2. Diberikan data indikator asam basa beserta range pH dan perubahan warnanya sebagai
berikut:
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Alizarin kuning 10,1 – 12,0 Kuning – merah
Fenolftalein 8,3 – 10,0 Tidak berwarna – ungu
Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru
Metil merah 4,4 – 6,2 Merah – kuning
Metil jingga 3,1 – 4,4 Merah – kuning
Bromkresol hijau 3,8 – 5,4 Kuning – biru
3. Terdapat suatu larutan basa bervalensi satu akan dititrasi dengan larutan asam sulfat
menggunakan indikator fenolftalein. Ternyata 40 mL larutan basa tersebut memerlukan 48
mL larutan asam sulfat 0,25 M untuk mencapai titik akhir titrasi. Tentukan molaritas larutan
basa tersebut!
4. Asam oksalat, H2C2O4, banyak terdapat dalam buah belimbing. Selain bermanfaat, asam ini
memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan karena dapat mengikat kalsium dalam
tubuh membentuk kalsium oksalat dalam ginjal yaitu berupa batu ginjal.
Untuk mengetahui kadar asam oksalat dalam larutan belimbing, seorang siswa melakukan
percobaan titrasi dengan mengambil 2 mL ekstrak belimbing lalu menambahkan air hingga
50 mL. 10 mL dari larutan tersebut dititrasi sesuai gambar berikut:
10 mL larutan belimbing + PP
Tentukan kadar H2C2O4 (Mr = 90) yang terdapat dalam ekstrak belimbing (dianggap massa
jenis = 1 g/mL) tersebut!