Anda di halaman 1dari 28

TAHUN

TAHUN
2024
2022
LEVEL PROGRAM
UNITPEMILIKRESIKO
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA RANTAUPRAPAT
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
SUMATERAUTARA
PENETAPAN TUJUAN

DI LINGKUNGAN UNIT PEMILIK RESIKO


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA RANTAUPRAPAT
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SUMATERA
UTARA TAHUN 2024
Lampiran
Keputusan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat Nomor
: W.2.PAS7.0T.02.01-1225 Tahun 2024
Tanggal : 08 Februari 2024

PENETAPAN TUJUAN

Unit Pemilik Risiko : Lapas Kelas IIA Rantauprapat


Periode Penerapan : Tahun 2024

Strategi/Program/
No Tujuan/ Sasaran Indikator Kinerja Permasalahan
Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Penyelenggaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan - Masih minimnya pengetahuan masyarakat yang berkunjung untuk
- Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemasyarakatan
Pemasyarakatan di Pemasyarakatan mengisi survey Kepuasan masyarakat melalui Scan Barcode.
Wilayah - Indikasi Pungutan Liar dan Gratifikasi yang dilakukan oleh Pegawai
- Kurangnya Keramah Tamahan (Hospitality) petugas dalam
melayani Masyarakat dan Warga Binaan
- Layanan Video Call yang kurang memadai
- Masih ada Barang terlarang yang masuk ke Lingkungan LapasKelas
IIA Rantauprapat yang dibawa oleh Keluarga WBP
- Kurangnya kesadaran keluarga WBP untuk membawa identitas dirisaat
berkunjung ke Lapas Kelas IIA Rantauprapat
Meningkatnya Pelayanan - Persentase pemenuhan layanan makanan bagi Tahanan /Narapidana/Anak - Makanan tidak sesuai menu yang ditetapkan permenkumham
Perawatan sesuai dengan standar Kepuasan Masyarakat terhadap Pemasyarakatan - Pengetahuan Petugas Penyelenggaraan Makanan terkait dengan
Narapidana/Tahanan/Anak, pengelolaan Bahan Makanan masih rendah
Pengendalian Penyakit Menulardan - Sarana dan Prasarana Dapur yang terbatas dan kondisi yangkurang
Peningkatan Kualitas Hidup memadai
Narapidana Peserta Rehabilitasi - Persentase Tahanan /Narapidana/Anak mendapatkan layanan kesehatan - Kurangnya sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan
Narkokita di wilayah (preventif) secara berkualitas kesehatan secara preventif
- Persentase Tahanan dan Narapidana perempuan (ibu hamil dan NIHIL
menyusui) mendapat akses layanan kesehatan maternal
- Persentase Tahanan/Narapidana/Anak yang mengalami gangguan mentaldapat - Tidak adanya pemisahan dan penanganan tepat untuk WBPdengan
tertangani gangguan mental.
- Persentase tahanan/narapidana lansia yang mendapatkan layanan - Kurangnya makanan ekstra dan suplemen serta pelatihan aktivitassenam
kesehatan sesuai standar khusus lansia
- Persentase tahanan/narapidana/anak berkebutuhan khusus (Disabilitas)yang - Ketersediaan Layanan disabilitas bagi WBP yang masih minim
mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar
- Persentase keberhasilan penanganan penyakit menular HIV-AIDS (ditekanjumlah - Tidak tersedianya alat pemeriksaan/ screening HIV sehinggauntuk
virusnya) dan TB Positif (berhasil sembuh) pemeriksaan dan pemenuhan obat masih bergantung dengan pihak
ketiga
- Tingginya angka penyakit kulit dan menular pada WBP di
Lapas Kelas IIA Rantauprapat
- Resiko Penularan TB (tuberkulosis) kepada WBP yang sangattinggi
- Kurangnya kerjasama dengan pihak ketiga yang melakukan
- Persentase perubahan kualitas hidup pecandu/penyalahguna/korban Penyuluhan terkait perubahan kualitas hidup pecandu/penyalahgunaan/dan
penyalahgunaan narkotika korban penyalahgunaan narkoba

Meningkatnya Pelayanan Tahanan - Persentase menurunnya tahanan yang overstaying - Pihak penahan terlambat mengirimkan perpanjangan penahanan
di wilayah sesuai standar - Eksekusi putusan yang terlambat
Strategi/Program/
No Tujuan/ Sasaran Indikator Kinerja Permasalahan
Kegiatan
1 2 3 4 5
- Adanya Indikasi Pungutan liar pada remisi, Layanan Integrasi (PB,CB
CMK) dan Program Asimilasi Rumah
- Kondisi Bangunan peninggalan belanda yang sudah tua dan terlalu sempit
sehingga sudah tidak layak dengan keadaan terkini
- Persentase Tahanan yang memperoleh Layanan Penyuluhan Hukum - Penyuluhan hukum di masa Covid-19 sangat terbatas
- Minimnya pengetahuan tahanan mengenai upaya pendampinganhukum
gratis yang di berikan oleh pemerintah kepada warga binaan yang
kurang mampu (miskin)
- Persentase Tahanan yang memperoleh Fasilitasi Bantuan Hukum - Kondisi Covid membatasi pelaksanaan pemberian bantuan hukumsecara
tatap muka
- Keterbatasan tahanan yang berhubungan dengan pihak keluargadalam
penyelesaian administrasi kelengkapan berkas yang diajukan ke OBH
- LBH belum memperpanjang ijin dari kanwil
- Keterbatasan pembimbing rohani (ustadz, pendeta, romo) yang
- Persentase Bimbingan Kerohanian, Kesenian dan Olahraga memberikan pendidikan dan pengajaran pada warga binaan untuk
mendapatkan pencerahan kerohanian
- Kelengkapan sarana dan prasarana kegiatan kesenian dan
olahraga untuk menambah kreatifitas warga binaan

Meningkatnya layanan bimbingan - Persentase capaian PNBP - Pengelolaan secara swadaya dengan anggaran yang minim
kegiatan
- Belum ada ketersediaan anggaran dari Negara kepada LapasKelas
IIA Rantauprapat untuk mendukung serta menyelenggarakan
kegiatan kerja
- Minimnya sarana dan prasarana untuk melakukan pelatihan dan
pembimbingan kegiatan kerja
- Sulitnya memasarkan hasil karya warga binaan pemasyarakatandiluar
Lapas
- Persentase narapidana memperoleh sertifikasi - Kerjasama dengan BLK terkendala anggaran
- Sedikitnya Warga Binaan yang Terampil
Meningkatnya Pelayanan - Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar - Masyarakat tidak menerima tindaklanjut pengaduan secara cepat
Keamanan dan Ketertiban di dan tepat
wilayah sesuai standar - Pemilihan pelaksana pelayanan yang tepat dan sesuai dengan
kompetensi yang di miliki
- Persentase gangguan kamtib yang dapat dicegah - Masih terjadinya gangguan kamtib
- Kurangnya kegiatan rutin razia dan penggeledahan
- Persentase kepatuhan dan disiplin terhadap tata tertib oleh - WBP masih mencoba-coba melakukan pelanggaran seperti
Tahanan/Narapidana/Anak pelaku gangguan kamtib menggunakan HP
- Persentase pemulihan kondisi keamanan pasca gangguan kamtib secaratuntas - Pertengkaran antar WBP terus berlanjut walau sudah ditengahi

Menikmatnya Dukungan Layanan - Tersusunnya dokumen rencana kerja, anggaran UPT Pemasyarakatan dan - Dokumen rencana kerja UPT tidak relevan dengan perjanjian
Manajemen Satker pelaporan yang akuntabel tepat waktu kinerja
- Tersusunnya dokumen pengelolaan BMN dan Kerumah tanggaan - Kurangnya sarana dan prasana untuk mendukung kinerja.
- Terpenuhinya data dan peningkatan kompetensi pegawai pemasyarakatan - Kurangnya SDM sehingga hampir seluruh staff diperbantukan dari
anggota jaga yang latar belakang dan kompetensinya tidak sesuai.
Strategi/Program/
No Tujuan/ Sasaran Indikator Kinerja Permasalahan
Kegiatan
1 2 3 4 5
- Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan laporan keuangan yangakuntabel - Penyusunan laporan anggaran dan keuangan kurang terorganisir
dan tepat waktu
- Jumlah Layanan Perkantoran - Layanan perkantoran terkendala.
- Nilai IKPA - Penyusunan kontrak oleh Penyedia terlambat
- Program tidak berjalan sesuai rencana
- Pemahaman petugas terhadap indikator masih kurang
- Nilai SMART - Nilai kinerja anggaran kurang baik

Ditetapkan di : Rantauprapat
Tanggal : 08 Februari 2024
Kepala,

Herliadi
NIP 196809161992031001
IDENTIFIKASI RESIKO

DI LINGKUNGAN UNIT PEMILIK RESIKO


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA RANTAUPRAPAT
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SUMATERA UTARA
TAHUN 2024
Lampiran
Keputusan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat Nomor
: W.2.PAS7.0T.02.01-1225 Tahun 2024
Tanggal : 08 Februari 2024

