Anda di halaman 1dari 15

ACARA IBADAH MALAM NATAL GKPI JEMAAT KHUSUS

GLORIA PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN


Minggu, 24 DESEMBER 2023

Tema : Terang Telah Bersinar Dalam Kegelapan (Yesaya 9 : 1-6)


Sub-tema : Dengan semangat natal, semua warga jemaat sungguh percaya bahwa
damai sejahtera tidak berkesudahan.

A. Acara Umum (Protokol):


1. Prosesi : Pendeta, Panitia, Pelayan dan pembawa simbol-simbol
(Jemaat berdiri diiringi lagu : kumasuk ruang maha kudud, By.tim song lider)
2. Penyalaan Lilin :
Pengkhotbah : Pdt. HSM.Tampubolon, S.Th.,MM.
Koordinator Panitia Natal : Pnt. A. Silaban,M.Th
PHJ GKPI JK.Gloria : Pnt. MJP.Hutabarat
Mewakili Penatua : Pnt. Drs.M.Sitorus,M.Si
Mewakili Sekolah Minggu : Tiur Br Sinaga
Mewakili PP : Alex Sinaga
Mewakili Kaum Ibu : Ny.Purba Br Gultom
Mewakili Kaum Bapak : D r s . TF.Lumbantobing
Mewakili Lansia : Drs.B.Simamora

1
B. Acara Ibadah

1. Nyanyian Pembukaan
(Pnt. H.Br.Simatupang) “Jingle Bells”
(Cipt. James Lord Pierpont, 1822 – 1893)
 (Jemaat + Songleader)
Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way.
Oh! what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh.
Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way;
Oh! what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh.

Dashing through the snow, In a one-horse open sleigh


O'er the fields we go, Laughing all the way
Bells on bob tail ring, making spirits bright
What fun it is to ride and sing, A sleighing song tonight!
2X
Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way.
Oh! what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh.
Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way;
Oh! what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh.

2. Panggilan Beribadah
(P: Pimpinan Ibadah; J: Jemaat)
P: Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang
besar;
J: mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
P: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,
J: seorang putera telah diberikan untuk kita;
P: lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan
orang:
J: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
P: Yesus Kristus adalah Hidup dan Terang kita.
J: Mari kita sujud menyembah-Nya.
P: Mari kita menghadap Dia dalam kerendahan hati. .....
J: Bernyanyi KJ. No. 101 : “Alam Raya Berkumandang”
(Nyanyian Natal Perancis Abad 18, Lirik James Chadwick 1862)
 (Jemaat + Songleader)

2
 Tarbege suru-suruan marende mansai uli,
Angka dolok dohot rura gok do saringar na i
Sa…ngap ma Sangap ma di Tuhan,
Sa…ngap ma Sangap ma di Tuhan (Jemaat Berdiri)

 Alam raya berkumandang oleh pujian mulia,


dari gunung dari padang kidung malaikat bergema
Glo…ria in Excelsis Deo, Glo… ria in Excelsis Deo

3. Votum/Introitus /Doa
(Pnt. Drs.M.Sitorus,M.Si)
P : Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
J: Amin.
P : Hidup itu telah dinyatakan dan kami telah melihatnya dan sekarang kami
bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada
bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
Haleluya.
J : (menyanyikan : Haleluya Haleluya Haleluya)
P : Marilah kita berdoa : Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang di sorga ! Kami
mengucap syukur dan terima kasih kepada-Mu, ya Tuhan, karena kasih-setia-
Mu yang besar kepada kami ! Engkau telah memberikan Anak-Mu yang
tunggal itu kepada kami yang berada di dalam penderitaan ini, agar kami lepas
dari segala kesengsaraan, dosa dan kematian yang kekal. Kami mohon kepada-
Mu ya Tuhan, terangilah hati kami dengan Roh-Mu yang Kudus ! Ajarlah kami
untuk selalu mengucapkan syukur kepada-Mu, sehingga kami mendapat
sukacita dan beroleh penghiburan pada waktu kesusahan dan penderitaan, di
dalam Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami.
J : Amin.

