Dosen Pengampu:
Supratikno, S.Pd
Disusun Oleh
Nama : Diah Ayu Norvita
Nim : 1810125220027
Kelas : 5A PGSD
No. Absen : 27
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Senam Pembentukan dan Kebugaran” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Dosen Pengampu: Supratikno, S.Pd. Pada tugas mata kuliah Pendidikan
Jasmani di SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
pembaca mengenai Senam Pembentukan dan Kebugaran serta dapat berguna bagi
pembaca.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Senam Pembentukan.......................................................................................................3
B. Kebugaran Jasmani.........................................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebugaran jasmani erat kaitanya dengan kegiatan manusia dalam
melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan
untuk mendukung aktivitas sehari-hari (pekerjaan) seseorang agar pekerjaan
atau aktivitas tersebut optimal. Pekerjaan atau aktivias pun dapat
mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang.
Kebugaran jasmani yang tinggi merupakan modal essensial untuk
menyelesaikan kegiatan secara bergairah, efektif, dan efisien, sehingga
berakibat pada produktivitas, dan semuanya itu dijdikan salah satu indikator
kualitas sumberdaya manusia yang sangat diharapkan ada pada diri individu
sebagai bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan
pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran tubuh adalah
melalui olahraga yang dilakukan secara teratur, terukur, terprogram,
sistematis dan selalu meningkat.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan senam pembentukan?
2. Apa yang dimaksud dengan kebugaran jasmani?
3. Bagaimana caranya membina Kebugaran Jasmani dengan Senam
Pembentukan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan senam pembentukan?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebugaran jasmani?
3. Untuk mengetahui bagaimana caranya membina Kebugaran Jasmani
dengan Senam Pembentukan?
D. Manfaat Penulisan
Dapat memberi informasi mengenai senam pembentukan dan kebugaran serta
prinsip dan pelatihannya dan pentingnya bergerak dan berolahraga agar
tercapai derajat kesehatan yang optimal kepada pembaca yang ingin
meningkatkan kebugaran fisik dengan Senam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Senam Pembentukan
a. Pengertian Senam
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan
performa gerakan yang membutuhkan kekuatan kecepatan dan keserasian
gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah: Palang tak
seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut
konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno
untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau
menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di
tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah. Sekarang, sejak kecil
banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua,
maupun oleh pengajar olahraga di sekolah. Senam sangat penting untuk
pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi
kelangsungan hidup manusia.
Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantai, senam
hamil, senam aerobik, senam pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ),
dll. Biasanya di sekolah dasar, guru-guru mengajarkan senam-senam
yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka. Namun
ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun
senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri.
3
Tubuh anak perlu dibentuk sikap dan gerak dasarnya lebih dahulu, agar
tubuh selalu dalam keadaan sikap yang benar. Pengertian sikap yaitu
sikap tubuh dalam keadaan diam maupun dalam keadaan bergerak. Sikap
tubuh dalam keadaan diam, seperti berbagai sikap berdiri, jongkok,
duduk, dan berbaring, sedangkan sikap tubuh dalam keadaan bergerak,
seperti berjalan, berlari, melompat, meloncat, memukul, dan menyepak.
Senam pembentukan atau disebut juga senam dasar adalah latihan
tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun
secara sistematis dan metodis. Menurut Sumanto dan Sukiyo (1991: 127)
salah satu fungsi senam pembentukan adalah mengupayakan agar tubuh
tetap berada dalam keadaan sikap yang benar, dan jika terjadi sikap tubuh
yang salah, harus segera memperbaikinya, sehingga menjadi benar. Lebih
lanjut Sumanto dan Sukiyo (1991: 128) menyatakan bahwa beberapa
kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya sikap tubuh yang salah
antara lain:
Pembawaan sejak lahir.
Kurang atau tidak terpenuhinya zat-zat makanan.
Penyakit atau kecelakaan.
Kelemahan otot-otot mbuh.
Kelemahan tulang-tulang kerangka.
Kebiasaan yang salah.
4
2) Lordosis, yaitu bentuk kesalahan tubuh yang disebabkan oleh adanya
penonjolan bagian tulang belakang di daerah lumbal, daerah
pinggang, sehingga daerah belakang susunan tulang belakang bagian
pinggang mencekung, dan biasanya panggul terdorong ke depan
bawah. Keadaan yang demikian menyebabkan otot daerah pinggang
bagian belakang terlihat memendek.
