Nota Kesepahaman
Memorandum of Understanding
Pada hari ini, Rabu, tanggal 28 Februari
2024, dibuat Nota Kesepahaman oleh
dan antara:
1. ............................., Warga Negara
Indonesia, pemegang Kartu Tanda
Penduduk
N.I.K. : ......................................., yang
beralamat di ........................................,
kelurahan...................., kecamatan,
kota ........................,
provinsi ..............................,
selanjutnya akan disebut sebagai
PIHAK PERTAMA;
2. PT CMBI, suatu perseroan terbatas
yang didirikan dan tunduk pada
hukum negara Republik Indonesia,
yang berkedudukan
di ........................, yang dalam hal ini
diwakili
Direkturnya, ..................................,
sehingga sah untuk bertindak
mewakili perseroan tersebut, dan
selanjutnya akan disebut sebagai
PIHAK PERTAMA;
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
secara bersama-sama disebut “PARA
PIHAK” dan masing-masing disebut
“PIHAK”.
PARA PIHAK dengan ini terlebih
dahulu menerangkan hal-hal sebagai
berikut :
1. PIHAK PERTAMA adalah pemilik
atas 90 % (sembilan puluh) persen
saham pada PT ENERGITAMA
BUMI ARUM atau sebanyak ..............
lembar saham, dengan nilai
Rp. ................. (................. rupiah)
On this day of Wednesday, 28 February
2024, a Memorandum of Understanding
was made by and between:
1. ............................., Indonesian citizen,
holder of Identity Card
N.I.K. : .......................................,
whose address
is ........................................,
kelurahan...................., kecamatan,
kota ........................,
province ..............................,
hereinafter shall be referred to as the
FIRST PARTY;
2. PT CMBI, a limited liability company
established and subject to the laws of
the Republic of Indonesia, domiciled
at ........................, which in this case is
represented by its
oleh Director, .................................., so that
it is authorised to act on behalf of the
company, and will hereinafter be
referred to as the SECOND PARTY;
The FIRST PARTY and the SECOND
PARTY are collectively referred to as the
"PARTIES" and each is called a
"PARTY".
The PARTIES hereby first explain the
following matters:
1. The FIRST PARTY is the owner of
90% (ninety) per cent of the shares in
PT ENERGITAMA BUMI ARUM
or .............. shares, with a value of
Rp. ................. (................. rupiah) per
share, so that the total value is
 setiap lembar sahamnya, sehingga
seluruhnya bernilai
Rp. .........................
rupiah);
2. PIHAK KEDUA hendak membeli
sebanyak 75 % (tujuh puluh lima)
persen saham
ENERGITAMA BUMI ARUM;
3. PIHAK PERTAMA bersedia untuk
bekerja sama dengan PIHAK
KEDUA dan menjual sebagian
saham PT ENERGITAMA BUMI
ARUM yang menjadi milik PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA,
yaitu sebanyak 83 % (delapan puluh
tiga) persen atau sebanyak .................
lembar saham yang bernilai sebesar
Rp. .......... (........... rupiah);
Rp. ......................... (.................
sebesar rupiah);
(.................