4. Bernyanyi : “The Firs Noel”


(Cipt. Ralp Vaughan Williams, 1879)
 The First Noel, the Angels did say
Was to certain poor shepherds in fields as they lay
In fields where they lay keeping their sheep
On a cold winter's night that was so deep
Noel, Noel, Noel, Noel
Born is the King of Israel!

3
 Lagu Natal yang pertama
Dinyanyikan malaikat surga
untuk para gembala domba
di malam dingin di Padang Raya
Noel, Noel, Noel, Noel
T’lah lahir Raja Israel
5. Berita Damai Sejahtera : Sektor 6
(Pnt. Sihite)
P : Ketika Allah menciptakan alam semesta ini, Allah melihat segala sesuatunya
baik adanya. tetapi, dunia semakin sarat dengan kekacauan , permusuhan
dan kerusuhan. dimana banyak orang merana oleh kelaparan, siksaan,
perampasan hak, penghisapan ekonomi, diskriminasi ras dan etnis,
kesepian dan keterasingan. demikian juga pandemi yang masih meraja lela
lewat covid-19, timbul pertanyaan kapankah ini berakhir?
Semua Kaum Perempuan : Ya Bapa, dunia ini mencekam, kehidupan kami
dilanda kekuatiran, kepanikan, tensi yang meninggi, gersang dan putus
asa meliputi hidup kami. Ke-egoan semakin menguasai jiwa dan pikiran
kami. Kompetisi, iri, rasa cemburu, curiga dan lekas marah terhadap
sesama tak terusir dari hati. Ya Bapa bermurah hatilah bagi kami..
Semua Kaum Pria : Ya Anak Allah, Yesus Kristus Juruselamat kami, Engkau
adalah sumber hidup kami, ranggulah kami, sehingga kami sungguh
sadar, bahwa kehadiran-Mu merangkul dan mempersatukan kami, serta
menghibur kami. Kuatkan kami agar dapat hidup dengan penuh
pengharapan dan kasihanilah kami, baharuilah hidup kami oleh
anugerah-Mu.
P : dengarlah firman ini: damai sejahtera tidak akan berkesudahan.
J : Ya Roh Kudus, jadikanlah kami sebagai umat yang tidak kuatir bahkan
pakailah kami menjadi alatMu memberitakan damai sejahtera-Mu,
sehingga banyak orang mengalami kelegaan, reda dalam kegelisahan,
karena menerima berita suka cita dan membangkitkan harapan baru.
Kami sungguh percaya bahwa damai sejahtera tidak berkesudahan. Amin
6. Bernyanyi KJ. 109 “Hai Mari Berhimpun”
(Cipt. John Francis Wade, 1751)
 Hai mari berhimpun dan bersukaria,
hai mari semua ke Betlehem
Lihat yang lahir, Raja bala sorga
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia
Sembah dan puji Dia, Tuhanmu
4
 O come, all ye faithful, joyful and triumphant
O come ye, o come ye to Bethlehem
Come and behold Him, born the King of Angels
O come, let us adore Him, O come, let us adore Him
O come, let us adore Him, Christ the Lord

7. Liturgi I : Anugerah dalam Penciptaan


(Sektor -1)
Prolog : Semua adalah anugerahNya, sejak bumi diciptakan Allah, telah
menyatakan bahwa semua yang dilakukanNya adalah untuk kebaikan
bersama. Masing – masing ciptaanNya di tata, dibentuk dan dipelihara
demi kesinambungan dalam kelestarian.
1. Sekolah Minggu : Marcello Aritonang/Gretta Simbolon
Kejadian 1 : 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
2. Tunas Muda : Gabriella Rumapea/Gloria Nadapdap
Ulangan 4 : 31 Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak
akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan
perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
3. Pemuda/i : Kezyah Aruan/ Clara Sitanggang
Yesaya 40:28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah
Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi
lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.

