Anda di halaman 1dari 20

Rekomendasi Rumusan Revisi Kedua

Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)


Koalisi Serius
Untuk Rumusan Pasal dalam Daftar Inventasi Masalah Panja DPR-RI (versi 12 Juli 2023)

Koalisi Serius Revisi UU ITE:


Aliansi Jurnalis Independen (AJI) - Amnesty International Indonesia - Greenpeace Indonesia - Indonesia Corruption Watch (ICW) - Indonesia Judicial
Research Society (IJRS) - Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) - Imparsial - Koalisi Perempuan Indonesia - Komite Perlindungan Jurnalis dan
Kebebasan Berekspresi (KPJKB) Makassar - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) - Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
Jakarta - LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Jakarta - LBH Masyarakat - LBH Pers Jakarta - Lembaga Kajian dan Advokasi
Independensi Peradilan (LeIP) - Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM) - Lintas Feminist Jakarta (Jakarta Feminist) - Paguyuban Korban
UU ITE (PAKU ITE) - Perhimpunan Bantuan Hukum & Hak Asasi Manusia (PBHI) - Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) - Pusat Kajian dan
Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia (PUSKAPA UI) - Remotivi - Rumah Cemara - Southeast Asia Freedom of
Expression Network (SAFEnet) - Yayasan LBH Indonesia (YLBHI) - Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia
(YAPPIKA) - Yayasan Perlindungan Insani (Protection International)
Rekomendasi Rumusan Revisi Kedua UU ITE
Koalisi Serius

*Pada prinsipnya seluruh rekomendasi utama dari koalisi adalah mencabut/menghapus seluruh pasal duplikasi UU ITE dengan
KUHP atau UU lain yang saat ini berlaku

No. Rumusan Pasal dalam DIM Rekomendasi Alternatif Catatan Koalisi/Pasal pembanding
(versi 12 Juli 2023) (Usulan Rumusan Pasal)

1. Pasal 27 ayat (1)


Setiap Orang dengan sengaja Alternatif 1: 1. Mencabut pasal 27 ayat (1) Jo. Pasal
dan tanpa hak menyiarkan, 45 UU ITE karena sudah diatur dalam
mempertunjukan, Setiap Orang yang tanpa hak: Pasal 14 UU No. 12 Tahun 2022 tentang
mendistribusikan dan/atau a. melakukan perekaman dan/ atau mengambil Tindak Pidana Kekerasan Seksual
menstramisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya gambar atau tangkapan layar yang bermuatan 2. Menyesuaikan dengan Pasal 14 UU
Informasi Elektronik dan/atau seksual di luar kehendak atau tanpa persetujuanTPKS atau menyesuaikan dengan
Dokumen Elektronik yang orang yang menjadi objek perekaman atau ketentuan dalam Pasal 407 UU No.
memiliki muatan yang gambar atau tangkapan layar; 1/2023 (KUHP Baru) apabila revisi UU
melanggar kesusilaan untuk ITE akan disahkan sebelum KUHP Baru
b. mentransmisikan informasi elektronik dan/ berlaku
diketahui umum
atau dokumen elektronik yang bermuatan
seksual di luar kehendak penerima yang Ketentuan Pasal 27 ayat (1) ini telah
ditujukan terhadap keinginan seksual; dan/atau dicabut oleh Pasal 622 ayat (1) huruf UU
Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP
c. melakukan penguntitan dan/ atau pelacakan (KUHP Baru). Perbuatan sebagaimana
menggunakan sistem elektronik terhadap orang dimuat di dalam Pasal 27 ayat (1) UU ITE
yang menjadi objek dalam informasi/dokumen ini, telah diatur di dalam Pasal 407 KUHP
elektronik untuk tujuan seksual, Baru tentang pornografi (merujuk pada
Pasal 622 ayat (10)).
dipidana karena melakukan kekerasan seksual
berbasis elektronik, dengan pidana penjara Ketentuan Pasal 407 beserta
paling lama 4 (empat) tahun dan/ atau denda penjelasannya juga telah mengakomodasi
paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta penyebaran konten seksual tanpa
rupiah). persetujuan.

