Anda di halaman 1dari 1

SOAL ESSAI.

1. Seorang anak melakukan titrasi 24 mL CH3COOH(aq) 0,25 M dengan Ba(OH)2(aq) 0,1 M.


Tentukan: (Ka CH3COOH = 10–5)
a. Volume Ba(OH)2(aq) yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen
b. pH campuran saat Ba(OH)2(aq) yang ditambahkan sebanyak 0 mL, 10 mL, 30 mL, dan 50
mL
c. Grafik titrasi asam basa (tunjukkan posisi titik ekivalen dan area yang bersifat
penyangga)

2. Diberikan data indikator asam basa beserta range pH dan perubahan warnanya sebagai
berikut:
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Alizarin kuning 10,1 – 12,0 Kuning – merah
Fenolftalein 8,3 – 10,0 Tidak berwarna – ungu
Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru
Metil merah 4,4 – 6,2 Merah – kuning
Metil jingga 3,1 – 4,4 Merah – kuning
Bromkresol hijau 3,8 – 5,4 Kuning – biru

Dilakukan percobaan titrasi 10 mL NH4OH(aq) 0,1 M dengan 5 mL HCl(aq) 0,2 M (Kb


NH4OH = 10–5). Tentukan:
a. Persamaan reaksi
b. pH campuran larutan
c. Indikator yang tepat dan warna yang muncul saat tercapai titik akhir titrasi

3. Terdapat suatu larutan basa bervalensi satu akan dititrasi dengan larutan asam sulfat
menggunakan indikator fenolftalein. Ternyata 40 mL larutan basa tersebut memerlukan 48
mL larutan asam sulfat 0,25 M untuk mencapai titik akhir titrasi. Tentukan molaritas larutan
basa tersebut!

4. Asam oksalat, H2C2O4, banyak terdapat dalam buah belimbing. Selain bermanfaat, asam ini
memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan karena dapat mengikat kalsium dalam
tubuh membentuk kalsium oksalat dalam ginjal yaitu berupa batu ginjal.
Untuk mengetahui kadar asam oksalat dalam larutan belimbing, seorang siswa melakukan
percobaan titrasi dengan mengambil 2 mL ekstrak belimbing lalu menambahkan air hingga
50 mL. 10 mL dari larutan tersebut dititrasi sesuai gambar berikut:

40mL NaOH(aq) 0,1 M

10 mL larutan belimbing + PP

Tentukan kadar H2C2O4 (Mr = 90) yang terdapat dalam ekstrak belimbing (dianggap massa
jenis = 1 g/mL) tersebut!

Anda mungkin juga menyukai