Anda di halaman 1dari 11

1.

Use case layanan online Tokopedia :

Use case penjualan online via BliBli


Activity diagram
- Tokopedia

- Blibli
Sequence diagram
- Tokopedia

- Blibli
Class Diagram

- Tokopedia

- Blibli
2. Analisis Desain layanan input Tokopedia
Desain dari tampilan ini minimalis dipadukan dengan icon yang mudah untuk
dipahami. Pada halaman awal pengguna dapat melakukan berbagai aktivitas seperti
pencarian barang pada toko, melihat keranjang, melihat detail produk, melihat etalase
toko, dan melihat penilaian dari pengguna lainnya terhadap impression mereka dengan
toko tersebut. Saat menekan tombol beli langsung melakukan input data seperti alamat
tujuan pengiriman, opsi pengiriman dan voucher yang digunakan. Selain itu juga
pengguna mendapatkan informasi mengenai produk yang dibeli, toko yang menjual, asal
toko, harga barang, ringkasan belanja serta total tagihan. Setelah menekan tombol metode
pembayaran, pada tampilan ini pengguna memilih opsi metode pembayaran yang
dilakukan baik, setelah memilih metode pembayaran akan muncul biaya layanan pada
bagian ringkasan pembayaran dan akan muncul total baiya yang harus dibayar.
Analisis desain input blibli
Toko online Blibli.com hadir untuk memenuhi keinginan konsumen di era digital
dengan menghadirkan produk yang sangat beragam dan berkualitas untuk memenuhi
keterbutuhan para konsumennya dan sistem layanan mumpuni baik website dan
pelayanan konsumen. Toko online ini juga memiliki beberapa keunggulan fitur diantara
yang lainnya diantara lain ialah adanya “ Galeri Indonesia”, yaitu kategori khusus untuk
menjual produk atau brand lokal yang sudah diseleksi, sebagai referensi konsumen untuk
memilih produkproduk buatan dalam negeri. Sehinga Blibli.com mampu untuk bersaing
dengan para pelaku e-commerce lainnya. Pelayanan juga diberikan dengan baik dengan
memberikan layanan customer care untuk menangani permasalahan yang dialami oleh
para konsumen yang bermasalah dengan sistem ataupun dengan pengguna lainnya dalam
melakukan transaksi. Hal ini akan memberikan nilai tambah untuk Blibli.com menjadi
kepercayaan pada para konsumen. Toko online Blibli.com juga memiliki desain website
yang mudah untuk digunakan oleh pengguna baru untuk melakukan transaksi secara
online secara baik dan aman. Selain itu Blibli.com juga mempunyai mobile apps yang
dapat dengan mudah di download dan digunakan oleh para pengguna telepon genggam
maupun tablet. Hal ini untuk menunjang kemudahan dalam melakukan transaksi pada
toko online Blibli.com.
Analisis desain Output Tokopedia
Setelah pengguna menakan button “lanjutkan” maka tampilan yang akan tampil
selanjutnya pada tampilan ini pengguna mendapakan informai mengenai total bayar serta
tata cara untuk memabayar melalui metode pembayaran yang dipilih. Setelah pengguna
menakan button “Buat Pesanan” maka tampilan yang akan tampil selanjutnya seperti
pada gambar dibawah ini. Pada tampilan ini pengguna mendapakan informai mengenai
total bayar serta tata cara untuk memabayar melalui metode pembayaran yang dipilih,
sebagai contoh dibawah ini yaitu menggunakan metode pembayaran melalui “Alfamart”
dan mendapatan kode pemabayaran. Color schema yang diterpkan berwarna hijau dengan
hexa #18A718 yang diambil dari aplikasi Tokopedia serta warna orange dengan hexa
#F8440B yang diambil dari aplikasi Shopee. Kedua warna tersebut merupakan hasil
pendapat serta saran dari pengguna yang menginginkan aplikasi tersebut
memberikan rasa kedamaian dan ketenangan.
Analisis desain Output Blibli
Pada e-commerce Blibli terdapat beberapa poin yang diperhatikan, diantaranya:
detraktor yaitu konsumen yang kecewa terhadap situs, passive yaitu konsumen yang
kurang antusias rentan pada penawaran kompetitif situs, promoter yaitu konsumen yang
puas dan loyal dan mau merekomendasikan situs, serta net promoter score yang
memprediksi perilaku konsumen yang puas dan loyal dan mau merekomendasikan situs,
dan net emotional value yaitu seberapa kuat konsumen menjadi promoter situs. Dengan
kondisi tersebut Blibli.com harus merencakan strategi untuk mengatasi permasalahan ini
tentunya adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang mumpuni, kualitas
website, dan meningkatkan kepercayaan kepada para konsumen dengan metode yang
tepat agar konsumen merasa puas dan berminat untuk melakukan transaksi kembali pada
toko online Blibli.com. Hal tersebut merupakan keterbutuhan sebagai pelaku e-commerce
untuk menunjang keberlangsungan hidup perusahaan.

3. A
b. Primary key

Id_pelangan No_transaksi no_barang no_kurir no_Pegawai


P1010001 ID0123001 BR0132001 KR2321 PG02214121
P1010002 ID0123002 BR0132002 KR2322 PG02214122
P1010003 ID0123003 BR0132003 KR2323 PG02214123

scondary key

no_telp
083627593857
083627593563
083235463673

foreign key

No_transaksi
ID0123001
ID0123002
ID0123003
Menghubungkan antara tabel detail_barang dengan tabel Tansaksi

4.
a. Validasi input transaksi dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang
dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya. Validasi input data adalah langkah
pemeriksaan untuk memastikan bahwa data tersebut telah sesuai kriteria yang
ditetapkan dengan tujuan untuk memastikan bahwa data yang akan dimasukkan ke
dalam basis data telah diketahui dan dapat dijelaskan sumber dan kebenaran datanya.
b. Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem informasi transaksi, analisis sistem
akan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan
informasi oleh berbagai pihak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, seorang analis
sistem harus memiliki bekal teknik pendokumentasian yang baik. Teknik tersebut
diharapkan dapat digunakan untuk menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi.
Dalam Statement of Auditing Standard (SAS) 55, Consideration of the Internal
Control Structure in a Financial Statement Audit mensyaratkan auditor independen
memiliki pemahaman atas sistem pengendalian internal perusahaan sebelum
melakukan audit. Atas alasan tsb, para auditor sistem direkomendasikan untuk
menggunakan bagan alir ketika mendokumentasikan sebuah sistem yang komplek
dan rumit. Dengan gambaran tersebut, auditor sistem akan mudah melihat kelemahan
dan kekuatan pengendalian suatu perusahaan
c.

Sistem Paralell cut over


Sistem ini memungkinkan melakukan pengoperasian sistem lama dan sistem baru secara
bersamaan (pada suatu saat yang telah ditentukan). Setiap

hasil proses akan dievaluasi, disambung dan apabila sistem baru telah/menjadi lebih baik
dari sistem lama maka dilakukan penggantian dengan sistem yang baru.

Kelebihan sistem Paralel:


• Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama, karena kedua sistem
dimungkinkan dilakukan secara bersamaan.
• Menambah rasa aman bagi user, karena proses pengalihan tidak berlangsung
seketika itu namun melalui proses peralihan paralel.
Gambar 1. Proses Konversi Menggunakan Metode Paralell Kekurangan sistem
paralell:

• Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali lebih banyak untuk menangani sistem
lama dan sistem baru.
• Masalah biaya, hal ini terkait dengan penggunaan sumber daya yang lebih banyak
sehingga berimplikasi terhadap biaya yang relatif lebih mahal.
• Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem informasi yang baru
terhadap sistem lama.
2. Direct Cut-Over (Immedite Cut Over)
Metode ini dilakukan dengan cara pengalihan langsung, dimana sistem yang baru
langsung digunakan untuk menggantikan sistem lama pada suatu saat/periode yang telah
ditentukan.

Konversi ini dapat dilakukan apabila:


• Telah dilakukan pengecekan secara sistem ekstensif sehingga menghindari
kemungkinan kesalahan sistem.
• Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (Time Delay).
• User dipaksa harus menggunakan sistem baru. Hal ini berkaitan dengan sifat dari
sistem yang baru akan diterapkan. Apabila sistem tersebut harus segera
digunakan maka metode direct cut over merupakan pilihannya.
Pemotongan Total
Sistem Lama Sistem Baru

KONVERSI LANGSUNG

Suatu metode atau sistem konversi yang digunakan tentunya terdapat resiko-resiko
dalam pengimplementasiannya. Resiko yang dimungkinkan terjadi pada teknik Direct Cut-
Over ini adalah:

• Delay yang lama berakibat terjadi makin banyak kesalahan.


• User menggunakan sistem yang belum dikenal. Karena sifatnya memaksa user
untuk menggunakan, ada kemungkinan user tidak mengenali dengan baik
mengenai sistem baru tersebut.
• User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama terhadap sistem
baru. Hal ini terkait dengan sifat sistem yang memaksa sehingga user tidak punya
pilihan untuk membandingkannya dengan sistem yang lain.
3. Phased in Cut Over Method
Strategi konversi ini menggabungkan dua pendekatan. Pertama, dengan mengurangi
sebanyak-banyaknya resiko yang dapat terjadi. Dengan kata lain, pada saat awal dilakukan
parallel run selanjutnya pada pertengahan periode secara bertahap sistem lama digantikan
sistem baru.
Pemotongan Total

Sistem
Lama
Sistem
Baru

KONVERSI PHASE-IN

Keuntungan menggunakan metode Phased in cut over method:


• User terlibat dalam konversi ini.
• Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data.
Kerugiannya menggunakan metode Phased in cut over method:
• Membutuhkan waktu yang lebih lama.
• Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan.
4. Pilot Approach atau Distributed Approach
Strategi konversi ini dilakukan apabila terdapat beberapa lokasi atau site. Misalnya pada
sistem bank, franchise, restoran, supermarket dan lainnya. Pengujian dan pengoperasiannya
dilakukan pada suatu lokasi terpilih dan apabila hasilnya memuaskan baru dilakukan konversi
di lokasi lainnya.
Pemotongan Total

Sistem Lama Sistem Lama Sistem Baru

Sistem Lama Sistem Baru Sistem Baru

KONVERSI PILOT

Dengan metode Konversi pilot ini, hanya sebagian dari organisasilah yang mencoba
mengembangkan sistem baru. Dengan kata lain metode pilot ini mensegemntasi organisasi
berbeda dengan metode phase –in yang mensegmentasi sistem.

Cara yang perbaik menurut saya

Cara yang terbaik untuk memindahkan sebuah sistem lama ke sistem yang baru
mengunakan metode konversi pilot karena dalam Penggunaan metode ini sedikit lebih
berisiko dibandingkan dengan metode langsung dan lebih murah dibandingkan dengan
metode paralel. Metode ini memungkinkan untuk melokalisir dan melakukan koreksi
sebelum konversi lebih jauh diimplemntasikan. Metode pilot lebih cocok digunakan apabila
sistem baru melibatkan prosedur baru dan perubahan yang drastis dalam hal perangkat
lunaknya.

Anda mungkin juga menyukai