Gambar ilustrasi tersebut
menunjukkan tentang ....
Pelanggaran 10
kewajiban sebagai
anggota keluarga

Gambar tersebut menunjukkan


tentang ....
Pelaksanaan hak 10
peserta didik sebagai
warga sekolah

Gambar tersebut menunjukkan


tentang ....

Pelaksanaan hak anak 10


sebagai anggota
keluarga

Gambar tersebut menunjukkan


tentang ....

Pedoman Penskoran
Nilai pesertad idik

Pengolah hasil: Skor yangdiperoleh X 1000



Skor Maksimal

Paham penuh jika peserta didik mendapatkan nilai 80 - 100


Paham sebagian jika peserta didik mendapatkan nilai 60 – 79
Tidak/Belum paham jika peserta didik mendapatkan nilai kurang dari 60
E.2. ASESMEN FORMATIF

Asesmen Formatif : Lembar Kerja Peserta Didik 1, 2, 3

Rubrik Penilaian LKPD 1

Kegiatan 1
Jawaban Jawaban yang ada
No. Pertanyaan
prediksi dalam isi bacaan
1 Menurutmu Apa Tindakan bullying /
yang terjadi pada perundungan
anak di dalam
gambar tersebut?
2 Menurutmu Tertekan, menangis,
bagaimana kondisi sedih, takut
anak itu?
3 Kira-kira, gambar Anak yang sedang
tersebut mengalami tindakan
menceritakan bullying/ perundungan
tentang apa?
*Jika jawaban Prediksi sama dengan jawaban yang ada dalam isi bacaan maka
mendapatkan skor nilai 5, Jika jawaban prediksi sama dengan jawaban salah
atau tidak sesuai maka mendapatkan skor nilai 0.
*Total skor adalah 15

Rubrik Penilaian LKPD 1


Kegiatan 2
Indikator Skor
Masalah yang terdapat Siapa ANAK SD kelas 3 3
di bacaan Apa Tindakan bullying 3
(20) Kapan (12/1/2022). 3
Dimana Di sebuah perumahan bekasi
3
timur
Mengapa Pelaku merasa tersaingi oleh
3
korban yang jago bermain bola
Total Skor 15
Solusi permasalahan Alternatif Dilakukan bimbingan lebih
(25) solusi lanjut bisa dengan pihak orang
10
tua atau pihak sekolah yang
bersangkutan
Alasan Bimbingan lebih lanjut sangat
Pemilihan penting untuk diterapkan agar
alternative mereka tidak kembali 10
Solusi melakukan kesalahan
membully seseorang.
Hasil Jika tidak ada bimbingan lebih
(akibat dari lanjut, maka yang terjadi
pelaksanaan adalah kemungkinan besar
alternatif akan ulang kembali kejadian
solusi jika membully orang lain. 15
dilakukan Kemudian jika diterapkan
dan jika maka, anak tersebut akan sadar
tidak bahwa pentingnya menghargai
dilakukan) orang lain.
Total Skor 35
Kesimpulan Pelanggaran Kesusilaan
5
(40) norma
Sikap yang Bisa menjaga tingkah laku agar
seharusnya tidak menyakiti orang lain baik 30
dilakukan verbal maupun fisik.
Total Skor 35
Total Skor Seluruhnya 85
*skor kegiatan 1 ditambahkan dengan skor kegiatan 2
Rubrik Penilaian LKPD 2
Soal Jawaban Skor
Apa yang terjadi pada - Dalam kasus pada artikel tersebut yang
artikel tersebut dan hak terjadi ialah OTT (Operasi Tangkap
10
dan kewajiban apa yang Tangan) orang-orang yang membuang
tersirat dalam berita samaph sembarangan di sungai.
tersebut? - Hak yang tersirat adalah adanya
Pelanggaran hak, lingkungan jadi tercemar
dan kotor. Seharusnyahak kita adalah 20
menikmati lingkungan sekitar sungai yang
bersih dari sampah dan tidak tercemar.
Kewajiban yang tersirat adalah
Pengingkaran kewajiban yakni tidak
menjaga lingkungan, masih ada orang yang
membuang sampah sembarangan yakni di
20
sungai. Seharusnya kewajiban kita adalah
menjaga lingkungan agar tetap bersih
dengan tidak membuang sampah
sembarangan
Bagaimana pemenuhan Pemenuhan hak dan kewajiban berdasarkan
hak dan kewajiban yang permasalahan tersebut yakni Jika kita
seharusnya berdasarkan melakukan kewajiban kita untuk menjaga
permasalahan tersebut ? lingkungan dengan tidak membuang sampah
maka secara otomatis kita sudah melakukan
pemenuhan hak orang lain untuk bisa
menikmati alam / lingkungan sekitar sungai
yang bersih dari sampah dan tidak tercemar.
Dan juga sebaliknya, jika kita ingin hak kita
dipenuhi yakni menikmati lingkungan
sekitar sungai yang bersih maka kita harus 50
melakukan kewajiban kita yakni tidak
membuang sampah di sekitar sungai.
Kewajiban kita untuk menjaga alam yang
salah satunya dilakukan dengan tidak
membuang sampah sembarangan ke sungai
sudah diatur melalui peraturan perundang-
undangan Negara dalam Undang-undang
perlindungan alam seperti Undang-Undang
No. 32 tahun 2009 tengang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Total skor 100
Rubrik Penilaian LKPD 3
Soal Jawaban Skor
Jika dikaitkan dengan Pasal 28C Ayat (1) berbunyi, "Setiap orang
UUD NRI Tahun 1945, berhak mengembangkan diri dan melalui
kegiatan tersebut apakah pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
termasuk salah satu hak berhak mendapat pendidikan, ilmu
warga negara yang sesuai pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas
dengan pasal berapa?
hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia". Dan Pasal 28C ayat (2) 50
berbunyi, "Setiap orang berhak memajukan
dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya". Serta
pasal 28E Ayat (3), setiap orang untuk
bebas berbicara, berserikat, berkumpul,
dan menyatakan pendapat.
Berdasarkan peristiwa Kaitannya peristiwa dengan hak dan
tersebut bagaimana kewajiban yakni mengenai seseorang yang
kaitannya dengan hak dan berhak untuk memajukan dirinya melalui
kewajiban? pendidikan secara formal dengan
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler PMR.
Kewajiban yang seharusanya dilakukan 50
berdasarkan peristiwa tersebut adalah
bersungguh-sungguh dalam mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler demi
meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan hidup manusia.

Total Skor 100

Asesmen Sumatif yang digunakan adalah Penilaian Sikap (Observasi)


kepatuhan peserta didik terhadap norma dan aturan .
Teknik Penilaian : Observasi/pengamatan perilaku Bentuk
Instrumen : Lembar Observasi

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP KEPATUHAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Praya Timur


Kelas/Semester : 7.1/Ganjil

Tahun Ajaran : 2023-2024

Indikator Kepatuhan Terhadap Norma


Berbi cara Bersera gam Tidak mem
Mengik uti Tidak meng Tidak menyo Tidak mengg
No Nama Peserta Didik Berbi cara sopan denga n Membuang Melaks sesuai dengan Tertib ketika Tidak merus Berdo a sebel Meng umpu bawa senjat a
Datan g tepat kegiata n anggu teman ntek saat unakan hp saat
sopan denga n warga sekol sampah pada anakan piket hari yang pembel ajaran ak fasilit as um melak lkan tugas tajam dan
waktu sholat berjam saat berib menger jakan pembel ajran
guru ah lainn tempa tnya kelas sudah ditentu di kelas sekol ah ukan aktivi tas tepat waktu benda berba
aah di sekolah adah tugas tanpa ijin
ya kan haya

* petunjuk pengisian
1 = sikap yang dilakukan dengan pemberian hukuman 2 = sikap yang dilakukan sesuai dengan imbauan
3 = sikap yang dilakukan terkait norma tanpa ada imbauan
Alternatif bentuk pengayaan adalah sebagai berikut :
Pengayaan
a. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya.
b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok
melalui link https://www.youtube.com/watch?v=icWCfKqcGyQ&t=51s dan
https://www.youtube.com/watch?v=mRQPfkACzUw
Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum
mencapai target belajar diberikan kegiatan pembelajaran dalam bentuk:
1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang
belum tuntas
2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas.

1. Bagiamana menurutmu yang paling sulit dari materi norma, hak dan
kewajiban warga Negara?
2. Apa yang kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
3. Nilai / pembelajaran apa yang dapat kamu peroleh dari memahami
materi norma serta hak dan kewajiban warga negara?
4. Setelah mempelajari materi norma, hak dan kewajiban warga Negara,
bagaimana upaya kalian untuk mempraktikan dalam kehidupan sehari-
hari ?

1. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?


2. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?
3. Apakah peserta didik dapat memahami materi yang diberikan guru?
4. Apakah peserta didik mampu menjelaskan pentingnya norma ?
5. Apakah peserta didik mampu memahami pemetaan hak dan kewajiban
sebagai warga negara
6. Apakah peserta didik dapat menunjukkan perilaku patuh terhadap
norma dann aturan ?
7. Apakah perserta didik dapat menyeimbangkan pelaksanaan hak dan
kewajiban sebagai warga Negara di dalam lingkungan sekolah ?
8. Apakah rencana pembelajaran telah dilaksanakan dengan runtut dan
sistematik

Lembar Kerja 01
Kegiatan 01
Nama : ....
No.absen/Kelas : .....

Petunjuk:
 Amati gambar yang ada, kemudian prediksilah/perkirakanlah tentang isi
artikel yang akan kalian baca dengan menggunakan format/tabel prediksi
berikut!