3) SkoHosis, yaim bentuk kesalahan tubuh yang disebabkan oleh
adanya penyimpangan susunan tulang belakang. Jika penyimpangan
tersebut dilihat dari arah belakang, tonjolan-tonjolan susunan tulang
belakang tidak berada dalam satu gads lurus. Penyimpangan dapat
terjadi ke kiri atau ke kanan, ke arah punggung atau ke arah
pinggang.
5
c. Manfaat Senam Pembentukan
Sumanto dan Sukiyo (1991: 131) menyatakan bahwa menanamkan
sikap mbuh yang benar dengan pembiasaan diri selama anak-anak masih
dalam taraf pertumbuhan mempunyai pengaruh dan manfaat sangat besar
bagi hidupnya di masa depan, seperti:
Membantu pertumbuhan anak ke arah yang seharusnya
Mencegah kesalahan bentuk dan sikap tubuh
Mencegah kebiasaan yang tidak seharusnya
Menghayati arti pentingnya menguasai sikap dan gerak tubuh yang
seharusnya.
Jika anak sudah memiliki sikap dan gerak dasar tubuh yang benar,
selanjutnya akan lebih mudah dalam mengembangkan berbagai macam
kemampuan tubuh, seperti keseimbangan, kelentukan, kekuatan otot,
daya tahan otot, kecepatan, kelincahan, koordinasi, power, dan kecepatan
reaksi.
B. Kebugaran Jasmani
a. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh
melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan
kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan
kelelahan berlebihan.
Setiap orang membutuhkan kebugaran jasmani yang baik agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan efektif dan efisien tanpa mengalami
kelelahan. Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan
kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari.
6
Makin tinggi derajat kebugaran jasmani seseorang maka makin tinggi
pula kemampuan kerja fisiknya.
Berikut ini pengertian kebugaran menurut para ahli:
a. Agus Mukhlolid, M.Pd (2004:3) Menurut Agus Mukhlolid, M.Pd,
pengertian kebugaran Jasmani adalah kemampuan dan kesanggupan
untuk melakukan aktivitas atau kerja, mempertinggi daya kerja
dengan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
b. Sadoso Sumosardjuno (1989:9) Menurut Sadoso Sumosardjuno,
pengertian kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang
untuk menunaikan tugasnya sehari-hari secara mudah, tanpa merasa
lelah yang berarti, serta masih mempunyai cadangan tenaga (sisa)
untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keadaan-keadaan
mendadak.
c. Suratman (1975) Menurut Suratman, pengertian kebugaran jasmani
adalah suatu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh atau total fitness
yang memberi kemampuan pada seseorang untuk menjalankan
kehidupan yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap
pembebanan atau stres fisik yang wajar.
7
yang sama, padahal sebenarnya 2 hal tersebut merupakan kondisi yang
berbeda.
Sehat adalah suatu keadaan sehat fisik mental dan sosial, bukan
hanya bebas dari kelemahan dan penyakit. Sedangkan bugar adalah
kemampuan individu untuk melakukan fungsi dari anggota tubuh dengan
efektif dan efisien baik secara mendadak maupun berkala tanpa merasa
lelah
Maka dapat disimpulkan bahwa orang yang sehat belum tentu
bugar, sedangkan orang yang bugar sudah pasti sehat.
8
bisa membantu menjaga berat badan ideal dan membuat tubuh
banyak beraktivitas.
4. Menambah energi
Melakukan olahraga secara rutin dan teratur dapat membuat tidur
lebih nyenyak dan terhindar dari stres. Hal tersebut akan membantu
energi di dalam tubuh bertambah.
5. Mencegah diabetes
Melatih kebugaran jasmani dengan teratur ternyata dapat
bermanfaat untuk menghambat laju penyakit diabetes. Melakukan
jogging selama 30 hingga 45 menit jauh lebih baik untuk mencegah
diabetes ketimbang mengonsumsi obat-obatan.
9
b. Latihan inti
B l . Latihan Normalisasi
Latihan normalisasi bertujuan untuk memperbaiki atau
membetulkan kesalahan-kesalahan ringan yang terdapat pada anak.
Kesalahan-kesalahan yang ringan pada anak dapat diperbaiki dengan
jalan membiasakan cara bersikap dan bergerak yang wajar atau normal,
sehingga akan menghasilkan bentuk tubuh yang wajar pula. Latihan
normalisasi terdiri atas:
Latihan pelemasan, yang dimjukan untuk memberikan kemungkinan
kelicinan dan keluasan gerak pada persendian-persendian badan.
Latihan penguluran, yang ditujukan untuk memperpanjang jaringan-
jaringan pengikat, tendo-tendo otot, tali-tali sendi, pembungkus
sendi, sehingga tidak mengalami kekakuan otot tetapi otot menjadi
elastis.
Latihan penguatan, yang ditujukan untuk menguatkan otot-otot
setempat yang lemah.
Latihan pelepasan, yang ditujukan untuk mempetinggi koordinasi
otot dan perasaan gerak.
10
koordinasi antar otot dan kesanggupan unmk secepat mungkin
menyesuaikan diri terhadap suatu keadaan, di samping merupakan
ladhan prestasi yang harus dilakukan dengan gerak yang terkuasai.
c. Penenangan
Penenangan sangat diperlukan sebagai penump dari senam
pembentukan, dengan mjuan untuk menurunkan suhu mbuh dan kerja
organ-organ tubuh kembali seperd semula atau normal. Dalam
pelaksanaan latihan senam pembentukan kegiatan dibuat dalam bentuk
bermain agar anak senang serta banyak variasinya supaya ddak menjadi
bosan.
1) Prinsip overload, yang dimaksud adalah beban yang diatasi dalam latihan
im selalu meningkat dan peningkatannya secara bertahap. Peningkatan
beban harus berhatihati dan jangan dipaksakan karena dapat
11
membahayakan kesehatan anak. Berikan kesempatan kepada anak untuk
berkembang sesuai dengan tempo perkembangannya supaya aman.
2) Prinsip FINXTT, yaitu kepanjangan dari: F = Frekwensi, yaim berapa
kali orang melakukan latihan dalam sam tninggu. Bagi anak, dalam
melakukan latihan senam pembentukan untuk memenuhi standard
kebugaran tingkat dasar, frekwensi dilakukan sebanyak tiga kaU dalam
sam minggu. I = Intensitas, yaim seberapa berat seseorang berlatih
selama periode latihan. Bagi anak, intensitas latihan senam pembentukan
menggunakan kurve penggunaan tenaga untuk latihan. DiawaU
pemanasan, dilanjutkan latihan normalisasi (pelemasan, penguluran,
penguatan, dan pelepasan), latihan keseimbangan, latihan kekuatan dan
ketangkasan, kemudian ditingkatkan latihan jalan dan lari, sampai pada
puncak latihan lompat dan loncat, kemudian dimrunkan secara perlahan
dengan pendinginan. W = Waktu, yaim lamanya latihan dilaksanakan.
Senam pembentukan bagi anak, wakm setiap kali latihan menurut Ismail
Umarella (183: 68) selama 45 menit, dengan rincian: (1) Pemanasan 5
menit, (2) Latihan normaUsasi 10 menit, (3) Latihan keseimbangan 5
menit, (4) Latihan kekuatan dan ketangkasan 12 menit, (5) Latihan jalan-
lari, lompat-loncat 8 menit, dan (6) Pendinginan 5 menit. T = Tipe atau
kekhasan, yaim kekhasan dari bentuk latihan yang dilakukan. Senam
pembenmkan mekbackan banyak komponen yang dilatih, namun harus
ada penekanan dari setiap kali latihan, komponen kebugaran apa yang
akan dilatih.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebugaran jasmani perlu dibina dan dikembangkan mulai anak-anak,
karena kebugaran jasmani sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Sesuai dengan karakteristik anak bahwa mereka suka
bermain, jika fisiknya tidak bugar, maka tidak akan dapat melakukan
aktivitas bermain dengan baik. Berbagai aktivitas fisik dapat dipergunakan
sebagai alat untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak, salah samnya
adalah senam pembentukan. Melalui latihan senam pembentukan, anak akan
dibentuk dan dikembangkan unsur-unsur kemampuan fisiknya seperti
kelentukan, keseimbangan, kekuatan otot, daya tahan otot, power,
kecepatan, koordinasi, daya tahan kardiorespirasi, dan lain sebagainya. Jika
unsur-unsur kemampuan fisik dapat dibina dan dikembangkan, maka
13
kebugaran jasmani anak akan meningkat, sehingga pertumbuhan dan
perkembangan anak tidak mengalami gangguan atau dapat berjalan normal.
B. Saran
Pelaksanaan latihan senam pembentukan harus dilakukan sesuai
dengan prinsip-prinsip dasar latihan yang meliputi frekuensi, intensitas,
waktu, serta tipe latihan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15