Anda di halaman 1dari 8

MODUL AJAR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : ERLINA RATIH, S.Pd


Instansi : SMP N 1 TANGEN
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN PANCASILA
Fase / Kelas : D / VII
Bab I : Sejarah Kelahiran Pancasila
Subbab : D. Penetapan Pancasila
Elemen : Pancasila
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis kronologis
lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa, serta mengenal
Pancasila sebagai ideologi negara. Peserta didik
memahami implementasi Pancasila dalam
kehidupan bernegara dari masa ke masa. Peserta
didik mampu mengidentifikasi hubungan
Pancasila dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia; serta melaksanakan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengidentifikasi kontribusi
Pancasila sebagai pandangan hidup dalam
menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan
menggunakan sudut pandang Pancasila
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

B. KOMPETENSI AWAL (Materi Prasyarat)

 Peserta didik mampu menjelaskan rumusan dasar negara yang tercantum dalam
Piagam Jakarta

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Bernalar kritis
 Kreatif
 Gotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA (Media Pembelajaran)

 Komputer, LCD, Sumber Belajar : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan


Teknologi Republik Indonesia, 2021, Pendidikan Pancasila Kelas VII, Penulis: Zaim
Uchrowi, Lembar kerja peserta didik dan internet

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikiraras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model pembelajaran : Discovery learning

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran :
 Peserta didik mampu menjelaskan proses penetapan Pancasila sebagai dasar
negara melalui kajian literasi dan diskusi kelompok
Indikator Capaian Pembelajaran :
 Menjelaskan proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara melalui kajian
literasi dan diskusi kelompok.
B. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta didik mampu menjelaskan proses penetapan Pancasila sebagai dasar


negara melalui kajian literasi dan diskusi kelompok

C. BERDIFERENSIASI
a. Konten : Pengembangan 3 konten pembelajaran, konten bagi peserta didik
yang belum memahami materi prasyarat , konten bagi peserta didik yang
memahami sebagian materi prasyarat dan konten bagi peserta didik yang
sudah memahami materi prasyarat
b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan
mendapatkan porsi lebih dari guru sebagai mentor, sementara bagi peserta
didik yang sudah siap belajar akan melakukan pembelajaran secara
berkelompok dengan peran guru sebagai fasilitator, bagi peserta didik yang
sudah siap belajar dan paham akan materi akan melakukan pembelajaran
secara berkelompok dengan peran guru sebagai fasilitator dan anak akan
menjadi mentor bagi rekannya yang memerlukan pendampingan/bantuan
c. Produk : Hasil belajar disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik
D. INTERNALISASI
a. Sekolah adiwiyata : Mengembangkan musyawarah untuk
meningkatkan sikap peduli terhadap lingkungan sosial sehingga dapat
membina kepedulian terhadap lingkungan pada umumnya
b. Anti Perundungan : Membantu serta mendampingi peserta didik yang
kesulitan dan butuh bantuan dalam pengerjaan tanpa mengejeknya
c. Toleransi : membangun konsep pemahaman kearifan lokal agar
menghargai sesama dan bertoleransi serta berwawasan lingkungan.
d. Digitalisasi Sekolah : Guru mengajar memanfaatkan HP/LCD dan
aplikasi
E. ASESMEN / PENILAIAN

a. Formatif:
- Asesmen awal pembelajaran : Memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah
pelajari sebelumnya secara lisan
- Asesmen di dalam proses pembelajaran : Mengerjakan LKPD
b. Sumatif
- Tes tertulis
Kriteria dan Rubrik Penilaian
 Rubrik penilaian untuk tujuan pembelajaran :
- Proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara melalui kajian literasi dan
diskusi kelompok
Tabel 1.6 Kriteria dan Rubrik Penilaian
Bukti (evidence) Perlu Cukup Baik Sangat Baik
Tujuan Bimbingan
Pembelajaran (0 - 60) (61 -70) (71 - 80) (81 - 100)
Mampu Belum Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
Menjelaskan mampu dengan Bahasa dengan dengan
proses menjelaskan buku Bahasa bahasanya
penetapan sendiri tetapi sendiri
belum dengan baik
Pancasila sebagai lengkap
dasar negara

Penilaian tertulis
Mari Uji Kemampuan Kalian
1. Jelaskan suasana sidang PPKI saat menetapakan Pancasila sebagai dasar negara!
2. Jelaskan alasan diubahnya sila pertama dalam Piagam Jakarta!

