Anda di halaman 1dari 14

MENTERI KEUANGAN MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA


LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 120 /PMK.05/ 2008
TANGGAL 19 AGUSTUS 2008 PERATURAN MENTERI KEUANGAN
TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG
NEGARA YANG BERSUMBER DARI NOMOR 120/PMK.05/2008
PENERUSAN PINJAMAN LUAR
NEGERI, REKENING DANA
INVESTASI, DAN REKENING
PEMBANGUNAN DAERAH PADA TENTANG
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

KOP SURAT PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI


PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING DANA INVESTASI,
GUBERNUR / BUPATI /WALIKOTA ......................... DAN REKENING PEMBANGUNAN DAERAH PADA
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

CONTOH SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN


GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA MENTERI KEUANGAN,
Nomor:
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara, piutang negara/daerah dapat
Dalam rangka pelaksanaan penyelesaian piutang negara pada PDAM
dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan, kecuali
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:..... tanggal............, dengan ini mengenai piutang negara/daerah yang cara penyelesaiannya diatur
kami menyatakan bahwa dalam hal PDAM.........................tidak dapat melakukan tersendiri dalam undang-undang;
pembayaran utang yang telah jatuh tempo secara tepat waktu dan tepat jumlah b. bahwa pedoman penghapusan piutang negara/daerah tersebut, telah
sebanyak 2 (dua) kali pada saat jatuh tempo kewajiban pembayaran angsuran ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang
pinjaman, maka Pemerintah Daerah....... selaku pemilik bersedia untuk Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah;
memberikan tambahan bantuan dana kepada PDAM sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah yang dapat c. bahwa untuk mendukung pelayanan air minum dan kebutuhan air
mendorong PDAM untuk memenuhi kewajibannya. bersih sebagai salah satu program Millenium Development Goals yang
dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa, perlu meningkatkan
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan kualitas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum sebagai institusi
sebagaimana mestinya. penyedia air bersih dan air minum;
d. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan oleh
MENGETAHUI GUBERNUR / BUPATI / Perusahaan Daerah Air Minum, dan memperhatikan Rapat Koordinasi
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH WALIKOTA Terbatas tanggal 18 April 2008 dan tanggal 29 Mei 2008 yang dipimpin
KETUA oleh Wakil Presiden, diperlukan peran serta Pemerintah untuk
mewujudkan Perusahaan Daerah Air Minum yang sehat, dengan
membantu melakukan penyelesaian atas piutang negara pada
Perusahaan Daerah Air Minum;
(NAMA LENGKAP) (NAMA LENGKAP)
.......................................................... .......................................................... e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri
________________________________________________________________________ Keuangan tentang Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari
Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, Dan
MENTERI KEUANGAN Rekening Pembangunan Daerah Pada Perusahaan Daerah Air Minum;

ttd
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
SRI MULYANI INDRAWATI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA
-2-

SRI MULYANI INDRAWATI


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

MENTERI KEUANGAN,
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Rencana Tindak Perbaikan


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran

ttd
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Antara Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Penghapusan Piutang Negara/Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2006 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 33);

REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KEUANGAN
6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

-13-
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347a/KMK.017/2000 tentang
Pengelolaan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
221/PMK.05/2007;

Penyebab Masalah
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 346/KMK.017/2000 tentang
Pengelolaan Rekening Dana Investasi;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.06/2005 tentang
Tambahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor
346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi;
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 131/KMK.01/2006 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2007;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYELESAIAN


PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN

C. ASPEK KEUANGAN
PINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING DANA INVESTASI, DAN
REKENING PEMBANGUNAN DAERAH PADA PERUSAHAAN

No. Permasalahan
DAERAH AIR MINUM.

dst
1.
2.
3.
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA
-3-

BAB I

Rencana Tindak Perbaikan

Rencana Tindak Perbaikan


KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan:


1. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
2. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan,
Departemen Keuangan.
3. Kepala Daerah adalah Gubernur bagi Pemerintah Provinsi, Bupati bagi
Pemerintah Kabupaten, dan Walikota bagi Pemerintah Kota.
4. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah unit pengelola dan
pelayanan air minum kepada masyarakat milik Pemerintah Daerah.
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KEUANGAN