Tabel Prediksi
No. Pertanyaan Jawaban prediksi
1 Menurutmu Apa yang
terjadi pada anak di dalam
gambar tersebut?
2 Menurutmu bagaimana
kondisi anak itu?
3 Kira-kira, gambar tersebut
menceritakan tentang apa?
Kegiatan 02
Nama : ....
No.absen/Kelas : .....

Petunjuk:
 Silakan membaca artikel “Pelanggaran Norma”

Pelanggaran Norma

Bekasi - Sebuah video memuat aksi perundungan terhadap seorang bocah laki- laki
viral di media sosial. Dalam video itu disebut korban merupakan anak SD kelas III.
Peristiwa itu disebut terjadi di sebuah perumahan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Pelaku
bullying disebut-sebut siswa kelas I sekolah menengah pertama (SMP).
"Bantu viralkan anak kelas 3 SD di-bully secara tidak manusiawi oleh anak klas 1
SMP di Perumahan MGT Bekasi," caption pada video viral seperti dilihat, Rabu
(12/1/2022).Di video itu terlihat korban menggunakan baju dan celana warna biru.
Korban tampak menangis di jalan beton dengan posisi telungkup. Di sekeliling korban
itu terdapat sejumlah anak dan remaja lainnya. Para remaja itu sibuk merekam korban
yang tengah menangis tersebut. "Videoin, videoin," teriak salah satu orang di
lokasi.Sejumlah remaja itu tampak mengejek anak kecil yang tengah menangis
tersebut. Beberapa di antaranya bahkan terlihat sempat memegang bagian bokong
bocah itu. Kumpulan anak itu terlihat tidak mempedulikan kondisi korban. Mereka
tetap bermain dan tertawa mengelilingi korban yang tengah menangis.
Dimintai konfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol
Alexander Yuriko mengatakan pihaknya telah mengetahui adanya
informasi yang kini viral tersebut. Polisi bakal mengecek kebenaran informasi itu."Kita
konfirmasi dulu ya (dugaan peristiwa perundungan)," kata Alexander. Alexander belum
mengetahui apakah pihak keluarga korban telah membuat laporan polisi. Namun dia
memastikan pihak kepolisian akan aktif menyelidiki kasus tersebut."Insyaallah kita
proaktif," jelas Alexander.
Jakarta - Aksi perundungan terhadap seorang bocah SD oleh sekelompok siswa SMP di
sebuah perumahan di Bekasi Timur, Kota Bekasi, menjadi sorotan. Lalu apa yang
menjadi alasan para pelaku mem-bully korban?
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, yang menangani kasus
tersebut, mengungkap motif di balik aksi perundungan tersebut. Ketua KPAD Kota
Bekasi Aris Setiawan menyebut kasus itu terjadi karena korban dirasa lebih jago
bermain bola dibanding para pelaku.
"Kalau informasi dari orang tua korban, iya (lebih jago main bola). Cuma kan nanti kita
gali, apakah karena faktor seperti merasa tersaingi atau lain dan sebagainya. Tapi kan
nanti kita akan panggil lebih mendalam karena tindak lanjut kita kan. Satu sampai dua
hari ke depan kita akan panggil pihak yang dilaporkan," tutur Aris Setiawan kepada
wartawan, Rabu (12/1/2022).
Berdasarkan laporan orang tua korban, peristiwa perundungan itu diketahui terjadi pada
Selasa (11/1). Aris menerangkan pihaknya bakal melakukan upaya mediasi dengan cara
memanggil kedua belah pihak.
"Upaya yang akan kita lakukan adalah memanggil terpisah nanti masing- masing. Pihak
baik pihak yang mengadukan maupun teradu kan lengkap dengan korban dan terduga
pelakunya," ujar Aris.
Namun, Aris berkata, orang tua korban tidak menerima upaya mediasi tersebut.
Alasannya, orang tua korban ingin para pelaku diganjar hukuman yang membuat jera.
"Hanya, memang terkait dengan efek jera. Yang sering diinginkan oleh pihak pelapor
biasanya juga kita akan lakukan mediasi. Tapi, kalau di jalur hukum kan memang di
kita ada restorative justice-lah, ini kan masuknya nonlitigasi, jadi memang
penanganannya berbeda dengan kasus hukum yang dilakukan oleh orang dewasa,"
ungkap Aris.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Bekasi Timur AKP Samsono menyebut pihaknya telah
menerima adanya laporan terkait kasus tersebut. Polisi akan melakukan penyelidikan
lebih lanjut."Masih dilidik dulu, kita dapat laporannya dari masyarakat," ujar Samsono.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5895219/viral-bocah-sd-di-bekasi-di-bully-hingga- menangis-
direkam-pelaku?_ga=2.56618603.1704320229.1650266838- 1353517567.1635119377
 Setelah membaca artikel tersebut, silakan menjawab pertanyaan yang
sama dengan pertanyaan di LK 01 kegiatan 01, kemudian silakan
mencocokkan jawaban prediksi kalian dengan jawaban yang sesuai dengan
isi bacaan !

Jawaban yang ada


No. Pertanyaan Jawaban prediksi
dalam isi bacaan
1 Menurutmu Apa yang
terjadi pada anak di
dalam gambar
tersebut?
2 Menurutmu
bagaimana kondisi
anak itu?
3 Kira-kira, gambar
tersebut menceritakan
tentang apa?
Kegiatan 03
(menganalisis masalah dan solusi dari artikel pelanggaran norma)

Nama : ....
No.absen/Kelas : .....
Petunjuk:
 Berdasarkan isi bacaan, analisislah masalah dan solusi
berdasarkan tabel masalah-solusi berikut ini !
 Kemudian buatlah kesimpulan dari analisis kalian !

Masalah yang terdapat di Siapa


bacaan
apa
Kapan
Dimana
Mengapa
Solusi permasalahan Alternatif
solusi
Alasan
Pemilihan
alternative
Solusi
Hasil (akibat
dari pelaksanaan
alternatif solusi
jika dilakukan
dan jika tidak
dilakukan)
Kesimpulan :

Jadi berdasarkan artikel pelanggaran norma, bahwa pelanggaran norma yang dilakukan
adalah melanggar norma ...............................................................................

........................................................................................................................................
Lembar Kerja 02

Nama : ....
No.absen/Kelas : .....

Petunjuk:
 Silakan membaca berita di bawah ini !
 Kemudian setelah membaca silakan menganalisis berdasarkan pertanyaan
di bawah berita !
Pemkab Sukabumi Sidang 8 Warga
Yang Kena OTT Buang Sampah ke
Sungai

Pemerintah
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
intensifkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) warga
nakal yang kedapatan membuang sampah ke sungai.
Hari ini, 8 orang warga di Kecamatan Cicantayan
menjalani sidang di tempat dan terjerat denda. Penegakan Peraturan Daerah (Perda) itu
merupakan salah satu upaya pemkab setempat memberantas oknum warga yang kerap
mengotori sungai dengan membuang sampah sembarangan.
"Hari ini kita menjaring 8 orang hasil pengintaian tim gabungan sejak pukul
02.00 WIB dinihari sampai pukul 07.00 WIB pagi tadi. Setelah terjaring kita lakukan
sidang di tempat di salah satu ruangan di Balai Desa Cimahi," kata Saepudin, Kepala
Bidang Penegakan Hukum dan Perundangan, Satpol PP Kabupaten Sukabumi, Senin
(5/11/2018). Para pelanggar tersebut dikatakan Saepudin, kedapatan membawa sampah
yang dibungkus kantong plastik untuk dibuang ke sungai."Operasi yustisi ini
merupakan bagian dari penegakan Perda
No 13 Tahun 2016 tentang pengelolaan sampah dan retribusi persampahan/kebersihan.
Kepada pelanggar sebenarnya sanksinya cukup berat yakni denda sebesar Rp 15
Juta dan kurungan badan selama 2 bulan," lanjut dia."Namun untuk hari ini masih
bersifat sosialisasi, denda tidak kita kenakan maksimal. Rata-rata kita denda Rp 100
ribu, kalau tidak membayar maka diganti dengan kurungan badan 3 hari,"
tambahnya.Dia juga menjelaskan, operasi yang melibatkan personel TNI dan Polri itu
sudah beberapa kali dilakukan di wilayah kecamatan yang berbeda. "Operasi sudah
dilakukan beberapa kali OTT- di Kecamatan Cisaat, Jembatan Cigunung, Kecamatan
Sukalarang," ungkapnya.Saepudin mengimbau warga untuk mentaati Perda soal
sampah ini. "Ketika aturan atau aspek legal sudah disahkan berarti harus diketahui
masyarakat umum," katanyanya.Sementara itu, Rizal (40) warga setempat
mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah setempat."Bagus sih, langkahnya
langsung sidak seperti ini. Untuk kepentingan kebersihan sungai juga, namun
sosialisasi Perdanya mesti digencarkan karena tidak seluruh masyarakat juga tahu
ancaman dan sanksinya," kata dia. (sya/ern)
Sumber : https://sukabumi.news.blog/2018/11/05/pemkab-sukabumi-sidang-8-warga-yang- kena-ott-
buang-sampah-ke-sungai/

Dari bacaan teks berita diatas, analisislah dengan menjawab pertanyaan di bawah ini !
1. Apa hak dan kewajiban yang tersirat dalam berita ?
2. Berdasarkan peristiwa tersebut bagaimana kaitannya dengan hak dan kewajiban?
Lembar Kerja 03

Nama : ....
No.absen/Kelas : .....