2. The SECOND PARTY wishes to
purchase 75% (seventy-five) per cent
milik PT of the shares owned by PT
ENERGITAMA BUMI ARUM;
3. The FIRST PARTY is willing to
cooperate with the SECOND PARTY
and sell some of the shares of PT
ENERGITAMA BUMI ARUM which
belong to the FIRST PARTY to the
SECOND PARTY, namely 83%
(eighty-three) per cent or as many
as ................. shares valued at
Rp. .......... (........... rupiah);

PARA PIHAK selanjutnya sepakat The PARTIES further agree to make a

untuk membuat Nota Kesepahaman Memorandum of Understanding in the
dalam rangka jual beli saham PT context of the sale and purchase of
ENERGITAMA BUMI ARUM, dengan shares of PT ENERGITAMA BUMI
memuat ketentuan-ketentuan sebagai ARUM, containing the following
berikut : provisions:

PASAL ARTICLE
RUANG LINGKUP SCOPE

PARA PIHAK sepakat untuk bekerja The PARTIES agree to work together to
sama untuk menjalakan kegiatan dan carry out the activities and or business
atau bisnis PT ENERGITAMA BUMI of PT ENERGITAMA BUMI ARUM
ARUM secara bersama-sama atas jointly for the Mining and Sale of Coal at
Penambangan dan Penjualan Batu Bara home and abroad with a contract
dalam dan luar Negeri dengan kontrak volume of ........................... MT, in the
volume sebanyak ........................... MT, IUP OP of PT ENERGITAMA BUMI
pada IUP OP PT ENERGITAMA BUMI ARUM located
ARUM yang terletak at .........................................., .....................,
di .........................................., ....................., ........................................, ..............................
........................................, ...................
Kabupaten ................................................., Regency, ...........................................
Provinsi ..........................................., seluas Province, covering an area of .......... Ha
.......... Ha (......................................hektar), (......................................hectares), by
dengan menjadikan PARA PIHAK making the PARTIES as shareholders of
sebagai pemegang saham pada PT
ENERGITAMA BUMI ARUM;
PASAL
JANGKA WAKTU KERJA SAMA
Jangka waktu kerja sama ini adalah
selama ..... (..................) bulan, yang
terhitung efektif sejak Nota
Kesepahaman ini ditanda tangani
bersama oleh PARA PIHAK;
PASAL
TATA CARA KERJA SAMA DAN
PENGALIHAN SAHAM
1. PIHAK KEDUA akan menjamin
pembayaran dan/atau membiayai
kewajiban PT ENERGITAMA BUMI
ARUM dalam rangka opersional
penambangan dan penjual batubara,
diantaranya adalah :
(1). Pembayaran Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP)
atas jaminan reklamasi dan
pasca tambang sebesar Rp.
2.200.000.000,- (dua milyar dua
ratus juta rupiah)
(2). Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) berikut dendanya sebesar
Rp. 2.500.000.000,- ( dua milyar
lima ratus juta rupiah);
(3). Pengurusan Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan (IPPKH)
sebesar Rp. 1.200.000.000,- (satu
milyar dua ratus juta rupiah);
(4). Pajak-pajak (PPN dan PPH) Rp.
3.500.000.000,- (tiga milyar lima
ratus juta rupiah);
(5). Biaya pengurusan Rencana
Kerja dan Anggaran Biaya
(RKAB) sebesar Rp.
250.000.000,- (dua ratus lima
puluh juta rupiah), dan;
PT ENERGITAMA BUMI ARUM;
ARTICLE
TERM OF COOPERATION
The period of this cooperation is for .....
(..................) months, which is effective
since this Memorandum of
Understanding is jointly signed by the
PARTIES;
ARTICLE
PROCEDURE FOR COOPERATION
AND TRANSFER OF SHARES
1. The SECOND PARTY will guarantee
the payment and/or finance the
obligations of PT ENERGITAMA
BUMI ARUM in the context of
operational coal mining and selling,
including:
(1). Payment of Non-Tax State
Revenue (PNBP) for
reclamation and post-mining
guarantee amounting to Rp.
2,200,000,000,- (two billion two
hundred million rupiah)
(2). Land and Building Tax (PBB)
and penalties amounting to Rp.
2,500,000,000 (two billion five
hundred million rupiah);
(3). Processing of Forest Area
Borrowing and Use Permit
(IPPKH) amounting to Rp.
1,200,000,000,- (one billion two
hundred million rupiah);
(4). Taxes (VAT and PPH) of Rp.
