MATERI
PERUMUSAN DAN PENETAPAN
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
DISUSUN OLEH:
Maria Margaretha Kefi, S.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP PKn)
A. Kompetensi Inti
1. KI I (Sikap Spiritual): Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. KI II (Sikap Sosial): Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. KI III (Pengetahuan): Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mat
4. KI IV (Keterampilan): Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik, model pembelajaran Problem Based learning (PBL)
didukung dengan media Vidio dan PPT (C) peserta didik (A) dapat menunjukan sikap (KI
1,2), menganalisis, membandingkan (KI 3), menyusun dan menyajikan laporan (KI 4) (B)
proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam Sidang BPUPKI secara tepat dan
benar (D).
D. Materi Pembelajaran
1. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Pembentukan BPUPKI
3. Perumusan Dasar negara
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Ceramah dan Diskusi
F. Media Pembelajaran
Media
1. Lember Kerja Peserta Didik
2. PPT (Materi ajar)
3. Video Pembelajaran “Sejarah Perumusan Pancasila dan Sidang BPUPKI”
Link Vidio: https://youtu.be/YocV9biL5bA?t=5 (Sidang BPUPKI)
Link Vidio: https://youtu.be/uYl5bEsvN6o?t=11 (Sejarah Perumusan Pancasila)
4. Gambar tokoh perumus Pancasila dan Sidang BPUPKI
Link: https://www.kompas.com/skola/image/2020/02/19/100000569/hasil-sidang-pertama-bpupki
(Sidang BPUPKI)
Link: https://mitrapost.com/2022/06/01/sejarah-perumusan-dasar-negara-pancasila/
(Tokoh Perumus Pancasila)
Alat /Bahan
1. Laptop & proyektor
2. Spidol
3. Papan Tulis
4. Bahan Ajar
5. Evaluasi (Post Test)
G. Sumber Belajar
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. Halaman 1-30
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman1-130
c. Sumber lainnya dari internet (BSE, artikel, Jurnal dan you tube)
Link: https://youtu.be/YocV9biL5bA?t=5
H. Kegiatan pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Orientasi 15 menit
Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan berdo’a
untuk memulai pembelajaran. (PPK: Disiplin Religius).
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(mengecek kehadiran peserta didik). (PPK: Disiplin)
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran. (PPK: Disiplin, tanggung jawab)
Motivasi
Guru memusatkan perhatian Peserta didik dengan bertanya
“Apa saja yang telah kamu lakukan di pagi tadi sebelum
masuk dalam ruangan kelas ini?” (Content Knowledge)
Peserta didik diajak oleh guru menyanyikan “Lagu Garuda
Pancasila” (PPK:Nasionalisme)
Apersepsi
Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan klasikal
sebelum memulai pembelajaran sebagai bentuk stimulus
tentang materi “Perumusan dan penetapan pancasila sebagai
dasar negara.PPK: (Tanggung Jawab dan Mandiri) literasi - (4C:
communication,Colabotation, Creative ), misalnya:
1. Apa Dasar Negara Indonesia?
Peserta didik disampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, Penilaian yang akan dilakukan terdiri dari penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.PPK: (Tanggung Jawab
dan Mandiri) literasi - (4C: communication,Colabotation, Creative )
Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, model pembelajaran yang akan dilakukan
melalui slide Power point (TPACK).
Inti
Tahap 1. Orientasi Peserta didik Terhadap Masalah
Alokasi
Aktivitas Guru Aktivitas siswa
Waktu
Menampilkan dan Peserta didik menyimak 10 Menit
menjelaskan materi materi pembelajran yang
dalam bentuk powerpoint ditampilkan oleh guru
tentang Perumusan melalui media
Pancasila sebagai Dasar powerpoint
Negara dalam Sidang
BPUPKI (TPACK).
Guru memberikan Peserta didik melakukan
kesempatan kepada peserta tanya jawab dengan guru
didik untuk melakukan (4C:
tanya jawab terkait waktu communication,Colabotation,
Creative )
dan tokoh- tokoh BPUPKI
1. Kapan BPUPKI
dibentuk?
