Anda di halaman 1dari 23

BAB

Barisan dan Deret


V

BAGIAN BAB

A. Barisan dan Deret Aritmetika

B. Barisan dan Deret Geometri

C. Aplikasi Barisan dan Deret Bilangan


A. Barisan dan Deret Aritmetika

1. Barisan Aritmetika

2. Deret Aritmetika

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Barisan Aritmetika

Barisan aritmetika disebut juga barisan hitung. Pada barisan aritmetika


ditandai dengan setiap dua suku yang berurutan memiliki beda yang
sama.

Beda:
b = U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3 = . . . = Un – Un – 1

Rumus suku ke-n:


Un = a + (n – 1)b

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Deret Aritmetika

Jika suku-suku suatu barisan aritmetika dijumlahkan maka akan


diperoleh deret aritmetika.

Rumus jumlah n suku pertama:

Suku ke-n:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Barisan dan Deret Geometri

1. Barisan Geometri

2. Deret Geometri

3. Deret Geometri Tak Hingga

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Barisan Geometri

Barisan geometri disebut juga barisan ukur. Pada barisan geometri


ditandai dengan setiap dua suku yang berurutan memiliki rasio yang
sama.

Rasio:

Rumus suku ke-n:


Un = arn – 1

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Deret Geometri

Jika suku-suku suatu barisan geometri dijumlahkan maka akan


diperoleh deret geometri.

Rumus jumlah n suku pertama:

Suku ke-n:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Deret Geometri Tak Hingga

Barisan geometri yang mempunyai banyak suku tak hingga disebut


barisan geometri tak hingga.

Rumus jumlah deret geometri tak hingga:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Aplikasi Barisan dan Deret Bilangan

1. Pertumbuhan

2. Peluruhan

3. Bunga Majemuk

4. Anuitas

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Pertumbuhan

Kaidah barisan dan deret dapat digunakan untuk memudahkan


penyelesaian perhitungan pertumbuhan. Pada bahasan ini,
pertumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan eksponensial, yaitu
pertumbuhan menurut deret ukur (geometri). Pertumbuhan selalu
bertambah dengan suatu persentase yang tetap dalam jangka waktu
tertentu.

Secara umum, pertumbuhan setelah t tahun:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Peluruhan

Kaidah barisan dan deret juga dapat digunakan untuk memudahkan


penyelesaian perhitungan peluruhan. Peluruhan yang dimaksud adalah
peluruhan eksponensial, yaitu peluruhan menurut deret ukur
(geometri). Peluruhan selalu berkurang dengan suatu persentase yang
tetap dalam jangka waktu tertentu.

Secara umum, peluruhan setelah t tahun:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Bunga Majemuk

Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung atas jumlah pinjaman


pokok ditambah bunga yang diperoleh sebelumnya. Uang yang
dibungakan dengan bunga majemuk akan bertambah sebagaimana
pertumbuhan.

Nilai uang setelah t periode dirumuskan:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Anuitas

Anuitas adalah suatu pembayaran atau penerimaan uang setiap jangka


waktu tertentu dalam jumlah sama atau tetap. Jangka waktu tertentu
tersebut dinamakan periode. Pembayaran secara anuitas dilakukan
setiap akhir periode.

Nilai anuitas A dari suatu pinjaman M dengan suku bunga i%


dirumuskan dengan:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Terima Kasih

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Anda mungkin juga menyukai