DisusunOleh :
Anjeria Saputri 20020044
Lega Fitalia Utama 20020074
Siti Khaerunisa 20020086
Siti Rohmah 20020085
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat Rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Kepramukaan Pembelajaran yang membahas tentang “Peraturan Baris Berbaris”
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penyusunan makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi salah satu tugas dalam mempelajari mata kuliah Kepramukaan. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd yang telah membimbing
kami pada mata kuliah ini. Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan informasi dari
media massa yang berhubungan dengan Pendidikan. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Kelompok 01
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Baris Berbaris ......................................................................................... 5
2.2 Maksud dan Tujuan Peraturan Baris Berbaris ........................................................... 5
2.3 Aba-aba Dalam Peraturan Baris Berbaris ................................................................. 5
2.4 Dua Gerakan pada PBB............................................................................................. 6
2.5 Cara Memberi Aba-aba ........................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
Peraturan Baris Berbaris (PBB) dalam gerakan pramuka adalah kegiatan yang
memiliki manfaat untuk melatih fisik dan menanamkan tata cara hidup terarah dan
disiplin dalam organisasi masyarakat seperti pramuka. PBB terdiri dari aba-aba dan
gerakan dasar baris berbaris, dan digunakan untuk menumbuhkan sikap jasmani yang
tegap dan tangkas, rasa persatuan, dan disiplin. Pada pelaksanaannya, PBB terdiri dari
gerakan dasar yang meliputi sikap sempurna, istirahat di tempat, lencang kanan/kiri,
setengah lencang kanan/kiri, lencang depan, dan berhitung perubahan arah.
Tujuan dari PBB dalam gerakan pramuka adalah untuk menanamkan rasa disiplin,
mempertebal rasa semangat kebersamaan, dan membela Negara. PBB juga dapat
membentuk karakter dan disiplin anggota pramuka, serta meningkatkan rasa persatuan
dan kebersamaan dalam gerakan pramuka. Pada umumnya, PBB dalam gerakan pramuka
terdiri dari dua jenis, yaitu menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk PBB
menggunakan tongkat memiliki cara tersendiri sesuai aturan yang berlaku pada
Kepramukaan, sedangkan yang tanpa tongkat mengikuti tata cara yang berlaku pada PBB
milik TNI/POLRI. Dalam kegiatan pramuka, PBB dapat dijadikan sebagai sarana
pembentukan karakter dan disiplin anggota pramuka. PBB juga dapat diimplementasikan
dalam kegiatan-kegiatan pramuka seperti perkemahan, jambore, dan kegiatan lainnya
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Baris Berbaris
Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan
kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu
perwatakan tertentu. Sikap lahir yang diperoleh adalah ketegaran, keseragaman,
ketangkasan, kesigapan, kelincahan, keindahan, kerapihan, ketanggapan, ketertiban,
kewajarantenaga, kekhidmatan, kesopanan, kekompakan, dan ketelitian sikap batin yang
diperoleh adalah ketenangan, keberanian, ketaatan, kekuatan, keikhlasan, kesadaran,
konsentrasi, kesetiakawanan, dan beraniberkorban.
2.2 Maksud dan Tujuan Peraturan Baris Berbaris
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Ada
tiga macam aba-aba yaitu:
1. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud dari
pada aba-aba peringatan/pelaksanaan. Contoh :
a) Kepada Pemimpin Upacara Hormat - GERAK
b) Untuk amanat - istirahat di tempat - GERAK
2. Aba-aba peperingkat
Aba-aba peringatana dalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu- ragu. Contoh :
a) Lencang kanan - GERAK (bukan lancing kanan)
b) Istirahat ditempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3. Aba-aba pelaksanaan
PPB terdiri dari 2 gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan. Untuk lebih
lanjut mari kita lihat 2 gerakan tersebut.
1. Gerakan ditempat
Gerakan ditempat diperlukan untuk mempersiapkan atau merapikan barisan dalam
menghadapi upacara-upacara dalam pelaksanaan apel kerja, apel belajar atau persiapan
pelaporan belajar dikelas. Gerakan ditempat yang umum dilakukan meliputi :
a. Sikap Sempurna
Aba-aba : "Siap - GERAK"
Pelaksanaan :
1) Badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60
derajat
2) Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
3) Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik kebelakang dan tidak di
naikan.
4) Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam
tidak terpaksa, rapat di paha.
5) Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
6) Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigirapat, mata lurus kedepan, bernafas
wajar.
b. Hormat
Aba-aba : "Hormat - GERAK"
Pelaksanaan :
1) Pandangan lurus kedepan
2) Dada di busungkan
3) Tangan kanan memebentuk sudut 90 derajat dan ditekuk 45 derajat jari merapat
dan di taruh di pelipis mata kanan jari-jari menghadap kesaku
4) Tumit merapat
5) Dan ujung kaki di buka sudut 45 derajat
c. Lencang Kanan/Kiri
Hanya dalam bentuk bersaf.
Aba-aba : "Lencang kanan/kiri - GERAK"
Pelaksanaan :
1) Mengangkat tangan kanan/kiri kesamping, jari-jari tangan kanan/kiri
2) Menggenggam, punggung tangan menghadap keatas.
3) Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan/ kiri, kecuali penjuru
kana/kiri.
4) Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah
kanan / kiri-nya.
5) Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
e. Lencang Depan
Hanya dalam bentuk banjar.
Aba-aba : "Lencang Depan - GERAK"
Pelaksanaan :
1) Penjuru tetap sikap sempurna.
2) Nomor dua dan seterusnya meluruskan kedepan dengan mengangkat tangan
kedepan.
3) Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap keatas,
mengambil jarak atau satul engan dan di tambah dua kepal
4) Pada aba-aba "Tegak Gerak " semua dengan serentak menurunka tangan kembali
ke sikap sempurna.
f. Berhitung
Aba-aba : "Hitung-MULAI"
Pelaksanaan :
1) Jika bersaf penjuru tetap melihat kedepan, saf depan memalingkan muka ke
kanan.
2) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor,
sambil memalingkan muka kedepan.
3) Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
4) Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut kebelakang.
5) Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
6) Perubahan Arah
2. Gerakan berjalan
Gerak berjalan diperlukan pada saat menggerakkan, memindahkan, atau menggeser
barisan dari suatu tempat ketempat yang lain. Gerakan-gerakan berjalan sangat
diperlukan demi kekompakan, ketertiban, keseragaman dalam rangka memupuk rasa
kebersamaan. Gerakan berjalan yang umum dilakukan meliputi :
a. Maju Jalan
Dari sikap sempurna. Aba-aba : Maju- JALAN
Pelaksanaannya:
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan kedepan, lutut lurus, telapak kaki
diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke
tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah
biasa.
2) Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan kedepan 90°,
lengan kiri 30 "kebelakang, pada langkah selanjutnya lengana tas dan bawah lurus
dilenggangkan kedepan 45, dan kebelakang 30".
3) Seluruh anggota meluruskan barisan kedepan dengan melihat pada belakang leher.
4) Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri
5) Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.
b. Bubar Jalan
c. Jalan ditempat
Pada dasarnya PBB merupakan cara untuk melatih barisan/kelompok agar terbentuk
kekompakan dan kerja sama yang harmonis. Akan terlihat jelas dan terasa tidak kompak
apabila ada salah satu orang dalam barisan/kelompok yang menyimpang dari aba-aba
yang diberikan. Akibatnya akan jelas memporak porandakan barisan itu. Maka dari itu
diharusakan bagi setiap anggota barisan untuk memusatkan perhatian kepada aba-aba
yang diberikan dan dapat dilaksanakan serempak sehingga tercipta kebersamaan.
1. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan
menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk
melakukan itu.
2. Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba
terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
3. Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang
berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada
waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
4. Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua)
langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
5. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
6. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
7. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
8. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan
dengan besar kecilnya pasukan.
9. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah
ulang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin,
patriotisme, tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan batin yang diarahkan
pada terbentuknya perwatakan tertent. Peraturan Baris Berbaris (PBB) memiliki
maksud dan tujuan untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa
persatuan, disiplin, serta menanamkan rasa tanggung jawab. Beberapa manfaat dari
PBB antara lain menumbuhkan rasa disiplin dan kebersamaan.
Dalam PBB terdapat dua gerakan, yaitu gerakan melangkah dan gerakan berhenti.
Aba-aba dalam PBB adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan kepada
pasukannya untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.Ada dua macam
aba-aba, yaitu aba-aba petunjuk dan aba-aba peringatan. Cara memberi aba-aba
adalah dengan mengangkat tangan kanan atau kiri ke samping, menggenggam,
punggung tangan menghadap ke atas, dan memberikan aba-aba secara jelas dan tegas
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA