Anda di halaman 1dari 4

Yang Terlupakan

Kedinginan gemetar dalam sebuah gubuk kecil✌🏻

Rambut merah muda meringkuk di bawah meja

Tangan mungil gemetar ketakutan bersembunyi

Mata nanar mencermati pintu dengan waspada

Hati yang percaya tidak akan tersakiti ✌🏻

Hari yang penuh penderitaan datang dan pergi

Sebuah langkah datang dari seseorang yang dia panggil ayah

Mengajaknya masuk sebuah hutan kecil yang indah ✌🏻

Dalam perjalanan cerita kasih penuh tangis terlontar✌🏻

Terdengar seperti akan menjadi cerita rakyat yang abadi

Satu langkah dan beberapa langkah selanjutnya ✌🏻

Lembar kosong penuh pertanyaan terisi

Terlontar setiap kata menjadi kalimat

Dengan pernyataan yang berakhir menyakitkan

"Aku akan kembali menjemputmu" ✌🏻

Rindu, amarah, ketakutan dan percaya

"Tunggu aku disini"

Seperti anjing Akita yang patuh, menunggu


Batu kecil dengan bunga di sekitarnya ✌🏻

Burung di luar berkicau dengan indah

Bunga berseri menikmati hangatnya mentari

Mata itu mulai memperlihatkan sorot kekhawatiran ✌🏻

Detik berlalu, waktu berjalan dengan lamban

Keinginan untuk beranjak terhalang oleh kepercayaan ✌🏻

Jam pasir beberapa kali sudah di balik oleh tuan

Gemerisik daun kering terinjak

Langkah tersebut tak kunjung datang

Hingga tiba saatnya bunga Amarilis layu

Kelopak terlepas dari tangkai

Daun berguguran terlepas dari batang

Sendirian di hutan yang indah, layu sudah

Tanpa seseorang pun berada di dekatnya

Dia masih disana

Jiwa kosong tanpa raga

Masih menunggu di tempat yang sama


Percaya pada kedustaan yang fana✌🏻

Burung masih berkicau dengan indah

Bunga baru tumbuh dan mati detail harinya

Matahari selalu terbenam dan terbit untuk kesekian

Gemerisik daun kering terdengar ✌🏻

Sebuah langkah mendekat

Seseorang kembali

Rambut merah terang meringkuk di atas batu

Memeluk, menangis dan menyesal

Pada tulang berlapis baju

Terlupakan namun selamanya di kenang

Ditandai oleh penanda dan menjadi cerita rakyat✌🏻


Edit ver

Anda mungkin juga menyukai