Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gerakan pramuka adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat
muda yang suka berkarya. “Paramuka” merupakan sebutan bagi anggota gerakan
pramuka, yang meliputi ; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega.kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka,
staf Kwartir dan majelis Pembimbing Pramuka. Sedangkan yang di maksudkan
kepramukaan adalah proses pendidikan di luarlingkungan keluarga dalam bentuk
kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan
dialam terbuka dengan prinsip Dasar kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah system pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan
keadaan , kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. Adapun
yang akan di bahas di Bab ini mengenai keterampilan Pramuka III dimana Materinya
yang akan kita jelaskan tentang, Macam-macam Upacara yang ada dalam pramuka,
baris-berbaris atau pbb, Bentuk Barisan/Formasi Barisan, dan Yel-yel/Lagu-Lagu yang
ada dalam Pramuka.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan macam-macam upacara dalam pramuka ?
2. Jelaskan baris-berbaris dalam pramuka?
3. Jelaskan apa itu yel-yel/ lagu-lagu dalam pramuka ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui macam-macam upacara dalam pramuka.
2. Mengetahui baris-berbaris dalam pramuka.
3. Mengetahui apa itu yel-yel/ lagu-lagu dalam pramuka.
BAB II
PEMBAHASAN

KETERAMPILAN PRAMUKA III


Dalam keterampilan kepramukaan III kegiatan kegiatan yang dilakukan sebagai
berikut:
A. Macam- macam Upacara
Gerakan Pramuka sebagai suatu wadah pendidikan nonformal di
lingkungaketiga,wajibmengarahkan dan mengatur semua tindakan dan langkahnya
seuaidengantujuan pendidikan khususnya tujuan dan sasaran Gerakan Pramuka,
sehingga usaha tersebut merupakan proses pendidikan yang meningkat dan
berkesinambungan. Untuk itu usaha yang merupakan proses pendidikan yang
meningkat dan berkelanjutan itu salah satu diantaranya adalah kegiatan upacara untuk
melatih disiplin, patuh, tenggang rasa, tanggung jawab, kesadaran nasional dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha esa. Kegiatan upacara diperlukan dalam
lingkungan Gerakan pramuka megingat bahwa :
1. Kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka merupakan salah satu alat
pendidikan untuk membiasakan selalu berbuat dengan tertib dan menanamkan
rasa cinta tanah air, disiplin, gotong royong, rasa tanggung jawab dan takwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa ;
2. Kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka diatur secara seragam, sehingga
dapat berfungsi sebagai alat pendidikan yang berdaya guna dan tepat guna1
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan
peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan
yang teratur dan tertib, untuk memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
1. Macam Upacara
a) Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu
dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
b) Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara
yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri
suatu pertemuan di lingkungan GerakanPramuka.

c) Upacara Pelantikan yaitu :

1 Ida Farida Surjadi, Mengenal Gerakan Pramuka, (Bekasi : Esensi Erlangga Grup,
2020), Hlm. 4
1) Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi
anggota Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan
tertentu dalam satuan.
d) Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka
pengesahan kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang
anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang
berlaku.
e) Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka
pemindahan anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi
dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f) Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan
dalam rangka mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega
untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan
bidangnya.

2. Tempat Upacara adalah :


a) di dalam ruangan, dan
b) di luar ruangan/ lapangan.

3. Tugas Petugas Upacara Dalam Upacara


a) Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima
penghormatan, mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan
pimpinan tertinggi dalam upacara itu.
b) Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur
pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan
jalannya upacara.
c) Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta
upacara.
d) Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu
upacara.
e) Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan
Pemimpin Upacara.
f) Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu
dalam suatu upacara misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma,
pemimpin lagu, dan lain-lain.
g) Petugas lain adalah berkewajiban melaksanakan tugas-tugas yang tidak
dikerjakan oleh petugas-petugas di atas2

Macam upacara di Perindukan dan Pasukan meliputi :


1. Upacara Pembukaan Latihan
2. Upacara Penutupan Latihan
3. Upacara Pelantikan
4. Upacara Kenaikan Tingkat
5. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
6. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang (dari golongan Siaga) atau ke
Penegak (dari golongan Penggalang)
Macam upacara di Ambalan dan Racana meliputi :
1. Upacara Pembukaan Latihan
2. Upacara Penutupan Latihan
3. Upacara Penerimaan Tamu
4. Upacara Penerimaan Calon
5. Upacara Pelantikan
6. Upacara Kenaikan Tingkat
7. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
8. Upacara Pindah ke Golongan Penegak ke Racana Pandega
9. Upacara Pelepasan ( dari Pandega ke Pembina / anggota Dewasa)
Perlu ditambahkan bahwa upacara di satuan Pramuka Pandega dilaksanakan
sesuai dengan aspirasi Pandega atas dasar ketentuan-ketentuan upacara yang
berlaku untuk Ambalan Penegak.

B. Peraturan Baris- Berbaris (PBB)


Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan
kebiasaan dalam tata cara hidup angkatan bersenjata/masyarakat yang diarahkan
kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

2 Budi Anwari, Buku Panduan Pramuka Penggalang, ( Yogyakarta : Penerbit Andi,


2015).
1. Maksud dan Tujuan
a. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa
persatuan,disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat
mngutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu dan secara
tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
b. Yang dimaksudkan dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan
tangkas adalh mengarahkan pertumbuhan yang diperlukan dalam
menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
c. Yang dimaksud dengan persatuan adalah rasa senasib dan
sepenanggungan serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam
menjalankan tugas.
d. Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas
diatas individu yang hakikatnya tidak lain dari pada eikhlasan menyisihkan
pilihan hati sendiri.
e. Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk
bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menhuntungkan
tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang akan dapa
merugikan kesatuan.
2. Ketentuan Khusus
a. Para pemimpin wajib mengetahui adanya, mengenal kegunaannya, serta
senantiasa menegakkan peraturan tersebut.
b. Para embantu pimpinan (kader) wajib paham isinya, mau mngerjakan, dan
mampu melatihnya.
c. Semua warga Angkatan Bersenjata baik perwira,Bintara atau Tamtama wajib
melaksanakan secara tertib(tepat) serta dilarang mengubah, menambah
atau mengurangi apa yang tertera dalam peraturan berbaris ini.
3. Aba-Aba
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang pemimpin
kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak
atau berturut-turut.
a) Macam-macam Aba-aba
1) Aba-aba Petunjuk
2) Aba-aba Peringatan
3) Aba-aba Pelaksanaan
Gerak
Gerak adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa
meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh :
 Jalan ditempat- GERAK
 Siap-GERAK
 Hadap kanan-GERAK
 Lencang kanan-GERAK

Jalan
Jalan adalah untuk gerakan-gerakan yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.
 haluan kanan/kiri- jalan
 satu langkah kedepan-jalan
Catatan :
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka
aba-aba harus didahului dengan aba-ab peringatan- MAJU
Contoh :
 maju-jalan
 Haluan kana/kiri-Jalan
 hadap kanan/kiri maju-jalan
 melintang kanan/kiri maju-jalan
Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap
pasukan dalam keadaan berhenti. Pasukan yang sedang bergerak maju,
bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya :
 Ada Aba-aba hadap kanan/kiri maju –JALAN karena dapat pula diberikan
aba-aba: Hadap kanan/kiri henti GERAK.
 Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju- JALAN karena dapat pula diberikan
aba-aba: hadap kanan/kiri henti GERAK.
 Balik kanan maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kanan
henti- GERAK.tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAn,
aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sednag
dengan langkah biasa, Karen tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti –
GERAK, belok kanan/ kiri-GERAK
Pada dasarna aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan
pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan
henti ini harus diucapkan. Contoh : Empat langkah ke depan –JALAN, bukan
barisan- jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan,
pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.

Mulai
Mulai : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus
dikerjakan berturut-turut,contoh :
 Hitung –MULAI
 Tiga bersaf kumpul-MULAI[3]

b) Cara memberi aba-aba


1) Waktu member aba-aba, pemberi aba-aba pada dasarnya harus berdiri
dalam keadaan sikap sempurna dan menghadapi pasukan.
2) Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga untuk si pemberi aba-
aba, maka pada satt memberikan aba-aba tidak menghadap pasukan.
3) Dalam menyiapkan pasukan pada saat Pembina upacara/irup memasuki
lapangan upacara dan setelah amanat Pembina upacara/irup selesai,
pemimpin/danup tidak menghadap pasukan.
4) Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan kepada pasukan
yang sedang berjalan atau berlari, aba-aba pelaksanaannya selalu harus
diberikan bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang
pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1 lngkah pada waktu
berjalan dan 3 langkah pada waktu berlari.
5) Sedang pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat diberikan
bertepatan dengan jatuhmya kaki yang berlawanan yang pelaksanaaan
geraknya dilakukan dengan tambahan 2langkah pada waktu berjalan dan
4 langkah pada waktu berlari, kemudian berhenti tau maju dengan
merubah bentuk arah pada pasukan.
6) Semua aba-aba ducapkan dengan suara nyaring, tegas, dan
bersemangat.
7) Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba
peringatan dan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.
8) Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertama
dan terakhir.
9) Waktu pemberian aba-aba peringatan dan pelaksanaan diperpanjang
sesuai besar-kecilnya pasukan dan/ atau tingkatan perhatian pasukan
(konsentrasi pasukan).
10) Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan, maka dikeluarkan perintah
“ulangi”.

