Anda di halaman 1dari 13

Rapat Koordinasi

Pembinaan dan Pendampingan terhadap Kepatuhan


Administrasi dan Teknis TA. 2023 dan TA. 2024
(Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola & PP No. 94 Tahun 2021 - Disiplin
Pegawai Negeri Sipil)
Oleh Direktur Kepatuhan Intern

Direktorat Kepatuhan Intern DJCK


Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola
Daftar Simak Swakelola

Tahap Persiapan & Perencanaan


1. SK Penyelenggara Swakelola
2. Rencana Kegiatan
3. Jadwal Pelaksanaan Tahap Pengawasan
4. KAK/Spesifikasi Teknis
5. RAB 1. Verifikasi Administrasi, Dokumen, dan
6. Dokumen Kontrak Swakelola (Tipe II, Tipe III, dan Tipe IV), Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan;
meliputi: 2. Surat Rekomendasi (Jika ditemukan
a) para pihak; penyimpangan); dan
b) barang/jasa akan dihasilkan; 3. Laporan Pengawasan (Progres, Penggunaan
c) nilai yang diswakelolakan Tenaga Kerja, Bahan, dan Peralatan).
d) jangka waktu pelaksanaan
e) hak dan kewajiban para pihak

Tahap Serah Terima


Tahap Pelaksanaan
1. BA Hasil Penyerahan Pekerjaan dan
1. SPK Upah;
Pemeriksaan;
2. SPK Pengadaan Bahan/Alat;
2. Surat Permohonan Pemeriksaan Administrasi;
3. Daftar Hadir Tenaga Kerja;
dan’
4. SPM & SP2D;
3. BA Pemeriksaan Kelengkapan Administrasi,
5. Tanda Terima Pembayaran Bahan/Alat;
6. Tanda Terima Pembayaran Sewa;
7. Back Up Quality Pelaksanaan Pekerjaan;
8. Back Up Quantity Pelaksanaan Pekerjaan;
9. BA Pembayaran;
10. Laporan Rekapitulasi Harian;
11. Laporan Rekapitulasi Mingguan;
12. Laporan Rekapitulasi Bulanan.

Sumber: Peraturan LKPP Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pedoman Swakelola


Temuan ADTT Penyelenggaraan Kegiatan Swakelola

1. Sewa kendaraan untuk kegiatan operasional menggunakan milik kerabat pejabat/pegawai di


unit kerja,
2. proses pengadaan kegiatan sewa kendaraan tidak sesuai ketentuan;
3. Kegiatan sewa mesin fotokopi dan sewa kantor tidak didukung dokumen yang memadai ;
4. Realisasi sewa kendaraan dalam kegiatan swakelola tidak dapat diyakini ketepatan
peruntukannya;
5. Bukti pembayaran yang diragukan legalitasnya, jenis kendaraan yang disewa berbeda dengan
dokumen pembayaran dan pernyataan penyedia jasa;
6. Terdapat kekurangan pungut dan setor PPN serta PPh Pasal 23 atas sewa kendaraan dengan
penyedia jasa;
7. Pembayaran Honor Tim Pelaksana Kegiatan Swakelola tidak memenuhi ketentuan Peraturan
LKPP No. 8 Tahun 2018 & PMK 119/PMK.02/2020;
8. Kegiatan pemeliharaan gedung dilakukan pemecahan paket untuk menghindari lelang;
9. Proses pengadaan jasa outsourcing tidak sesuai dengan ketentuan;
10. biaya sewa gedung/kantor digunakan untuk menyewa rumah kontrakan untuk pejabat unit
kerja;
11. Kegiatan perjalanan dinas fiktif; (Jumlah hari, jumlah orang, kegiatan, dan pemotongan)
Ketentuan Satuan Biaya Konsumsi Rapat/Pertemuan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2023 Tentang Standar
Biaya Masukan TA. 2024

Satuan Biaya Konsumsi Rapat/Pertemuan

Satuan biaya konsumsi rapat/pertemuan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
kebutuhan biaya pengadaan makanan dan kudapan termasuk minuman untuk
rapat/pertemuan baik untuk rapat koordinasi tingkat menteri/eselon I/setara maupun untuk
rapat biasa dan dilaksanakan secara luring (offline) paling singkat selama 2 (dua) jam.
Rapat koordinasi tingkat menteri/eselon I/setara adalah rapat koordinasi yang pesertanya
menteri/eselon I/pejabat yang setara.
Catatan:
Khusus untuk kegiatan rapat harus memedomani ketentuan sebagai berikut:
a. Konsumsi rapat berupa makanan dan kudapan termasuk minuman dapat diberikan jika
melibatkan unit eselon I lainnya/kementerian/Lembaga lainnya/instansi pemerintah/pihak
lain.
b. Konsumsi rapat berupa kudapan termasuk minuman dapat diberikanjika melibatkan satker/
eselon II lainnya/setara.
c. Yang dimaksud satker lainnya adalah kantor vertikal berdasarkan struktur organisasi.
PP No. 94 Tahun 2021 - Disiplin Pegawai
Negeri Sipil
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan.
Sanksi
Hukuman Disiplin
PP Nomor 94/2021

Tingkat Ringan
a. Teguran lisan;
b. Teguran Tertulis;
c. Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis

Tingkat Sedang
a. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 6 bulan;
b. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 9 bulan;
c. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 12 bulan.

Tingkat Berat
a. Penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan;
b. Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan; dan
c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.
Kewajiban &
Larangan PNS
PP Nomor 94 Tahun 2021
Hukuman Disiplin
No Pasal 4
Ringan Sedang Berat
1. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS √
2. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji Jabatan √
3. Mengutamakan kepentingan negara daripada
√ √ √
kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan
4. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan √ √
keamanan negara atau merugikan keuangan negara
5. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang
√ √
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
6. Masuk kerja dan menaati ketentuan √ √ √
jam kerja (Ketentuan akan diatur (1-3/4-6/7-10) (11-13/14-16/17- (21-24/25-
dalam Peraturan Menpan RB) 20) 27/28/10)
7. Menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan √ √
sebaik-baiknya
8. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
√ √
mengembangkan
kompetensi; dan
9. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan

tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Kewajiban &
Larangan PNS
PP Nomor 94 Tahun 2021
Hukuman Disiplin
No Pasal 5
Ringan Sedang Berat
1. Menyalahgunakan wewenang √
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan √
kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
kepentingan dengan jabatan
3. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain √
4. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional
tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh PPK √
5. Bekerja pada perusahaan asing, konsultasn asing, atau
lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan √
oleh PPK
6. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak √ √ √
atau tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik
negara secara tidak sah
7. Melakukan pungutan di luar ketentuan √
(UK&/Instansi) √
8. Melakukan kegiatan yang merugikan negara √ √

9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan √ √

10. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan √ √


Kewajiban &
Larangan PNS
PP Nomor 94 Tahun 2021
Hukuman Disiplin
No Pasal 5
Ringan Sedang Berat
11. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau √
pekerjaan
12. Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan √
13. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat √
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
14. Memberikan dukungan kepada calon
Presiden/Wapres, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, calon anggota DPR, calon anggota DPD, atau
calon anggota DPRD dengan cara:
1. ikut kampanye
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai √
atau atribut PNS
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain √
4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas √
negara
5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan

atau merugikan salah satu pasangan calon
sebelum. selama, dan sesudah masa kampanye
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu √
sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian
barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat; dan/atau
7. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda

Penduduk atau Surat Keterangan Tanda
Penduduk
Tanggapan Pegawai Ditjen Cipta Karya

Beberapa Isu yang terungkap dalam kegiatan Pembinaan oleh


Direktorat Kepatuhan Intern sepanjang tahun 2021 – 2024.
Isu dalam Kegiatan Pembinaan sepanjang tahun 2021 – 2024

1. Masih terjadi pemotongan uang harian, perjalanan dinas, honor


swakelola;
2. Masih terjadi “pinjam nama” atau pengisian nama pegawai yang tidak
sesuai untuk Surat Perintah Tugas (SPT);
3. Uang hasil pemotongan tsb digunakan saving untuk :
a. Biaya pejabat balai pulang kampung;
b. MENJAMU TAMU DARI PUSAT (Makan-makan, Oleh-oleh, jalan-jalan)

Ada Intimidasi/tekanan oleh Kabalai, KTU, PPK kepada pegawai agar tidak menyampaikan
KEBENARAN (5 balai melaporkan kejadian di TA 2024, 1 melalui SPAN LAPOR)

Q.S. An-Nisa’ (4): [29-30].


29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang batil , kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu

30. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan
memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah
Terimakasih

Direktorat Kepatuhan Intern DJCK

Anda mungkin juga menyukai