8. Bernyanyi “Little Drummer Boy”


(Cipt. Katherine K. Davis, 1941)
 Come they told me, Pa rum pum pum pum
A new born king to see, Pa rum pum pum pum
Our finest gifts we bring, Pa rum pum pum pum
To lay before the king, Pa rum pum pum pum,
Rum pum pum pum,Rum pum pum pum
So to honor him, Pa rum pum pum pum
When we come
 Hai datanglah parampampampam
Pada putra Raja parampampampam
Bawa Persembahan Parampampampam
Dihadapan Raja Parampampampam,
5
rampampampam, rampampampam
Mari puji Dia Parampampampam
Dia datang

9. Liturgi II : Pandemi Covid-19 Meliputi Bumi


(Sektor -2) (Pnt. J.Simanjuntak)
Prolog :Tidak pernah terpikirkan akan pandemi yang mencekam ini, semua unsur
dan elemen hidup rusak, segera disebut era baru: new normal, tatanan
baru. Segala bentuk pendidikan disajikan lewat daring bahkan gereja juga
menayangkan ibadah secara live streaming, tidak saling berjumpa dan
bersekutu seperti biasa. Biarlah firman ini berkuasa atas kita:
PP : Oloan Siregar/Erma Sihombing
Pengkhotbah 12: 1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa
mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat
tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku
di dalamnya!",
Ina Parari Kamis : Delisma Simorangkir/Lamtio Maida br. Gultom
Ayub 5: 6-8 Karena bukan dari debu terbit bencana dan
bukan dari tanah tumbuh kesusahan; melainkan manusia
menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api
berjolak tinggi.Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah,
dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.
PS Narwastu : Merry Hutasoit/C.Pnt. Tiopan Sinaga
Yesaya 45: 5-7 Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain;
kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai
engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya
orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya,
bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan
tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan
menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan
menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat
semuanya ini.
Ama : C.Pnt. Andareas Tarigan/C.Pnt. Arswendo Sipahutar
Yesaya 38: 15-17 Apakah yang akan kukatakan dan
kuucapkan kepada TUHAN; bukankah Dia yang telah
melakukannya? Aku sama sekali tidak dapat tidur karena
pahit pedihnya perasaanku. Ya Tuhan, karena inilah hatiku
mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku
6
sehat, buatlah aku sembuh! Sesungguhnya, penderitaan
yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang
mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau
telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Amin.

10. Bernyanyi KJ. 102 “Di Dalam Palungan”


(Cipt. William James Kirkpatrick, 1895)
 Di dalam palungan tiada yang lain
Terbaringlah Yesus berbalutkan kain
bintangNya di langit mengkilap terang
dan Yesus tertidur lelap dan tenang
 Ternak bersuara membangunkanNya
Tetapi Sang Bayi tiada resah
Ya Yesus sekarang hatiku tent’ram
Engkaulah Temanku di malam kelam

11. LITURGY III : Renungan atas Penderitaan (Sektor - 3) (Pnt.


K.Br.Pohan)
Prolog : Pada malam Natal ini, segenap kita merenungkan betapa hidup kita
senantiasa diterpa oleh penderitaan yang tiada hentinya. Oleh karena
itu, kita wajib untuk menanggung beban itu, dan bertolong-
tolonganlah menanggung bebanmu untuk kemuliaan Tuhan.
1. Sektor I/Sektor VIII :Risma Pardede, M.Pd/Toga Tampubolon
Roma 5: 1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam
damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
2. Sektor II/Sektor IX : Ledy br. Sitepu/Emmy br. Tobing
Roma 5: 2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih
karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam
pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
3. Sektor III/Sektor X : C.PNt. Dewi Bancin/Dewi Aritonang
Roma 5: 3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam
kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan
ketekunan,
4. Sektor IV/Sektor XI: Erni br. Silalahi/Mariato Tua Situmorang
Roma 5: 4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji
menimbulkan pengharapan.
5. Sektor V/Sektor XII: Obed Simanungkalit/Chandra Silalahi
7
Roma 5: 5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah
dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan
kepada kita.
6. Sektor VI/Sektor XIII :C.Pnt. Jamser Sinaga/Daniel Lumbantungkup
Roma 5: 6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita
orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
7. Sektor VII : Sarma Simanjuntak
Roma 5: 7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar
tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati.
12. Vocal Solo : Elisyah Hillary Cakrawala Sihotang “Sang Jurus’lamat t’lah
lahir” cipt. Pdt. Lofty L. Sihotang, M.Th
13. LITURGY IV: “Terang Itu Bercahaya Dalam Kegelapan” (Sektor 4)
(Pnt. CH.Marbun.SH)
Prolog: Tema kita pada Natal ini adalah: “Terang telah bersinar dalam
kegelapan” yang tertulis di Yesaya 9: 1 – 6. Untuk itu demi damai
sejahtera maka Allah sebagai sumber terang bercahaya dalam
kegelapan. Itulah Natal, dimana Yesus lahir dalam malam gelap dan
Terang itupun bercahaya mengalahkan kegelapan.
1. Yesaya 42 : 6 (Pnt. Ir. Humisar Simanungkalit/Pnt. Drs. Aston
Sihombing)
2. Lukas 2 : 10-11 (Pnt. Hardi Simanjuntak/Pnt. Haposan
Pandiangan)
3. Yohanes 1 : 14 (Pnt. Drs. Tamba Tua Sijabat/Pnt. Drs. Posma
Lumbanraja, M.Si)
4. Lukas 2 : 14 (Pnt. Kalef Tampubolon, SE/Pnt. Tahi Manangap
Siahaan, S.Th)
5. Lukas 19 : 38 (Pnt. Muliakhy Simatupang/Pnt. Pnt. Marolop
Hutagalung)
14. Bernyanyi BE. No. 57 : 1 – 3 “Nunga Jumpang Muse Ari Pesta I”
(Cipt. William Steffe, 1856)
 Songleader + Jemaat
 Mashyurkanlah dan sambutlah kedatangan Tuhan
Mari sambut Dia dengan segala kebesaranNya
Dia yang akan membebaskan s’gala dosa manusia
Terpujilah Tuhan
Glory, glory, Hallelujah! Glory, glory, Hallelujah!
Glory, glory, Hallelujah! Terpujilah Tuhan

8
 Mari puji dan sembah bagiMu yang Maha Besar
Nyanyikanlah lagu syukur dengan hati bergemar
Dia yang turun buat kita dari tahtaNya yang megah
Terpujilah Tuhan.
Glory, glory, Hallelujah! Glory, glory, Hallelujah!
Glory, glory, Hallelujah! Terpujilah Tuhan
(Interlude)
 (Jemaat + Songleader)
 Nunga jumpang muse ari Pesta i hatutubu ni Tuhanta Jesus i
Tuat do Ibana sian surgo i mebat tu hita on
Hasangapon di Debata, dame, dame ma di jolma
Las ni roha ni Debata hajolmaon muse.

 Beta, ale dongan tu Betlehem i ita somba ma dakdanak na disi


Na tinongos ni parasiroha i Debata Ama i
Hasangapon di Debata, dame, dame ma di jolma
Las ni roha ni Debata hajolmaon muse.

 (Songleader)
Glory, glory, Hallelujah! Glory, glory, Hallelujah!
Glory, glory, Hallelujah! Terpujilah Tuhan
Glory, glory, Hallelujah! Glory, glory, Hallelujah!
Glory, glory, Hallelujah! Terpujilah Tuhan

15. Doa Syafaat : (Drs.J.Sianturi)


16. Penyalaan Lilin Jemaat
P: Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke
dalam dunia. Bangsa-bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat
Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut,
telah terbit Terang." Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu
jangan menjadi kegelapan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada
maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Bagi-Nyalah hormat
dan kuasa yang kekal! Amin. Mari kita bangkit berdiri...............
J: KJ. 92 : 1 – 3 “Malam Kudus”
(Cipt. Franz X. Gruber, 1818)
 (Solist)
Silent Night holy Night Son of God love’s pure light,
9
Radiant beams from Thy holy face
With the dawn of redeeming grace,
Jesus Lord at Thy birth… Jesus Lord at Thy birth. (interlude)
Jemaat Berdiri
 (Jemaat + Songleader)
 Sonang ni bornginna i uju ro Jesus I,
Sonang modom do halak sude
Holan dua na dungo dope
Mangingani anak Na Jesus Tuhanta i..
 Malam Kudus sunyi senyap dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, anak tidur tenang.
17. PEMBERITAAN FIRMAN (Pdt. Lofty L.Sihotang,M.Th)
Sebagaimana Natal yang kita lalui selama bertahun-tahun, seluruh
umat bersukacita mulai dari anak-anak hingga orang tua. Hiasan,
pernak-pernik Natal telah menghiasi semua tempat, teristimewa
gereja. Tetapi, situasi sekarang mengalami keperbedaan akibat
pandemi covid-19. Keadaan kita sekarang percis dalam
penderitaan dan berada dalam kegelapan. Maka pada Natal ini,
benar, kita butuk terang, bercahaya menerangi kegelapan dunia
ini.
Untuk menaklukkan kegelapan dibutuhkan terang, dan terang
tidak pernah lahir dari kegelapan, terang lahir dari sumber terang.
Kegelapan tidak akan pernah berhasil menguasai terang itu.
Yesuslah terang yang menerangi dunia ini, dan Dia berasal dari
Bapa sebagai sumber terang. Yohanes 8 12: Akulah terang dunia
barang siapa mengikut aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan
melainkan ia akan mempunyai terang hidup.
Keadaan covid-19 di masa ini, segala sesuatunya tampak kelam dan
pilu: kematian akibat covid-19 akan langsung dikuburkan tanpa
ada sedikitpun persiapan dari pihak keluarga atau gereja.
Sesungguhnya hanya ada kesesakan, dan kegelapan, dan
kesuraman. Semuanya sangat buruk, namun, sekarang melalui nas
ini, tidaklah sepenuhnya lagi kita dalam kekelaman, karena di
dalam gelap terbit terang bagi orang benar (Mazmur 112:4)
dan malampun menjadi siang (Zakaria 14: 7). Dalam perjalanan
umat Allah, yang selalu percaya kepada pertolongan Tuhan, umat

10
Tuhan senantiasa terhibur, apabila mereka dianiaya, tetapi tidak
ditinggalkan sendirian (2 Kor. 4: 9), apabila mereka berdukacita,
namun senantiasa bersukacita (2 Korintus 6: 10).
Kita diundang oleh Natal ini untuk meningkatkan pengharapan
akan anugerah Injil. Seperti halnya sekarang kita harus menghibur
diri di masa sulit ini dengan harapan-harapan. Belas kasihan yang
juga disediakan Allah bagi jemaat-Nya pada akhir zaman dapat
menjadi sokongan bagi mereka yang berkabung dengan jemaat-
Nya karena malapetaka-malapetaka yang menimpanya sekarang.
Di sini kita mendapati janji, tentang terang yang besar, yang akan
meredam, dan secara perlahan-lahan menghilangkan kesuraman
itu.
Pada waktu Nabi Yesaya hidup, ada banyak nabi di Yehuda dan
Israel, yang nubat-nubuatnya merupakan terang besar, baik
sebagai petunjuk maupun penghiburan bagi umat Allah, yang
berpegang pada pengajaran dan kesaksian. Sementara orang-orang
yang tidak mempunyai Injil berjalan di dalam kegelapan, dan tidak
tahu apa yang mereka lakukan atau ke mana mereka pergi. Mereka
diam di negeri kekelaman, dalam kegelapan yang pekat, dan dalam
bahaya yang sungguh besar.
Ketika Injil datang, maka terang datang, terang ini harus kita
sambut, sebagaimana terang disambut oleh orang-orang yang
berjalan di dalam kegelapan. Terang yang datang itu sangat
berperan dalam hidup kita, terang yang ditunggu-tunggu, akhirnya
datang juga. Maka suka cita, sorak sorai pun terjadi, seperti
sukacita di waktu panen, ketika orang-orang yang menabur dengan
air mata, dan yang sudah lama bersabar menantikan buah-buah
yang berharga dari bumi, menuai dalam sukacita. Dan sukacita itu
seperti orang yang bersukacita dalam peperangan yang menang
dalam pertempuran yang berbahaya, mereka pun membagi-bagi
jarahan. Injil membawa serta kelimpahan dan kemenangan. Tetapi
orang-orang yang mau merasakan sukacitanya harus bersiap-siap
melewati kerja keras, seperti seorang petani sebelum ia merasakan
sukacita panen, dan melewati perseteruan yang keras, seperti
seorang prajurit sebelum ia merasakan sukacita membagi-bagi
jarahan. Tetapi sukacita itu, apabila datang, akan membayar secara
berlimpah kerja keras yang sudah dilakukan.

