Barisan aritmetika disebut juga barisan hitung. Pada barisan aritmetika
ditandai dengan setiap dua suku yang berurutan memiliki beda yang sama.
Beda: b = U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3 = . . . = Un – Un – 1
Rumus suku ke-n:
Un = a + (n – 1)b
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Deret Aritmetika
Jika suku-suku suatu barisan aritmetika dijumlahkan maka akan
diperoleh deret aritmetika.
Rumus jumlah n suku pertama:
Suku ke-n:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Barisan dan Deret Geometri
1. Barisan Geometri
2. Deret Geometri
3. Deret Geometri Tak Hingga
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Barisan Geometri
Barisan geometri disebut juga barisan ukur. Pada barisan geometri
ditandai dengan setiap dua suku yang berurutan memiliki rasio yang sama.
Rasio:
Rumus suku ke-n:
Un = arn – 1
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Deret Geometri
Jika suku-suku suatu barisan geometri dijumlahkan maka akan
diperoleh deret geometri.
Rumus jumlah n suku pertama:
Suku ke-n:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Deret Geometri Tak Hingga
Barisan geometri yang mempunyai banyak suku tak hingga disebut
barisan geometri tak hingga.
Rumus jumlah deret geometri tak hingga:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
C. Aplikasi Barisan dan Deret Bilangan
1. Pertumbuhan
2. Peluruhan
3. Bunga Majemuk
4. Anuitas
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Pertumbuhan
Kaidah barisan dan deret dapat digunakan untuk memudahkan
penyelesaian perhitungan pertumbuhan. Pada bahasan ini, pertumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan eksponensial, yaitu pertumbuhan menurut deret ukur (geometri). Pertumbuhan selalu bertambah dengan suatu persentase yang tetap dalam jangka waktu tertentu.
Secara umum, pertumbuhan setelah t tahun:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Peluruhan
Kaidah barisan dan deret juga dapat digunakan untuk memudahkan
penyelesaian perhitungan peluruhan. Peluruhan yang dimaksud adalah peluruhan eksponensial, yaitu peluruhan menurut deret ukur (geometri). Peluruhan selalu berkurang dengan suatu persentase yang tetap dalam jangka waktu tertentu.
Secara umum, peluruhan setelah t tahun:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung atas jumlah pinjaman
pokok ditambah bunga yang diperoleh sebelumnya. Uang yang dibungakan dengan bunga majemuk akan bertambah sebagaimana pertumbuhan.
Nilai uang setelah t periode dirumuskan:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Anuitas
Anuitas adalah suatu pembayaran atau penerimaan uang setiap jangka
waktu tertentu dalam jumlah sama atau tetap. Jangka waktu tertentu tersebut dinamakan periode. Pembayaran secara anuitas dilakukan setiap akhir periode.
Nilai anuitas A dari suatu pinjaman M dengan suku bunga i%