(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud Sedangkan, ketentuan Pasal 45 ayat (2)
pada ayat (1) dilakukan dengan maksud: draft RUU ITE dapat dipertahankan.
a. untuk melakukan pemerasan atau Pasca berlakunya KUHP baru di 2025,
pengancaman, ketentuan ini akan terhapus karena
adanya kesamaan norma dengan KUHP
memaksa; atau baru.
b. menyesatkan dan/atau memperdaya,
seseorang supaya melakukan, membiarkan
dilakukan, atau tidak melakukan sesuatu,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Alternatif 2:
Setiap Orang yang memproduksi, membuat,
memperbanyak, menggandakan,
menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor,
mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan,
menyewakan, atau menyediakan Pornografi,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6
(enam) Bulan dan pidana penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun atau pidana denda paling
sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
dan pidana denda paling banyak
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)
(2)Perbuatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak dipidana jika merupakan
karya seni,
budaya, olahraga,
kesehatan, dan/ atau ilmu pengetahuan.

Penjelasan:
Penafsiran pengertian Pomograli disesuaikan
dengan standar yang berlaku
pada masyarakat dalam waktu dan tempat
tertentu (contemporary
community standard).

Membuat Pornografi dalam ketentuan ini tidak


termasuk untuk diri sendiri atau kepentingan
sendiri.

2. Pasal 27 ayat (2) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
Setiap Orang dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan Menyesuaikan rumusan pasal dengan
dan tanpa hak mendistribusikan untuk permainan judi, menjadikannya sebagai ketentuan dalam KUHP lama (Pasal
dan/atau mentransmisikan mata pencaharian, menawarkan atau 303) atau KUHP baru (Pasal 426)
dan/atau membuat dapat memberikan kesempatan kepada umum untuk dengan penambahan unsur "dengan
diaksesnya informasi Elektronik bermain judi, dan turut serta dalam perusahaan menggunakan sistem elektronik".
dan/atau Dokumen yang untuk itu dengan sarana sistem elektronik
memiliki muatan perjudian dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Pasal 27A ayat (1)
Setiap Orang dengan sengaja Setiap Orang yang dengan lisan menyerang Menyesuaikan rumusan menyesuaikan
menyerang kehormatan atau kehormatan atau nama baik orang lain dengan dengan Pasal 433 ayat (1) KUHP Baru.
nama baik orang lain dengan cara menuduhkan suatu hal, dengan maksud
cara menuduhkan suatu hal, supaya hal tersebut diketahui umum dengan Berdasarkan kajian LBH APIK Jakarta,
dengan maksud supaya hal melalui sarana elektronik, dipidana karena pasal 27 ayat (3) (dalam DIM Pasal 27A
tersebut diketahui umum dalam pencemaran, dengan pidana penjara paling lama ayat (1)) kerap dijadikan alat untuk
bentuk informasi Elektronik 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak mengkriminalisasi korban kekerasan
dan/atau Dokumen Elektronik kategori II. seksual untuk speak-up melalui media
yang dilakukan melalui Sistem sosial. Berdasarkan hasil tersebut
Elektronik didapatkan fakta bahwa 60% perempuan
korban yang didakwa dengan Pasal 27
Penjelasan: ayat 3 UU ITE adalah korban kekerasan
terhadap perempuan sebelumnya.
Sifat dari perbuatan pencemaran adalah jika
perbuatan penghinaan yang dilakukan dengan Rumusan HARUS Mengakomodasi tafsir
cara menuduh, baik secara lisan, tulisan, pasal 27 ayat (3) dalam SKB
maupun dengan gambar, yang menyerang Implementasi UU ITE ke dalam
kehormatan dan nama baik seseorang, sehingga penjelasan pasal tersebut/ ayat/pasal
merugikan orang tersebut. Perbuatan yang tambahan
dituduhkan tidak perlu harus suatu Tindak
Pidana. Tindak Pidana menurut ketentuan dalam Mengadopsi 433-442 KUHP baru.
pasal ini objeknya adalah orang perseorangan. Menyamakan dengan ketentuan Pasal
Penistaan terhadap lembaga pemerintah atau 433-434 KUHP baru dengan penyesuaian
sekelompok orang tidak termasuk ketentuan pemidanaan dan Penjelasannya.
pasal ini.
Jika Setiap Orang sebagaimana dimaksud dalam Menyesuaikan Pasal 434 ayat (1) KUHP
Pasal 27A ayat (1) diberi kesempatan Baru
membuktikan kebenaran hal yang dituduhkan
tetapi tidak dapat membuktikannya, dan tuduhan
tersebut bertentangan dengan yang
diketahuinya, dipidana karena fitnah, dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau
pidana denda paling banyak kategori IV.

Perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menyesuaikan Pasal 433 ayat (3) KUHP
dan ayat (2) tidak dipidana jika dilakukan untuk Baru
kepentingan umum atau karena terpaksa
membela diri.

4. Pasal 27B ayat (1) Dirumuskan menjadi 2 ketentuan yang Menyesuaikan dengan Pasal 482-483
Setiap Orang dengan sengaja membedakan pengancaman dan pemerasan: KUHP Baru
dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan (1) Dipidana karena pemerasan dengan pidana Delik ini harus diatur sebagai delik aduan
Informasi Elektronik dan/atau penjara
Dokumen Elektronik, dengan paling lama 9 (sembilan) tahun, Setiap Orang Dipisahkan menjadi 2 ketentuan yang
maksud untuk menguntungkan yang membedakan pemerasan dengan
diri sendiri atau orang lain dengan maksud untuk menguntungkan diri pengancaman.
secara melawan hukum, sendiri atau orang lain secara melawan hukum,
memaksa orang dengan memaksa orang dengan Kekerasan atau
ancaman kekerasan untuk: Ancaman Kekerasan dengan sarana sistem
a. memberikan suatu elektronik untuk:
barang, yang sebagian a. memberikan suatu Barang, yang sebagian
atau seluruhnya milik atau seluruhnya milik orang tersebut atau milik
orang tersebut atau milik orang lain; atau
orang lain, atau b. memberi utang, membuat pengakuan utang,
b. memberi utang, atau menghapuskan piutang.
membuat pengakuan
utang, atau (2) Dipidana karena pengancaman dengan
menghapuskan piutang pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau
pidana denda paling banyak kategori
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), Setiap
Orang yang dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, dengan ancaman
pencemaran atau pencemaran tertulis atau
dengan ancaman akan membuka rahasia
dengan sarana sistem elektronik, memaksa
orang supaya:
a. memberikan suatu Barang yang sebagian
atau seluruhnya milik orang tersebut atau milik
orang lain; atau
b. memberi utang, membuat pengakuan utang,
atau menghapuskan piutang.

5. Pasal 27B ayat (2) Dicabut dan disatukan dalam Pasal 27B ayat (1)
Setiap orang dengan sengaja Frasa 'ancaman pencemaran' tidak
dan tanpa hak mendistribusikan mengandung konsep perbuatan yang
dan/atau mentransmisikan jelas
Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik, dengan
maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum,
dengan ancaman pencemaran
atau dengan ancaman akan
membuka rahasia, memaksa
orang supaya;
a. memberikan suatu
Barang yang sebagian
atau seluruhnya milik
orang tersebut atau milik
orang lain, atau
b. memberi utang,
membuat pengakuan
utang, atau
menghapuskan piutang.

