Anda di halaman 1dari 18

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN

SISTEM KEAMANAN JARINGAN

Di buat oleh:
M Fikri
M Fahmi muttaqin
Moch Azhar Abdul Jabbar
M Haikal Akbari

SMKN 2 CILAKU CIANJUR


DAFTAR ISI

BAB I LANGKAH TEORI ……………………………………………………………….


1.1 Landasan Teori.............................................................................................................
a. Pengertian dan Fungsi Sistem Keamanan Jaringan............................................
b. Sistematika Kerja Keamanan Jaringan...............................................................
c. Jenis Jenis Sistem Keamanan Jaringan ..............................................................
d. Keamanan dan Fungsi Firewall pada Sistem Keamanan jaringan .....................
e. Jenis Jenis firewall Beserta Fungsinya...............................................................
BAB II LAPORAN PRAKTIKUM ……………………………………………………….
2.1 Topologi ...………………………………………………………………………………
2.2 Alat dan Bahan ……………………………………………………………………….....
2.3 Langkah Percobaan …………………………………………………………………......
2.3.1 Konfigurasi Mikrotik Router ……...………………………………………………
2.3.1.1 Konfigurasi DHCP Client ......….………………………………...…….….
2.3.1.2 Konfigurasi Wlan ….………………………………………………………
2.3.1.3 Konfigurasi IP Static ……………………………………………………....
2.3.2 Konfigurasi Client ………………………………………………………………….
2.3.2.1 Client Jaringan Kabel ……………………………………………………...
2.3.2.2 Client Jaringan Nirkabel …………………………………………………...
2.4 Konfigurasi pada Firewall ……………………………………………………………….
2.5 Hasil Percobaan …………………………………………………………………………..
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................................
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………….
BAB I LANGKAH TEORI
1.1 Landasan Teori
A. Pengertian System Keamanan Jaringan
Sistem keamanan jaringan adalah kumpulan langkah-langkah dan teknologi yang
digunakan untuk melindungi jaringan komputer dari ancaman dan serangan yang dapat
merusak integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data. Dalam era digital yang semakin
maju ini, keamanan jaringan menjadi sangat penting karena banyaknya data sensitif
yang disimpan dan ditransmisikan melalui jaringan komputer. Oleh karena itu, sistem
keamanan jaringan menjadi prioritas utama bagi organisasi dan perusahaan yang ingin
melindungi informasi penting mereka dari ancaman yang ada.
B. Sistematika Kerja System Keamanan Jaringan
Sistem keamanan jaringan bekerja dengan menggunakan berbagai teknologi dan
metode untuk melindungi jaringan dari ancaman. Berikut adalah beberapa komponen
penting dalam sistem keamanan jaringan:

1. Firewall: Firewall adalah pertahanan pertama dalam sistem keamanan jaringan.


Firewall mencegah akses yang tidak sah ke jaringan dengan memonitor dan mengatur
lalu lintas data yang masuk dan keluar dari jaringan.

2. Antivirus: Antivirus adalah program yang digunakan untuk mendeteksi, mengisolasi,


dan menghapus malware yang ada di jaringan. Antivirus bekerja dengan melakukan
pemindaian terhadap file dan program yang mencurigakan.

3. VPN (Virtual Private Network): VPN digunakan untuk menciptakan koneksi aman
antara perangkat yang terhubung ke jaringan. Dengan menggunakan VPN, data yang
dikirim melalui jaringan dapat dienkripsi sehingga tidak dapat diakses oleh pihak yang
tidak berwenang.

4. IDS/IPS (Intrusion Detection System/Intrusion Prevention System): IDS/IPS adalah


sistem yang digunakan untuk mendeteksi dan mencegah serangan yang mencoba masuk
ke jaringan. IDS bekerja dengan memonitor lalu lintas data yang masuk dan keluar dari
jaringan, sedangkan IPS dapat mencegah serangan dengan memblokir lalu lintas yang
mencurigakan.
C. Jenis Jenis Keamanan Jaringan
1. E-mail Security
E-mail tidak luput dari serangan siber berupa pencurian data-data pribadi atau
informasi krusial. Karena itu, lahirlah e-mail security untuk memblokir serangan
tersebut. E-mail security umumnya dilengkapi dengan software anti-spam yang berguna
untuk melindungi penggunanya.