c) Cara melatih Berhimpun


1) apabila seorang pelatih/ komandan ingin mengumpulkan anggota
bawahannya secara bebas, maka pelatih/komandan/pemimpin member
aba-aba : Berhimpun = MULAI.
2) Pelaksanaan :
 Pada waktu aba-aba peringatan seluruh anggota mengambil sikap
sempurna dan mengahadap kepada yang member aba-aba.
 pada aba-aba pelaksanaan seluruh angota mengambil sikap lari,
selanjutnya lari menuju kedepan pelatih/ komandan, pemimpin, di
mana ia berada dengan jarak 3 langkah.
 Pada waktu dating di depan pelatih/komandan/ pemimpin, mengambil
sikap sempurna, kemudian mengambil sikap istirahat.
 Setelah aba-aba selesai, seluruh angota mengambil sikap sempurna,
balik kanan, selanjutnya menuju tempat masing-masing,
 Pada saat dating didepan pelatih/ komandan/pemimpin, serta kembali,
tidak menyampaikan penghormatan.
3) yang dimaksud dengan berhimpun adalah semua anggota dating didepan
komandan/pemimpin dengan berdiri bebas, dengan jarak 3 langkah.
4) Cara melatih Berkumpul
 Komandan/pelatih/pemimpin menunjuk seorang anota untuk berdiri
kurang lebih 4 langkah didepannya, orang ini dinamakan penjuru.
 Komandan/pelatih/pemimpin memberikan perintah : Sdra.Hartono
sebagai penjuru (bila penjuru bernama Hartono).
 Penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada
yang member perintah, selanjutnya mengulangi perintah sebagi
berikut: “Siap Hartono sebagai penjuru“.
 Penjuru mengambil sikap untuk lari menuju tempat
komandan/pelatih/pemimpin yang member perintah.
 Apa bila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari
menuju tempat komandan/pelatih/pemimpin yang memberikan
perintah, langsung pundak kiri senjata.
 Pada waktu aba-aba peringatan “bersaf/ berbanjar kumpul” maka
anggota lain mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh pada
komandan/pelatih/pemimpin.
 Pada aba-aba pelaksanaan angota lainnya dengan serentak
mengambil sikap lari, selanjutnya penjuru member isyarat
“LURUSKAN”, angota secara berturut-turut meluruskan diri.
 Bila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menuju
di samping kiri/belakang penjuru dan verturut-turut meluruskan diri.
 Cara neluruskan diri kesamping ( bila bersaf) sebagai berikut:
Meluruskan dengan tangan kanan di genggam, punggung tangan
menghadap keatas, kepala di palingkan kekanan dan meluruskan diri,
hingga dapat melihat dada orang-orang yang disebelah kanannya.
 Cara meluruskan diri kedepan (bila berbanjar) sebagai berikut:
Meluruskan lengan kanannya kedepan, tangan digengam, punggung
tangan menghadap keatas dan mengambil jarak satu lengan ditambah
dua kepal dari orang yang ada didepannya dan meluruskan diri
kedepan. Setelah orang yang paling be;akang banjar kanan melihat
barisannya sudah lurus, maka ia memberikab isyarat dengan
mengucapkan “LURUS”, pada isyarat ini serentak menurunkan lengan
kanan dan kembali kesikap sempurna.
 Apabila bersenjata, maka setelah menegakkan tangan kanannya
kemudian dengan serentak tegak senjata.
 Penunjukkan penjuru tidak berdasarkan kepangkatan.
5) Cara Melatih Meninggalkan Barisan
 Apabila pelatih memberikan perintah kepada seseorang dari
barisannya terlebih dahulu ia memanggil orang itu keluar barisan dan
memberikan perintahnya apabila orang tersebut telah berdiri dalam
sikap sempurna. Orang yang menerima perintah ini harus mengulang
perintah tersebut sebelum melaksanakan dan mengerjakan perintah itu
dengan bersemangat.