Kunci Jawaban “Mari Uji Kemampuan Kalian”


1. Pada sidang PPKI membahas penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Para tokoh
bermusyawarah membahas rumusan dasar negara dimana sila pertama yang berbunyi
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
dirasa tidak sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini bermula dari usulan
dari wakil Indonesia Timur yang beragam Kristen dan katolik merasa keberatan
dengan bunyi sila pertama tersebut. Akhirnya diputuskan bahwa sila pertama
berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemudian sidang PPKI memutuskan:
a. Menetapkan UUD Negara RI Tahun 1945 yang mana Piagam Jakarta
dijadikan Pembukaan yang didalamnya terdapat Pancasila
b. Memilih presiden dan wakil presiden
c. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat
2. Alasan diubahnya rumusan pertama yang berbunyi Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya dirasa tidak sesuai dengan bangsa
Indonesia terdapat berbagai macam agama di dalamnya

F. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mampu melaksanakan tanggung jawab atas keputusan bersama dalam kehidupan


sehari-hari sesuai dengan semangat pendiri bangsa dalam menetapkan Pancasila

G. PERTANYAAN PEMANTIK

 Bagaimanakah suasana sidang proses penetapan Pancasila?

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
a) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
b) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
c) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
a) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari
(1) Sebutkan salah satu bukti bahwa nilai-nilai Pancasila itu digali dari kehidupan
manusia purba?
(2) Jelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila tumbuh dan berkembang pada masa kerajaan
nusantara?
b) Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari.
C) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Kegiatan Inti
a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan gaya belajarnya.(lewat
asesmen diagnotis non kognitif bersama pada waktu masuk sekolah)
b. Peserta didik diminta memcari di internet materi mengenai proses penetapan Pancasila
sebagai dasar negara, dan membaca uraian materi di buku PPKn Kelas VII Bab I
subbab B dan subbab D
c. Peserta yang memahami materi prasyarat memberikan tutor sebaya kepada teman
yang
belum atau kurang memahami materi prasyarat
c. Setelah mengamati gambar atau tayangan yang disampaikan oleh guru, peserta didik dalam
kelompok dibimbing oleh guru untuk menyusun pertanyaan.
d. Peserta didik mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah
disusun.
e. Peserta didik secara kelompok juga mencari informasi sesuai Tugas Kelompok melalui
buku, bertanya kepada guru, melakukan pengamatan, membuka Internet, dan sebagainya
f. Peserta didik berdiskusi untuk mengolah informasi yang diperoleh peserta secara kelompok
g. Peserta didik secara kelompok menyimpulkan hasil diskusi
h. Peserta didik menyusun laporan hasil telaah Tugas kelompok
i. Laporan dapat berupa mind mapping, diskripsi singkat atau video sesuai minat peserta didik.
Kegiatan Penutup
a. Bersama peserta didik guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara
klasikal.
b. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil telaah kelompok
c. Guru memberikan tugas agar peserta didik membaca materi pertemuan berikutnya yaitu
Norma Masyarakat.

I. REFLEKSI

Refleksi Guru
Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
2. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?
3. Apakah peserta didik dapat memahami materi?
5. Apakah rencana pembelajaran telah dilaksanakan dengan runtut dan sistematik ?

Refleksi Peserta didik


1. Apakah pengetahuan baru yang kalian dapatkan dari pembelajaran ini?
2. Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran yang kalian senangi?Mengapa?
3. Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran yang tidak kalian senangi?mengapa?
4d Adakah hal yang ingin kalian ketahui lebih dalam lagi?
LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-1

Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Ayo Cari Aktivitas 1.1
Carilah informasi melalui internet mengenai materi Proses penetapan Pancasila sebagai
dasar negara kemudian simpulkan hasil pencarianmu berupa uraian singkat, peta konsep
atau video!

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan
 Peserta didik yang telah melampaui KKTP diberikan pengayaan materi yang
lebih luas dan pertanyaan yang menantang.
Remedial
 Untuk Peserta didik yang belum mencapai kompetensi tujuan pembelaran maka
dilakukan intervensi perbaikan dengan cara :
1. Peserta didik yang belum menguasai seluruh aspek maka harus mengulang
seluruh materi.
2. Peserta didik yang belum menguasai beberapa aspek hanya mengulang di
beberapa aspek materi tersebut.

C. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


PENETAPAN PANCASILA
Pondasi atau dasar negara sudah selesai dirancang oleh Panitia Sembilan.
Masih perlu didiskusikan lagi sebelum bisa ditetapkan sebagai dasar negara
Indonesia secara resmi. Untuk membahasnya, BPUPK mengadakan sidang kedua
pada tanggal 10-14 Juli 1945, di Pejambon, Jakarta. Sidang kali ini membahas
Rancangan Dasar hukum tertulis yang hasilnya akan dijadikan Undang-Undang
Dasar negara Indonesia yang hendak didirikan. Naskah Piagam Jakarta yang telah
disusun akan dijadikan sebagai bagian Pembukaan dari Dasar hukum tertulis
tersebut dan rumusan Pancasila terdapat di dalam Pembukaan tersebut. Setelah
bersidang, seluruh anggota BPUPK setuju terhadap naskah Pembukaan Rancangan
Dasar hukum tertulis tersebut. Dengan demikian mereka pun setuju terhadap
urutan serta rumusan lima sila Pancasila yang ada di dalamnya. Seluruh isi
Rancangan Dasar hukum tertulis juga sudah disepakati. Selesai sudahlah
perumusan pondasi, tinggal mendirikan negaranya. Karena tugasnya sudah
berakhir, BPUPK pun dibubarkan. Tiba waktunya bagi para pemimpin bangsa
untuk memikirkan bagaimana cara mendirikan negara. Saat itu kekuatan Jepang
mulai melemah. Apalagi setelah pasukan Sekutu membom kota Hiroshima dengan
bom atom pada tanggal 6 Agustus 1945. Jepang mulai panik.
1. Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan
Tidak ingin terlihat lemah di mata bangsa Indonesia, Jepang memaksa tiga
tokoh nasional untuk berunding di Vietnam. Tanggal 8 Agustus 1945 Soekarno,
Hatta, dan Radjiman diterbangkan ke kota Saigon, yang sekarang bernama kota Ho
Chi Minh, dengan singgah lebih dulu di Singapura. Saat para tokoh nasional
tersebut dalam perjalanan, pasukan Amerika sekali lagi membom atom Jepang,
yakni ke kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Soekarno, Hatta, dan Radjiman terus
menuju Vietnam untuk berunding dengan Jepang. Saat itulah Jenderal Jepang
seolah menjanjikan mendukung Indonesia merdeka. Jenderal Jepang menyebut
Indonesia boleh merdeka setelah tanggal 24 Agustus 1945. Jepang seolah-olah
akan membantu Indonesia untuk merdeka, sehingga Indonesia akan merasa
berhutang budi dan terus bergantung pada Jepang. Saat itu juga, disepakati
membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai pengganti
BPUPK. Seperti pada Panitia Sembilan, Soekarno menjadi ketua PPKI dan Hatta
ditunjuk sebagai wakilnya. PPKI pun mulai bersidang pada 16 Agustus 1945 di
Jakarta untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia. Tetapi para tokoh pemuda
seperti Wikana dan Khairul Saleh mendesak agar Indonesia secepatnya merdeka.
Maka tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta atas nama seluruh rakyat
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dengan menyatakan
merdeka, bangsa Indonesia mulai mendirikan negara yang dibangun di atas
pondasi atau dasar Pancasila yang sudah dirumuskan. Meskipun demikian,
rumusan Pancasila tersebut harus ditetapkan lebih dulu agar resmi menjadi dasar
negara.
2. Penetapan Dasar Negara
Indonesia sudah merdeka, maka dasar negara yang sudah ada berupa
Pancasila perlu ditetapkan. Rumusan Pancasila sudah disepakati semua pihak.
Tetapi beberapa pihak masih belum merasa nyaman dengan rumusan tersebut,
yakni menyangkut rumusan sila ketuhanan sebagai sila pertama. Sebelumnya,
semua sudah sepakat dengan rumusan, “Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” untuk sila pertama.
Beberapa kalangan merasa rumusan sila ketuhanan itu terlalu bernuansa Islam.
Melalui para tokoh yang mewakilinya, mereka menghubungi Hatta minta agar
rumusan tersebut diubah. Menurut Hatta, pada hari yang sama setelah proklamasi
kemerdekaan banyak tokoh mendatanginya. Mereka minta agar rumusan sila
ketuhanan itu diubah. Hatta lalu menghubungi Ki Bagus Hadikusumo dan
beberapa tokoh Islam. Setelah berdiskusi, mereka sepakat sila pertama diubah
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa. Persetujuan para tokoh Islam itu
dipandang sebagai hadiah pada seluruh bangsa Indonesia. Rumusan Pancasila
pun menjadi: “Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.” Inilah yang menjadi rumusan resmi Pancasila. Tanggal 18 Agustus
1945, PPKI pun bersidang menetapkan Pembukaan Dasar hukum tertulis negara.
Rumusan Pancasila itu tercantum di dalam bagian pembukaan tersebut. PPKI
juga menetapkan Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia, serta membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Bersama Presiden, KNIP bertugas membentuk pemerintahan secara lengkap
hingga Indonesa menjadi negara yang utuh. Dengan berdasarkan pada Pancasila,
Indonesia tidak menjadi negara agama maupun negara sekuler yang mengabaikan
agama, melainkan menjadi negara kebangsaan yang berketuhanan.
Bahan Bacaan Guru
Buku guru
Artikel di internet
Buku PPKn kurikulum 13
D. GLOSARIUM