5. Piutang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada


-12-

Pemerintah Pusat dan/atau hak Pemerintah Pusat yang dapat dinilai


dengan uang sebagai akibat perjanjian/akibat lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang
Rincian permasalahan, penyebab, dan rencana tindak perbaikan

sah.
6. Pokok adalah jumlah pinjaman/penerusan pinjaman yang telah ditarik
Penyebab Masalah
Penyebab Masalah

dan/atau ditambah bunga atau biaya administrasi masa tenggang


yang dikapitalisasi.
7. Bunga atau Biaya Administrasi (khusus untuk perjanjian pinjaman RDI
dan RPD), yang selanjutnya disebut Bunga adalah beban yang timbul
sebagai akibat atas penarikan pokok pinjaman sebagaimana ditetapkan
dalam perjanjian pinjaman.
8. Denda adalah beban yang timbul akibat keterlambatan dan/atau
kekurangan pembayaran.
9. Tunggakan Pokok adalah piutang negara berupa pokok yang tidak
dibayar pada tanggal jatuh tempo.
LAMPIRAN BUSINESS PLAN

10. Tunggakan Non-Pokok adalah piutang negara berupa bunga, biaya


B. ASPEK MANAJEMEN

komitmen, dan denda yang tidak dibayar pada tanggal jatuh tempo.
11. Kapasitas Fiskal adalah Gambaran kemampuan keuangan daerah,
No. Permasalahan
No. Permasalahan
A. ASPEK TEKNIS

yang dicerminkan melalui pendapatan daerah, tidak termasuk Dana


Alokasi Khusus, Dana Darurat, dan penerimaan lain yang
penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu,
dikurangi dengan belanja pegawai serta dikaitkan dengan jumlah
penduduk miskin.
dst

dst
1.
2.
3.

1.
2.
3.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA MENTERI KEUANGAN
-4- REPUBLIK INDONESIA
-11-
12. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Lembar Persetujuan
13. Cut-off Date adalah tanggal yang ditentukan sebagai dasar perhitungan
kewajiban utang dalam rangka penyelesaian piutang negara. Business Plan
14. Penghapusan Secara Bersyarat adalah penghapusan kewajiban bunga Periode 2008 - 2012
dan denda atas Piutang Negara pada PDAM yang tertunggak sampai
dengan Cut-Off Date.
15. Business Plan adalah dokumen yang disusun oleh PDAM berisi rencana
perbaikan kinerja PDAM yang terdiri dari aspek teknis, manajemen,
dan keuangan.
16. Tarif adalah tarif rata-rata sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Gubernur/Bupati/Walikota Direktur PDAM
dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
Air Minum.
17. Biaya Dasar adalah biaya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri .................................................
Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan
Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air
Minum.
(...............................................) (.....................................................)
18. Komite adalah tim yang dibentuk oleh Menteri Keuangan yang terdiri
dari Komite Kebijakan dan Komite Teknis dan beranggotakan para
pejabat Departemen Keuangan, Departemen Pekerjaan Umum,
Departemen Dalam Negeri, Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas), dan Badan Pengawasan Keuangan
Pembangunan (BPKP).

Pasal 2

Penyelesaian Piutang Negara yang diatur dalam Peraturan Menteri


Keuangan ini meliputi Piutang Negara yang bersumber dari Penerusan
Pinjaman Luar Negeri (Subsidiary Loan Agreement/SLA), Pinjaman
Rekening Dana Investasi (RDI), dan Pinjaman Rekening Pembangunan
Daerah (RPD), yang disalurkan pada PDAM.

Pasal 3

Penyelesaian Piutang Negara pada PDAM bertujuan untuk:


a. mengurangi beban keuangan PDAM;
b. memperbaiki manajemen PDAM; dan
c. membantu PDAM untuk mendapatkan sumber pembiayaan untuk
keperluan investasi.
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA -5-
-10-
BAB II
PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA
III. USULAN PENJADWALAN KEMBALI TUNGGAKAN POKOK
Pasal 4
Selain rencana tindak di atas, kami mengusulkan penjadwalan kembali
tunggakan hutang pokok untuk memperingan beban pengeluaran kas (1) Penyelesaian Piutang Negara pada PDAM didasarkan atas kinerja
PDAM. Adapun penjadwalan kembali tunggakan hutang pokok yang kami PDAM dan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
usulkan adalah sebagai berikut :
a. Penghapusan atas seluruh Tunggakan Non-Pokok, atau kombinasi
No. Tanggal Angsuran Angsuran antara penghapusan atas sebagian Tunggakan Non-Pokok dan
1. penghapusan melalui mekanisme Debt Swap to Investment; dan
2. b. Penjadualan kembali atas seluruh Tunggakan Pokok.
3.
(2) Debt Swap to Investment sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
Dst..
adalah penghapusan utang yang dilakukan dengan mekanisme
pertukaran sebagian Tunggakan Non-Pokok dengan kegiatan/proyek
IV. RENCANA PENCAPAIAN TARGET PER TAHUN investasi yang dibiayai dari dana PDAM dan/atau APBD.
Adapun hasil yang akan dicapai dari rencana tindak perbaikan kinerja
PDAM tiap tahun adalah sebagai berikut : Pasal 5
No Kondisi Pencapaian Pada Tahun (1) Penghapusan Piutang Negara pada PDAM diberlakukan terhadap
Uraian seluruh Tunggakan Non-Pokok.
. Th.2007 2008 2009 2010 2011 2012
1. Proyeksi Kenaikan Tarif (2) Penghapusan Piutang Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Full Cost Recovery (%) dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap yaitu Penghapusan Secara Bersyarat
2. Tingkat kehilangan air (%) dan penghapusan secara mutlak.