DAFTAR RISIKO

Unit Pemilik Resiko : Lapas Kelas IIA Rantauprapat


Periode Penerapan : Tahun 2024

Risiko Penyebab Dampak


No Indikator Kinerja Permasalahan Sumber C/U Pihak yang Pengendalian Intern yang Ada Sisa Risiko
Pernyataan Pemilik Uraian Uraian
C Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Indeks Kepuasan - Masih minimnya - Survey Layanan Layanan - Banyak masyarakat Eksternal UC - Perolehan survey Masyarakat - Menyediakan Form manual dan Survey Layanan
Masyarakat terhadap pengetahuan masyarakat Pengunjung yang tidak di Kunjungan pengunjung yang Indeks Kepuasan pengunjung petugas layanan melakukan sosialisasi Pengunjung yang tidak
Layanan Pemasyarakatan yang berkunjung untuk sosialisasikan belum memiliki HP Masyarakat dan Satuan terhadap penggunaan survey di sosialisasikan
mengisi survey Kepuasan android terhambat Kerja / UPT menggunakan Scan Barcode
masyarakat melalui Scan
Barcode.
- Indikasi Pungutan Liar dan - Adanya Indikasi Pungutan Pelayanan - Warga Masyarakat Eksternal C - Indeks Kepuasan Masyarakat - Penerapan Layanan Satu Pintu Adanya Indikasi
Gratifikasi yang dilakukan Liar dan Gratifikasi yang Tahanan Pengguna Layanan Masyarakat yang pengunjung (LTSP) Pungutan Liar dan
oleh Pegawai dilakukan oleh Pegawai yang ingin dilayani Rendah dan Satuan Gratifikasi yang
terhadap pelayanan yang dengan cepat dan Kerja / UPT dilakukan oleh
diberikan tidak sesuai prosedur Pegawai terhadap
- Pengawasan yang dilakukan oleh
SATOPS PATNAL
- Menjatuhkan hukuman disiplin
kepada pegawai yang terbukti
melakukan Pungli dan Gratifikasi
Sesuai dengan UU No. 94 Tahun
2021 tentang Hukuman Disiplin
ASN
- Kurangnya Keramah - Adanya benturankepentingan Layanan - Penunjukkan Petugas Internal C - Kurang Masyarakat - Membuat SK Petugas Layanan
Tamahan (Hospitality) Kunjungan dalam menjalankan maksimalnya pengunjung
petugas dalam melayani tufoksi yang tidak pelayanan yang dan Satuan
Masyarakat dan Warga sesuai dengan keahlian dapat di berikan Kerja / UPT
Binaan bidang oleh pelaksana
pelayanan
- Layanan Video Call yang - Warga masyarakat yang Layanan - Kurangnya Sarana dan Internal C - Warga Masyakarat Masyarakat - Mensosialisasikan Inovasi Layanan Warga masyarakat
kurang memadai berkunjung tidak dapat Kunjungan Prasana LayananVideo yang berkunjung pengunjung berupa Aplikasi NAPIGO Kepada yang berkunjung tidak
berkomunikasi dengan Call untuk pengunjung tidak bisa dan Satuan Warga Masyarakat yang dapat berkomunikasi
keluarga di dalam Lapas dan Warga Binaan berkomunikasi Kerja / UPT memungkinkan Warga masyarakat dengan keluarga di
keluarganya yang dapat menghubungi keluarganya tanpa dalam Lapas
berada di dalam harus datang ke Lapas KelasIIA
sehingga tidak Rantauprapat
terlayani dengan baik

- Masih ada Barang terlarang - Masuknya Barang Layanan - Pengunjung dan Internal C - Masih adanya Masyarakat - Menempatkan Duta Layanan di Meja Masuknya Barang
yang masuk ke Lingkungan Terlarang ke dalam Kunjungan Masyarakat tidak barang terlarang pengunjung Layanan Informasi untuk memberikan Terlarang ke dalam
Lapas KelasIIA Lingkungan Lapas Kelas mengetahui SOP dan yang dibawa dan dan Satuan sosialisasi dan edukasi kepada warga Lingkungan Lapas
Rantauprapat yang dibawa IIA Rantauprapat Ketentuan yang melebihi dari Kerja / UPT masyarakat dan pengunjung tentang Kelas IIA
oleh Keluarga WBP dianjurkan dalam ketentuan yang SOP dan Ketentuan barang yang bisa di Rantauprapat
membawa barang yang telah ditetapkan bawa.
akan dititipkan
Risiko Penyebab Dampak
No Indikator Kinerja Permasalahan Sumber C/U Pihak yang Pengendalian Intern yang Ada Sisa Risiko
Pernyataan Pemilik Uraian Uraian
C Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 Persentase pemenuhan - Makanan tidak sesuai - Bahan makanan yang masuk Administrasi - Perubahan jenis bahan Eksternal C - Makanan yang Kementerian - Penempatan tim SATOPSPATNAL
layanan makanan bagi menu yang ditetapkan tidak sesuai denganpaket yang dan Perawatan makanan dariPenyedia disajikan tidak untuk Pengawasan terhadap bahan
Tahanan /Narapidana/Anak permenkumham telah disepakati di awal /Dapur sesuai dengan makanan yang masuk dan melakukan
sesuai dengan standar bobot gizi koordinasi dengan penyedia BAMA
Kepuasan Masyarakat permenkumham terkait kekuranganyang Masuk.
terhadap Pemasyarakatan

- Pengetahuan Petugas - Pengetahuan Petugas Dapur Administrasi - Kurangnya pelatihan Internal C - Penyediaan makanan Satuan Kerja - Sharing dan Zoom dengan Kanwil dan Pengetahuan Petugas
Penyelenggaraan Makanan dalam pengelolaanMakanan dan Perawatan yang di terima oleh yang tidakbersih UPT lain terkait Edukasi dan Dapur dalam
terkait dengan pengelolaan yang higinies masih rendah /Dapur petugas dapur higienis Pemahaman Pengelolaan Makananyang pengelolaan Makanan
Bahan Makanan masih rendah Baik bagi WBP yang higinies masih
rendah
- Sarana dan Prasarana - Sarana dan Prasana Dapur Administrasi - Anggaran Internal C - Pelaksanaan Satuan Kerja - Memaksimalkan Anggaran
Dapur yang terbatas dan yang terbatas danKurang dan Perawatan pengenyelenggaran Pembagian Jatah Pemeliharaan Peralatan Dapur
kondisi yang kurang memadai /Dapur BAMA yang cukup Makanan yang lama dengan sebaik-baiknya
memadai besar dan sering terlambat

3 Persentase Tahanan - Kurangnya sarana dan - Kurangnya alat-alat Administrasi - Kurangnya alat-alat Internal C - Terjadi demam Satuan Kerja - Melaksanakan koordinasi dengan Kurangnya sarana dan
/Narapidana/Anak prasarana dalam memberikan kesehatan yang dan Perawatan kesehatan yang dan berdarah, gatal Pemerintah dan Dinas Kesehatan prasarana dalam
mendapatkan layanan pelayanan kesehatan secara mendukung kegiatan di /Klinik mendukung kegiatandi External gatal dan penyakit setempat untuk bantuan pelaksanaan memberikan pelayanan
kesehatan (preventif) preventif Klinik Klinik lainnya Penyuluhan Kesehatan kesehatan
secara berkualitas secara preventif
4 Persentase Tahanan dan - NIHIL - - - - - - - - -
Narapidana perempuan (ibu
hamil dan menyusui)
mendapat akses layanan
kesehatan maternal

5 Persentase - Tidak adanya pemisahandan - WBP dengan gangguan Administrasi - Tidak terdapat tenaga Internal C - WBP dengan Satuan Kerja - Menetapkan walipas untuk
Tahanan/Narapidana/Anak penanganan tepat untuk mental disatukan dengan dan Perawatan psikolog untuk dan gangguan mental mengawasi dan memberi program
yang mengalami gangguan WBP dengan gangguan WBP lain tanpa /Klinik menangani penyakit External membuat kerusuhan di konseling kepada napi perwalian,
mental dapat tertangani mental. pemantauan mental dan assesment dalam blok hunian Pelaksanaan assesment berkala untuk
awal Penyakit Mental mengetahui keadaan WBP

6 Persentase - Kurangnya makanan ekstradan - Tidak terpenuhi standar gizi, Administrasi - Kurangnya makanan Internal C - Menurunnya daya Satuan Kerja - Melakukan kegiatan mandiri khusus
tahanan/narapidana lansia suplemen serta pelatihan dan program aktivitassenam dan Perawatan ekstra, tidak ada dan tahan tubuh untuk lansia di dalam Lapas.
yang mendapatkan aktivitas senam khusus lansia lansia /Klinik program kesehatan External
layanan kesehatan sesuai untuk lansia
standar
7 Persentase - Ketersediaan Layanan - Sarpras untuk menangani Administrasi - Tidak terdapat Internal C - WBP dengan Satuan Kerja - Membuat kamar khusus disabilitas dengan
tahanan/narapidana/anak disabilitas bagi WBP yang disabilitas kurang memadaidi dan Perawatan anggaran belanja dan disabilitas harus fasilitas disabilitas yang memadai
berkebutuhan khusus masih minim dalam Lapas /Klinik modal untuk External terus dipantau
(Disabilitas) yang memenuhi sarpras
mendapatkan layanan khusus layanan
kesehatan sesuai standar kesehatan bagi WBP
dengan disabilitas
8 Persentase keberhasilan - Tidak tersedianya alat - Distribusi obat HIV tidak Administrasi - Pengobatan masih Internal C - Pengobatan tidak Satuan Kerja - Melakukan koordinasi dengan pihak Distribusi obat HIV
penanganan penyakit pemeriksaan/ screening tepat waktu dan Perawatan tergantung pada pihak dan maksimal terkait untuk pemberian bantuan obat tidak tepat waktu
menular HIV-AIDS HIV sehingga untuk /Klinik ketiga External
(ditekan jumlah virusnya) pemeriksaan dan
dan TB Positif (berhasil pemenuhan obat masih
sembuh) bergantung dengan pihak
ketiga
Risiko Penyebab Dampak
No Indikator Kinerja Permasalahan Sumber C/U Pihak yang Pengendalian Intern yang Ada Sisa Risiko
Pernyataan Pemilik Uraian Uraian
C Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
- Tingginya angka penyakit kulit - Angka Penularan Penyakit Administrasi - Sirkulasi Udara di Internal C - Warga Binaan yang Satuan Kerja - Melakukan Penyemprotan Desinfektan di Angka Penularan
dan menular pada WBP di Kulit dan Menular antar dan Perawatan Blok Hunian yang Banyak menderita Blok Hunian WBP dilakukan 1x Penyakit Kulit dan
Lapas Kelas IIA WBP yang Tinggi / tidak Baik Penyakit Kulit dan seminggu Menular antar WBP
Rantauprapat Klinik Menular yang Tinggi
Administrasi - WBP yang tidak C - Warga Binaan yang - Penyuluhan Kesehatan dilakukan
dan Perawatan memperhatikan Banyak menderita setiap bulan
/ kesehatan dirinya dan Penyakit Kulit dan
Klinik lingkungan Menular
- Melakukan kegiatan Bersih bersih
kamar yang dilakukan seminggu
sekali berkoordinasi dengan Staff
KPLP dan Regu Jaga
- Resiko Penularan TB - Angka Penularan Penyakit TB Administrasi - WBP yang tidak Internal C - Warga Binaan Satuan Kerja - Melakukan Skrinning TB pada Angka Penularan
(tuberkulosis) kepada WBP (Tuberkulosis) WBP kepada dan Perawatan memperhatikan Banyak yang tahanan baru (setiap ada tahananbaru Penyakit TB
yang sangat tinggi yang Tinggi / kesehatan dirinya dan menderita Penyakit ) (Tuberkulosis) WBP
Klinik lingkungan TB (Tuberkulosis) kepada yang Tinggi
- Melakukan penyuluhan tentang etika
batuk dilakukan setiap bulan
- Memberikan ruangan isolasi pada WBP
yang menderita TB (setiap ada
WBP yang didiagnosa TB )
- Melakukan pemberian obat TB dan
pengawasan minum obat setiap hari

9 Persentase perubahan - Kurangnya kerjasama dengan - Gejala Putus obat WBP Administrasi - WBP tidak dapat Internal UC - Peredaran obat Satuan Kerja - Masing-masing Walipas melakukan
kualitas hidup pihak ketiga yang melakukan dan masih ingin dan Perawatan menghadapi gejala dan terlarang secara pemantauan kegiatan agar napi aktif
pecandu/penyalahguna/korban Penyuluhan terkait memakainya /Klinik pasca putus obat External ilegal. berkegiatan, Memperketat pemeriksaan
penyalahgunaan narkotika perubahan kualitas hidup barang masuk, dan melakukan upaya
pecandu/penyalahgunaan/dan penyuluhan untuk membantu
korban penyalahgunaan melepaskan kecanduan dan
narkoba ketergantungan

10 Persentase menurunnya - Pihak penahan terlambat - Tahanan yang habis masa Registrasi - Ada kelalaian Eksternal UC - Tuntutan dari - Menjadi Pilot project SPPT-TI, Tahanan yang habis
tahanan yang overstaying mengirimkan perpanjangan tahanan belum menerima sehIngga terlambat pengacara terhadap Mengirimkan surat pemberitahuan habis masa tahanan belum
penahanan petikan putusan atau menurunkan petikan pihak Rutan untuk masa penahanan 10 hari, 3 hari dan 1 hari menerima petikan
perpanjangan penahanan putusan atau surat mengeluarkan Satuan kepada pihak penahan serta kerjasama putusan atau
tidak sampai pada tahanan karena tidak Kerja/Kement perpanjangan
waktunya memiiki dasar erian penahanan
penahanan

- Eksekusi putusan yang - WBP yang tidak Registrasi - Kurangnya koordinasi Eksternal UC - WBP yang tidak - Inovasi KIJANG (Koordinasi Intens Eksekusi putusan
terlambat mendapatkan Haknya dengan Pengadilan mendapatkan Satuan dengan Kejaksaan dan Pengadilan) yang terlambat
Negeri kepastian Hukum Kerja/Kement dengan Melakukan kordinasi dengan
erian Pengadilan Negeri terkait permintaan
petikan putusan
- - Inovasi KIJANG (Koordinasi Intens
dengan Kejaksaan dan Pengadilan)
dengan Melakukan kordinasi dengan
Kejaksaan Negeri terkait eksekusi
putusan.
Risiko Penyebab Dampak
No Indikator Kinerja Permasalahan Sumber C/U Pihak yang Pengendalian Intern yang Ada Sisa Risiko
Pernyataan Pemilik Uraian Uraian
C Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
- Adanya Indikasi Pungutanliar - Warga Binaan yang tidak Registrasi - Warga Binaan dan Internal C - WBP yang terlambat - Mensosialisasikan Inovasi yang terdapat Adanya Indikasi
pada remisi, Layanan mendapatkan Hak-haknya Keluarga yang tidak dan dalam pengurusan di Aplikasi NAPIGO terkait syarat Pungutan liar pada
Integrasi (PB, CB CMK) mengetahui syarat dalam External Remisi,Layanan Remisi, Layanan Integrasi (PB,CB, remisi, Layanan
dan Program Asimilasi pengurusan pada Remisi, Integrasi dan Satuan CMK) dan Program Asimilasi, Integrasi (PB, CB
Rumah LayananIntegrasi dan Program Assimilasi Kerja/Kement Ekspirasi dan Zero Biaya dan tidak CMK) dan Program
ProgramAssimilasi erian dipungut biaya apapun Asimilasi Rumah
Rumah

- Masih adanya
indikasi petugas yang
Satuan Kerja/
meminta biayadalam
Kementerian
syarat
pengurusan
- Kondisi Bangunan - Over Kapasitas dan Over Pelayanan - Terlalu banyak WBP Eksternal C - Over Kapasitas dan - Menjalankan inovasi KIJANG Over Kapasitas dan
peninggalan belanda yang Crowdid yang dapat Tahanan yang lama tinggal Over Crowdid yang (Koordinasi Intens dengan Kejaksaandan Over Crowdid yang
sudah tua dan terlalu sempit menyebabkan kerusuhan dan karena putusan yang dapat menyebabkan Pengadilan) terkait Putusan WBP dan dapat menyebabkan
sehingga sudah tidak layak dapat menimbulkan tidak terlambat kerusuhan dan dapat Satuan Kerja/ menjemput Berkas Hasil Putusan kerusuhan dan dapat
dengan keadaan terkini nyaman dan aman menimbulkan tidak Kementerian langsung ke Kejaksaan dan Pengadilan menimbulkan tidak
nyaman dan aman nyaman dan aman

- Melakukan Pemindahan Narapidana


yang telah incrach ke UPT lain
11 Persentase Tahananyang - Penyuluhan hukum di - Pihak penyuluh dibatasi untuk BHPT - UPT melaksanaan Eksternal C - Kegiatan Satuan Kerja - Melaksanakan koordinasi dengan
memperoleh Layanan masa Covid-19 sangat melaksanakan kegiatan di Prokes Kesehatan penyuluhan harus Lembaga Bantuan Hukum yang
Penyuluhan Hukum terbatas Rutan sehubungan dengan sesuai edaran untuk ditunda bekerja sama dengan Lapas KelasIIA
Covid- membatasi interaksi Rantauprapat
19 dengan pihak luar
- Minimnya pengetahuan - Warga Binaan yang tidak BHPT - Warga Binaan yang Eksternal C - Warga Binaan yang - Melakukan edukasi dan sosialisasi dari Warga Binaan yang
tahanan mengenai upaya mendapatkan bimbingan dan berasal dari keluarga tidak mendapatkan pihak petugas rutan untuk tidak mendapatkan
pendampingan hukum gratis Kepastian Hukum dengan ekonomi pendampingan mendapatkan bimbingan hukum bimbingan dan
yang di berikan oleh menengah kebawah hukum dari kepada setiap tahanan yang baru Kepastian Hukum
pemerintah kepada warga pengacara masuk sehingga upaya hukum
binaan yang kurang mampu kepada tahanan baru untuk
(miskin) mendapatkan bantuan hukum dari
OBH dapat terealisasi
12 Persentase Tahanan yang - Kondisi Covid membatasi - Pihak LBH tidak diberi ijin BHPT - Aturan pembatasan Eksternal UC - WBP tidak dapat Satuan Kerja - Membuat Program BAHAGIA
memperoleh Fasilitasi pelaksanaan pemberian melaksanakan pemberian hubungan dengan memperoleh (Bantuan Hukum Gratis bagi
Bantuan Hukum bantuan hukum secara bantuan hukum di Lapas pihak luar karena Layanan Bantuan Narapidana dari Negara)
tatap muka secara langsung Covid 19 Hukum
- Keterbatasan tahanan yang - Warga Binaan yang tidak BHPT - Warga Binaan dan - Syarat kelengkapan - Mensosialisasikan Inovasi Layanan Warga Binaan yang
berhubungan dengan pihak mendapatkan pendampingan Keluarga Warga berkas administrasi Bantuan Hukum yang ada di Aplikasi tidak mendapatkan
keluarga dalam penyelesaian hukum dariLBH Binaan tidak menjadi pokok NAPIGO Kepada Warga Masyarakat pendampingan hukum
administrasi kelengkapan mengetahui syarat- kebutuhan OBH yang memungkinkan Warga masyarakat dari LBH
berkas yang diajukan ke OBH syarat administrasi dalam mengklaim ke dapat mengunduh Surat Permohonan
dalam pengurusan Kantor Wilayah Pengajuan Bantuan Hukum oleh keluarga
dengan lembaga tanpa harus datang ke Lapas Kelas IIA
bantuan hukum Rantauprapat

- LBH belum - Ijin LBH dari Kanwil telah BHPT - Pihak LBH terlambat Eksternal C - LBH tidak dapat Satuan Kerja - Koordinasi dengan LBH, Menjaring
memperpanjang ijin dari habis masa berlaku memperpanjang ijin melaksanakan kerjasama MOU dengan berbagai
kanwil bantuan hukum di LBH
UPT
Risiko Penyebab Dampak
No Indikator Kinerja Permasalahan Sumber C/U Pihak yang Pengendalian Intern yang Ada Sisa Risiko
Pernyataan Pemilik Uraian Uraian
C Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 Persentase Bimbingan - Keterbatasan pembimbing - Warga Binaan yang tidak BHPT - Wabah Covid 19 yang Internal C - Warga Binaan yang Satuan Kerja - Upaya yang dilakukan petugas selalu
Kerohanian, Kesenian dan rohani (ustadz, pendeta, memiliki ilmu agama yang menyebabkan tidak memiliki ilmu berkordinasi dengan lembaga / yayasan
Olahraga romo) yang memberikan cukup berkurangnya agama yang baik penyuluhan bimbingan mental dan
pendidikan dan pengajaran penyuluhan kerohanian sehingga tidak dapat rohani salah satunya melalui aplikasi
pada warga binaan untuk secara langsung kepada berubah zoom sehingga penyuluhan kerohanian
mendapatkan pencerahan warga binaan tetap terlaksana
kerohanian

- Kelengkapan sarana dan - Kurangnya kegiatanWarga BHPT - Wabah Covid 19 yang Internal C - Bakat dan Satuan Kerja - Memberikan pelatihan pada warga
prasarana kegiatan Binaan menyebabkan Kreatifitas yang binaan oleh petugas rutan melalui
kesenian dan olahraga berkurangnya Kegiatan dimiliki oleh Warga media seperti youtube, sehingga
untuk menambah kreatifitas Kesenian dan Olahraga Binaan menjadi program seni tari dan budaya tetap
warga binaan yang dilakukan oleh terbatas dan tidak terlaksana
warga binaan dapat di salurkan

- Menambah kelengkapan sarana dan


prasarana penunjang kegiatan Kesenian
dan Olahraga bagi Warga
Binaan
14 Persentase capaian - Pengelolaan secara swadaya - Realsasi Hasil PNBP yang Bimbingan - Proses kegiatan kerja Internal C - Realsasi Hasil Satuan Kerja - Bekerjasama dengan pihak ketiga seperti
PNBP karena tidak ada nya tidak tercapai Kegiatan kepada warga binaan dan PNBP yang tidak dan Koperasi dan stackholder lainuntuk
anggaran yang tidak bisa berjalan External tercapai Kementerian meningkatkan pencapaian
tersedia maksimal PNBP
- Belum ada ketersediaan - Dana hasil bimkeg hanya Bimbingan - Tidak terdapat Eksternal C - PNBP dari hasil Satuan Kerja - Membuat brosur/flyer barang, makanan Dana hasil bimkeg
anggaran dari Negara dapat digunakan untuk Kegiatan anggaran di DIPA produksi yang kecil produksi Bimker dan disebarkan secara hanya dapat digunakan
kepada Lapas Kelas IIA produksi kecil- kecilan dan untuk program publik melalui media untuk untuk produksi kecil-
Rantauprapat untuk pemasaran terbatas hanyadi kegiatan meningkatkan penjualan, Melakukan kecilandan pemasaran
mendukung serta ruang lingkup Lapas. swakelola danpencarian modal terbatas hanya di
menyelenggarakan ruang lingkup Lapas.
kegiatan kerja
- Minimnya sarana dan - Kurang efektifnya kegiatan Bimbingan - Tidak terdapat Internal C - Kurang efektifnya Satuan Kerja - Bekerjasama dengan pihak ketiga seperti
prasarana untuk melakukan pelatihan dan pembimbingan Kegiatan anggaran di DIPA kegiatan pelatihan Koperasi dan stackholder lainuntuk
pelatihan dan untuk program dan pembimbingan meningkatkan pencapaian PNBP
pembimbingan kegiatan kegiatan
kerja
- Sulitnya memasarkan hasil - Masih melekatnya stigma Bimbingan - Stigma masyarakat Internal C - Kurang diminatinya Satuan Kerja - Mengikuti Bazar dengan membuka Stand Sulitnya memasarkan
karya warga binaan kepada warga binaan Kegiatan terhadap WBP, tidak hasil karya warga untuk memasarkan hasil karyawarga hasil karya warga
pemasyarakatan di luar sehingga sebaik apapun karya adanya pasar/market binaan binaan binaan pemasyarakatan
Lapas mereka tetap aja untuk menjual hasil Di luar Lapas
kurang diminati karya warga binaan
- bekerjasama dengan pihak ketiga
seperti Koperasi dan Stack Holder
untuk memasarkan Hasil Karya
Warga Binaan
- Mensosialisasikan Inovasi yang terdapat
di Aplikasi NAPIGO yaitu Napigol
(Platform untuk menjual hasilkarya
warga Binaan) yang bisa dibelisecara
online dengan sistem COD
Risiko Penyebab Dampak
No Indikator Kinerja Permasalahan Sumber C/U Pihak yang Pengendalian Intern yang Ada Sisa Risiko
Pernyataan Pemilik Uraian Uraian
C Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
15 Persentase narapidana - Kerjasama dengan BLK - Dana untuk melakukan Bimbingan - Tidak terdapat Eksternal C - Narapidana tidak Satuan Kerja - Melakukan swakelola dan pencarian
memperoleh sertifikasi terkendala anggaran kerjasama dengan Balai Kegiatan anggaran di DIPA dapat diikutkan modal, serta pelatihan secara mandiri
Latihan Kerja (BLK) tidak untuk program latihan bersertifikasi
tersedia kegiatan bimbingan
kerja
- Sedikitnya Warga Binaanyang - Sedikit nya WBP yang Bimbingan - Kurangnya pelatihan Internal C - WBP yang tidak Satuan Kerja/ - Melakukan kerjasama dengan Sedikit nya WBP yang
Terampil memiliki kompetensi Kegiatan tersertifikasi yang memiliki sertifikat Kementerian Lembaga Latihan Kerja untuk memiliki kompetensi
keahlian diterima oleh warga Kompetensi Program Sertifikasi Kompetensi keahlian
binaan Keahlian Keahlian
16 Persentase pengaduan - Masyarakat tidak menerima - Pengaduan yang masuk tidak Kesatuan - Operator kurang Internal C - Pengaduan yang Satuan Kerja - Menempatkan informasi mekanisme Pengaduan yang masuk
yang ditindaklanjuti tindaklanjut pengaduan sampai ke pihak yang Pengamanan memahami dan masuk menunggu pengaduan, nomor pengaduan di media tidak sampai ke pihak
sesuai standar secara cepat dan tepat berwenang untuk Lembaga mekanisme External waktu lama untuk publik dilakukan sosialisasi berkala dan yang berwenang untuk
menindaklanjuti Pemasyarak pengaduan ditindaklanjuti monitoring evaluasi terhadap menindaklanjuti
atan penanganan pengaduan, serta sosialisasi
oleh operator kepada warga Masyarakat
yang berkunjung

- Mensosialisasikan Inovasi yang terdapat


di Aplikasi NAPIGO yaitu berupa
Nomor Pengaduan Serta Nomor Para
Pejabat Struktural yangterdapat didalam
Aplikasi NAPIGO dan Media Sosial

- Pemilihan pelaksana - Penunjukan petugas dalam Kesatuan - Kurangnya Keramah Interal C - Kurang Satuan Kerja - Pemilihan pelaksana pelayanan yang tepat
pelayanan yang tepat dan menjalankan tufoksi yang Pengamanan tamahan(Hospitality) maksimalnya dan sesuai dengan kompetensi yang
sesuai dengan kompetensi tidak sesuai dengan keahlian Lembaga petugas dalam pelayanan yang dimiliki
yang di miliki bidang Pemasyarak melayani Masyarakat dapat di berikan
atan dan Warga Binaan pelaksana
pelayanan
- Membuat banner/spanduk dan public
campaign di media social
17 Persentase gangguan - Masih terjadinya gangguan - Terjadinya pelanggaran Kesatuan - Petugas tidak tegas Internal C - Keadaan kurang Satuan - Membuat program kegiatan nasyid,
kamtib yang dapat kamtib berulang dan menyebabkan Pengamanan menindak pelaku tertib dan dapat Kerja/Kement tari, nyanyi, dll yang ditanggung
dicegah gangguankeamanan Lembaga pelanggaran dan menimbulkan erian jawabi oleh masing-masing pegawai,
Pemasyarak kurangnya kontrol kerusuhan Melaksanakan deteksi dini, penegakan
atan petugas disiplin tegas terhadap pelanggaran.

- Kurangnya kegiatan rutin - kegiatan Razia dan Kesatuan - Jarangnya petugas Internal C - Masih terdapat barang Satuan - Melakukan Razia dan penggeledahanlebih kegiatan Razia dan
razia dan penggeledahan Penggeledahan tidak Pengamanan melaksanakan razia terlarang seperti HP, Kerja/Kement rutin ke kamar hunia dengan Penggeledahan tidak
dilakukan secara rutin dan Lembaga blok hunian SenjataTajam, dan erian menggunakan Metal Detektor dilakukan secara rutin
kontiniu Pemasyarak Narkoba yang masuk dan kontiniu
atan ke Dalam Rutan

- Bekerjasama dengan APH Lain seperti


Polri, TNI dan BNN untukmelakukan
Razia dan
Penggeledahan secara Rutin
18 Persentase kepatuhan dan - WBP yang tidak hormat - WBP yang berkelahi Kesatuan - Jumlah petugas dan Internal C - Gangguan Satuan Kerja - Mengusulkan menambah petugas dan
disiplin terhadap tata kepada petugas dan dengan teman WBP lain Pengamanan warga binaan tidak keamanan dan melakukan edukasi kepada petugas
tertib oleh berkelahi dengan teman dan tidak hormat kepada Lembaga sebanding ketertiban terkait Tugas Pokok danFungsi Petugas
Tahanan/Narapidana/Anak WBP yang lain petugas Pemasyarak Sesuai dengan Permenkumham
pelaku gangguan kamtib atan
Risiko Penyebab Dampak
No Indikator Kinerja Permasalahan Sumber C/U Pihak yang Pengendalian Intern yang Ada Sisa Risiko
Pernyataan Pemilik Uraian Uraian
C Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
19 Persentase pemulihan - Pertengkaran antar WBP terus - Petugas tidak memiliki Kesatuan - Kurangnya Kemampuan Internal C - Gangguan Satuan Kerja - Melakukan coaching dan mentoring
kondisi keamanan pasca berlanjut walau sudah pengalaman dan ilmu dalam Pengamanan Petugasdalam keamanan dan dan pengamanan, pelaksanaan kontrol
gangguan kamtib secara ditengahi mengendalikan keadaan Lembaga menghadapi gangguan ketertiban Kementerian berkala
tuntas pasca gangguankamtib Pemasyarak kamtib danpemulihan
atan pasca gangguan kamtib

- Kurangnya Koordinasi dan - Indikasi Kerusuhan dan Kesatuan - Kurangnya Koordinasi Internal C - Gangguan Satuan Kerja - Melakukan kerjasama dengan APHLain Indikasi Kerusuhan dan
kerjasama dengan APH Gangguan Keamanan oleh Pengamanan dan kerjasama dengan dan keamanan dan dan untuk melakukan kegiatan pembekalan Gangguan Keamanan
Terkait WBP Lembaga APH Terkait External ketertiban Kementerian kesamaptaan terhadappetugas oleh WBP
Pemasyarak
atan
- Rutin melakukan kerjasama dan
koordinasi dengan APH Terkait
20 Tersusunnya dokumen - Dokumen rencana kerja - Dokumen rencana kerjaUPT Pengelolaan - Keterlambatan Eksternal C - Dokumen rencana Satuan Kerja - Melakukan koordinasi dengan tiap
rencana kerja, anggaran UPT tidak relevan dengan tidak relevan/merupakan penyusunan perjanjian kerja dan anggaran subseksi untuk pelaporan yang
UPT Pemasyarakatan dan perjanjian kinerja turunan perjanjian kinerja kinerja dari kantor kurang akuntabel akuntabel serta permintaan
pelaporan yang akuntabel wilayah, tidak ada pendampingan penyusunan laporan
tepat waktu format baku dalam
penyusunan rencana
kerja agar relevan
dengan level
21 Tersusunnya dokumen - Kurangnya sarana dan - Kurangnya sarana dan Pengelolaan - Tidak tersedianyabelanja Eksternal C - Kurangnya optimalnya Satuan Kerja - Evaluasi dan coaching dari pimpinan Kurangnya sarana dan
pengelolaan BMN dan prasana untuk mendukung prasana untuk mendukung modal kinerja petugas untuk prasana untuk
Kerumah tanggaan kinerja. kinerja seperti komputer, memaksimal tupoksi mendukung kinerja
printer, scanner Rutan seperti komputer,
printer, scanner
sedangkan rutan
perempuan tidak
memiliki belanja modal.
Sehingga rutanharus
menunggu persetujuan
BMN dari
pusat.
22 Terpenuhinya data dan - Kurangnya SDM sehingga - Petugas tidak dapat Pengelolaan - Syarat minimal Eksternal C - Pelaksanaan tugas dan Satuan Kerja - Permintaan pendampingan dari
peningkatan kompetensi hampir seluruh staff diikutkan diklat sesuai golongan tidak penyusunan Kantor Wilayah
pegawai pemasyarakatan diperbantukan dari anggota kompetensi ia memenuhi untuk pelaporan kurang
jaga yang latar belakang dan diperbantukan diklat dan kurangnya andal
kompetensinya tidak sesuai. pendidikan dan
pelatihan yang
diterima.

23 Tersusunnya Dokumen - Penyusunan laporan - Dokumen pelaksanaan Pengelolaan - Kelalaian petugas Internal C - Kurangnya Satuan Kerja - Pelaksanaan diklat, monitoring dan Dokumen pelaksanaan
Pelaksanaan Anggaran dan anggaran dan keuangan anggaran dan laporan dalam penyusunan akuntabilitas satuan evaluasi berkala, anggaran dan laporan
laporan keuangan yang kurang terorganisir keuangan tidak tersusun pelaporan, kurang Kerja keuangan tidak tersusun
akuntabel dan tepat waktu tepat waktu memadai kompetensi tepat waktu
pegawai dalam
melaksanakan
penyusunan
24 Jumlah Layanan - Layanan perkantoran - Keterlambatan pembayaran Pengelolaan - Kelalaian petugas Internal C - Terkendalanya Satuan Kerja - Monitoring dan evaluai berkala
Perkantoran terkendala. operasional kantor seperti dalam pelaksanaan kegiatan
listrik, air, pembayaran. perkantoran
WIFI dll.
Risiko Penyebab Dampak
No Indikator Kinerja Permasalahan Sumber C/U Pihak yang Pengendalian Intern yang Ada Sisa Risiko
Pernyataan Pemilik Uraian Uraian
C Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
25 Nilai IKPA - Penyusunan kontrak olehPPK - Adanya keterlambatan Pengelolaan - Keterlambatan Internal C - Nilai capaian RB Kementerian - Evaluasi dan coaching keuangan
terlambat mendaftarkan kontrak menerima kontrak dan belum mencapai
barjas ke KPPN dari Penyedia External Nilai minimal 90
- Program tidak berjalan - Terjadi revisi anggaranatau Pengelolaan - Adanya perubahan Internal C - Nilai capaian RB Satuan Kerja - Menyusun perencanaan yang baik Terjadi revisi
sesuai rencana POK pada satker kebutuhan antar dan belum mencapai anggaran atau POK
kegiatan dalam satu External Nilai minimal 90 pada satker
satker
- Pemahaman petugas - Satker tidak dapat Pengelolaan - Kurangnya sosialisasi Internal C - Nilai IKPA tidak Kementerian - Evaluasi dan coaching keuangan
terhadap indikator masih melakukan kontrol internal dan kontrol dan optimal
kurang terhadap capaian External

26 Nilai SMART - Nilai kinerja anggarankurang - Penarikan dana tidaksesuai Pengelolaan - Pelaksanaan program Internal C - Nilai SMART tidak Satuan Kerja - Pelaksanaan diklat, monitoring dan Penarikan dana tidak
baik RPD kegiatan tidak sesuai dan optimal evaluasi berkala sesuai RPD
rencana External

- Pemenuhan 8 Indikator Pengelolaan - Kurangnya edukasi yang Internal C - Nilai IKPA dan Satuan Kerja - Melakukan koordinasi dengan kantor
Penilaian IKPA yang tidak diterima oleh Penyerapan yang wilayah terkait pelaksanaan
Tercapai Petugas Pengelola tidak Maksimal pengelolaan anggaran
Anggaran

Ditetapkan di : Rantauprapat
Tanggal : 08 Februari 2024
Kepala,

Herliadi
NIP 196809161992031001
ANALISIS RESIKO
(PETA RESIKO)

DI LINGKUNGAN UNIT PEMILIK RESIKO


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA RANTAUPRAPAT
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
Lampiran
Keputusan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat Nomor
: W.2.PAS7.0T.02.01-1225 Tahun 2024
Tanggal : 08 Februari 2024

Kegiatan Analisis Risiko menghasilkan Peta Risiko

PETA RISIKO

Unit Pemilik Resiko : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat


Periode Penerapan : Tahun 2024

Kemungkinan Dampak Tingkat


No Sisa Risiko Profil Risiko
Uraian Nilai Uraian Nilai Risiko
1 2 3 4 5 6 7=4x6 8

1 Survey Layanan Pengunjung yang tidak di sosialisasikan Moderat 2,7 Satuan Kerja/ UPT 2,8 7,56 Biru / Rendah
Adanya Indikasi Pungutan Liar dan Gratifikasi yang dilakukan oleh Pegawai
2 Moderat 3 Satuan Kerja/ UPT 2,8 8,4 Biru / Rendah
terhadap pelayanan yang diberikan
Warga masyarakat yang berkunjung tidak dapat berkomunikasi dengankeluarga di
3 Hampir Pasti 3,7 Satuan Kerja/ UPT 3,1 11,47 Kuning/ Sedang
dalam Lapas
Kantor Wilayah/
4 Masuknya Barang Terlarang ke dalam Lingkungan Lembaga PemasyarakatanKelas IIA Pasti 4 4,2 16,8 Orange/ Tinggi
Unit Eselon I
Rantauprapat
Pengetahuan Petugas Dapur dalam pengelolaan Makanan yang higinies masih
5 Moderat 2,7 Satuan Kerja/ UPT 2,5 6,75 Biru / Rendah
rendah
Kurangnya sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan kesehatansecara
6 Moderat 2,5 Satuan Kerja/ UPT 2,4 6 Biru / Rendah
preventif
Kantor Wilayah/
7 Distribusi obat HIV tidak tepat waktu Moderat 2,5 2,6 6,5 Biru / Rendah
Unit Eselon I
Kantor Wilayah/
8 Angka Penularan Penyakit Kulit dan Menular antar WBP yang Tinggi Pasti 4,2 4,1 17,22 Orange/ Tinggi
Unit Eselon I
Kantor Wilayah/
9 Angka Penularan Penyakit TB (Tuberkulosis) WBP kepada yang Tinggi Hampir Pasti 3,7 3,6 13,32 Kuning/ Sedang
Unit Eselon I
Tahanan yang habis masa tahanan belum menerima petikan putusan atau
10 Moderat 2,7 Satuan Kerja/ UPT 2 5,4 Hijau/ Sangat Rendah
perpanjangan penahanan
Kantor Wilayah/
11 Eksekusi putusan yang terlambat Hampir Pasti 3,7 3,6 13,32 Kuning/ Sedang
Unit Eselon I
Adanya Indikasi Pungutan liar pada remisi, Layanan Integrasi (PB, CB CMK)
12 Hampir Pasti 3,8 Satuan Kerja/ UPT 3,7 14,06 Kuning/ Sedang
dan Program Asimilasi Rumah
Over Kapasitas dan Over Crowdid yang dapat menyebabkan kerusuhan dandapat Kantor Wilayah/
13 Pasti 4,2 4,3 18,06 Orange/ Tinggi
menimbulkan tidak nyaman dan aman Unit Eselon I
Kantor Wilayah/
14 Warga Binaan yang tidak mendapatkan bimbingan dan Kepastian Hukum Hampir Pasti 3,6 3,5 12,6 Kuning/ Sedang
Unit Eselon I
Kantor Wilayah/
15 Warga Binaan yang tidak mendapatkan pendampingan hukum dari LBH Moderat 2,9 2,8 8,12 Biru / Rendah
Unit Eselon I
Dana hasil bimkeg hanya dapat digunakan untuk produksi kecil- kecilan danpemasaran Kantor Wilayah/
16 Moderat 3,1 2,7 8,37 Biru / Rendah
terbatas hanya di ruang lingkup Lapas. Unit Eselon I
Kantor Wilayah/
17 Sulitnya memasarkan hasil karya warga binaan pemasyarakatan di luar Lapas Hampir Pasti 3,6 3,3 11,88 Kuning/ Sedang
Unit Eselon I
Kemungkinan Dampak Tingkat
No Sisa Risiko Profil Risiko
Uraian Nilai Uraian Nilai Risiko
1 2 3 4 5 6 7=4x6 8

Pengaduan yang masuk tidak sampai ke pihak yang berwenang untuk Kantor Wilayah/
18 Hampir Pasti 3,8 3,3 12,54 Kuning/ Sedang
menindaklanjuti Unit Eselon I
Kantor Wilayah/
19 kegiatan Razia dan Penggeledahan tidak dilakukan secara rutin dan kontiniu Hampir Pasti 3,8 Unit Eselon I 3,3 12,54 Kuning/ Sedang
Kantor Wilayah/
20 Indikasi Kerusuhan dan Gangguan Keamanan oleh WBP Moderat 2,7 Unit Eselon I 2,7 7,29 Biru / Rendah
Kurangnya sarana dan prasana untuk mendukung kinerja seperti komputer,
Kantor Wilayah/
21 printer, scanner sedangkan rutan perempuan tidak memiliki belanja modal.Sehingga Moderat 3,2 2,9 9,28 Biru / Rendah
Unit Eselon I
lapas harus menunggu persetujuan BMN dari pusat.
Dokumen pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan tidak tersusun tepat
22 Moderat 2,5 Satuan Kerja/ UPT 2,4 6 Biru / Rendah
waktu
Kantor Wilayah/
23 Terjadi revisi anggaran atau POK pada satker Moderat 3,2 3,1 9,92 Biru / Rendah
Unit Eselon I
Kantor Wilayah/
24 Penarikan dana tidak sesuai RPD Moderat 3,3 3,3 10,89 Biru / Rendah
Unit Eselon I

Ditetapkan di : Rantauprapat
Tanggal : 08 Februari 2024
Kepala,

Herliadi
NIP 196809161992031001
EVALUASI RISIKO
(INDIKATOR RISIKO UTAMA)

DI LINGKUNGAN UNIT PEMILIK RESIKO


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA RANTAUPRAPAT
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
Lampiran
Keputusan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA RantauprapatNomor
: W.2.PAS7.OT.02.01-1225 Tahun 2024
Tanggal : 08 Februari 2024