Petunjuk:
 Silakan menikmati tayangan video yang berjudul “Demo -
Ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja)” melalui link berikut ini !
https://www.youtube.com/watch?v=F5twKqDOKLE
 Setelah kalian menyaksikan tayangan video tersebut, sekarang
analisislah video tersebut dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1. Jika dikaitkan dengan UUD NRI Tahun 1945, kegiatan tersebut
apakah termasuk salah satu hak warga negara yang sesuai dengan
pasal berapa?
2. Berdasarkan peristiwa tersebut bagaimana kaitannya dengan hak
dan kewajiban?
A. Norma Masyarakat
Kalau mau masuk rumah, apa
yang semestinya dilakukan?
Seorang warga yang baik tentu
akan mengucap salam lebih
dahulu sebelum masuk rumah.
Walaupun rumah tersebut
adalah rumahnya sendiri.
Apalagi kalau rumah itu rumah orang lain. Harus mengucap salam lebih dahulu,
sampai pemilik rumah itu keluar dan mempersilakan masuk. Mengucap salam sebelum
memasuki rumah merupakan salah satu contoh norma. Begitu pula untuk selalu
menghormati orang tua serta guru, walaupun orang tua atau guru tersebut mungkin
keliru. Norma-norma seperti itu diperlukan agar suasana kehidupan bersama menjadi
tertib, dan seluruh warganya damai.
1. Pengertian Norma
Norma merupakan aturan untuk menata kehidupan manusia di dalam
masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah
“Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat.”
Karena bersifat mengikat, maka norma harus dipatuhi oleh semua orang di dalam
masyarakat tersebut. Bagi yang tidak mematuhi norma dapat dikenakan sanksi atau
hukuman. Sanksinya dapat bermacam- macam bentuknya, baik ringan maupun
berat, sesuai dengan kesepakatan masyarakat setempat. Di Aceh, sanksi melanggar
norma antara lain dicambuk punggungnya. Di Kalimantan serta Papua ada sanksi
berupa keharusan membayar denda berupa hewan ternak untuk pelanggaran norma.
Di masing-masing daerah tentu ada jenis sanksi khusus yang ditetapkan
masyarakatnya.

Di kehidupan masyarakat, norma bisa berupa aturan yang tertulis maupun


tidak tertulis. Norma tertulis biasanya dirumuskan khusus secara bersama-sama
oleh beberapa orang yang mewakili masyarakat dalam suatu waktu tertentu.
Peraturan sekolah umumnya merupakan norma tertulis. Sedangkan norma tidak
tertulis tidak selalu dirumuskan secara khusus, melainkan juga da pat berkembang
dari kebiasaan bersama. Misalnya, saat ada tetangga wafat. Para tetangga lain perlu
membantu keluarga yang berduka sampai semua urusan tuntas. Hal tersebut
menjadi norma dalam kehidupan bertetangga.

2. Nilai Penting Norma


Norma dibuat dengan tujuan untuk menciptakan ketertiban dalam
kehidupan bermasyarakat. Menurut ahli ilmu sosial Soerjono Soekanto, pembuatan
norma adalah “Agar hubungan di dalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti
yang diharapkan.” Ketika suasana keluarga serta masyarakat tertib, maka seluruh
orang di keluarga maupun masyarakat akan damai. Terdapat beberapa nilai penting
norma yang perlu diperhatikan. Di antara nilai penting norma tersebut adalah:
a. Menciptakan ketertiban dan keamanan bersama Perhatikan situasi
berlalu lintas.
Di setiap perempatan besar biasa dipasang lampu lalu lintas. Lampu
merah untuk perintah berhenti, lampu kuning untuk perintah bersiaga, dan
lampu hijau untuk perintah berjalan. Tanpa lampu tersebut, lalu lintas bisa
kacau dan dapat mengakibatkan tabrakan kendaraan.
b. Mencegah benturan kepentingan antarwarga
Banyak keluarga mengatur waktu untuk menyalakan televisi. Sekitar
pukul 18.00 petang, televisi di rumah selalu dimatikan dulu. Waktunya untuk
beribadah malam sebentar dan juga untuk anak-anak belajar. Pengaturan itu
dapat mencegah benturan kepentingan, antara kepentingan menonton siaran
televisi dengan kepentingan ibadah atau belajar.
c. Membentuk akhlak atau karakter manusia.
Dari kecil biasa diajarkan agar berdoa lebih dulu sebelum makan.
Dengan norma tersebut, setiap orang dididik untuk senantiasa

bersyukur pada Tuhan Yang Ma ha Esa atas segala nikmat yang diperoleh.
Kebiasaan bersyukur itulah yang perlu jadi karakter setiap orang.
d. Menjadi petunjuk bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan di
masyarakat.
Setelah terjadi bencana pan demi Covid-19, pemerintah mengeluarkan
peraturan agar semua orang selalu menggunakan masker penutup hidung dan
mulut saat di luar rumah, serta menjaga jarak antarsesama. Aturan tersebut
merupakan norma untuk memberi petunjuk masyarakat agar sehat dan
terhindar dari virus tersebut.
e. Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Bila seseorang merasa dirugikan oleh orang lain, orang tersebut dapat
mengajukan gugatan ke pengadilan sehingga ia dapat memperoleh haknya.
Ada aturan yang mengatur hal itu. Aturan itu adalah yang menjaga agar
keadilan di masyarakat terwujud. Maka banyak ahli menyebutkan bahwa nilai
penting utama norma adalah keadilan di masyarakat. Dengan adanya
pengaturan dengan norma, setiap orang akan mendapatkan manfaat yang sama
atas pengaturan tersebut. Itulah yang melahirkan keadilan bagi semua orang di
masyarakat, sejalan dengan sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.” Begitu penting norma bagi masyarakat, maka norma perlu
dibudayakan sejak dini.
Salah satu cara membudayakannya adalah dengan memberlakukan
sanksi. Sanksi dapat besifat ringan, seperti berupa teguran atau peringatan
agar tidak melanggar norma yang sama di waktu lainnya. Sedangkan sanksi
yang lebih berat dapat berupa denda hingga hukuman bagi pelanggar sanksi.
Dengan adanya sanksi itu diharapkan tidak ada pelanggaran norma lagi.

3. Jenis Norma
Secara umum norma dikelompokkan menjadi empat jenis. Keempat norma
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Norma agama
Norma agama adalah kaidah atau aturan yang bersumber pada hukum agama
atau kitab suci yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini berisi
perintah dan larangan, yang bertujuan mengatur manusia agar mendapatkan
kebahagiaan dunia akhirat.
b. Norma susila

Norma ini berasal dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan mengajarkan kita
untuk selalu berbuat baik sesuai dengan kata hati. Setiap manusia dikaruniai hati
nurani agar dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk.
c. Norma sosial
Norma sosial atau kesopanan bersumber dari tatakrama atau kebiasaan
masyarakat. Norma ini bersifat lokal. Norma kesopanan berawal dari hubungan
yang terjadi antar manusia yang kemudian membentuk aturan-aturan yang
disepakati bersama.
d. Norma hukum
Norma hukum merupakan aturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan bernegara. Norma ini dibuat oleh pemerintah dan bersifat tegas serta
memaksa. Pelanggaran terhadap norma ini akan
mendapatkan sanksi berupa hukuman penjara atau denda.

4. Norma dan Nilai-nilai Pancasila


Di Indonesia, norma tentu juga terkait dengan nilai-nilai Pancasila, yakni nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, serta nilai keadilan
sosial.
a. Norma ketuhanan merupakan norma yang terkait dengan nilai ketuhanan.
Di antara norma ini adalah kewajiban untuk selalu menjalankan ibadah
sesuai agama dan keyakinan masing-masing. Juga untuk senantiasa
bersyukur dalam menjalani kehidupan.
b. Norma kemanusiaan merupakan norma yang terkait dengan nilai
kemanusiaan. Contohnya adalah untuk selalu bersikap santun dan peduli
untuk membantu sesama. Juga untuk selalu mengembangkan diri sendiri
seperti terus belajar dan bercita-cita.
c. Norma persatuan merupakan norma yang terkait dengan nilai persatuan. Di
antaranya adalah norma untuk selalu menjaga perdamaian, menghindari
segala kekerasan baik kata-kata maupun isik. Juga untuk selalu tertib,
disiplin, dan bekerja keras.
d. Norma kerakyatan merupakan norma yang terkait dengan nilai kerakyatan.
Seperti norma untuk selalu berkomunikasi dan berdialog, serta
bermusyawarah dan berdemokrasi. Juga norma untuk mementingkan
bergotong royong atau bekerja sama.
e. Norma keadilan sosial merupakan norma yang terkait dengan nilai keadilan
sosial. Di antara norma ini adalah untuk selalu berusaha bersikap adil di
kehidupan sehari-hari, juga untuk mewujudkan kesejahteraan dengan terus
mengevaluasi dan memperbaiki dir