Pasal 6
3. Cakupan pelayanan (%)
PDAM yang menunjukkan kinerja sakit atau kurang sehat berdasarkan
4. Jumlah pegawai per 1000 laporan hasil audit kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2)
huruf b memperoleh penghapusan terhadap seluruh Tunggakan Non-
pelanggan (orang)
Pokok.
5. Jangka waktu penagihan
piutang (hari) Pasal 7
6. Rugi / Laba (Rp.)
(1) PDAM yang menunjukkan kinerja sehat berdasarkan laporan hasil
audit kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf b
7. Investasi (Rp.) diberikan kombinasi antara penghapusan atas sebagian Tunggakan
Non-Pokok dan penghapusan melalui mekanisme Debt Swap to
8. Saldo Kas (Rp.) Investment.
(2) Kombinasi antara penghapusan atas sebagian Tunggakan Non-Pokok
dan penghapusan melalui mekanisme Debt Swap to Investment
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA MENTERI KEUANGAN
-6- REPUBLIK INDONESIA
-9-
a. PDAM dengan Kapasitas Fiskal Pemerintah Daerah Tinggi
diberikan penghapusan sebesar 40% (empat puluh per seratus) dan
Debt Swap to Investment sebesar 60% (enam puluh per seratus) dari
keseluruhan Tunggakan Non-Pokok; 2.2 Aspek Manajemen
b. PDAM dengan Kapasitas Fiskal Pemerintah Daerah Sedang a. Masalah :………………………………..
diberikan penghapusan sebesar 50% (lima puluh per seratus) dan - Penyebab permasalahan :
Debt Swap to Investment sebesar 50% (lima puluh per seratus) dari .................................................................................................………
keseluruhan Tunggakan Non-Pokok; - Rencana Tindak Perbaikan :
c. PDAM dengan Kapasitas Fiskal Pemerintah Daerah Rendah …………………………………………………………………………
diberikan penghapusan sebesar 60% (enam puluh per seratus) dan b. Masalah :………………………………..
Debt Swap to Investment sebesar 40% (empat puluh per seratus) dari - Penyebab permasalahan :
keseluruhan Tunggakan Non-Pokok.
.................................................................................................………
- Rencana Tindak Perbaikan :
Pasal 8 …………………………………………………………………………
c. Dan seterusnya………..
Dalam rangka penyelesaian Piutang Negara, PDAM diwajibkan
memenuhi pra kondisi sebagai berikut: 2.3 Aspek Keuangan
a. Ditetapkan tarif lebih besar dari biaya dasar; a. Masalah :………………………………..
b. Pengangkatan direksi dilakukan melalui fit and proper test oleh - Penyebab permasalahan :
Gubernur/Bupati/Walikota berdasarkan kriteria sebagaimana .................................................................................................………
ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini; dan - Rencana Tindak Perbaikan :
c. Business Plan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan …………………………………………………………………………
Menteri Keuangan ini, untuk periode selama 5 (lima) tahun (tahun
2008 sampai dengan tahun 2012) yang disusun oleh PDAM dan
b. Masalah :………………………………..
disahkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
- Penyebab permasalahan :
- Rencana Tindak Perbaikan :
Pasal 9
…………………………………………………………………………
Penjadualan kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c. Dan seterusnya………..
b berlaku terhadap seluruh Tunggakan Pokok per Cut- off Date.