3,500,000,000 (three billion five
hundred million rupiah);
(5). The cost of managing the Work
Plan and Budget (RKAB)
amounting to Rp. 250,000,000,-
(two hundred and fifty million
 rupiah), and;
2. Terhadap kewajiban PT
ENERGITAMA BUMI ARUM terkait 2. PT ENERGITAMA BUMI ARUM's
Royalty dan kepada BIMA akan obligations related to Royalty and to
diselesaikan melalui penjual 2 BIMA will be settled through the
tongkang atau senilai Rp. sale of 2 barges or Rp. 4,000,000,000,-
4.000.000.000,- (empat milyar (four billion rupiah);
rupiah);

3. Selama proses kerja sama tersebut
PIHAK PERTAMA akan
memberikan sebagian saham PT
ENERGITAMA BUMI ARUM yang
dimiliki oleh PIHAK PERTAMA,
atau sebanyak ................. lembar
saham senilai Rp. ................. (.............
rupiah) akan diserahkan kepada
PIHAK KEDUA dalam bentuk gadai
saham, dimana PIHAK PERTAMA
akan menyerahkan saham-saham
yang digadaikannya tersebut untuk
dimiliki oleh PIHAK KEDUA setelah
jangka waktu dari Nota
Kesepahaman ini berakhir;
3. During the cooperation process, the
FIRST PARTY will provide some of
the shares of PT ENERGITAMA
BUMI ARUM owned by the FIRST
PARTY, or as many as .................
shares worth Rp. ................. (.............
rupiah) will be handed over to the
SECOND PARTY in the form of
pledged shares, where the FIRST
PARTY will hand over the pledged
shares to be owned by the SECOND
PARTY after the term of this
Memorandum of Understanding
ends;

PASAL ARTICLE
TARGET OPERASI PRODUKSI DAN PRODUCTION OPERATION
PEMBAGIAN FEE HASIL TARGET AND SALES FEE
PENJUALAN DISTRIBUTION

1. PARA PIHAK sepakat untuk 1. The PARTIES agree to set a monthly

menetapkan target produksi mine production target of 50,000 MT,
tambang dalam waktu perbulan- with an estimated monthly operating
nya sebanyak 50.000 MT, dengan cost of Rp 35,000,000,000,- (thirty-
perkiraan biaya operasional five billion rupiah);
perbulan sebesar Rp 35.000.000.000,-
(tiga puluh lima milyar rupiah);
2. PARA PIHAK sepakat menetapkan 2. The PARTIES agree to set the capital
harga modal batubara PT price of PT ENERGITAMA BUMI
ENERGITAMA BUMI ARUM ARUM's coal at Rp 700,000,- (seven
sebesar Rp 700.000,- (tujuh ratus hundred thousand rupiah) per
ribu rupiah) per-Metrik Ton, dan Metric Tonne, and will be sold at Rp
akan dijual sebesar Rp 800.000,- 800,000,- (eight hundred thousand
(delapan ratus ribu rupiah) per- rupiah) per Metric Tonne, so that
 Metrik Ton, sehingga terdapat
keuntungan sebesar Rp 100.000,-
(seratus ribu rupiah) untuk setiap
Metrik Ton;
3. PARA PIHAK sepakat untuk
membagi keuntungan tersebut
menjadi sebagai berikut :
a. Sebanyak 15% (lima belas)
persen untuk PIHAK
PERTAMA;
b. Sebanyak 75% (tujuh puluh
lima) persen untuk PIHAK
KEDUA;
c. Sebanyak 10% (sepuluh) persen
untuk pemegang saham lainnya;
PASAL
HAK DAN KEWAJIBAN
1. 1.Hak dan Kewajiban PIHAK
PERTAMA :
a) PIHAK PERTAMA wajib
menyediakan lahan atau lokasi
penambangan sebanyak 80%
(delapan puluh) persen dan sisa
pembebasan lahan sebanyak
20% (dua puluh) persen akan di
tanggung oleh PIHAK KEDUA;
b) PIHAK PERTAMA wajib
menjamin keamanan area kerja
PIHAK KEDUA, dan jika ada
klaim atau biaya yang timbul
