1
B. Acara Ibadah
1. Nyanyian Pembukaan
(Pnt. H.Br.Simatupang) “Jingle Bells”
(Cipt. James Lord Pierpont, 1822 – 1893)
(Jemaat + Songleader)
Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way.
Oh! what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh.
Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way;
Oh! what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh.
2. Panggilan Beribadah
(P: Pimpinan Ibadah; J: Jemaat)
P: Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang
besar;
J: mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
P: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,
J: seorang putera telah diberikan untuk kita;
P: lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan
orang:
J: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
P: Yesus Kristus adalah Hidup dan Terang kita.
J: Mari kita sujud menyembah-Nya.
P: Mari kita menghadap Dia dalam kerendahan hati. .....
J: Bernyanyi KJ. No. 101 : “Alam Raya Berkumandang”
(Nyanyian Natal Perancis Abad 18, Lirik James Chadwick 1862)
(Jemaat + Songleader)
2
Tarbege suru-suruan marende mansai uli,
Angka dolok dohot rura gok do saringar na i
Sa…ngap ma Sangap ma di Tuhan,
Sa…ngap ma Sangap ma di Tuhan (Jemaat Berdiri)
3. Votum/Introitus /Doa
(Pnt. Drs.M.Sitorus,M.Si)
P : Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
J: Amin.
P : Hidup itu telah dinyatakan dan kami telah melihatnya dan sekarang kami
bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada
bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
Haleluya.
J : (menyanyikan : Haleluya Haleluya Haleluya)
P : Marilah kita berdoa : Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang di sorga ! Kami
mengucap syukur dan terima kasih kepada-Mu, ya Tuhan, karena kasih-setia-
Mu yang besar kepada kami ! Engkau telah memberikan Anak-Mu yang
tunggal itu kepada kami yang berada di dalam penderitaan ini, agar kami lepas
dari segala kesengsaraan, dosa dan kematian yang kekal. Kami mohon kepada-
Mu ya Tuhan, terangilah hati kami dengan Roh-Mu yang Kudus ! Ajarlah kami
untuk selalu mengucapkan syukur kepada-Mu, sehingga kami mendapat
sukacita dan beroleh penghiburan pada waktu kesusahan dan penderitaan, di
dalam Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami.
J : Amin.
3
Lagu Natal yang pertama
Dinyanyikan malaikat surga
untuk para gembala domba
di malam dingin di Padang Raya
Noel, Noel, Noel, Noel
T’lah lahir Raja Israel
5. Berita Damai Sejahtera : Sektor 6
(Pnt. Sihite)
P : Ketika Allah menciptakan alam semesta ini, Allah melihat segala sesuatunya
baik adanya. tetapi, dunia semakin sarat dengan kekacauan , permusuhan
dan kerusuhan. dimana banyak orang merana oleh kelaparan, siksaan,
perampasan hak, penghisapan ekonomi, diskriminasi ras dan etnis,
kesepian dan keterasingan. demikian juga pandemi yang masih meraja lela
lewat covid-19, timbul pertanyaan kapankah ini berakhir?
Semua Kaum Perempuan : Ya Bapa, dunia ini mencekam, kehidupan kami
dilanda kekuatiran, kepanikan, tensi yang meninggi, gersang dan putus
asa meliputi hidup kami. Ke-egoan semakin menguasai jiwa dan pikiran
kami. Kompetisi, iri, rasa cemburu, curiga dan lekas marah terhadap
sesama tak terusir dari hati. Ya Bapa bermurah hatilah bagi kami..
Semua Kaum Pria : Ya Anak Allah, Yesus Kristus Juruselamat kami, Engkau
adalah sumber hidup kami, ranggulah kami, sehingga kami sungguh
sadar, bahwa kehadiran-Mu merangkul dan mempersatukan kami, serta
menghibur kami. Kuatkan kami agar dapat hidup dengan penuh
pengharapan dan kasihanilah kami, baharuilah hidup kami oleh
anugerah-Mu.