B. AK DAN KEWAJIBAN PADA NORMA


Setiap norma selalu mengandung hak dan kewajiban. Norma selalu
mengandung hal-hal yang harus didapatkan oleh semua orang yang terikat norma itu.
Juga selalu mengandung hal-hal yang harus dilakukan setiap orang tersebut, sesuai
dengan ketentuan masing-masing norma. Seperti yang terjadi pada pelajar di sekolah.
Aturan atau norma sekolah mengharuskan setiap siswa tiba di sekolah sebelum pukul
07.00. Setiap siswa juga harus mengikuti pembelajaran di sekolah sampai selesai siang
harinya. Semua keharusan itulah kewajiban yang terkandung oleh norma.
Adapun hak yang terkandung oleh norma itu adalah pemberian bimbingan
oleh guru selama proses
pembelajaran. Setiap siswa harus mendapatkan
bimbingan tersebut karena bimbingan itu
merupakan haknya. Secara ringkas dapat
dijelaskan bahwa hak adalah hal-hal yang „harus
diperoleh‟, sedangkan kewajiban hal-hal yang
„harus dilakukan‟ oleh setiap orang di mana
norma tersebut berlaku. Seperti di sekolah, ada
hal yang harus diperoleh dan ada yang harus
dilakukan setiap siswa.
1. Pengertian Hak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak artinya „milik‟ atau
„punya‟. Misalnya, “Buku ini adalah hak saya karena saya sudah membelinya.”
Berarti buku itu menjadi milik orang yang telah membelinya dan bukan dimiliki
orang lain. Buku itu harus diperoleh pembelinya, bukan diperoleh orang lain. Buku
itu merupakan haknya. Selain itu, hak juga berarti „wewenang‟ atau kekuasaan
yang diakui kelompok atau masyarakat. Seorang guru memiliki wewenang untuk
mengajar siswa-siswanya di sekolah. Maka guru itu disebut berhak mengajar siswa
di sekolah tempatnya mengajar. Guru dari sekolah lain tidak berwenang atau tidak
berhak mengajar di sekolah ini. Dengan demikian, „milik‟ atau „punya‟ atau
„berwenang‟ itulah hak. Hak tersebut harus diperoleh semua orang yang diatur
oleh norma yang ada. Seperti
norma di sekolah, semua siswa berhak mendapat kasih sayang dan penghargaan
dari sesama siswa. Maka setiap siswa harus mengasihi dan menghargai semua
temannya tanpa kecuali. Itulah contoh manfaat dari sebuah norma.
Setiap orang berhak mendapat manfaat dari norma atau aturan yang dibuat
karena manfaat norma merupakan haknya. Bila seseorang belum memperoleh
manfaat dari suatu norma, maka orang itu berhak memintanya. Hak tidak selalu
ada setelah norma atau aturan dibuat. Ada juga hak yang sudah ada sebelum norma
atau aturan dibuat. Hak inilah yang disebut hak asasi manusia (HAM). Hak ini
dimiliki setiap orang, bahkan sebelum orang tersebut dilahirkan. Di antaranya
adalah hak hidup, hak beragama, hingga hak untuk mengemukakan pendapat. Nilai
HAM mengajarkan untuk selalu menghargai setiap orang. Tidak ada manusia yang
boleh digertak, dikasari, atau dilecehkan dengan alasan apapun. Setiap orang perlu
dihargai apapun suku, agama, keadaan isik, serta yang punya banyak kekurangan
sekalipun. Setiap orang berhak dihargai karena sama-sama ciptaan Tuhan. Itulah
norma dasar yang harus dijaga.
2. Pengertian Kewajiban
Kewajiban berasal dari kata „wajib‟ yang berarti harus. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kewajiban adalah “Sesuatu yang harus
dilaksanakan.” Bila dikaitkan dengan norma, maka kewajiban adalah hal yang
harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam norma itu. Contohnya adalah pelajar.
Bagi setiap pelajar, kewajibannya adalah belajar. Hanya dengan memenuhi
kewajiban belajar itu, seorang siswa mendapat manfaat dari norma yang berlaku
baginya. Norma dapat tegak hanya bila para anggota masyarakat yang memiliki
norma tersebut menjalankan kewajiban masing-masing.
Kewajiban dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu Pertama,
kewajiban pada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, kewajiban kepada sesama
manusia. Ketiga, kewajiban pada alam. Tiga kewajiban itu oleh masyarakat Islam
disebut tiga hubungan, sedangkan oleh masyarakat Hindu Bali disebut Tri Hita
Karana. Artinya „tiga penyebab kebahagiaan‟. Kewajiban pada Tuhan dilakukan
secara jelas dengan mengikuti perintah- perintah dalam agama dan menjauhi
larangan-larangan dalam agama. Hal
ini terkait norma agama dalam jenis-jenis
norma. Juga terkait dengan norma
ketuhanan menyangkut nilai-nilai
Pancasila. Kewajiban pada sesama
berhubungan dengan soal sopan santun dan
kesusilaan. Hal ini banyak berkaitan
dengan jenis norma kesusilaan, norma
kesopanan, juga norma hukum.
Adapun kewajiban pada alam
berkait dengan norma agama yang mewajibkan manusia menjaga lingkungan, serta
dengan norma hukum. Kewajiban pada alam juga berhubungan dengan hak alam
yang harus dipenuhi oleh manusia. Dalam hal ini manusia harus menjaga dan
merawat alam seperti tumbuhan, hewan liar, bahkan juga air. Hubungan dengan
Tuhan Hubungan dengan sesama manusia Hubungan dengan alam.
Beberapa masyarakat adat menjalankan kewajiban pada alam dengan
menerapkan norma yang ketat. Seperti dengan melarang penebangan pohon,
perburuan hewan, dan keharusan menjaga sumber air. Negara melakukan hal
serupa melalui undang-undang perlindungan alam seperti Undang-Undang No. 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Penerapan Hak dan Kewajiban
Dalam mewujudkan tegaknya hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-
hari, setiap orang perlu mematuhi seluruh norma yang berlaku. Baik norma agama,
norma kesusilaan, norma kesopanan, maupun juga norma hukum.
Dengan mematuhi norma-norma, pemenuhan hak dan kewajiban akan lebih
mudah dilakukan. Pemenuhan hak dan kewajiban tersebut saling terkait dan tidak
dapat dipisahkan. Untuk melaksanakan pemenuhan hak dan kewajiban secara baik,
setiap orang perlu lebih dahulu memperhatikan hak orang lain. Selanjutnya adalah
memenuhi hak orang tersebut sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab atau
kewajiban diri
sendiri atas orang lain itu.
Dengan memenuhi hak orang lain sebaik-baiknya, maka kewajiban diri
sendiri otomatis sudah tertunaikan. Setelah itu, kita dapat meminta hak diri sendiri
agar dipenuhi oleh orang yang memiliki kewajiban terkait hak tersebut. Bila
antarsiswa saling meminjam buku, maka kembalikan lebih dulu buku yang kalian
pinjam baru meminta buku yang dipinjam oleh kawan. Dengan cara itu, suasana
sehari-hari akan tertib dan damai.

C. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.


Manusia mendapatkan berbagai hak untuk menjalankan peran sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial dalam masyarakat. Berbagai hak yang dimiliki
manusia sejalan dengan kewajiban yang harus diemban. Dalam konteks kehidupan
bernegara, seseorang harus memperhatikan hak orang lain sebagai sesama warga
negara. Berdasarkan hal tersebut akan muncul hak dan kewajiban yang akan diemban
oleh tiap-tiap warga negara.
Warga negara Indonesia merupakan orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan denga undang-undang sebagai warga negara
Indonesia. Kedudukan hak dan kewajiban merupakan landasan utama yang dimiliki
oleh setiap warga negara. Keduanya punya peranan penting meski bertolak belakang,
namun perbedaan hak dan kewajiban melahirkan keseimbangan yang tidak dapat
dipisahkan. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak.
Namun pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Salah satu alasannya ialah karena
pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada
kewajiban. Namun, tak jarang ada warga negara yang juga lebih menuntut hak
daripada kewajibannya. Jika hal ini dibiarkan, maka tidak ada keseimbangan antara
hak dan kewajiban. Jika keseimbangan
itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Sebagai seorang
warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Hak dan kewajiban merupakan dua
istilah yang tak bisa terpisahkan. Hak dan kewajiban terkait satu sama lain. Di mana
ada hak, disana pasti ada kewajiban. Keduanya melekat dan mengikat segala tindak
tanduk warga negara. Perbedaan hak dan kewajiban dapat diibaratkan sebuah koin
logam yang memiliki dua sisi, melihatnya dari sudut pandang yang berbeda namun
berada dalam satu kesatuan yang sama.
Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang
telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Sementara kewajiban adalah sesuatu yang
wajib dilaksanakan seseorang. Mudahnya, setiap warga negara yang menjalankan
kewajibannya akan mendapatkan haknya. Inilah perbedaan hak dan kewajiban yang
sangat mendasar demi tercapainya keseimbangan untuk memperoleh hak dan
kewajiban.
Sedangkan pengertian hak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
ialah kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu. Hak bisa
diartikan sebagai kepemilikan, kewenangan, kekuasaan, atau derajat serta martabat.
Hak warga negara adalah hak yang melekat pada diri manusia dalam kedudukannya
sebagai anggota atau warga dari sebuah negara. Untuk mempertahankan dan
menjamin setiap hak warga negara dibutuhkan peraturan yang komprehensif.
Seringkali hak disandingkan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam hal
ini untuk mencapai kehidupan yang layak, keberadaan HAM memang sangat penting
demi tercapainya hak warga negara. HAM merupakan anugerah dari Tuhan Yang
Maha Esa yang bersifat universal, sedangkan hak warga negara diatur dalam UUD
1945.
Hak Asasi Manusia yang bersifat universal melahirkan kewajiban yang harus
dijalankan berdampingan. Sebagaimana dalam bab 1 Pasal 1 undang-undang nomor
39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia berbunyi “Kewajiban dasar manusia adalah
seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan
terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia”.
Sedangkan menurut KBBI, kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan,
sesuatu yang harus dilaksanakan, atau suatu keharusan. Kewajiban warga
negara adalah tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga
negara sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara dapat dipilah dalam
beberapa ranah, diantaranya yakni hak dan kewajiban warga negara menurut
Pancasila, serta hak dan kewajiban warga negara menurut UUD NRI Tahun 1945.
1. Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut Pancasila
Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sebagaimana yang disebutkan
Soekarno dalam pidatonya di sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Karena itu,
Pancasila juga mengandung nilai-nilai yang terkait dengan hak dan kewajiban
warga negara. Tiap sila dalam Pancasila memiliki nilai-nilai yang yang melekat
dengan hak dan kewajiban warga negara Indonesia, yakni:

Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Pertama

Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Dalam sila ini,
kita memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Berhak memeluk agama dan kepercayaan sesuai pilihan dan keyakinan
masing-masing.
b) Berhak beribadah sesuai agama dan kepercayaan yang dipilih.
c) Wajib memberikan orang lain kebebasan dalam memilih agama dan
kepercayaannya.
d) Wajib memberikan kebebasan orang lain untuk beribadah.
e) Wajib menghormati kepercayaan agama lain.

Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Kedua


Sila kedua Pancasila berbunyi, "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Dalam
sila ini, kita memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Berhak mendapatkan keadilan di mata hukum.
b) Berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan diperlakukan secara
adil di masyarakat.
c) Wajib bersikap adil dan membela kebenaran.
d) Wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan tenggang rasa.

Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Ketiga

Sila ketiga Pancasila berbunyi, "Persatuan Indonesia". Dalam sila ini, kita
memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Berhak ikut serta dalam bela negara.
b) Berhak untuk menjadi abdi negara.
c) Wajib memupuk persatuan berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.
d) Wajib menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada di
Indonesia.

Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila


Keempat

Sila keempat berbunyi, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan". Dalam sila ini, kita memiliki hak dan
kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Berhak mengeluarkan pendapat.
b) Berhak mengikuti pemilihan umum jika sudah memenuhi syarat.
c) Wajib menghargai pendapat dan masukan dari orang lain.
d) Wajib menghormati hasil keputusan yang sudah diambil dalam
musyawarah.

Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila


Kelima

Sila kelima berbunyi, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Dalam
sila ini, kita memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai
berikut:
a) Berhak mendapat pengayoman dari orang lain dan pemerintah.
b) Berhak mendapatkan kesejahteraan di berbagai hal.
c) Wajib mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat.
d) Wajib mengikuti kegiatan negara dalam rangka mewujudkan
keadilan sosial.

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD NRI Tahun 1945
Selain memuat aturan dalam bernegara, UUD 1945 juga mengatur hak dan
kewajiban warga negara hingga ke tingkat individu. Semua itu mengikat dan
tercantum dalam sejumlah pasal dalam UUD 1945. Hak warga negara menurut
UUD 1945 meliputi:

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang”
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal
28C ayat 2).
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai

pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

Sementara Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945 meliputi:

1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”.
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang
lain.
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan: “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Hak : Sesuatu yang harus diperoleh warga negara setelah
melakukan kewajiban

Hak Asasi Manusi : Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.

Hukum : Peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah
Kewajiban : Sesuatu yang harus dilaksanakan dan merupakan suatu keharusan
Norma : Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat
Warga Negara : Penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban
dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu

Zaim Uchrowi, Ruslinawati.2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan untuk SMP kelas VII, Jakarta. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan
Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan
Zaim Uchrowi, Ruslinawati.2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMP kelas VII, Jakarta. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum
Dan Perbukuan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang
Kemdikbud

hptsn/:ewsd.ekitc.omb/eratid/-5895219v/ria-lbocah-sd-d-i bekas-id-ibuyl-hnigga-menangsi-driekam- pelaku?_ga=2.56618603.1704320229.1650266838-


13535175671.635119377
hpts/:ukabumn.iewsb.olg2/0181/10/5p/emkab-sukabum-i sdiang-8-warga-yang-kena-o-tbuang-sampah-ke- sungai/

Mengetahui Marong, Juli 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. DARMANAN Amrin, S.Pd.


NIP. 19612312007011358 NIP. 197412312014071009
MODUL AJAR
BAB III
KESATUAN INDONESIA DAN KARAKTERISTIK DAERAH

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : Amrin, S.Pd.


Instansi : SMPN 4 PRAYA TIMUR
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Fase / Kelas : D/ VII
Bab III : Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah
Elemen : Negara Kesatuan Republik Indonesia
Capaian Pembelajaran (CP) : Peserta didik mampu mengidentifikasi wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
satu kesatuan utuh dan wawasan nusantara
dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia; peserta didik turut menjaga keutuhan
wilayah NKRI. Peserta didik mampu
menunjukkan perwujudan demokrasi yang
didasari oleh nilai-nilai Pancasila serta
menunjukkan contoh serta praktik kemerdekaan
berpendapat warga negara dalam era
keterbukaan informasi. Peserta didik mampu
mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia,
kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan
antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara
dengan warga negara baik di bidang politik,
Alokasi Waktu ekonomi, sosial, dan budaya maupun pertahanan
dan keamanan. Peserta didik menyusun laporan
singkat tentang sistem pemerintahan Indonesia,
kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan
antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara
dengan warga negara.
6 x 3 jam pelajaran

B. KOMPETENSI AWAL

 Memahami dan menghargai wilayah negara Republik Indonesia dan karakteristik


daerahnya.
 Menjelaskan pembentukan Indonesia sebagai negara kesatuan.
 Berkontribusi menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa sesuai tingkatnya

C. PROFILPELAJAR PANCASILA

 Bernalar kritis
 Kreatif
 Mandiri

D. SARANADAN PRASARANA
 Sumber Belajar: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia, 2021,Buku Panduan GuruPendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, untuk SMP Kelas VII, Penulis: Zaim Uchrowi, Ruslinawati.
 Media Pembelajaran: Komputer / laptop serta LCD, jaringan internet, proyektor.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ
Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur TujuanPembelajaran :
1. Peserta didik mampu memahami dan menghargai wilayah negaraRepublik
Indonesia dan karakteristik daerahnya.
2. Peserta didik mampu menjelaskan pembentukan Indonesia sebagai negara
kesatuan.
3. Peserta didik mampu berkontribusi menguatkan persatuan dan kesatuanbangsa
sesuai tingkatnya.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Meningkatkan kemampuan siswa tentang penentuan wilayah Indonesia, keputusan


untuk menjadikan negara kesatuan, karakteristik daerah, hingga soal persatuan dan
kesatuan. Nilai penting menjaga persatuan dan kesatuan menjadi penekanan

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Mengapa kita harus menjaga karakteristik daerah dalam kerangka NKRI?


 Apa peran daerah dalam mempertahankan kesatuan negara Republik Indonesia?
 Peran daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini
kekayaan apa saja yang dapat diberikan dalam kerangka NKRI ini?
 Bagaimana karakteristik wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama
b. Peserta didik menyiapkan diri secara fisik dan
1 Pendahuluan
psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali
(15 Menit)
dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta
didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis dan sumber belajar.
c. Peserta didik menerima memotivasi dengan
menyanyikan lagu wajib nasional “ Tanah Airku ”.
d. Peserta didik memerima apersepsi dengan tanya-
jawab mengenai hakekat negara Republik
Indonesia
e. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta teknik
dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran
yang akan dilakukan.
f. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab
tentang manfaat proses pembelajaran.
g. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan peserta didik
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari
Kegiatan
Inti guru tentang hakekat negara
b. Peserta didik membentuk 6 kelompok dengan
(90 Menit) bimbingan guru,
c. Peserta didik menerima tugas kelompok dari guru
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan
dengan Tugas Kelompok dengan membaca buku,
melakukan studi pustaka, browsing di internet
(kalau memungkinkan) dengan bimbingan dan
arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan
tertulis hasil telaah tentang hakekat negara dalam
bentuk map mapping pada ketas karton yang
disediakan
f. Peserta didik dalam kelompok memajang hasil
kerja kelompok di dinding kelas
g. Dengan bimbingan guru, tiap kelompok
melakukan window shopping :
1) Tiap kelompok membagi anggotanya, ada
yang bertugas menjaga stand, dan yang
berbelanja ke kelompok lain
2) Pengunjung menerima penjelasan dari penjaga
stand
3) Pengunjung memberi tanda tangan di lembar
mind mapping kelompok yang dikunjungi
h. Setelah selesai berbelanja, tiap kelompok
memberi laporan hasil belanjanya
a. Peserta didik dengan dibimbing guru
Penutup
menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
(15 Menit) jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan
tindakan yang akan dilakukan.
c. Peserta didik menerima umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan
d. Peserta didik menerima penjelasan rencana
kegiatan pertemuan berikutnya
e. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan Kedua
a. Peserta didik mmeprsiapkan diri secara fisik
2 Pendahuluan
dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
(15 Menit) diawali dengan berdoa, guru menanyakan
kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber
belajar.
b. Peseta didik menerima motivasi dengan
menyanyikan lagu wajib nasional “Berkibarlah
Benderaku”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab
tentang materi minggu lalu
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta
teknik dan bentuk serta proses penilaian
pembelajaran yang akan dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab
tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik.
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat arti
Kegiatan
Inti penting persatuan dan kesatuan untuk
memperkuat dan memperkokoh Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
b. Peserta didik membentuk menjadi 6 kelompok
dengan bimbingan guru,
c. Peserta didik memerima tugas kelompok
d. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan
dengan Tugas Kelompok dengan membaca buku,
melakukan studi pustaka, browsing di internet
(kalau memungkinkan) lalu mendiskusikannya
dengan bimbingan dan arahan guru.
e. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan
tertulis hasil telaah tentang arti penting persatuan
dan kesatuan untuk memperkuat dan
memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
a. Tiga kelompok menyajikan hasil kerja
kelompok, kelompok lain diberi kesempatan
untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapat
terhadap hasil kelompok penyaji.
f. Peserta didik menerima pelurusan jawaban
kelompok dari guru
f. Peserta didik dengan dibimbing guru
Penutup
menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
jawab secara klasikal.
g. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan.
h. Peserta didik menerima umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan tiap kelompok
i. Peserta didik menerima penjelasan rencana
kegiatan pertemuan berikutnya
j. Guru menutup kelas dengan memberi salam
Pertemuan Ketiga
a. Peserta didik mempersiapkan diri secara fisik
Pendahuluan
dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
diawali dengan berdoa, guru menanyakan
kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber
belajar.
b. Peserta didik menerima motivasi dari guru
dengan menyanyikan lagu wajib nasional “
Garuda Pancasila”.
c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab
tentang materi minggu lalu.
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta
teknik dan bentuk serta proses penilaian
pembelajaran yang akan dilakukan.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab
tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang
materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan peserta didik.
a. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari
Kegiatan
Inti guru tentang usaha memperkuat persatuan dan
kesatuan sebagai cermin komitmen terhadap
NKRI
b. Peserta didik berkelompok membentuk 6
kelompok dengan bimbingan guru,
c. Tiap kelompok menerima tugas kelompok
d. Peserta didik mengumpulkan informasi
berkaitan dengan Tugas Kelompok dengan
membaca buku, melakukan studi pustaka,
browsing di internet (kalau memungkinkan) dan
mendiskusikannya dengan bimbingan dan
arahan guru.
e. Peserta didik gengan bimbingan guru
menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang
bentuk negara
f. Tiga kelompok menyajikan hasil kerja
kelompoknya, kelompok lain diberi
kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan
atau pendapat terhadap hasil kelompok penyaji.
g. Peserta didik menerima pelurusan jawaban dari
guru atas hasil kerja kelompok
a. Peserta didik dengan dibimbing guru
Penutup
menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat
proses pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya
Pertemuan Kempat

Pendahuluan 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.