INDIKATOR RISIKO

Unit Pemilik Risiko : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat


Periode Penerapan : Tahun 2024

Prioritas Toleransi Indikator Risiko


No Sisa Risiko Tingkat Risiko
Risiko Risiko Indikasi Batas Aman
1 2 3 4 5 6 7

Warga masyarakat yang berkunjung tidak dapat Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan
1 11,47 6 80%
berkomunikasi dengan keluarga didalam Lapas Pemasyarakatan
Masuknya Barang Terlarang ke dalam Lingkungan LapasKelas Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan
2 16,8 3 80%
IIA Rantauprapat Pemasyarakatan
Persentase Tahanan /Narapidana/Anak
Angka Penularan Penyakit Kulit dan Menular antar WBPyang
3 17,22 2 mendapatkan layanan kesehatan (preventif) 75%
Tinggi
secara berkualitas
Persentase keberhasilan penanganan penyakit
Angka Penularan Penyakit TB (Tuberkulosis) WBPkepada
4 13,32 5 menular HIV-AIDS (ditekan jumlah virusnya) 70%
yang Tinggi
dan TB Positif (berhasil sembuh)
Persentase menurunnya tahanan yang over
5 Eksekusi putusan yang terlambat 13,32 7 80%
staying
Adanya Indikasi Pungutan liar pada remisi, Layanan Persentase menurunnya tahanan yang over
6 14,06 4 80%
Integrasi (PB, CB CMK) dan Program Asimilasi Rumah staying
Over Kapasitas dan Over Crowdid yang dapat
Persentase menurunnya tahanan yang over
7 menyebabkan kerusuhan dan dapat menimbulkan tidaknyaman 18,06 1 80%
staying
dan aman
Warga Binaan yang tidak mendapatkan bimbingan dan Persentase Tahanan yang memperoleh
8 12,6 8 80%
Kepastian Hukum Fasilitasi Bantuan Hukum
Sulitnya memasarkan hasil karya warga binaan
9 11,88 9 Persentase capaian PNBP 80%
pemasyarakatan di luar Lapas
10 Sedikit nya WBP yang memiliki kompetensi keahlian 12,25 10 Persentase narapidana memperoleh sertifikasi 80%
Pengaduan yang masuk tidak sampai ke pihak yang Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
11 12,54 11 80%
berwenang untuk menindaklanjuti sesuai standar
kegiatan Razia dan Penggeledahan tidak dilakukan secararutin Persentase gangguan kamtib yang dapatdicegah
12 12,54 12 70%
dan kontiniu
Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
13 Survey Layanan Pengunjung yang tidak di sosialisasikan 7,56 13 -
Apetite (Risiko 1-10)
Adanya Indikasi Pungutan Liar dan Gratifikasi yang
Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
14 dilakukan oleh Pegawai terhadap pelayanan yang 8,4 13
Apetite (Risiko 1-10)
diberikan
Pengetahuan Petugas Dapur dalam pengelolaan Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
15 6,75 14 -
Makanan yang higinies masih rendah Apetite (Risiko 1-10)
Kurangnya sarana dan prasarana dalam memberikan Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
16 6 15 -
pelayanan kesehatan secara preventif Apetite (Risiko 1-10)
Prioritas Toleransi Indikator Risiko
No Sisa Risiko Tingkat Risiko
Risiko Risiko Indikasi Batas Aman
1 2 3 4 5 6 7
Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
16 Distribusi obat HIV tidak tepat waktu 6,5 16 -
Apetite (Risiko 1-10)
Tahanan yang habis masa tahanan belum menerima Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
17 13,32 17 -
petikan putusan atau perpanjangan penahanan Apetite (Risiko 1-10)
Warga Binaan yang tidak mendapatkan pendampingan Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
18 8,12 18 -
hukum dari LBH Apetite (Risiko 1-10)
Dana hasil bimkeg hanya dapat digunakan untuk produksi
Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
19 kecil- kecilan dan pemasaran terbatas hanya di ruangLingkup 8,37 19 -
Apetite (Risiko 1-10)
Lapas.
Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
20 Indikasi Kerusuhan dan Gangguan Keamanan oleh WBP 7,29 20 -
Apetite (Risiko 1-10)
Kurangnya sarana dan prasana untuk mendukung kinerjaseperti
komputer, printer, scanner sedangkan rutan perempuan tidak Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
21 9,28 21 -
memiliki belanja modal. Sehingga rutan Apetite (Risiko 1-10)
harus menunggu persetujuan BMN dari pusat.
Dokumen pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
22 6 22 -
tidak tersusun tepat waktu Apetite (Risiko 1-10)
Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
23 Terjadi revisi anggaran atau POK pada satker 9,92 23 -
Apetite (Risiko 1-10)
Berada di area resiko yang dapat diterima/ Risk
24 Penarikan dana tidak sesuai RPD 10,89 24 -
Apetite (Risiko 1-10)

Ditetapkan di : Rantauprapat
Tanggal : 08 Februari 2024
Kepala,

Herliadi
NIP 196809161992031001
PENANGANGAN RISIKO
(RENCANA AKSI)

DI LINGKUNGAN UNIT PEMILIK RESIKO


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA RANTAUPRAPAT
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
Lampiran
Keputusan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat Nomor
: W.2.PAS7.OT.02.01-1225 Tahun 2024
Tanggal : 08 Februari 2024

RENCANA AKSI PENANGANAN RISIKO

Unit Pemilik Resiko : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat


Periode Penerapan : Tahun 2024

Indikator Risiko Indikator Pengendalian


Penanggung Cadangan
No Opsi Penanganan Kegiatan Pengendalian Jadwal
Jawab Risiko (Rp)
Risiko Batas Aman Output Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Warga masyarakat yang berkunjung tidak 80% Mengurangi Risiko - Mensosialisasikan Inovasi Layanan berupa - Warga Binaan tetap dapat
dapat berkomunikasi dengan keluargadi dalam Aplikasi NAPIGO Kepada Warga Masyarakat berkomunikasi dengan keluarga nya
Lapas yang memungkinkan Warga masyarakat dapat walaupun sedang menjalani masa
1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -
menghubungi keluarganya tanpa harus datang tahanan
ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Rantauprapat

2 Masuknya Barang Terlarang ke dalam 80% Mengurangi Risiko - Menempatkan Duta Layanan di Meja Layanan - Lingkungan Lembaga Pemasyarakatan
Lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Informasi untuk memberikan sosialisasi dan Kelas IIA Rantauprapat yang bersih
Kelas IIA Rantauprapat edukasi kepada warga masyarakat dan dari Peredaran Narkoba, HP dan
1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -
pengunjung tentang SOPdan Ketentuan barang Pungli
yang bisa di bawa.

3 Angka Penularan Penyakit Kulit dan 75% Mengurangi Risiko - Melakukan Penyemprotan Desinfektan di Blok - Warga Binaan sehat dan Produktif
Menular antar WBP yang Tinggi Hunian WBP dilakukan 1x seminggu 1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -

- Penyuluhan Kesehatan dilakukan setiapbulan

- Melakukan kegiatan Bersih bersih kamar


yang dilakukan seminggu sekali
berkoordinasi dengan Staff KPLP dan
Regu Jaga
4 Angka Penularan Penyakit TB (Tuberkulosis) 70% Mengurangi Risiko - Melakukan Skrinning TB pada tahananbaru - Risiko Penyebaran Penyakit Menular
WBP kepada yang Tinggi (setiap ada tahanan baru ) Berbahaya yang dapat di kurangi 1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -

- Melakukan penyuluhan tentang etika batuk


dilakukan setiap bulan

- Memberikan ruangan isolasi pada WBP


yang menderita TB (setiap ada WBP yang
didiagnosa TB )
- Melakukan pemberian obat TB dan
pengawasan minum obat setiap hari
Indikator Risiko Indikator Pengendalian
Penanggung Cadangan
No Opsi Penanganan Kegiatan Pengendalian Jadwal
Jawab Risiko (Rp)
Risiko Batas Aman Output Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Eksekusi putusan yang terlambat 80% Mengurangi Risiko - Inovasi KIJANG (Koordinasi Intens dengan - Warga Binaan yang mendapatkan Hak-
Kejaksaan dan Pengadilan) dengan Melakukan hak nya selama menjalani masa hukuman
kordinasi dengan Pengadilan Negeri terkait 1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -
permintaan petikan putusan

6 Adanya Indikasi Pungutan liar pada remisi, 80% Mengurangi Risiko - Mensosialisasikan Inovasi yang terdapat di - Pelayanan yang bersih dari Praktek
Layanan Integrasi (PB, CB CMK)dan Aplikasi NAPIGO terkait syarat Remisi, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Program Asimilasi Rumah Layanan Integrasi (PB, CB, CMK) dan Program 1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -
Asimilasi, Ekspirasi dan Zero
Biaya dan tidak dipungut biaya apapun
7 Over Kapasitas dan Over Crowdid yang dapat 80% Mengurangi Risiko - Menjalankan inovasi KIJANG (Koordinasi - Unit Kerja yang bebas dari Kerusuhandan
menyebabkan kerusuhan dan dapat Intens dengan Kejaksaan dan Pengadilan) Tertib
menimbulkan tidak nyaman dan aman terkait Putusan WBP dan menjemput Berkas 1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -
Hasil Putusan langsung ke
Kejaksaan dan Pengadilan
- Melakukan Pemindahan Narapidana yang
telah incrach ke UPT lain
8 Warga Binaan yang tidak mendapatkan 80% Mengurangi Risiko - Mensosialisasikan Inovasi Layanan Bantuan - Warga Binaan yang berekonomi
bimbingan dan Kepastian Hukum Hukum yang ada di Aplikasi NAPIGO Kepada Menengah kebawah tetap mendapatkan
Warga Masyarakat yang memungkinkan Warga kepastian hukum tanpadiskriminasi
masyarakat dapat mengunduh Surat
1 Tahun Jan-Des Ka. UPT
Permohonan Pengajuan Bantuan Hukum oleh
keluarga tanpa harusdatang ke Lembaga
Pemasyarakatan KelasIIA Rantauprapat

- Membuat Program BAHAGIA (Bantuan


Hukum Gratis bagi Narapidana dari
Negara)
- Melakukan edukasi dan sosialisasi dari pihak
petugas rutan untuk mendapatkan bimbingan
hukum kepada setiap tahanan yang baru masuk
sehingga upaya hukum kepada tahanan baru
untuk mendapatkan bantuan hukum dari OBH
dapat terealisasi