2. Web Security
Jenis keamanan ini berguna untuk melindungi website, terutama e-commerce yang
penuh dengan data pelanggan. Web security biasanya berupa pemasangan sertifikat
Secure Socket Layer untuk meningkatkan keamanan website. Situs yang sudah
dipasang sertifikat SSL ditandai dengan ikon gembok di address bar browser.

3. Wireless Security
Jaringan nirkabel (wireless network) lebih rentan diserang lantaran sistem
konfigurasi dan jenis enkripsinya cukup rendah. Wireless security berguna untuk
mengantisipasi serangan tersebut agar lebih aman diakses. Salah satu contohnya adalah
Wi-Fi Protected Access (WPA).

4. Endpoint Security
Perangkat yang Anda gunakan bisa menjadi sasaran hacker untuk mencuri data di
dalamnya. Endpoint security berguna untuk mengamankan perangkat pribadi yang
terhubung ke dalam jaringan bisnis, termasuk printer dan mesin faksimile.

5. Application Security
Tidak hanya website, aplikasi pun berpotensi menjadi sarang pencurian data
pelanggan. Untuk mengantisipasinya, perusahaan harus memasang application security
agar aplikasinya diproteksi dari serangan tersebut.

6. Firewall
Sistem keamanan jaringan ini bekerja sebagai ‘perisai’ jaringan komputer internal
dari jaringan eksternal yang dicurigai. Firewall memeriksa traffic jaringan berdasarkan
beberapa protokol, kemudian memblokir traffic yang berpotensi membahayakan.
7. Content Filtering
Content filtering merupakan komponen dari firewall yang berguna untuk menyaring
website atau e-mail yang kurang pantas. Contohnya adalah konten kekerasan,
pornografi, suicidal (bunuh diri), atau ujaran kebencian. Ketika Anda mencoba
mengakses halaman tersebut, muncullah pesan ‘Access Denied’ di monitor.

8. Data Loss Prevention


Data loss prevention alias DLP adalah tools untuk menjaga data sensitif supaya tidak
hilang atau dicuri oleh orang yang tidak berwenang. DLP dirancang agar bekerja secara
otomatis dalam memantau dan memeriksa data di jaringan komputer.

9. Behavioral Analytics
Sesuai namanya, sistem keamanan jaringan ini diciptakan agar bisa mengetahui
aktivitas atau perilaku aneh dan tidak normal di jaringan komputer. Salah satu tools-
nya, yaitu Anomaly Detection Engines (ADE) berguna untuk menganalisis suatu
jaringan, kemudian memberitahu pengguna internet apabila terjadi pelanggaran.

10. Antivirus dan Antimalware


Antivirus berguna untuk mengidentifikasi dan menghapus virus yang tertanam atau
dikirimkan oleh penyusup dalam sebuah perangkat. Sedangkan antimalware merupakan
software untuk mendeteksi adanya malicious software (malware). Malware lebih
berbahaya karena serangan ini bisa melumpuhkan jaringan sampai beberapa minggu.

11. Access Control


Jenis keamanan jaringan ini dirancang untuk memblokir akses dari perangkat yang
tidak dikenal biar tidak bisa masuk ke dalam jaringan Anda. Alhasil, potensi sabotase
jaringan Anda pun dapat dibatasi. Selain itu, access control berguna untuk membatasi
dan mengatur akses pengguna jaringan ke beberapa file atau folder tertentu.

12. Security Information and Event Management (SIEM)


SIEM bekerja dengan cara memberikan insight tentang aktivitas atau track record
dalam jaringan komputer dan IT environment milik sebuah perusahaan. IT security
perusahaan Anda bisa mengenali ancaman tersebut dan mengambil tindakan yang tepat
berkat kehadiran SIEM ini.

13. Network Segmentation


Network segmentation meningkatkan keamanan jaringan dengan cara membagi
jaringan tersebut ke dalam beberapa bagian (segmentasi). Pembagian tersebut
dilakukan agar komputer bisa mengontrol berbagai jenis network traffic serta risiko
ancamannya dalam sebuah jaringan.

14. Virtual Private Network (VPN)


Tools ini berguna sebagai alat otentikasi komunikasi antara perangkat komputer dan
jaringan. Cara kerjanya, VPN membuat jalur berupa “terowongan” terenkripsi dan
aman untuk menghubungkan perangkat kita sehingga aman dari ancaman atau
gangguan jaringan.

15. Intrusion Detection System


Istilah lainnya adalah Intrusion Detection and Prevention System (IDPS). Sistem ini
akan memantau seluruh aktivitas dalam jaringan, kemudian menganalisis aktivitas
berbahaya dan mencurigakan. Selanjutnya, IDPS akan mengambil langkah untuk
menumpas serangan tersebut.

D. Pengertian dan Fungsi Firewall Pada Sistem Keamanan Jaringan


a. Pengertian
Firewall adalah sistem keamanan jaringan komputer yang mampu melindungi dari
serangan virus, malware, spam, dan berbagai jenis serangan internet lainnya. Dapat
dikatakan juga bahwa, firewall merupakan perangkat lunak untuk mencegah akses yang
dianggap ilegal atau tidak sah dari jaringan pribadi (private network).

Sehingga, tugas utama dari adanya firewall sendiri adalah untuk melakukan
monitoring dan mengontrol semua akses masuk atau keluar koneksi jaringan
berdasarkan aturan keamanan yang telah ditetapkan.

b. Fungsi
Terdapat banyak sekali keunggulan dan fitur yang dapat dimanfaatkan oleh
pengguna agar tetap aman dalam mengakses halaman situs. Berikut ini merupakan
beberapa fungsi utama dari penerapan firewall pada perangkat anda.

1. Melindungi Data dari Serangan Hacker

Pertama, jika anda sering mengakses internet dan tidak mengontrol aktivitas lalu
lintas anda. Maka, semakin besar peluang anda untuk terkena peretasan data yang
dilakukan oleh hacker untuk mendapatkan informasi penting milik anda.

Untuk dapat mencegah terjadinya hal tersebut, maka anda perlu untuk selalu
mengaktifkan sistem perlindungan dari firewall agar anda tetap dapat berselancar di
internet dengan nyaman dan aman.

2. Mampu Memblok Konten yang tidak Diinginkan

Kedua, fitur dari firewall juga dapat digunakan untuk memblokir atau melarang
sebuah konten website dari alamat yang spesifik pada perangkat komputer anda. Selain
itu, anda juga dapat mengatur alamat URL apa saja yang tidak boleh untuk diakses
pada device anda.

3. Untuk Monitoring Bandwidth

Ketiga, firewall juga berfungsi untuk membatasi dan memonitor


layanan bandwidth yang bisa digunakan. Selanjutnya, anda juga dapat menetapkan
batasan untuk setiap konten berupa gambar, video, musik, atau hiburan lain. Anda juga
dapat menentukan sendiri konten yang cocok dengan minat dan keinginan anda,
misalnya konten di bidang bisnis dan IT.

4. Dapat Mengakses Layanan VPN

Di dalam firewall juga memfasilitasi dengan adanya fitur VPN (Virtual Private
Network) yang berfungsi untuk dapat mengakses berbagai akses konten
atau website yang diblokir oleh pihak provider. Hal tersebut tentunya dapat
meningkatkan produktivitas dan sistem data sharing yang akan diimplementasikan.
E. Jenis Jenis Firewall Beserta Fungsinya
Sebagai sistem keamanan perangkat, terdapat beberapa jenis firewall yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut merupakan jenis-jenis firewall yang dapat
diketahui:

1. Next Generation Firewall

Jenis firewall yang pertama adalah Next Generation Firewall sering diklaim sebagai
bentuk dari firewall masa kini. Dimana, untuk next generation firewall terbagi menjadi
tiga fitur utama, yaitu pengecekan detail paket, evaluasi sumber paket, serta penentuan
penilaian identitas paket.

Jika dilihat dari perspektif bentuk, maka firewall jenis ini terbagi lagi menjadi tiga,
yaitu hardware, software, dan cloud.

2. Packet Filtering Firewall

Jenis yang kedua adalah packet filtering firewall, merupakan tipe paling senior
daripada jenis firewall lainnya. Proses kerja dari jenis ini adalah dengan cara mengecek
paket sistem tersebut.

Proses pengecekan yang dilakukan meliputi validasi alamat IP, nomor port, tipe, dan
kebutuhan lainnya. Kelebihan dari jenis packet filtering firewall adalah ringan dan tidak
banyak berpengaruh pada performa dari sistem tersebut.

3. Proxy Firewall

Proxy firewall sering juga disebut dengan application – level gateway yang bekerja
dengan memproses nilai sumber paket beserta isinya. Hal tersebut nantinya akan
muncul perbedaan ketika anda memakai proxy firewall.

4. Stateful Inspection Firewall

Jenis wirefall terakhir adalah stateful inspection firewall, dimana fungsi utamanya
adalah untuk mengecek packet source dan membuka isi dari paket tersebut. Jika anda
menggunakan sistem ini, maka otomatis dapat meningkatkan tingkat keamanan, namun
dapat mengurangi performa komputer anda.

BAB II LAPORAN PRAKTIKUM


1.1 Topologi

1.2 Alat dan Bahan


1.RouterBoard
2.Switch
3.PC
4.Laptop
5.SmartPhone
6.Kabel Straigh
1.3 Langkah Percobaan
1.3.1 Konfigurasi Mikrotik Router
1.Pastikan semua alat terhubung dengan benar
2.Masuk ke menu winbox
3.Klik mac address lalu masukan username dan password

4.Tampilan masuk mikrotik


1.3.1.1 Konfigurasi DHCP Client
1.Masuk ke menu IP-DHCP Client lalu masukan ether 1 sebagai internet
yang akan di gunakan sampai ada tulisan bound

1.3.1.2 Konfigurasi Wlan


1.Masuk ke menu Wireless lalu aktifkan WLAN agar bisa untuk
digunakan
2.Ganti menu pada WLAN yaitu dengan menggunakan AP bridge dan
SSID nya di pasang

3.Masukan IP Address pada WLAN yaitu 192.168.30.1/24


4.Kongurasi DHCP Server pada WLAN agar bisa membagikan IP pada
Client nya dengan masuk ke menu IP-DHCP Server lalu masuk ke menu
DHCP Setup dan masukan WLAN 1 –Next
1.3.1.3 Konfigurasi IP Static
1.Masukan IP Address untuk Wlan dan juga Switch dengan masuk ke
menu IP-Address lalu pasangkan IP seperti di bawah ini :

1.3.2 Konfigurasi Client


2.3.2.1 Client jaringan kabel
1.Masuk ke menu network dari PC 1 yang akan di gunakan sebagai server, ke
menu change adaptor option, masuk ke Ethernet lalu ke properties, ubah IPV4
menjadi seperti di bawah ini:

2. Masuk ke menu network dari PC 2 yang akan di gunakan , ke menu change


adaptor option, masuk ke Ethernet lalu ke properties, ubah IPV4 menjadi seperti
di bawah ini:

3. Masuk ke menu network dari PC 3 yang akan di gunakan , ke menu change


adaptor option, masuk ke Ethernet lalu ke properties, ubah IPV4 menjadi seperti
di bawah ini:
4. Masuk ke menu network dari PC 3 yang akan di gunakan , ke menu change
adaptor option, masuk ke Ethernet lalu ke properties, ubah IPV4 menjadi seperti
di bawah ini:

2.4 Konfigurasi Pada Firewall


1. Masuk ke menu ip – firewall – klik ip PC 1
Masukan ip client PC 1 pada kolom Src. Address dan isikan ether2 pada kolom in.
Interface

Masukkan Facebook pada kolom Content

Pada menu action di kolom action ganti jadi drop


2. Ulangi langkah tersebut ke PC 2
3. Masuk ke menu ip – firewall – klik ip PC 3

Masukan ip client PC 1 pada kolom Src. Address dan isikan ether2 pada kolom in.
Interface

Masukkan detik.com pada kolom Content


Pada menu action di kolom action ganti jadi drop
4. Ulangi langkah tersebut ke PC 4
5. Pada PC 1 masuk ke chrome cari facebook jika hasilnya seperti ini berarti sudah
berhasil

Sebaliknya jika nyari detik.com pada PC 1 tidak akan seperti ini


6. Ulangi langkah tersebut pada PC 2
7. Pada PC 3 masuk ke chrome cari detik.com jika hasilnya seperti nyari facebook pada
PC 1 berarti sudah berhasil, sebaliknya jika nyari Facebook pada PC 3
8. Ulangi langkah tersebut pada PC 4
BAB III KESIMPULAN

Firewall jaringan merupakan komponen penting dalam menjaga keamanan jaringan dan
melindungi aset digital dari ancaman yang ada. Melalui pengaturan aturan keamanan yang
tepat, firewall dapat mencegah akses yang tidak sah, mengontrol lalu lintas data, dan
melindungi sistem dari serangan jaringan yang beragam.

Dalam mengimplementasikan firewall jaringan, perencanaan kebijakan keamanan yang


matang, konfigurasi yang tepat, pembaruan dan pemantauan teratur, serta penggunaan
teknologi keamanan lainnya sangat penting. Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita
dapat memastikan bahwa jaringan kita tetap aman dari serangan dan ancaman yang ada.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai