Anda di halaman 1dari 3

Perbaikan Proteksi Pressure Relief Device

Main Transformer PLTU Barru Unit 1


Fatahudin Yogi Amibowo
Sektor Pembangkitan Tello
PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi
Makassar, Indonesia
fatahuddin.yogi@pln.co.id

Abstract—PLTU Barru Unit 1 mengalami trip dengan tekanannya, sehingga dapat mencegah ledakan trafo yang dapat
indikasi bekerjanya proteksi pressure release pada main menyebabkan kebakaran [1].
transformer. Hasil pemeriksaan ditemukan kerusakan pada limit
switch di sistem pressure relief device. Makalah ini menjelaskan Fig. 1. Konstruksi Pressure Relief Device [1].
prinsip kerja limit switch dan pressure relief device, metode serta
proses penelusuran dan perbaikan gangguan pada pressure relief
device pada main transformer PLTU Barru Unit 1.

Keywords—Transformer, Pressure Relief Device, Limit Switch

I. PENDAHULUAN
PLTU Barru adalah pembangkit berbahan bakar batu bara
dengan kapasitas 2x50 MW yang terletak di Kabupaten Barru,
Sulawesi Selatan. Pada tanggal 3 Maret 2018 jam 17.35 terjadi
trip pada PLTU Barru Unit 1 dengan indikasi proteksi pressure
release bekerja pada PMT main transformer Unit 1.

C. Limit Switch
II. LANDASAN TEORI
Proteksi pressure relief device biasanya dirangkaikan untuk
A. Proteksi pada Transformer menggerakkan limit switch yang akan memerintahkan trip pada
PMT trafo jika terjadi tekanan oli berlebih pada trafo. Limit
Proteksi pada transformer/trafo tenaga terdiri dari dua jenis,
switch adalah peralatan elektro-mekanikal yang terdiri dari
yaitu proteksi yang mengukur jumlah listrik yang berdampak
pada trafo melalui instrumen trafo dan proteksi yang aktuator yang secara mekanis terhubung ke kontak. Ketika
sebuah objek menyentuh dan menggerakkan aktuator, maka
mendeteksi kondisi fisik trafo. Berikut ini adalah peralatan
kontak akan diaktifkan untuk memutus/mengalirkan listrik.
proteksi yang umum terdapat pada trafo tenaga [1].
1. Buchholz (Gas) Relay. Proteksi Buchholz bekerja Fig. 2. Konstruksi Limit Switch [2]
secara mekanis untuk mendeteksi kegagalan elektrikal
pada transformer tipe oil-immersed.
2. Oil Level Monitor Device. Trafo yang memiliki tangki
ekspansi biasanya memiliki oil level monitor yang
memiliki dua kontak untuk alarm, yaitu maximum oil
level alarm dan minimum oil level alarm
3. Winding Thermometer. Winding thermometer
mengukur temperatur tertinggi dari lilitan di dalam
trafo
4. Pressure Relay. Proteksi pressure relay mendeteksi
laju peningkatan tekanan tiba-tiba dalam trafo yang
biasanya dirangkaikan dengan pressure relief device
B. Pressure Relief Device
Salah satu jenis pressure relief device yang sering
digunakan adalah jenis frangible disk. Prinsip kerjanya adalah III. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
jika terjadi peningkatan tekanan oli yang disebabkan kegagalan Setelah PLTU Barru Unit 1 trip, indikasi yang diperoleh
internal trafo akan memecahkan frangible disk sehingga oli dari Distributed Control System (DCS) adalah pressure release,
bisa keluar dengan cepat dari trafo untuk menurunkan air cooler fan stop, dan cooler control broken. Dari ketiga

