Anda di halaman 1dari 2

Kasus A

Narti telah menikah dengan Fahmi pada tanggal 2 September 2022 di Kota
Surabaya. Setelah menikan Narti dan Fahmi tinggal di rumah orang tua Narti di
Jalan Krembangan VII No, 9 Surabaya. Sekitar bulan Oktober 2022 Narti merasa
mual-mual dan pusing. Dengan diantar oleh suaminya, Narti periksa ke bidan
Raidah dan hasilnya diketahui bahwa Narti telah hamil. Keduanya pun bahagia
akan mempunyai momongan. Namun kehidupan rumah tangga Narti dan Fahmi
mulai tidak harmonis, dan pada tanggal 23 Nopember 2022, sekitar jam 21.00
terjadi cek-cok antara Narti dan Fahmi. Narti menangis sambil mengeluarkan kata
kata mengancam Fahmi “ Aku gak mau perutku ada calon anakmu, karena kamu
suami gak tanggung jawab “. Sambil berkata tersebut Narti memukul mukul
perutnya dengan menggunakan tangannya posisi mengepal. Fahmi pun bilang
jangan lakukan itu sambil berusaha mencegah tangan Narti untuk terus memukul
perutnya, namun Narti tetap terus berontak dan memukul perutnya dan baru
berhenti ketika Wati kakak kandung Narti menenangkan Narti. Sambil menangis
Narti cerita ke Wati kalau suaminya tidak pernah memberi nafkah dan ternyata
Fahmi punya wanita simpanan. Wati pun bilang Narti tidak boleh stress karena
sedang hamil kasihan janin di kandungan. Kemudian pada tanggal 25 Nopember
2022 sekitar pukul 18.00, Narti mengalami pendarahan dan kemudian oleh Fahmi
diantar ke praktek bidan Raidah. Oleh bidan Raidah diberi obat dan disuruh
istirahat. Selang satu hari perut Narti semakin sakit dan akhirnya Narti dibawah
oleh Fahmi ditemani ibu mertuanya datang lagi ke bidan Raidah. Sesampainya di
Bidan Raidah, sakit Narti tidak redah dan terjadi pendarahan. Karena bidan
Raidah tidak sanggup melakukan tindakan medis Pada pukul 24.00 akhirnya Narti
di Rujuk ke Rumah Sakit Dr.Sutomo Surabya. Sesampainya di IGD dilakukan
pemeriksaan USG didapatkan hasil telah terjadi keguguran yang tidak bisa
diselamatkan. Dan pada tanggal 27 Nopember 2022 sekitar pukul 13.55 dilakukan
tindakan kuretase oleh Dokter Mulyadi.,Sp.OG. Mengetahui bahwa kehamilannya
telah mengalami keguguran Narti pun sangat menyesal. Narti bilang ke Wati
bahwa yang dilakukan hanyalah pengan menggertak Fahmi karena Narti sangat
stress sekali melihat perilaku Fahmi yang sudah selingkuh. Peristiwa ini diketahui
oleh orang tua Fahmi. Orang tua fahmi tidak terima dan melaporkan Narti ke
pihak berwajib.

Instruksi Kerja Penyusunan Dokumen

1. Surat Kuasa Penasehat Hukum


2. Buat Berkas Perkara
3. Buat Surat Dakwaan
4. Buat Eksepsi
5. Buat Tanggapan Eksepsi
6. Putusan Sela
7. Berita Acara Sidang
8. Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
9. Pembelaan/Pledoi Terdakwa
10. Replik
11. Duplik
12. Putusan Hakim

Simulasikan Kasus Posisi tersebut dalam persidangan pidana menggunakan pemeriksaan


Acara Biasa :

1. Pemeriksaan Identitas Terdakwa


2. Pembacaan Surat Dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum
3. Pembacaan Keberatan/Eksepsi oleh terdakwa/Penasehat Hukum
4. Pembacaan Putusan Sela
5. Pemeriksaan Alat Bukti dari Jaksa Penuntut Umum
6. Pemeriksaan Alat Bukti dari Terdakwa/penasehat Hukum
7. Pemeriksaan Terdakwa
8. Pembacaan Tuntutan
9. Pembacaan Pledoi
10. Pembacaan Putusan Hakim

Anda mungkin juga menyukai