P : dengarlah firman ini: damai sejahtera tidak akan berkesudahan.
J : Ya Roh Kudus, jadikanlah kami sebagai umat yang tidak kuatir bahkan
pakailah kami menjadi alatMu memberitakan damai sejahtera-Mu,
sehingga banyak orang mengalami kelegaan, reda dalam kegelisahan,
karena menerima berita suka cita dan membangkitkan harapan baru.
Kami sungguh percaya bahwa damai sejahtera tidak berkesudahan. Amin
6. Bernyanyi KJ. 109 “Hai Mari Berhimpun”
(Cipt. John Francis Wade, 1751)
Hai mari berhimpun dan bersukaria,
hai mari semua ke Betlehem
Lihat yang lahir, Raja bala sorga
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia, Tuhanmu
4
O come, all ye faithful, joyful and triumphant
O come ye, o come ye to Bethlehem
Come and behold Him, born the King of Angels
O come, let us adore Him, O come, let us adore Him
O come, let us adore Him, Christ the Lord
8
Mari puji dan sembah bagiMu yang Maha Besar
Nyanyikanlah lagu syukur dengan hati bergemar
Dia yang turun buat kita dari tahtaNya yang megah
Terpujilah Tuhan.
Glory, glory, Hallelujah! Glory, glory, Hallelujah!
Glory, glory, Hallelujah! Terpujilah Tuhan
(Interlude)
(Jemaat + Songleader)
Nunga jumpang muse ari Pesta i hatutubu ni Tuhanta Jesus i
Tuat do Ibana sian surgo i mebat tu hita on
Hasangapon di Debata, dame, dame ma di jolma
Las ni roha ni Debata hajolmaon muse.
(Songleader)
Glory, glory, Hallelujah! Glory, glory, Hallelujah!
Glory, glory, Hallelujah! Terpujilah Tuhan
Glory, glory, Hallelujah! Glory, glory, Hallelujah!
Glory, glory, Hallelujah! Terpujilah Tuhan
10
Tuhan senantiasa terhibur, apabila mereka dianiaya, tetapi tidak
ditinggalkan sendirian (2 Kor. 4: 9), apabila mereka berdukacita,
namun senantiasa bersukacita (2 Korintus 6: 10).
Kita diundang oleh Natal ini untuk meningkatkan pengharapan
akan anugerah Injil. Seperti halnya sekarang kita harus menghibur
diri di masa sulit ini dengan harapan-harapan. Belas kasihan yang
juga disediakan Allah bagi jemaat-Nya pada akhir zaman dapat
menjadi sokongan bagi mereka yang berkabung dengan jemaat-
Nya karena malapetaka-malapetaka yang menimpanya sekarang.
Di sini kita mendapati janji, tentang terang yang besar, yang akan
meredam, dan secara perlahan-lahan menghilangkan kesuraman
itu.
Pada waktu Nabi Yesaya hidup, ada banyak nabi di Yehuda dan
Israel, yang nubat-nubuatnya merupakan terang besar, baik
sebagai petunjuk maupun penghiburan bagi umat Allah, yang
berpegang pada pengajaran dan kesaksian. Sementara orang-orang
yang tidak mempunyai Injil berjalan di dalam kegelapan, dan tidak
tahu apa yang mereka lakukan atau ke mana mereka pergi. Mereka
diam di negeri kekelaman, dalam kegelapan yang pekat, dan dalam
bahaya yang sungguh besar.