Pasal 10 2.4 Kebutuhan Investasi dan Sumber Pendanaan


Penentuan jangka waktu penjadualan kembali dan besaran angsuran Dari rencana tindak perusahaan sebagaimana disebutkan di atas,
pengembalian Tunggakan Pokok yang dijadualkan, didasarkan atas dibutuhkan dana investasi sebesar Rp. ……………………. dengan sumber
penilaian Komite terhadap laporan keuangan, kinerja, dan Business Plan pendanaan :
PDAM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, huruf b,
dan huruf d. 1. PDAM Rp. ……………………………….
2. APBD Rp. ……………………………….
3. APBN Rp. ……………………………….
4. Bank Rp. ……………………………….
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA -7-
-8-
BAB III
TATA CARA PENGHAPUSAN TUNGGAKAN NON-POKOK
e. Kondisi keuangan PDAM selama 2 tahun terakhir selengkapnya DAN PENJADUALAN TUNGGAKAN POKOK
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Pasal 11
Tahun Tahun (1) PDAM menyampaikan permohonan penghapusan Tunggakan Non-
Uraian Pokok dan penjadualan kembali Tunggakan Pokok kepada Menteri
2006 2007
A. LABA/RUGI melalui Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Daerah
dan DPRD.
…. -- sesuaikan dengan laporan audit
keuangan-- (2) Permohonan penghapusan Tunggakan Non-Pokok dan penjadualan
kembali Tunggakan Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
B. ARUS KAS disampaikan secara tertulis dengan melampirkan dokumen
….. -- sesuaikan dengan laporan audit pendukung sebagai berikut:
keuangan--
a. Laporan keuangan perusahaan 1 (satu) tahun terakhir yang telah
C. NERACA diaudit oleh auditor, tidak diperkenankan yang menunjukkan opini
….. -- sesuaikan dengan laporan audit tidak wajar (adverse) atau tidak memberikan pendapat (disclaimer),
keuangan-- kecuali opini disclaimer yang disebabkan oleh ketidakpastian
kelangsungan operasional (going concern);
b. Laporan hasil audit kinerja PDAM yang dilakukan oleh auditor
dalam hal ini BPKP dan/atau BPK;
II. PERMASALAHAN, PENYEBAB MASALAH DAN RENCANA TINDAK
c. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)/Rencana
PERBAIKAN PDAM
Anggaran Biaya (RAB) PDAM 1 (satu) tahun terakhir;
Permasalahan utama, penyabab masalah yang dihadapi PDAM dan d. Business Plan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 huruf c; dan
rencana tindak perbaikan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah
e. Surat Pernyataan Kesanggupan Gubernur/Bupati/Walikota yang
tersebut adalah sebagai berikut : berisi kesediaan Pemda selaku pemilik untuk memberikan
2.1 Aspek Teknis tambahan bantuan dana kepada PDAM sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah
a. Masalah :……………………………….. yang dapat mendorong PDAM untuk memenuhi kewajibannya
- Penyebab permasalahan : sesuai contoh format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III
.................................................................................................……… Peraturan Menteri Keuangan ini.
- Rencana Tindak Perbaikan :
………………………………………………………………………… Pasal 12
(1) Atas dasar permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,
b. Masalah :……………………………….. Komite melakukan analisis dan evaluasi.
- Penyebab permasalahan :
(2) Dalam hal berdasarkan hasil analisis dan evaluasi sebagaimana
.................................................................................................………
dimaksud pada ayat (1) dinyatakan bahwa permohonan penghapusan
- Rencana Tindak Perbaikan :
Tunggakan Non-Pokok dan penjadualan kembali Tunggakan Pokok
………………………………………………………………………… dapat disetujui, Menteri menetapkan persetujuan penyelesaian Piutang
c. Dan seterusnya……….. Negara pada PDAM.
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA MENTERI KEUANGAN
-8- REPUBLIK INDONESIA
-7-

(3) Dalam hal berdasarkan hasil analisis dan evaluasi sebagaimana 1.4. Aspek Keuangan
dimaksud pada ayat (1) dinyatakan bahwa permohonan penghapusan
Kondisi keuangan PDAM selama 2 tahun terakhir adalah sebagai
Tunggakan Non-Pokok dan penjadualan kembali Tunggakan Pokok
tidak dapat disetujui, maka Direktur Jenderal atas nama Menteri berikut :
memberitahukan penolakan penghapusan Tunggakan Non-Pokok dan a. Pendapatan penjualan air & pendapatan lain-lain
penjadualan kembali Tunggakan Pokok disertai dengan alasan meningkat/menurun ……% dari sebesar Rp. ………… pada tahun
penolakannya. 2006 menjadi Rp. ……..pada tahun 2007, peningkatan/penurunan
tersebut terjadi karena…..
Pasal 13 b. Biaya operasional mengalami peningkatan/penurunan ……% dari
Berdasarkan penetapan persetujuan penyelesaian Piutang Negara pada sebesar Rp. ………… pada tahun ke-(n-3) menjadi Rp. ……..pada
PDAM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), ditetapkan tahun (n-2), peningkatan/penurunan ……% dari sebesar Rp. ……
persetujuan Penghapusan Secara Bersyarat sesuai dengan kewenangan pada tahun ke-(n-2) menjadi Rp. ………..pada tahun ke-(n-1), yang
penetapan penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16. diakibatkan dari …………
c. Saldo Kas PDAM selama 2 tahun terakhir mengalami
Pasal 14 peningkatan/penurunan ……% dari sebesar Rp. ………… pada
Dalam hal persetujuan Penghapusan Secara Bersyarat sebagaimana tahun 2006 menjadi Rp. ……..pada tahun 2007, yang diakibatkan
dimaksud dalam Pasal 13 telah ditetapkan, dilakukan perubahan oleh…………
perjanjian pinjaman dan/atau perubahan perjanjian penerusan pinjaman
d. Posisi pinjaman pinjaman PDAM Propinsi/Kabupaten/Kota ………..
antara Direktur/Direktur Utama PDAM dengan Direktur Jenderal.
sampai dengan cut-off date berdasarkan hasil Rekonsiliasi pada
tanggal ………….. tahun ………. adalah sebagai berikut :
Pasal 15
Penghapusan secara mutlak atas Tunggakan Non-Pokok ditetapkan Belum
YMH Hak Tagih
paling cepat 2 (dua) tahun sejak tanggal ditetapkannya Penghapusan No. Uraian Kewajiban Pembayaran Jatuh
Dibayar Pemerintah
Secara Bersyarat, setelah terlebih dahulu dilakukan penilaian terhadap Tempo
realisasi Business Plan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf (c). 1. Pokok
2. Bunga
3. Jasa Bank
BAB IV 4. Biaya Komitmen
KEWENANGAN PENETAPAN PENGHAPUSAN 5. Denda bunga
6. Denda pokok
Pasal 16 Jumlah
Penghapusan Secara Bersyarat dan penghapusan secara mutlak atas
Piutang Negara pada PDAM dilakukan oleh:
a. Menteri untuk jumlah sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah);
b. Presiden untuk jumlah lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) sampai dengan Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
dan
c. Presiden dengan persetujuan DPR untuk jumlah lebih dari
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA -9-
-6-

i. Selengkapnya data jumlah pelanggan dan penjualan air menurut Pasal 17


golongan pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Dalam hal Piutang Negara dalam satuan mata uang asing, nilai piutang
yang dihapuskan secara bersyarat dan secara mutlak adalah nilai yang
setara dengan nilai kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada Cut-off
Tahun Tahun Date.
No. Uraian
2006 2007
1 Jumlah Kehilangan Air (sesuai hasil BAB V
audit) (000 m3/tahun)
PELAPORAN
2 Tarif Air Minum
a. Tarif Dasar (Rp./m3) Pasal 18
b. Nomor & Tanggal Surat Keputusan
(1) Selama periode penyelesaian piutang, PDAM wajib menyampaikan
c. Berlaku Efektif per tanggal dokumen sebagai berikut:
3 Jangka Waktu Penagihan Piutang a. Laporan Pelaksanaan Business Plan;
(hari)
b. Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja yang telah diaudit; dan
4 Jumlah Karyawan per 1000 pelanggan
(orang) c. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)/Rencana
5 a. Jumlah Pelanggan (unit) Anggaran Biaya (RAB) PDAM yang telah disahkan
Gubernur/Bupati/ Walikota/Badan Pengawas.
- Sosial dan Hidran Umum
(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b
- Rumah Tangga
disampaikan kepada Menteri c.q Direktur Jenderal paling lambat pada
- Instansi Pemerintah tanggal 31 Juli untuk dokumen tahun sebelumnya.
- Niaga (3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disampaikan
- Industri kepada Menteri c.q Direktur Jenderal paling lambat pada tanggal
- Khusus 1 Maret tahun berjalan.
- Lain-lain
b. Jumlah Pelanggan Water Meter BAB VI
Tidak Berfungsi (unit) EVALUASI DAN PEMANTAUAN
6 Jumlah Air Terjual (000 m3/tahun)
- Sosial (000 m3/tahun) Pasal 19
- Rumah Tangga (000 m3/tahun) (1) Komite melakukan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan Business
- Instansi Pemerintah (000 m3/tahun) Plan secara periodik selama 5 (lima) tahun, yaitu paling sedikit 2 (dua)
- Niaga (000 m3/tahun) kali dalam tahun pertama dan kedua serta 1 (satu) kali dalam tahun
ketiga dan tahun selanjutnya.
- Industri (000 m3/tahun)
- Khusus (000 m3/tahun) (2) Dalam hal hasil evaluasi dari pemantauan mengindikasikan
penyimpangan pelaksanaan Business Plan, Komite menyampaikan
- Lain - lain (000 m3/tahun)
rekomendasi kepada Menteri untuk memberikan peringatan tertulis
kepada PDAM dan/atau Gubernur/Bupati/Walikota.
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA MENTERI KEUANGAN
-10- REPUBLIK INDONESIA
-5-
BAB VII
REVISI BUSINESS PLAN 1.3. Aspek Manajemen
Pasal 20 a. Selama 2 tahun terakhir jumlah kehilangan air (selisih produksi
Revisi Business Plan dapat dilakukan oleh PDAM dengan persetujuan dengan air terjual) mengalami penurunan/peningkatan, yaitu
Direktur Jenderal dalam hal asumsi-asumsi dalam Business Plan tidak …….m3 pada tahun 2006 atau setara dengan ….% kemudian
dapat terlaksana karena di luar kontrol direksi termasuk hal-hal yang ……..m3 atau …….% pada tahun 2007, karena …….
dianggap sebagai keadaan kahar (force majeure).
b. Tarif dasar air minum saat ini adalah Rp. …………/m3 yang
ditetapkan melalui surat keputusan
BAB VIII Gubernur/Bupati/Walikota……..No…. tanggal……. dan berlaku
KETENTUAN LAIN-LAIN
efektif sejak tanggal…..bulan…..tahun……….Sedangkan tarif
sebelumnya adalah Rp. ……./m3 yang ditetapkan melalui surat
Pasal 21 keputusan Gubernur/Bupati/Walikota……..No….tanggal……. Tarif
Tanggal ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan ini berlaku sebagai tersebut …..% dibanding dengan biaya produksi.
Cut-off Date perhitungan Piutang Negara. c. Jangka waktu penagihan piutang PDAM Propinsi/Kabupaten/Kota
…… selama 2 tahun terakhir mengalami perubahan
Pasal 22 (peningkatan/penurunan)/ tidak mengalami perubahan yaitu dari
…..hari pada tahun 2006 menjadi …..hari pada tahun 2007.
(1) Terhadap kewajiban pembayaran Tunggakan Pokok yang dijadualkan
serta utang pokok yang belum jatuh tempo sampai dengan d. Rasio karyawan PDAM per 1000 pelanggan selama 2 tahun terakhir
ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, berlaku tingkat Bunga mengalami perubahan (peningkatan/penurunan) dari tahun
sebagaimana ditetapkan dalam masing-masing perjanjian 2006…….orang menjadi …….orang, pada tahun ke 2007……orang,
pinjaman/penerusan pinjaman. karena…..
(2) PDAM yang melakukan percepatan pelunasan seluruh pinjaman e. Jumlah pelanggan selama 2 tahun terakhir mengalami
terhitung sejak terbitnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor
peningkatan/penurunan yaitu dari ……SL pada tahun 2006 menjadi
107/PMK.06/2005 tentang Optimalisasi Penyelesaian Piutang Negara
Yang Bersumber Dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening …….SL pada tahun 2007, karena ………
Dana Investasi, Dan Rekening Pembangunan Daerah sampai dengan f. Jumlah pelanggan yang water meternya tidak berfungsi sebanyak
tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, diberikan ………. SL, karena ……………
insentif yang pengaturannya akan ditetapkan tersendiri.
g. Jumlah penjualan air selama 2 tahun terakhir mengalami
(3) PDAM kategori kondisi pinjaman lancar yaitu yang melakukan
peningkatan/ penurunan yaitu dari ………m3 pada tahun 2006
pembayaran tepat jumlah dan tepat waktu, terhitung mulai tanggal
diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 107/PMK.06/2005 kemudian menjadi …….m3 pada tahun 2007. Penjualan air kepada
tentang Optimalisasi Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber pelanggan terbanyak adalah jenis pelanggan Rumah
Dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, Dan Tangga/Niaga/Industri, yaitu sebesar …..% dari jumlah air terjual.
Rekening Pembangunan Daerah sampai dengan tanggal ditetapkannya
h. Cakupan pelayanan pada tahun 2007 adalah sebesar ....% dari jumlah
Peraturan Menteri Keuangan ini, diberikan insentif sebagai berikut:
penduduk Kabupaten/Kota .......... Rendahnya/tingginya cakupan
a. Penurunan sebanyak 2% (dua per seratus) dari tingkat Bunga yang pelayanan tersebut karena ………….
ditetapkan dalam perjanjian pinjaman/perjanjian penerusan
pinjaman; dan/atau
b. Bantuan program dan bantuan teknis,
yang pengaturannya akan ditetapkan tersendiri.
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA -11-
-4-