Glosarium
 Komite : Sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu
 Negara Agama : Negara yang menjadikan salah satu agama resmi sebagai hukum
dasar
 Syariat : Hukum agam yang menetapkan peraturan hidup manusia

E. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2016.Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Balitbang Kemdikbud.
Brata, Ida.2017. Bagus.Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa
Indonesia.Jurnal Santiaji Pendidikan,
Ilyas. Islam dan Kebangsaan: Pergumulan dalam BPUPKI, PPKI, dan Piagam Jakarta,
Buletin Al-Turas Vol. 26 No. 1 January 2020, Jakarta.
Setialaksana, Nana. Peranan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (Bpupki) 1945 Dalam Proses Menuju Kemerdekaan Indonesia, Jurnal
Artefak, Vol. 4 No. 2.Tasikmalaya. 2017. Di akses pada tanggal 27 April 2021.
https://www.suara.com/news/2020/12/09/130226/sejarah-pembentukanbpupki,
diakses pada tanggal 25 April 2021.
https://www.bola.com/ragam/read/4375997/tujuan-dibentuknya-bpupki-ketahuitugas-
utamanya#, diakses pada tanggal 25 April 2021.

Tangen, 17 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Pancasila

Tri Wahyuni, M.Pd Erlina Ratih, S.Pd


NIP. 19710223 199412 2 002 NIP.19800617 202221 2 011

Anda mungkin juga menyukai