6. Pasal 28 ayat (1) Setiap Orang yang melakukan perbuatan Ketentuan ini bisa menggunakan UU
Setiap Orang dengan sengaja dengan cara curang yang mengakibatkan orang Perlindungan Konsumen.
mendistribusikan dan/atau lain menderita kerugian ekonomi, melalui
mentransmisikan Informasi pengakuan palsu atau dengan tidak Namun, apabila masih tetap diatur maka
Elektronik dan/atau Dokumen memberitahukan keadaan yang sebenarnya rumusannya menyesuaikan Pasal 495
Elektronik yang berisi dengan sarana sistem elektronik, dipidana KUHP Baru
pemberitahuan bohong atau dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)
Informasi menyesatkan yang tahun atau pidana denda paling
mengakibatkan kerugian Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
materiil bagi konsumen dalam
Transaksi Elektronik Penjelasan:
Ketentuan ini dimaksudkan untuk melindungi
konsumen dari perbuatan
dengan cara curang dalam dunia
perdagangan yang dilakukan oleh penjual.
Dalam dunia perdagangan dapat terjadi
penjual memberikan pengakuan palsu
tentang sifat atau keadaan Barang yang
dijualnya atau tidak menyatakan dengan
sebenamya sifat atau keadaan Barang
tersebut, sehingga konsumen membeli suatu
Barang yang tidak sesuai dengan harapan
atau tidak sesuai dengan biaya yang
dikeluarkannya.

7 Pasal 28 ayat (2) Setiap Orang yang menyiarkan, Menyesuaikan rumusan Pasal 243
Setiap Orang dengan sengaja mempertunjukkan, atau menempelkan tulisan KUHP Baru
dan tanpa hak mendistribusikan atau gambar sehingga terlihat oleh umum atau
dan/atau mentransmisikan memperdengarkan rekaman sehingga terdengar
Informasi Elektronik dan/atau oleh umum atau menyebarluaskan dengan
Dokumen Elektronik yang sarana sistem elektronik, yang berisi pernyataan
sifatnya menghasut, mengajak, perasaan permusuhan dengan maksud agar
atau memengaruhi Orang lain isinya diketahui atau lebih diketahui oleh umum,
sehingga menimbulkan rasa terhadap satu atau beberapa golongan atau
kebencian atau permusuhan kelompok penduduk Indonesia berdasarkan ras,
terhadap individu dan atau kebangsaan, etnis, warna kulit, agama,
kelompok masyarakat tertentu kepercayaan, jenis kelamin, disabilitas mental,
berdasarkan ras, kebangsaanm atau disabilitas fisik yang berakibat timbulnya
etnis, warna kulit, agama, Kekerasan terhadap orang atau Barang,
kepercayaan, jenis kelamin, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
disabilitas mental, atau (empat) tahun atau pidana denda paling banyak
disabilitas fisik. Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
8 Pasal 28 ayat (3) Menyesuaikan Pasal 263 ayat (1) KUHP
Setiap Orang dengan sengaja Setiap Orang yang menyiarkan atau Baru
menyebarkan Informasi menyebarluaskan berita atau pemberitahuan
Elektronik dan/atau Dokumen padahal diketahuinya bahwa berita atau
Elektronik yang diketahuinya pemberitahuan tersebut bohong yang
memuat pemberitahuan bohong mengakibatkan kerusuhan dalam masyarakat,
yang menimbulkan kerusuhan dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
di masyarakat (enam) tahun atau pidana denda paling banyak
kategori Rp500.000.000,00

Penjelasan istilah kerusuhan:

Yang dimaksud dengan "kerusuhan" adalah


suatu kondisi yang menimbulkan Kekerasan
terhadap orang atau Barang yang dilakukan
oleh sekelompok orang paling sedikit 3 (tiga)
orang.

9. Pasal 45 ayat (1) Dicabut karena sudah disatukan dalam rumusan


Setiap dengan sengaja dan pasal 27 (1)
tanpa hak menyiarkan,
mempertunjukkan,
mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan yang
melanggar kesusilaan untuk
diketahui umum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat
(1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling
lama dan/atau denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah)

10. Pasal 45 ayat (2) Tetap diatur dan menempel pada Pasal 27 (1)
Perbuatan sebagaimana
dimaksud ayat (1) tidak pidana
dalam hal:
a. dilakukan demi
kepentingan umum
b. dilakukan untuk
pembelaan atas dirinya
sendiri; atau
c. Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen
Elektronik tersebut
merupakan karya seni,
budaya, olahraga,
kesehatan, dan/ atau
ilmu pengetahuan.

11. Pasal 45 ayat (3) Dicabut karena telah diatur pemidanaannya


Setiap Orang dengan sengaja dalam rumusan Pasal 27 (2)
dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan perjudian
sebagaimana dimaksud dalam
pasal 27 ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun
dan/atau denda paling banyak
Rp10.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah)

12. Pasal 45 ayat (4) Dicabut karena telah diatur pemidanaannya


Setiap Orang dengan sengaja dalam rumusan Pasal 27A (1)
menyerang kehormatan atau
nama baik orang lain dengan
cara menuduhkan suatu hal,
dengan maksud supaya hal
tersebut diketahui umum dalam
bentuk Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik
yang dilakukan melalui Sistem
Elektronik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27A
ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama
2(dua) tahun dan/atau denda
paling banyak
RP400.000.000,00 (empat
ratus juta rupiah)

13. Pasal 45 ayat (5) Tetap diatur dan ditempelkan setelah Pasal 27A
Ketentuan sebagaimana (1)
dimaksud pada ayat (4)
merupakan tindak pidana
aduan yang hanya dapat
dituntut atas pengaduan korban
atau orang yang terkena tindak
pidana dan bukan oleh badana
hukum

14. Pasal 45 ayat (6) hapus


Dalam hal perbuatan
sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) tidak dapat dibuktikan
kebenarannya dan bertentang
dengan apa yang diketahui
padahal telah diberi
kesempatan untuk
membuktikannya, dipidana
karena fitnah dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan/atau denda paling
banyak Rp750.000.000,00
(tujuh ratus lima puluh juta
rupiah)

15. Pasal 45 ayat (7) Tetap diatur dan ditempel setelah pasal fitnah
Perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) tidak
dipidana dalam hal:
a. dilakukan untuk
kepentingan umum,
b. dilakukan karena
terpaksa membela diri.

16. Pasal 45 ayat (8) Dicabut karena telah diatur pemidanannya dalam
Setiap orang dengan sengaja rumusan Pasal 27B ayat (1)
dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan
Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik, dengan
maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum,
memaksa orang dengan
Ancaman Kekerasan untuk:
a. memberikan suatu
Barang, yang sebagian
atau seluruhnya milik
orang tersebut atau milik
orang lain; atau
b. memberi utang,
membuat pengakuan
utang, atau menghapus
piutang
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27B ayat (1) dipidana
dengan penjara 6 (enam) tahun
dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah)

17. Pasal 45 ayat (9) Tetap diatur dan ditempelkan setelah Pasal 27B
Dalam hal perbuatan ayat (1)
sebagaimana dimaksud pada
ayat (8) dilakukan dalam
lingkungan keluarga, hanya
dapat dituntut berdasarkan
aduan
18. Pasal 45 ayat (10) Dicabut karena telah diatur pemidanaannya
Setiap orang dengan sengaja dalam Pasal 27B ayat (2)
dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan
Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik, dengan
maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum,
dengan ancaman pencemaran
atau dengan ancaman akan
membuka rahasia, memaksa
orang supaya:
a. memberikan suatu
Barang yang sebagian
atau seluruhnya milik
orang tersebut atau milik
orang lain; atau
b. memberi utang,
membuat pengakuan
utang, atau
menghapuskan piutang
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27B ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah)
19. Pasal 45 ayat (11) Tetap diatur dengan menempel pada Pasal 27B
Tindak Pidana sebagaimana ayat (2)
dimaksud pada ayat (10) hanya
dapat dituntut atas pengaduan
korban Tindak Pidana

20. Pasal 45A ayat (1) Dicabut karena pemidanaannya telah diatur
Setiap Orang dengan sengaja pada Pasal 28 (1)
mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang berisi
pemberitahuan bohong atau
Informasi menyesatkan yang
mengakibatkan kerugian
materiil bagi konsumen dalam
Transaksi Elektronik
sebagaimana dimaksud dalan
Pasal 28 ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah)

21. Pasal 45A ayat (2) Dicabut karena pemidanaannya telah diatur
Setiap Orang dengan sengaja dalam Pasal 28 ayat (2)
dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan
Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang
sifatnya menghasut, mengajak,
atau memengaruhi Orang lain
sehingga menimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan
terhadap individu dan.atau
kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan ras, kebangsaanm
etnis, warna kulit, agama,
kepercayaan, jenis kelamin,
disabilitas mental, atau
disabilitas fisik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat
(2) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah)