c. Water meter induk yang digunakan PDAM saat ini sebanyak (4) Penurunan tingkat bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
…….unit yang terdiri dari ……di unit produksi, dan …… di unit berlaku sejak tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini
distribusi. Dari water meter yang digunakan, kondisi water meter sampai dengan masa pinjaman berakhir.
yang masih akurat sebanyak …..unit di unit produksi dan ……unit di
unit distribusi sedangkan sisanya mengalami kerusakan/tidak Pasal 23
akurat yang disebabkan ……………. (1) PDAM yang melakukan kerjasama dengan pihak swasta asing
maupun swasta dalam negeri tidak diperkenankan mengikuti
1.2. Aspek Teknik penyelesaian Piutang Negara sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan ini.
a. Dari seluruh sistem yang ada saat ini, jumlah kapasitas terpasang
(2) Ketentuan mengenai penyelesaian Piutang Negara pada PDAM yang
adalah …….l/detik, sedangkan jumlah kapasitas yang dioperasikan
melakukan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan
adalah sebesar …….l/detik. Besarnya selisih antara kapasitas diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal setelah berkoordinasi dengan
terpasang dengan kapasitas yang dioperasikan (idle capacity) Direktur Jenderal Cipta Karya.
karena…………
b. Pada saat ini jam operasi produksi air minum berjalan selama BAB IX
……jam dan operasi distribusi dilakukan selama ……jam per hari.
KETENTUAN PERALIHAN
c. Produksi air per 31 Desember 2007 mengalami
peningkatan/penurunan sebesar ….% dibanding tahun 2006, dimana Pasal 24
jumlah produksi pada tahun 2006 air sebesar ……… m3 menjadi Terhadap usulan penyelesaian Piutang Negara yang sedang dalam proses
…….m3 pada tahun 2007. penilaian sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini
pemrosesannya mengikuti ketentuan sebagaimana yang diatur dalam
d. Sedangkan jumlah air yang didistribusikan mengalami
Peraturan Menteri Keuangan ini.
peningkatan/penurunan yaitu dari …..m3 pada tahun 2006 menjadi
……..m3 pada tahun 2007 sebesar ……….m3, karena……..
BAB X
e. Selengkapnya data produksi dan distribusi dapat dilihat pada tabel
berikut ini: KETENTUAN PENUTUP
Tahun Tahun Pasal 25
No. Uraian
2006 2007
1 Kapasitas Terpasang (l/detik) Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, maka Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 107/PMK.06/2005 tentang Optimalisasi
2 Kapasitas Dioperasikan (l/detik) Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari Penerusan Pinjaman
3 Kapasitas Menganggur / idle capacity (l/detik) Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, Dan Rekening Pembangunan
4 Operasi Produksi (Jam) Daerah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
5 Operasi Distribusi (Jam)
6 Jumlah Produksi Air
- Produksi Instalasi PDAM (000 m3/tahun)
- Pembelian Air dari Pihak Lain (000
m3/tahun)
7 Jumlah air didistribusikan (000 m3/tahun)
MENTERI KEUANGAN MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
-12-
-3-