karena adanya tuntutan Pihak
Ketiga lainnya, jika ada maka
sepenuhnya menjadi tanggung
jawab PIHAK PERTAMA;
c) PIHAK PERTAMA berhak
mengawasi dan memberi
masukan-masukan yang saling
menguntungkan PARA PIHAK
atas pekerjaan yang dilakukan
oleh PIHAK KEDUA;
2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
: SECOND PARTY:
there is a profit of Rp 100,000,- (one
hundred thousand rupiah) for each
Metric Tonne;
3. The PARTIES agree to divide the
profit as follows:
a. 15% (fifteen) per cent for the
FIRST PARTY;
b. 75% (seventy five) per cent for
the SECOND PARTY;
c. 10% (ten) per cent for other
shareholders;
ARTICLE
RIGHTS AND OBLIGATIONS
1. Rights and Obligations of the FIRST
PARTY:
a) FIRST PARTY shall provide 80%
(eighty) per cent of land or
mining location and the
remaining 20% (twenty) per cent
land acquisition shall be borne by
SECOND PARTY;
b) FIRST PARTY shall ensure the
safety of the SECOND PARTY's
work area, and any claims or
costs incurred due to other Third
Party claims, if any, shall be the
sole responsibility of the FIRST
PARTY;
c) The FIRST PARTY shall have the
right to supervise and provide
inputs that are mutually
beneficial to the PARTIES on the
work carried out by the SECOND
PARTY;
2. Rights and Obligations of the
a) PIHAK KEDUA wajib a) The SECOND PARTY shall
mematuhi peraturan comply with the regulations
berdasarkan undang-undang based on the applicable mining
work safety laws;
keselamatan kerja
pertambangan yang berlaku; b) coordinate with the FIRST
b) melakukan koordinasi kepada PARTY or the party appointed by
PIHAK PERTAMA atau Pihak the FIRST PARTY regarding the
yang ditunjuk oleh PIHAK land and production work plan
PERTAMA terkait lahan dan and/or other related matters;
rencana kerja produksi
dan/atau hal terkait lainnya;
c) The SECOND PARTY shall be
c) PIHAK KEDUA wajib untuk obliged to maintain the hauling
melakukan perawatan jalan road in cooperation with other
hauling secara bekerjasama contractors, which maintenance
dengan kontraktor lainnya, mechanism shall be coordinated
yang mana mekanisme with the FIRST PARTY;
perawatan tersebut wajib
dikoordinasikan dengan
d) The SECOND PARTY is obliged
PIHAK PERTAMA; to provide work tools and all
d) PIHAK KEDUA wajib supporting components so that
menyediakan alat kerja dan the three-year RKAB target is
segala komponen achieved;
pendukungnya sehingga target
e) The SECOND PARTY is willing
RKAB pertiga tahun tercapai;
to pay heavy equipment
e) PIHAK KEDUA bersedia untuk
instalments of Rp 560,000,000,-
membayar cicilan alat berat (five hundred and sixty million
sebesar Rp 560.000.000,- (lima rupiah) every month, including 3
ratus enam puuh juta rupiah) (three) months of payment
setiap bulannya, termasuk arrears;
tunggakannya 3 (tiga) bulan
pembayaran;
f) SECOND PARTY will provide
f) PIHAK KEDUA akan heavy equipment to be used by
menyediakan alat berat untuk PT ENERGITAMA BUMI ARUM
dipergunakan PT to carry out coal mining and sales
ENERGITAMA BUMI ARUM activities, in the form of:
untuk melaksanakan kegiatan 1. Excavator 400: 6 Units @4.5M
penambangan dan penjualan 2. Excavator 300: 2 Units @3.2M
3. Excavator 200: 1 Unit @3.2M
batubara, berupa :
4. Dump trucks: 24 Units
 1. Excavator 400 : 6 Unit @4,5M
2. Excavator 300 : 2 Unit @3,2M
3. Excavator 200 : 1 Unit @3,2M
4. Dumptruk : 24 Unit

3. Rights and Obligations of the

3. Hak dan Kewajiban PARA PIHAK :
PARTIES:
a) PARA PIHAK setuju bahwa
a) The PARTIES agree that the
PIHAK PERTAMA memberikan FIRST PARTY grants the full
hak sepenuhnya untuk right to carry out coal mining and
melaksanakan penambangan sale to any Party as the SECOND
dan penjualan batubara kepada PARTY wishes on the lands
Pihak manapun sesuai mentioned in Article 2 of this
kehendak PIHAK KEDUA atas Agreement;
lahan-lahan yang tersebut pada
Pasal 2 Perjanjian ini;
b) PARA PIHAK setuju bahwa b) The PARTIES agree that the
PIHAK KEDUA wajib SECOND PARTY shall provide
menyediakan dan atau and or appoint a Chief Mining
menunjuk Kepala Teknik Engineer (KTT);
Tambang (KTT);
c) PARA PIHAK setuju bahwa
c) The PARTIES agree that the
PIHAK KEDUA diberikan SECOND PARTY is fully
kewenangan sepenuhnya untuk authorised to operate the MOMS
mengoperasional aplikasi (Minerba Online Monitoring
MOMS (Minerba Online System) application and OSS
Monitoring System) dan (Online Single Submission)
Password;
Password OSS (Online Single
Submission);
d) PIHAK PERTAMA akan
memberi kuasa penuh kepada d) The FIRST PARTY shall fully
PIHAK KEDUA untuk authorise the SECOND PARTY to
membuka rekening di bank open an account at any bank
manapun yang ditunjuk oleh appointed by the SECOND
PARTY. And the First Party shall
PIHAK KEDUA. Dan Pihak
complete and sign all Bank
Pertama harus melengkapi dan documents without any
menandatangani semua conditions, among others:
dokumen-dokumen Bank tanpa - Account opening;
syarat apapun, antara lain: - Debt acknowledgement
- Pembukaan rekening; agreement and Accept loan
 - Perjanjian pengakuan utang
dan Accept pinjaman atas
fasilitas Devisa Hasil
Eksport Sumber Daya Alam;
- Pembelian alat-alat berat dan
conveyor secara angsuran
untuk keperluan operasional
tambang dan jetty;
PASAL
PERNYATAAN- PERNYATAAN
1. PT ENERGITAMA BUMI ARUM
melalui PIHAK PERTAMA akan
menyerahkan aset-aset milik PT
ENERGITAMA BUMI ARUM
kepada PIHAK KEDUA, berupa :
1) Excavator 400 : 2 Unit (Unit
Baru : Komatsu, Unit lama :
Hitachi tahun 2022);
2) Excavator 300 : 1 Unit baru
Komatsu;
3) Excavator 200 : 1 Unit baru
Komatsu;
4) Greader 511 : 1 Unit baru
Komatsu (Cicilan 2 tahun lagi);
5) Bomag : 1 Unit;
6) Dumptruck : 4 Unit Hino tahun
2018;
7) Dozer 8S : 2 Unit Komatsu (1
Unit Baru dan 1 Unit lama)
2. PIHAK PERTAMA menjamin akan
terlaksanannya peralihan
kepemilikan saham PT
ENERGITAMA BUMI ARUM (baik
melalui gadai saham atau pun cara
lainnya) yang dimiliki PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
dilaksanakan dan dilakukan dengan
tata cara yang benar dan sesuai
dengan ketentuan hukum yang
berlaku;
for Foreign Exchange of
Natural Resources Export
Proceeds facility;
- Purchase of heavy equipment
and conveyors in instalments
for operational purposes of
the mine and jetty;
ARTICLE
STATEMENTS
1. PT ENERGITAMA BUMI ARUM
through the FIRST PARTY will
transfer the assets of PT
ENERGITAMA BUMI ARUM to the
SECOND PARTY, in the form of:
1) Excavator 400: 2 Units (New
Unit: Komatsu, Old Unit: Hitachi
in 2022);
2) Excavator 300: 1 New Komatsu
Unit;
3) Excavator 200: 1 new Komatsu
unit;
4) Greader 511: 1 new Komatsu unit
(2 more years instalment);
5) Bomag: 1 Unit;
6) Dumptruck: 4 Hino units in 2018;
7) Dozer 8S: 2 Komatsu Units (1
New Unit and 1 Old Unit)
2. The FIRST PARTY guarantees that
the transfer of ownership of PT
ENERGITAMA BUMI ARUM shares
(whether through share pledge or
other means) owned by the FIRST
PARTY to the SECOND PARTY will
be carried out and carried out in the
correct manner and in accordance
with applicable legal provisions;
 PASAL
PEMBUKUAN DAN PERPAJAKAN
1. PARA PIHAK sepakat pembukuan
pajak dilakukan oleh PIHAK
KEDUA;
2. PIHAK KEDUA akan menyiapkan
pembukuan yang sesuai kaidah-
kaidah perpajakan yang berlaku
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Indonesia dan tidak akan
merugikan perusahaan PIHAK
PERTAMA secara keseluruhan atas
pengapalan yang dilaksanakan oleh
PIHAK KEDUA;
PASAL
FORCE MAJEURE
1. PARA PIHAK sepakat akan
dibebaskan dari hak dan kewajiban
sebagaimana tersebut dalam Nota
Kesepahaman ini apabila terjadi
Force Majeure.
2. Force Majeure sebagaimana yang
dimaksud meliputi keadaan –
keadaan sebagai berikut:
a) Bencana alam seperti banjir,
kebakaran, gempa bumi, longsor
dan kejadian – kejadian lain di
luar kemampuan manusia;
b) Huru hara, seperti kerusuhan
social, perang dan kejadian lain
yang di timbulkan oleh manusia
namun berada diluar
kemampuan PARA PIHAK
untuk mengatasinya;
c) Perubahan kebijakan pemerintah
secara mendadak dan tidak ada
pemberitahuan sebelumnya dan
diterbitkan setelah perjanjian ini
di tandatangan, yang secara
langsung ataupun tidak
ARTICLE
BOOKKEEPING AND TAXATION
1. The PARTIES agree that tax
bookkeeping shall be conducted by
the SECOND PARTY;
2. The SECOND PARTY will prepare
bookkeeping in accordance with
applicable taxation rules in
accordance with applicable
provisions in Indonesia and will not
harm the FIRST PARTY's company
as a whole for shipments carried out
by the SECOND PARTY;
ARTICLE
FORCE MAJEURE
1. The PARTIES agree to be released
from the rights and obligations as
stated in this Memorandum of
Understanding in the event of Force
Majeure.
2. Force Majeure as referred to includes
the following circumstances:
a) Natural disasters such as floods,
fires, earthquakes, landslides and
other events beyond human
capabilities;
b) Riots, such as social unrest, war
and other events that are caused
by humans but are beyond the
ability of the PARTIES to
overcome;
c) sudden and unannounced
changes in government policy
issued after the signing of this
agreement, which directly or
indirectly affect the
implementation of this
 langsung mempengaruhi
pelaksanaan Nota Kesepahaman
ini.
PASAL
HAL-HAL LAIN
1. Apabila terdapat hal-hal lain belum
cukup diatur didalam Nota
Kesepahaman ini dan atau dari hal-
hal yang telah disepakati oleh
PARA PIHAK akan diadakan
perubahan, maka hal tersebut akan
dirundingkan bersama oleh PARA
PIHAK dan akan dibuat Perjanjian
tersendiri dan atau addendum
tersendiri oleh PARA PIHAK.
Perjanjian atau addendum atau
amandemen tersebut nantinya akan
merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Nota
Kesepahaman ini;
2. Nota Kesepahaman ini
menggunakan Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris dalam hal
terdapat perbedaan atau
perselisihan yang timbul mengenai
makna salah satu ketentuan dari
Nota Kesepahaman ini, maka versi
Bahasa Indonesia akan berlaku dan
versi Bahasa Inggris dianggap
diubah dengan sendirinya demikian
sehingga sesuai dengan dan sama
dengan makna yang terkandung di
dalam versi Bahasa Indonesia.
3. Apabila terjadi sengketa antara
PARA PIHAK mengenai
pelaksanaan Surat Perjanjian Kerja
ini pertama-tama akan diselesaikan
secara musyawarah dan bila tidak
mencapai mufakat, maka PARA
PIHAK sepakat menyelesaikan
secara hukum di Kantor Pengadilan
Memorandum of Understanding.
ARTICLE
OTHER MATTERS
1. If there are other matters that have
not been sufficiently regulated in this
Memorandum of Understanding and
or from matters that have been
agreed by the PARTIES to be made
changes, then these matters will be
negotiated together by the PARTIES
and a separate Agreement and or a
separate addendum will be made by
the PARTIES. Such agreement or
addendum or amendment shall form
an integral part of this
Memorandum of Understanding;
2. This MoU is in Bahasa Indonesia and
English in the event of any
discrepancy or dispute arising as to
the meaning of any of the provisions
of this MoU, the Bahasa Indonesia
version shall prevail and the English
version shall be deemed to be
modified accordingly so as to
conform to and be the same as the
meaning contained in the Bahasa
Indonesia version.
3. In the event of any dispute between
the PARTIES regarding the
implementation of this Employment
Agreement Letter, it shall first be
settled by deliberation and if no
consensus is reached, then the
PARTIES agree to settle it legally at
the Central Jakarta District Court
 Negeri Jakarta Pusat.
PASAL
PENUTUP
1. Nota Kesepahaman ini dapat dibuat
dan ditandatangani dalam beberapa
salinan, dan oleh PARA PIHAK
pada salinan masing- masing yang
terpisah, namun tidak akan berlaku
sampai masing-masing PIHAK telah
menandatangani paling tidak satu
salinan. Masing-masing salinan
apabila disatukan akan menjadi satu
kesatuan serta merupakan satu
instrumen/alat bukti yang sama.
2. Nota Kesepahaman ini menegaskan
keseluruhan kesepakatan dan
kesepahaman di antara PARA
PIHAK berkenaan dengan isi pokok
yang terkandung di dalam Nota
Kesepahaman ini dan tidak dapat
diubah kecuali secara tertulis dan
ditandatangani oleh para Wakil
masing-masing dari PARA PIHAK
pada atau setelah tanggal Nota
Kesepahaman ini.
3. Demikianlah PARA PIHAK telah
membuat dan menuangkan Nota
Kesepahaman ini untuk
ditandatangani oleh para wakil
berwenangnya masing-masing pada
tanggal sebagaimana ditulis pada
bagian awal Nota Kesepahaman di
atas.
Office.
ARTICLE
CLOSING
1. This Memorandum of
Understanding may be made and
signed in multiple copies, and by the
PARTIES on separate copies of each,
but shall not take effect until each
PARTY has signed at least one copy.
Each copy when taken together shall
constitute a single unit and shall
constitute one and the same
instrument/evidence.
2. This MOU confirms the entire
agreement and understanding
between the PARTIES with respect
to the subject matter contained in
this MOU and may not be amended
except in writing and signed by the
respective Representatives of the
PARTIES on or after the date of this
MOU.
3. IN WITNESS WHEREOF, the
PARTIES have caused this
Memorandum of Understanding to
be signed by their respective
authorised representatives on the
date indicated at the beginning of
the above Memorandum of
Understanding.