11
Mereka akan bersukacita, sebab kuk dipatahkan Tuhan dan Tuhan
membuatnya ringan, karena mereka tidak lagi berada dalam
perbudakan, seperti kuk orang Midian dipatahkan dari tengkuk
Israel melalui tangan Gideon. Jika Allah menjadikan pembebasan-
pembebasan terdahulu sebagai pola-Nya dalam bekerja bagi kita,
kita harus menjadikannya sebagai dorongan-dorongan untuk
berharap pada-Nya dan mencari Dia (Mzm. 83:10). Rancangan
Injil, dan anugerahnya, adalah untuk mematahkan kuk dosa dan
Iblis, untuk melepaskan beban kesalahan dan kebobrokan, dan
untuk membebaskan kita dari tongkat para penindas itu, supaya
kita dibawa pada kebebasan yang mulia sebagai anak-anak Allah.
Pembebasan ini dilakukan oleh Roh yang bekerja seperti api (Mat.
3:11), bukan seperti pertempuran para prajurit, dengan suara yang
berderap-derap. Tidak, senjata peperangan kita tidak bersifat
duniawi. Pembebasan itu dilakukan seperti pada hari kekalahan
Midian, melalui pekerjaan Allah di dalam hati manusia.
Tetapi siapa, di mana, Dia yang akan melaksanakan dan
menyelesaikan perkara-perkara besar ini? Yesaya memberi tahu
kita bahwa yang melakukan segala perkara besar itu adalah
Mesias, Imanuel, Anak seorang dara yang kelahiran-Nya sudah
dinubuatkan. Seperti halnya Dia adalah Anak Domba yang
disembelih, demikian pula Dia adalah Anak yang telah lahir, sejak
dunia dijadikan (Why. 13:8). Semua hal besar yang dilakukan Allah
bagi jemaat Perjanjian Lama dilakukan oleh Dia sebagai Firman
yang kekal, dan demi Dia sebagai Pengantara. Dia adalah Yang
Diurapi, yang kepada-Nya Allah memandang dengan hormat
(Mzm. 84:10), dan demi Tuhanlah, demi Kristus Tuhanlah, Allah
membuat wajah-Nya bersinar atas tempat kudus-Nya (Dan. 9:17).
Dia telah lahir ke dalam dunia untuk kita. Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara kita. Begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya dan hari ini telah
lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus (Luk. 2:11). Dia
adalah Penasihat, Ajaib. Sudah sewajarnya Ia disebut ajaib, karena
Ia adalah Allah sekaligus manusia. Kasih-Nya ajaib dan membuat
takjub para malaikat dan orang-orang kudus yang sudah
dimuliakan. Dalam kelahiran, kehidupan, kematian, kebangkitan,
dan kenaikan-Nya, Ia ajaib.

12
Dia adalah penasihat, karena Ia mengenal dekat nasihat-nasihat
Allah sejak dari kekekalan, dan Ia memberikan nasihat kepada
anak-anak manusia, yang di dalamnya Ia menasihatkan
kesejahteraan kita. Melalui Dialah Allah telah memberi kita
nasihat (Mzm. 16:7; Why. 3:18). Dia adalah hikmat Bapa, dan oleh
Allah dijadikan sebagai hikmat bagi kita. Sebagian orang
menggabungkan keduanya secara bersama-sama: Dia adalah
penasihat yang ajaib, keajaiban atau mujizat seorang penasihat.
Dalam hal ini, seperti dalam hal-hal lain, Ia unggul. Tidak ada yang
mengajar seperti Dia.
Dia adalah Allah yang perkasa – Allah. Seperti halnya Ia
mempunyai hikmat, demikian pula Ia mempunyai kuasa, untuk
menuntaskan pekerjaan-Nya: Ia sanggup menyelamatkan sampai
setuntas-tuntasnya. Dan demikianlah pekerjaan Sang Pengantara,
sehingga tak kurang dari kuasa Allah yang Perkasa yang dapat
menyelesaikannya. Dia adalah Bapa yang Kekal, atau Bapa dari
kekekalan. Ia adalah Allah, satu dengan Bapa, yang berasal dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya. Dia adalah Pencipta
kehidupan dan kebahagiaan kekal bagi mereka, dan dengan
demikian Bapa dari kekekalan yang terberkati bagi mereka.
Dia adalah Raja Damai. Sebagai Raja, Ia menjaga kedamaian,
memerintahkan kedamaian, dan bahkan menciptakan kedamaian,
di dalam kerajaan-Nya. Dia adalah damai sejahtera kita, dan
damai-Nyalah yang menjaga hati umat-Nya dan juga yang
memerintah di dalam diri mereka. Ia bukan hanya Raja yang suka
damai, dan pemerintahan-Nya suka damai, melainkan juga Ia
Pencipta dan Pemberi semua kebaikan, segala kedamaian yang
merupakan kebahagiaan rakyat-Nya kini dan nanti.
Besar kekuasaannya tidak akan berkesudahan (kekuasaan-Nya itu
akan terus bertumbuh), tidak ada akhir dari bertumbuhnya damai
dalam pemerintahan-Nya, sebab kebahagiaan rakyat kerajaan ini
akan berlangsung sampai pada kekekalan dan mungkin akan terus
bertumbuh in infinitum – untuk selama-lamanya. Ia akan
memerintah dari sekarang sampai selama-lamanya. Bukan hanya
di seluruh angkatan di dalam waktu, tetapi juga, bahkan ketika
kerajaan itu diserahkan kepada Allah Bapa, kemuliaan baik Sang
Penebus maupun yang ditebus akan berlanjut secara kekal.