Tata Cara Keluar Barisan


Bila keluar Bersaf :
 Untuk saf depan, tidak perlu balik, tetapi langsung menuju arah yang
memanggil.
 Untuk saf tengan dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf
paling belakang selanjutnya memilih jalan yang dekat menuju arah
yang memanggil.
 Bagi orang yang berada diujung kanan maupun kiri, tanpa balik kanan
langsung arah yang memanggil (termasuk saf 2 dan 3 ).
Bila pasukan Berbanjar.
 Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yang
memanggil.
 Untuk saf tengah dan belakang, baik kanan kemudian melalui saf
paling belakang, selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah
yang memanggil.
Cara menyampaikan laporan dan penghormatan apabila anggota
dipanggil sedabg dalam barisan sebagi berikut :
 Komandan/pelatih/pemimpin memanggil : “Ahmad tampil kedepan”
setelah selesai dipangil orang yang dipanggil tersebut mengucapkan
kata-kata “Siap Ahmad tampil kedepan “. Kemudian keluar barisan
sesuai dengan tat cara keluar barisan.
 Kemudian menghormati sesuai PPM, setelah selesai menghormat
mengicapkan kata-kata : Lapor, siap menghadap”. Selanjutnya
menunggu perintah.
 Setelah mendapat perintah/petunjuk, mengulangi perintah tersebut.
 Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk, kemudian
menghadap langakah didepan komandan/ pelatih/pemimpin yang
memanggil dan mengucapkan kata-kata : “memberikan aba-aba
ditempat telah dilaksanakan, laporan selesai”.
 Setelah Mendapat perintah “ Kembali ketempat”, anggota tersebut
mengulangi perintah kemudian menghormat, selanjutnya kembali ke
tempat.
 Jika pada waktu dalam barisan salah seorang meninggalkan
barisannya, maka terlebih dahulu harus mengambil sikap sempurna
dan minta izin kepada komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil
dengan cara mengangkat tangan kanannya keatas (tangan dibuka,
jari-jari dirapatkan).
 Setelah mendapat ijin, ia keluar dari barisannya selanjutnya menuju
tempat sesuai keperluannya.
 Bila keperluannya telah selesai, maka orang tersebut
menghadap langkah didepan komandan/pelatih/pemimpin,
menghormati dan laporan sebagai berikut : “ Lapor, kebelakang selesai
laporan selesai”. Setelah ada perintah dari
komandan/pelatih/pemimpin “Masuk barisan” maka orang tersebut
mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dan kembali
ke barisannya pada kedudukan semula.

C. Yel-Yel dan Lagu Dalam Pramuka


Yel-yel Pramuka berfungsi untuk membangun kekompakan antar tim, Biasanya
yel-yel pramuka dilakukan menjelang akan melakukan kegiatan atau sedang baris-
berbaris untuk menggambarkan semangat kekompakan dalam tim.
Contoh yel-yel:
Kapal selam tengkinya bocor
Timbul Tenggelam Diperbatasan
Kapal selam tengkinya bocor
Timbul Tenggelam Diperbatasan
Buat apa sedih hati, sedih hati
Buat apa susah hati, susah hati
Anak Pramuka tak mengenal lelah, kuat
Cerdas. Baik hati, Baik hati3

3 Budi Anwari, Buku Panduan Pramuka Penggalang, (Yogyakarta : Penerbit Andi,


2015), Hlm, 155-157.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gerakan Pramuka sebagai suatu wadah pendidikan nonformal di
lingkungaketiga,wajibmengarahkan dan mengatur semua tindakan dan langkahnya
seuaidengantujuan pendidikan khususnya tujuan dan sasaran Gerakan Pramuka,
sehingga usaha tersebut merupakan proses pendidikan yang meningkat dan
berkesinambungan. Untuk itu usaha yang merupakan proses pendidikan yang
meningkat dan berkelanjutan itu salah satu diantaranya adalah kegiatan upacara untuk
melatih disiplin, patuh, tenggang rasa, tanggung jawab, kesadaran nasional dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha esa. Kegiatan upacara diperlukan dalam
lingkungan Gerakan pramuka megingat bahwa :
1. Kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka merupakan salah satu alat
pendidikan untuk membiasakan selalu berbuat dengan tertib dan menanamkan
rasa cinta tanah air, disiplin, gotong royong, rasa tanggung jawab dan takwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa ;
2. Kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka diatur secara seragam, sehingga
dapat berfungsi sebagai alat pendidikan yang berdaya guna dan tepat guna.

B. SARAN
Demikian makalah ini kami susun,semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan,saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA

Budi Anwari. 2015. Buku Panduan Pramuka Penggalang. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Ida Farida Surjadi. 2020. Mengenal Gerakan Pramuka. Bekasi : Esensi Erlangga Grup.

Rahmatika Diah. 2015. Buku pintar Pramuka. Jakarta:Bee Media Pustaka.

Timpah panduan lengkap gerakan pramuka: Pustaka Agung Harapan.

Anda mungkin juga menyukai