Anda di halaman 1dari 4

Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat

menjadi sangat essensial bagi suatu organisasi, baik yang berupa organisasi
komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun
individual (pribadi). Keamanan informasi menggambarkan usaha untuk
melindungi komputer dan non peralatan komputer, fasilitas, data, dan informasi
dari penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Keamanan
informasi dimaksudkan untuk mencapai kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas
di dalam sumber daya informasi dalam suatu perusahaan.
Manfaat keamanan jaringan adalah Mengurangi resiko terjadinya pencurian dan
sabotase data. Membantu melindungi jaringan sistem dari spyware dan virus
berbahaya lainnya. Memastikan bahwa data yang ada pada jaringan tetap utuh dan
aman tanpa modifikasi.

Pendekatan yang umum dilakukan untuk meningkatkan keamanan komputer antara


lain adalah dengan membatasi akses fisik terhadap komputer, menerapkan
mekanisme pada perangkat keras dan sistem operasi untuk keamanan komputer,
serta membuat strategi pemrograman untuk menghasilkan program komputer yang
dapat diandalkan.

Segala bentuk ancaman baik fisik maupun logik yang langsung atau tidak langsung
mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung dalam jaringan. Faktor- Faktor
penyebab risiko/gangguan dalam jaringan komputer : 
Kelemahan manusia (human error), 
Kelemahan perangkat keras komputer (hardware), 
Kelemahan sistem operasi jaringan (software), dan 
Kelemahan sistem jaringan komunikasi. 

Tipe Sistem Keamanan Jaringan


Penyerang dapat menerapkan berbagai jenis serangan untuk mengancam bisnis Anda. Oleh karena
itu, untuk mendapat pertahanan yang lebih maksimal terdapat beberapa tipe sistem keamanan
jaringan yang diperlukan, yaitu :

1. Access control
Anda harus bisa memblokir user serta perangkat tidak sah yang mencoba mengakses jaringan
Anda. Jika pengguna tidak sah tidak dapat masuk ke dalam jaringan, maka sejumlah kerusakan
yang dapat mereka lakukan akan sangat terbatas.

Access control juga memungkinkan Anda untuk meningkatkan perlindungan jaringan dengan cara
membatasi akses pengguna. Sebagai contoh, Anda dapat memberi administrator akses penuh ke
jaringan tetapi menolak akses ke folder rahasia tertentu.

2. Antimalware software
Perangkat lunak antivirus dan antimalware  dapat melindungi perusahaan Anda dari berbagai
malicious software, seperti virus, ransomware, worm, dan trojan. Gunakan anti malware yang dapat
terus memindai dan melacak file berbahaya yang ada dalam jaringan.

3. Application security
Aplikasi yang tidak memiliki sistem keamanan yang baik seringkali digunakan penyerang untuk
mengakses jaringan Anda. Dengan menerapkan sistem keamanan aplikasi, Anda dapat melindungi
aplikasi apa pun yang berkaitan dengan keamanan jaringan Anda.

4. Behavioral analytics
Anda harus mengetahui seperti apa perilaku jaringan normal agar lebih mudah untuk
mengidentifikasi anomali di jaringan Anda. Network anomaly detection engines (ADE)
memungkinkan penggunanya untuk bisa menganalisis jaringan sehingga ketika terjadi suatu
pelanggaran maka pengguna akan memperoleh pemberitahuan.

5. Data loss prevention


Manusia atau user menjadi rantai terdepan pada sistem keamanan jaringan. Oleh karena itu, Anda
dapat menggunakan Data loss prevention (DLP) tools agar data sensitif tidak hilang,
disalahgunakan atau diakses oleh pengguna yang tidak berwenang.

6. Email security
Email security juga diperlukan karena manusia atau user sering menjadi target serangan email
phishing. Dengan email security, Anda akan terbantu untuk mengidentifikasi email berbahaya serta
memblokir serangan.

7. Firewall
Firewall bertindak sebagai penghalang antara jaringan eksternal yang tidak terpercaya dengan
jaringan internal Anda. Administrator biasanya akan mengkonfigurasi sekumpulan aturan yang
ditentukan untuk memblokir atau mengizinkan lalu lintas ke dalam jaringan.
8. Intrusion prevention systems
Intrusion prevention systems atau juga dikenal dengan intrusion detection dapat  memindai dan
menganalisis lalu lintas / paket jaringan sehingga berbagai jenis serangan dapat diidentifikasi
dengan mudah.

9. Virtual Private Networks (VPN)


Virtual Private Networks (VPN) merupakan alat yang dapat mengautentikasi komunikasi antara
perangkat dan jaringan. VPN akan menciptakan “terowongan” terenkripsi yang aman untuk
menghubungan perangkat Anda dengan jaringan internet. Dengan VPN, Anda akan terlindungi dari
pengintai atau gangguan lain.

10. Web Security


Secara garis besar, web security merupakan langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk
memastikan penggunaan website yang aman saat terhubung dengan jaringan internal. Web security
membantu mencegah serangan berbasis website yang menggunakan browser sebagai titik akses
untuk masuk ke jaringan Anda.

11. Security information and event management (SIEM)


SIEM akan memberi informasi atau insight kepada para IT security mengenai track record atau
aktivitas yang terjadi di dalam IT environment perusahaan Anda. Dengan SIEM perusahaan Anda
dapat mengidentifikasi dan menanggapi berbagai ancaman.

12. Endpoint security


Terkadang perangkat pribadi menjadi target serangan ketika pengguna menggunakannya untuk
mengakses jaringan bisnis. Endpoint security diperlukan untuk melindungi jaringan ketika terhubung
dengan remote devices.

13. Wireless security


Secara umum, jaringan Wireless kurang aman jika dibandingkan dengan jaringan tradisional.
Dengan demikian, langkah-langkah keamanan pada wireless perlu ditingkatkan untuk memastikan
bahwa peretas tidak akan mendapatkan akses.

14.Network segmentation
Terdapat berbagai jenis network traffic. Masing-masing traffic tersebut memiliki resiko ancaman
yang berbeda. Network segmentation dapat meningkatkan sistem keamanan jaringan. Network
segmentation akan membagi jaringan komputer menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk
mengontrol bagaimana traffic mengalir ke seluruh jaringan.

Anda mungkin juga menyukai