Ketika Injil datang, maka terang datang, terang ini harus kita
sambut, sebagaimana terang disambut oleh orang-orang yang
berjalan di dalam kegelapan. Terang yang datang itu sangat
berperan dalam hidup kita, terang yang ditunggu-tunggu, akhirnya
datang juga. Maka suka cita, sorak sorai pun terjadi, seperti
sukacita di waktu panen, ketika orang-orang yang menabur dengan
air mata, dan yang sudah lama bersabar menantikan buah-buah
yang berharga dari bumi, menuai dalam sukacita. Dan sukacita itu
seperti orang yang bersukacita dalam peperangan yang menang
dalam pertempuran yang berbahaya, mereka pun membagi-bagi
jarahan. Injil membawa serta kelimpahan dan kemenangan. Tetapi
orang-orang yang mau merasakan sukacitanya harus bersiap-siap
melewati kerja keras, seperti seorang petani sebelum ia merasakan
sukacita panen, dan melewati perseteruan yang keras, seperti
seorang prajurit sebelum ia merasakan sukacita membagi-bagi
jarahan. Tetapi sukacita itu, apabila datang, akan membayar secara
berlimpah kerja keras yang sudah dilakukan.
11
Mereka akan bersukacita, sebab kuk dipatahkan Tuhan dan Tuhan
membuatnya ringan, karena mereka tidak lagi berada dalam
perbudakan, seperti kuk orang Midian dipatahkan dari tengkuk
Israel melalui tangan Gideon. Jika Allah menjadikan pembebasan-
pembebasan terdahulu sebagai pola-Nya dalam bekerja bagi kita,
kita harus menjadikannya sebagai dorongan-dorongan untuk
berharap pada-Nya dan mencari Dia (Mzm. 83:10). Rancangan
Injil, dan anugerahnya, adalah untuk mematahkan kuk dosa dan
Iblis, untuk melepaskan beban kesalahan dan kebobrokan, dan
untuk membebaskan kita dari tongkat para penindas itu, supaya
kita dibawa pada kebebasan yang mulia sebagai anak-anak Allah.
Pembebasan ini dilakukan oleh Roh yang bekerja seperti api (Mat.
3:11), bukan seperti pertempuran para prajurit, dengan suara yang
berderap-derap. Tidak, senjata peperangan kita tidak bersifat
duniawi. Pembebasan itu dilakukan seperti pada hari kekalahan
Midian, melalui pekerjaan Allah di dalam hati manusia.
Tetapi siapa, di mana, Dia yang akan melaksanakan dan
menyelesaikan perkara-perkara besar ini? Yesaya memberi tahu
kita bahwa yang melakukan segala perkara besar itu adalah
Mesias, Imanuel, Anak seorang dara yang kelahiran-Nya sudah
dinubuatkan. Seperti halnya Dia adalah Anak Domba yang
disembelih, demikian pula Dia adalah Anak yang telah lahir, sejak
dunia dijadikan (Why. 13:8). Semua hal besar yang dilakukan Allah
bagi jemaat Perjanjian Lama dilakukan oleh Dia sebagai Firman
yang kekal, dan demi Dia sebagai Pengantara. Dia adalah Yang
Diurapi, yang kepada-Nya Allah memandang dengan hormat
(Mzm. 84:10), dan demi Tuhanlah, demi Kristus Tuhanlah, Allah
membuat wajah-Nya bersinar atas tempat kudus-Nya (Dan. 9:17).
Dia telah lahir ke dalam dunia untuk kita. Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara kita. Begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya dan hari ini telah
lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus (Luk. 2:11). Dia
adalah Penasihat, Ajaib. Sudah sewajarnya Ia disebut ajaib, karena
Ia adalah Allah sekaligus manusia. Kasih-Nya ajaib dan membuat
takjub para malaikat dan orang-orang kudus yang sudah
dimuliakan. Dalam kelahiran, kehidupan, kematian, kebangkitan,
dan kenaikan-Nya, Ia ajaib.
12
Dia adalah penasihat, karena Ia mengenal dekat nasihat-nasihat
Allah sejak dari kekekalan, dan Ia memberikan nasihat kepada
anak-anak manusia, yang di dalamnya Ia menasihatkan
kesejahteraan kita. Melalui Dialah Allah telah memberi kita
nasihat (Mzm. 16:7; Why. 3:18). Dia adalah hikmat Bapa, dan oleh
Allah dijadikan sebagai hikmat bagi kita. Sebagian orang
menggabungkan keduanya secara bersama-sama: Dia adalah
penasihat yang ajaib, keajaiban atau mujizat seorang penasihat.
Dalam hal ini, seperti dalam hal-hal lain, Ia unggul. Tidak ada yang
mengajar seperti Dia.
Dia adalah Allah yang perkasa – Allah. Seperti halnya Ia
mempunyai hikmat, demikian pula Ia mempunyai kuasa, untuk
menuntaskan pekerjaan-Nya: Ia sanggup menyelamatkan sampai
setuntas-tuntasnya. Dan demikianlah pekerjaan Sang Pengantara,
sehingga tak kurang dari kuasa Allah yang Perkasa yang dapat
menyelesaikannya. Dia adalah Bapa yang Kekal, atau Bapa dari
kekekalan. Ia adalah Allah, satu dengan Bapa, yang berasal dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya. Dia adalah Pencipta
kehidupan dan kebahagiaan kekal bagi mereka, dan dengan
demikian Bapa dari kekekalan yang terberkati bagi mereka.
Dia adalah Raja Damai. Sebagai Raja, Ia menjaga kedamaian,
memerintahkan kedamaian, dan bahkan menciptakan kedamaian,
di dalam kerajaan-Nya. Dia adalah damai sejahtera kita, dan
damai-Nyalah yang menjaga hati umat-Nya dan juga yang
memerintah di dalam diri mereka. Ia bukan hanya Raja yang suka
damai, dan pemerintahan-Nya suka damai, melainkan juga Ia
Pencipta dan Pemberi semua kebaikan, segala kedamaian yang
merupakan kebahagiaan rakyat-Nya kini dan nanti.
Besar kekuasaannya tidak akan berkesudahan (kekuasaan-Nya itu
akan terus bertumbuh), tidak ada akhir dari bertumbuhnya damai
dalam pemerintahan-Nya, sebab kebahagiaan rakyat kerajaan ini
akan berlangsung sampai pada kekekalan dan mungkin akan terus
bertumbuh in infinitum – untuk selama-lamanya. Ia akan
memerintah dari sekarang sampai selama-lamanya. Bukan hanya
di seluruh angkatan di dalam waktu, tetapi juga, bahkan ketika
kerajaan itu diserahkan kepada Allah Bapa, kemuliaan baik Sang
Penebus maupun yang ditebus akan berlanjut secara kekal.
13
“TUHAN semesta alam, yang memiliki segala kuasa di tangan-Nya
dan semua makhluk siap sedia melayani-Nya, akan melakukan hal
ini, akan menjaga takhta Daud sampai Raja damai ini diam di
dalamnya. Semangat-Nya akan melakukan hal ini, kecemburuan-
Nya bagi kehormatan-Nya sendiri, kebenaran janji-Nya, dan
kebaikan bagi jemaat-Nya.”
Kiranya Raja damai yang lahir, kita sambut dan setia kepadaNya
sampai selama-lamanya, selamat natal bagi kita semua, amin.
Keterangan :
1. Acara malam natal ini diadakan 2 kali yaitu pukul 16.30 wib dan 19.30 wib.
2. Petugas setiap sesi berbeda maka menghindari dua kali pencetakan acara, di
dalam acara sudah dicantumkan 2 nama dalam tiap bagian acara yang
14
memiliki arti nama pertama di ibadah sore dan nama kedua (Setelah garis
miring) untuk ibadah malam
3. Demikian juga untuk penyalaan lilin dan liturgi mewakili kumpulan koor dan
mewakili sektor selalu ada dua nama
4. Mewakili PP GKPI
1. Clara Sitanggang
2. Kezyah Ruth Aruan
5. Mewakili Ina Par Ari Kamis
6. Mewakili Narwastu
1. Mery Hutasoit
2.
7. Mewakili Koor Ama
1. CPnt. Andareas Tarigan
2. Franky Hutabarat
15