9 Sulitnya memasarkan hasil karya warga 80% Mengurangi Risiko - Mensosialisasikan Inovasi yang terdapat di - Sulitnya memasarkan hasil karya
binaan pemasyarakatan di luar Lapas Aplikasi NAPIGO yaitu Napigol (Platform warga binaan pemasyarakatan diluar
untuk menjual hasil karya warga Binaan) yang Lapas 1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -
bisa dibeli secara online dengan
sistem COD
- Mengikuti Bazar dengan membuka Stand
untuk memasarkan hasil karya warga
binaan
- bekerjasama dengan pihak ketiga seperti
Koperasi dan Stack Holder untuk
memasarkan Hasil Karya Warga Binaan
10 Sedikit nya WBP yang memiliki 80% Mengurangi Risiko - Melakukan kerjasama dengan Lembaga - Warga Binaan dapat meningkatkah
kompetensi keahlian Latihan Kerja untuk Program Sertifikasi keahlian dan kemampuannya sehingga 1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -
Kompetensi Keahlian lebih kreatif dan produktif
Indikator Risiko Indikator Pengendalian
Penanggung Cadangan
No Opsi Penanganan Kegiatan Pengendalian Jadwal
Jawab Risiko (Rp)
Risiko Batas Aman Output Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 Pengaduan yang masuk tidak sampai ke 80% Mengurangi Risiko - Mensosialisasikan Inovasi yang terdapat di - Pengaduan dari masyarakat yangdapat
pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti Aplikasi NAPIGO yaitu berupa Nomor ditindaklanjuti sehingga pelayanan
Pengaduan Serta Nomor Para Pejabat Struktural dapat berjalan denganmaksimal 1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -
yang terdapat didalam Aplikasi
NAPIGO dan Media Sosial
- Menempatkan informasi mekanisme
pengaduan, nomor pengaduan di media publik
dilakukan sosialisasi berkala dan monitoring
evaluasi terhadap penanganan pengaduan,
serta sosialisasioleh operator kepada warga
Masyarakat
yang berkunjung
12 kegiatan Razia dan Penggeledahan tidak 70% Mengurangi Risiko - Bekerjasama dengan APH Lain seperti - kegiatan Razia dan Penggeledahan
dilakukan secara rutin dan kontiniu Polri, TNI dan BNN untuk melakukan Raziadan tidak dilakukan secara rutin dan 1 Tahun Jan-Des Ka. UPT -
Penggeledahan secara Rutin kontiniu
- Melakukan Razia dan penggeledahan lebihrutin
ke kamar hunia dengan
menggunakan Metal Detektor

Ditetapkan di : Rantauprapat
Tanggal : 08 Februari 2024
Kepala,

Herliadi
NIP 196809161992031001
PEMANTAUAN RESIKO

DI LINGKUNGAN UNIT PEMILIK RESIKO


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA RANTAUPRAPAT
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
Lampiran
Keputusan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA RantauprapatNomor
: W.2.PAS7.0T.02.01-1225 Tahun 2024
Tanggal : 08 Februari 2024

PEMANTAUAN RISIKO

Unit Pemilik Resiko : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat


Periode Penerapan : Tahun 2024

Indikator Pengendalian Indikator Risiko


Risiko
No Kegiatan pengendalian Keterangan
Batas Residu
Output Target Realisasi % Indikasi Realisasi %
Aman
1 2 3 4 5 6=(5/4)x100 7 8 9 10=(9/8)x100 11 12

Mensosialisasikan Inovasi Layanan berupa Aplikasi Warga Binaan tetap dapat


NAPIGO Kepada Warga Masyarakat yang berkomunikasi dengan
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
1 memungkinkan Warga masyarakat dapat keluarga nya walaupun 1 Tahun 80%
Layanan Pemasyarakatan
menghubungi keluarganya tanpa harus datangke sedang menjalani masa
Lapas Kelas IIA Rantauprapat tahanan

Menempatkan Duta Layanan di Meja Layanan


Lingkungan Lapas Kelas
Informasi untuk memberikan sosialisasi dan edukasi
IIA Rantauprapat yang Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
2 kepada warga masyarakat dan pengunjung tentang 1 Tahun 80%
bersih dari Peredaran Layanan Pemasyarakatan
SOP dan Ketentuan barang
Narkoba, HP dan Pungli
yang bisa di bawa.

Persentase Tahanan /Narapidana/Anak


Melakukan Penyemprotan Desinfektan di Blok Warga Binaan sehat dan
3 1 Tahun mendapatkan layanan kesehatan (preventif) 80%
Hunian WBP dilakukan 1x seminggu Produktif
secara berkualitas
4 Penyuluhan Kesehatan dilakukan setiap bulan
Melakukan kegiatan Bersih bersih kamar yang
5 dilakukan seminggu sekali berkoordinasi denganStaff
KPLP dan Regu Jaga
Risiko Penyebaran Penyakit Persentase keberhasilan penanganan penyakit
Melakukan Skrinning TB pada tahanan baru Menular Berbahaya yang menular HIV-AIDS (ditekan jumlah
6 1 Tahun 80%
(setiap ada tahanan baru ) dapat di virusnya) dan TB Positif (berhasil
kurangi sembuh)
Melakukan penyuluhan tentang etika batuk
7
dilakukan setiap bulan
Memberikan ruangan isolasi pada WBP yang
8 menderita TB (setiap ada WBP yang didiagnosaTB )

Melakukan pemberian obat TB dan pengawasan


9
minum obat setiap hari
Inovasi KIJANG (Koordinasi Intens dengan Warga Binaan yang
Kejaksaan dan Pengadilan) dengan Melakukan mendapatkan Hak-hak Persentase menurunnya tahanan yangover
10 1 Tahun 80%
kordinasi dengan Pengadilan Negeri terkait nya selama menjalani staying
permintaan petikan putusan masa hukuman
Mensosialisasikan Inovasi yang terdapat di Aplikasi
NAPIGO terkait syarat Remisi, LayananIntegrasi Pelayanan yang bersihdari
Persentase menurunnya tahanan yangover
11 (PB, CB, CMK) dan Program Asimilasi,Ekspirasi Praktek Korupsi, Kolusi 1 Tahun 80%
staying
dan Zero Biaya dan tidak dipungut dan Nepotisme
biaya apapun

Menjalankan inovasi KIJANG (Koordinasi Intens


Unit Kerja yang bebasdari
dengan Kejaksaan dan Pengadilan) terkait Putusan Persentase menurunnya tahanan yangover
12 Kerusuhan dan Tertib 1 Tahun 80%
WBP dan menjemput Berkas Hasil Putusan langsung staying
ke Kejaksaan dan Pengadilan

Melakukan Pemindahan Narapidana yang telah


13
incrach ke UPT lain
Mensosialisasikan Inovasi Layanan Bantuan Hukum
yang ada di Aplikasi NAPIGO Kepada Warga Warga Binaan yang
Masyarakat yang memungkinkan Warga masyarakat berekonomi Menengah
dapat mengunduh Surat Permohonan Pengajuan kebawah tetap Persentase Tahanan yang memperoleh
14 1 Tahun
Bantuan Hukum oleh keluarga tanpa harus datang ke mendapatkan kepastian Fasilitasi Bantuan Hukum
Lapas Kelas IIA Rantauprapat hukum tanpa diskriminasi

Membuat Program BAHAGIA (Bantuan Hukum


15
Gratis bagi Narapidana dari Negara)
Melakukan edukasi dan sosialisasi dari pihak petugas
rutan untuk mendapatkan bimbingan hukum kepada
setiap tahanan yang baru masuksehingga upaya
16
hukum kepada tahanan baru untuk mendapatkan
bantuan hukum dari OBH
dapat terealisasi
Mensosialisasikan Inovasi yang terdapat di Aplikasi Sulitnya memasarkan hasil
NAPIGO yaitu Napigol (Platform untukmenjual hasil karya warga binaan
17 1 Tahun Persentase capaian PNBP
karya warga Binaan) yang bisa pemasyarakatan di luar
dibeli secara online dengan sistem COD Lapas
Mengikuti Bazar dengan membuka Stand untuk
18
memasarkan hasil karya warga binaan
Bekerjasama dengan pihak ketiga seperti
19 Koperasi dan Stack Holder untuk memasarkanHasil
Karya Warga Binaan
Warga Binaan dapat
Melakukan kerjasama dengan Lembaga LatihanKerja meningkatkah keahlian
Persentase narapidana memperoleh
20 untuk Program Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan kemampuannya 1 Tahun
sertifikasi
sehingga lebih kreatif
dan produktif
Pengaduan dari
Mensosialisasikan Inovasi yang terdapat di Aplikasi
masyarakat yang dapat
NAPIGO yaitu berupa Nomor Pengaduan Serta
ditindaklanjuti sehingga Persentase pengaduan yang
21 Nomor Para Pejabat Strukturalyang terdapat didalam 1 Tahun
pelayanan dapat berjalan ditindaklanjuti sesuai standar
Aplikasi NAPIGO dan Media Sosial
dengan
maksimal
Menempatkan informasi mekanisme pengaduan,
nomor pengaduan di media publik dilakukan
sosialisasi berkala dan monitoring evaluasi terhadap
22
penanganan pengaduan, serta sosialisasi oleh operator
kepada warga
Masyarakat yang berkunjung
kegiatan Razia dan
Bekerjasama dengan APH Lain seperti Polri, TNIdan
Penggeledahan tidak Persentase gangguan kamtib yang
23 BNN untuk melakukan Razia dan Penggeledahan 1 Tahun
dilakukan secara rutin dapat dicegah
secara Rutin
dan kontiniu
Melakukan Razia dan penggeledahan lebih rutin
24 ke kamar hunia dengan menggunakan Metal
Detektor

Ditetapkan di : Rantauprapat
Tanggal : 08 Februari 2024
Kepala,

Herliadi
NIP 196809161992031001

Anda mungkin juga menyukai