(15 Menit) 2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran
sebelumnyadan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Kegiatan 1. Meminta setiap siswa membuat dua


Inti gambarberbeda. Yang satu menggambarkan
karakteristikwilayah perkotaan, yang satu lagi
(90 Menit)
menggambarkankarakteristik perdesaan.
2. Meminta masing-masing siswa
mendiskusikannya.dengan kawan sebangkunya.
3. Meminta siswa menggambar lagi, yakni
karakteristik budaya daerahnya masing-masing
dan mendiskusikan maknanya dengan teman
sebangku.
4. Meminta siswa bergiliran menjelaskan gambarnya
tersebut di depan kelas.
5. Mengapresiasi hasil kerja setiap siswa.
6. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran


hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)
(15 Menit)
yangdidapatkannya.
2. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari
Subbab Mempertahankan Persatuan dan
Kesatuan.
3. Menyerukan bersama yel Pendidikan Pancasila
dan salam penutup.
4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

Pertemuan Kelima

5 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.


2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran
sebelumnyadan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta siswa menuliskan contoh


perudungan/bullying sesama yang dapat merusak
persatuandan kesatuan di lingkungan sekolah,
danmendiskusikannya dengan teman sebangku.
2. Meminta siswa menuliskan contoh kabar
palsu/hoaxyang dapat merusak persatuan dan
kesatuan bersama,dan mendiskusikannya dengan
teman sebangku.
3. Meminta siswa bergiliran maju ke depan
kelas,menjelaskan hasil diskusinya tersebut.
4. Menanggapi dan mengapresiasi hasil diskusi
tersebut.
5. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran


hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)
yangdidapatkannya.
2. Meminta siswa mempelajari ulang Bab
KesatuanIndonesia dan Karakteristik Daerah.
3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam
penutup.
4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

Pertemuan Keenam

Pertemua Kegiatan KontenPembelajaran


n

6 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.


2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran
sebelumnyadan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta siswa membentuk kelompok masing-


masingsekitar 5 siswa.
2. Meminta siswa membaca bagian Refleksi tersebut
danmendiskusikannya dalam kelompok.
3. Meminta setiap kelompok mempresentasikan
hasildiskusinya.
4. Merangkum dan mengapresiasi kerja
kelompoktersebut.
5. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran


hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)
yangdidapatkannya.
2. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam
penutup.

F. REFLEKSI

Refleksi
Bayangkan betapa luas wilayah Indonesia sebesar 1.9 juta kilometerpersegi yang
mencakup sekitar 17.000 pulau yang dipersatukan olehlautan. Wilayah ini terdiri dari
daerah-daerah yang dikelola sebagaisatu kesatuan pemerintahan.
Sempat ada diskusi tentang bentuk pemerintahan. Supomo,Yamin, dan Soekarno
mengusulkan bentuk negara kesatuan, Hattamengusulkan bentuk negara serikat atau
federal. Semua lalu sepakatmenjadikan Republik Indonesia sebagai negara kesatuan.
Untuk dapat menjadi negara kesatuan yang kuat, perlu upaya kerassungguh-
sungguh membangun persatuannya. Seperti agar terwujudOSIS sebagai kesatuan
yang utuh, para pelajar perlu bersungguhsungguhbersatu. Hingga terbangun persatuan
dan kesatuan yangkuat.
Nah, sudahkah kalian menjaga persatuan dan kesatuan daritingkat terkecil di
keluarga atau lingkungan sekolah. Tanyakan padadiri sendiri, sudahkah saya selalu
berusaha membantu kawan-kawanyang perlu bantuan? (Tidak pernah/jarang/kadang-
kadang/sering/selalu).

Refleksi Guru
Dalam memfasilitasi proses pembelajaran Kesatuan Indonesia danKarakteristik
Daerah bagi siswa, apakah saya sebagai guru sudah:
1. Konsisten memberi keteladanan pada siswa dalam sikap danperilaku sehari-hari
secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurangbaik)
2. Menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru,melainkan
berpusat pada siswa secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
3. Menggunakan pembelajaran secara kontekstual secara baik?
(Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
4. Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran padaKebinekaan
Indonesia mendatang?

G. UJI KOMPETENSI

1. Menurutmu, apa yang akan terjadi pada bangsa dan negaraIndonesia saat ini bila di
tahun 1945 dulu para pemimpin memilihbentuk negara serikat/federal dan bukan
bentuk negara kesatuanseperti sekarang?
2. Sebagai negara kepulauan, mana yang lebih penting bagi bangsaIndonesia untuk
dikembangkan. Apakah usaha perikanan ataukelautannya atau usaha pertaniannya?
Mengapa demikian?
3. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia, perludibangun di lingkungan
sekolah, di lingkungan masyarakatsekitar, serta di lingkungan bangsa dan negara
secara luas.Menurutmu, mana yang lebih perlu didahulukan?

H. ASESMEN/ PENILAIAN

Dalam pembelajaran Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Wilayah, penilaiansikap


menjadi hal utama dan disusul dengan penilaian keterampilan. Sedangkanpenilaian
pengetahuan lebih bersifat terbatas. Keterampilan untuk menggaliinformasi lebih
lanjut dengan melakukan penjelajahan dunia maya akansangat membantu
pembelajaran ini.

1. Penilaian Sikap (Civic Disposition)


Indikator sikap didasarkan pada hasil pengamatan terhadap siswa, baikpengamatan
langsung maupun pengamatan tidak langsung. Pengamatanlangsung dilakukan guru
dalam setiap pertemuan terhadap siswa dalammenjalani kegiatan pembelajaran.
Sedangkan pengamatan tidak langsungdidasarkan pada laporan menyangkut sikap
siswa sehari-hari baik di rumah,sekolah, maupun masyarakat yang telah
terkonfirmasi.
Indikator sikap dapat mengacu pada empat ranah kecerdasan, yaknikecerdasan
spiritual-kultural (olah hati/SQ), kecerdasan intelektual (olah pikir/IQ), kecerdasan
fisikal-mental (olah raga/AQ), serta kecerdasan emosi-sosial(olah rasa dan karsa/EQ).
Jujur, rajin beribadah, dan menjauhi larangan agama merupakan indikatorsikap
spiritual. Partisipasi dan ketekunan belajar menjadi indikatorsikap intelektual. Bersih,
disiplin, dan tanggung jawab adalah indikator sikapmental. Sedangkan ramah,
antusias, dan kolaborasi termasuk indikator sikapemosi-sosial.
Pelaksanan penilaian sikap dalam dua kategori. Kategori pertama penilaiansikap
adalah yang dilakukan setiap akhir pertemuan yang berarti sebanyak36 kali dalam
satu semester. Adapun kategori kedua yang dilakukan secaraberkala per semester
berdasarkan hasil pengamatan langsung maupun tidaklangsung yang telah
terverifikasi terlebih dahulu.
Penilaian menggunakan empat tingkat, yakni Baik Sekali (A=4), Baik(B=3),
Sedang (C=2), serta Kurang (D=1). Untuk penilaian sikap di setiap akhirpertemuan
dilakukan dengan merangkum seluruh aspek sikap, dan dapatmenggunakan format
sebagai berikut:

Tabel 3.8Penilaian Sikap pada Pertemuan 1–12

Pertemuan dan Nilai (A=4, B=3, C=2, D=1)


N
Nama
o 1 Jumla Rata
1 2 3 4 ... ...
2 h rata

1 Haidar 4 3 3 2 ... ... 3 39 3.25/B

2 Halwa 3 4 4 4 ... ... 4 46 3.8/A

3 .............

... .............
.

... .............
.

... Said 2 4 3 2 ... ... 4 35 2.9/B


.

Adapun penilaian sikap secara berkala per semester dapat dilakukandengan format
sebagai berikut:
Tabel 3.9Penilaian Sikap Berkala

Nilai (A, B, C, dan D)

N Fisik Emos Catata


Nama al i Rat
o Spiritu Intelektu n
a-
al al Ment Sosia rata
al l

1 Haidar A B B C B

2 Halwa B A A A A

3 .............

... .............
.
... .............
.

... Said A A B A A
.

Nilai sikap pada akhir semester = (Nilai rata-rata per pertemuan + Nilaiberkala rata-
rata)/2.