Pasal 26
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
I. KONDISI SAAT INI
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman
Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Gambaran kondisi PDAM Propinsi/Kabupaten/Kota ………. per 31
Negara Republik Indonesia. Desember 2007 adalah sebagai berikut :
1.1. Data Umum
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Agustus 2008 a. Berdasarkan data kependudukan pada tahun 2007 untuk
Propinsi/Kabupaten/Kota …….. dengan proyeksi rata-rata
MENTERI KEUANGAN,
pertumbuhan…% (rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun per
ttd kabupaten/kota), dari ……jiwa pada tahun 2006 menjadi …..jiwa
pada tahun 2007. Cakupan pelayanan PDAM mengalami
SRI MULYANI INDRAWATI peningkatan/penurunan dari ………% pada tahun 2006 menjadi
…….% pada tahun 2007.
b. Jumlah sistem yang digunakan PDAM saat ini sebanyak ….. unit
dengan rincian seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Kapasitas (lt/detik)
No. Lokasi Jenis Sumber
Terpasang Produksi
1 Lokasi 1 Mata Air/Air
Pemukaan/ Sumur
Dalam/Lain-lain
2 Lokasi 2 Mata Air/Air
Pemukaan/ Sumur
Dalam/Lain-lain
3 Lokasi 3 Mata Air/Air
Pemukaan/ Sumur
Dalam/Lain-lain
4 dan
seterusnya
Jumlah
Jenis sistem yang digunakan adalah ……….., sedangkan sumber
yang dimanfaatkan adalah …………... Sistem pengaliran yang
dilakukan selama untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat adalah
dengan ………….
MENTERI KEUANGAN MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
-2-
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 1202/PMK.05/2008 TANGGAL 19
AGUSTUS 2008 TENTANG PENYELESAIAN
Daftar Isi PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER
DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR
NEGERI, REKENING DANA INVESTASI,
I. Kondisi Saat Ini ...................................................................................... Hal ......... DAN REKENING PEMBANGUNAN
1.1 Data Umum ....................................................................................... Hal ......... DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH
AIR MINUM
1.2 Aspek Teknis ...................................................................................... Hal .........
1.3 Aspek Manajemen ............................................................................ Hal .........
1.4 Aspek Keuangan ............................................................................... Hal .........
II. Permasalahan, Penyebab Masalah, dan Rencana Tindak
Perbaikan Hal ......... KRITERIA PENGANGKATAN DIREKSI PDAM
1.1 Aspek Teknis Hal .........
1.2 Aspek Manajemen Hal .........
1.3 Aspek Keuangan Hal .........
1. Proses Pelaksanaan Fit & Proper Test di dan oleh Daerah:
1.4 Kebutuhan Investasi dan Sumber Pendanaan Hal .........
III. Usulan Penjadwalan Kembali Tunggakan Pokok ………………… Hal ......... 1.1. Dilakukan oleh tim independen dapat berupa:
IV. Rencana Pencapaian Target Per Tahun................................................ Hal ......... 1.1.1. Tim yang dibentuk oleh Pimpinan Daerah
1.1.2. Pihak ketiga yang ditugasi oleh Pimpinan Daerah
1.1.3. Gabungan ke dua Tim di atas.
1.2. Tim independen yang dibentuk oleh Pimpinan Daerah paling tidak terdiri dari
unsur-unsur: Pemda dan Dewan Pengawas PDAM.
1.3. Pihak ketiga yang ditugasi oleh Pimpinan Daerah dipilih berdasarkan proses
yang transparan dan kompetitif.
1.4. Pimpinan Daerah menetapkan kriteria penilaian sesuai Kriteria Penilaian
Umum yang ditetapkan berdasarkan PMK ini serta kriteria lain berdasarkan
kondisi masing-masing daerah dan permasalahan dan tantangan spesifik yang
dihadapi PDAM bersangkutan.
1.5. Kesempatan untuk mengikuti fit & proper test diumumkan secara terbuka,
paling tidak diumumkan di surat kabar daerah, lengkap dengan kriteria umum
yang dibutuhkan dan tahapan yang harus dilakukan oleh peserta fit & proper
test.
1.6. Pengumuman untuk mengikuti fit & proper test dilakukan dalam waktu 1 (satu)
bulan untuk para peminat melakukan proses pendaftaran, termasuk
melengkapi dokumen sesuai persyaraan umum yang diumumkan.
1.7. Hasil penilaian Tim Independen diumumkan secara terbuka kepada publik,
setelah mendapat persetujuan dari pemberi tugas.
1.8. Tanggapan keberatan atas pengumuman tersebut dapat diajukan Selama 2 (dua)
minggu setelah diumumkan sebelum ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.
1.9. Keseluruhan proses fit & proper test sampai dengan penetapan oleh Kepala
Daerah dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan.
MENTERI KEUANGAN MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN II
-2- PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 120/PMK.05/2008 TANGGAL 19
AGUSTUS 2008 TENTANG
PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA
YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN
PINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING
DANA INVESTASI, DAN REKENING
2. Kualifikasi Calon Direksi PEMBANGUNAN DAERAH PADA
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
2.1. Usia maksimum pada saat pendaftaran adalah 50 tahun.
2.2. Berpengalaman dalam bidang manajemen perusahaan selama minimal 5 tahun.
2.3. Latar belakang pendidikan minimum S1
2.4. Mampu menjelaskan Visi & Misi yang tepat dalam mengembangkan pelayanan
air minum pada PDAM yang bersangkutan BUSINESS PLAN
2.5. Mampu menjabarkan strategi pelaksanaan Business Plan PDAM yang
bersangkutan secara efektif dan efisien.
PDAM PROPINSI/KABUPATEN/KOTA
2.6. Mampu bekerjasama dengan jajaran direksi lain dalam mencapai tujuan
pelayanan PDAM sesuai Visi, Misi, dan menyatakan mampu melakukan ……………
Business Plan Perusahaan.
2.7. Diutamakan yang memiliki pengalaman terkait manajemen air minum.
PERIODE 2008 - 2012

3. Tata Kerja
3.1. Bersedia menandatangani kontrak untuk melaksanakan Business Plan yang
sudah disahkan oleh Gubernur/Walikota/Bupati dan Ketua DPRD.
3.2. Bersedia menandatangani kontrak berbasis kinerja dengan Pemda yang
bersangkutan dalam memimpin operasi pelayanan air minum dengan rincian
penghargaan (insentif) dan konsekuensi (penalti) yang jelas, lengkap, dan
disetujui antara Pemda dengan Direksi yang terpilih.
______________________________________________________________________________

MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

Anda mungkin juga menyukai