13
“TUHAN semesta alam, yang memiliki segala kuasa di tangan-Nya
dan semua makhluk siap sedia melayani-Nya, akan melakukan hal
ini, akan menjaga takhta Daud sampai Raja damai ini diam di
dalamnya. Semangat-Nya akan melakukan hal ini, kecemburuan-
Nya bagi kehormatan-Nya sendiri, kebenaran janji-Nya, dan
kebaikan bagi jemaat-Nya.”
Kiranya Raja damai yang lahir, kita sambut dan setia kepadaNya
sampai selama-lamanya, selamat natal bagi kita semua, amin.

18. Bernyanyi KJ KJ. No. 119 : “Hai Dunia Gembiralah”


(Cipt. Lowell Mason, 1848)
 Hai dunia gembiralah dan sambut Rajamu, dihatimu terimalah
Bersama bersyukur bersama bersyukur bersama-sama bersyukur
 Janganlah dosa menetap di ladang dunia Sejahtera penuh berkat
Berlimpah s’lamanya berlimpah s’lamanya berlimpah-limpah
s’lamanya (interlude)
 Dialah Raja semesta benar dan mulia Masyhurkanlah hai dunia
Besar Anug’rahNya besar Anug’rahNya besar, besar
Anug’rahNya
19. Persembahan
20. Bernyanyi : BE. No. 49 “Sai Ro Ma Tu Bara”
(Cipt. Johann Peter Abraham Schultz, 1794)
 Sai ro ma tu bara di Betlehemon
Hamu na porsea hatop ma tuson
Marnida halasan ni rohanta i
Tinongos ni Ama na di surgo i
 O ida hamu ma di bara inon
Dakdanak na tubu disi bornginon
Uli do rupaNa mataNa tiur
O bereng Ibana ho gabe tiur

21. DOA PENUTUP DAN BERKAT

Keterangan :
1. Acara malam natal ini diadakan 2 kali yaitu pukul 16.30 wib dan 19.30 wib.
2. Petugas setiap sesi berbeda maka menghindari dua kali pencetakan acara, di
dalam acara sudah dicantumkan 2 nama dalam tiap bagian acara yang
14
memiliki arti nama pertama di ibadah sore dan nama kedua (Setelah garis
miring) untuk ibadah malam
3. Demikian juga untuk penyalaan lilin dan liturgi mewakili kumpulan koor dan
mewakili sektor selalu ada dua nama
4. Mewakili PP GKPI
1. Clara Sitanggang
2. Kezyah Ruth Aruan
5. Mewakili Ina Par Ari Kamis
6. Mewakili Narwastu
1. Mery Hutasoit
2.
7. Mewakili Koor Ama
1. CPnt. Andareas Tarigan
2. Franky Hutabarat

15

Anda mungkin juga menyukai