2. Penilaian Keterampilan (Civic Skills)


Penilaian keterampilan dilakukan juga berdasar pengamatan guru terutamaterhadap
keterampilan siswa dalam menjalani kegiatan pembelajaran disekolah. Penilaian
didasarkan pada keterampilan-keterampilan sesuai contohindikator di bawah ini atau
indikator lain yang relevan dapat ditentukanmasing-masing guru.
Indikator keterampilan antara lain adalah kemampuan menyampaikanhasil diskusi
kelompok secara tegas dan lugas; kemampuan mengomunikasikanide dan gagasan
dengan terarah dan sistematis; kemampuan meresponspertanyaan yang pada sesi
diskusi; atau lainnya. Adapun pelaksanan penilaianketerampilan dilakukan di setiap
akhir pertemuan yang menuntut adanyapenilaian keterampilan, dengan menggunakan
empat tingkat penilaian, yakniBaik Sekali (A=4), Baik (B=3), Sedang (C=2), serta
Kurang (D=1).
Tabel 3.10 Pedoman Penilaian Aspek Keterampilan
Nama Peserta Didik: …………………………………….

Pertemuan dan Nilai (A, B, C, D)


N
Indikator
o d Rata-
1 2 3 4 5
st rata

1 Mampu menyampaikan
hasil
diskusi kelompok secara
tegas dan lugas

2 Mampu
mengomunikasikan
ide dan gagasan dengan
terarah dan sistematis

3 Mampu merespons
pertanyaan
yang pada sesidiskusi

... .........................................
. ......

Nilai Akhir

3. Penilaian Pengetahuan (Civic Knowledge)


Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengukur keberhasilan siswa
dalammemahami materi yang dipelajari dalam setiap pertemuan, seperti yangtersebut
dalam bagian uji kompetensi. Guru dapat menilai dari setiap aktivitasdalam
pembelajaran. Guru dapat menilai kemampuan siswa dalam menjawabpertanyaan
atau menganalisa persoalan. Guru dapat memberi skor pada setiaptugas dan keaktifan
siswa dalam menjawab dan berpartisipasi dalam kegiatanpembelajaran. Penilaian
dilakukan secara kuantitatif dengan rentang 0–100.

I. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan
Untuk memperkaya pembelajaran ini, guru dapat mengajak siswa untukmemindai
tautan berikut ini:

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-1

Nama :
Kelas :
Petunjuk!

Bentuklah kelompok masing-masing lima siswa. Gambarlah peta Indonesia pada


kertas. Semakin besar kertas semakin baik. Selanjutnya carilah informasitentang
pulau-pulau terluar di wilayah Indonesia, yang dekat dengan wilayahnegara lain. Beri
tanda lingkaran di lokasinya masing-masing pada peta.
Selanjutnya bergiliranlah setiap kelompok untuk menceritakan pulau-pulauterluar
tersebut di depan kelas menurut informasi yang kalian dapatkanmasing-masing.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-2


Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Lakukan permainan peran dalam kelompok kalian masing-masing yangterdiri 5-6
siswa. Bagi menjadi dua bagian. Yang separuh mengikuti pandanganSupomo, Yamin,
dan Soekarno yang mengusulkan bentuk negara kesatuan,dan separuh lagi mengikuti
pandangan Hatta yang mengusulkan bentuknegara federal/serikat. Berdebatlah sesuai
pandangan Supomo, Yamin, danSoekarno serta sesuai pandangan Hatta. Setelah itu
bertukar peran. Kelompokpertama mendukung pendapat Hatta, dan kelompok kedua
ganti mendukungpendapat Soepomo, Yamin, dan Soekarno.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-3

Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Carilah puisi-puisi perjuangan dari Chairil Anwar seperti yang berjudul‘Diponegoro’
atau ‘Antara Karawang dan Bekasi’. Baca dengan cermat puisitersebut dan hayati.
Coba diskusikan dengan teman sebangkumu, apa maknadari puisi tersebut.
Selanjutnya bergiliranlah maju ke depan kelas, dan bacakanpuisi tersebut dengan
syahdu.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-4

Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Buatlah gambar apa karakteristik daerah perkotaan dengan daerah perdesaan.
Apa yang berbeda dari kedua karakteristik itu? Diskusikan gambarmutersebut dengan
teman sebangkumu.
Selanjutnya buatlah gambar lagi. Kali ini adalah mengenai karakteristikdaerah
daratan/pegunungan serta daerah kepulauan/pesisir. Diskusikankembali gambar itu
pada teman sebangku kalian!

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-5

Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Kenali berita-berita palsu atau hoax yang dapat memecah belah persatuandan
kesatuan. Apa saja contohnya? Diskusikan dengan kawan-kawan sebangkumu.
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

BahanBacaan Guru
Untuk memperkaya pembelajaran bagian Kesatuan Indonesia dan
KarakteristikWilayah, silakan pindai tautan di bawah ini:

Konten pembelajaran bagian ini secara utuh dapat digambarkan dalamPemetaan


Pikiran Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah. BuatlahPemetaan Pikiran
tersebut serupa yang ada di bawah ini baik berupatayangan visual melalui
proyektor atau digambar dengan tangan padakertas lebar, untuk selalu
disajikan di kelas setiap pembelajaran bagian ini.

