Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPRAMUKAAN

PERATURAN BARIS BERBARIS

Dosen Pengampu : Prof. Dr.Herpratiwi, M. Pd.

DisusunOleh :
Anjeria Saputri 20020044
Lega Fitalia Utama 20020074
Siti Khaerunisa 20020086
Siti Rohmah 20020085

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
AL ISLAM TUNAS BANGSA BANDAR LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat Rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Kepramukaan Pembelajaran yang membahas tentang “Peraturan Baris Berbaris”
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penyusunan makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi salah satu tugas dalam mempelajari mata kuliah Kepramukaan. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd yang telah membimbing
kami pada mata kuliah ini. Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan informasi dari
media massa yang berhubungan dengan Pendidikan. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Bandar Lampung, 29 Oktober 2023

Kelompok 01
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Baris Berbaris ......................................................................................... 5
2.2 Maksud dan Tujuan Peraturan Baris Berbaris ........................................................... 5
2.3 Aba-aba Dalam Peraturan Baris Berbaris ................................................................. 5
2.4 Dua Gerakan pada PBB............................................................................................. 6
2.5 Cara Memberi Aba-aba ........................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peraturan Baris Berbaris (PBB) dalam gerakan pramuka adalah kegiatan yang
memiliki manfaat untuk melatih fisik dan menanamkan tata cara hidup terarah dan
disiplin dalam organisasi masyarakat seperti pramuka. PBB terdiri dari aba-aba dan
gerakan dasar baris berbaris, dan digunakan untuk menumbuhkan sikap jasmani yang
tegap dan tangkas, rasa persatuan, dan disiplin. Pada pelaksanaannya, PBB terdiri dari
gerakan dasar yang meliputi sikap sempurna, istirahat di tempat, lencang kanan/kiri,
setengah lencang kanan/kiri, lencang depan, dan berhitung perubahan arah.
Tujuan dari PBB dalam gerakan pramuka adalah untuk menanamkan rasa disiplin,
mempertebal rasa semangat kebersamaan, dan membela Negara. PBB juga dapat
membentuk karakter dan disiplin anggota pramuka, serta meningkatkan rasa persatuan
dan kebersamaan dalam gerakan pramuka. Pada umumnya, PBB dalam gerakan pramuka
terdiri dari dua jenis, yaitu menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk PBB
menggunakan tongkat memiliki cara tersendiri sesuai aturan yang berlaku pada
Kepramukaan, sedangkan yang tanpa tongkat mengikuti tata cara yang berlaku pada PBB
milik TNI/POLRI. Dalam kegiatan pramuka, PBB dapat dijadikan sebagai sarana
pembentukan karakter dan disiplin anggota pramuka. PBB juga dapat diimplementasikan
dalam kegiatan-kegiatan pramuka seperti perkemahan, jambore, dan kegiatan lainnya
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dengan baris berbaris?


2. Apa pengertian dan tujuan dari PBB?
3. Gerakan apa saja yang ada pada PBB?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari baris berbaris.


2. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari PBB.
3. Untuk mengetahui gerakan yang terdapat pada PBB.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Baris Berbaris

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan
kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu
perwatakan tertentu. Sikap lahir yang diperoleh adalah ketegaran, keseragaman,
ketangkasan, kesigapan, kelincahan, keindahan, kerapihan, ketanggapan, ketertiban,
kewajarantenaga, kekhidmatan, kesopanan, kekompakan, dan ketelitian sikap batin yang
diperoleh adalah ketenangan, keberanian, ketaatan, kekuatan, keikhlasan, kesadaran,
konsentrasi, kesetiakawanan, dan beraniberkorban.
2.2 Maksud dan Tujuan Peraturan Baris Berbaris

Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :


1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan
hak dan kewajiban
2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat
kebersamaan
Tujuan dari PBB yaitu :
1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin,
sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas di atas
kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung
jawab.
2. Mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok tersebut dengan
sempurna.
3. Rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam
menjalankan tugas.
4. Mengutamakan kepentingan tugas diatas individu yang hakikatnya tidak lain dari
pada keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.
5. Keberanian untuk bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi
menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang akan
dapat merugikan kesatuan.

2.3 Aba-aba Dalam Peraturan Baris Berbaris

Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Ada
tiga macam aba-aba yaitu:
1. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud dari
pada aba-aba peringatan/pelaksanaan. Contoh :
a) Kepada Pemimpin Upacara Hormat - GERAK
b) Untuk amanat - istirahat di tempat - GERAK
2. Aba-aba peperingkat
Aba-aba peringatana dalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu- ragu. Contoh :
a) Lencang kanan - GERAK (bukan lancing kanan)
b) Istirahat ditempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3. Aba-aba pelaksanaan

Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba


pelaksanan yang dipakai ialah :
a. GERAK
Gerak adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan
tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh :
a) Jalan ditempat - GERAK
b) Siap - GERAK
c) Hadap kanan - GERAK
d) Lencang kanan - GERAK
b. JALAN
Jalan adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan
tempat. Contoh :
a) Haluan kanan/kiri - JALAN
b) Dua langkah kedepan - JALAN
c) Satu langkah kebelakang - JALAN

2.4 Dua Gerakan pada PBB

PPB terdiri dari 2 gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan. Untuk lebih
lanjut mari kita lihat 2 gerakan tersebut.
1. Gerakan ditempat
Gerakan ditempat diperlukan untuk mempersiapkan atau merapikan barisan dalam
menghadapi upacara-upacara dalam pelaksanaan apel kerja, apel belajar atau persiapan
pelaporan belajar dikelas. Gerakan ditempat yang umum dilakukan meliputi :
a. Sikap Sempurna
Aba-aba : "Siap - GERAK"
Pelaksanaan :
1) Badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60
derajat
2) Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
3) Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik kebelakang dan tidak di
naikan.
4) Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam
tidak terpaksa, rapat di paha.
5) Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
6) Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigirapat, mata lurus kedepan, bernafas
wajar.

b. Hormat
Aba-aba : "Hormat - GERAK"
Pelaksanaan :
1) Pandangan lurus kedepan
2) Dada di busungkan
3) Tangan kanan memebentuk sudut 90 derajat dan ditekuk 45 derajat jari merapat
dan di taruh di pelipis mata kanan jari-jari menghadap kesaku
4) Tumit merapat
5) Dan ujung kaki di buka sudut 45 derajat

c. Lencang Kanan/Kiri
Hanya dalam bentuk bersaf.
Aba-aba : "Lencang kanan/kiri - GERAK"
Pelaksanaan :
1) Mengangkat tangan kanan/kiri kesamping, jari-jari tangan kanan/kiri
2) Menggenggam, punggung tangan menghadap keatas.
3) Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan/ kiri, kecuali penjuru
kana/kiri.
4) Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah
kanan / kiri-nya.
5) Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.

d. Setengah lencang kanan/kiri


Aba-aba : Setengah lengan lencang kanan - GERAK
Pelaksanaan:
Seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang)
dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelah kanan/kirinya,
pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat
satu sama lainnya di sebelah depan. Pada aba-aba Tegak - GERAK semua serentak
menurunkan lengan memalingkan muka kembali kedepan dan berdiri dalam sikap
sempurna.

e. Lencang Depan
Hanya dalam bentuk banjar.
Aba-aba : "Lencang Depan - GERAK"
Pelaksanaan :
1) Penjuru tetap sikap sempurna.
2) Nomor dua dan seterusnya meluruskan kedepan dengan mengangkat tangan
kedepan.
3) Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap keatas,
mengambil jarak atau satul engan dan di tambah dua kepal
4) Pada aba-aba "Tegak Gerak " semua dengan serentak menurunka tangan kembali
ke sikap sempurna.

f. Berhitung
Aba-aba : "Hitung-MULAI"
Pelaksanaan :
1) Jika bersaf penjuru tetap melihat kedepan, saf depan memalingkan muka ke
kanan.
2) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor,
sambil memalingkan muka kedepan.
3) Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
4) Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut kebelakang.
5) Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
6) Perubahan Arah

g. Hadap Kanan/ Kiri


Aba-aba : Hadap kanan/kiri - GERAK.
Pelaksanaan :
1) Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan/kiriberada
di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri
2) Tumit kaki kanan/kiri dengan badan di putar kekanan 90 derajat
3) Kaki kanan/kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.

h. Hadap Serong kanan/kiri


Aba-aba : "Hadap serong kanan/kiri - GERAK".
Pelaksanaan :
1) Kaki kanan/kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan/kiri.
2) Berputar arah 450 ke kanan / kiri.
3) Kaki kanan/kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri
i. Balik Kanan

Aba-aba: Balik kanan - GERAK


Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap
kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar ke
kkanan 180". Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.
j. Istrirahat ditempat
Aba-aba : "Istirahat Ditempat - GERAK "
Pelaksanaan :
1) Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm).
2) Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan
kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan,
tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk
serta kedua lengangan di lemaskan.