22. Pasal 45A ayat (3) Dicabut karena pemidanaannya telah diatur
Setiap Orang dengan sengaja pada Pasal 28 ayat (3)
menyebarkan Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang diketahuinya
memuat pemberitahuan bohong
yang menimbulkan kerusuhan
di masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat
(3) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah)
23. Ketentuan Peralihan Tetap diatur

24. Usulan pasal di luar DIM 12 Juli Dicabut total dari UU ITE Dalam dokumen yang juga sempat
2023: dibahas di Kemenkopolhukam, salah satu
Pasal 36 juncto Pasal 51 UU pasal bermasalah adalah ketentuan pasal
ITE Pasal 36 jo. Pasal Pasal 51 ayat (2) UU
ITE. Pasal ini digunakan untuk dapat
melakukan penahanan karena ancaman
pidana di atas 5 tahun penjara (Pasal 21
ayat (4) KUHAP).

Sebagai catatan, pemberatan ancaman


pidana akibat kerugian tidak relevan
karena korban justru tidak mendapatkan
ganti rugi atas kerugian tersebut sebab
tingginya denda akan dibayarkan ke
negara, bukan korban. Pasal ini hanya
untuk memperberat hukuman yang pada
beberapa pasal telah dihindarkan sesuai
perubahan UU ITE sebelumnya agar
penahanan tidak dapat dilakukan.

Apabila terjadi kerugian, maka korban


dapat didorong untuk menggunakan
mekanisme penggabungan gugatan
kerugian pidana-perdata melalui
ketentuan pasal 98 KUHAP. Kerugian
akibat penghinaan juga sudah diatur
dalam pasal 1372 BW/KUHPerdata.
25 Usulan pasal di luar DIM 12 Juli Dicabut karena telah ada UU PDP
2023:
Atau dikembalikan saja ke bunyi pasal 2 versi
Pasal 26 ayat 3 UU ITE 2008:
Setiap Penyelenggara Sistem Pemerintah melindungi kepentingan umum dari
Elektronik wajib menghapus segala jenis gangguan sebagai akibat
Informasi Elektronik dan/atau penyalahgunaan Informasi Elektronik dan
Dokumen Elektronik yang tidak Transaksi Elektronik yang mengganggu
relevan yang berada di bawah ketertiban umum, sesuai dengan ketentuan
kendalinya atas permintaan Peraturan Perundang-undangan.
Orang yang bersangkutan
berdasarkan penetapan
pengadilan.

26 Usulan pasal di luar DIM 12 Juli Merumuskan pengaturan mengenai kewajiban Karena konten ilegal diatur dalam KUHP,
2023: pemerintah bersama masyarakat melakukan karena itu UU ITE tinggal mengatur
pencegahan konten berbahaya, penetapan apa konten berbahaya.
Pasal 40 ayat 2 saja yang termasuk konten berbahaya, dan
a. Pemerintah wajib melakukan pembentukan dewan media sosial sebagai Definisi konten berbahaya tinggal
pencegahan penyebarluasan pelaksana yang akan menjalankan pengawasan mengikuti standar dunia internasional dan
dan penggunaan Informasi konten berbahaya Standar Norma Pengaturan Nomor 5
Elektronik dan/atau Dokumen Komnas HAM (SNP 5)
Elektronik yang memiliki
muatan yang dilarang sesuai Mekanisme pembatasannya mengikuti
dengan ketentuan peraturan standar HAM Internasional dan SNP 5
perundang-undangan. Komnas HAM.
b. Dalam melakukan
pencegahan sebagaimana Harus dimasukkan lembaga pengawas
dimaksud pada ayat (2a), konten berbahaya.
Pemerintah berwenang
melakukan pemutusan akses
dan/atau memerintahkan
kepada Penyelenggara Sistem
Elektronik untuk melakukan
pemutusan akses terhadap
Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan yang
melanggar hukum.

Anda mungkin juga menyukai