Anda di halaman 1dari 14

CONTOH PANTUN ANAK-ANAK BERSUKA CITA

Akar alang entah menghilang


Tumbuh bukan sebagai tanaman
Hati senang bukan kepalang
Bermain bola bersama teman

Dengar lagu berirama


Tertawalah si adik manja
Mari main bersama-sama
Jangan duduk sendiri saja

Lihatlah burung kutilang


Terbang tinggi dia pulang
Main dengan senang
Jadi anak yang periang

Pagi hari baca koran


Baca berita orang hilang
Bermain kejar-kejaran
Badan sehat hati senang

Beli kain warna merah


Sungguh indah dipandang mata
Kalau main jangan marah
Senang saja bersuka cita

Terbang tinggi burung pelatuk


Datang pula burung pungguk
Bahgianya dengarkan atuk
Berdongeng sampai terbatuk-batuk

Luas nian langit biru


Saatnya menonton kuda pacu
Kalau dengar Ibu Guru
Bercerita sungguh lucu

Adik duduk depan halaman


Nenek lihat dengan heran
Aku datang ke rumah paman
Hari minggu saat liburan
Beli sabun beli blewah
Sayang sekali uangnya kurang
Main ke kebun turun ke sawah
Bersama paman hatiku riang

CONTOH PANTUN ANAK-ANAK BERSUKA CITA NAIK


DELMAN

Kancil jatuh kakinya luka


Untung ditolong oleh rusa
Naik delman siapa suka
Kita putar-putar desa

Memang kancil kakinya luka


Ia bercerita pada si rangkok
Delman banyak yang suka
Kuda berjalan lenggak-lenggok

Burung bangau bermain di paya


Lalu terbang jauh ke kota
Pak kusir selalu setia
Temani kami dengan cerita

CONTOH PANTUN ANAK-ANAK BERSUKA CITA MAIN


LAYANG-LAYANG

lihat hiburan kuda kepang


Penarinya sedang bergoyang
Ayo kita ke tanah lapang
Jangan lupa bawa layang-layang

Jalan-jalan ke kota padang


perginya dengan adik dengan abang
Angin bertiup dengan sedang
Layang-layang pasti terbang

Bunyi kereta tut tut tut


Terdengar hingga Ci Salak
Udin lari terkentut-kentut
Rupanya dikejar anjing galak
Yang dijinjing buah salak

Yang digenggam bumbu lada

Pantaslah anjing galak menyalak

Rupanya Udin suka menggoda

Bapak tani membawa sabit


Untuk memotong semua rumput
Udin lari terbirit-birit
Neneknya merasa amat takut

Sangat tajam giginya bajing


Tajam seperti bambu runcing
Lihat udin dikejar anjing
Nenek takut sampai terkencing

CONTOH PANTUN ANAK-ANAK BERSUKA CITA BERGEMBIRA

Burung merpati burung dara


Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ayah pulang

Burung dara terbang melanglang


Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang
Selalu saja ada makanan

Kolang kaling es kelapa


Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira

Rajut kain dengan benang


Rajutnya dengan putri dayang
Ayah pulang hati senang
Wajah ibu juga riang

Sapi putih tarik pedati


Pedatinya bergoyang-goyang
Ayah selalu baik hati
Aku ditimang aku disayang

Benih padi sedang ditebar


Burung mematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah aku suka belajar

CONTOH PANTUN ANAK BERSUKA CITA LIBURAN

Kancil melompat katak heran


Katak lompat pelan-pelan
Sebentar lagi kita liburan
Ingin aku jalan-jalan

Beli penggaris dari mika


Cicak menatap hati merenung
Kemana yang kamu suka
Liburan ke pantai atau gunung

Bunga cantik namanya seroja


Hewan cantik namanya rusa
Jalan-jalan ke mana saja
Pergi ke kota atau ke desa

Empek-empek tambah cuka


Lezat sekali dirasa lidah
Ke kota aku sangat suka
Ke desa juga banyak yang indah

Pasar baru tempatnya kain


Awas dompet jangan hilang
Desa tempatnya bermain
Seperti bolang berpetualang

Kain batik banyak sekodi


Perca banyak dalam goni
Turun ke sawah menanam padi
Bermain lumpur seperti petani

Terbang burung amat rendah


Terbangnya dia ke utara
Sawah itu amat indah
Terhampar bagai selendang sutra

Enak rasanya es campur


Ditemani dengan rujak
Bermain di tanam lumpur
Naik kerbau yang membajak

Jika petang suasana sepi


Hanya angin yang menderu
Ada juga karapan sapi
Sapi balapan tambah seru

Kancil lompat lewat kawat


Hendak lari membeli jajan
Sapi siapa yang paling kuat
Itulah sapi Mbah Marijan

Menanam pinang rapat-rapat


Jangan dicabut dengan tangan
Larinya sapi amat cepat
Penunggang jatuh di kubangan