2. Sebutkan siapa ketua
dari BPUPKI!
https://www.kompas.com
/skola/image/2020/02/19
/100000569/hasil-sidang-
pertama-bpupki
2. Foto/gambar tokoh
perumus Pancasila
https://mitrapost.com/2022/
06/01/sejarah-perumusan-da
sar-negara-pancasila/
2. Penilaian pengetahuan
a. Teknik : Penugasan dan Tertulis
b. Prosedur penilaian : Uraian
c. Instrumen penilaian : Rubrik Penilaian Kinerja (Terlampir)
3. Penilaian keterampilan
a. Teknik : Lembar Observasi
b. Prosedur penilaian : unjuk kerja
c. Instrumen penilaian : Rubrik Penilaian Kinerja ( Terlampir )
BAHAN AJAR
BAB 1
PERUMUSAN DAN PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
1. PEMBENTUKAN BPUPKI
Bangsa Indonesia mengalami sejarah yang Panjang dalam melawan penjajah. Kita pernah
mengalami penderitaan Ketika dijajah oleh Belanda. Sejarah juga mencatat, kekalahan Belanda
oleh Jepang dalam perang Asia Timur Raya menyebabkan bangsa Indonesia dijajah oleh Jepang.
Ibarat pepatah “lepas dari mulut harimua, masuk ke mulut buaya”, tepat kiranya unutk
menggambarkan kondisi penderitaan bangs akita saat itu. Penderitaan akibat pelaksanaan
kebijakan tentara Jepang terhadap bangsa Indonesia, sebagai berikut:
a) Pelaksanaan kerja paksa.
Hal ini meyebabkan banyak laki-laki Indonesia dikirim hingga ke Burma (Myanmar) untuk
melakukan pekerjaan pembangunan dan pekerjaan berat lainnya dalam kondisi yang
meyedihkan dan sangat buruk. Ribuan orang Indonesia meninggal dan hilang pada saat kejadian
tersebut.
b) Pengambilan paksa.
Saat itu, tentara Jepang mengambil makanan, pakaian dan berbagai keperluan hidup lainnya
secara paksa dari keluarga-keluarga di Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi.
c) Perbudakan paksa.
Perempuan-perempuan Indonesia banyak dipekerjakan secara paksa oleh tentara Jepang. Selain
itu, banyak menahan dan memperlakukan warga sipil di kamp-kamp tahanan dalam kondisi
yang sangat buruk ( Ruswandi Hermawan dan Sukanda Permana, 2009:61 dengan pengubahan)
Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin mengusulkan secara lisan lima
dasar bagi negara Indonesia merdeka, yaitu sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Setelah selesai berpidato, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan konsep memgenai dasar negara
Indonesia merdeka secara tertulis kepada ketua sidan. Konsep yang disampaikan berbeda denga
nisi pidato sebelumnya. Asas dan dasar negara Indonesia merdeka, secara tertulis menurut
Muhammad Yamin, sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebikansanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei 1945, Mr. Soepomo menyampaikan pidatonya tentang dasar
negara menurut Soepomo, dasar negara Indonesia merdeka adalah sebagai berikut:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, menyampaikan pidato tentang dasar negara Indonesia
merdeka. Usulannya berbentuk philosophiche grondslag atau weltanschauung. Philosophiche
grondslag atau weltanschauung adalah fundament, filsafat, pikiran, jiwa, Hasrat yang
sedalam-dalamnya untuk diatasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. Negara
Indonesia yang kekal dan abadi itu dasarnya adalah Pancasila. Rumusan dasar negara yang
diusulkan oleh Ir. Soekarno adalah sebagai berikut:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau kemanusiaan
3. Mefakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik, model pembelajaran Problem Based learning (PBL)
didukung dengan media Vidio dan PPT (C) peserta didik (A) dapat menunjukan sikap (KI
1,2), menganalisis, membandingkan (KI 3), menyusun dan menyajikan laporan (KI 4) (B)
proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam Sidang BPUPKI secara tepat dan
benar (D).
B. Materi Esensial
1. Pembentukan BPUPKI
BPUPKI dilantik oleh Jepang, dengan anggota enam puluh dua (62) orang yang terdiri atas
tokoj-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh (7) anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI
adalah dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio
(Jepang) dan R.P. Soeroso (Indonesia). BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua (2) kali
sidang resmi dan satu (1) kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 yang membahas tentang Dasar Negara. Sidang resmi
kedua dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 yang membahas tentang
Rancangan Undang-Undang Dasar.
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok
1………………………
2………………………
3………………………
4………………………
C. Petunjuk kerja:
1. Amatilah ketiga gambar tokoh perumus Pancasila sebagai Dasar Negara berikut ini! Kalian
diminta untuk menuliskan nama tokoh, tanggal diusulkan dan rumusan yang diusulkan secara
berurutan, dengan mengisi tabel berikut!
Gambar
Nama Tokoh
Perumus
Pancasila ………………………. ……………………….. ………………………..
Tanggal
diusulkan ………………………. ………………………... ………………………..
Rumusan Dasar Lisan
Negara yang 1……………………… 1……………………… 1………………………
diusulkan 2……………………… 2……………………… 2………………………
(secara 3……………………… 3……………………… 3………………………
berurutan) 4……………………… 4……………………… 4………………….…...