EWAKO MAGAZINE ED. 013 BULAN MARET ©2018 PLN SEKTOR PEMBANGKITAN TELLO
indikasi tersebut hanya pressure release yang tidak dapat dengan mengalirkan tegangan 220 VDC melalui terminal
direset. common, kemudian dilakukan pengukuran tegangan antara
output terminal NO dengan body transformer. Hasilnya adalah
Dari hasil pemeriksaan di main transformer, aktuator terbaca tegangan 220 VDC pada saat actuating button tidak
pressure relief device tidak terangkat (bekerja) selain itu ditekan maupun ditekan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kondisi temperatur transformer normal. Asumsi awal adalah limit switch sudah mengalami rusak short. Kerusakan pada
trip tersebut disebabkan sinyal palsu permanen dari pressure limit switch tersebut dapat disebabkan oleh udara yang lembab
relief device dari main transformer Unit 1. di dalam box pressure relief device.
A. Pemeriksaan Pressure Relief Device Perbedaan hasil pengujian menggunakan metode tahanan
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengamankan (ohm) dan tegangan (volt) karena pengukuran tahanan adalah
main transformer dengan melepas PMS 150 kV pada GI dilakukan dengan menginjeksi tegangan dan arus rendah dari
Bawasalo. Selanjutnya dilakukan pembongkaran pressure relief AVO meter, sehingga tidak dapat mendeteksi adanya short
device dan ditemukan adanya air di dalam box pressure relief yang masih berupa gejala pada limit switch. Lesson learned
device, sehingga diduga telah terjadi kebocoran seal. Pada yang diperoleh adalah, pengujian limit switch lebih baik
bagian atas pressure relief device terdapat aktuator yang dilakukan dengan memberikan tegangan kerjanya pada limit
berfungsi menggerakkan limit switch yang akan switch untuk kemudian dilakukan pengukuran tegangan
memerintahkan DCS untuk mentripkan PMT 150 kV saat menggunakan AVO meter.
terjadi tekanan berlebih di dalam trafo.
IV. PERBAIKAN DAN PENGUJIAN
Fig. 3. Pressure Relief Device Main Transformer PLTU Barru
Perbaikan pressure relief device dilakukan dengan
melakukan penggantian limit switch dan perbaikan sealing dari
box pressure relief device menggunakan silicon red.
Fig. 4. Perbaikan dan Pengujian Pressure Relief Device

B. Pemeriksaan Limit Switch


Limit switch memiliki 3 buah terminal, yaitu terminal Pengujian proteksi limit switch pada pressure relief device
common, terminal Normally Closed (NC), dan terminal dilakukan dengan mengangkat/menurunkan batang aktuator.
Normally Open (NO). Pada saat batang aktuator posisi di bawah, limit switch posisi
open, maka alarm pressure release pada DCS harus OFF.
Limit Switch di sistem Pressure Relief Device dari main Kemudian batang aktuator ditarik ke atas, maka limit switch
transformer PLTU Barru beroperasi dengan sistem Normally posisi closed dan alarm pressure release pada DCS harus ON.
Open (NO), yang mana pada kondisi normal limit switch Dan terakhir batang aktuator kembali diturunkan ke bawah,
memutuskan hubungan listrik, dan akan mengalirkan listrik jika maka kembali limit switch posisi open, alarm DCS harus
ada gerakan mekanik yang menekan thermoplastic actuating kembali OFF ketika direset.
button. Tegangan 220 VDC dari DCS masuk melalui terminal
common dari limit switch sedangkan kabel keluarnnya Fig. 5. Pengujian Limit Switch dengan menggerakkan Aktuator
dihubungkan dari terminal NO kembali ke DCS.
Pertama kali, pengujian kinerja limit switch dilakukan
dengan mengukur tahanan antara terminal NO dan terminal
common. Hasilnya diperoleh bahwa pada kondisi awal tahanan
tidak terhingga (terputus), sedangkan saat kondisi actuating
button ditekan, tahanan terbaca 0 ohm (terhubung), untuk
sementara dapat dinyatakan limit switch berfungsi normal
sehingga limit switch dipasang kembali
Setelah limit switch dipasang kembali ternyata indikasi
alarm masih muncul meskipun saat itu actuating button tidak
ditekan. Pengujian selanjutnya terhadap limit switch dilakukan
Setelah pengujian limit switch, maka box pressure relief Disarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala terhadap
device ditutup kembali setelah sebelumnya diberikan sealing sistem proteksi yang terdapat pada seluruh transformer pada
silicon red pada tutup box. Pada tanggal 4 Maret jam 04.00, saat mesin shut down.
perbaikan pressure relief device selesai, sehingga alarm
pressure release dapat direset dan PMT main transformer unit DAFTAR PUSTAKA
1 dapat dioperasikan kembali.
[1] Edvard. (2015, 20 April). 4 power transformer protection devices
V. KESIMPULAN DAN SARAN explained in details. Diperoleh 4 Maret 2018, dari http://electrical-
engineering-portal.com/4-power-transformer-protection-devices-
Penyebab dari PMT main transformer PLTU Barru Unit 1 explained-in-details
trip pada tanggal 3 Maret 2018 jam 17.35 adalah adanya
[2] Firgelliauto. (2017, 23 Januari). How to Use an External Limit Switch
kerusakan limit switch pada pressure relief device di main with a Linear Actuator. Diperoleh 4 Maret 2018, dari
transformer. Pengujian kerusakan limit switch dilakukan https://www.firgelliauto.com/blogs/news/how-to-use-an-external-limit-
dengan mengalirkan tegangan 220 VDC dari DCS. Perbaikan switch-with-a-linear-actuator
dilakukan dengan penggantian limit switch dan penambahan
sealing pada box pressure relief device.

Anda mungkin juga menyukai