BahanBacaanPesertaDidik
Kalian sudah belajar banyak tentang Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945). Yakni bahwaPancasila
menjadi pondasi atau dasar negara ini, dan UUD NRI Tahun 1945merupakan dasar
hukum tertulis atau induk segala aturannya. Ibarat rumahyang utuh punya pondasi
dan aturan kuat, negara ini punya pondasi sertainduk aturan yang kuat pula. Tidak
semua negara memiliki pondasi sertadasar hukum tertulis yang kuat.
Keberadaan Indonesia seperti itu perlu kalian syukuri, antara lain
denganmempelajari lebih lanjut tentang negara ini. Salah satunya adalah
tentangkeutuhannya sebagai negara. Untuk itu, kalian perlu mempelajari
negaraIndonesia sebagai satu kesatuan. Juga mengenai ciri-ciri khas atau
karakteristikdaerah-daerah yang ada di negara ini.
Untuk dapat memahami kesatuan negara, perlu tahu wilayah negaratersebut
dengan batas-batasnya. Seberapa luas negara Indonesia, dan di manasaja batas-
batasnya. Seperti dalam kisah tentang rumah di dua negara tersebutdi atas, perbatasan
antarnegara itu kadang malah membelah perkampungansecara langsung.
Selain mengenal batas-batas wilayahnya, karakteristik daerah-daerahyang berada
di dalam wilayah Indonesia sebagai negara juga perlu dikenali.Karakteristik daerah
yang berbeda-beda ternyata bersatu membentuk kesatuanIndonesia. Persatuan dan
kesatuan itulah yang perlu dipahami untukkemudian dijaga secara bersama-sama.
Hakekat negara
Hakekat Negara Republik Indonesia.
A. Pengertian Negara
Istilah negara berasal dari bahasa Sansekerta “nagari” atau “nagara” yang berarti
kota.Dalam bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa
Perancis “l’etat” dan bahasa Latin “statum”. Banyak sekali pengertian tentang apa itu
negara, diantaranya :
1. J Rousseau : hakikat negara adalah perserikatan rakyat dalam melindungi dan
mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda anggota-anggota yang
tetap hidup dengan bebas merdeka;
2. Hans Kelsen : hakikat negara adalah suatu pergaulan hidup bersama dengan tata
paksa;
3. Kranenburg : hakikat negara adalah suatu organisasi yang kekuasaannya diciptakan
oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa;
B. Sifat-sifat suatu negara :
1. Memaksa
Negara bersifat memaksa artinya bahwa setiap warga negara dipaksa untuk
tunduk/takut pada negara dan untuk mentaati peraturan perundang-undangan demi
mencapai keamanan dan ketertiban. Untuk mencapai tujuan tersebut, negara
memiliki kekuasaan fisik yang bersifat legal dimana pelaksanaannya menggunakan
peran aparatur negara (polisi, hakim, jaksa, militer).
2. Monopoli
Negara bersifat monopoli artinya bahwa negara menetapkan tujuan bersama
masyarakat, yaitu dengan menentukan mana yang boleh/baik dan juga mana yang
tidak boleh atau tidak baik karena akan dianggap bertentangan dengan tujuan suatu
negara dan masyarakat. Dalam hal ini, negara dan masyarakat sepakat untuk
mempertahankan negara kesatuan.
3. Mencakup Semua
Negara bersifat mencakup semua artinya bahwa setiap peraturan perundang-
undangan yang berlaku adalah untuk semua warga negara tanpa terkecuali.
C. Unsur-unsur Pembentuk Negara
Unsur pembentuk negara merupakan serangkaian syarat yang harus dipenuhi oleh
sebuah negara agar layak disebut sebagai sebuah negara. Unsur terbentuknya suatu
negara terdiri dari dua bagian, yaitu
a. Unsur Pokok (Konstitutif) Negara
Unsur konstitutif merupakan unsur pembentuk suatu negara yang mutlak harus ada.
Suatu negara tidak dapat disebut sebagai suatu negara apabila salah satu dari unsur
pokok/konstitutif ini tidak ada. Berdasarkan unsur konstitutif, negara dipandang
sebagai suatu kesatuan politis yang konkret atau negara in concreto. Negara
dipandang sebagai gabungan antara penduduk, wilayah, dan pemerintah.
1) Penduduk, yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu
negara untuk jangka waktu yang lama. Penduduk Indonesia dibedakan menjadi
dua status kewarganegaraan, yaitu Warga Negara Indonesia (WNI) yang
merupakan orang Indonesia asli dan Warga Negara Asing (WNA)
2) Bukan Penduduk, yaitu orang yang berada dalam suatu negara tidak secara
menetap atau tinggal di suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu.
Status kewarganegaraan yang djmiliki adalah Warga Negara Asing (WNA).
Contohnya adalah turis asing yang sedang berlibur di suatu negara
a) Wilayah
Luas wilayah negara ditentukan oleh perbatasannya, dimana di dalam batas-
batas itu suatu negara menjalankan yurisdiksi territorial atas orang dan
benda yang berada dalam wilayah itu. Wilayah negara secara umum dapat
dibedakan atas wilayah daratan, lautan, udara, dan ekstrateritorial.
b) Pemerintahan yang Sah dan Berdaulat
Yaitu suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan
segenap rakyatnya. Pemerintahan yang sah berarti pemerintah yang diakui
oleh rakyat untuk menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan pemerintahan
yang berdaulat berarti memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur jalannya
negara.
c) Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain terdiri dari dua macam, yaitu :
 Pengakuan de facto, yaitu pengakuan yang berdasarkan kenyataan yang ada
atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara.
Pengakuan de facto dapat bersifat tetap dan sementara.
 Pengakuan de jure, yaitu pengakuan yang berdasarkan pada pernyataan
resmi menurut hukum internasional. Pengakuan de jure dapat bersifat tetap
dan bersifat penuh.
D. Fungsi Negara
1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan
Negara wajib melindungi unsur negara(rakyat, wilayah, dan pemerintahan) dari
segala ancaman, hambatan, dan gangguan, serta tantangan lain yang berasal dari
internal atau eksternal. Contoh: TNI menjaga perbatasan negara
2. Fungsi Keadilan
Negara wajib berlaku adil dimuka hukum tanpa ada diskriminasi atau kepentingan
tertentu. Contoh: Setiap orang yang melakukan tinfakan kriminal dihukum tanpa
melihat kedudukan dan jabatan.
3. Fungsi Pengaturan dan Keadilan
Negara membuat peraturan-perundang-undangan untuk melaksanakan kebijakan
dengan ada landasan yang kuat untuk membentuk tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsan dan juga bernegara.
4. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Negara bisa mengeksplorasi sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan
kehidupan masyarakat agar lebih makmur dan sejahtera.
E. Tujuan Negara
Negara sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mengejar beberapa
tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan akhir setiap negara adalah menciptaka
kebahagiaan bagi rakyatnya Sedangkan tujuan Negara Indonesia adalah yang tertulis
dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat;
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
F. Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah.
2. Negara Serikat
Negara Serikat adalah beberapa negara bagian yang menjadi sebuah negara
berdaulat. Negara bagian tidak memiliki kedaulatan. Berbeda dengan negara
kesatuan, negara bagian memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang
sendiri akan tetapi tetap harus sesuai dengan Konstitusi negara serikat tersebut.
Negara bagian juga bisa memiliki kepala negara sendiri, dan parlemen sendiri.
Negara pusat (federal) memiliki kedaulatan atas negara bagian dan mengambil alih
beberapa kekuasaan yang diatur dalam konstitusi
Arti penting Persatuan dan kesatuan
1. Arti Penting bagi Diri Sendiri
Bagi diri sendiri, persatuan dan kesatuan mengandung arti bahwa kita sebagai pribadi
memiliki keinginan dan sikap sendiri namun karena kita merupakan bagian dari
masyarakat, maka kita hidup menyesuaikan diri dan menjungjung kepentingan
masyarakat diatas kepentingan pribadi.
Menghargai semangat persatuan memiliki arti penting bagi diri sendiri diantaranya
yaitu :
1) Dengan semangat persatuan kesatuan maka kehidupan pribadi akan damai dan
tentram
karena kita dapat hidup di antara orang lain dengan sikap saling menghargai.
2) Semangat persatuan yang diperlihatkan diri sendiri, akan mewarnai persatuan
dalam
keluarga. Semangat persatuan dalam keluarga mempengaruhi semangat persatuan
di
masyarakat.
2. Arti Penting bagi Masyarakat
Arti penting semangat persatuan dan kesatuan bagi masyarakat diantaranya :
1) Kehidupan masyarakat akan tentram dan damai apabila dalam masyarakat terdapat
persatuan kesatuan.
2) Hilangnya konfl ik yang dapat memecah belah masyarakat.
3) Tumbuhnya sikap saling menghormati, bekerjasam dan gotongroyong dalam
masyarakat.
3. Arti Penting bagi Bangsa dan Negara
Rasa persatuan dan kesatuan memiliki makna tersendiri bagi kehidupan bangsa kita.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam
proses yang dinamis dan berlangsung lama. Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk
dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri,
yang dibentuk dalam jangka waktu yang lama. Dengan persatuan dan kesatuan kita
bisa mengusir penjajah dan mendiriksn Negara Republik Indonesia yang merdeka.
Memperkuat persatuan dan kesatuan
a. Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Lingkungan Sekolah Semangat persatuan
dan kesatuan harus dipelihara dalam semua aspek kehidupan. Di sekolah rasa
persatuan dan kesatuan harus dimiliki semua warga sekolah Pelajar sebagai generasi
penerus bangsa memiliki kewajiban untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan.
b. Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Lingkungan Pergaulan Semangat persatuan
dan kesatuan harus ditanamkan di kalangan remaja untuk mengatasi masalah-masalah
perkembangan dan kenakalan remaja. Membiasakan semangat persatuan dan kesatuan
akan menumbuhkan rasa saling menolong dengan teman yang lain, rasa solidaritas,
dan saling berbagi.
c. Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Lingkungan Masyarakat Masyarakat yang
bersatu tentunya akan memperkuat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bernegara. Oleh karena itu berbagai tindakan yang perlu kita lakukan untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan.

C. GLOSARIUM

Glosarium

amendemen : adalah usul perubahan undang-undang


apresiasi : adalah penilaian (penghargaan) pada sesuatu
bineka : adalah beragam; beraneka ragam
fasilitas : adalah sarana untuk melancarkan kemudahan
gender : adalah jenis kelamin
holistik (holistis) : adalah berhubungan dengan sistem keseluruhan sebagaisatu
kesatuan lebih dari sekadar kumpulan bagian
inspirasi : adalah ilham
intelektual: adalah cerdas; berakal; berpikiran jernih berdasarkanilmu pengetahuan
karakter : adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekertiyang
membedakanseseorang dari yang lain; tabiat;watak
karakteristik : adalah mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakantertentu
konstitusi : adalah segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan(Undang-
Undang Dasar dan sebagainya)
kuliner : adalah berhubungan dengan masak-memasak
nekara : adalah gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskanorang menari (perahu,
topeng, dan sebagainya),peninggalan dari Zaman Perunggu
norma : adalah aturan atau ketentuan yang mengikat wargakelompok dalam
masyarakat
renaisans : adalah masa peralihan dari abad Pertengahan ke abadmodern di Eropa
(abad ke-14 – ke-17) yang ditandaioleh perhatian kembali kepada
kesusastraan klasik,berkembangnya kesenian dan kesusastraan baru,
dantumbuhnya ilmu pengetahuan
republik : adalah bentuk pemerintahan yang berkedaulatan rakyatdan dikepalai oleh
seorang presiden
romusa : adalah orang-orang yang dipaksa bekerja berat padazaman pendudukan
Jepang; pekerja paksa
sekuler : adalah bersifat duniawi atau kebendaan (bukan bersifatkeagamaan atau
kerohanian)
simbolik (simbolis) : adalah sebagai lambang: menjadi lambang; mengenailambang
sistematika : adalah pengetahuan mengenai klasifikasi (penggolongan)
sosial: adalah berkenaan dengan masyarakat
susila : adalah baik budi bahasanya: beradab; sopan
talenta : adalah pembawaan seseorang sejak lahir; bakat
unitaris : adalah penganut ajaran (paham) unitarisme
unitarisme : adalah ajaran (paham, kecenderungan) yang menginginkanbentuk negara
kesatuan

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

Asshidiqie, Jimly. 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:Sinar


Grafika
Dewantara, Ki Hadjar. 2013. Ki Hadjar Dewantara. Bagian Pertama:
Pendidikan.Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan
Majelis LuhurPersatuan Tamansiswa
Latif, Yudi. 2011. Negara Paripurna. Historitas, Rasionalitas, dan
AktualitasPancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Latif, Yudi. 2018. Wawasan Pancasila. Bintang Penuntun untuk
Pembudayaan.Jakarta: Mizan
Pragiwaksono, Pandji. 2011. Nasionalisme. Kenali Indonesia-mu, Temukanpassion-
mu, Berkaryalah untuk Masa Depan Bangsamu. Yogyakarta:Penerbit
Bentang
Sekretariat Negara RI. 1995. Risalah Sidang Badan Penyelidik
UsahausahaPersiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) – Panitia
PersiapanKemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945–22 Agustus
1945. Jakarta:Sekretariat Negara
Soedjono, R.P., dkk. 2008. Sejarah Nasional Indonesia. Zaman Jepang dan
ZamanRepublik Indonesia. Edisi Pemutakhiran. Jakarta: Balai Pustaka
Soesatyo, Bambang. 2020. Jurus 4 Pilar. Merangkul Milenial, Menjaga SuhuPolitik.
Jakarta: Balai Pustaka
Soekarno. 2019. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Jakarta: MediaPressindo
Suyadi. 2018. Stratregi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT
RemajaRosda Karya
Uchrowi, Zaim. 2013. Karakter Pancasila. Membangun Pribadi dan
BangsaBermartabat. Jakarta: Balai Pustaka
Yenny, Maghfiroh. 2012. Holistic Character. Edusmart for Parenting andTeaching.
Jakarta: Matahati Edukasi Indonesia

Marong, 17 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMPN 4 PRAYA TIMUR Guru Mata Pelajaran

Drs. DARMANAN AMRIN, S.Pd.


NIP. 196512312007011263 NIP. 197412312014071009

Anda mungkin juga menyukai