5……………………… 5……………………… 5………………………
2. Identifikasikanlah persamaan rumusan Dasar Negara yang diusulkan oleh ketiga tokoh Perumus
Pancasila!
3. Analisislah latar belakang perubahan rumusan Dasar Negara Sila Pertama dalam Naskah Piagam
Jakarta!
Lampiran
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik, model pembelajaran Problem Based learning (PBL)
didukung dengan media Vidio dan PPT (C) peserta didik (A) dapat menunjukan sikap (KI
1,2), menganalisis, membandingkan (KI 3), menyusun dan menyajikan laporan (KI 4) (B)
proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam Sidang BPUPKI secara tepat dan
benar (D).
B. Materi Esensial
1. Pembentukan BPUPKI
BPUPKI dilantik oleh Jepang, dengan anggota enam puluh (60) orang yang terdiri atas
tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh (7) anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI
adalah dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio
(Jepang) dan R.P. Soeroso (Indonesia). BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua (2) kali
sidang resmi dan satu (1) kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 yang membahas tentang Dasar Negara. Sidang resmi
kedua dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 yang membahas tentang
Rancangan Undang-Undang Dasar.
C. Petunjuk kerja:
1. Amatilah ketiga gambar tokoh perumus Pancasila sebagai Dasar Negara berikut ini! Kalian
diminta untuk menuliskan nama tokoh, tanggal diusulkan dan rumusan yang diusulkan secara
berurutan, dengan mengisi tabel berikut!
Gambar
Nama Tokoh
Perumus
Pancasila Muhammad Yamin Mr. Soepomo Ir. Soekarno
Tanggal diusulkan
29 Mei 1945 31 Mei 1945 1 Juni 1945
Rumusan Dasar Lisan:
Negara yang 1. Peri Kebangsaan 1. Persatuan 1. Kebangsaan
diusulkan (secara 2. Peri Kemanusiaan 2. Kekeluargaan Indonesia
berurutan) 3. Peri Ketuhanan 3. Keseimbangan lahir 2. Internasionalisme
4. Peri Kerakyatan dan batin atau peri
5. Kesejahteraan Sosial 4. Musyawarah kemanusiaan
5. Keadilan Rakyat 3. Mufakat atau
demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang
berkebudayaan
2. Identifikasi persamaan rumusan Dasar Negara yang diusulkan oleh ketiga tokoh Perumus
Pancasila:
a) Isi, materi dan semangat kebangsaan sama-sama dijiwai semangat musyawarah mufakat yang
dilandasi nilai persatuan dan kesatuan dalam merumuskan Dasar Negara.
b) Jumlah butirnya sama, yaitu lima (5) rumusan Dasar Negara
c) Isi rumusan Dasar Negara yang sama, yaitu: Ketuhanan, Kemanusiaan, Kebangsaan atau
Persatuan, Permusyawaratan dan Keadilan.
3. Latar belakang perubahan rumusan Dasar Negara Sila Pertama dalam Naskah Piagam Jakarta,
yaitu:
Rumusan dasar negara sila pertama: “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”, tidak dapat mewakili seluruh rakyat Indonesia yang memiliki latar
belakang agama yang berbeda-beda. Tokoh pendiri bangsa bermusyawarah dan bermufakat untuk
menghilangkan bagian kalimat tersebut, dan menggantikannya dengan rumusan “Ketuhanan Yang
Maha Esa”. Perubahan rumusan sila pertama tersebut dilakukan untuk mempertahankan persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.
PENILAIAN, PEMBELAJARAN, REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Kisi-Kisi Penilaian
A. Sikap Spiritual
Petunjuk Umum
Instrumen penilaian sikap spiritual berupa Lembar Observasi, yang diisi oleh guru selama
kegiatan pembelajaran
Catatan:
Skor 4, jika selalu melaksanakan perilaku yang diamati
Skor 3, jika sering melaksanakan perilaku yang diamati
Skor 2, jika kadang-kadang melaksanakan perilaku yang diamati
Skor 1, jika tidak pernah melaksanakan perilaku yang diamati
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu.
Catatan:
1) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100)
4) Kode nilai / predikat:
a) 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
b) 50,01 – 75,00 = Baik (B)
c) 25,01 – 50,00 = Cukup (C)
d) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5) Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya:
Catatan:
1) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4) Kode nilai / predikat :
a) 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
b) 50,01 – 75,00 = Baik (B)
c) 25,01 – 50,00 = Cukup (C)
d) 00,00 – 25,00 = Kurang (K
C. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk mengisi tabel yang ada di LKPD berbentuk
uraian sebanyak 3 (tiga) butir soal yang disusun berdasarkan kisi-kisi materi perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Instrument penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = 𝑥50
2
Kategori Penilaian:
4 = Sangat baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pembelajaran proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pengayaan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara dan
pilihan. Sebagai contoh peserta didik dapat diberikan tugas menganalisis nilai semangat
yang ditunjukkan oleh tokoh perumus Dasar Negara dan membuat resume sederhana terkait
hasil analisis tersebut.
LEMBAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik
KD Indikator Instrumen
Penilaian
3.2 Menganalisis 3.2.1 Mendeskripsikan Tes Butir soal
proses perumusan dan penetapan perumusan Tertulis Uraian
Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai
Dasar Negara
dalam Sidang
BPUPKI.
3.2.2 Membandingkan
pendapat pendiri
Negara mengenai
isi Pancasila
3.2.3 Mendeskripsikan
perumusan dasar
negara Indonesia
merdeka yang
diusulkan panitia
sembilan .
3.2.4 Menganalisis
proses penetapan
dasar negara
Indonesia merdeka
4.1 Menyaji hasil analisis proses perumusan 4.1.3. Menyusun Tes Lembar
dan penetapan Pancasila sebagai Dasar laporan hasil telaah praktik/ Penilaian
Negara proses unjuk kerja
perumusan kerja
Pancasila sebagai
dasar negara
Indonesia merdeka
4.1.4. Menyajikan
laporan hasil telaah
proses perumusan
Pancasila sebagai
dasar negara
Indonesia merdeka
KISI-KISI DAN SOAL EVALUASI PEMBELAJARAN
Teknik penilaian : Tertulis
Bentuk instrumen : Isian Singkat
No Aspek yang di telaah Uraian Skor
1 Nama Tokoh Perumus Tokoh Perumus Dasar Negara yaitu: 0-3
Dasar Negara 1) Muhammad Yamin
2) Mr. Soepomo
3) Ir. Soekarno
Kriteria Penilaian
Skor 3 Jika menjawab 3 benar
Skor 2 Jika menjawab 2 benar
Skor 1 Jika menjawab 1 benar
Skor 0 Jika tidak menjawab atau jawaban tidak
ada yang benar
2 Tanggal diusulkan Tanggal diusulkan rumusan Dasar Negara, 0-3
rumusan Dasar Negara yaitu:
1) Muhammad Yamin, tanggal 29 Mei
1945
2) Mr. Soepomo, tanggal 31 Mei 1945
3) Ir. Soekarno, tanggal 1 Juni 1945
Kriteria penilaian
Skor 3 Jika menjawab 3 benar
Skor 2 Jika menjawab 2 benar
Skor 1 Jika menjawab 1 benar
Skor 0 Jika tidak menjawab atau jawaban tidak
ada yang benar
3 Rumusan Dasar Negara Rumusan Dasar Negara yang diusulkan 0-3
yang diusulkan secara secara berurutan, sebagai berikut:
berurutan a) Muhammad Yamin, tanggal 29 Mei 1945,
secara lisan:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
b) Mr. Soepomo:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
c) Ir. Soekarno:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri
kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Kriteria Penilaian
Skor 3 Jika menjawab 10-15 benar
Skor 2 Jika menjawab 5-9 benar
Skor 1 Jika menjawab 1-4 benar
Skor 0 Jika tidak menjawab atau atau jawaban
tidak ada yang benar
Kriteria penilaian
Skor 3 jika tiga unsur jawaban benar
Skor 2 jika dua unsur jawaban benar
Skor 1 jika satu unsur jawaban benar
Skor 0 jika tidak dijawab atau tidak ada unsur
jawaban yang benar
5 Latar belakang Latar belakang perubahan rumusan Dasar 0-3
perubahan rumusan Negara Sila Pertama dalam Naskah Piagam
Dasar Negara Sila Jakarta, yaitu:
Pertama dalam Naskah Rumusan dasar negara sila pertama:
Piagam Jakarta. “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”,
tidak dapat mewakili seluruh rakyat
Indonesia yang memiliki latar belakang
agama yang berbeda-beda. Tokoh pendiri
bangsa bermusyawarah dan bermufakat
untuk menghilangkan bagian kalimat
tersebut, dan menggantikannya dengan
rumusan “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Perubahan rumusan sila pertama tersebut
dilakukan untuk mempertahankan persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kriteria penilaian
Skor 3 jika unsur jawaban lengkap dan benar
Skor 2 jika unsur jawaban benar kurang
lengkap dan kurang lengkap
Skor 1 jika unsur jawaban kurang benar dan
kurang lengkap
Skor 0 jika tidak dijawab atau tidak ada
unsur jawaban yang benar.
Jumlah skor 15