2. Gerakan berjalan
Gerak berjalan diperlukan pada saat menggerakkan, memindahkan, atau menggeser
barisan dari suatu tempat ketempat yang lain. Gerakan-gerakan berjalan sangat
diperlukan demi kekompakan, ketertiban, keseragaman dalam rangka memupuk rasa
kebersamaan. Gerakan berjalan yang umum dilakukan meliputi :
a. Maju Jalan
Dari sikap sempurna. Aba-aba : Maju- JALAN
Pelaksanaannya:
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan kedepan, lutut lurus, telapak kaki
diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke
tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah
biasa.
2) Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan kedepan 90°,
lengan kiri 30 "kebelakang, pada langkah selanjutnya lengana tas dan bawah lurus
dilenggangkan kedepan 45, dan kebelakang 30".
3) Seluruh anggota meluruskan barisan kedepan dengan melihat pada belakang leher.
4) Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri
5) Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.

b. Bubar Jalan

Aba-aba : Bubar - Jalan


Pelaksanaan :
Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah
dibalas kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan balik kanan dan
setelah menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti
langkah pertama dalam gerakan maju jalan, selanjutnya bubar menuju tempat
masing-masing.

c. Jalan ditempat

Aba-aba : Jalan ditempat - GERAK


Pelaksaannya :
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha
rata-rata, ujung kaki menuju kebawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa,
badan tegak, pandangan mata tetap kedepan, lengan dirapatkan pada badan (tidak
melenggang)

d. Dari jalan ketempat berhenti.


Aba-aba : Henti - GERAK
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan, pada hitungan ke dua
kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali kesikap sempurna.
a. Hadap Kanan Maju Jalan
b. Hadap Kiri Maju Jalan
c. Belok Kanan
d. Belok Kiri
2.5 Cara Memberi Aba-aba

Pada dasarnya PBB merupakan cara untuk melatih barisan/kelompok agar terbentuk
kekompakan dan kerja sama yang harmonis. Akan terlihat jelas dan terasa tidak kompak
apabila ada salah satu orang dalam barisan/kelompok yang menyimpang dari aba-aba
yang diberikan. Akibatnya akan jelas memporak porandakan barisan itu. Maka dari itu
diharusakan bagi setiap anggota barisan untuk memusatkan perhatian kepada aba-aba
yang diberikan dan dapat dilaksanakan serempak sehingga tercipta kebersamaan.
1. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan
menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk
melakukan itu.
2. Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba
terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
3. Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang
berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada
waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
4. Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua)
langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
5. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
6. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
7. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
8. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan
dengan besar kecilnya pasukan.
9. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah
ulang.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin,
patriotisme, tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan batin yang diarahkan
pada terbentuknya perwatakan tertent. Peraturan Baris Berbaris (PBB) memiliki
maksud dan tujuan untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa
persatuan, disiplin, serta menanamkan rasa tanggung jawab. Beberapa manfaat dari
PBB antara lain menumbuhkan rasa disiplin dan kebersamaan.
Dalam PBB terdapat dua gerakan, yaitu gerakan melangkah dan gerakan berhenti.
Aba-aba dalam PBB adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan kepada
pasukannya untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.Ada dua macam
aba-aba, yaitu aba-aba petunjuk dan aba-aba peringatan. Cara memberi aba-aba
adalah dengan mengangkat tangan kanan atau kiri ke samping, menggenggam,
punggung tangan menghadap ke atas, dan memberikan aba-aba secara jelas dan tegas
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Elok Budiyanti, E. (2020). PERANAN PELAKSANAAN PBB (PERATURAN BARIS


BERBARIS) DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI DISIPLIN TERHADAP
ANGGOTA PRAMUKA DI SMP NEGERI 2 BALAPULANG TAHUN
PELAJARAN 2019/2020 (Doctoral dissertation, Universitas Pancasakti Tegal).
Kustanti, N. (2016). Hubungan antara Ketaatan terhadap Peraturan Baris Berbaris
dalam Kegiatan Pramuka dan Disiplin Siswa. BASIC EDUCATION, 5(22), 2-
124.

Anda mungkin juga menyukai