Pohon pinang besar di pangkal


Tempat memanjat hewan kukang
Penontonnya terpingkal-pingkal
Celana penunggang melorot ke belakang

CONTOH PANTUN ANAK BERSUKA CITA BERPETUALANG

Angin meniup pohon ilalang


Berkicaulah burung kutilang
Ayo teman kita berpetualang
Ayo kita jadi si bolang

Dulang bukan sembarang dulang


Dulang besar sebesar rantang
Bolang bukan sembarang bolang
Bolang pemberani menyerang pantang

Wangi nian kembang kenanga


Manalah indah pohon ara
Naik gunung mencari bunga
Hati senang hati gembira

Hujan turun belum reda


Airnya rembes dari talang
Berpetualang selagi muda
Hati bebas seperti elang

Sudah tinggi pohon enau


Sudah terbang burung pelikan
berpetualang ke sisi danau
berenang gembira dengan ikan

Harum sekali mangga kueni


Petik langsung dari dahan
Teman-teman semua berani
Loncat ke danau basah-basahan
PANTUN REMAJA

1. Buah salak baru dipetik


Buah duku buah delima
Ada banyak wanita cantik
Hanya kamu yang aku cinta
2. Sepuluh lidi dibuat sapu
Kalau beli di Kota Kediri
Rasa senang tumbuh dihatiku
Melihat senyum yang menyapa diri
3. Pohon beringin pohon manggis
Pohon ditebang menjadi dua
Lihatlah kawan dia sungguh manis
Kalau tertawa tiada dua
4. Burung dara jatuh dari sarangnya
Ikan lele tak punya sisik
Jika kau tulus mencintainya
Jagalah dia dengan baik
5. Naik motor pakai kacamata
Berhenti direstoran susi
Dalam hidup selalu ada cinta
Cinta abadi dibawa sampai mati
6. Ayo kesana mari temani
Mumpung sekarang masih pagi
Betapa bahagia hatiku ini
Berjumpa dengan dirimu lagi
7. Burung nuri sedang berkicau
Sungguh merdu didengar telinga
Kalau hati sedang galau
Lebih baik tidur saja
8. Melihat gadis yang jauh disebrang
Yang namanya Amalia Intan
Jangan menjauhi orang yang disayang
Karena itu sangat menyakitkan
9. Jalanmu sudah engkau temukan
Dimulai dari lembaran baru
Benarkah yang engkau putuskan
Memilih aku sebagai lelakimu
10. Ayam boleh ikanpun boleh
Yang penting ada nasinya
Hitam boleh putihpun boleh
Yang penting baik hatinya
11. Jikalau bulan berwarna biru
Pastilah bintang jauh disana
Maksud hati ingin tahu
Nama lelaki disebrang sana
12. Anjing menggonggong dipagi hari
Dikejarlah Fredy olehnya
Selamat pagi pengisi hati
Bagaimana kabarmu disana?
13. Pohon kelapa tinggi sekali
Pohon tumbang menimpa rumahnya
Hatiku terasa sangat tersakiti
Saat engkau pergi dengannya
14. Nasi pecel enak banget
Belinya dipinggir jalan Kalimantan
Yang lagi duduk manis banget
Boleh gak kita kenalan?
15. Hujan turun diatas bumi
Memenuhi kubangan air dirawa
Berdebar-debar jantung ini
Melihat dia menebar tawa
16. Dilangit ada banyak bintang
Disungai ada sebatang kayu
Aku hanya mau bilang
Kepadamu kata I love you
17. Si Riri pergi dengan Rina
Jangan lupa jalan kekiri
Hati girang tak terkira
Melihat abang datang kemari
18. Burung merpati telah terbang tinggi
Lalu untuk apa kau tangisi
Jika engkau patah hati
Mengapa kau tak cari lagi
19. Jauh dimata dekat dihati
Mau bicara tak ada kata
Jangan suka bermain hati
Jika tak mau diputus cinta
20. Naik bajaj ke Jakarta
Kena macet dipasar Legi
Kulihat dia jalan bersama
Hati terasa sakit sekali
21. Guci keramik berwarna ungu
Bukan untuk menaruh belati
Sungguh sangat indah parasmu
Yang dapat mengguncang hati ini
22. Kepasar beli bakpia
Simpanlah didalam peti
Belum pernah aku lihat dia
Orang yang menawan dan baik hati
23. Seekor rusa lari kemana
Cobalah cari kehutan jati
Siapa dia duduk disana
Membuat aku jatuh hati
24. Kapal very sedang berlayar
Pergi berlayar kepulau Bali
Hati-hati mencari pacar
Kalau tidak ingin tersakiti
25. Pergi kekota beli barang antik
Beli barangnya di pasar Kedondong
Hai kamu wanita cantik
Tolong terima cintaku dong !
26. Pergi kepasar membeli manggis
Buah manggis manis rasanya
Melihat senyumnya begitu manis
Hati berdebar-debar dibuatnya
27. Hidup nenek sangat mujur
Sekarang hidup besuk mati
Ku akui dengan jujur
Kau lelaki pujaan hati
28. Kota indah Kota Batu
Indah permai laksana surga
Diam membisu membayang kanmu
Mengingat semua kenangan kita
29. Kalau adik main lumpur
Maka kakak main yuyu
Semalaman aku tak tidur
Teringat kakak bilang I love you
30. Kepasar bertemu kang Jaja
Ternyata dia beli bubur
Bila cinta katakan saja
Jangan dipendam jangan dikubur
31. Hari ini penuh warna
Warna ungu kesukaanku
Hai kamu siapa disana
Senyum manismu mencuri hatiku
32. Dimantenan jadi kembang mayang
Berharap jadi orang tenar
Kalau kamu memang sayang
Buktikan bahwa itu benar
33. Burung gagak burung dara
Terbang tinggi setinggi pohon salak
Jangan sampai ditolak cinta
Ditolak cinta bapak bertindak
34. Burung nuri burung dara
Terbang tinggi hinggap dikereta
Hati rindu tiada tara
Rindu hati jauh dimata
35.Buah manggis rasanya manis
Buah pepaya dikebun saya
Apa kabar abang yang manis
Apa sudah ada yang punya?
Pantun nasehat orang tua dengan tema adat
Menanam kelapa di Pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah

Bukan lebah sembarang lebah


Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

Lapun-melapun ke Indragiri
Singgah sebentar ke Batipuh
Ampun hamba tegak berdiri
Wujudnya duduk dengan bersimpuh

Pohon nangka berbuah lebat


Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja

Pantun nasehat orang tua dengan tema agama

Anak ayam turun sepuluh


Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Allah

Jangan Lewatkan Pula : Pantun Belajar 4 Kerat Bahasa Melayu

Bulu merak cantik berkaca


Gugur sehelai ke dalam baldi
Jika tak banyak kitab dibaca
Jangan mengaku khatib dan kadi

Bunga kenanga di atas kubur


Pucuk cari pandan jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Tiap napas tiadalah kekal


Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat

Pantun nasehat orang tua dengan tema budi

Kalau keladi sudah ditanam


Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas

Bunga cina di atas batu


Daunnya lepas ke dalam ruang
Adat dunia memang begitu
Sebabnya emas budi terbuang

Diantara padi dengan selasih


Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan

Pisang emas dibawa berlayar


Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati

Anak angsa mati lemas


Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin

Pantun nasehat orang tua dengan tema nasehat

Air melurut ke tepian mandi


Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal Sembilan
Tuntut ilmu bersungguh-sungguh
Suatu jangan ketinggalan

Buah cempedak bentuknya bujur


Sangat disukai oleh semua
Jika kita bersikap jujur
Hidup kita dipandang mulia

Kemuning di tengah balai


Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Perang ditetak ke batang sena


Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak pernah menaruh ilmu

Pantun nasehat orang tua dengan tema pahlawan

Adakah perisai bertali rambut


Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kami pun muda lagi perkasa

Banyak batang tumbuh cendawan


Cendawan kukur jalan ke huma
Banyak orang mengaku pahlawan
Sambutlah pukul tikam pertama

Hang jebat hang kesturi


Budak budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata

Esa elang kedua belalang


Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan melayu hilang di bumi
Pantun Nasehat orang tua dengan tema kias
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belangan bertemu juga

Pokok terap tumbuh di bukit


Belat berbanjar panjang ke hulu
Jangan diharap guruh di langit
Kilat memancar hujan tak berlalu

Tikar pucuk, tikar mengkuang


Alas nikah raja melayu
Ikan busuk jangan dibuang
Buat perencah si daun kayu

Pantun nasehat orang tua dengan tema peribahasa

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Ke hulu memotong pagar


Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian

Harapkan untung menggamit


Kain di badan didedahkan
Harapkan guruh di langit
Air tempayan dicurahkan

Pohon papaya di dalam semak


Pohon manggis sebesar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan

Anda mungkin juga menyukai